I. PENDAHULUAN
diukur jurusan dan jarak, yang dengan segera digunakan untuk pembuatan
pencatatan tidak diperlukan buku ukur, sehingga tidak perlu lagi arsip un
atau grafts.
---M
·
:.....,
Gambar IX. 2a
344
Karena dengan alat ukur planchet pekerjaan mengukur dan menggam
bar dilakukan bersama-sama, maka alat ukur terdiri dari dua bagian: bagi
ukuran.
dari logam ini berdiri di atas sumbu tegak dengan konstruksi seperti pada
theodolit dan B.T.M., sedang sumbu diletakkan di atas tiga sekrup penyetel
lagi. Dengan sumbu tegak ini sebagai sumbu putar, papan gambar dapat
diputar, untuk pernutaran mana ada sekrup tekan (klem) dan sekrup gerak
halus. Semua ini diletakkan di atas statif. Papan garnbar ini pada penggu
naan hams letak mendatar yang dapat dilaksanakan dengan suatu nivo. Di
(peta).
T
• p
0 0
H
'
Gambar IX. 2b
tegak, menentukan jarak, menggores suatu [urusan di atas kertas dan mem
Bagian ini terdiri atas suatu pelat P, di atas pelat mana berdiri suatu
mem bidik. Pada teropong ditempatkan pula lingkaran tegak yang berskala
dan yang diperlengkapi pula dengan nivo. Tiap-tiap kali melakukan pem
rak optis, dengan jarak mana dapat dihitung jarak mendatar dan beda
tinggi mengingat sudut miring garis bidik. Pada planchet yang· modern,
jarak mendatar dan beda tinggi dapat dengan segera ditentukan pada waktu
dalam teropong akan selalu dilihat tiga garis lengkung, Garis yang atas
34�
mempunyai fungsi sebagai garis dasar untuk menentukan jarak mendatar
dan beda tinggi. Salah satu garis Jainnya digunakan untuk rnenentukan
jarak mendatar yang akan sama dengan 100 x interval yang ada pada
mistar antara garis ini dan garis dasar. Garis ketiga yang selalu diberi angka
dengan JO atau 20 x interval, yang dilihat pada mistar antara garis ini dan
garis dasar. Garis dasar selalu akan diimpitkan dengan garis yang mem
punyai angka bulat (1000) pada mistar atau tanda pada mistar, untuk
patkan di alas pelat p yang letak di alas pelat P dengan engsel e. Di atas
melalui titik di alas kertas gambar; titik mana dilefakkan tegaklurus di alas
titik yang bersangkutan yang Jetak di atas permukaan bumi. Ada kalanya
346
mistar M diperlengkapi lagi dengan mistar m yang berjalan di dalam lobang
pada mistar M dan yang diberi suatu skala dalam skala peta, misalkan 1 :
1()00; 1 : 2500 dan 1 : 5000; sehingga dengan mistar m selain dari jurusan
yang dapat digores di atas kertas peta, dapat pula ditentukan titik yang
dibidik, karena jarak dapat ditentukan pada skala mistar m. Kenop K men
jadi titik no! skala dan kenop tersebut diletakkan 'di atas bayangan titik
sama panjang.
3. MENGATUR PLANCHET
Apa yang harus diatur dan cara mengaturnya adalah sebagai berikut:
papan gambar. Berilah pada kedua ujung tanda dua garis yang dilalui oleh
tepi mistar dan tariklah garis lurus itu dengan mis tar.
Angkat bagian untuk pengukuran, putar 180° dan letakkan lagi di atas
kertas sedemikian rupa, hingga kedua ujung mistar melalui dua tanda garis
lurus dan tariklah lagi garis lurus dengan tepi mistar M. Bila tepi mistar
lurus, maka dua garis lurus yang ditarik dengan tepi itu akan berirnpit.
garis bidik ke suatu titik P1• Berilah tanda arah ke titik P1 dengan dua garis
lurus yang ditarik pada kedua ujung mis tar. Angkat bagian untuk
atas kertas sedemikian rupa, hingga mistar letak melalui dua garis lurus itu.
Baliklah teropong dan arahkan ke titik P1• Maka, bila garis bidik telah
tegaklurus pada sumbunya yang mendatar, garis bidik akan ke arah titik P1
dengan arti bahwa titik P1 akan berirnpit. dengan titik potong dua garis
diafragma. Bila garis bidik belum tegaklurus pada sum bu mendatar, maka
titik P1 akan letak dengan jarak e dari titik potong dua garis diafragma.
jarak antara titik P1 dan titik potong dua garis diafragma menjadi
setengahnya = Vi e. .
180° dan teropong dibalik, titik P1 tetap berimpit dengan titik potong dua
garis diafragma.
347
c. Sumbu mendatar teropong harus /etak mendatar. Dengan memutar se
ke titik P2 yang letak tinggi atau rendah, sehingga sudut miring arah ke P,
besar ke atas atau ke bawah. Berilah tempat mistar dengan tanda dua garis
yang ditarik pada kedua ujung mistar. Angkatlah mistar, putar 180°, tem
patkan lagi mistar dengan menggunakan dua tanda garis, balik teropong
dan arahkan lagi garis bidik ke titik P2• Penggeseran mendatar P2 terhadap
titik potong dua garis diafragma menyatakan dua kali kemiringan sumbu
Pekerjaan ini diulangi, sehingga titik P2 tetap berimpit dengan titik po
tong dua garis diafragma, sebelum dan setelah mistar diangkat, diputar
d. Kesalahan indeks pada ska/a lingkaran tegak harus sama dengan not.
Pekerjaan dilakukan seperti pada alat ukur B.T.M. Arahkan garis bidik ke
titik tertentu dengan teropong dalam keadaan biasa dan dalam keadaan
yang ada pada lingkaran tegak, skala lingkaran pada keadaan rnistar yang
Tentukan sudut miring yang betul daripada arah ke titik yang diukur.
Arahkan garis bidik ke titik yang dibidik dan buatlah pembacaan sama
dengan sudut miring yang betul. Setelah itu buatlah gelembung nivo di
e. Penyelidikan ten tang tidak sejajarnya mistar dan garis bidik. Bila garis
bidik membuat sudut kecil dengan mistar, maka pengaruh ini pada peta
dengan sudut yang kecil itu dan terhadap peta seluruhnya akan mempunyai
pengaruh yang sama, sehingga tidak akan terasa. Maka dianggap telah
Bila sudut antara garis bidik dan mis tar besar, maka tiang T dapat
diputar sedemikian jauh, hingga dengan mata, kedua garis itu dibuat seja
jar.
348
0
I
I I
I I
I I
I I
I
I
I
a 6
A' A A..
Gambar IX. 3
Ujung yang letak di atas meja diberi tanda sebagai titik dan harus diim
pitkan pada titik peta yang sama dengan titik permukaan bumi yang ditem
pati oleh planchet. Ujung yang letak di bawah meja diberi alat pengait un
Letakkan tanda garis ujung yang letak di atas meja pada titik a di atas
rupa, hingga tanda garis tetap berimpit dengan titik a. Maka unting-unting
antara A ' dan A". Maka titik a di atas papan gambar letak tegaklurus di
atas titik A.
Supaya alat ukur planchet dapat digunakan untuk mengukur, maka alat
mendatar. Alat ukur planchet ada dalam keadaan sentrering, bila suatu
titik di atas peta yang diletakkan di atas papan garnbar pada alat planchet
Alat ukur planchet ada dalam orientering, bila suatu jurusan antara dua
titik di atas peta dan jurusan yang sebenarnya pada permukaan bumi Ietak
pada dua bidang tegak yang sejajar. Untuk membuat alat ukur planchet
349
hingga mistar itu melalui titik yang ditempati oleh alat ukur planchet sendiri
dan suatu titik lain P' yang jauh letaknya. Berilah jurusan ini tanda
dengan dua garis lurus yang ditarik oleh kedua ujung mistar. Lepaskan
sedemikian jauh, hingga garis bidik ke arah titik P' pada permukaan
seluruhnya tidak dapat diputar lagi. Maka alat ukur planchet telah berada
titik-titik yang diketahui dan yang letak di daerah yang akan diukur.
tertiair yang jaraknya ·antara satu sama lain ada 3 a 5 kilometer. Untuk
pengukuran planchet jarak ini masih terlalu jauh, maka perlulah dibuat
jelas pada permukaan bumi dilakukan dengan cara yang telah diketahui:
dengan alat ukur theodolit. Dengan demikian daerah telah padat dengan
atas peta gambar daerah yang akan digunakan pada pengukuran dengan
Titik-titik yang telah tentu dan telah digambar di atas kertas peta, akan
Di sini adalah penting untuk dapat menentukan tempat di atas kertas gam
-bar peta daripada titik di atas permukaan bumi, di atas titik mana planchet
Tempat titik stasiun ini dengan mudah dapat ditentukan dengan cara
pula telah digambar di atas peta akan digunakan untuk menentukan tempat
titik stasiun s di atas kertas peta tersebut. Untuk pekerjaan ini akan diberi
duacara.
350
Cara pertama, menggunakan kertas kalkir yang dipasang di atas kertas
peta yang diletakkan pada papan gambar planchet. Dengan cara yang kasar
planchet disentrir tegaklurus di atas titik stasiun dan diberi tanda dengan
dengan tiap kali. mistar melalui titik sementara s ' , maka didapatlah tiga
garis s' A, s 'B dan s ' C di atas kertas kalkir. Geserkan sekarang kertas
kalkir di atas kertas peta sedemikian rupa, hingga garis s' A melalui titik
A, garis s' B melalui titik B dan garis s' C melalui titik C. Maka titik s '
menjadi titik stasiun di atas peta gambar dan s' dapat ditusuk dengan
jarum, sehingga didapat lobang kecil di atas kertas peta yang menyatakan
Cara kedua. Orientir untuk sementara dengan kasar alat ukur planchet
sedemikian rupa, hingga mistar melalui titik-titik bayangan A', B' dan
B dan C. Ulangi pekerjaan ini setelah papan gambar diputar sedikit, maka
didapat segitiga a' b' c' lain. Hubungkanlah a dengan a', b dengan
b' dan c dengan c'. Garis-garis aa', bb' dan cc' akan berpotongan di
Gambar IX. 6
351
Setelah titik s' ditentukan di atas kertas peta, maka pengukuran un
dibidik dengan teropong sedemikian rupa, hingga mistar selalu melalui titik
tungan lain pada pengukuran dengan planchet, ialah titik-titik yang tidak
dapat atau sukar sekali didatangi untuk memasang mistar guna pengukur
an, dapat diukur, karena jurusannya dapat dengan segera dicari dan
dengan cara mengikat ke muka, tempat titik itu dapat ditentukan di atas
dengan pengukuran itu hanya dapat dibuat suatu peta dengan satu skala.
Bila diperlukan peta dengan skala yang lain, maka haruslah peta diperbesar
352