Anda di halaman 1dari 5

Nama : Refi Tamala

NPM : 02072000032

ILMU UKUR TANAH

MITODE COLINS

LATIHAN

1. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari peralatan dan bahan yang digunakan pada pengukuran
pengikat ke belakang dengan cara metode colins ?
Jawab :
 Theodolite adalah alat yang digunakan untuk membaca sudut azimuth, sudut
vertical dan bacaan benang atas, bawah dan tengah dari rambu ukur. Theodolite
berfungsi untuk mmengukur besaran sudut datar yang dibentuk dari titik
koordinat yang akan dicari titik-titik lain yang telah diketahui koordinatnya.
 Rambu ukur, digunakan sebagi patok yang diletakan dititik-titik yang telah
diketahui koordinatnya untuk membantu dalam menentukan besaran sudut yang
dibentuk dari beberapa titik yang telah diketahui koordinatnya, sehingga pada
keperluan pengukuran ini tidak diperlukan data pada rambu ukur seperti benang
tengah,benang atas, dan benang bawah.
 Statif digunakan sebagai penopang dan tempat diletakannya theodolite
 Unting-unting digunakan agar penempatan alat theodolite tepat berada diatas
permukaan titik yang akan dicari koordinatnya

2. Bagaimana cara pengaturan dan alat pemaikaian theodolite ?


Jawab :
Cara pengaturan :
1. Bagian2 alat pada theodolith apakah berfungsi dengan baik
2. Memenuhi syarat utama, yaitu :
 Garis jurusan nivo skala utama mendatar tegak lurus
sumbu I
 Sumbu II telah tegak lurus sumbu I
 Garis bidik telah tegak lurus sumbu II (kalo belum ada
kesalahan kolimasi/ kesalahan garis bidik
 Garis jurusan nivo skala tegak telah sejajar dengan garis indek skala tegak,
apabila belum alat tersebut mempunyai salah indeks.
3. Pengaturan tetap
 Mengatur sumbu I menjadi vertical :
 Letakkkan theodolith diatas statif, usahakan kepala statif kira2 mendatar
 Letakkan nivo tabung skala mendatar sejajar dengan dua skrup kiap, dengan
kedua skrup kiap, gelembung nivo diketengahkan.
 Dengan sumbu I sebagai sumbu putar, putar nivo 180⁰
 Bila gelembung nivo tetap berada ditengah, putar nivo 90⁰ dan ketengahkan
gelembung nivo dengan skrup kiap ketiga , ushakan gelembung nivo tetap di-
tengah2 walaupun teropong diputar ke segala arah.
 Mengatur garis bidik (kolimasi) tegak lurus sumbu II : Cara pengaturan garis
bidik , sbb :
 Tempatkan di depan theodolith (setelah sumbu I diatur tegak ) srjauh ± 25 m
unting2 yang digantungkan dengan benang (memakai statif). Arahkan teropong ke
benang unting2 dan perhatikan apakah benang diafragma tegak berimpit dengan
benang unting, bila tidak putarlah seluruh diafragma sehingga benang diafragma
tegak berimpit dengan benang unting2
Cara pemakaian :
 Putar sekrup pengunci perpanjang berlawanan arah jarum jam untuk
mengendurkannya. Lalu tarik keatas perpanjangan tersebut denganketinggian
setara dada posisi dada agar mudah dioperasikan.jangan lupa kencangkan
kembali sekrup pengunci perpanjangan tersebut setelah ditemukan posisi yang
pas.
 Sebagai penahan posisi theodolite agar tidak mudah goyah, buatlah kaki statif
berbentuk segitiga sama sisi. Kemudian injak pedal kaki statif tersebut agar lebih
kuat. Cobalah atur kembali statif supaya posisi tribar plat mendatar sesuai.
 Taruh theodolit di atas tribar plat. Setelah itu, kencangkan sekrup pengunci
centering ke theodolSetel level nivo kotak agar posisi sumbu kesatu benar-benar
tegak dengan menggerakkan sekrup kiap di ketiga sisi alat ukur tersebut secara
beraturan.
 Setel nivo tabung supaya posisi sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan sekrup kiap di ketiga sisi alat ukur tersebut secara beraturan.
 Atur posisi theodolit dengan mengendurkan kekuatan sekrup pengunci centering,
lalu ubah posisinya berpindah ke kanan atau kiri hingga berada tepat di tengah-
tengah titik ikat (BM) jika dilihat dari centering optic.
 Periksa kembali kedudukan garis bidik menggunakan bantuan tanda T yang
dibuat di dinding.
 Cek sekali lagi kebenaran nilai indeks pada sistem skala lingkaran dengan
membaca sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalahan dari
indeks tersebut.
 Untuk tata cara pembacaannya, perhatikan pada rambut ukur akan tampak huruf
E serta beberapa kotak kecil berwarna hitam dan merah. Setiap jarak antara huruf
E mewakili jarak sejauh 5 cm. Sedangkan setiap jarak antara kotak kecil
mewakili jarak sepanjang 1 cm.

3. Bagaimana cara pembacaan sudut mendatar pada alat theodolite ?


Jawab :
 Pada skala utama menentukan besar derajat dan menit dengan memerhatikan
jarum yang berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10’.
 Pada skala nonius mencari pula jarum yang berhimpit dengan skala, dengan
besar sudut setiap skala 20”.
 Menjumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius

4. Jelaskan dan gambarkan cara menentukan titik koordinat padaa pengikatan


kebelakang dengan mitode colins ?
Jawab :
» Bila kita akan menentukan suatu koordinat (misalnya titik P), Maka titik tersebut
harus diikatkan pada titik-titik yang sudah diketahui koordinatnya (misalnya titik A,
B, dan C), Kemudian kita ukur sudut α dan β.
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
1.METODE COLLINS Bila kita akan menentukan suatu koordinat (misalnya titik P),
maka titik tersebut harus diikatkan pada titik-titik yang sudah diketahui koordinatnya
(misalnya titik A, B, dan C), kemudian kita ukur sudut a dan b
Langkah perhitungan :
» Buatlah sebuah lingkaran melalui titik ABP, lingkaran ini akan memotong garis PC
di titik H (titik ini disebut sebagai titik penolong collins)
5. Apa yang dimaksud dengan pengukuran pengikatan kebelakang ?
Mengapa dilakukan pengukuran pengikatan kebelakang ?
Jawab :
 Pengikatan ke belakang adalah suatu metode penentuan posisi sebuah titik
terhadap dua buah atau lebih titik yang diketahui koordinatnya.
  Karena metode ini adalah alat berdiri pada titik yang akan ditentukan
posisinya. Sudut yang diukur adalah sudut alfa dan beta. Ada beberapa
metode yang sering digunakan, yang paling populer adalah metode Collins
dan Cassini.

6. Jelaskan pengertian dan tujuan pengikatan kebelakang metode casini ?


Jawab :
Cara pengikatan ke belakang metode Cassini merupakan salah satu model
perhitungan yang berfungsi untuk mengetahui suatu titik koordinat, yang dapat dicari
dari titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui. Pengikatan ke belakang metode
Cassini bertujuan untuk mengukur atau menentukan koordinat titik jika kondisi alam
tidak memungkinkan dalam pengukuran biasa atau dengan pengukuran pengikatan ke
muka. 

7. Jelaskan persamaan dan perbedaan metode collins dan cassini ?


Jawab :
a. perbedaan pada kedua metode di atas terletak pada cara perhitungannya,
cara Collins menggunakan era perhitungan logaritma. Adapun pada metode
Cassini menggunakan mesin hitung. Sebelum alat hitung berkembang dengan
balk, seperti masa kini maka perhitungan umumnya dilakukan dengan bantuan
daftar logaritma.
b. Persamaan metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan salah satu metode
dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik-
titik yang diukur dengan cara mengikat ke belakang pada titik tertentu dan yang
diukur adalah sudut-sudut yang berada di titik yang akan ditentukan
koordinatnya. 

Anda mungkin juga menyukai