Anda di halaman 1dari 5

Nama : Soni Saputra

Npm : 17.0102.0006
Kelas : Akuntansi 20A

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DI SEKTOR PUBLIK

A. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan
jaminan dilaksanakannnya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas
yaitu : (1) perencanaan (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi (3)
Komunikasi informasi (4) pengambilan keputusan (5) motivasi orang-orang dalam
organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi (6) pengendalian dan (7)
penilaian kinerja
Kegagalan dalam organiasai mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena adanya

kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses pengendalian

manajenen. Sistem pengendalian sektor publik berfokus pada bagaimana melaksanakan strategi

organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian

manajmenen tersebut harus didukung dengan adanya perangkat lain berupa struktur organisasi

yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, MSDM dan lingkungan yang

mendukung.

B. Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan dalam 3 kelompok :

1. Pengendalian preventif (preventive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait

dengan perumusan strategi dan perencanaan stretegik yang

dijabarkan dalam bentuk program-program.

2. Pengendalian operasional (operasional control). Dalam tahap ini pengendalian

manajemen terkait dengan pelaksanaan pengawasan program yang telah ditetapkan melalui alat
berupa anggaran. Anggaran ini menghubungkan perencanaan dan pengendalian

3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja

berasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan.

C. StrukturPengendalianManajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur pengendalian yang baik .

Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk pusat pertanggungjawaban (responsibility

centers). Pusaat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang

bertangungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Suatu

organisasi merupakan kumpulan dari suatu pusat pertanggungjawaban. Tujuan dibuatnya pusat

pertanggungjawaban tersebut adalah:

1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja manajer dan unit

organisai yang dipimpinnya

2. Untuk meudahklan mencapai tujuan organisasi

3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence

4. Mendelegasikan wewenang dan tugas ke unit-unit yang memiliki kompetensi

sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat

5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan

6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien

7. Sebagai alat pengendali anggaran

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban

Pada dasarnya terdapat 4 pusat pertanggungjawaban yaitu :

· Pusat biaya (expense center)

Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya

yang telah dikeluarkan. Suatu unit organisasi disebut sebagai pusat biaya apabila ukuran kinerja

dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan (bulan nilai output yang dihasilkan). Pusat biaya

banyak dijumpai pada sektor publik karena output yang dihasilkan seringkali ada akan tetapi tidak

dapat diukur atau hanya dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai rupiahnya. Contoh pusat biaya

adalah dep. produksi, Dinas Sosial dan DPU

· Pusat pendapatan (revenue center)


Pusat pendapatan adalah pusat petanggungjawaban yang prestasi manjernya dinilai

berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contahnya Dinas Pendapatan Daerah dan

dep. pemanasaran

· Pusat laba ( profit center)

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang menandingkan input (expenses) dan output

( revenue) dalam satuan moneter. Kinerja manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan.

Contah : BUMD dan BUMN, obyek pariwisata milik PEMDA, bandara dan pelabuhan.

· Pusat incestasi (investment center)

Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan

laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban

yang dipimpinnya. Contah : Dep Riset dan Pengembangan dan Balitbang

diketahui oleh bagian departemen anggaran. Depatemen anggaran memiliki fungsi sebagai berikut

1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggran

2. Mengkoordinasi dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran (misal: asumsi tingkat

inflasi, nilai tukar, harga migas)

3. Membantu mengkomunikasdikan anggaran ke seluruh bagian dalam organisasi

4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgeter

dan manajer pusat pertanggungjawaban

5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterprestasikan hasil dan menyiapkan

ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban

6. Menyiapkan revisi anggaran jika diperlukan.

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan cara

komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam

organisasi yang terdiri dari : (1) perumusan strategi (2) perencanaan strategi (3) penganggran (4)

opersional (5) evaluasi kinerja. Saluran informasi informal dapat dilakukan dengan komunikasi

langsung yaitu pertemuan informal, diskusi dll.

Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi orang-orang di


dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Prengendalian

organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui sistem pengendalian dan

manajemen informasi yang dirancang secara formal.

Perumusan Strategi (strategy formulation)

Perumusan strategi merupakan proses pehnentuan visis, misi, tujuan, sasran,

target,arah dan kebijakan serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan

tanggungjawab manajemen puncak. Dalam organisasi pemerintahan perumusan strategi dilakukan

oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa GBHN yang akhirnya merupakan acuan bagi eksektutif

dalam berindak.

Proses perumusan pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi perkembangan disektor

swasta. Sama halnya dengan sektor swasta tahap awal dari manajemen strategi adalah perencnaan.

Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Menurut Olsen dan Eadi (1982) proses perumusan

strategi terdiri dari 5 komponen dasar yaitu :

1. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif

organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai

2. Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran faktor-faktor

eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimangkan pada saat

merumuskan strategi organisasi

3. Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

strategik

4. Perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi

5. Implementasi dan pengendalian rencana strategik.

Perencanaan Strategi (strategic planning)

Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik. Perencanaan

strategik adalah proses pemantauan program-program, aktivitas atau proyek yang akan

dilaksdankan suatu organisasidan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan
Perbedaan dengan perumusan strategi adalah bahwa perumusan strategi merupakan proses untuk

menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategik adalah proses menentukan bagaimana

mengimplementasikan strategi tersebut. Hasil perencanaan strategik berupa rencana-rencana

strategik. Dalam proses perumusan strategi , manajemen memutuskan visi,misi dan tujuan

oganisasi. Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan strategi dalam bentuk program-

program.

Manfaat Perencanaan Strategik

· Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif

· Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah

ditetapkan

· Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal

· Sebagairerangkapelaksanaantindakanjangkapendek

· Sebagai sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih jelas

· Sebagaialatuntukmemperkecilrentangalternatifstrategi

Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi antara manajer

puncak dengan manajer dibawahnya, sehingga memungkinkan terjadi persetujuan antara manajer

puncak dengan manajer level dibawahnya mengenai strategi terbaik untuk mencapai tujuan

organisasi yang ditetapkan, yang nantinya akan mendorong goal congruence.

Mengubah perencanaan Strategik Menjadi Tindakan Nyata

Perencanaan strategi dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi dan memberikan arah

perubahan, tetapi perubahan belum dapat berjalan dengan mulus meskipun sudah ada perencanaan

strategik. Perencanaan strategik bukan merupakan hasil akhir, tapi masih perlu ditranslasikan

dalam bentuk tindakan-tindakan konkrit. Untuk itu harus didukung oleh :

· Struktur pendukung, baik secra manajerial maupun secara politik

· Proses dan praktek implementasi di lapangan

· Kultur organisasi

Anda mungkin juga menyukai