Anda di halaman 1dari 25

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

KEUANGAN SYARIAH DAN ANALISIS


TRANSAKSI
PERTEMUAN 6-7

KELOMPOK : 1. IKA JUNIA SAFITRI’18.0102.0018


2. FITRI FATHUL JANNAH’19.0102.0095
AKAD SALAM BAB 10

Pengertian Akad Salam


Salam berasal dari kata “As salaf” yang artinya pendahuluan karena pemesan
barang menyerahkan uangnya di muka. Salam juga didefinisikan sebagai
transaksi atau akad jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada
ketika transaksi dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran di muka,
sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudia hari.

Tiga Strategi Pendekatan yang Dilakukan Pemerintah:


1. Pemerintah membentuk perusahaan pembiayaan syariah
2. Pemerintah membentuk bank pertanian syariah
3. Melalui penerbitan sukuk
Jenis Akad Salam

1. Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada
ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembayaran di muka sedangkan
penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.

2. Salam Paralel, artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesan
pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok atau pihak ketiga lainnya.
Hal ini terjadi ketika penjual tidak memiliki barang pesanan dan memesan kepada
pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut.
Dasar Syariah

1. Sumber Hukum Akad Salam (Al-Qur’an dan Al-Hadis)


2. Rukun dan Ketentuan Akad Salam
3. Berakhirnya Akad Salam
● Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan.
● Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati
dalam akad.
● Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, dan pembeli memilih
untuk menolak atau membatalkan akad.
● Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli
menerimanya.
● Barang diterima.
Perlakuan Akuntansi (PSAK 103) dan
Ilustrasi Akuntansi Akad Salam

1. Akuntansi untuk Pembeli


2. Akuntansi untuk Penjual

1. Modal Salam dalam Bentuk Uang Tunai


2. Transaksi dengan Penyerahan Aset Nonkas
AKAD ISTISHNA BAB 11

Pengertian Akad Istishna’


Akad Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk persamaan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati antara persamaan dan penjual.

Dalam PSAK 104 per 8 dijelaskan barang pesanan harus


memenuhi kriteria:
1. Memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati
2. Sesuai dengan spesifikasi pemesanan
3. Harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi
jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya
Jenis Akad Istishna’

1. Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’).

2. Istishna’ adalah suatu bentuk akad istishna’ antara penjual dan pemesan, di
mana untuk memenuhi kewajiban kepada pemesan, penjual melakukan akad
istishna’ dengan pihak lain (subkontraktor) yang dapat memenuhi aset yang
dipesan pemesan.
Dasar Syariah

1. Sumber Hukum Akad Istishna’


2. Rukun dan Ketentuan Akad Istishna’
3. Berakhirnya Akd Istishna’
● Dipenuhinya kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak
● Persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak
● Pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab yang masuk akal untuk mencegah
dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan masing-masing pihak bisa menuntut
pembatalannya.
Perlakuan Akuntansi (PSAK 106)

1. Akuntansi untuk Penjual


2. Akuntansi untuk Pembeli

Ilustrasi Akuntansi Akad Istishna’


3. Kasus Metode Persentase Penyelesaian dan Pembayaran secara Tunai
4. Kasus Metode Persentase Penyelesaian dan Pembayaran secara Tangguh
5. Jika terjadi kerugian atas Akad Istishna’ dan Dibayar Tunai
Menurut Sayyid Sabiq dalam fikih sunah, al Ijarah ini berasal
AKAD dari kata al Ajru yang mempunyai makna al ‘Iwadhu atau ganti
atau kompensasi.
IJARAH BAB Akad ijarah adalah akad pemindahan manfaat terhadap suatu
barang atau asset dalam waktu tertentu tanpa diikuti dengan
12 pemindahan kepemilikan dari barang atau asset tersebut.
Akad ijarah ini mewajibkan si pemberi sewa untuk dapat
menyediakan barang yang bisa dipakai atau dapat diambil
manfaat darinya selama periode akan. Dan memberikan hak
kepada pemberi sewa untuk menerima pembayaran sewa
terhadap barang yang disewakan. Jika setelah dilakukan akad
terdapat kerusakan sebelum barang digunakan, maka akad bisa
dibilang batal atau pemberi sewa harus mengganti barang yang
disewakan dengan barang baru yang sejenis.
Jenis Akad Ijarah

Berdasarkan Objek yang Disewakan


• Manfaat atas aset yang tidak bergerak seperti rumah atau
aset bergerak seperti mobil, motor, pakaian, dan
sebagainya.
• Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari
perkerjaan seseorang.

Berdasarkan PSAK 107


Dasar Syariah
• Sumber Hukum Akad Ijarah
• Rukun dan Ketentuan Syariah Ijarah
• Berakhirnya Akad Ijarah
• Perbedaan Ijarah dengan Sewa
Akad Ijarah

Perlakuan Akuntansi (PSAK 107)


● Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
● Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)

Ilustrasi AKuntansi Akad Ijarah


● Kasus Ijarah
● Kasus Ijarah Muntahiya bit Tamlik
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai