Anda di halaman 1dari 4

SINGLE INDEX MODEL

KONSEP DASAR SIGLE INDEX

Konsep dasar single index

 Masalah dalam model portofolio Markowitz


Kesulitan menerapkan model untuk portofolio yang terdiri banyak saham
 Untuk menyederhankan analisis portofolio William sharpe mengembangkan model
Markowitz dengan memperkenalkan model index tunggl. Model ini meningkatkan
perhitungan return setiap asset individu pada retur indeks pasar.
 Dasar single index model :
Terdapat sebuah factor variabel yang memoegaruhi return sekuritas yaitu indeks pasar

Perhitungan return sekuritas dalam model single indeks tunggal melibatkan dua
komponen yaitu:
1. Komponen return yang di kaitkan dengan keunikan perusahaan, dilambangkan
dengan alpha
2. Komponen return yang terkait dengan pasar, dilamangkan dengan beta
Beta merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar.
Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas
tersebut terhadap peubahan return pasar. Dalam model indeks tunggal,
investor perlu mengestimasi betas sekuritas yang dapat dilakukan dengan
menggunakan data historis.
Salah satu kegunaan model indkes tunggal adalah penyerderhanaan dari model
Markowitz. Dengan model indeks tunggal perhitungan risiko sekuritas diwakili
dengan komponen beta. Penggunaan model indek tunggal dapat memperkirakan
tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas individual

A. INVESTASI
1. Pengertian Investasi

Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Halim, 2005:4).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
dating (Tandelilin, 2010:10).
Investasi dalam saham memiliki daya tarik tersendiri bagi investor, karena
investasi saham menjanjikan dua macam keuntungan yang bisa didapat yaitu
devidend yield dan capital gains. Menurut Rusdin (2006:68). Saham merupakan
sertifikat yang menunjukkan bukti hak kepemilikan suatu perusahaan, dan
pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan
Tujuan berinvestasi dalam saham adalah untuk memperoleh imbal hasil (return).
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi
yang dilakukannya. Investasi dalam saham disukai oleh investor karena
menjanjikan high return. Return dapat berupa return realisasi dan return
ekspektasi. Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan diukur
menggunakan data historis. Return realisasi ini menjadi salah satu pengukur
kinerja perusahaan. Return ekspektasi merupakan return yang belum terjadi atau
return yang diharapkan investor untuk terjadi dimasa mendatang sebagai imbal
hasil atas dana yang diinvestasikan.
2. Risiko Investasi

Risiko bisa diartikann sebagai ke-mungkinan return aktual yang berbeda


dengan return yang diharapkan Tandelilin (2001:6). Dapat disimpulkan bahwa risiko
menggambar-kan besarnya penyimpangan antara hasil yang diharapkan dan
realisasinya.

Dalam investasi terdapat dua risiko, yaitu:


1. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan me-lakukan
diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan saja atau industri
tertentu (Halim, 2001:40).
2. Risiko sistematis merupakan risiko yangtidak dapat dihiilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang
dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan (Halim, 2001:39).
3. Model Indeks Tunggal
Single index Model merupakan suatu ananlisi portofolio yang dikembangkan
oleh Wiliam Sharpe pada tahun 1963. Single Indeks Model merupakan
penyerderhanaan dari teori Markowitz yang memperkecil input analisis teori
portofolio dan mereduksi jumlah variable yang perlu ditaksir,disamping itu model ini
juga dapat digunakan untuk menghitung return ekspetasi dan risiko portofolio.
Asumsi yang di pakai dalam single ineks model adalah bahwa sekuritas akan
berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut memounyai respon yang sama
terhadap return pasar. Sekuritas akan bergerak menuju arah yang sama hanya jika
sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai hubungan yang sama terhadap return pasar
( Tandelilin 2001:69).
4. Optimalisasi Investasi Portofolio dengan Single Index Model

Portofolio optimal merupakan portofolio terbaik yang ada dalam efficient set
(portofolio efisien). Jadi dapat disimpulkan bahwa porto-folio optimal merupakan
bagian dari portofolio efisien dan sebaliknya tidak semua portofolio efisien
merupakan portofolio optimal, namun sudah tentu semua portofolio optimal adalah
portofolio efisien.
Menurut Hartono (2009:350) perhitung-an untuk menentukan portofolio
optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang
dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio
optimal tersebut angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan Beta (excess
return to beta ratio).
5. Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
Sebuah portofolio dianggap efisien bila portofolio tersebut akan menghasilkan
expected return yang tinggi dan tingkat resiko yang diharapkan terendah (Lubis,
2008:149). Konsep portofolio efisien dapat dijelaskan dengan asumsi investor yang
rasional. Maksud dari rasional adalah ketika ada aktiva-aktiva yang memiliki
tingkat risiko yang sama, maka yang dipilih adalah aktiva dengan return yang
tinggi. Portofolio efisien ini juga dibentuk dengan mengoptimalkan salah satu dari
kedua unsur yaitu expected return atau risiko portofolio (Hartono, 2015:366).
Portofolio efisien hanya memiliki satu faktor yang baik yaitu expected return saja
atau risiko portofolio saja, sehingga belum menggabungkan keduanya. Portofolio
optimal dipilih dari anggota portofolio efisien. Oleh karena itu, portofolio efisien
belum tentu merupakan portofolio optimal, sedangkan portofolio optimal sudah
pasti merupakan portofolio efisien. “Portofolio optimal adalah portofolio yang
memberikan hasil kombinasi return tertinggi dengan risiko terendah”(Hartono,
2014:6). Membentuk portofolio optimal dapat dilakukan dengan cara Markowitz,
dengan aktiva bebas risiko, atau dengan model indeks tunggal (single index model)
(Hartono, 2015:367).

Anda mungkin juga menyukai