Anda di halaman 1dari 6

ANALISA PROSES INTERAKSI

PADA Tn. D DENGAN HALUSINASI


DI RUANG ARIMBI
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :
Mellinia Ramadyanti
(20902100097)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAAN AGUNG SEMARANG
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn. D


Nama Mahasiswa : Mellinia Ramadyanti
Status Interaksi P-K : Pertemuan Ke-3, SP 2 Halusinasi
Tanggal : 09 April 2022
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berdampingan, lingkungan tenang
Jam : 09.30 – 09.45 WIB
Ruangan : Arimbi, RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Deskripsi Klien : Klien tampak tenang, kooperatif, dan ada kontak mata. Klien juga mampu menyebutkan cara untuk mengendalikan
halusinasinya yaitu dengan menghardik
Tujuan :
a. Klien mau mengungkapkan perasaan tentang halusinasinya.
b. Klien dapat mengendalikan halusinasinya dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Komunikasi Verbal Komunikasi non-verbal Analisa berpusat pada perawat Analisa berpusat pada klien Rasional

P : Assalamu’alaikum pak D P : Tersnyum, kontak mata +, P: Perawat bersikap ramah, K: Klien merasa diperhatikan Salam terapeutik untuk
salaman dalam menyapa klien dengan oleh perawat menghargai klien.
berjabat tangan
K : Senyum, kontak mata +,
menjabat tangan

K : Wa’alaikumsalam P : Tersenyum, kontak mata +, P: Perawat merasa senang K: Klien senang


berjabat tangan

K : Senyum, kontak mata +,


berjabat tangan
P: Bagaimana perasaan pak D P : Kontak mata + P: Menanyakan perasaan klien K: Klien merasa diperhatikan Sebagai bentuk empati
hari ini? kebutuhannya oleh perawat perawat terhadap kondisi klien
K: Tersenyum

K: Baik mbak P: Kontak mata P: Perawat berpikir klien siap K: Klien bisa mengikuti
untuk diajak interaksi interaksi dengan optimal
K: Tersenyum
P : Pak D bagaimana kalau P : Tersenyum, kontak mata + P: Perawat melakukan kontrak K: Klien mempunyai Perawat melakukan kontrak
kita ngobrol-ngobrol agar klien kooperatif gambaran tentang topik dengan klien agar klien mau
sebentar selama 15 menit? K : Mendengarkan, kontak mata yang akan didiskusikan bekerjasama.
Kita akan ngobrol- +
ngobrol tentang cara lain
untuk mengendalikan
halusinasi. Tempatnya
disini saja. Apa pak D
bersedia?

K: Iya mbak P : Tersenyum, kontak mata + P: Berharap klien kooperatif K: Klien merasa diperhatikan

K : Menyetujui dengan senang,


menganggukkan kepala
P: Coba pak D sebutkan, cara P : Kontak mata + P: Perawat menggali cara yang K: Klien berpikir cara yang Evaluasi untuk mengetahui
yang bisa bapak lakukan telah digunakan klien untuk efektif untuk mengendalikan pengetahuan klien
jika bayangan itu muncul? K : Diam, memperhatikan mengendalikan halusinasinya halusinasinya
Bagaimana caranya?

K:. Saya menutup mata dan P: Melihat klien P: Perawat berharap klien K: Klien mampu menyebutkan
bilang “pergi kamu tidak mampu memilih cara yang cara untuk mengontrol
nyata, saya tidak mau K: Menutup mata adaptif untuk mengendalikan halusinasinya
melihatmu” halusinasinya
P: Wah..Bagus pak D. P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat menganalisa K: Klien menilai cara yang ia Reinforcement positif
Apakah cara itu berhasil? keefektifan cara yang gunakan digunakan untuk
K: Kontak mata +, tersenyum digunakan klien membangkitkan rasa percaya
diri klien

K: Iya mbak P: Montak mata + P: Merasakan klien berhasil K: Klien merasa senang
dengan cara yang dipilihnya
K: Menganggukkan kepala,
tersenyum
P: Nah pak D ada cara lain P: Kontak mata + P: Perawat menjelaskan cara K: Klien tertarik untuk Menginformasikan kepada
lagi yang bisa pak D coba lain mendengarkan pasien.
untuk mengendalikan K: Tersenyum, kontak mata +
bayangan yang muncul?

K: Apa itu mbak? P: Tersenyum, kontak mata + P: Perawat merasa klien ingin K: Klien penasaran
tahu cara lain
K: Kontak mata +, kening
mengerut

P: Caranya adalah dengan P: Kontak mata +, menjelaskan P: Perawat menjelaskan cara K: Klien merasa tidak terlalu Memberikan pilihan cara
ngobrol-ngobrol dengan lain yang bisa digunakan susah efektif bagi klien untuk
orang lain, seperti sama K: Kontak mata +, klien mengendalikan halusinasinya
teman, atau sama perawat. mendengarkan
Saat pak D melihat
bayangan, paak D bisa
panggil orang di dekat pak
D. Misalnya, Suster, tolong
saya, ajak ngobrol saya,
saya sedang melihat
bayangan itu.

K: O... Begitu ya mbak P: Tersenyum, kontak mata + P: Klien mempunyai cara lain K: Klien memahami penjelasan
yang bisa digunakan untuk perawat
K: Menganggukkan kepala mengendalikan halusinasinya
P: Pak D dekat dengan siapa P: Kontak mata + P: Perawat ingin tahu siapa K: Klien merasa diperhatikan Mengidentifikasi teman untuk
disini? teman dekat dengan klien mengobrol
K: Kontak mata +

K: Sering ngobrol dengan P: Tersenyum, mengangguk P: Klien mempunyai teman K: Klien mempunyai teman
pak M dekat untuk diajak yang
K: Klien menunjuk pak M, berbincang biasa diajak ngobrol
tersenyum

P: Nah pak D bisa meminta P: Tersenyum, kontak mata+ P: Perawat mengevaluasi salah K: Klien berpikir cara yang Memberikan motivasi dan
pak M untuk ngobrol satu cara menghindari efektif mengevaluasi cara meminta
dengan bapak saat K: Kontak mata+, fokus halusinasi yang telah untuk mengendalikan teman untuk diajak ngobrol
bayangan itu datang. Coba diajarkan halusinasinya yang diajarkan
praktekkan, bagaimana
caranya

K: Iya mbak. Pak M ngobrol P: Kontak mata + P: Perawat berharap klien


yuk biar saya tidak mampu mempraktekkan cara K: Klien mampu
melihat bayangan itu K: Kontak mata + yang diajarkan mempraktekkan
cara yng diajarkan
P: Bagus sekali ya pak D P: Tersenyum, kontak mata + P: Perawat menganalisa K: Klien menilai cara yang ia Memeberikan reinforcement
keefektifan cara yang gunakan positif untuk membangkitkan
K: Kontak mata + digunakan klien rasa percaya diri klien

K: Terima kasih ya mbak P: Tersenyum P: Merasakan klien berhasil K: Klien merasa senang
dengan cara yang dipilihnya
K: Tersenyum,
P: Baiklah kalau begitu, saya P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat ingin mendapatkan K: Klien mau untuk melakukan Kontrak kegiatan dilakukan
rasa cukup dulu karena persetujuan klien interaksi berikutnya. agar klien mempunyai
sudah 15 menit. Pak D bisa K: Kontak mata + gambaran apa yang akan
mencoba cara yang sudah dibicarakan dalam pertemuan
saya ajarkan. Nanti siang selanjutnya
kita ngobrol-ngobrol lagi
dan membuat jadwal agar
pak D bisa melatihnya.
Nanti jam 13.00 di tempat
ini lagi bagaimana? Apa
pak D setuju?

K: Iya mbak P: Kontak mata + P: Klien kooperatif K: Klien menyepakati kontrak


yang telah dibuat
K: Menganggukkan kepala

P: Kalau begitu saya tinggal P: Kontak mata +, tersenyum P: Perawat bersikap sopan dan K: Perawat bersikap sopan Diharapkan klien berespon
dulu ya Assalamu’alaikum. ramah baik terhadap pertemuan
K: Tersenyum tersebut

K: Iya mbak P: Kontak mata +, tersenyum P: Klien menghargai perawat K: Klien percaya kepada
Wa’alaikumsalam. perawat
K: Tersenyum, kontak mata +

Kesan perawat:
Klien kooperatif. Klien sudah memiliki cara efektif untuk mengendalikan halusinasinya.
Klien sudah mengenal secara kognitif cara mengontrol halusinasi, hanya klien masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai