Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN MATERNITAS II

SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA KONSELING ANEMIA

Dosen Pengampu: Desmawati, SKp. MKep. Sp.Mat, PhD

KELOMPOK 2

Rahayu Oktavianti 2010711008

Novi Nursifa 2010711021

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Konseling Anemia

Sasaran : Ibu Hamil.

Tempat : Posyandu Dahlia.

Hari/Tanggal : Kamis, 07 April 2022.

Waktu : 10.00 s/d selesai.

Penyuluh : Mahasiswa UPN Veteran Jakarta.

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Para Ibu hamil lebih memahami dan
lebih mengerti tentang anemia.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah Mengikuti Penyuluhan Diharapkan Peserta Mampu:

1. Menjelaskan Pengertian Anemia Pada ibu hamil.


2. Mengetahui Penyebab Anemia Pada ibu hamil.
3. Mengetahui Tanda dan gejala Anemia Pada ibu hamil.
4. Mengetahui Efek Anemia Pada Ibu hamil.
5. Memahami Pencegahan Anemia Pada Ibu hamil.
III. Sasaran

Ibu Hamil.

IV. Materi Pembelajaran

1. Pokok Bahasan : Konseling Anemia


2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Anemia.
b. Penyebab Anemia.
c. Tanda dan gejala Anemia.
d. Efek Anemia.
e. Cara Pencegahan Anemia.

V. Metode

1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.

VI. Media

1. Video.

2. Leaflet.

VII. Pengorganisasian

Penyuluh : 2 orang Mahasiswa UPN Veteran Jakarta (Memberikan materi secara


bergantian).
VIII. Setting Tempat

IX. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 Menit Pembukaan : ● Menjawab salam.
● Memberikan salam ● Mendengarkan dan
dan memperkenalkan memperhatikan.
diri.
● Menjelaskan maksud
dan tujuan
penyuluhan.
● Menjelaskan materi
yang akan
disampaikan.
● Membuat kontrak
waktu.

2. 25 Menit Pelaksanaan : ● Mendengarkan dan


a) Pemaparan Materi. memperhatikan materi
b) Diskusi (tanya-jawab) yang disampaikan.
mengenai materi yang ● Bertanya seputar materi
telah disampaikan. penyuluhan.

3. 10 Menit Penutup : ● Menjawab pertanyaan


● Melakukan evaluasi yang diberikan.
berupa pertanyaan ● Mendengarkan dan
seputar materi memperhatikan
penyuluhan. kesimpulan materi.
● Menyampaikan ● Menjawab salam.
kesimpulan materi
penyuluhan.
● Mengucapkan salam
penutup.
X. Kriteria Evaluasi

A. Evaluasi Struktur :

● Satuan Acara Penyuluhan dibuat dan dikonsulkan dan disetujui


pembimbing.
● Alat bantu/media disiapkan : Video dan leaflet.
● Kontrak dengan peserta satu hari sebelum acara, kontrak diulang pada hari
H.

B. Evaluasi Proses :

Peserta menyimak dan mendengarkan materi saat pemaparan.

● Terdapat diskusi aktif.


● Kegiatan berjalan sesuai dengan satuan acara penyuluhan yang sudah
disusun.

C. Evaluasi Hasil :

Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu :

● 50% peserta mampu menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil.


● 50% peserta mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala, serta cara
mencegah anemia pada ibu hamil.
MATERI ANEMIA PADA IBU HAMIL

I. Pengertian Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

Selama kehamilan, anemia didefinisikan sebagai kadar hemoglobin 10 gr/dL (Ht


<30%) dan jika kadar Hb <11,5 gr/dL pada awal kehamilan. Wanita hamil mungkin perlu
diberikan obat profilaktik karena hemodilusi, biasanya mengurangi kadar Hb sampai <10
gr/dL. Anemia terjadi pada 1/3 dari perempuan selama trimester ketiga. Penyebab paling
umum adalah defisiensi zat besi dan float (Proverawati, A, 2011).

II. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Faktor penyebab anemia yaitu kurang gizi akan meningkatkan resiko berat bayi
lahir rendah . Kekurangan zat besi akan menghambat pembentukan hemoglobin yang
berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah. Menu yang beragam dapat
meningkatkan absorpsi makanan dalam tubuh sehingga meningkatkan nutrisi dan
hemoglobin. Perdarahan merupakan salah satu penyebab anemia defisiensi besi (menurut
Mochtar, 2015).

III. Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil

Tanda dan gejala anemia adalah kulit atau konjungtiva pucat, jantung berdebar-
debar, lelah, pusing, penglihatan berkunang-kunang, mual muntah, rambut kering, dan
hemoglobin dibawah 10 gr%. Pengaruh anemia terhadap kehamilan, keguguran,
pertumbuhan janin terhambat, bayi lahir premature atau tidak cukup bulan, melahirkan
yang lama, perdarahan sehabis melahirkan, dan penyakit jantung.
IV. Efek Anemia Pada Ibu Hamil

Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia dapat
meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka kematian bayi.
Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus mengetahui gejala
anemia pada ibu hamil. Anemia yang terjadi saat ibu hamil trimester I akan dapat
mengakibatkan Abortus (keguguran) dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan
trimester II dapat menyebabkan : persalinan premature, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauterin sampai kematian, Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa
mengakibatkan kematian. Saat inpartus, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik
primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan
tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah (Manoe, M, 2010).

V. Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

Dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi pangan


hewani dalam jumlah cukup dan mengurangi konsumsi makanan yang bisa menghambat
penyerapan zat besi seperti: fitat, fosfat, dan tannin. Suplemen tablet zat besi yang
diberikan minimal 90 tablet untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil juga
perlu untuk diminum secara tepat.

Dukungan lingkungan seperti keluarga serta kelompok ibu hamil juga diperlukan
pada upaya penurunan kejadian anemia. Dukungan sosial dari keluarga akan
mempengaruhi persepsi dan keyakinan ibu hamil sehingga meningkatkan perilaku untuk
mencegah anemia. Bentuk dukungan keluarga pada ibu hamil untuk mencegah anemia
seperti pemberian keyakinan kemampuan ibu untuk minum tablet tambah darah secara
teratur, mengingatkan untuk makan makanan bergizi, mengingatkan minum tablet tambah
darah secara teratur dan keluarga memberikan contoh dengan makan makanan bergizi
dan menjaga kebersihan diri. Dukungan dari sesama ibu hamil dapat diberikan selama
kelas kehamilan atau menghadiri perawatan antenatal.
Tenaga kesehatan memiliki peran dalam memberikan promosi kesehatan melalui
pendidikan kesehatan yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
anemia. Teknik konseling sangat cocok dilakukan karena interaksi dalam dua arah dan
dapat mengikuti kebutuhan ibu hamil. Bentuk dari dukungan tenaga kesehatan bagi ibu
hamil untuk mencegah anemia adalah memberikan kesempatan pilihan pengaturan menu
makanan, kesempatan menyampaikan keluhan, keyakinan akan kemampuan ibu hamil,
memberikan kesempatan bertanya, dan mendengarkan cerita dari ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Triharini, M., Kp, S. and Kep, M. (2019) ‘Upaya Bersama dalam Pencegahan Anemia
Kehamilan’, 5(2).

Yulianti, Y. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Keja Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya Tahun 2019’, pp. 10–35.

Anda mungkin juga menyukai