Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 3
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
“PEMBUATAN BIBIT TANAMAN SAYURAN”

Disusun oleh :

Nama : Shinta Fitria


Npm : E1J019080
Shift : A2 (Jum’at, 14:00-16:00)
Dosen : Dr. Ir. Yulian, M.Sc
Co-ass : Gally Ramadhan E1J018093

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanaman sayuran dibudidayakan dengan dua macam cara yaitu secara langsung dan
tidaklangsung atau persemaian. Persemaian merupakan suatu proses menyiapkan bibit tanaman
barusebelum ditanam pada lahan sesungguhnya. Benih tanaman disemaikan pada suatu
tempatterlebih dahulu hingga pada usia tertentu baru dipindahkan ke lahan. Penyemaian ini
sangat penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan terhadap faktor-faktor
luaryang dapat menghambat proses pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman.

Transplanting adalah memindahkan bibit pre-nursery Ke main-nursery dimana terjadinya


etiolasi dan biaya konsolidasi yang dikeluarkan lebih banyak untuk perawatan bibit. Kegiatan
transplanting dilakukan secara hati-hati supaya akar tanaman yang akandipindah tidak
terpotongatau meminimalkan pemotongan akar. Hal-hal yang perludiperhatikan dalam kegiatan
tranplanting, antara lain harus ada kendaraan khusus untuk mengangkut top soil, tenaga kerja
yang digunakan harus optimal/ mencukupi, kondisi areallahan kondusif, iklim yang kondusif,
serta kontrol pekerjaan yang optimal (Simson, 2010).

Teknik penanaman tanaman hortikultura, khususnya tanaman semusim, dapat


dilakukandengan sistem tabela (tanam benih langsung) atau bisa juga dengan menggunakan
bibit. Padaumumnya tanaman ditanam dengan sistem tabela adalah tanaman yang tidak di
transplanting(pindah tanam) karena sifat fisiologis tanaman yang sulit pulih jika mengalami
kerusakan akar,seperti kacang-kacangan, jagung manis dan wortel. Tanaman lainnya pada
dasranya dapatditransplanting dengan kecepatan pulih setelah dipindah tanam yang bervariasi.
Tanaman yangtermasuk cepat pulih antara lain adalah kelompok kubis-kubisan (sawi, kubis, kol
bunga, brokoli), bawang (bawang merah, Bombay, bawang daun), tomat, dan kangkung.
Tanaman yangagak cepat pulih antara lain; cabai, dan terong. Tanaman yang paling lambat pulih
adalahtanaman mentimun dan melon.

Dalam pelaksanaan transplanting, bibit yang disemai akan mengalami proses


kerusakanterutama pada sistem perakarannya. Hal ini erat kaitannya dengan proses absorbsi
dengantranspirasi yang berlangsung secara bersamaan dimana saat pemindahan, tanaman akan
berhentimengabsorbsi air sementara di lain pihak proses transpirasi tetap berlangsung. Dengan
demikianakan terjadi reduksi air di dalam bibit tanaman. Untuk mengembalikan pada keadaan
awal,diperlukan adanya daya bangun (recovery) atau daya sembuh dari tanaman-tanaman itu
sendiri.Pada dasarnya daya recovery dari tanaman-tanaman sayur dan buah yang herbaceous
(berbatanglunak) tergantung dari :
(a) ukuran dan umur tanaman (size and age of plant)
(b) jenis tanamandan
(c) perlakuan pada waktu pemindahan (Tjionger, 2008).

1.2 Tujuan

1.Mempraktekkan teknik pembibitan hingga siap tanam.


2.Membandingkan teknik pembibitan single dan double transplanting.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman setahun yang berbentuk perdu,
banyak dibutuhkan manusia sebagai bumbu masak, karena sifat pedasnya yang berasal
dariminyak atsirim (Stjionger, 2008). Dalam klasifikasi, tanaman cabai termasuk dalam
kelasAngiospermae, sub kelas Dicotiledonae, ordo Polimoniales, famili Solanaceae, genus
Capsicumdan spesies Capsicum annum L

a. Daun

Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya. Ada daun yang berbentuk
oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set. Warna permukaan daun bagian atas biasanyahijau muda,
hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan daun pada bagian bawah
umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau. Permukaan daun cabai ada yanghalus
adapula yang berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3-11 cm, dengan lebar antara 1-
5 cm.

b. Batang

Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu. Biasanya, batang
akan tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan.Untuk
jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi 100 cm. Namun untuk jenis cabai
besar, panjang batang (ketinggian) dapat mencapai 2 meter bahkan lebih. Batangtanaman cabai
berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda. Pada batang-batang yang telah tua(biasanya batang
paling bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu. Ini merupakan kayusemu, yang diperoleh
dari pengerasan jaringan parenkim.

c. Akar

Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya terdiri dari akar serabutsaja.
Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan
beberapamikroorganisme. Meskipun tidak memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar
tumbuh kearah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.

d. Bunga

Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk
bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub kelas Ateridae(berbunga bintang).
Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal ataubergerombol dalam
tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2- 3 bunga saja. Mahkota bunga tanaman cabai
warnanya bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan, dan ungu.Diameter bunga antara
5- 20 mm. Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinyadalam satu tanaman
terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga jantan dan bunga betina dalam waktu
yang sama (atau hampir sama), sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun
untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silanglebih diutamakan. Karena itu,
tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam jumlah yang banyak,hasilnya lebih baik
dibandingkan tanaman cabai yang ditanam sendirian. Pernyerbukan tanamancabai biasanya
dibantu angin atau lebah. Kecepatan angin yang dibutuhkan untuk penyerbukanantara 10-20
km/jam (angin sepoi-sepoi). Angin yang ter lalu kencang justru akan merusaktanaman.
Sedangkan penyerbukan yang dibantu oleh lebah dilakukan saat lebah tertarikmendekati bunga
tanaman cabai yang menarik penampilannya dan terdapat madu di dalamnya.

e. Buah dan biji

Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak dikenal dan memiliki
banyak variasi. Buah cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk, yaitu serrano, cubanelle, cayenne,
pimento, anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell, ancho, banana, dan blocky bell.
Hanyaada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana tipe elongate bell dan blocky bell dianggap sama.
(Rival,2014).

Berdasarkan taksonominya cabai memiliki kalsifikasi botani sebagai berikut:


Klasifikasi tanaman cabai :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : AsteridaeOrdo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L. (Rival, 2014)

Benih pada cabai dapat langsung disebar ditempat tanam permanen (directseeding) atau
mula-mula dalam tempat dimana tanaman muda dapat dipindahkan (transplanting)sekali atau dua
kali sebelum pananaman permanen. Penyemaian atau pembibitan ditujukan untukmenanam bibit
atau semai untuk memberikan pengaturan lingkungan yang lebih tepat selamatahap
perkecambahan yang gawat dan awal pertumbuahan bibit. Pembibitan merupakan bagiankhusus
dari pembiakan dengan biji. Bibit bumbungan pada tanaman cabai dapat dibuat denganteknik
single transplanting, yaitu benih ditanam langsung pada bumbungan tang telah diisimedia. Dapat
juga dibuat dengan teknik double transplanting, yaitu bibit disemai terlebih dahuluhingga
tumbuh kotiledon, kemudian dipindah-tanam ke dalam bumbungan yang telah diisi
mediatanaman. (Oschse 2003).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum ini meliputi gunting, nampan, staples(necis),
alat tulis, emrat/gemboor, penggaris dan bungkus nasi. Sedangkan bahan yang digunakandalam
praktikum ini meliputi benih cabai dan air

3.2 Prosedur Kerja

1. Setiap mahasiswa membuat 200 bibit dengan teknik single transplant


2. Media pembibitan yang berupa campuran tanah (top soil) dan pupuk kandang
disiapkandengan perbandingan 1 : 2 (v/v). Buang tanah dan pupuk kandang yang
menggumpal.
3. Rendam bibit cabe dalam air hangat semalaman
4. Menyiapkan karpet telur atau tray semai
5. Mengisi Tray semai dengan media pembibitan.
6. 200 butir benih ditanam dalam alur sedalam kira-kira 1 cm dan menutupnya dengan
tanah.
7. Menyiram benih setiap hari
8. Dihitung keberhasilan tumbuh bibit cabe
9. Di ukur tinggi tanaman setiap minggu
10. Penilaian oleh Coass
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tanaman Cabai

No Perlakuan Hidup Tidak Hidup


1 Single Transplanting 180 20

4.1 Pembahasan

Transplanting adalah memindahkan bibit pre-nursery ke main-nursery, terjadinya


etiolasidan biaya konsolidasi yang akan dikeluarkan lebih banyak untuk perawatan bibit.Pada
tanamanyang diperbanyak melalui benih dan memerlukan persemaian pindah tanamsebaiknya
dilakukan pada saat stadia yang tepat. Pindah tanam lebih dini akan mempercepatadaptasi
tanamanterhadap lingkungan, sehingga pertumbuhan tanaman tidak terhambat dan cukup
menghasilkan bagian vegetatif yang lebih baik. Jika pindah tanam terlambat, maka tanaman tidak
mempunyaicukup waktu untuk menyelesaikan pertumbuhan vegetatifnya,tanaman lebih cepat
menua dancepat memasuki stadia generatif.

Pada kegiatan transplanting,terdapat ada hal-hal yang diperhatikan, antara lain adanya
tenaga kerja yang maksimal dan kontrol pekerjaan yang maksimal pula.Biji merupakan salah
satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai unit penyebaran(dispersal unit) perbanyakan
tanaman secara alamiah. Benih merupakan biji tanaman yang telahmengalami perlakuan
sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman.Persemaian adalah cara untuk
menanam suatu jenis tanaman melalui lahan persemaian terlebihdahulu sebelum ditanam dilahan
sebenarnya. Keuntungan dari menanam melalui persemaian adalah memudahkan pegendalian
hama, dapat menyeleksi bibit tanaman yang seragam,mengurangi resiko kegagalan,
memudahkan pemeliharaan dan memperpendek waktu tumbuh dilahan.

Kerusakan akar tunggang pada kecambah yang dipindahkan akan berpengaruh terhadap
sistem perakaran yang dibentuk selama di pembibitan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
penyerapan unsur hara oleh akar. Terdapat dua daerah penyerapan unsur hara pada akar, yaitu:
(1) daerah penyerapan dari sistem akar yang meliputi seluruh volume tanahdi sekitar akar dan
(2)daerah penyerapan dari permukaan akar yang meliputi volume tanah disekitar permukaan
akar-akar rambut saja.(Nazaruddin,2000)

Pada praktikum kali ini dapat dilihat bahwa hasil single transplanting menguntungkan
karena cabai merupakan biji yang agak sulit tumbuh jika akarnya telah rusak.. Dalam single
transplanting, benih langsung di tanam di bumbungan dan jika ada yang tidak tumbuh
makadilakukan penyulaman tanaman.Hasil dari pengamatan ini dapat menunjukkan bahwa
tanaman cabai memiliki daya hidup lebih baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapafaktor, baik
faktor dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam antara lain kemurnian benih,vigor benih,
dan viabilitas benih. Sedangkan faktor luar meliputi suhu, cahaya, kelembapan,ketersediaan air
dan oksigen pada media tanam
 

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu:
1.Transplanting adalah memindahkan bibit pre-nursery ke main-nursery,terjadinya etiolasi dan
biaya konsolidasi yang akan dikeluarkan lebih banyak untuk perawatan bibit.Pada tanaman yang
diperbanyak melalui benih dan memerlukan persemaian pindah tanam sebaiknya dilakukan pada
saat yang tepat. Pindah tanam lebih dini akan mempercepat adaptasi tanaman terhadap
lingkungan, sehingga pertumbuhan tanaman tidak terhambat dan cukup menghasilkan bagian
vegetatif yang lebih baik. Jika pindah tanam terlambat,maka tanaman tidak mempunyai cukup
waktu untuk menyelesaikan pertumbuhanvegetatifnya,tanaman lebih cepat menua dan cepat
memasuki stadia generatif.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya, hendaknya digunakan benih yang masih segar dan bagusserta
memiliki daya tumbuh yang tinggi karena banyak benih yang tidak tumbuh/rusak.Sebaiknya
benih dalam kondisi baik, dan benih sebaiknya harus disimpan dalam storage agarviabilitasnya
tidak turun.
DAFTAR PUSTAKA

Herwindo. Rival .2014.Kajian Jenis Kemasan Dan Simulasi Pengangkutan Terhadap Mutu
Fisik.. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nazaruddin. 2000.Bertanam 8 Sayuran Organik Penebar Swadaya. Jakarta.Oschse, G.O. dan


J.A. Olafintoye. 2003. Effects of transplanting on yield and growth. Journal of
Tropicultura 20 : 217- 220.

Simson, S. 2010. Basic Sciences of Horticulture Oxford Book Company, London.Tjionger.


2008.Effect of transplanting practices ongrowth and water relation of ‘colt’ cherrytrees
during reestablishment Journal of Environmental Horticulture 7 : 41- 45.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai