FELIANA GITA
FARMASI KLINIS A3D
18021137
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel
yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel
mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa
penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada
proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat
dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985)..
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks.
Proses metabolisme ini menbuat mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumah,
1985).
Pada tanaman adadua metabolismeyaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses
metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses
biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Sebaliknya proses
metabolisme sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti
alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Kadangkala senyawa yang dikandung oleh
satu tanaman dari genus tertentu bersifat spesifik. Misalnya tanaman dari genus Papaver,
Papaver somniferum dan Papaver septigerum yang menghasilkan morfin dan berkhasiat
menenangkan.
1. Metabolit primer
Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul produk akhir atau produk antara
dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan
hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Contohnya adalah protein,
lemak, karbohidrat, dan DNA pada umumnya metabolit primer tidak diproduksi berlebihan.
Pada sebagian besar mikroorganisme, produksi metabolit yang berlebihan dapat menghambat
pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan mikroorganisme tersebut. Proses
metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut metabolisme primer (Dewick, 1999).
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer seperti etanol dan metabolit sekunder
misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan pembentukan
sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara paralel.
Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel mikroorganisme
menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan logaritmiknya, dikenal sebagai fase
tropofase dan memasuki fase stasioner. Periode selanjutnya, ketika sebagian besar metabolit
sekunder dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit sekunder mikroorganisme dapat
merupakan konversi dari metabolit primer mikroorganisme (Hogg, 2005).
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan
hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai
hormon, dan dipercepat oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut
promor dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis. Pada setiap arah metabolisme,
reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-
jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Karakteristik dari senyawa bahan alam
Metabolik primer (Wilkins,1992):
2. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan yang tidak
memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau respirasi, transport solut,
translokasi, sintesis protein, asimilasi nutrien, diferensiasi, pembentukan karbohidrat, protein
dan lipid. Metabolit sekunder seringkali hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok
spesies berbeda dengan metabolit primer (asam amino, nukelotida, gula, lipid) yang dijumpai
hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolit sekunder yang merupakan hasil samping atau
intermediet metabolisme primer memiliki fungsi sebagai berikut (Mastuti, 2016) :
1. Berperan penting pada dua strategi resistensi, yaitu:
a) Level struktur, phenyl propanoid adalah komponen utama polimer dinding polimer
lignin dan suberin,
b) Menginduksi antibiotik pertahanan yang berasal dari fenolik dan terpenoid
(fitoaleksin)
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan herbivor dan menghindari infeksi yang disebabkan
oleh patogen mikrobia. Tumbuhan menggunakan metabolit sekunder sebagai antibiotik
atau agen sinyal selama interaksi dengan patogen.
3. Menarik polinator dan hewan penyebar biji
4. Berperan sebagai agen kompetisi antar tanaman
5. Memberikan kontribusi yang bernilai terhadap hubungan antara tumbuhan dan
lingkungannya
Senyawa hasil metabolisme sekunder lazim dikenal sebagai metabolit sekunder yang
diproduksi sebagai benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau
serangan hama penyakit. Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Senyawa-senyawa tersebutlebih dibutuhkan untuk
eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di alam.
Fungsi pertama metabolit sekunder adalah melindungi tanaman dari serangan
mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis di
sekitar sel yang terinfeksi. Kedua, mempertahankan diri dari gangguan predator.Ketiga, untuk
melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang
menyebabkannyamenjadi beracun. Keempat, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya
antosianin diproduksi untuk melindungi tanaman dari terpaan sinar UV.Kelima,
memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun
terhadap tanaman lain di sekitarnya. Keenam, sebagai agen atraktan, menarik kehadiran
serangga dan herbivora lain untuk membantu penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen
yang membuat organ reproduksi berwarna cerah.Di dalam satu tanaman, tidak mungkin hanya
mengandung satu macam metabolit sekunder, hal itu yang menyebabkan mengapa tanaman
tertentu dapat memiliki beberapa macam khasiat terapi yang berbeda-beda sesuai dengan
metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya (Hanani E, 2010).
Adapun kelompok utama metabolit sekunder yaitu terpen, senyawa fenol dan produk
sekunder yang mengandung nitrogen. Berikut adalah jalur biosintesis metabolit sekunder pada
tanaman (Mastuti, 2016) :
Metabolit sekunder termasuk sumber senyawa kimia pada tumbuhan yang dapat
dikembangkan menjadi cikal bakal obat-obatan melalui penelitian untuk menunjang berbagai
kepentingan industri. Fakta yang mendukung dari penyataan diatas terdapat sekitar
250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi hanya sekitar 0,4% yang telah dilakukan
penelitian. Tumbuhan tersebut berasal dari hutan hujan tropis terdapat lebih dari 30.000 jenis
tumbuhan tingkat tinggi sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti
Indonesia ( Gunawan dkk, 2004).
Berbagai penelitian tentang metabolit sekunder telah banyak dilakukan oleh peneliti.
Menurut penelitian dari Ningsih dkk (2016) yang penelitiannya tentang manfaat metabolit
sekunder sebagai aktivitas antibakteri dari ekstrak daun sirsak menyatakan bahwa daun sirsak
yang diekstrak dengan menggunakan pelarut kloroform memiliki kemampuan aktivitas
antibakteri yang sangat kuat. Penelitian yuhernita dan juniarti (2011) tentang senyawa
metabolit sekunder menyatakan bahwa daun suriah memiliki sifat antioksidan dengan nilai
IC50 sebesar 4,80 sedangkan asam askorbat adalah 9,23 ppm. Nilai IC50 dari ekstrak metanol
daun surian yang relatif lebih kecil ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya relatif
lebih besar dibandingkan larutan standar asam askorbat. Berdasarkan penelitian ini dapat
dibuktikan bahwa senyawa metabolit sekunder sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
bukan hanya untuk benteng tumbuhan akan tetapi juga dapat dimanfaatkan menjadi obat-
obatan dalam skala modern pada industri.
Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari biosintesis
metabolit primer. Pada umumnya sintesis metabolit primer awal dimulai dengan mesintesis
gula melalui proses fotosintesis dengan bantuan CO2 dan H2O. Didalam metabolisme terdapat
2 peran yaitu primer dan sekunder. Jalur biosintesis metabolit sekunder paling banyak
terdapat di tanaman. Salah satu contoh dari metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu
Flavonoid terrestrial. Golongan senyawa ini termasuk kelompok senyawa fenolik alami
dengan berbagai struktur kimia yang terdapat pada buah, sayur, biji, kulit batang, akar,
batang, dan bunga (inda yulia,2014).Dalam biosintesis metabolit sekunder terdapat jalur jalur
biosintesis metabolit sekunder antara lain (Saifudin , 2014 ):
n CH3CO2H [CH3C0]n -
Dewick, P.M. 1999. Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach. John Willey &
Sons Ltd, England
Gunawan, D dan Sri M, 2004, “Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)”, Jilid I. Jakarta : Penebar
Swadaya
Hogg, S., 2005. Essential Microbiology. John Willey & Sons Ltd, England
Mastuti, R. 2016. Modul Metabolit Sekunder dan Pertahanan Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Brawijaya
Ningsih D.R, Zuhafair, Kartika D. 2016. “Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta Uji
Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri”, Molekul, Vol. 11. No. 1
Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep, dan Teknik Pemurnian.
Deepublish. Yogyakarta