Oleh:
Ni Wayan Arniasih (171200225)
Ni Wayan Eka Wahyuni (171200226)
Ni Wayan Sukma Cintya Dewi (171200227)
Novita Horlyana Saragih (171200228)
Nur Rahmawati (171200229)
Putu Dhiyo Brata Saputra (171200230)
Putu Eka Noviyanti Sucita (171200231)
Putu Pratywi Rahayu (171200232)
Sang Ayu Putu Wahyu Pratiwi (171200233)
Shinta Diah Krisnanti (171200234)
A. Tujuan Praktikum
Mengenal bermacam – macam alat dan cara penggunaan nya secara benar
pada praktikum mikrobiologi serta metode sterilisasi alat dan bahan.
B. Tinjauan Pustaka
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari oragnisme yang berukuran
sangat kecil, sehingga tidak dapat di lihat dengan mata telanjang, melainkan
harus dengan menggunakan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini di sebut
sebagai mikroorganisme, atau sering di sebut mikroba atau jasad renik. Saat ini,
mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan,
misalnya pertanian, industry, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan,
bahkan bidang antariksa. (Waluyo, 2009)
Dalam mikrobiologi, di butuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari
mikroorganisme. Dalam laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi, untuk
menumbuhkan dan mempelajari sifat – sifat mikroorganisme seperti bakteri,
diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Media
tempat pertumbuhan tersebut harus memenuhi persyaratan nutrisi yang di
butuhkan oleh suatu mikroorganisme. (Atlas, 2004)
Dalam pengerjaan praktikum Mikrobiologi, diperlukan ruangan atau tempat
kerja yang steril, selain itu semua alat kerja juga harus dalam kondisi yang steril.
Ruangan di katakan steril apabila keadaan suatu ruangan bebas dari semua
bentuk kehidupan mikroba, baik yang bersifat pathogen ataupun tidak. Agar
ruangan dan alat praktikum tetap steril, maka alat dan bahan di sterilisasi.
(Purnawijayanti, 2001)
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya
dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi atau filtrasi. (Gruendeman
dan Fernsebner, 2006).
Sterilisasi yang paling umum di lakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik
(pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama
senyawa kimia yang akan di sterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat
temperature atau tekanan tinggi). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan desinfektan). Sterilisasi secara mekanik, di gunakan untuk beberapa
bahan yang akan mengalami perubahan akibat pemanasan atau tekanan tinggi,
misal nya adalah dengan saringan/ filter. (Suriawiria, 2005)
Sterilisasi panas kering di lakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi
panas kering biasanya di gunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam
keadaan kering, struktur protein bersifat lebih stabil dan tidak mudah rusak
sehingga untuk mematikan organisme diperlukan suhu panas kering yang jauh
lebih tinggi dan lebih lama di bandingkan dengan suhu pada pemanasan lembab.
(Gunawan A.W, 2008)
Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan
meresap ke dalam benda yang permeable dan menyebabkan koagulasi protein
selular, yang dapat mematikan mikroba dan spora. Dalam metode sterilisasi
kimiawi caranya yaitu dengan menghentikan metabolisme protein selular
sehingga mematikan mikroba dan spora. (Baradero, et al., 2009)
Strilisasi dengan tekanan, merupakan metode sterilisasi yang biasa dilakukan
untuk semua kigri dan instrument genggam yang menggunakan autoklaf uap atau
kimia. Instrumen yang telah di bungkus kasa di autoklaf kan selama 20 menit
pada suhu 1210C dan tekanan 15 psi. Ini akan membunuh semua bakteri, spora
dan virus. (Walton dan Torabinejad, 2008)
Alat – alat yang di gunakan dalam praktikum, terbagi menjadi 3 macam alat
yaitu alat elektri, gelas dan non gelas. Alat – alat elektrik yang di gunakan yaitu
incubator yang merupakan alat untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang
terkontrol. Selain itu ada Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti
ose, jarum, dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas
api bunsen sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet
volume. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam
oven dan dipanaskan dengan suhu 160 – 1700C selama 1-2 jam. Autoklave, untuk
mensterilkan tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan
memasukkan alat-alat tersebut kedalam autoklaf yang ditutup dengan rapat dan
nyalakan autoklave dengan tekanan antara 15-17,5 psi (pound per square inci)
atau 1 atm selama 1 jam (Andriani, 2016; Kharisma dan Abdul, 2012).
Jarum Ose
2. Untuk menanam mikroba dengan cara
sebar/pulasan/spread (Santika, 2018)
Batang Bengkok
3. Untuk mengambil mikroba dengan
biakan jamur/fungi (Santika, 2018)
Jarum Enten
4. Untuk menanam mikroba dengan cara
tusukan (Santika, 2018)
Jarum Inokulasi
5. ruang/lemari tempat menanam mikroba
(Santika, 2018)
MSC
6. untuk sterilisasi alat/bahan/media tertentu
dengan menggunakan uap panas
bertekanan (moist heat) (Santika, 2018)
Autoklaf
7. Colony Counter untuk menghitung jumlah koloni
mikroba dan mungkin ukurannya
(Santika, 2018)
D. Sterilisasi Dengan Autoklaf
1. Kaki
Kaki berfungsi untuk menyangga atau menopang kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel.
2. Lengan/Pegangan
Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
3. Kondensor
Bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini
bisa putar dan dinaik-turunkan.
4. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan
mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian
bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
5. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,
berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan
bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber
sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu.
6. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang
akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit.
Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis
mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada
beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-
turunkan.
7. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran
tertentu (15X, 10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang
disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.
8. Lensa obyektif
lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran
dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
9. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung,
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang
terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
10. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk
mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada
mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif.
11. Sendi Inklisi
Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari
mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
F. SKEMA KERJA
Disimulasi/demo alat dan penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi alat.
Sebelum melakukan strerilisasi cek dahulu banyak air dalam autoklaf. Air
harus sampai ke batas yang telah ditentukan, dan gunakan air steril agar tidak
terbentuk karat pada lat tersebut.
Ditutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoklaf.
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, M., et al. 2009. Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioperatif. Jakarta ;
Kharisma, Adnan., Manan, Abdul. 2012. Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. pada Air
Walton, R.E., dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia
EdisiTiga. Jakarta ; Buku Kedokteran EGC