Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan pengertian kurikulum dan pengembangan kurikulum

Secara etimologis, kurikulum diambil dari bahasa latin yang berarti berlari cepat, menjalani suatu
pengalaman yang tanpa henti, gelenggang dan lain-lain. Ada pula yang mengatakan berasal dari bahasa
yunani yang berarti: jarak yang harus ditempuh.

Secara terminologis, Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yag dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan kurikulum terdiri dari 2 kata yaitu Pengembangan dan kurikulum. Pengembangan
menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan kurikulum secara etimologi,
berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yan berarti berlari dan currere yang berarti tempat berpacu.

Pengembangan kurikulum adalah kegiatan menghasilkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau
proses mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum juga bisa diartikan sebagai kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan
penyempurnaan kurikulum.

2. Bagaimanakah perkembangan kurikulum di Indonesia mulai awal hingga saat ini


3. Sebuah pengembangan kurikulum diawali dari perencanaan, kemukakan implementasi dan terakhir
evaluasi. Jelaskan masing-masing tahapan tersebut. Siapa saja yang dapat terlihat dalam pengembangan
sebuah kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif atau menyeluruh yang didalamnya
mencakup perencanaan, pengorganisasian, penerapan dan evaluasi. Proses pengemnbangan kurikulum
bersifat menyeluruh dan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan.

Perencanaan Kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru
dan peserta didik.

Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga Implementasi Kurikulum berusaha mentransfer
perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Implementasi kurikulum adalah penerapan atau
pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan serta disesuaikan dengan situasi lapangan dan
karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.

Evaluasi kurikulum adalah suatu kegitan untuk mengetahui dan memutuskan apakah program yang
telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum : Tujuan tertentu,
Bersifat objektif, Bersifat komprehensif, Kooperatif, Efisien, Berkesinambungan.

Administrator Pendidikan, Para Ahli, Guru, Orang tua murid, Komite sekolah, pengusaha,

4. Apa saja landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum? Jelaskan keterkaitan masing-
masing landasan tersebut dengan pengembangan kurikulum

1. Landasan Filosofis. Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah rumusan yang didapatkan
dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis, sistematis dalam merencanakan, melaksanakan,
membina, dan mengembangkan kurikulum baik dalam bentuk kurikulum sebagai rencana (tertulis),
terlebih kurikulum dalam bentuk pelaksanaan di sekolah. Filsafat akan menentukan arah ke mana
peserta didik akan dibawa, filsafat merupakan peangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke
arah pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, filsafat yang dianut oleh suatu bangsa atau
kelompok masyarakat tertentu termasuk yang dianut oleh perorangan sekalipun akan sangat
mempengaruhi terhadap pendidikan yang ingin direalisasikan..

Landasan Psikologis. Penerapan landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum, tiada lain agar
upaya pendidikan yang dilakukan dapat menyesuaikan dari segi materi / bahan yang harus disampaikan,
penyesuaian dari segi proses penyampaian / pembelajaran nya, dan penyesuaian dari unsur-unsur
upaya pendidikan lainnya. Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal
dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan peserta didik, serta
bagaimana peserta didik belajar. Atas dasar itu terdapat dua cabang psikologi yang sangat penting
diperhatikan dan besar kaitannya dalam pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan
psikologi belajar.

Landasan Sosisologis dan Budaya. Landasan sosiologis menyangkut kekuatan-kekuatan sosial di


masyarakat. Kekuatan-kekuatan itu berkembang dan selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Kekuatan itu dapat berupa kekuatan yang nyata maupun yang potensial, yang berpengaruh
dalam perkembangan kebudayaan seirama dengan dinamika masyarakat. Pendidikan adalah proses
budaya, manusia yang akan dididik adalah makhluk yang berbudaya dan senantiasa mengembangkan
kebudayaannya. Oleh karena kurikulum harus dikembangkan dengan didasarkan pada norma-norma
sosial atau budaya.

Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
langsung berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pengembangan
isi/materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi.
Secara tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah pendidikan.

Landasan Historis. Landasan historis berkaitan dengan formulasi program-program sekolah pada waktu
lampau yang masih hidup sampai sekarang. Kurikulum yang dikembangkan saat ini, perlu
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dan apa yang telah dicapai melalui kurikulum sebelumnya.
Dan mempertimbangkan kurikulum yang ada sekarang waktu mengembangkan kurikulum di masa
depan, karena apa yang telah dilakukan sekarang akan berpengaruh terhadap kurikulum yang akan
dikembangkan di masa depan.

Landasan Yuridis. Kurikulum pada dasarnya adalah produk yuridis yang ditetapkan melalui keputusan
Menteri Pendidikan Nasional RI. Dari kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh lembaga legislatif yang
seharusnya mendasarkan kepada Konstitusi / UUD. Landasan yuridis pengembangan kurikulum di NKRI :
UUD 1945 (Pembukaan Alinea IV dan Pasal 31). Peraturan-peraturan perundangan seperti UU tentang
pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003), UU Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan,
Surat Keputusan dari Dirjen Dikti, Peraturan-peraturan daerah, dan sebagainya.

5. Apa pentingnya landasan filosofis bagi pengembangan kurikulum PAI

1. Dapat menentukan arah akan dibawa kemana siswa melalui pendidikan. di madrasah/sekolah, yakni
kearah yang di cita-citakan oleh siswa yang berdampak pada agama, nusa dan bangsa.

2. Dengan adanya tujuan dari pendidikan yang diwarnai filsafat yang dianut, kita akan mendapat
gambaran yang jelas tentang hasil yang harus dicapai.

3. dapat ditentukan secara jelas cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan
tersebut.
4. memberikan kebulatan usaha dalam pendidikan, sehingga terdapat kontinuitas dalam perkembangan
anak.

5. memberi petunjuk apa yang harus dinilai dan sampai mana tujuan itu telah tercapai.

6. memberi motivasi dalam proses belajar mengajar, karena sudah diketahui dengan jelas apa yang ingin
dan harus dicapai.

Anda mungkin juga menyukai