Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MANAJEMEN MODAL INSANI DAN BISNIS (JMMIB)e-ISSN 2723-424X

||Volume||1||Nomor||1||Juli ||2020||
Website: www. jurnal.imsi.or.id

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPRIBADIAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. BNI SYARIAH BENGKULU

Lia Agustiana Sari1, Onsardi2, Sri Ekowati3


123Universitas Muhammadiyah Bengkulu
onsardi@umb.ac.id

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of emotional intelligence and personality on the
performance of employees of PT. BNI Syariah Bengkulu. This study used a sample of
42 respondents. The technique of collecting data using a questionnaire. The analysis
technique used is simple linear regression. This research uses validity test, reliability
test, followed by hypothesis testing. Based on the results of multiple linear regression
analysis, emotional intelligence and personality have a positive effect on employee
performance (Y), this is evidenced by the regression equation Y = 7.14.210 + 0.269X1
+ 0.821X2. As well as the coefficient of determination R square = 0.378, which means
emotional intelligence and personality, contributed 37.8% to employee performance (Y)
and 62.2% was influenced by other factors not explained in this study. From the results
of hypothesis testing, emotional intelligence has a significant effect on employee
performance. Personality has a significant effect on employee performance. From the
results of the F test, emotional intelligence and personality have a significant effect on
employee performance.

Keywords: emotional intelligence, personality, employee performance

PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya perkembangan dunia ekonomi dan dunia bisnis yang
semakin pesat dapat dilihat dari ketatnya persaingan. Fenomena ini disebabkan oleh
semakin banyaknya lembaga-lembaga keuangan syariah yang bermunculan. Lembaga
keuangan syariah itu mampu sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara,
sehingga peran dan keadaannya yang sangat penting dan sangat di butuhkan. Hal itu
dibuktikan oleh adanya lembaga perbankan syariah di Indonesia yang telah
menunjukkan perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir (Sumitro, 2002).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah Bank yang ada di
Indonesia sangat banyak. OJK mencatat hingga saat ini jumlah bank di Indonesia
berjumlah 119 Bank. Dengan perkembangan bank syariah yang begitu pesat, maka
persaingan antara lembaga keuangan syariah yang satu dengan yang lain juga akan

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 79


meningkat. Di tengah pesatnya persaingan dunia perbankan nasional yang menerapkan
sistem bunga, perbankan syariah yang menerapkan system ekonomi Islam saat ini
mampu bersaing dan kini mencapai perkembangan yang signifikan. Sejak di
berlakukannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, kesempatan
bagi pengembangan perbankan syariah pun lebih luas.
Dengan adanya Kemunculan perbankan syariah semakin menguat ketika terjadi
krisis ekonomi yang membuat bank-bank konvensional mengalami keterpurukan
sementara perbankan syariah tetap bertahan. Saat ini dunia perbankan menghadapi era
persaingan yang sehat dan saling menonjolkan keunggulan yang dimiliki untuk menarik
hati masyarakat Indonesia agar menjadi nasabahnya (M. Syafi, 2001). Terdapat dua
jenis bank Bank berdasarkan Kegiatan Operasionalnya yaitu bank konvensional dan
syariah dimana bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan
dan Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank syariah berdiri dilatar belakangi oleh keinginan umat Islam untuk
menghindari riba dalam kegiatan muamalahnya. Tidak hanya menghindari riba, tujuan
didirikan bank syariah juga untuk memperoleh kesejahteraan lahir batin melalui
kegiatan muamalah berlandaskan pada Alqur’an. Konsep itulah yang membuat
perbankan syariah memiliki nilai lebih dibanding dengan bank konvensional. Nilai lebih
ini terbukti mampu menjadi mesin pendorong yang efektif bagi perkembangan bank
syariah, sebab nilai lebih itu menjadi daya tarik tersendiri bagi perkembangan bank
syariah di mata masyarakat. Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang
di Indonesia, namun sudah menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan sejak
hadirnya bank syariah saat ini yang berjumlah sekitar empat ratusan lebih kantornya.
Keluarnya fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank konvensional tahun 2003 lalu
memperkuat kedudukan bank syariah.
Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja
lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan
dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan
hidup perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang menghimpun
orang-orang yang biasa disebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan
kegiatan perusahaan (Sedarmayanti, 2016). Karyawan atau pegawai merupakan unsur
terpenting dalam menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Untuk mencapai
tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan dalam
perusahaan, dan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawannya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.
Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja
yang optimal. Kinerja karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Sehingga kinerja karyawan adalah hal yang patut
diperhatikan oleh pemimpin perusahaan. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja.

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 80


Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga
dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu
kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan,
sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong
kinerja sumbar daya manusia secara keseluruhan, yang direkflesikan dalam kenaikan
produktifitas (Robbins, 2014:156).
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaian kinerja merupakan suatu hal
yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan dari tiap manajemen yang
berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan peralatan yang
memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai
dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta pengembangan akan lebih
mempermudah penilaian kinerja yang obyektif.
Faktor penilaian obyektif memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan
hasilnya dapat diukur,misalnya kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor subyektif cenderung berupa opini seperti menyerupai sikap,
kepribadian, penyesuaian diri, kompetensi serta kecerdasan emosional. Faktor- Dengan
pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka dalam penilaian kinerja harus benar-
benar obyektif yaitu dengan mengukur kinerja karyawan yang sesungguhnya atau
mengevaluasi perilaku yang mencerminkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Menurut Armstrong, penilaian kinerja didasarkan pada pengertian knowledge, Skill,
expertise dan behavior yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik dan
analisa lebih luas terhadap attributes dan perilaku individu. Dalam manajemen kinerja
kompetensi lebih berperan pada dimensi perilaku individu dalam menyesuaikan suatu
pekerjaan dengan baik. Attributes terdiri dari knowledge, skill dan expertise (Sofyandi,
2014:78).
Pentingnya kecerdasan emosional untuk di teliti kecerdasan emosi merupakan
wacana yang baru dalam bidang ilmu psikologi setelah bertahun-tahun masyarakat
sangat meyakini bahwa faktor penentu keberhasilan hidup seseorang. Berdasarkan
penelitian dalam bidang psikologi bahwa kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
tidak hanya diukur berdasar pada kecerdasan logis dan linguistik saja namun terdapat
kecerdasan-kecerdasan lain yang mampu membuka pemikiran banyak orang,
memberikan pelayanan yang baik, mengenai faktor keberhasilan dalam hidup seperti
kompetensi dan kecerdasan emosional. Oleh karena itu prestasi yang diperoleh dalam
pekerjaan salah satunya dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang menempati posisi
pertama (Antonio, 2013).
Sumber daya manusia yang cerdas, berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan
mau bekerja sama dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi. Penilaian
kinerja karyawan sebagai pelaku dalam organisasi dengan membuat ukuran kinerja yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Standar penilaian kinerja suatu organisasi harus dapat
diproyeksikan kedalam standar kinerja para karyawan sesuai dengan unit kerjanya.
Evaluasi kinerja harus dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja
secara periodik yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang (Wibowo,
2016). Kepribadian karyawan didefinisikan sebagai kombinasi karakteristik fisik dan
mental (termasuk di dalamnya: penampilan, pemikiran, tindakan, dan perasaan

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 81


seseorang) yang stabil yang memberikan identitas kepada karyawan. Kepribadian
karyawan adalah kecenderungan emosional, kognitif, dan tingkah laku, yang bersifat
menetap dan ditampilkan karyawan sebagai respon terhadap berbagai situasi
lingkungan.
Karyawan pada PT. BNI Syariah Cabang Bengkulu berasal dari background
pendidikan yang berbeda mulai dari tamatan D3, S1 bahkan sampai S2 dan dari jurisan
yang berbeda. Berdasarkan observasi awal peneliti di PT. BNI Syariah Cabang
Bengkulu bahwa terdapat karyawan yang sulit bekerja dalam tim, sehingga karyawan
tersebut menyelesaikan pekerjaan secara individu walaupun pekerjaan tersebut harusnya
didiskusikan dengan tim bukan hanya pemikiran individu. Karyawan seperti ini
dianggap egois oleh karyawan lain. Terdapat juga karyawan yang tidak disiplin dengan
aturan perusahaan dan belum mematuhi aturan perusahaan seperti saatnya breafing
tetapi karyawan belum hadir. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap karyawan memiliki
kinerja yang berbeda. Terdapat juga karyawan yang tidak sanggup bekerja di bawah
tekanan karena di perusahaan memang dituntut untuk bisa bekerja di bawah tekanan dan
semua pekerjaan memiliki target yang harus dicapai.

METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. BNI Syariah
Bengkulu berjumlah 42 orang. Sampel untuk penelitian ini dilakukan secara total
sampling atau sampel jenuh dimana pada penelitian ini seluruh populasi akan dijadikan
sampel. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. BNI Syariah
Bengkulu berjumlah 42 orang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioener menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban.
Kuesioner sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Vadilitas diartikan sebagai ketapan alat ukur dalam mengukur apa yang
seharusnya diukur, yang diukur adalah variabel penelitian, (Asmawi, 2017, Onsardi,
2018, Anjani, 2019). Sedangkan uji reliabilitas adalah uji konsistensi (derajat
konsistensi) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi suatu instrument dapat
dipercaya atau dapat diandalkan, artinya reliabilitas menyangkut ketetapan alat ukur
mengukur variabel penelitian dari waktu ke waktu (Onsardi, 2018).
Untuk menganalisis data hasil penelitian ini menggunakan teknik analisis data
secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan statistik inferensial
yaitu regresi linear berganda. Untuk menguji hipotesis dengan cara uji t dan uji F.

HASIL PENELITIAN
Dari perhitungan analisis regresi dengan menggunakan program SPSS, maka
diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 14.210 + 0.269X1 + 0.821X2
Sedangkan untuk koefisien regresi untuk masing-masing variabel dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Nilai a (constanta) sebesar 14.210 mempunyai arti bahwa apabila kecerdasan
emosional dan kepribadian sama dengan nol maka kinerja karyawan akan tetap
sebesar 14.210, hal ini hanya berlaku saat dilakukan penelitian.

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 82


2. Nilai 0.269 merupakan nilai B1, mempunyai arti jika terjadi peningkatan variabel
kecerdasan emosional sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja
karyawan sebesar 0.269.
3. Nilai 0.821 merupakan nilai B2, mempunyai arti jika terjadi peningkatan variabel
kepribadian sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar
0.821.
Hasil penelitian juga menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0.614, ini
menandakan bahwa hubungan antara pengawasan, disiplin kerja dan keselamatan kerja
terhadap Kinerja karyawan adalah cukup kuat dan signifikan. Dan koefisien determinasi
sederhana (R square) R2 = 0.378 dimana nilai koefisien determinasi tersebut mempunyai
arti bahwa secara bersama-sama kecerdasan emosional (X1), dan kepribadian (X2)
memberikan sumbangan dalam mempengaruhi Kinerja Karyawan (Y) pada PT BNI
Syariah Bengkulu sebesar 37,8 % sedangkan sisanya 62,2% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar variabel penelitian.
Uji hipotesis membuktikan bahwa variabel kecerdasan emosional, nilai t hitung
untuk variabel kecerdasan emosional (X1) yaitu sebesar 2.029. Maka dapat disimpulkan
t hitung > t tabel (2.022) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat
pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan.
Variabel kepribadian, nilai t hitung untuk variabel kepribadian ( X2) yaitu sebesar
2.326. Maka dapat disimpulkan t hitung > t tabel (2.022) yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap kinerja
karyawan.
Hasil uji simultan menunjukkan bahwa F hitung untuk variabel kecerdasan
emosional (X1) dan kepribadian (X2) yaitu sebesar 11,827. Maka dapat disimpulkan
nilai F hitung > F tabel (3,24) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.Hal ini berarti
bahwa secara bersama-sama kecerdasan emosional dan kepribadian berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT BNI Syariah Bengkulu.

PEMBAHASAN
BNI Syariah adalah satu dari beberapa cara Bank BNI untuk melayani
masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip syariah
dalam rangka mewujudkan Bank BNI sebagai Universal Banking, BNI Syariah
merupakan unit tersendiri yang secara struktural tidak terpisahkan dengan unit – unit
lain di Bank BNI dan bergerak khusus di perbankan syariah. Namun demikian dalam
operasional pembukaannya sama sekali terpisah dengan Bank BNI yang melakukan
kegiatan umum, tanpa mengurangi fasilitas pelayanan yang ada di Bank BNI.
Karakteristik responden berdasarkan umur pada penelitian ini adalah di
dominasi oleh umur 20 – 30 tahun sebanyak 23 orang atau sebanyak 54,7%, dilihat
berdasarkan latar belakang pendidikan responden yang di dominasi oleh 33 orang atau
sebanyak 78,5% berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1). Dapat diketahui bahwa
lama kerja karyawan di PT BNI Syariah Bengkulu di dominasi oleh karyawan yang
bekerja lebih dari 3 tahun ada sebanyak 21 orang atau sebanyak 50%.
Rata-rata tanggapan responden terhadap variabel kecerdasan emosional yang
diberikan mengenai kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI
Syariah Bengkulu adalah baik. Dapat dilihat bahwa nilai rata-rata responden sebesar
3,69 hal ini menunjukkan bahwa setiap pertanyaan yang diberikan mengenai kecerdasan
emosional pada karyawan PT. BNI Syariah Bengkulu adalah Baik. Secara umum

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 83


kecerdasan emosional yang dilakukan telah sesuai dengan kehendak dan keinginan
responden, sehingga perlu untuk dipertahankan dalam perusahaan.
Rata-rata tanggapan responden terhadap variabel kepribadian berdasarkan
persepsi responden adalah berada pada kondisi kategori baik. Dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata responden sebesar 3,82 hal ini menunjukkan bahwa setiap pertanyaan yang
diberikan mengenai kepribadian pada karyawan PT. BNI Syariah Bengkulu adalah
Baik. Secara umum kepribadian yang dilakukan telah sesuai dengan kehendak dan
keinginan responden, sehingga perlu untuk dipertahankan.
Rata-rata tanggapan responden terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
berdasarkan persepsi responden adalah berada pada kondisi kategori Baik. Dapat dilihat
bahwa nilai rata-rata responden sebesar 3,69 hal ini menunjukkan bahwa setiap
pertanyaan yang diberikan mengenai kinerja karyawan adalah Baik. Secara umum
kinerja karyawan yang dilakukan telah sesuai dengan kehendak dan keinginan
responden, sehingga perlu untuk dipertahankan.
Seorang karyawan yang mampu merencanakan emosi yang ada didalam setiap
diri individu, maka akan menunjang pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Hal
tersebut nantinya akan berkaitan dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan
dalam bekerja. Kepribadian menunjukkan suatu kondisi atau sikap yang ada pada diri
karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan demikian, bila
karyawan melakukan pekerjaan yang ada dalam perusahaan itu sampai dengan selesai
sesuai dengan harapan atasan, maka karyawan dinilai bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan dan tujuan perusahaan akan mudah tercapai peningkatan kinerja kerja
seorang karyawan perusahaan dengan adanya hal tersebut. Karyawan dapat
menyelesaikan pekejaan yang lebih baik dari yang distandarkan merupakan hal baik
untuk perusahaan karena dapat membantu pencapaian kinerja dalam pekerjaan.
Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan
Variabel kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jadi
terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan PT. BNI Syariah Bengkulu. Hal ini menandakan bahwa seseorang yang
mampu mengendalikan emosional nya dengan baik maka akan menghasilkan kinerja
kerja yang baik juga karena kecerdasan emosional seseorang sangat berperan penting
dalam kinerja. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Kumala (2015) yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan tentang pengaruh variabel
kecerdasan emosional pada kinerja karyawan yang dimediasi oleh gaya manajemen
konflik kolaborasi dan kompromi. Pengaruh kecerdasan emosional pada kinerja positif,
artinya semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang maka semakin tinggi kinerja
karyawan. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin rendah
kinerja karyawan.
Pengaruh kepribadian terhadap kinerja
Variabel kepribadian berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jadi terdapat
pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap kinerja karyawan PT. BNI
Syariah Bengkulu. Hal ini menandakan bahwa kepribadian mempengaruhi pikiran,
perasaan, hingga tingkah laku seseorang. Ini mengindikasikan bahwa sebuah pekerjaan
atau pun jabatan harus dibebankan kepada seorang pekerja yang berkepribadian ideal
agar pekerjaan tersebut dapat selesai dengan memuaskan dan tercapainya kinerja yang
baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian dalam jurnal Sulistio, dkk (2016) yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tentang pengaruh

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 84


variabel kepribadian terhadap tingkat kinerja karyawan pada PT Bank Danamon
Indonesia, Tbk.
Pengaruh kecerdasan emosional dan kepribadian terhadap kinerja
Variabel kecerdasan emosional dan kepribadian berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Jadi terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dan
kepribadian terhadap kinerja karyawan PT. BNI Syariah Bengkulu. Hal ini menandakan
bahawa seseorang yang mampu mengendalikan emosi dan mengendalikan pikiran,
perasaan hingga tingkah laku yang berkepribadian ideal dapat menciptakan kinerja kerja
yang baik dalam perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Ridhawati (2016)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh kecerdasan
emosional dan kepribadian terhadap kinerja karyawan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi Kinerja karyawan Pada PT. BNI Syariah Bengkulu telah diuraikan
sebelumnya dapat disimpulkan :
1. Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI
Syariah Bengkulu. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi variabel kecerdasan
emosional maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja kerja yang
dihasilkan. Karyawan dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dapat mengelola
emosi mereka dalam hal mempertahankan keadaan mental yang positif yang
dapat menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan.
2. Kepribadian berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah
Bengkulu. Hal ini berarti bahwa karyawan yang memiliki kepribadian yang baik
akan dapat menyebabkan peningkatan kinerja dalam perusahaan.
3. Kecerdasan Emosional dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Bengkulu. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional dan kepribadian yang
dimiliki seorang karyawan, maka tingkat kinerja karyawan akan semakin
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Alex, Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Anjani, R. (2019). Tata Kelola Adminitrasi Keuangan, Dan Pembangunan Desa Tepi
Laut Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia,
2 (2).

Andriani, C., & Onsardi, O. (2020). Pengaruh Kompensasi, Pelatihan Kerja Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Marketing. (Jems) Jurnal
Entrepreneur Dan Manajemen Sains, 1(2).

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 85


Asmawi, M. (2017). The effect of compensation, empowerment, and job satisfaction on
employee loyalty. International Journal of Scientific Research and
Management, 5(12), 7590-7599.

Antonio, M. Syafi’. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani
Press.

Arbadiati,C. 2007. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Kecenderungan


Problem Focused Coping Pada Sales. Pesat. Vol.2. No.2

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Peneltian Manajemen : Pedoman Penelitian Untuk


Skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang : Universitas
Diponegoro

Darsana, Made. 2013. Pengaruh Kepribadian dan Budaya Organisasi Pada Kinerja
Karyawan Melalui Organisasi Perilaku Citizenship. Bali : Universitas Udayana

Dymastara, E. S., & Onsardi, O. (2020). Analisis Reward Dan Punishment Terhadap
Kinerja Karyawan Pt. Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (Jems) Jurnal
Entrepreneur Dan Manajemen Sains, 1(2).

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama

Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi


(Terjemahan Oleh Widodo). Jakarta : PT. Gramedia

Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi


Aksara

Kumala, Meliana. 2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional Pada Kinerja Karyawan


Yang Dimediasi Oleh Gaya Manajemen Konflik Kolaborasi Dan Kompromi
(Studi Kasus Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah). Skripsi.
Semarang : Universitas Negeri Semarang

Lisda, Rahmasari. 2012. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan


Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan. Fakultas Ekonomi
Universitas AKI

Lunenburg. 2012. Compliance Theory and Organizational Efektiveness. International


Journal Of Scholarly Academic Intellectual Diversity. Vol. 14. No. 1

M. Syafi’ Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 86


Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mathis, Robert & Jackson John. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Salemba Empat

Onsardi, O. (2018). Loyalitas Karyawan pada Universitas Swasta di Kota Bengkulu.


COSTING: Journal of Economic, Bussines and Accounting, 2(1), 1-13.

Onsardi, O. (2019). Pengaruh Kompensasi Dan Pemberdayaan, Terhadap Loyalitas


Karyawan Dengan Variabel Intervening Kepuasan Kerja (No. jsypg). Center
for Open Science.

Onsardi, O., & Juita, R. (2020). Manajemen Sdm Global (No. 7n9ds). Center for Open
Science.

Onsardi, O. (2019). Implementasi Manajemen Kinerja Di Universitas Muhammadiyah


Bengkulu (No. kzyfx). Center for Open Science.

Onsardi, O. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia (No. yq85t). Center for Open
Science.

Onsardi, O. (2019). Pengaruh Kompensasi Dan Pemberdayaan, Terhadap Loyalitas


Karyawan Dengan Variabel Intervening Kepuasan Kerja (No. jsypg). Center
for Open Science.

Patton, M.Q. 2002. Qualitative Research & Evalution Methods. Third Edition.
California : Sage Publications

Pervin, L.A, Cervone, D, dan John O.P. 2010. Psikologi Kepribadian : Teori dan
Penelitian. Jakarta : Kencana (edisi kesembilan)

Robbins. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Robbins,SP & Judge,T.A. (2008). Perilaku organisasi Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sedarmayanti. 2016. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV


Mandar Maju

Setiawan, F & Kartika Dewi, A. 2014. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Berkat Anugrah. E-Jurnal. Manajemen
Universitas Udayana

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 87


Sjafri, Mangkuprawira. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghalia
Indonesia

Ekowati, S., Finthariasari, M., Yulinda, A. T., & Sonitra, S. (2020). Pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Spiritual Terhadap Kinerja
Guru Sdn Kecamatan Pino Bengkulu Selatan. (Jems) Jurnal Entrepreneur Dan
Manajemen Sains, 1(1).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-6. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & d. Bandung: Alfabeta.

Sulistio, Herman, Adrie Frans Assa & M Izman Herdiansyah. 2016. Pengaruh
Kecerdasan Emosional Dan Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Bank Danamon Indonesia, Tbk. Jurnal.

Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC

Tupadela, J., & Onsardi, O. (2020). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Promosi
Jabatan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Bengkulu. (Jems) Jurnal Entrepreneur Dan Manajemen Sains, 1(2).

Wahyuningtyas, Pristy Sila. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja


Karyawan. Undergraduate Thesis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Edisi Kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Winardi. 2013. Manajmen Prilaku Organisasi edisi Revisi. Jakarta: Kencana

Jurnal Manajemen Modal Insani dan Bisnis 88

Anda mungkin juga menyukai