Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KOTA JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TWANO ENTROP
Jl. Raya Kelapa Dua Depan PTC Entrop, Distrik Jayapura Selatan
KOTA JAYAPURA – PAPUA
Kode Pos : 99224, No. Hp. 0813 1450 4249, Email : pkmtwanoentropkotajpr@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TWANO ENTROP


Nomor : 062 / SK / IV / 2018

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS TWANO ENTROP

KEPALA PUSKESMAS TWANO ENTROP

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas


Twano Entrop, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium yang bermutu tinggi
b. bahwa agar pelayanan laboratorium di Puskesmas Twano Entrop
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya lebijakan kepala
Puskesmas Twano Entrop sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Laboratorium di Puskesmas Twano Entrop
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf (a) dan (b), perlu ditetapkan kebijakan Pelayanan
Laboratorium Puskesmas Twano Entrop

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2001 tentang Pengolahan
Limbah Berbahaya dan beracun (B3)
4. Permenkes No 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik
5. Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. Permenkes No 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Pusat
kesehatan Masyarakat
7. Permenkes No 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium yang baik
8. Permenkes No 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan
9. Permenkes No 370 tahun 2007 tentang standard profesi Ahli
teknologi laboratorium Kesehatan
10. Permenkes No 15 tahun 2015 Pelayanan Laboratorium Pelayanan
pemeriksaan HIV dan Infeksi Oportunistik
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : kebijakan pelayanan Laboratorium Puskesmas Twano Entrop
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang terlampir dalam
keputusan ini
KEDUA : hal-hal yang belum ditetapkan dalam keputusan ini, akan ditetapkan
kemudian bila dipandang perlu
KETIGA : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali jika terdapat kekeliruan didalam penetapannya.

Ditetapkan : Twano Entrop


Pada tanggal : 7 / IV / 2018

Kepala Puskesmas Twano Entrop

dr. Burhan Claudia Eliza


Penata TK I
NIP. 19710524 200212 2 010

Lampiran : Surat Keputusan Kepala


Puskesmas Twano
Nomor : 062 / SK / IV / 2018
Tanggal : 7 / IV / 2018
Tentang : Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Twano Entrop

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS TWANO ENTROP

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Instalasi Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi Laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam. Semua pemeriksaan
laboratorium pasien di Puskesmas Twano Entrop baik pasien rawat jalan maupun
pasien UGD dan bersalin dilayani melalui satu pintu yaitu harus melalui Instalasi
Laboratorium.
6. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
7. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
8. Setiap bulan wajib membuat laporan.
9. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter secara
tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
10. Jenis-jenis pemeriksaan yang dilayani di laboratorium Puskesmas Tawano Entrop
meliputi pemeriksaan parasite malaria, pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan BTA,
pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan Urin glukosa dan protein, pemeriksaan kolesterol
total, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan asam urat, pemeriksaan golongan darah,
pemeriksaan HIV, pemeriksaan Shipilis dan pemeriksaan Hepatitis B

KEBIJAKAN KHUSUS
Pelayanan laboratorium 24 jam
1. Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang penannggung jawab Laboratorium yang
bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan tenaga
tenaga dan sarana yang tepat.
3. Kepala Instalasi Laboratorium adalah seorang Analis yang telah memiliki sertifikasi
yang cukup berpengalaman di bidangnya dan bertanggung jawab dalam tugasnya.
11. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (2 shift pagi dan malam) dengan petugas
laboratorium yang stand by di tempat. Setiap hari Senin sampai Sabtu pagi ( 08.00 Wit
s/d 14.00 Wit) melayani semua jenis pemeriksaan yang berada di Puskesmas Twano,
Siang sampai Malam ( 14.00 wit s/d 08.00 wit esok harinya) serta hari Minggu hanya
melayani pemeriksaan Malaria dan Hb serta pemeriksaan lain yang di minta petugas
jaga.

Pelayanan Laboratorium IGD


1. Pengambilan sampel langsung di ruang UGD
2. Pemeriksaan Laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter / Petugas yang
menangani pasien
3. Bila tidak ada petugas laboratorium, maka petugas (perawat / bidan ) dapat melakukan
pemeriksaan yang diminta. Jenis pemeriksaan yang bisa ditangani oleh petugas selain
petugas laboratorium meliputi pemeriksaan RDT malaria, pemeriksaan dengan
menggunakan alat POCT antara lain kolesterol, asam urat, gula darah dan Hemoglobin.

Persyaratan Kompetensi Petugas Laboratorium


1. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di
laboratorium kesehatan.
2. Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya.
3. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis oprasional pelayanan
laboratorium yaitu :
a. Keretampilan mengambil specimen, termasuk penyiapan pasien (bila diperlukan),
labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan
pengiriman specimen.
b. Keterampilan melaksanakan prosedur laboratoirum, metode pengujian dan
pemakaian alat dengan benar.
c. Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi.
d. Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk pengujian
specimen.
4. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium.
5. Memilki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur
laboratorium.
6. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji
laboratorium.

Persyaratan Petugas Yang Melakukan Interprestasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium


1. Sehat jasmani dan rohani
2. Di tugaskan di Puskesmas Twano
3. Memiliki ijazah Analis Kesehatan DIII
4. Bersedia mengikuti pelatihan untuk mendukung tugasnya
5. Bersedia bekerja sesuai prosedur tetap / SOP yang berlaku
6. Memiliki sifat ramah, sabar, empati dan telaten dalam menghadapi pelanggan
7. Telah mengikuti pelatihan Petugas Laboratorium

Permintaan Pemeriksaan Laboratorium’


1. Setiap pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium, harus dilampirkan dengan
form permintaan pemeriksaan
2. Jika pasien datang tanpa membawa form permintaan pemeriksaan, petugas
laboratorium berhak untuk menolak pasien dan meminta pasien untuk kembali ke dokter/
petugas yang meminta dilakukan pemeriksaan kecuali pasien UGD.

Pengambilan Sampel Laboratorium


1. Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa 8 – 12 jam sebelum diambil darahnya;
2. Pengambilan sample sebaiknya pagi hari untuk pasien yang memerlukan puasa;
3. Menghindari obat-obatan sebelum pasien diambil sampelnya karena akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium;
4. Menghindari aktifitas fisik / olahraga sebelum diambil sampelnya;
5. Peralatan yang digunakan harus bersih, kering tidak mengandung bahan kimia/deterjen,
terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat – zat yang ada pada sample, mudah dicuci
dari bekas sample sebelumnya dan pengambilan sample untuk pemeriksaan biakan /
kultur harus steril dan pengambilan sample bersifat invasive harus menggunakan
peralatan yang steril dan sekali pakai buang;
6. Wadah yang digunakan untuk sample terbuat dari gelas / plastic, untuk sample darah
wadah harus terbuat dari gelas, tidak bocor, merembes, harus dapat ditutup rapat;
7. Besar wadah untuk ambil sample harus disesuaikan dengan volume sample;
8. Untuk sample urin harus segera diperiksa karena jika terlalu lama akan berpengaruh
pada hasil pemeriksaan;

PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau spesimen
akan dikirim ke laboratorium lain serta untuk kebutuhan pemantapan mutu internal.
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen
4. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan terlebih dahulu
dari sel-sel darah
5. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal penyimpanan
Spesimen
NO Jenis Pemeriksaan Stabilitas
Jenis Jumlah

1 Malaria Darah Segar 2-3 tetes darah kapiler 1 hari dalam


bentuk
sediaan

2 Kehamilan Urin Segar 5 ml Suhu kamar

3 RPR Serum 2 ml
2-8ºc (2-3 hari)
4 Anti HBsAg Serum 2 ml Freezer

5 Anti HIV Serum 2 ml (1bulan), deep


freezer -20ºC
6 RDT TPHA Serum 2 ml

7 Golongan Darah Darah segar 4 tetes darah kapiler Secepatnya

8 Kolesterol Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

9 Asam Urat Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

10 Gula Darah Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

11 Hb Darah segar 1 tetes darah kapiler Secepatnya

12 BTA Sputum 2-8ºc


( 1 minggu)

13 Reduksi Urin Urin Segar 1 mili Segera

14 Protein Urin Urin segar 1 mili Segera

15 DBS Darah

Kebijakan pelayanan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan


1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di laboratorium.
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu 140 menit
4. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau keluarga pasien di
5. Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.

Kebijakan Pelayanan 24 jam khusus Gawat Darurat dan Persalinan Normal


1. Pengambilan sampel langsung di ruang tindakan UGD dan ibu bersalin
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) / Petugas yang bertugas jaga.
3. Bila tidak ada petugas laboratorium, maka petugas (perawat / bidan ) dapat melakukan
pemeriksaan yang diminta. Jenis pemeriksaan yang bisa ditangani oleh petugas selain
petugas laboratorium meliputi pemeriksaan RDT malaria, pemeriksaan dengan
menggunakan alat POCT antara lain kolesterol, asam urat, gula darah dan Hemoglobin.
Kebijakan Pemeriksaan laboratorium Berisiko Tinggi
1. Dalam pelaksanaan pemeriksan laboratorium berisiko tinggi petugas harus bekerja seuai
dengan SOP
2. Petugas wajib mematuhi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan memakai alat
pelindung diri secara lengkap
3. Segala masalah yang timbul akibat dikeluarkan keputusan ini dibebankan kepada
Puskesmas Twano dan sumber dana sah lainnya

Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis


1. Hasil Kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi dokter
sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera diketahui oleh dokter
yang merawat
2. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
a. Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku/ standar yang
berlaku
b. Ditetapkan oleh dokter dan memberitahukannya kepada laboratorium
3. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakkan dimeja paska
analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan), sehingga mudah diakses oleh
petugas / analis laboratorium.
4. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan tatacara
sesuai standar prosedur Operasional pelaporan hasil kritis
5. Monitoring pelaporan nilai kritis dilakukan melalui pelaporan Indikator Keselamatan
Pasien yang berlaku di semua Unit Puskesmas Twano Entrop

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di luar Puskesmas/ Laboratorium


Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium Puskesmas
Twano Entrop dirujuk ke labratorium lain.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP)

Kebijakan Pecatatan dan Pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
2. Spesimen yang tidak layak diperiksa dicatat dalam buku ekspedisi spesimen tidak
layak dann diinformasikan ke petugas yang meminta pemeriksaan untuk dilakukan
pengambilan sampel ulang
3. Data hasil pemeriksaan laboratorium tersimpan dalam buku register laboratorium sesuai
dengan jenis pemeriksaan
4. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan

Kebijakan perencanaan dan pengadaan regen dan bahan laboratorium


1. Perencanaan bahan laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi perencanaan
kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan evaluasi setiap 2 minggu sekali.
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui bagian farmasi dan
bendahara operasional kesehatan terkait alat dan bahan yang tidak ada di gudang
farmasi Kota Jayapura.
3. Penerimaan Reagensia:
- Memeriksa daftar reagensia yang datang
- Memeriksa kemasan reagensia dimana reagen dalam keadaan tersegel, tidak
terbuka dan tidak rusak maupun robek
- Reagen yang datang diperiksa tanggal kadaluarsanya
4. Penympanan Reagensia:
- Penyimpanan bahan/ reagensia Laboratorium sesuai ketentuan atau petunjuk yang
terlampir pada bahan/ reagensia.
- Menggunakan metode FIFO (Fist in First out) yaitu reagen yang lebih dulu masuk
persediaan harus digunakan terlebih dahulu
- Menggunakan metode FEFO (first expired first out) yaitu reagen yang masa
kadaluarsanya pendek untuk dipakai terlebih dahulu
5. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
6. Pengecekan tanggal kadaluarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan sekali.
7. Reagen laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara pemusnahan
sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Jika reagen dan bahan lain untuk pemeriksaan laboratorium tidak tersedia, maka
petugas laboratorium wajib menyampaikan kepada kepala Puskesmas dan Penanggung
Jawab layanan klinik untuk disampaiajan kepada semua petugas Puskesmas dan
Pasien
9. Segera menutup dan mengembalikan reagen ke tepat semula setelah dipergunakan.
10. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, serta kerusakaan lain yang terjadi pada
sediaan reagen.
11. Jauhkan reagen dari bahan yang berbahaya seperti api dan semprotan serangga
12. Membuat kartu stok reagen
13. Jika reagen dan bahan lain yang harus tersedia untuk pemeriksaan Laboratorium tidak
tersedia maka kepala Puskesmas berkewajiban melalui permintaan ke Dinas Kesehatan
atau pengadaan sendiri jika regulasi memungkinkan.
14. Pemberian Label pada botol reagensia, diantaranya:
- Nama reagensia
- No LOT
- Tanggal Penerimaan
- Tanggal expired
15. Sisa penggunaan reagensia tidak boleh dikembalikan ke sediaan induk
16. Jenis Reagen Esensial dan Bahan Habis Pakai yang tersedia di laboratorium antara lain:
No Jenis Reagen dan Bahan Habis Batas Buffer Stok Cara Penyimpanan
Pakai
1 Giemsa 1 Botol 100 ml Suhu Ruangan
2 Stik Kolesterol ( Merk Nesco, Easy 10 botol / 100 stik Suhu Ruangan
Touch, Auto Cek )
3 Stik Gula Darah ( Merk Nesco, Easy 4 botol / 100 stik Suhu Ruangan
Touch, Auto Cek )
4 Stik Asam Urat ( Merk Nesco, Easy 4 botol / 100 stik Suhu Ruangan
Touch, Auto Cek )
5 Stik Hemoglobin ( Merk Quic Cek ) 2 botol / 100 stik Suhu Ruangan
6 Carbol Fucshin 3% 1 Botol Suhu Ruangan
Methylen Blue 0,3% 1 Botol Suhu Ruangan
HCL Alkohol 3% 1 Botol Suhu Ruangan
7 Tes HIV : VIKIA 100 stik 2 – 30 ºC
8 Tes HIV : Advand 50 stik 2 – 30 ºC
9 Tes HIV : Oncoprobe 50 stik 2 – 30 ºC
10 Tes Shipilis : SD Shipilis / Hexaghon 1 paket/ 100 stik 2 – 30 ºC
Shipilis
11 Tes Shipilis : RPR 2 peket 2 – 30 ºC
12 Tes Hepatitis : SD HBsAg 1 paket/ 100 stik 2 – 30 ºC
13 Tes Kehamilan 1 dos Suhu Ruangan
14 Tes Reduksi Urin 10 dos Suhu Ruangan
15 Tes Protein Urin 10 dos Suhu Ruangan
16 Reagen Anti A 1 Botol 2 – 8 ºC
Reagen Anti B 1 Botol 2 – 8 ºC
Reagen Anti AB 1 Botol 2 – 8 ºC
Reagen anti D 1 Botol 2 – 8 ºC
17 Spirtus 5 liter Suhu Ruangan
18 Alkohol 70% 5 liter Suhu Ruangan
19 NaCl 0,9% 5 ml Suhu Ruangan
20 Metanol 5 ml Suhu Ruangan
21 HCL 0,1% 1 botol/100 ml Suhu Ruangan
22 Larutan Turk 1 botol / 100 ml Suhu Ruangan
23 Alkohol Jel 2 botol Suhu Ruangan
24 RDT Malaria 1 dos/ 25 dipstik Suhu Ruangan
25 Slide/ Kaca Objek 2 dos Suhu Ruangan
26 Lancet 2 dos Suhu Ruangan
27 Hand Skun 2 dos Suhu Ruangan
28 Masker 2 dos Suhu Ruangan
29 Alkohol Swab 5 dos Suhu Ruangan
30 Kapas 1 gulung Suhu Ruangan
31 Tip Kuning 100 pcs Suhu Ruangan
32 Tip Biru 100 pcs Suhu Ruangan
33 Tip Bening 100 pcs Suhu Ruangan
34 Tabung Vakum Tutup Merah 100 pcs Suhu Ruangan
35 Safety Box 3 pcs Suhu Ruangan
36 Kartu Golongan Darah 1 pak Suhu Ruangan
37 Tisu 1 pak Suhu Ruangan
38 Batang Pengaduk 1 pak Suhu Ruangan
39 Tusuk Sate 1 bungkus Suhu Ruangan
40 Tusuk Gigi ½ pak Suhu Ruangan
41 Bayclin 5 Botol Suhu Ruangan
42 Lisol 1 Botol Suhu Ruangan
43 Minyak Imersi 1 Botol Suhu Ruangan
44 Tisu Lensa 1 paket Suhu Ruangan
45 Plester 5 dos Suhu Ruangan
46 Kertas Saring 1 dos Suhu Ruangan
Spirtus 2 liter Suhu Ruangan
Bahan Lain yang harus ada di Laboratorium Puskesmas Twano Entrop
47 Tabung Vakum tutup ungu 100 pcs Suhu Ruangan

Kebijakan menetapkan nilai rentang/ rujukan pemeriksaan laboratorium dan lama


waktu pemeriksaan
1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan rentang nilai
rujukan, satuan
2. Rentang nilai rujukan yang digunaan harus merupakan rekomendasi dari suatu lembaga/
badan yang diakui atau organisasi profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik
(PDS Patklin), dan dievaluasi secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.
3. Daftar Rentang Nilai:
Jenis Lama waktu
NO Rentang Nilai Syarat Sampel
Pemeriksaan pemeriksaan
A Hematologi
1 Hemoglobin 5 menit Laki-laki: 14 – 18 gr%
Tidak ada
Perempuan: 12 – 16 gr%
persyaratan
Anak-anak: 10 -16 gr%
tertentu
Bayi : 12 -24 gr%
2 Trombosit ( Slide 1 Jam 150.000 – 500.000 Tidak ada
Malaria) persyaratan
tertentu
B Kimia Klinik
1 Gula Darah 5 Menit Gula Darah Sewaku: 70 Puasa 8 – 12 jam
– 140 mg/dl dan tidak sedang
Gula Darah Puasa: 70 – konsumsi obat
100 mg/dl gula dalam 24
jam
2 Kolesterol 5 Menit < 200 mg/dl Puasa 8 – 12 jam
dan tidak sedang
konsumsi obat
Kolesterol dalam
24 jam
3 Asam Urat 5 Menit Laki-laki : 3 – 7,2 mg/dl Puasa 8 – 12 jam
Perempuan: 2 – 6 mg/dl dan tidak sedang
konsumsi obat
Asam Urat dalam
24 jam
C Parasitologi
1 Malaria 1 jam Neg Tidak ditemukan
parasite Malaria
+ ditemukan 1-10
Parasit / 100
Lapangan
Pandang

++ Ditemukan 10 –
100 Parasit / 100 Tidak ada

Lapangan persyaratan

Pandang tertentu

+++ Ditemukan 1-10


parasit/ lapangan
pandang

++++ ditemukan > 10 /


Lapangan
pandang
D Bakteriologi
1 Mikroskopis BTA 3 hari Neg Tidak ditemukanS : Sewaktu / 2
BTA Jam setelah
Scienty Ditemukan 1 – 9 makan
BTA/ tulis jumlahP : Bangun Tidur
bakteri

1+ Ditemukan 10 –
100 BTA / 100
Lapangan
Pandang

2+ Ditemukan 1-10
BTA/ lapangan
pandang

3+ ditemukan > 10
BTA/ Lapangan
pandang

E Immunologi dan Serologi


1 Golongan Darah 10 menit Golongan Darah A
Tidak ada
Golongan Darah B
persyaratan
Golongan Darah AB
tertentu
Golongan Darah O
2 HIV 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
3 Shipilis 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
4 Hepatitis 30 – 45 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
F Urin
1 Kehamilan 5 - 10 menit Negatif Tidak ada
persyaratan
tertentu
2 Reduksi Urin 5 - 10 menit Negatif Tidak minum obat
dalam 72 jam
3 Protein Urin 5 - 10 menit Negatif
terakhir

Pengendalian Mutu Laboratorium


Pengendalian mutu laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas Twano bertujuan untuk
menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium secara berkelanjutan. Kegiatan
pengendalian mutu laboratorium meliputi:
1. Penyusunan standar Operasional oleh tenaga teknis laboratorium yang disahkan pleh
penanggung jawab Laboratorium.
2. Penerapan standar operasional prosedur oleh tenaga teknis laboratorium secara
berkesinambungan
3. Pemantapan mutu laboratorium yaitu keseluruhan proses atau semua tindakan yang
dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini
meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternak.
4. Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap leboratorium secara terus menerus agar diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat. Kegiatan Pemantapan mutu internal meliputi persiapan pasien,
pengambilan dan pengolahan spesiemen, pemeliharaan dan kalibrasi alat, uji kualitas
reagen yang digunakan, pemeriksaan spesimen serta pencatatan dan pelaporan
5. Menetapkan indikator mutu (berdasarkan Standar Pelayanan Mutu dari Kemenkes)
pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta menjadi tolok ukur
dalam pengembangan mutu.
6. Evaluasi indikator mutu dilakukan 1 bulan sekali
7. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
8. Hasil Pemantapan mutu dilaporkan kepada kepala Puskesmas TWano Entrop

Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Ruang Laboratorium


1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas laboratorium dan
teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab penyedia alat
yang bersangkutan
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan/ dokumentasi kalibrasi harus diarsipkan

Pertemuan Rutin Instalasi Laboratorium


1. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh seluruh petugas laboratorium
serta kepala Puskesmas/ penanggung jawab UKP jika diperlukan.

Penyimpanan Arsip Laboratorium


1. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dalam buku register laboratorium dengan
pengelompokan menurut jenis pemeriksaan.
2. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip.
3. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah 5 tahun dengan
pembuatan berita acara.
4. Arsip hasil laboratorium khusus ( BTA, HIV, Shipilis, Hepatitis) positif, disimpan
selamanya.
5. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan, Pasien gawat
UGD dan bersalin atau rujukan dari luar diarsipkan selama 5 tahun.
6. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
7. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun.
8. Buku bantu Malaria, hematologi, kimia klinik, golongan darah dan pemeriksaan urin
diarsipkan selama 5 tahun.
9. Laporan Bulanan dan Tahunan diarsipkan selama 5 tahun.
10. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 5 tahun.
11. Buku stok reagen disimpan selama 1 tahun.

Pengolahan Limbah B3
A. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus seperti benda tajam,
limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah
plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya mempunyai tutup yang mudah
dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu buah untuk masing-masing kegiatan.
Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus
sampah dengan label dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang diletakkan
pada lokasi yang mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah. Tempat
penampungan sampah sementara dikosongkan dan dibersihkan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a. Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik disimpan di TPS Limbah B3
untuk kemudian diangkut dan dikelola oleh pihak ketiga.
b. Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir yang
dikelola sendiri dengan cara ditimbun.

B. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair infeksius dan limbah cair
kimia.
Cara menangani limbah cair:
1. Limbah cair umum/domestik diolah melalui Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)
Puskesmas.
2. Limbah cair infeksius dan kimia disimpan ke dalam botol/jerigen dan disimpan di
TPS Limbah B3 untuk kemudian diangkut dan dikelola oleh pihak ketiga.

C. Daftar Bahan Berbahaya di laboratorium Puskesmas Twano Entrop antara lain:


1. Bahan mudah terbakar yaitu Metanol / Spirtus
Syarat penyimpanan :
a. Ruangan yang dingin dan berventilasi
b. Jauhkan dari sumber api atau panas, termasuk loncatan api listrik dan bara
rokok
c. DI tempat penyimpanan tersedia alat pemadam kebakaran
d. Jauhkan dari bahan oksidator
2. Bahan Halogen yaitu Bayclin dan Lysol
Syarat Penyimpanan:
a. Ruangan yang dingin dan berventilasi
b. Wadah tertutup dan berlebel

3. Bahan korosif yaitu Asam Alkohol


Syarat penyimpanan:
a. Ruangan yang dingin dan berventilasi
b. Wadah tertutup dan berlabel
c. Jauhkan dari bahan beracun ( zat tersebut dapat merusak wadah dan bereaksi
dengan zat beracun, menghasilkan uap/ gas beracun

Ditetapkan : Twano Entrop


Pada tanggal :.7 / IV / 2018

Kepala Puskesmas Twano Entrop

dr. Burhan Claudia Eliza


Penata TK I
NIP. 19710524 200212 2 010

Anda mungkin juga menyukai