ANEMIA GRAVIS
I.2 Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
I.4 Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum
tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan
sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk
dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1
mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
I.6 Komplikasi
a. Daya tahan tubuh kurang
b. Mudah terkena infeksi
c. Serangan jantung
d. Mudah lelah
e. Gagal Ginjal Akut
I.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksaan Medis
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Transfusi darah : sebaiknya diberikan packed red cell.Bila diperlukan
trombosit,berikan darah segar atau platelet concentrate.
3. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
4. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen.
2. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
1.8 Pathway
5adar Hb turun
<espirasi =etabolisme
Ketidakefektifa
n pola nafas meningkat" Nadi meningkat anaerob meningkat
Penurunan
kesadaran
Penumpukan asam
5ardiomegali laktat
• Perubahan sensasi
Objektif
• 5laudikasi
• 5elambatan penyembuhan
• +dema
• Diskolorasi kulit
Gangguan pertukaran
Hipervolemia
Hipoventilasi
Hipovolemia
Perubahan status
mental Perubahan
perilaku
Kesulitan menelan
Paralisis
Gangguan pertukaran
Hipervolemia
Hipoventilasi
Hipovolemia
- Berat badan kurang dari 20 % atau lebih dibawah berat badan ideal
untuk tinggi badan dan rangka tubuh
- Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik, baik kalori total
maupun zat gizi tertentu
- Kehilangan berat badan dengan asupan makanan yang adekuat
Subjektif
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menolak makan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
Merasa cepat kenyang setelah mengonsumsi makanan
Objektif
II.3 Perencanaan
Tujuan & Kriteria
Hasil Intervensi (NIC) Rasional
Dx
(NOC)
Ketidakefekti Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memantau status
fan perfusi asuhan selama… jam hemodinamik guna
jaringan ketidakefektifan perfusi menentukan perencanaan
cerebral jaringan cerebral teratasi dan tindakan
dengan kriteria hasil: keperawatan yang baik.
• Tekanan systole 2. Monitor AGD, ukuran 2. Mengetahui AGD maka
dan diastole dalam pupil, ketajaman, akan mengetahui seberapa
rentang yang kesimetrisan dan besar oksigen yang masuk
diharapkan reaksi ke otak, pupil
• Tidak ada menggambarkan fungsi
ortostatikhipertensi otak
3. Mengethui adanya
• Komunikasi jelas 3. Monitor adanya peningkatan intrakranial
• Menunjukkan diplopia, pandangan
konsentrasi dan kabur, nyeri kepala 4. Menurunkan tekanan arteri
orientasi 4. Tinggikan kepala 30- dengan meningkatkan
• Pupil seimbang dan 45o tergantung pada drainase dan peningkatan
reaktif kondisi pasien dan sirkulasi serebral.
• Bebas dari aktivitas order medis 5. Mengetahui kecenderungan
kejang 5. Pantau atau catat tingkat kesadaran dan
status neurologis potensial
• Tidak mengalami sesering mungkin dan peningkatan TIK dan
nyeri kepala bandingkan keadaan mengetahui lokasi, luas, dan
normalnya. kemajuan atau resolusi
kerusakan sistem syaraf
pusat
6. Menurunkan hipoksia yang
6. Kolaborasi pemberian dapat menyebabkan
oksigen, sesuai vasodilatasi
indikasi. serebral dan tekanan
meningkat atau
terbentuknya edema.
2. Tinggikan kepala
pada tempat tidur
sesuai toleransi
• Kulit tidak pucat,
membran
mukosa lembab.
• Edema
ekstremitas tidak
ada.
Ketidakefekti Setelah dilakukan 1. Posisikan pasien 1. Untuk
fan pola tindakan keperawatan semi fowler memaksimalkan
nafas selama......jam pasien potensial ventilasi
menunjukkan 2. Auskultasi suara 2. Memonitor kepatenan
keefektifan pola nafas, nafas, catat hasil jalan napas
dengan kriteria hasil: penurunan daerah
• Frekuensi, irama, ventilasi atau ada
kedalaman tidak adanya
pernapasan suara nafas
dalam batas tambahan
normal 3. Memonitor respirasi
• Tidak 3. Monitor dan keadekuatan
menggunakan pernapasan dan oksigen
otot-otot status oksigen yang
bantu sesuai 4. Menjaga keadekuatan
pernapasan 4. Mempertahankan ventilasi
• Tanda Tanda jalan napas paten 5. Meningkatkan
vital dalam 5. Kolaborasi dalam ventilasi dan
rentang normal pemberian oksigen asupan oksigen
terapi 6. Menjaga aliran
6. Monitor oksigen mencukupi
aliran oksigen kebutuhan pasien
7. Monitor keadekuatan
7. Monitor kecepatan, pernapasan
ritme, kedalaman
dan usaha pasien
saat bernafas 8. Melihat apakah ada
8. Catat pergerakan obstruksi di salah
dada, simetris satu bronkus atau
atau tidak, adanya gangguan
menggunakan pada ventilasi
otot bantu
pernafasan 9. Memonitor
keadaan
9. Monitor pola nafas: pernapasan klien
bradypnea,
tachypnea,
hiperventilasi,
respirasi kussmaul,
respirasi cheyne-
stokes dll
• Tanda-tanda
sianosis tidak ada
• Capitary refill
pada jari-jari
dalam rentang
normal
5.
Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi 1. Pengkajian penting
asuhan keperawatan pasien dilakukan untuk
selama ...jam diharapkan mengetahui status
pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien sehingga
pasien tercukupi dengan dapat menentukan
kriteria hasil : intervensi yang
diberikan.
• Intake nutrisi 2. Timbang berat 2. Dengan menimbang
tercukupi badan pasien jika berat badan dapat
memungkinan memantau peningkatan
• Asupan makanan dengan teratur dan penrunan status
dan cairan gizi.
tercukupi 3. Jaga kebersihan 3. Mulut yang bersih
mulut, anjurkan dapat meningkatkan
• Penurunan untuk selalu nafsu makan
memperhatikan oral
intensitas hygiene.
terjadinya mual 4. Anjurkan pasien
muntah makan sedikit 4. Makan sedikit demi
demi sedikit tapi sedikit dapat
• Penurunan sering. meningkatkn intake
frekuensi nutrisi.
terjadinya 5. Diskusikan dengan 5. Membantu memilih
mual muntah. keluarga dan alternatif pemenuhan
pasien pentingnya nutrisi yang adekuat.
• Pasien mengalami intake nutrisi dan
peningkatan hal-hal yang
berat badan menyebabkan
penurunan berat
badan.
http://dokumen.tips/documents/laporan-pendahuluan-anemia-gravis.html
(...........................................................) (......................................................)