Anda di halaman 1dari 5

Nama : Afrizal Dwi Ahmad

Kelas : X TJKT 1
Absen : 05
1. Model OSI
Setiap komputer dalam jaringan memiliki cara berkomunikasinya masing-masing. Komputer
bermerek A memiliki bahasa sendiri, dan hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat lain
yang bermerek sama. Hal tersebut juga terjadi pada sistem jaringan. Di mana pertukaran
informasi antar jaringan tidak bisa terjalin dengan baik. Sementara tentu saja proses
komunikasi dibutuhkan tidak hanya oleh komputer dalam satu sistem jaringan tertentu.
Maka, dibutuhkan standar khusus untuk memungkinkan komunikasi dapat terjalin secara
menyeluruh. Oleh karena itulah, kemudian ISO (International Standart Organization)
menetapkan standar OSI Layer tentang protokol komunikasi untuk segala jenis sistem jaringan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa OSI Layer adalah sebuah konsep yang memungkinkan
pertukaran informasi terjadi antara berbagai jenis sistem komunikasi komputer, dengan
menggunakan protokol standar, yaitu TCP/IP.
Protokol sendiri merupakan format aturan tentang proses pertukaran informasi antarkomputer
menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol). Sementara, IP
adalah sistem alamat dalam jaringan internet yang dihubungkan oleh TCP.
Di dalam OSI sendiri terdapat 7 lapisan OSI layer dan fungsinya yang memiliki perannya
masing-masing.
1. Application
Tahapan ini berhubungan langsung dengan pengguna. Application Layer merupakan prosedur
penyambungan komunikasi dari perangkat. Artinya, Application Layer adalah penghubung
antara perangkat dan sistem komunikasi.
Contohnya saat mengirim surel. Program e-mail, seperti Gmail, akan memulai komunikasi
dengan jaringan sebelum pesan bisa dikirim. Di sinilah Application Layer berlangsung
melibatkan protokol HTTP, SMTP, FTP, dan telnet.
2. Presentation
Presentation Layer bertanggung jawab untuk mempersiapkan data agar bisa digunakan dengan
program tertentu. Atau dengan kata lain, mempresentasikan data agar program tersebut dapat
menyerap, mengakses, dan menggunakannya.
Presentation Layer berperan sebagai penerjemah bahasa komunikasi yang berbeda antara dua
perangkat komputer. Melakukan enkripsi data dari perangkat sumber, lalu men-dekripsi-nya
pada perangkat penerima.
3. Session
Durasi waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi disebut Session atau sesi. Lapisan ini
bertanggung jawab untuk membuka jaringan dalam durasi waktu yang cukup agar pertukaran
data berjalan dengan baik.
Session Layer mengirimkan data melalui pos-pos. Contohnya, untuk mengirim 100 data,
Session Layer bisa mengatur penempatan pos setiap 10. Jika setelah mencapai 50 tiba-tiba
jaringan putus, maka pengiriman data bisa diulangi dari pos terakhir.
4. Transport
Transport Layer berperan sebagai penanggung jawab kiriman pesan antara dua perangkat.
Mengambil data dari layer sebelumnya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya, sekaligus
memastikan bahwa data tersampaikan dengan baik.
Lapisan ini juga bertanggung jawab mengendalikan alur komunikasi antara dua perangkat yang
kecepatan internetnya berbeda agar dapat saling mengoptimalkan. Juga, memastikan data
tersampaikan secara lengkap dan meminta kiriman ulang jika gagal.
5. Network
Network berarti jaringan. Dalam hal ini, Network Layer bertugas untuk memberikan jalur,
sebagai fasilitas bagi proses pertukaran informasi antara dua jaringan berbeda. Network Layer
tidak diperlukan pada komunikasi perangkat di jaringan yang sama.
Network Layer mencari jalur komunikasi terbaik antarjaringan (routing). Lapisan ini
menyalurkan data kiriman dari perangkat sumber dengan cara membaginya dalam paket-paket
kecil. Lalu menyusunnya kembali ketika telah sampai pada perangkat penerima.
6. Data Link
Jika Network Layer adalah penyalur informasi antarjaringan, Data Link merupakan pemberi
jalur komunikasi di dalam jaringan yang sama. Tugas-tugasnya hampir sama dengan Network
Layer dan Transport Layer, hanya saja internal dalam satu jaringan.
7. Physical
Lapisan paling dasar dari ketujuh OSI Layer. Bertanggung jawab mentransmisikan data dalam
bentuk bit stream. Physical Layer mencakup segala peranti pertukaran informasi yang dimiliki
oleh dua perangkat yang melakukannya, termasuk kabel dan tombol-tombol.
Cara Kerja OSI Layer
Prosedur OSI Layer berlaku, baik di perangkat pengirim maupun perangkat penerima. Artinya,
data dari perangkat pengirim akan melewati layer 1 sampai 7. Sebelum sampai ke perangkat
penerima, data tersebut masih harus melewati tujuh layer yang sama, tetapi urutannya terbalik.

Suatu ketika, Anda menggunakan aplikasi pengolah pesan untuk mengirim surel kepada adik.
Selesai mengetik, Anda menekan tombol “kirim”. Lalu aplikasi pengolah pesan akan
memanggil Application Layer untuk memilih protokol (dalam hal ini SMTP) untuk
menyampaikan data.

Presentation Layer terlebih dahulu memampatkan data dan meneruskannya ke Session Layer
untuk memulai proses pengiriman. Kiriman diproses oleh Transportation Layer dalam bentuk
segmen, kemudian dipecah lagi dalam potongan-potongan kecil pada Network Layer.

Network Layer menyampaikan adanya potongan-potongan data ke Data Link Layer. Di Data
Link Layer ini, data tersebut masih akan dipecah-pecah kembali agar bisa dikirimkan melalui
perangkat keras pada Physical Layer.

Physical Layer mengonversi data ke dalam bentuk bit stream lalu diteruskan melalui media
fisik, seperti modem, kabel, fiber optik, atau perangkat konektivitas jaringan lainnya. Perangkat
inilah yang pertama kali menerima paket bit stream data di alamat e-mail adik Anda.

E-mail kiriman Anda masih harus melewati tujuh OSI Layer lagi, sebelum adik Anda dapat
membacanya seperti biasa. Namun kali ini prosesnya berlangsung secara terbalik. Pertama,
Physical Layer akan memproses bitstream menjadi data yang bisa disalurkan oleh Data Link.

Data Link kemudian akan menyusun kembali potongan-potongan data ke dalam paket untuk
Network Layer. Network Layer memprosesnya dalam bentuk segmen untuk disampaikan ke
Transportation Layer, yang kemudian akan menggabungkan data sehingga utuh kembali.

Data utuh tersebut masih mentah dan akan mengalir melewati Session Layer di jaringan
komputer adik Anda. Session Layer meneruskannya ke Presentation Layer yang juga
membersihkannya dari kompresi-kompresi.

Selanjutnya, Presentation Layer menyampaikannya ke Application Layer yang kemudian akan


memproses data mentah dalam bentuk yang bisa dibaca oleh program e-mail di komputer adik
Anda. Adik Anda pun menerima surel tersebut sesuai dengan bentuk yang Anda kirimkan.

2. Protokol Jaringan

Singkatnya, protokol jaringan adalah sistem yang mengatur komunikasi, hubungan, dan
perpindahan data yang ada pada sebuah komputer dan jaringan.

Sistem ini menentukan aturan-aturan yang perlu ditaati oleh perangkat pengirim dan juga
penerima agar hubungan jaringan berlangsung dengan baik.

Teknologi protokol juga bisa dibilang sebagai media yang menghubungkan perangkat pengirim
dan juga penerima untuk bisa saling komunikasi dan bertukar informasi.

Awalnya, protokol hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja. Namun
seiring dengan berkembangnya internet, munculah beberapa jenis protokol berbeda.
Nah untuk menghindari ketidakcocokan jenis protokol dengan yang lainnya, munculah sebuah
standarisasi protokol yang sering juga dikenal dengan Open System Interconnection (OSI).

Nah OSI ini berperan sebagai konsep dasar dan preferensi teori cara protokol bekerja. Untuk
saat ini, TCP/IP adalah standar protokol yang sering digunakan dan diterima secara umum.

Sesuai dengan namanya, protokol jaringan juga bisa diterapkan pada jaringan apapun; mulai
dari jaringan perangkat lunak (software) atau jaringan perangkat keras (hardware).

Contoh sebuah protokol jaringan adalah ketika Anda mencoba untuk mengakses dan membuka
isi sebuah website melalui web browser pada komputer.

Disini browser akan mengirimkan data yang berupa permintaan kepada web server (penerima)
yang akan menampilkan isi website tersebut pada layar komputer Anda.

Nah sebelum browser Anda mengirimkan data pada web server, permintaan tersebut akan
melewati berbagai protokol yang ada pada browser dan web server tersebut.

Jika pengiriman data berhasil melalui berbagai protokol yang tersedia, maka proses transfer
pun akan berlangsung dengan lancar dan website akan ditampilkan dengan sempurna.

3.Pengalamatan Jaringan

Dalam sistem pengalamatan IP, ada dua sistem yang digunakan yakni alamat versi 4 (Ipv4) dan
alamat IP versi 6 (Ipv6).

IPv4

IP address versi 4 merupakan sebuah sistem pengalamatan jaringan yang digunakan didalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang alamat dalam IPv4
adalah 32-bit dan prinsip kerjannya adalah paket-paket data ygn dimuat dalam alamat IP dari
komputer pengirim data kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju (reciever), lalu
paket data tersebut selanjutya akan dikirim kedalam jaringan. Paket data kemudia dikirim dari
router ke router berdasarkan alamat IP menuju alamat IP/komputer yang akan dituju. IP address
versi 4 memiliki lima kelas yang berbeda, kelas ini nantinya akan menentukan batas antara
prefix dengan suffix. Kelas-kelas yang ada pada IPv4 adalah sebagai berikut:

1. Class A: network prefix 8 bit dan IP address biasanya dimulai dengan “0”. Bit pertama
dari alamat IP kelas A adalah 0 dan 7 bit berikutnya merupakan bit network sedangkan
24 bit terakhir merupakan bit host dan terdapat 128 network pada kelas ini, yakni dari
nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
2. Class B: network prefix 16 bit dan IP address biasanya dimulai dengan “10”. Dua bit
pertama bernilai “10” dari alamat IP kelas B, 14 bit berikutnya merupakan bit network
sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Ada lebih dari 16 ribu network kelas B
yakni dari 128.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx dan host yang dapat
ditampung pada kelas B adalah sebanyak 65 ribu host.
3. Class C: network prefix 24 bit dan IP address dimulai dengan “110”. Tiga bit pertama
diawali dengan 110 pada alamat IP kelas C, 21 bit berikutnya merupakan bit network
dan 8 bit terakhir merupakan bit host. Pada alamat IP kelas C terdapat lebih dari 2 juta
network dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
4. Class D: network prefix multicast dan IP address dimulai dengan “1110”. Empat bit
pertama adalah 1110 dan IP address pada kelas ini merupakan IP yang digunakan untuk
multicast address.
5. Class E: network prefix eksperimen dan IP address dmulai dengan “11110”. Alamat IP
kelas ini memiliki sifat yang khusus sama seperti kelas D yang dimana pada kelas ini
alamat IP di sini digunakan untuk bereksperimen.

IPv6

IPv6 yang memiliki panjang 128-bit yang total alamatnya mencapai hingga 4 miliar akan tetapi
jumlah ini mempunyai limit dalam penggunaan alamatnya dan jumlahnya pun tidak mencapai
4 miliar. IPv6 ini akan memberikan ruang yang sangat banyak dalam pemggunaan alamatnya
dan dapat dipakai untuk masa depan nanti persediaanya. IP versi 6 ini juga membentuk
inftastruktur routing yang di susun secara hirarki yang tujuannya untuk mengurangi
kompleksitas proses routing yang panjang dan tabel routing. Berbeda dengan IP versi 4, pada
IP versi 6 menggunakan konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP server yang istilah
asingnya disebut stateful address configuration. Ada juga konfigutasi alamat IPv6 yang tanpa
menggunakan DHCP server yang disebut dengan istilah stateless address
configuration. Dalam IPv6 bit-bit tingkat tinggi akan digunakan sebagai identitas dalam
alamat IPv6 yang disebut dengan istilah Format Prefix. IPv6 tidak mengenal istilah
subnetting yang ada hanyalah format prefix. Dalam IPv6 pengalamatan didefinisikan dalam
RFC 2373. IPv6 ini memiliki fitur-fitur baru yakni sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas menjadi 128 bit.


2. Penyederhanaan format header untuk mempercepat pemrosesan paket.
3. Option dan ekstensi header agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet
forwarding).
4. Kemampuan pelabelan aliran untuk kualitas layanan yang lebih baik.
5. Autentifikasi dan kemampuan privasi untuk keamanan.
6. Konfigurasi yang otomatis.
7. Alamat yang anycast (penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah
grup).

Anda mungkin juga menyukai