Anda di halaman 1dari 5

Mengenal OSI Layer dari Fungsi Hingga

Cara Kerjanya!
OSI layer adalah salah satu komponen dari jaringan komputer yang membuat kita dapat
berkomunikasi jarak jauh dengan mudah.

Tentu di balik semua kemudahan berkomunikasi tersebut, ada proses yang cukup kompleks
antarjaringan, dan OSI layer turut berperan di dalamnya.

Apabila sedang mempelajari OSI layer, Anda sedang berada di artikel yang tepat, karena kami
akan membahasnya melalui artikel ini. Jadi, simak hingga akhir, ya, GudPeople!

Apa Itu OSI Layer?


OSI layer adalah sebuah model konseptual yang dirancang oleh International Organization for
Standardization (ISO) untuk menstandarisasi beragam sistem komunikasi untuk saling
berkomunikasi menggunakan protokol.

OSI merupakan akronim dari Open System Interconnection. Apabila dipahami dengan bahasa
yang lebih sederhana, berikut adalah pengertian OSI layer:

OSI layer adalah sebuah standar yang dibuat untuk memungkinkan berbagai komputer agar
dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Perlu Anda ketahui, dalam jaringan, setiap komputer memiliki ‘cara berkomunikasi’ yang
berbeda-beda.

Misalnya, merek komputer X mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda dengan Y, sehingga
komputer X hanya dapat berkomunikasi dengan komputer X saja, sehingga pertukaran informasi
tidak dapat dilakukan.

Maka dari itu, diperlukan standarisasi untuk dapat menyatukan semua sistem jaringan ini agar
semua dapat saling berkomunikasi menggunakan protokol yang sama, dan OSI layer ini pun
akhirnya muncul sebagai “penengahnya”.

Apabila Anda masih belum paham, OSI ini singkatnya adalah seperti bahasa universal yang
dipakai berkomunikasi antarkomputer memakai Transmission Control Protocol (TCP), sehingga
semua jenis komputer dapat saling berkomunikasi meski sistemnya berbeda.
Fungsi OSI Layer
Sebenarnya, internet modern tidak selalu menggunakan model OSI layer karena lebih memilih
protokol internet yang lebih sederhana.

Tapi tetap saja, OSI layer juga masih memiliki fungsi yang tak kalah penting, yaitu
mengidentifikasi setiap masalah dalam gagalnya jaringan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

Dengan OSI layer, permasalahan jaringan dapat diidentifikasi sejak awal sehingga dapat segera
diatasi dan tentunya menghemat banyak waktu karena tidak perlu memeriksa secara keseluruhan.

Dalam prosesnya, Ada 7 layer OSI yang masing-masing dari layer tersebut saling bekerja secara
berurutan.

Ketika seseorang tidak bisa mengakses internet pada komputernya, atau sebuah website yang
down karena banyak user yang mengakses, OSI layer hadir untuk menyelesaikan masalah
tersebut.

Jika masalah tersebut dapat ditemukan pada salah satu model layer OSI, maka Anda bisa
menghindari pekerjaan yang membuang-buang waktu.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah tujuh lapisan OSI yang perlu Anda ketahui.

7 Layer (Lapirsan) OSI 


Terdapat tujuh model layer OSI yang memiliki kinerja secara berurutan mulai dari layer yang
paling atas menuju layer yang paling bawah.
1. Application Layer (Lapisan ke-7)

Lapisan ini adalah satu-satunya layer yang berinteraksi langsung dengan user dan menyediakan
protokol yang memungkinkan software/aplikasi mengirim dan menerima informasi kepada user.

Beberapa contoh protokol application layer adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File


Transfer Protocol (FTP), Post Office Protocol (POP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP),
dan Domain Name System (DNS).

2. Presentation Layer (Lapisan ke-6)

Layer keenam ini bertugas untuk menyiapkan data untuk application layer, dan memerintahkan
bagaimana dua perangkat harus mengenkripsi, mengompres, dan membandingkan data.

Dengan begitu, data yang dikirimkan dapat diterima dengan benar nantinya dan dapat
‘dikonsumsi’ oleh user.

Presentation layer mengambil data yang dikirimkan dari application layer dan menyiapkannya
untuk transmisi melalui session layer.

Pada layer ini, terdapat protokol yang bernama Multipurpose Internet Mail Extensions
(MIME), Secure Socket Layer (SSL), Transport Layer Security (TLS).

3. Session Layer (Lapisan ke-5)

Session layer atau layer kelima ini membuat saluran komunikasi antarperangkat yang disebut
sessions.

Kemudian, layer ini bertanggung jawab untuk membuka session dan memastikannya tetap
terbuka ketika data sedang ditransfer.

Selanjutnya, session layer-lah yang juga menutup session apabila komunikasi sudah berakhir.

Tak hanya itu, session layer juga mengatur checkpoint selama proses transfer. Apabila session
terganggu, perangkat dapat melanjutkan transfer data dari checkpoint terakhir.

4. Transport Layer (Lapisan ke-4)

Transport layer bertugas untuk mengambil data dari session layer dan membaginya ke bagian-
bagian paket data yang lebih kecil.

Kemudian data yang sudah sampai ke tujuan akan digabung kembali.

Layer keempat ini juga mengontrol aliran pengiriman data dengan menyesuaikan kecepatan
koneksi perangkat penerima, serta memeriksa apakah data yang diterima salah atau tidak.
Apabila salah, data akan diminta kembali.
5. Network Layer (Lapisan ke-3)

Layer ketiga ini memiliki dua fungsi utama yaitu menemukan jalur terbaik pada jaringan
(routing) untuk proses pertukaran data.

Kemudian fungsi yang kedua adalah membagi data menjadi beberapa paket, dan kemudian
mengembalikannya setelah data berhasil diterima.

6. Data Link Layer (Lapisan ke-2)

Lapisan kedua ini bertugas membuat dan mengakhiri sebuah koneksi antara dua node yang
terhubung secara fisik.

Data link layer ini juga memecah data dari network layer menjadi bagian-bagian kecil yang
disebut frame kemudian mengirimkannya ke tujuan, hampir sama seperti network layer.

Tak hanya itu, layer ini juga mengontrol aliran data dan memeriksa apakah terdapat kesalahan
yang terjadi.

7. Physical Layer (Lapisan ke-1)

Physical adalah lapisan pertama sekaligus yang paling dasar, yang mana memiliki tugas untuk
mentransmisikan data menjadi bit-stream.

Layer ini juga memiliki perlengkapan fisik untuk transfer data, seperti kabel. Physical layer
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi secara langsung.

Selanjutnya, pelajari pula cara kerja OSI layer berikut ini, yuk, GudPeople!

Cara Kerja OSI Layer


Setelah Anda mengetahui tujuh model OSI layer, kini saatnya Anda mempelajari cara kerja OSI
layer.

Jika dianalogikan, cara kerja OSI layer ini seperti proses pengiriman paket, yang mana harus
melewati beberapa tahapan pengiriman agar dapat sampai ke tujuan.

Berikut cara kerja OSI layer.

 Application layer akan mentransfer data yang dikirim oleh user untuk perangkat
penerima. Kemudian ketika sampai di presentation layer, maka akan terjadi konversi
format jaringan dari email
 Lalu, session layer bertugas menjembatani transmisi data ke seluruh pengiriman hingga
selesai
 Sesampainya di transport layer, data akan dipecah menjadi beberapa bagian kemudian
disatukan kembali setelah sampai ke tujuannya.
 Selanjutnya, network layer akan mencarikan rute jaringan yang terbaik agar data bisa
tersampaikan dengan benar
 Nah, proses berlanjut ketika sudah di data link layer, yaitu akan membagi data menjadi
berbentuk frame
 Setelah itu, data akan menuju physical layer dan akan dikirimkan melalui perantara
jaringan ke penerima
 Untuk langkah terakhir, alur pengiriman data akan berganti dari physical layer menuju
application layer

Sudah Paham Apa Itu OSI Layer ‘Kan?


OSI layer adalah sebuah standar konseptual jaringan yang membuat kita akhirnya dapat
berkomunikasi satu sama lain.

Selain itu, OSI layer juga bermanfaat untuk mendeteksi masalah jaringan yang terjadi. Masalah
jaringan dapat diketahui jika menerapkan pengecekan pada tiap-tiap layer.

Dengan begitu, kita bisa menghemat waktu untuk dapat menyelesaikan masalah jaringan yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai