Anda di halaman 1dari 8

Modul

PRAKTIKUM DASAR
JARINGAN KOMPUTER

Sesi 8
Pengenalan OSI
8.1 Tujuan Praktikum
1. Mengenal sejarah dari Model Osi.
2. Mengenali fungsi setiap lapisan dari protocol model osi.
3. Memahami cara kerja dari penggunaan setiap lapisan model osi.

8.2 Indikator Pencapaian


1. Mahasiswa memahami Model OSI
2. Mahasiswa mampu mengenal setiap penggunaan lapisan OSI

A. Pendahuluan
Jaringan komputer dari tahun ke tahun mengalami banyak sekali perkembangan.
Sehingga, setiap pengguna (user) di seluruh penjuru dunia dapat melakukan komunikasi
dengan cepat dan optimal. Untuk saat ini, telah ada standarisasi khusus untuk
penggunaan jaringan komputer sebagai alat komunikasi melalui OSI Layer.

Bagi yang belum mengetahui apa itu OSI Layer, maka di modul ini akan membahasnya
secara lebih detail sehingga anda dapat mengetahui setiap bagian dan cara kerja kerangka
konseptual tersebut. Sebelum masuk pada pembahasan mengenai penjelasan tentang OSI
Layer, akan memberikan informasi terkait sejarah singkat dari model tersebut.

Pada tahun 1970, terdapat organisasi yang bernama International Organization for
Standardization (ISO) yang berlokasi di eropa, telah mengembangkan sebuah model
arsitektural jaringan yang diberi nama OSI Reference Model for Open Networking
(Model Jaringan Terbuka OSI). Dimana, OSI tersebut mempunyai 7 layer yang memiliki
fungsi masing – masing.
B. Pengertian OSI Layer

Open System Interconnection atau OSI adalah model referensi yang diciptakan dari
sebuah kerangka yang bersifat konseptual. Namun, saat ini telah berkembang dan
menjadi sebuah standarisasi khusus berkaitan dengan koneksi komputer.

Tujuan dari pembuatan OSI Layer adalah menjadi model rujukan bagi setiap vendor atau
developer, sehingga produk atau perangkat lunak yang dibuat memiliki sifat interpolate.
Yang berarti, user dapat melakukan kerja sama dengan produk atau sistem tanpa perlu
melakukan penanganan secara khusus atau special.

7 Model OSI Layer


Berikut ini merupakan tujuh model OSI Layer, yang mana pada setiap lapisan
mempunyai tugas dan fungsi masing – masing sesuai dengan penggunaannya terkait
dengan kebutuhan koneksi antar perangkat komputer.

1. Application Layer (Lapisan ke-7)


Application layer adalah lapisan yang menjadi pusat (center) terjadinya suatu interaksi
antara pengguna (end user) dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas
sebuah jaringan. Selain itu juga mempunyai fungsi untuk melakukan konfigurasi
mengenai bagaimana cara aplikasi dapat bekerja menggunakan resource jaringan.
Dan kemudian, dapat memberikan pesan saat terjadi sebuah kesalahan pada proses
pengaturan jaringan. Contoh beberapa services dan protokol yang berada pada
application layer adalah HTTP, SMTP, FTP, dan lain – lain.

2. Presentation Layer (Lapisan ke-6)


Lapisan yang keenam adalah presentation layer, dimana mempunyai fungsi untuk
mentranslasikan format data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke
dalam format yang dapat ditransmisikan oleh sebuah jaringan.

Pada layer ini, data juga akan ter- enkripsi dan dekripsi melalui sistem. Contoh protokol
yang berada pada presentation layer adalah MIME, SSL, TLS, dan lain sebagainya.

3. Session Layer (Lapisan ke-5)


Session layer merupakan lapisan yang berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana
sebuah koneksi dapat dibuat, dikelola, dan dikembangkan. Contoh protokol yang berada
pada session layer adalah NFS, SMB, RTP, dan lain – lain.

4. Transport Layer (Lapisan ke-4)


Transport layer mempunyai fungsi untuk memecah data menjadi paket – paket data, serta
memberikan nomor urut untuk setiap paketnya. Sehingga, nantinya dapat disusun
kembali saat sampai pada tujuan. Pada layer ini juga menentukan protokol yang akan
digunakan untuk mentransmisikan data, seperti protokol TCP.

Protokol tersebut akan mengirimkan paket data, sekaligus memastikan bahwa setiap
paket telah diterima dengan sukses dan tepat sasaran. Selain itu, juga dapat
mentransmisikan ulang terhadap paket yang hilang atau rusak ketika proses pengiriman.

5. Network Layer (Lapisan ke-3)


Tugas dari network layer adalah membuat header untuk paket yang berisi informasi IP
(Internet Protocol), baik IP pengirim atau IP tujuan data. Pada suatu kondisi, network
layer juga melakukan proses routing melalui internetworking dengan menggunakan
bantuan router dan switch pada layer ke-3.

6. Data-Link Layer (Lapisan ke-2)


Pada data-link layer memiliki tugas untuk menentukan setiap bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut dengan frame. Pada level ini juga terjadi koreksi kesalahan,
flow control, pengalamatan hardware atau perangkat keras (seperti halnya pada MAC
Address (Media Access Control Address)).

Serta, menentukan bagaimana perangkat jaringan seperti hub, repeater, bridge, dan
switch pada layer 2 dapat beroperasi. Untuk spesifikasi IEEE 802, dapat membagi
tingkatan menjadi 2 level, yaitu lapisan Media Access Control (MAC) dan lapisan
Logical Link Control (LLC).
7. Physical Layer (Lapisan ke-1)
Dan model OSI Layer terakhir dan yang paling utama adalah physical layer. Fungsinya
adalah untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, sinkronisasi bit, metode
pensinyalan, serta membangun arsitektur jaringan seperti pengkabelan dan topologi
jaringan.

Penjelasan lainnya :
Lapisan paling dasar dari ketujuh OSI Layer. Bertanggung jawab mentransmisikan data
dalam bentuk bit stream. Physical Layer mencakup segala peranti pertukaran informasi
yang dimiliki oleh dua perangkat yang melakukannya, termasuk kabel dan tombol-
tombol.

Bit stream bisa dikatakan sebagai data digital. Bentuknya tak kasat mata dan berurutan
melalui alur tertentu yang bisa ditransmisikan melalui media fisik. Contoh data digital,
seperti tegangan listrik, frekuensi radio, frekuensi internet, cahaya, dan lain-lain.

Pada tahapan atau level ini juga mendefinisikan mengenai bagaimana sebuah NIC
(Network Interface Card) dapat berinteraksi secara langsung dengan media kabel dan
perangkat radio. Untuk setiap pengiriman data melalui tiap layer, dapat dianalogikan
seperti anda mengirim surat.

E-mail yang Anda kirimkan bergerak melalui ketujuh lapisan OSI Layer di atas. Proses
yang cukup panjang.

C. Cara Kerja OSI Layer

Source : computernetworkingnotes.com
Untuk memahami cara kerja dari OSI Layer sendiri, anda dapat membayangkan dengan
tahapan dalam mengirim surat. Agar surat sampai kepada penerima dengan baik dan
tepat, maka harus melewati berbagai tahapan pengiriman sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai cara
kerja OSI Layer.

Pertama, Application layer akan mengirimkan data yang dikirim pengguna kepada
perangkat komputer penerima data.
Kedua, pada presentation layer terjadi konversi email menjadi sebuah format jaringan.
Ketiga, pada session layer akan membentuk sesi perjalanan data hingga seluruh proses
pengiriman data selesai dilaksanakan.
Keempat, di dalam transport layer pengirim melakukan pemecahan data. Kemudian,
data tersebut dikumpulkan pada transport layer penerima.
Kelima, network layer membuatkan sebuah alamat sehingga dapat menuntut dan
mengarahkan data hingga sampai pada tujuan yang benar.

Selanjutnya, di dalam data-link layer akan dilakukan pembentukan data menjadi bentuk
frame, serta alamat fisik.

Dan pada lapisan utama tepatnya physical layer, data akan dikirim melalui medium
(perantara) jaringan menuju lapisan transport penerima.

Langkah yang terakhir, alur jalannya proses akan berbalik dari physical layer menuju
application layer. Nantinya akan mengarah pada jaringan komputer penerima.

D. Packet Header
sekarang kita akan mencoba membongkar sebuah data. Apa isi sebuah data sehingga data
tersebut bisa di transmisikan. ketika kita analogikan mengirim data di internet itu seperti
mengirim POS, bisa dikatakan data adalah isi surat tersebut, kemudian paket header
adalah amplop, perangko, alamat, dan kelengkapan lainnya. Paket header ini
memberikan beberapa informasi tambahan. Jika kita bedah sebuah paket data yang
ditrasnmisikan menggunakan ipv4, maka isi dari paket data tersebut bisa kita lihat seperti
gambar berikut :
IPVer : Menyimpan informasi versi IP yang digunakan (IPv4 atau IPv6).
IHL (IP Header Leght) : Informasi panjang keseluruhan header paket data. Minimum
panjang IP header adalah 20 bits, dan maximum panjang adalah 24 bits.
TOS : Adalah sebuah field dalam header IPv4 yang memiliki panjang 8 bit dan
digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service (QoS) yang digunakan oleh
datagram yang bersangkutan untuk disampaikan ke router-router internetwork.
Implementasi TOS ini biasanya saat kita melakukan limitasi HIT di web proxy mikrotik
atau service VOIP.
16 Bit Total Length : Isian 16 bits ini memberikan informasi ukuran keseluruhan
paket(fragment)termasuk header dan data. Informasi ditampilkan dalam format bytes
16 Bit Identification, Fragment Offset Flag/Length : Pada saat ip packet berjalan di
internet, paket ini mungkin akan melewati beberapa router yang tidak bisa menghandle
ukuran packet, misalnya nilai Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih
kecil dibandingkan ukuran datagram IP, maka paket akan di pecah atau di fragmentasi
menjadi paket - paket yang lebih kecil untuk kemudian akan disusun kembali setelahnya.
Parameter ini yang akan digunakan untuk fragmentasi dan penyusunan kembali.
TTL : Ada kemungkinan sebuah IP packet berjalan tanpa tujuan di jaringan Internet.
Contoh kasus misalnya adanya kesalahan routing atau routing loop. Agar paket ini tidak
berputar-putar di jaringan internet selamanya, nilai TTL ini akan dikurangi setiap kali
paket data melewati router. Ketika nilai TTL sebuah paket data sudah habis atau
memiliki nilai 0, maka paket tersebut akan di drop atau dibuang.
Protocol : Berisi informasi protokol apa yang digunakan untuk melakukan transmisi
data.
16 Bit Header Checksum : informasi nilai yang dihitung berdasarkan kalkulasi content
IP header. Digunakan untuk menentukan apakah ada error pada saat dilakukannya
transmissi data.
32 Bit Source IP Address : 32 bits informasi sumber IP paket data.
32 Bit Destination IP Address : 32 bits informasi IP yang dituju paket data.
Options (if any) : Parameter ini termasuk jarang digunakan, memiliki panjang yang
bervariasi, dari 0 sampai kelipatan 32 bits. Parameter ini bisa digunakan untuk
menyimpan sebuah nilai untuk opsi security, Record Route, Time Stamp, dll.
Data : Berisi data yang ditransmisikan.

Dari informasi paket header diatas, pada akhirnya sebuah data bisa dikirim dari satu host
ke host yang lain.

TCP/IP layer terdiri dari Empat lapisan sebagai berikut :


1. Lapisan aplikasi memberikan akses untuk aplikasi ke jaringan. Protokol untuk lapisan
ini adalah
a. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) b. FTP (File Transfer Protocol)
b. Telnet
c. NTP (Network Time Protocol)
d. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) f. PING (Packet Internet Groper)
2. Lapisan transportasi memeriksa kesalahan, mengontrol aliran, dan pengurutan.
Protokol untuk lapisan ini adalah
a. TCP (Transmission Control Protocol) b. UDP (User Datagram Protocol)
3. Lapisan Internet bertanggung jawab untuk perutean dan resolusi alamat. Protokolnya
adalah
a. IP (Internet Protocol)
b. IGMP (Internet Group Management Protocol) c. ICMP (Internet Control
Message Protocol)
c. ARP (Address Resolution Protocol)
4. Lapisan Antarmuka Jaringan menangani pemformatan data dan transmisi ke
antarmuka jaringan. Lapisan ini menggunakan Ethernet.

E. Referensi
1. https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=59
2. http://www.dataglobal.co.id/osi-layer-pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-7-lapisan-osi/
3.https://www.sekawanmedia.co.id/blog/osi-
layer/#:~:text=OSI%20Layer%20adalah%20model%20referensi,%2Dlink%2C%20da
n%20physical%20layer.

F. Tugas
1. Sebutkan lapisan manakah yang termasuk upper layer dan lower layer!
2. Sebutkan isi tipe data yang dipakai disetiap layernya!
3. Jelaskan cara kerja osi layer dan berikan contoh protokol dari setiap lapisannya
(minimal 2)!

G. Laporan
Laporan Praktikum terdiri dari (Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I
PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan, Manfaat), BAB II LANDASAN TEORI,
BAB III HASIL PRAKTIKUM, BAB IV PENUTUP (Simpulan dan Saran), DAFTAR
PUSTAKA).

Format Penulisan Laporan :


1. Margin, Paper = A4
a. Top = 3 cm
b. Buttom = 3 cm c. Left = 4 cm
d. Right = 3 cm

2. Font : Times New Roman


a. Judul BAB = 14 pt, Bold
b. Sub Bab dan Paragraph = 12 pt

3. Page :
a. Cover = tanpa halaman
b. Kata Pengantar s/d sebelum BAB I = Center Bottom, angka romawi kecil (i,ii,iii)
c. BAB = Center Bottom, angka arab (1,2,3)
d. Bagian BAB = Top Right, angka arab (1,2,3)

Anda mungkin juga menyukai