Anda di halaman 1dari 216

Susunan redaksi i

Daftar isi ii

Panduan Penulisan Naskah iii

Daya Hambat Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata, Linn) Terhadap 1


Pertumbuhan Bakteri Mixed periodontopatogen
Felicia Septiana Tenggara, Yoifah Rizka, Kristanti Parisihni
19
Efektivitas Ekstrak Daun Mangrove Avicennia Alba Terhadap Penurunan
Jumlah Koloni Candida albicans pada Basis Gigi Tiruan Akrilik
Meidhira Ratu Azaalea, Meinar Nur Ashrin, Widaningsih

Efektivitas Gel Lendir Bekicot (Achatina fulica) Dalam Mempercepat Proses 27


Penyembuhan Ulkus Traumatikus
Anna Riyani Suwono, Isidora Karsini Soewondo, Syamsulina Revianti

Kadar Kalsium Gigi Setelah Pengulasan Gel Ekstrak Cangkang Kerang 37


Darah (Anadara granosa)
Jennifer Wibowo, Puguh Bayu Prabowo, Twi Agnita Cevanti

Kepekaan Indra Rasa Asin Pada Penggunaan Obat Kumur Kombinasi Jahe 46
Merah dan Kayu Manis Dibanding Klorheksidin
Ria Harum Pertiwi, Endah Wajuningsih, Noengki Prameswari

Pengaruh Nilai Alkalin Fosfatase dengan Ketinggian Kortikal Mandibula 58


pada Pasien Suspek Osteoporosis Melalui Radiografi Panoramik
Farina Pramanik, Azhari, Lusi Epsilawati

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Avicennia marina sp. Terhadap 66


Penurunan Kadar Malondialdehida Kelenjar Parotis Tikus Periodontitis
Novia Wiyono, Syamsulina Revianti, Widyastuti
Vol. 8 No. 1 Februari 2014 ISSN : 1907-5987

Perbedaan Efektivitas Antara Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Teripang 75


Emas (Stichopus hermanii) Terhadap Penyembuhan Traumatic Ulcer Di
Rongga Mulut
Stevanus Chandra Sugiarto Budijono, Rima Parwati Sari, Dwi Setianingtyas

Perbedaan Jumlah Osteoblas pada Pergerakan Gigi Ortodonti yang Diberi Terapi
Oksigen Hiperbarik Selama 7 dan 10 Hari 86
Fakhma Zakki Ramadhani, Arya Brahmanta, Pambudi Rahardjo

Antifungal potentiality of Hibiscus rosa-sinensis, L. flower extract against Candida


albicans 98
Krista Devi P. Ivan, Ira Arundina, Istiati

Uji Efektifitas Aplikasi Topikal Ekstrak Daun Mangrove Avicennia marina


Terhadap Pertumbuhan Sel Fibroblas Pada Traumatic Ulcer 107
Onge Margareth Hendro, Dian Mulawarmanti, Dwi Setyaningtyas

Uji Sitotoksisitas Demineralized Freeze Dried Apical Tooth Allograft Terhadap


Viabilitas Sel Fibroblas dari Bhk-21 117
Stephanie Salim, Widyastuti, Soemartono
iii
ISSN : 1907-5987
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014

Panduan Penulisan Naskah (1) Dalam bahasa Indonesia dan Inggris.


Denta “Jurnal Kedokteran Gigi” menerima (2) Harus menggambarkan isi tulisan secara
khusus naskah asli yang belum diterbitkan di ringkas dan jelas.
dalam maupun di luar negeri. (3) Jumlah kata 10-15 kata.
(4) Ditulis dalam bahasa Indonesia dengan
Ketentuan Naskah Penulisan huruf Times New Roman besar-kecil
1. Naskah dapat berupa hasil penelitian, ukuran 17,5 dan tebal, dan dalam bahasa
konseptual ilmiah atau laporn kasus. Inggris dengan huruf Times New Roman
2. Naskah yang dikirim sebnayak 2 (dua) besar-kecil ukuran 15,5, miring dan
rangkap disertai disket/CD/flash disk. terletak di dalam kurung.
3. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia 5. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis dengan
atau bahasa Inggris. huruf Times New Roman ukuran 9,5 dan
4. Naskah diketik dengan program MS Word tebal.
dengan huruf Times New Roman dengan besar 6. Nama lembaga ditulis dengan huruf Times
huruf 12 dan spasi 1.5 serta panjang halaman New Roman ukuran 9,5.
7-15 halaman pada kertas HVS ukuran A4, 7. Abstrak (Times New Roman besar, tebal,
tidak bolak balik dengan batas pinggir 3-4 cm. font 10,5).
5. Naskah serta ilustrasi yang menyertai menjadi (1) Ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa
milik sah penerbit dan tidak dibenarkan untuk Indonesia.
diterbitkan pada publikasi lain selain ijin (2) Tidak lebih daari 250 kata.
penerbit. Naskah dapat diedit penyunting bila (3) Menggunakan huruf Times New Roman
diperlukan tanpa mengubah maksud isinya. ukuran 10,5 dalam satu alinea, spasi 1,5.
(4) Berisi intisari seluruh tulisan yang terdiri
dari:
Ssitematika Penulisan  Hasil penelitian: Background, Purpose,
Material and Method, Result, Conclucion
1. Naskah hasil penelitian disajikan dengan  Studi pustaka:
sistematika sebagai berikut : Background, Purpose,
(1) Judul Literature Study, Discussion,
(2) Abstrak Conclucion.
(3) Pendahuluan  Laporan kasus:
(4) Bahan dan Metode Background, Purpose, Case,
(5) Hasil Case Management,
(6) Pembahasan (serta simpulan) Conclucion.
(7) Daftar Pustaka (5) Dicantumkan 2-5 kata kunci (keywords)
2. Naskah Konseptual Ilmiah disajikan dengan dan korespondensi (correspondence)
sistematika sebagai berikut : berisi nama, instansi, alamat, nomor
(1) Judul telepon, dan faksimili serta email dengan
(2) Abstrak menggunakan huruf Times New Roman
(3) Pendahuluan 10,5.
(4) Subjudul-subjudul tinjauan pustaka 8. Pendahuluan meliputi latar belakang,
(5) Pembahasan (serta simpulan) rumusan masalah serta tujuan penulisan.
(6) Daftar pustaka 9. Bahan dan metode meliputi bahan dan
3. Laporan kasus: alat yang digunakan, waktu, tempat,
(1) Judul rancangan, dan prosedur pelaksanaan
(2) Abstrak penelitian.
(3) Pendahuluan 10. Hasil dikemukakan dengan jelas dan bila
(4) Kasus dan tata laksana Kasus perlu dilengkapi dengan tabel, ilustrasi,
(5) Pembahasan (serta simpulan) dan foto yang diberi nomor
(6) Daftar Pustaka
4. Judul:

iv
ISSN : 1907-5987
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014

begitu juga sebaliknya setiap


berurutan dalam teks. Judul tabel pustaka yang muncul dalam
ditulis di atasnya. Keterangan gambar daftar pustaka harus pernah
diberikan di bawahnya. Foto dirujuk dalam tubuh tulisan
berwarna/hitam putih menggunakan (3) Format perujukan pustaka di dalam
kertas putih mengkilat dan harus naskah disusun menurut angka secara
kontras, tajam, jelas. berurutan dari nama pertama keluar dalam
11. Subjudul-subjudul berisi subtropik studi Daftar Pustaka, mengikuti cara
pustaka dan pembahasan disesuaikan dengan Vancouver.
kebutuhan. (4) Contoh penulisan kepustakaan menurut
12. Kasus merupakan penjelasan kasus yang Vancouver yaitu :
meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis baik 1. Bills DA, Handelman CS, Be Gole EA.
ekstra oral maupun intra oral, pemeriksaan 2005. Bimaxillary dentoalveolar
penunjang, dan diagnosisnya. protrusion: Traits and Orthodontics
13. Tata Laksana Kasus menjelaskan prosedur correction. Angle Orthod, 75(1): 339-333.
penatalaksanaan yang dilakukan pada 2. Newman MG, Takei HH, Klokkevoid PR,
penderita secara jelas. Carranza
14. Pembahasan menjelaskan hasil penelitian FA. 2006. Clinical
sebagai pembacaan masalah, dikaitkan dengan Periodontology, 10th edition,
penelitian terdahulu serta kemungkinan St Louis: Saunders. p 245-
pengembangannya. Memuat kesimpulan yang 241.
merupakan bagian akhir tulisan yang 3. Bayu A. 2009. Hutan Mangrove Sebagai
menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah Salah Satu Sumber Produk Alam Laut.
dikemukakan dalam pendahuluan. Oseana, 34(2): 23-15. Available from
15. Ucapan terima kasih ditulis apabila memang http://isdj.pdii.lipi.go.id/adm
ada pihak yang telah membantu dalam in/jurnal/342091523.pdf.
kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima Diakses 13 Juni 2012.
kasih dapat disampaikan di sini diletakkan 17. Penulis bertanggung jawab terhadap isi
pada akhir naskah sebelum daftar pustaka. naskah beserta data, pendapat, dan
16. Daftar pustaka pernyataan di dalamnya. Penerbit, Dewan
(1) Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber Redaksi dan Staf Majalah
pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh
tulisan.
(2) Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam
naskah harus muncul dalam daftar pustaka,
denta tidak bertanggungjawab
terhadap kesalahan isi askah
termasuk data, pendapat, dan
pernyataan di dalamnya.

v
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Daya Hambat Ekstrak Daun Sirsak (Annona


muricata, Linn) Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Mixed periodontopatogen

(The Inhibition Extract Leaves of the Soursop (Annona


muricata, Linn) to Bacteria Growth of Mixed
periodontopathogen)
Felicia Septiana Tenggara, Yoifah Rizka*, Kristanti Parisihni**
*Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Periodontitis is a periodontal disease caused by mixed periodontopathogen


bacteria. The bacteria were dominated by gram-negative bacteria. Soursop fruit (Annona
muricata) leaves have been known having antibacterial effect against gram-positive and
gram-negative bacteria, thus assumed to have antibacterial effect on bacteria caused
periodontal disease. Purpose: To examine the inhibition effect of Annona muricata leaf
extract to the growth of mixed periodontopathogen bacteria. Materials and Methods:
Subjects were mixed periodontopathogen bacteria with total of 30 samples, divided into 6
groups (n=5). Four groups were given the extract with different concentrations of 15 mg/ml,
30 mg/ml, 45 mg/ml and 60 mg/ml, while two other groups served as positive and negative
controls. Extracts were prepared by maseration method. Sample of bacteria were innoculated
in Mueller Hinton agar, tested by disk diffusion method. The inhibitory effect was observed by
measuring the diameter of inhibition zones on agar media. Data were analyzed by ANOVA
and LSD test. Result: The result of LSD test showed significant difference (p<0,05) between
all concentrations and control except on the group concentration of 45 mg/ml and 60 mg/ml.
Conclusion: Annona muricata leaves extract could inhibit the growth of mixed
periodontopathogen bacteria.

Keywords: Periodontitis, Mixed periodontopathogen bacteria, soursop leaves, extract,


Annona muricata linn.

Correspondence: Yoifah Rizka, Department of Periodontology, Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191, Email:
yoi.riez@yahoo.co.id
1
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Periodontitis adalah penyakit jaringan periodontal yang salah satu etiologi
utamanya adalah bakteri mixed periodontopathogen. Bakteri ini didominasi oleh bakteri
gram negatif. Daun sirsak Annona muricata diketahui memiliki kemampuan antibakteri
terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif sehingga berpotensi dikembangkan
sebagai antibakteri pada penyakit periodontal. Tujuan: Mengetahui apakah ekstrak daun
sirsak Annona muricata dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mixed periodontopatogen.
Bahan dan Metode: Subyek penelitian adalah bakteri mixed periodontopathogen sebanyak
30 sampel yang dibagi menjadi 6 kelompok (n=5). Empat kelompok diberi ekstrak dengan
konsentrasi yang berbeda yaitu 15 mg/ml, 30 mg/ml, 45 mg/ml dan 60 mg/ml, sedangkan dua
kelompok lain sebagai kontrol negatif dan positif. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi,
sampel bakteri diinokulasikan dalam media agar Mueller Hinton dan dilakukan uji
antibakteri dengan metode difusi. Efek penghambatan diamati dengan menghitung diameter
zona hambat pada media agar. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji LSD. Hasil: Hasil uji
LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) antar seluruh kelompok kecuali pada
konsentrasi 45 dan 60 mg/ml. Simpulan: Ekstrak daun sirsak Annona muricata dapat
menghambat pertumbuhan bakteri mixed periodontopathogen.

Kata Kunci: Periodontitis, bakteri Mixed periodontopatogen, ekstrak daun sirsak, Annona
muricata linn.

Korespondensi: Yoifah Rizka, Bagian Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas


Hang Tuah, Arief Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945864, 5912191, Email:
yoi.riez@yahoo.co.id
ligamen
periodontal,
sementum, dan
5
PENDAHULUAN parah.
4
Pada tulang alveolar.
tahun 2006 di Penyakit yang
Penyakit periodontal merupakanBrazil, ditemukan paling sering
masalah kesehatan gigi dan mulut yang bahwa 25,9% mengenai jaringan
memiliki prevalensi cukup tinggi di menderita periodontal adalah
masyarakat. Di Indonesia, penyakitperiodontitis gingivitis dan
periodontal menduduki peringkat keduakronis 2 dan periodontitis.
1 agresif, Gingivitis adalah
setelah karies. Periodontitis merupakan
sedangkan pada infeksi bakteri
salah satu penyakit dengan tingkattahun 2005
penyebaran yang luas dalam yang terbatas
menunjukkan pada gingiva
masyarakat. Angka kejadian prevalensi
tanpa kehilangan
periodontitis bervariasi pada berbagai periodontitis
tulang alveolar.
negara di dunia dan memperlihatkanagresif pada usia Penyakit ini
212-25 tahun
kecenderungan terjadinya peningkatan. sebesar 6,5% dan bersifat reversible
Di Indonesia, prevalensi penyakitmeningkat yaitu jaringan
periodontal menurut hasil survei 2 gusi dapat
Departemen Kesehatan sebesar menjadi 9,9%.
kembali normal
24,82%.
3
Prevalensi penyakit Penyakit
apabila dilakukan
periodontal diperkirakan setinggi 75% periodontal adalah
pembersihan plak
pada orang dewasa di Amerika suatu proses
secara teratur.
Serikat, di antaranya sekitar 20-30%patologis yang
Periodontitis
memiliki penyakit periodontal yang mengenai jaringan
adalah infeksi
periodonsium
bakteri pada
seperti gingiva,
seluruh jaringan
periodonsium.

2
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
samping itu
penyakit
periodontal
Penyakit ini bersifat progresif dan infeksi terutama
irreversible, yang biasanya dijumpai yang disebabkan merupakan
6 penyakit infeksi,
pada usia lanjut. oleh penyakit maka pemberian
Bakteri adalah faktor etiologi periodontal di antimikroba
utama pada penyakit periodontal. Adapermukaan sering digunakan
10-20 spesies yang berperan dalammarginal maupun untuk menunjang
patogenesis penyakit periodontalapikal merupakan terapi penyakit
destruktif, yang selanjutnya disebutfaktor risiko periodontal; tetapi
bakteri Mixed periodontopatogen. terjadinya dapat
Bakteri yang paling dominan ditemukanpenyakit 10 menimbulkan
pada penyakit periodontal adalah bakterisistemik. Oleh efek samping
batang anaerob gram negatif sepertikarena itu, terapi yaitu terjadi
Actinobacillus actinomycetemcomitansperiodontal non resistensi bakteri,
(Aa), Bacteroides forsythus,surgical (NSPT) reaksi alergi dan
(Pg). digunakan untuk
7 5
Porphyromonas gingivalis reaksi toksik.
Lipopolisakarida merupakan bagian darimembantu Oleh karena itu,
dinding sel kuman gram negatif Pg danmengontrol perlu ditemukan
Aa. Peningkatan LPS akanpenyakit metode alternatif
meningkatkan produksi IL-1(interleukin-periodontal untuk mengontrol
1), IL-3 dan IL-6 yang dapat(gingivitis dan penyakit
menyebabkan kerusakan pada jaringan. periodontitis) periodontal yang
Periodontitis merupakan penyakit infeksiseperti patient self ada di masyarakat
rongga mulut yang didominasi olehcare, scaling dan dewasa ini.
8 root planing serta
bakteri Pg dan Aa. Periodontitis perlumenggunakan Pemanfaata
diterapi yang bertujuan untukbahan topikal n sumber daya
mengeliminasi infeksi dan inflamasi 6 alam sebagai obat
kimia. alternatif akhir-
sehingga tercapai jaringan periodontal
9 Keberhasilan dari akhir ini semakin
yang sehat. Prognosis penyakitterapi periodontal
periodontitis bila tidak diterapi dapattergantung pada berkembang
berakibat baik sampai dengan tidak adaterhentinya proses penggunaannya
karena sifatnya
harapan yang akan menyebabkankerusakan
yang alami dan
kerusakan jaringan periodonsium,jaringan,
relatif aman.
resorbsi tulang alveolar yang padamenghilangkan Salah satu
akhirnya akan berdampak padaatau mengontrol tanaman alami
hilangnya gigi secara prematur sertafaktor penyebab yang telah lama
5
menimbulkan permasalahan estetik. serta perubahan dikenal sebagai
Selain menimbulkan masalah di ronggakondisi mikroba bahan obat
mulut, penyakit periodontal dapatseperti pada tradisional adalah
menyebabkan akibat lebih jauh terhadapkondisi jaringan tanaman sirsak
organ vital seperti hati, jantung, otak.yang sehat dan (Annona muricata
Beberapa tahun terakhir ini adanormal.11 Akibat linn).
12
Hingga
penelitian/artikel yang mengkaitkanpola kerusakan saat ini belum
antara penyakit periodontal dengantulang yang luas banyak
penyakit sistemik antara lain penyakitserta kelainan masyarakat yang
kardiovaskuler, endokarditis, diabetesanatomi gigi mengetahui
melitus, pneumonia bakterial dan stroke.sering kali bahwa tanaman
Fokal mempersulit sirsak memiliki
scaling dan root khasiat yang luar
planing, di biasa terhadap
13
kesehatan. Semua bagian tumbuhanAnnona muricata sebagai obat-
dapat digunakan obatan alami

3
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Penelitian
seperti kulit kayu, daun, akar, buah, dandkk, menemukan ini adalah
14 penelitian true
biji. bahwa daun sirsak
Dari seluruh bagian tumbuhanmemiliki aktivitas eksperimental
Annona muricata, organ daunlah yangantibakteri yang laboratoris
paling banyak dimanfaatkan untuktinggi terhadap dengan rancangan
mengobati penyakit karena mengandungStaphylococcus the post test only
kandungan kimia aktif yang sangataureus, control group
12 Escherichia coli, design. Subjek
tinggi seperti tanin dan alkaloid. Selain penelitian dibagi
Proteus vulgaris,
itu bagian daun lebih dipilih untukStreptococcus dalam 2
digunakan karena keberadaannya yangpyogenes, kelompok. Dua
tidak terpengaruh oleh musim. SenyawaBacillus subtilis, kelompok sebagai
tanin diduga mampu menggangguSalmonella kelompok kontrol
dinding sel bakteri sehingga kolonityphimurium, dan empat
bakteri terdisintegrasi danKlebsiella kelompok diberi
pertumbuhannya terhambat. Senyawapneumonia, dan ekstrak daun
alkaloid dilaporkan memiliki berbagaiEnterobacter sirsak
aktivitas biologis seperti aktivitas 17
aerogenes. (Annona
antibakteri karena dapat mengganggu muricata, Linn)
protein kinase yang penting untuk sinyal Melihat
kandungan di dari tanaman
jalur transduksi. Dengan banyaknya sirsak yang ada di
kandungan kimia terutama tanin dan dalam daun sirsak
herbal ijem
alkaloid, maka daun sirsak didugayang begitu besar Yogyakarta
15serta mudah
memiliki potensi sebagai antibakteri. didapatkan masing-masing
dan
Sesuai dengan penelitian sebelumnya,dimanfaatkan, dengan
Novianti yang meneliti tentang aktivitasmenarik konsentrasi 15
minat mg/ml, 30 mg/ml,
antibakteri ekstrak daun sirsak terhadappeneliti untuk
pertumbuhan Escherichia coli yangmengetahui daya 45 mg/ml, dan 60
16
termasuk bakteri gram negatif pada dosishambat ekstrak mg/ml. Sampel
15, 30, 45 dan 60 mg/ml.
16
daun penelitian
menggunakan
Banyak sekali kandungan senyawaAnnona muricata bakteri Mixed
bioaktif yang ditemukan dalam daunsebagai agen periodontopatoge
sirsak seperti penelitian yang dilakukanantibakteri alami n yang diambil
oleh Prachi dkk, ekstrak metanol daunyang dapat dari penderita
Annona muricata mengandung metabolitmenghambat periodontitis
17
sekunder seperti tanin dan steroid. pertumbuhan dengan jumlah
Sedangkan menurut penelitian Takashibakteri Mixed keseluruhan
dkk, ekstrak etanol daun Annonaperiodontopatoge sebanyak 30
muricata mengandung senyawan. Dalam hal ini sampel.
19
Teknik
18
flavonoid. Dari sekian banyak zat aktifdipilih ekstrak pengambilan
yang ditemukan di dalam daun sirsak,karena kita benar- sampel yang
senyawa tanin, saponin dan alkaloidbenar dapat digunakan pada
18mengeksplorasi penelitian ini
diketahui memiliki sifat antibakteri.
Hal ini ditunjang dengan penelitian yangbahan aktif yang adalah simple
dilakukan oleh Prachi terkandung dalam random sampling.
daun sirsak Suspensi
tersebut. bakteri Mixed
periodontopatoge
n diinokulasikan
BAHAN DAN pada media Brain
METODE Heart Infusion
4
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Sirsak terhadap
Pertumbuhan
Bakteri Mixed
(BHI) cair dalam tabung reaksi. ke dalam periodontopatogen
Kemudian biakan tersebut diinkubasikan inkubator pada MH
secara anaerob selama 24 jam dengan selama 2x24 Agar
0
suhu 37 C. Setelah diinkubasikan, jam dengan
0
biakan diambil dengan mikropipet yang suhu 37 C. Sa Diameter zona hambat dalam m
diletakkan pada objek glass untuk dibuat Mengukur mp
zona hambat el
preparat yang kemudian akan dilakukan
ekstrak berupa K X1 X2 X3 X4 X
pengecatan Gram. Setelah pengecatan,
zona jernih di I 0 6.17 6.83 8.52 9.40 17
suspensi biakan tersebut disetarakan
kekeruhannya dengan larutan standar Mc sekitar kertas
20 saring II 0 6.17 6.84 8.50 9.39 16
Farland 0,5. Selanjutnya menyiapkan
menggunakan
beberapa petri dish agar digital
III 0 6.54 7.84 8.24 8.58 17
Mueller Hinton (MH) steril dan calipers. IV 0 6.54 7.81 8.24 8.56 17
mengambil biakan bakteri Mixed Besarnya
periodontopatogen dari BHI cair yang diameter zona V 0 6.44 7.45 7.65 7.95 16
telah disetarakan kekeruhannya. hambat yang
Mengusapkan biakan tersebut pada timbul x 0 6.37 7.35 8.23 8.78 16
seluruh permukaan lempeng agar MH menunjukkan ± ± ± ± ± 6
20 daya S 0.19 0.50 0.35 0.62 0.
steril menggunakan lidi kapas steril. antibakteri D
Menyiapkan kertas saring yang 20
ekstraksi.
sebelumnya telah dicelupkan ke
Penelitian
ekstraksi daun sirsak selama 10 detik
dilakukan di
pada kelompok perlakuan, sedangkan Laboratorium
pada kelompok kontrol kertas saring Mikrobiologi
dicelupkan pada DMSO 1% selama 10 Universitas
detik. Meletakkan kertas saring tersebut Hang Tuah
pada media nutrient agar yang berisi Surabaya.
bakteri Mixed periodontopatogen
dengan menggunakan pinset steril agak 5
ditekan-tekan. Memasukkan petri dish HASIL
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
terdapat zona hambat ekstrak daun Data
sirsak terhadap bakteri Mixed hasil penelitian
periodontopatogen dengan beberapa tentang daya
konsentrasi yaitu 15 mg/ml, 30 mg/ml, hambat ekstrak
45 mg/ml, dan 60 mg/ml pada media daun sirsak
MH agar. Hal ini menunjukkan bahwa terhadap
ekstrak daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan
pertumbuhan bakteri bakteri Mixed
Mixed periodontopatogen namun tidak periodontopato
sebesar pada pemberian tetrasiklin. gen pada
media MH
agar adalah
sebagai
berikut:

Tabel 1.
Diameter Zona
Hambat pada
Ekstrak Daun
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Mixed
periodontopatoge
periodontopatoge n pada semua
16 kelompok
n. Pengenceran perlakuan dengan
menggunakan konsentrasi 15
DMSO 1% karena
mg/ml, 30 mg/ml,
DMSO 1%
merupakan polar 45 mg/ml, dan 60
aprotic solvent mg/ml
yang larut dalam dikarenakan
senyawa polar dan adanya
non polar, larut kandungan bahan
dalam berbagai aktif seperti
pelarut organik alkaloid, tanin,
21
serta air. Selain flavonoid serta
22
itu, menurut Patel, saponin. Hasil
DMSO 1% tidak uji LSD
mempengaruhi menunjukkan
pertumbuhan adanya perbedaan
Dari hasil penelitian perlukinetik dari yang signifikan
dilakukan tes normalitas (uji Shapiroberbagai (p<0,05) antara
Wilk karena besar sampel <50). Setelahmikroorganisme kelompok
itu menggunakan uji One Way ANOVAyang diuji perlakuan ekstrak
(satu arah) yang dilanjutkan dengan ujisehingga apabila daun sirsak
LSD (Least Significant Difference). Ujidigunakan dalam dengan DMSO
Anova menunjukkan perbedaan yangpenelitian tidak
dan tetrasiklin.
bermakna, sedangkan uji LSD mempengaruhi
Pada uji LSD,
menunjukkan adanya perbedaan yanghasil 20
dari
kelompok
bermakna kecuali kelompok 45 mg/mlpenelitian. konsentrasi
dengan 60 mg/ml. Tetrasiklin ekstrak daun
digunakan sebagai
sirsak 45 mg/ml
kontrol positif
karena tetrasiklin dengan 60 mg/ml
telah digunakan tidak memiliki
PEMBAHASAN perbedaan yang
secara luas pada
perawatan signifikan
Penelitian ini, ekstrak daun sirsakpenyakit (p=0,054). Oleh
Annona muricata, Linn diteliti padaperiodontal serta karena itu, pada
berbagai konsentrasi yaitu 15 mg/ml, 30efektif dalam penelitian ini
mg/ml, 45 mg/ml, 60 mg/ml sertamenghambat dapat dipilih
tetrasiklin digunakan sebagai kontrolbakteri gram konsentrasi
positif dan DMSO 1% sebagai kontrolnegatif fakultatif ekstrak daun
negatif. Peneliti memilih konsentrasi inianaerob.5 sirsak 45 mg/ml
didasarkan pada penelitian sebelumnya karena pada
Penelitian
oleh Novianti, pemberian ekstrak daunini menunjukkan konsentrasi ini
sirsak Annona muricata, Linn padabahwa ekstrak sudah mampu
konsentrasi 45 mg/ml mampudaun sirsak menghambat
menghambat bakteri Escherichia coliAnnona muricata, bakteri Mixed
yang merupakan bakteri gram negatif,Linn terbukti periodontopatoge
yang memiliki kesamaan karakteristikmampu n dengan daya
dengan bakteri Mixed menghambat hambat cukup
pertumbuhan besar. Namun,
bakteri zona hambat yang
dihasilkan lebih
kecil dibandingkan tetrasiklin karena
terdapat mekanisme kerja yang

6
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
rantai peptida
yang terbentuk
sehingga dapat
berbeda antara daun sirsak danSaponin adalah
tetrasiklin. mengakibatkan
glikosida
kematian sel
Alkaloid adalah senyawa organiktriterpena dan
bakteri. Menurut
pada tumbuh-tumbuhan yang sering sterol yang
Rinawati,
digunakan sebagai bahan obat-obatan.merupakan antibiotik yang
Kemampuan senyawa alkaloid sebagaisenyawa aktif
memiliki
antibakteri Mixed periodontopatogen pada permukaan
mekanisme kerja
dipengaruhi oleh gugus basa yangdaun. Senyawa
menghambat
mengandung 1 atau lebih atom nitrogen.saponin dapat
sintesis protein,
Apabila gugus basa ini mengalami bekerja sebagai
mempunyai daya
kontak dengan bakteri Mixedantimikroba antibakteri sangat
periodontopatogen maka, akan bereaksisebagai surfaktan 27
kuat. Hal ini
dengan senyawa asam amino yangatau deterjen yang
diduga akan ditunjukkan
menyusun dinding bakteri. Reaksi ini
menyerang dengan ukuran
mengakibatkan terjadinya perubahan
lapisan batas sel rata-rata zona
struktur asam amino dan DNA bakteribakteri melalui hambat tetrasiklin
akan mengalami kerusakan. Kerusakanikatan gugus polar
yang lebih besar
ini akan mendorong terjadinya lisis pada 25
23 dan non polar. (17,8583)
bakteri Mixed periodontopatogen. dibandingkan
Tetrasiklin
Flavonoid adalah suatu kelompokmemiliki rata-rata zona
senyawa fenol yang terbanyak terdapatmekanisme hambat yang
di alam. Aktivitas biologis senyawaberbeda dengan menggunakan
flavonoid terhadap bakteri Mixedsenyawa yang ekstrak daun
periodontopatogen dilakukan dengandikandung dalam sirsak Annona
merusak dinding sel dari bakteri yangdaun sirsak yaitu muricata
terdiri atas lipid dan asamdengan (8,6617).
amino.Dinding sel bakteri akan bereaksimenghambat Meskipun
dengan gugus alkohol pada senyawasintesis protein zona hambat yang
flavonoid sehingga dinding sel akanpada bakteri dihasilkan
rusak dan senyawa tersebut dapat masuk Mixed tetrasiklin lebih
ke dalam inti sel bakteri. Selanjutnya,periodontopatoge besar, tetapi
gugus alkohol ini akan kontak dengann.26 Tetrasiklin dalam
penggunaan
DNA pada inti sel bakteri Mixedbekerja dengan
jangka panjang
periodontopatogen melalui perbedaancara mengikatkan
obat ini dapat
kepolaran antara lipid penyusun DNAdirinya pada
menimbulkan
dengan gugus alkohol pada senyawa subunit 30S dari
efek samping
flavonoid. Reaksi ini mengakibatkanribosom bakteri, antara lain reaksi
struktur lipid dari DNA bakteri Mixedsehingga dapat alergi, reaksi pada
periodontopatogen akan rusak sehingga menghambat kulit, reaksi toksik
inti sel bakteri juga akan lisis dan bakteri sintesis protein dan iritatif serta
Mixed periodontopatogen juga akan dengan dalam beberapa
24 menghalangi kasus dapat
mengalami lisis dan mati. pelekatan tRNA- menyebabkan
Selain itu, daun sirsak jugaaminoasil yang perubahan warna
mengandung bahan aktif saponin. bermuatan. 23
Dengan demikian, gigi. Oleh
tetrasiklin karena itu,
menghalangi berdasarkan
penambahan asam penelitian ini,
amino baru pada ekstrak daun
sirsak pada konsentrasi 45% dapatsebagai alternatif
dipertimbangkan untuk digunakanantibakteri berbahan

7
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

dasar alami dalam menghambat bakteri


Mixed periodontopatogen penyebab Incidence: A Systematic Review and Meta-
analysis. Journal Gen Intern Med, 23(12):
penyakit periodontal, di mana terapi 2086-2079. Available from
utama seperti scaling dan root planing http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
harus tetap dilakukan. Penelitian lebih PMC2596495/. Diakses 10 Juli 2012.
lanjut untuk dapat mendukung5. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR
dan Carranza FA, 2006. Carranza’s Clinical
penggunaan ekstrak sebagai terapi Periodontology, 10th ed., St.Louis: W.B.
alternatif dalam menangani penyakit Saunders. P. 106, 102.
periodontal. Dalam hal ini, dapat6. Nield-Gehrig JS dan Willmann DE. 2003.
dipertimbangkan bentuk sediaan yang Foundations of Periodontics for the Dental
Hygienist., Philadelphia: Lippincott Williams &
tepat sebagai terapi alternatif Wilkins. P. 256-60, 91-89, 66, 62-59, 43, 39, 35.
periodontitis dalam bentuk obat kumur7. Gani A dan Oktawati S. 2003. Antimikroba
karena melihat banyaknya kandungan Sistemik pada Periodontitis Lanjut. Dent J,
senyawa aktif daun sirsak yang bersifat 8. 491-4.
polar. 8. Indrawati R, Dachlan YP dan Devijanti R. 2009.
Kandidat Biomarker Saliva sebagai Deteksi Dini
Kerusakan Tulang Alveolar.
8. 2-1. Diakses 11 Februari. 2013
SIMPULAN 9. Riani. 2012. Evaluasi Radiografis Tinggi dan
Densitas Tulang Alveolar pada Terapi
Periodontitis dengan Allograft
Ekstrak daun sirsak dapat Dibandingkan Xenograft. Tesis, Universitas
menghambat pertumbuhan bakteri Indonesia, Jakarta. H. 10-1.
Mixed periodontopatogen. Konsentrasi10. Sudibyo. 2008. Penyakit Periodontal sebagai
terbaik dalam menghambat bakteri Fokus Infeksi dan Faktor Risiko terhadap
Manifestasi Penyakit Sistemik. Pidato,
Mixed periodontopatogen pada Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. H. 2-1.
penelitian ini adalah 45 mg/ml. 11. Widyastuti dan Rizka Y. 2006. Pengurangan
Kedalaman Poket Periodontal dengan Terapi Non
Bedah. Denta Jurnal Kedokteran Gigi, 1(1): 13-
DAFTAR PUSTAKA 9.
12. Mardiana L dan Ratnasari J. 2011. Ramuan dan
Khasiat Sirsak, Edisi ke-5. Jakarta: Penebar
1. Indirawati. 2002. Upaya Peningkatan Status Swadaya. H. 44-31, 17, 14, 3.
Kesehatan Gigi dan Mulut sesuai Kebutuhan 13. Zuhud EA. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak
Masyarakat Setempat. Jurnal Litbangkes. H. 3-1. Menumpas Kanker, Edisi pertama., Jakarta:
Available from Agromedia Pustaka. H. 75, 69, 57, 54, 47, 3.
http://digilib.litbang.depkes.go.id/gdl.php? 14. Taylor L. 2002. Technical Data Report for
mod=browse&op=read&id=jkpkbppk-gdl- res-
Graviola (Annona muricata), 2nd ed. Texas:
2002-indirawati-1145- dental&q=penyakit
%20gigi%20dan%20mu lut. Diakses 10 Agustus Sage Press. P. 1.
2012. 15. Lal PB, Kumar N, Arif T, Mandal TK, Verma
2. Amalina R. 2010. Perbedaan Jumlah KA, Sharma GL dan Dabur R. 2008. In Vitro
Actinobacillus Actinomycetemcomitans Antibacterial Activity of A Novel Isoquinoline
pada Periodontitis Agresif berdasarkan Derivative and Its Post Antibacterial Effects on
Jenis Kelamin. Majalah Sultan Agung. H. Pseudomonas aeruginosa. African Journal Of
41-1. Available from Microbiology Research, 2(5): 130-126. Available
http://unissula.ac.id/newver/images/jurnal/J from http://www.academicjournals.org/ajmr/abst
uli/rizki%20-periodontitis%20agresif-.pdf. racts/abstracts/abstracts2008/May/Lal%20e t
Diakses 30 Juni 2012. %20al.html. Diakses 10 Juli 2012.
3. Wijayanti PM dan Setyopranoto I. 2008.16. Novianti. 2009. Aktivitas Antibakteri dari
Hubungan Antara Periodontitis, Aterosklerosis Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.)
dan Stroke Iskemik Akut. Mutiara Medika, 8(2): terhadap Pertumbuhan Staphylococcus
128-120.
4. Humprey LL, Fu R, Buckley DI, Freeman M,
dan Helfand M. 2008. Periodontal Disease and
Coronary Heart Disease

8
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

aureus secara In Vitro. Skripsi, Universitas


Pendidikan Indonesia. H. 10-1. 21. Novak KM. 2002. Drug Facts and Comparisons,
17. Prachi P, Saraswathy, Vora A dan J Savai. 2010. In 56thed. St.Louis: Walters Kluwer Health. P. 619.
Vitro Antimicrobial Activity and Phytochemical
22. Adewole SO dan Caxton-Martins EA. 2006.
Analysis of The Leaves of Annona muricata.
Morphological Changes and Hypoglycemic
International Journal Of Pharma, 2(2): 6-1.
Effects of Annona muricata linn Leaf Aqueous
Available from http://www.ijprd.com/in%20vitro
Extracts on Pancreatic-B Cells of Streptozotocin-
%20antim icrobial%20activity%20and
Treated Diabetic Rats. African Journal of
%20phytochem ical%20anaylsis%20of%20the
Biomedical Research, 9: 187-173. Available
%20leaves% 20of%20annona%20muricata.pdf.
from http://www.bioline.org.br. Diakses 10 Juli
Diakses 10 Juli 2012.
2012.
18. Takashi JA, Pereira CR, Pimenta LPS,23. Gunawan SG, Setiabudy R dan Nafrialdi E.
Boaventura MAD dan Silva LFGE. 2006. 2009. Farmakologi dan Terapi, Edisi ke-5.,
Antibacterial Activity of Eight Brazilian Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. H. 585-6.
Annonaceae Plants. Natural Product Research,
24. Carlo GD, Mascolo N, Izzo AA dan Capasso F.
20(1): 26-21. Available from
1999. Flavonoids: Old and New Aspects of A
http://dx.doi.org/10.1080/14786410412331
Class of Natural Therapeutic Drugs. Life
280087. Diakses 6 Juni 2012.
Sciences, 65(4): 353-337. Available from
19. Wakhida AR, 2010. Daya Hambat Antibakteri http://www.researchgate.net/publication/22
Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma 2246839FlavonoidsOldandnewaspectsof
xanthorriza) terhadap Pertumbuhan Bakteri aclasofnaturaltherapeuticdrugs/file/9fcfd50
Periodontal. Karya Tulis Akhir, Universitas FKG 17da646271.pdf. Diakses 10 Januari 2013.
Hang Tuah, Surabaya. H. 10-1.
25. Podolak I, Galanty A dan Sobolewska D. 2010.
20. Patel JD, Shrivastava AK dan Kumar V. 2009. Saponin as Cytotoxic Agents: A Review.
Evaluation of Some Medicinal Plants Used in Phytochem Rev, 9(3): 474-425.
Traditional Wound Healing Preparations for26. Brooks GF, Butel JS dan Ornston LN.
Antibacterial Property Against Some Pathogenic 2005. Jawets, Melnick & Adelberg’s
Bacteria. Journal
Mikrobiologi Kedokteran, Edisi ke-20.
of Clinical Immunology and Jakarta: Salemba Medika. H. 155-153.
Immunopathology Research, 1(1): 12-7.27. Rinawati ND. 2011. Daya Antibakteri Tumbuhan
Available from Majapahit (Crescentia cujete l)
www.academicjournals.org. Diakses 8 Juli terhadap Bakteri Vibrio Alginolyticus.
2012. Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya. H. 10-1.

9
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

JURNAL PENELITIAN

Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya Varietas


Thailand (Carica papaya cv. Thailand)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Enterococcus Faecalis Secara
In Vitro
(The Inhibitory Effect of Thailand Varietas of Papaya Leaf
Extract To The Growth of Enterococcus Faecalis In Vitro)
Fifin Maryati Satryani, Soegianto Adi* , Kristanti Parisihni**
*Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Enterecoccus faecalis is one of resistant bacteria in the medication of root canal
treatment. ChKM is mostly used as sterilization agent. Carica papaya leaf extract has been
reported having antibacterial effect to the gram-negative bacteria, so could be potentially
developed as a root canal sterilization agent. Purpose: The aim of this study was to determine
the inhibitory effect of Thailand varietas of papaya leaf extract to the growth of Enterococcus
faecalis. Materials and Methods: This study was an experimental study with post test only
control group design and were tested by diffusion methods of 3 groups concentration one of
each 25%, 50%, 75% and 2 controls groups:Aquadest as negative control,and ChKM as
positive control,each group consisted of 6 samples. The inhibition effect were examined by
measuring the diameter of the clear zone around the disc. Data were analyzed by One Way
ANOVA test and followed by LSD test. Result: Result showed that there were clear zone
around the disc,the greater concentration of the extract the greater diameter of the clear
zone.Mean of inhibitation zone at concentration of 25% (6,30 mm), 50% (7,54 mm), 75%
(8,36 mm), Aquadest (6 mm), and ChKM (11,32 mm). It had been proved that papaya leaf
extract could inhibit the growth of Enterococcus faecalis (p<0,05). The largest diameter of the
clear zone was it the concentration of 75%. Conclusion: Thailand varietas of papaya leaf
extract could inhibit the growth of Enterococcus faecalis and the most effective inhibitory
concentration is 75% but is smaller than positive control (ChKM).

Keywords: Carica papaya cv. Thailand, antibacterial, Enterococcus faecalis.

Correspondence: Soegianto Adi, Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945894, 031-
5945894, Email: Adisoegijanto@yahoo.co.id
10
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Enterococcus faecalis merupakan salah satu bakteri yang resisten pada
perawatan saluran akar. Perawatan saluran akar terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya
sterilisasi. ChKM merupakan obat yang sering digunakan pada tahapan ini. Ekstrak daun
pepaya diketahui memiliki efek antibakteri terhadap bakteri gram-negatif, sehingga
berpotensial dikembangkan sebagai obat sterilisasi. Tujuan: untuk mengetahui kemampuan
ekstrak daun pepaya varietas Thailand (Carica papaya cv thailand)dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Bahan dan Metode: Penelitian eksperimental
dengan desain penelitian the post test only control group, serta diuji menggunakan metode
difusi dengan 3 konsentrasi, yaitu 25%, 50%, 75% dan 2 kontrol: kontrol negatif Aquadest
serta kontrol positif menggunakan ChKM, dimana tiap kelompok terdiri dari 6 sampel. Daya
hambat diperiksa dengan mengukur diameter zona jernih disekitar kertas saring. Analisis
data menggunakan uji one way ANOVA diikuti dengan uji LSD. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan adanya zona jernih disekitar kertas saring dari ekstrak daun pepaya, makin
besar konsentrasi makin besar diameter zona hambatnya. Rata-rata zona hambat pada
konsentrasi 25% (6.30 mm), 50% (7.54 mm), 75% (8.36 mm) untuk kontrol negative Aquadest
steril (6 mm), kontrol positif ChKM (11.32 mm), ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis (p<0,05). Diameter terbesar
dari zona jernih di sekitar kertas saring terdapat pada konsentrasi 75%. Simpulan: Ekstrak
daun pepaya varietas Thailand dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus
faecalis dengan konsentrasi hambat yang paling efektif adalah 75%, namun daya hambatnya
masih lebih kecil bila dibandingkan kotrol positif (ChKM).

Kata Kunci: Carica papaya cv. thailand, antibakteri, Enterococcus faecalis

Korespondensi: Soegianto Adi, Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945894, 031-
5945894, Email: Adisoegijanto@yahoo.co.id
melekat pada
struktur gigi yang
tidak tereliminasi
PENDAHULUAN tubulus dentin sempurna saat
dan bertujuan proses
Tujuan utama perawatan saluranuntuk instrumentasi
akar adalah menghilangkan bakterimemperoleh saluran akar.
sebanyak mungkin dari saluran akar danaktivitas Penggunaan obat
menciptakan lingkungan yang tidakantimikroba di sterilisasi saluran
mendukung bagi setiap organisme yang saluran akar, akar selama
1menetralkan sisa- perawatan harus
tersisa untuk dapat bertahan hidup. sisa debris di dapat
Faktor penentu dari keberhasilansaluran akar, mensterilisasi dan
perawatan saluran akar yaitu akses danmengontrol dan mengurangi
panjang kerja, sterilisasi, obturasi ataumencegah nyeri.3 jumlah
2
pengisian saluran akar. Sterilisasi Pada mikroorganisme
saluran akar diperlukan karena tindakanperawatan saluran patogen dalam
preparasi saluran akar disertai irigasiakar 2
saluran akar.
tidak dapat membebaskan saluran akarmembutuhkan Syarat dari obat
dari semua bakteri, mengingat anatomipenggunaan obat sterilisasi saluran
ruang pulpa yang cukup rumit sertasterilisasi yang akar adalah tidak
jauhnya penetrasi bakteri ke dalam mampu mengiritasi
mengeliminasi jaringan
endotoksin periapikal dan
bakteri yang telah
11
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
perkebunan
budidaya pepaya
yang mempunyai
mempunyai efek antimikroba. Obatproteolitik yang
sterilisasi saluran akar yang paling seringterdapat prospek cerah
dalam
digunakan saat ini yaitu ChKM, adalah budidaya
getah pepaya.
pepaya Thailand
CMCP (camphoratedSelain itu daun karena kelebihan
monoparachlorophenol), Ca(OH)2 danpepaya yang dimiliki
formokresol. Obat sterilisasi golonganmengandung seperti dagingnya
fenol seperti ChKM paling banyakkarpain yang
yang manis dan
digunakan karena memiliki kelebihanmerupakan berair, serta
yaitu mampu menyebar karena memilikisenyawa alkaloid buahnya yang
spektrum yang luas dan efektif terhadapyang khas 7
mikroorganisme sehingga mampu dihasilkan oleh berukuran besar.
memusnahkan berbagai mikroorganisme,tanaman pepaya. Ekstrak
namun ChKM juga memiliki beberapaAlkaloid daun pepaya
kekurangan yaitu bau yang menyengat,merupakan mampu
menghambat
rasa tidak enak, dapat terserap olehsenyawa nitrogen pertumbuhan
tumpatan sementara dan dapat menyebarheterosiklik, yang bakteri
ke rongga mulut sehingga pasien akanmemiliki sifat
Streptococcus
mengeluhkan rasa yang tidak enak dan toksik terhadap 8
mutans, tetapi
bersifat alergen sehingga dapatmikroba sehingga belum diketahui
menyebabkan reaksi imun yang dapatefektif aktivitas terhadap
4,2 membunuh bakteri
membahayakan pulpa. bakteri dan virus,
Melihat kelemahan dari bahansebagai Enterococcus
sterilisasi saluran akar itulah, saat iniantiprotozoa dan faecalis. Pada
bahan sterilisasi saluran akar denganantidiare.6 penelitian ini
bahan alam mulai dikembangkan karena ingin mengetahui
murah, tahan lama, mudah Meskipun apakah terdapat
didapatkan,toksisitas rendah, dan resistenjenis pepaya daya hambat
5 sangat banyak, ekstrak daun
terhadap mikroba. Bahan alam yangnamun yang
dapat dikembangkan sebagai alternatifsering pepaya varietas
bahan sterilisasi saluran akar adalah daundibudidayakan Thailand terhadap
pepaya. bakteri
petani adalah Enterococcus
Pepaya memang pohon yang begituvarietas Thailand. faecalis.. Tujuan
berguna, selain buahnya yang kaya akanVarietas Cibinong umum penelitian
vitamin, daunnya pun begitu banyakdan Hawaii hanya ini adalah untuk
manfaat dibalik rasa pahit yangdibudidayakan mengetahui daya
dikandungnya, itulah mengapa kebiasaansecara terbatas. hambat ekstrak
orang-orang tua yang seringBudidaya pepaya daun pepaya
menggunakan daun pepaya baik sebagaiThailand ini bisa varietas Thailand
sayur untuk dimakan maupun direbusditemukan di terhadap
untuk obat. Daun pepaya muda dapatwilayah Jawa pertumbuhan
juga digunakan untuk melunakkanTimur misalnya bakteri
daging, karena didalam getah daundi daerah Enterococcus
pepaya muda itu mengandung papainkabupaten Blitar. faecalis.
yang merupakan salah satu enzim Salah satu usaha
Oleh karena
UMKM (Usaha
itu peneliti
Mikro Kecil dan
tertarik dengan
Menengah) di
daun pepaya dari
sektor agribisnis jenis pepaya
di bidang Thailand (Carica
papaya cv. thailand) sebagai bahandi
herbal yang banyak dan mudah tumbuh

12
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kapas steril.
Selanjutnya kertas
saring diletakkan
Indonesia sebagai antibakteri terhadap sehingga
pertumbuhan bakteri pada tiap zona
menghasulkan
ekstrak kental media BHI agar
Enterococcus faecalis
daun pepaya. dengan
Ekstrak kental menggunakan
BAHAN DAN METODE daun pepaya pinset steril dan
dibuat tiga seri agak ditekan-
tekan.
Penelitian ini termasuk penelitiankonsentrasi (25%,
true experimental dengan rancangan50%, dan 75%) Pada
penelitian the post test only controldengan kelompok kontrol
9 menggunakan negatif kertas
group design. Bahan yang digunakanlarutan pengencer
saring ditetesi
meliputi suspensi bakteri Enterococcus 6
aquadest steril. aquades
faecalis, BHI cair, agar BHI oxoid,
ekstrak daun pepaya varietas Thailand Bakteri menggunakan
dengan berbagai konsentrasi (25%, 50%,Enterococcus mikropipet
dan 75%), larutan Mc. Farland 0.5,faecalis biakan dengan ketelitian
ChKM dan Aquades steril. murni berupa 10 μl. Pada
kelompok
Sampel daun pepaya varietasbiakkan dalam
perlakuan kertas
Thailand diambil dari perkebunan BHI cair yang
sudah diinkubasi saring ditetesi
pepaya Dinas Pertanian Kabupaten ekstrak daun
Blitar. Daun pepaya dicuci bersih,selama 24 jam
pepaya varietas
ditimbang, dikeringkan. Pengeringandalam suasana
anaerob, Thailand pada
dilakukan sampai sampel benar-benar
berbagai
kering yang ditandai dengan warnaselanjutnya
konsentrasi
kecoklatan pada seluruh bagian daunkekeruhannya
menggunakan
kemudian beratnya dicatat dandisetarakan
mikropipet
selanjutnya dijadikan serbuk halusdengan standar
dengan ketelitian
dengan cara diblender dan diayakMc Farland 0,5.
Penelitian 10 μl, lalu
dengan saringan halus, dan diblender
10 dilakukan dengan patridish
sampai menjadi serbuk. metode difusi dimasukkan
Serbuk dimasukkan ke dalampada media BHI dalam anaerob jar
Erlenmeyer dan ditambahkan pelarutagar dilakukan dan diinkubasi
etanol 96% dan digoyang denganinokulasi bakteri dalam inkubator
menggunakan water bath denganEnterococcus selama 2x24 jam
kecepatan 120 rpm (rotation perfaecalis yang dengan suhu
minutes) untuk mencapai kondisisudah disetarakan 0
37 C. Setelah itu
homogen selama 1 jam. Selanjutnyadengan larutan Mc mengukur
larutan dimaserasi selama 24 jam padaFarland 0,5 diameter zona
suhu kamar, lalu difiltrasi ataudengan cara hambat yang
dipisahkan dengan penyaring Bunchner.mengusapkan dan berupa area jernih
Kemudian residu penyaringan diangin-meratakan disekitar kertas
anginan dan dilakukan ramaserasiulangsuspensi bakteri saring
selama 24 jam, maserasi diulang sampaiEnterococcus menggunakan
3 kali. Hasil saringan 1-3 dicampur danfaecalis pada digital calipers
dipekatkan dengan Rotary vakumseluruh (dalam satuan
evaporator dengan suhu 50°C permukaan BHI mm). Pengukuran
(Brain Heart dilakukan dari
Infusion) agar batas jernih
dengan terakhir yang
menggunakan lidi
berdekatan dengan koloni disebelah kiripada jarak daerah diameter zona
hingga disebelah kanan yang diukurterpanjang. Besar hambat yang

13
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
sebesar 0.000
(p<0.05). Ini
berarti terdapat
timbul menunjukkan adanya daya dengan taraf
hambat antibakteri pada masing-masing signifikan/kesalaha perbedaan makna
konsentrasi ekstrak daun pepaya n 5% (p<0,05). antara kontrol
varietas Thailand. Setiap positif dengan
kelompok masing–masing
perlakuan dan kelompok
HASIL kontrol positif diuji perlakuan yang
normalitasnya memiliki
Tabel dibawah ini menunjukkan dengan konsentrasi
rerata zona hambat ekstrak daun pepaya menggunakan uji berbeda–beda.
varietas Thailand (Carica papaya cv. Shapiro-Wilk.11 Berdasarkan hal
Thailand) sesudah perlakuan pada Hasil uji Shapiro– tersebut maka
kelompok kontrol. Wilk menunjukkan dilanjutkan
bahwa data dengan uji LSD.
Tabel 1. Hasil uji statistik deskriptif berdistribusi normal Dari hasil uji LSD
Kelompok N Rata- Standar dan hasil uji Levene diketahui bahwa
rata Deviasi didapatkan nilai ekstrak daun
X0 6 6,00 0,00 signifikansi 0.053, pepaya varietas
X1 6 11,32 0,93 sehingga dapat Thailand terhadap
X2 6 6,30 0,68 disimpulkan bahwa semua perlakuan
data hasil penelitian menunjukkan
X3 6 7,54 0,17
homogen (p>0.05). perbedaan yang
X4 6 8,36 0,10
Data bermakna
30 (p<0.05). Semakin
penelitian yang
terdistribusi besar konsentrasi
normal dan ekstrak daun
variansnya pepaya varietas
15
homogen Thailand yang
kemudian digunakan dalam
10
5
rera ta

dianalisis dengan penelitian, maka


zona
menggunakan uji semakin besar
0 hambat
parametrik yaitu pula diameter
X0 X1 X2 X3 X4
one way ANOVA zona hambat yang
untuk mengetahui terbentuk disekitar
Gambar 1. Grafik rerata diameter zona adanya perbedaan paper disc.
hambat (mm)
antara kelompok
kontrol positif
Data hasil penelitian dianalisi dengan kelompok PEMBAHASAN
secara analisis deskriptif untuk perlakuan
memperoleh gambaran distribusi dan konsentrasi 25%, Perawatan
peringkasan data guna memperjelas 50%, dan 75% dari saluran akar
penyajian hasil. Data hasil penelitian ekstrak daun (PSA) adalah
yang menunjukkan zona hambat pepaya varietas prosedur
pertumbuhan bakteri Enterococcus Thailand pada perawatan gigi
faecalis dengan pemberian ekstrak daun masing-masing yang bertujuan
pepaya varietas Thailand pada berbagai sampel. untuk
konsentrasi selanjutnya dianalisis menghilangkan
Hasil uji one
statistik dengan program SPSS versi 13 bakteri yang
way ANOVA
dan diuji signifikansinya menginfeksi
menunjukkan nilai
saluran akar
signifikansi
14
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
pertumbuhan
bakteri
Streptococcus
gigi dan kemudian mencegah gigikelemahan yaitu 8
tersebut terkena infeksi bakteri yangbau yang mutans.
berkelanjutan setelah perawatan.menyengat, rasa Enterococcus
Keberhasilan suatu perawatan salurantidak enak, dapat faecalis memiliki
akar tergantung pada pengurangan atauoleh tumpatan karakteristik yang
penghilangan terhadap mikroorganisme.sementara dan sama yaitu coccus
Keberadaan mikroorganisme setelahdapat menyebar gram positif ,
perawatan saluran akar dapatke rongga mulut pada penelitian ini
menyebabkan kegagalan perawatansehingga pasien diteliti daya
saluran akar. Dimana yang seringkaliakan hambat ekstrak
ditemukan adalah tumbuhnyamengeluhkan rasa daun pepaya
polimikroba pada saluran akar yangyang tidak enak varietas Thailand
didominasi oleh bakteri anaerob obligatdan bersifat pada konsentrasi
dan fakultatif anaerob.
12
alergen sehingga 25%, 50%, dan
Spesies bakteri anaerob seperti dapat 75%. Kontrol
positif yang
Enterococcus faecalis, Streptococcusmenyebabkan
diperiksa adalah
anginosus, Bacteroides gracilis danreaksi imun yang
ChKM karena
Fusobacterium nucleatum terdapat padadapat
terapi saluran akar yang mengalamimembahayakan memiliki
spektrum
Dimana Enterococcuspulpa.
13
kegagalan. antibakteri luas
biasanya ditemukan dalam jumlah Melihat
dan efektif
sedikit pada saluran akar yang belumkelemahan dari
terhadap bakteri
dirawat tetapi bakteri ini sering bahan sterilisasi
dan mampu
ditemukan pada perawatan saluran akarsaluran akar
itulah, saat ini memusnahkan
yang gagal dan dapat menyebabkan
14bahan sterilisasi berbagai
infeksi saluran akar yang persisten. mikroorganisme
saluran akar
Oleh karena itu dibutuhkan obat dalam saluran
dengan bahan
sterilisasi saluran akar yang mampu akar. ChKM juga
alam mulai
mengeliminasi bakteri merupakan bahan
dikembangkan
Enterococcus faecalis dari dalam salurankarena murah, sterilisasi saluran
akar. tahan lama, akar yang paling
Pemberian obat sterilisasi saluranmudah banyak
akar dianggap penting bagi keberhasilandidapatkan, digunakan, terdiri
perawatan saluran akar karena dapattoksisitas rendah, dari dua bagian
membantu mengeluarkandan resisten para-klorofenol
mikroorganisme, mengurangi rasa sakit,terhadap dan tiga bagian
menghilangkan eksudat apikal,mikroba.5 Bahan kamfer. Daya
mempercepat penyembuhan danalam yang dapat desinfektan dan
pembentukan jaringan keras. Obatdikembangkan sifat
sterilisasi saluran akar digunakan dengansebagai alternatif mengiritasinya
tujuan mengeliminasi bakteri yang tidakbahan sterilisasi lebih kecil dari
dapat dihancurkan dengan proses chemo-saluran akar pada formokresol.
mechanical seperti instrumental danadalah daun Kamfer
15,1,2
irigasi. Namun obat sterilisasipepaya. sebagai sarana
seperti ChKM yang sering digunakan Telah pengencer serta
juga memiliki diketahui bahwa mengurangi sifat
ekstrak daun iritasi dari para-
pepaya dapat klorofenol murni.
menghambat Selain itu
memperpanjang
16
efek sifat antimikroba. Kontrol negatifkarena tidak akan
yang digunakan adalah Aquadest sterilmemiliki sifat mempengaruhi
antibakteri yang daya

15
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dari senyawa
fenol yang
memiliki satu
penghambatan bakteri dan digunakanmenyusun dinding
sebagai pengencer ekstrak daun pepayasel bakteri dan kelompok
berdasarkan hasil penelitian pendahuluanDNA carbonyl dengan
bakteri.
2,4 ekstrak sel dan
yang telah dilakukan. Reaksi ini
larut protein,
Penelitian untuk melihat adanyamengakibatkan dengan ikatan
daya hambat ekstrak daun pepayaterjadinya tersebut dapat
varietas Thailand (Carica papaya cvperubahan menghambat
thailand) terhadap pertumbuhan bakteristruktur dan
sintesis protein
Enterococcus faecalis dilakukan dengan susunan asam
dari sel bakteri.
amino, sehingga
metode difusi yang menggunakan media Hal ini lah yang
akan
agar BHI karena cukup praktis dilakukanmenimbulkan memberikan
dengan validitas tinggi dan efektifperubahan aktivitas
digunakan untuk mengetahuikeseimbangan antibakteri.
pertumbuhan bakteri Enterococcusgenetik Senyawa fenol
pada
faecalis yang merupakan bakteri gramrantai DNA maka dari tumbuhan
17 juga memiliki
positif anaerob. Pelarut ekstrak daunakan mengalami
kemampuan untuk
pepaya varietas Thailand yang dipilihkerusakan yang membentuk
adalah Aquades steril karena tidakmengakibatkan kompleks dengan
memiliki sifat antibakteri yang akanterjadinya lisis sel protein melalui
mempengaruhi daya penghambatanbakteri dan
ikatan hydrogen,
bakteri dan digunakan sebagai pengencermenyebabkan sehingga dapat
ekstrak daun pepaya berdasarkan hasilkematian 6
sel
merusak
penelitian pendahuluan yang telahbakteri. membrane sel
dilakukan. Tochopenol bakteri.
6
merupakan
Pada penelitian ini terlihat bahwasenyawa fenol Mekanisme
ekstrak daun pepaya varietas Thailandyang khas pada kerja ChKM
mampu menghambat pertumbuhantanaman pepaya. dalam
bakteri Enterococcus faecalis, fakta iniDimana fenol ini menghambat
disebabkan oleh adanya komponendapat bakteri sama
antibakteri spektrum luas yang terdapatmengganggu dengan
pada daun pepaya diantaranya alkaloid,senyawa mekanisme kerja
tochopenol, dan flavonoid. Senyawapenyusun dinding flavonoid yang
alkaloid memiliki mekanisme kerja yangsel yang terkandung di
dihubungkan dengan kemampuanmenyebabkan dalam daun
berinteraksi dengan DNA. Mekanismeterjadinya pepaya varietas
Thailand yaitu
kerja penghambatan dengan carapeningkatan
dengan cara
mengganggu komponen penyusunpermeabilitas
mendenaturasi
peptidoglikan pada sel bakteri, sehinggamembrane sel dan
protein sel
lapisan dinding sel tidak terbentuk secaramenyebabkan bakteri,
utuh dan menyebabkan kematian selkehilangan menghambat
tersebut. Didalam senyawa alkaloid jugakomponen fungsi selaput sel
terdapat gugus basa yang mengandungpenyusun sel
(transpor zat dari
unsur nitrogen yang akan bereaksisehingga terjadi sel satu ke sel
dengan senyawa asam amino lisis (terlarutnya)
6 yang lain), dan
sel. menghambat
Flavonoid sintesis asam
merupakan nukleat sehingga
golongan terbesar pertumbuhan
16 pada pemberian Thailand dengan
bakteri dapat terhambat.
ekstrak daun
Pada uji statistik yang sama,
pepaya varietas
didapatkan bahwa diameter zona hambat

16
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Hydrophila. Skripsi,
Fakultas Kedokteran
Hewan, Institute Pertanian
Bogor. H. 18-14.
konsentrasi 75% menunjukkan faecalis,
Kalie, M. B. 2008.
perbedaan yang bermakna bila Konsentrasi Bertanam Pepaya. Edisi
dibandingkan dengan kelompok terbesar pada XXV. Penebar Swadaya.
perlakuan yang lainnya. Dari hasil penelitian ini Jakarta. h. 120
penelitian terlihat bahwa makin besar (75%) memiliki Muamar, Muhamad. 2011.
Uji Aktivitas Antibakteri
konsentrasi ekstrak daun pepaya varietas daya hambat Ekstrak Daun Pepaya
Thailand maka makin besar pula yang lebih kecil (Carica papaya L. )
diameter zona hambatnya. Konsentrasi dibandingkan terhadap Streptococcus
mutans secara In vitro.
75% memiliki zona hambat paling besar ChKM sebagai Skripsi, Fakultas
bila dibandingkan dengan konsentrasi kontrol positif. Kedokteran,
25% dan 50% dimana ( p<0,05). Hal ini Universitas
diperkirakan karena adanya kandungan Sebelas Maret. H.
DAFTAR 10-1. Available
flavonoid yang berfungsi sebagai from
antimikroba merupakan senyawa yang PUSTAKA http://digilib.uns.a
6 c.id/pengguna.php
mudah larut dalam air. Athanassiadis B, Abbott ?mn=sh
Penelitian ini masih bersifatPV, Walsh LJ. 2007. owview&id=2326
kualitatif yaitu untuk menunjukkanThe Use of Calcium
Hydroxide, Antibiotics
4. Diakses 22
April 2012.
perbedaan daya hambat ekstrak daunand Biocides as Sudibyo. 2008.
pepaya varietas Thailand terhadapAntimicrobial Metodologi Penelitian
pertumbuhan bakteri EnterococcusMedicaments In Aplikasi penelitian di
Endodontics. Australian Bidang Kesehatan.
faecalis dengan menggunakanDental Journal, 52(1): Surabaya: Unesa
konsentrasi 25%, 50%, dan 75%S82-S64. University Press.
dibandingkan dengan ChKM dimanaWalton, Torabinejad. 10. Naiborhu, Parsiholan
didapatkan hasil bahwa daya hambat 2008. Prinsin dan Effendy. Ekstraksi dan
Praktik Ilmu Edodonsia. Manfaat Ekstrak
konsentrasi tertinggi yaitu 75% masihAlih Bahasa: Mangrove (Sonneratia
lebih kecil daripada daya hambat ChKMSumawinata N. Ed ke 3. alba dan Sonneratia
sebagai kontrol positif sehingga perluJakarta: Penerbit Buku caseolaris) Sebagai Bahan
Kedokteran EGC. H. Alami Antibakterial: Pada
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut261-258.
Patogen Udang Windu,
untuk membandingkan tingkat toksisitasJohnson WT, Noblett Vibrio harveyi. Available
ekstrak daun pepaya varietas ThailandWC. 2009. Cleaning from
dibandingkan dengan bahan sterilisasiand Shaping. In: Walton http://repository.ipb.ac.id/
RE, Torabinejad M. handle/123456789
saluran akar ChKM. Endodontics principles /20041?show=full.
and practice. 4th ed. Diakses 10 Juni 2012.
India: Thomson Press.
11. Dahlan, M Sopiyudin.
SIMPULAN P. 258-83. 2010. Besar Sampel dan
Grossman, LI, Oliet S Cara Pengambilan
and Del Rio. CE. 1995. Sampel. Jakarta: Salemba
Berdasarkan hasil penelitianIlmu Endodontik Dalam medika. H. 87
diketahui bahwa ekstrak daun pepayaPraktek. Alih Bahasa:
varietas Thailand dapat menghambatAbyono R. Ed ke11.
Jakarta : Penerbit Buku
pertumbuhan bakteri EnterococcusKedokteran EGC. H. 17
faecalis pada konsentrasi 25%, 50% dan262-246, 84-65.
75%. Ekstrak daun pepaya varietasDalimartha S. 2006.
Thailand pada konsentrasi terbesarAtlas Tumbuhan Obat
Indonesia. Edisi 4.
(75%) merupakan konsentrasi yangPuspa Swara, Anggota
paling efektif untuk menghambatIkapi. Jakarta. H. 61-56.
pertumbuhan bakteri Enterococcus Rahman, Mohammad
Fiqrie. 2008. Potensi
Antibakteri Ekstrak
Daun Pepaya Pada Ikan
Gurami yang diinfeksi
Bakteri Aeromonas
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

12. Suchitra U., Kundabala M., Sheney MM. 2006.


In Search of Endodontic Pathogen. Kathmandu Sealer Against Enterococcus faecalis. J Can
University Medical Journal, 4(4): 525-9. Dent Assoc,72(7): 637.
13. Charles HS, Scott AS, Thomas JB, Christoper 15. Mulyawati, Ema. 2011. Peran Bahan Disinfeksi
BO. 2006. Enterococcus faecalis: Its Role In Pada Perawatan Saluran Akar. Majalah
Root Canal Treatment Failure and Current Kedokteran Gigi, 18(2): 209-205.
Concepts In Retreatment. JOE, 32(2): 93-8. 16. Osswald, R. 2005. The Problem of
14. Bodrumlu E and Semiz M. 2006. Antibacterial Endodotitisand Managing It Through
Activity of a New Endodontic Conservative Dentistry. P. 144-134.
17. Uttley AHC, George RC, Naidoo J, 2009.
Epidemiology and Infection. Cambridge
University Press, 103(1): 181-173.

18
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Efektivitas Ekstrak Daun Mangrove Avicennia Alba


Terhadap Penurunan Jumlah Koloni Candida
albicans pada Basis Gigi Tiruan Akrilik
(The Effectiveness of Avicennia Alba Leaves Extract Againts
The Decreasing of Candida Albicans Colony
on Heat Cured Acrylic Denture Base)
Meidhira Ratu Azaalea, Meinar Nur Ashrin*, Widaningsih*
*Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Heat cured acrylic resin material is commonly used as denture base. Denture
cleaning is an important procedure to be done, otherwise can cause calculus accumulation
and adhesion of Candida albicans to the denture. According to some researchs, Avicennia
alba leaves has an antifungi, antiseptic, and antimicrobial activity. Purpose: The purpose of
this study was to determine the effectiveness of Avicennia alba leaves extract againts the
decreasing of Candida albicans colony on heat cured acrylic denture base. Materials and
Methods: The experimental was held by post test only control group design, and used thirty
six samples heat cured acrylic plates with the size of (10x10x1) mm. Avicennia alba leaves
extract was obtained from maceration process using 96% ethanol solvent and diluted with
Aquadest sterile at concentration of 10%, 20% and 40%. Anticandida test was done by
immersing the heat cured acrylic plates into Avicennia alba leaves extract for 15 minutes. The
data were analyzed by Mann-Whitney test. Results: The results showed there were significant
differences in the number of Candida albicans colony between the control groups with
treatment groups using concentration of 10%, 20% and 40%. There were significant
differences in the number of Candida albicans colony between the treatment groups using
concentrations of 10% and 40%. There were also significant differences in the number of
Candida albicans colony between the treatment groups using concentrations of 20% and 40%.
Conclusion: The extract of Avicennia alba leaves in 40% concentration effective to
decreasing Candida albicans colony on heat cured acrylic denture base.

Keywords: Avicennia alba leaves, heat cured acrylic, Candida albicans

Correspondence: Meinar Nur Ashrin, Department of Prosthodontics, Faculty of Dentistry,


Hang Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191,
Email: meinar.ashrin@gmail.com
19
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang: Resin akrilik heat cured merupakan bahan yang umum dipakai sebagai
basis gigi tiruan. Pembersihan gigi tiruan adalah prosedur yang penting untuk dilakukan,
bila tidak akan mengakibatkan akumulasi kalkulus dan perlekatan Candida albicans pada
gigi tiruan. Menurut beberapa penelitian, ekstrak daun Mangrove (Avicennia alba)
mempunyai aktivitas antijamur, antiseptik dan antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui
efektifitas ekstrak daun Mangrove (Avicennia alba) terhadap penurunan jumlah koloni
Candida albicans pada basis gigi tiruan akrilik heat cured. Bahan dan Metode: Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only
control grup design. Penelitian ini menggunakan lempeng resin akrilik heat cured sebanyak
36 buah berukuran (10x10x1) mm. Ekstrak daun Mangrove (Avicennia alba) dihasilkan
dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 96%, dan dilarutkan dengan aquades steril pada
konsentrasi 10 %, 20%, dan 40% lalu dilakukan uji efek antifungi Candida albicans pada
basis gigi tiruan akrilik heat cured dengan cara perendaman selama 15 menit. Data yang
didapatkan dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan jumlah
koloni Candida albicans yang signifikan antar kelompok kontrol negatif dengan perlakuan
ekstrak 10%, 20, dan 40%. Terdapat perbedaan jumlah koloni Candida albicans yang
signifikan antar kelompok perlakuan ekstrak 10% dan 40%. Terdapat perbedaan jumlah
koloni Candida albicans yang signifikan antar kelompok perlakuan ekstrak 20% dan 40%.
Simpulan: Ekstrak daun Mangrove (Avicennia alba) efektif dalam menurunkan jumlah koloni
Candida albicans pada basis gigi tiruan akrilik heat cured pada konsentrasi 40%.

Kata kunci: Daun Mangrove (Avicennia alba), akrilik heat cured, Candida albicans

Korespondensi: Meinar Nur Ashrin, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah Arif Rahman Hakim, 150 Surabaya, Telepon 031-5945894,5912191,
Email: meinar.ashrin@gmail.com
cara
polimerisasinya
dilakukan dengan
2
PENDAHULUAN dimensi, tidak pemanasan.
toksik, Resin akrilik
Gigi tiruan adalah suatu alat yangmempunyai dipilih karena
berfungsi untuk menggantikan sebagiankekuatan depresi sifatnya yang
atau seluruh gigi asli yang hilang dandan kekerasan tidak toksik,
digunakan pada rahang atas maupun tinggi, penyerapan memenuhi syarat
7 air rendah, dan estetik, harganya
rahang bawah. Basis gigi tiruan adalahkekakuan untuk yang relatif
bagian yang penting dari gigi tiruan,menghasilkan murah, mudah
karena berperan sebagai penggantistabilitas yang cara
13
jaringan pendukung di sekitar gigi. baik.4 manipulasinya,
Material dasar gigi tiruan telah Bahan gigi dan mudah untuk
dikembangkan untuk memenuhi kriteriatiruan yang umum direparasi, namun
dasar gigi tiruan. Gigi tiruan yang idealdipakai sebagai adapula
harus memenuhi beberapa persyaratanbasis gigi tiruan kekurangan dari
fisik dan mekanik. Beberapa persyaratanadalah resin akrilik resin akrilik yaitu
yang harus dipenuhi antara lain ialah polymethyl porositas dan
tidak adanya perubahan warna, porositasmethacrylate 4
absorbsi air. Sifat
rendah, stabil terhadap perubaan (PMMA) jenis porositas ini dapat
heat cured dimana
20
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
variabel tertentu
terhadap variabel
mengakibatkan debris dan plak mudahMangrove lain dalam kondisi
melekat pada basis gigi tiruan.
15
(Avicennia alba) terkontrol secara
11
Pembersihan gigi tiruan adalahterhadap ketat. Penelitian
prosedur yang penting untuk dilakukan,penurunan koloni ini menggunakan
Candida albicans. rancangan the
bila tidak akan mengakibatkan bau yang
tidak sedap, timbulnya noda danTujuan dari post test only
akumulasi kalkulus pada gigi tiruan penelitian ini control group
tersebut dan mengakibatkan terjadinya adalah untuk design. Subyek
denture stomatitis. Denture stomatitismengetahui dalam penelitian
adalah inflamasi pada mukosa mulutkegunaan ekstrak ini dibagi dalam 4
dengan lesi erythematous dan lesidaun Mangrove kelompok, satu
hiperplastik. Etiologi lesi ini(Avicennia alba) kelompok kontrol,
dihubungkan dengan adanyayang mempunyai satu kelompok
mikroorganisme dan Candida albicans.aktivitas antifungi perlakuan yang
Monroy et al. (2005) telah melakukandan anti mikroba direndam dengan
penelitian terhadap 105 pasien pemakaisebagai larutan ekstrak daun
gigi tiruan, dan menemukan adanyapembersih gigi Mangrove
kolonialisasi tiruan alami Avicennia alba
terhadap dengan
Candida albicans pada membranpenurunan jumlah konsentrasi 10%,
mukosa 55 pasien. Dalam penelitiankoloni Candida satu kelompok
Afrina (2007) terhadap 24 pasien berusiaalbicans pada perlakuan yang
30-60 tahun yang memakai gigi tiruanbasis gigi tiruan direndam dengan
secara terus menerus menderita dentureakrilik heat cured. ekstrak daun
stomatitis yang disebabkan oleh Candida Apakah Mangrove
albicans dengan prevalensi kejadian ekstrak daun Avicennia alba
sebesar 53,85%. Mangrove dengan
Pembersihan gigi tiruan dapat(Avicennia alba) konsentrasi 20%,
dilakukan dengan cara merendam dalamefektif terhadap dan satu
larutan perendam atau kimia, dan secarapenurunan jumlah kelompok
mekanik dengan menyikat gigitiruankoloni Candida perlakuan yang
11
menggunakan sikat yang lembut. albicans pada direndam dengan
Ekstrak daun Pohon Mangrovebasis gigi tiruan ekstrak daun
Avicennia alba, Avicennia marina danakrilik heat cured Mangrove
Avicennia alba mengandung senyawa? Avicennia alba
saponin, tannin, alkaloid, triterpenoid, dengan
dan fenolik yang efektif sebagai anti konsentrasi 40%,
17
inflamasi, antibakteri, dan antivirus. BAHAN DAN masing-masing
Daun Mangrove (Avicennia alba)METODE selama 15 menit.
mampu menghambat pertumbuhan jamur Ekstraksi
patogen dan menunjukkan aktivitas Jenis daun Mangrove
sebagai anti bakteri, baik gram positifpenelitian yang (Avicennia alba)
maupun gram negatif dan antifungi padadigunakan adalah dengan cara
3,15
konsentrasi minimal 10%. penelitian analitik maserasi.
Dewasa ini belum di teliti tentangeksperimental Pengeskstrakan
efektivitas ekstrak daun laboratoris. dilakukan dengan
Penelitian analitik cara memasukkan
adalah penelitian serbuk daun
yang berusaha Mangrove
mencari pengaruh sebanyak 400gr
yang sudah dibungkus kertas saringkedalam

21
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
pada penelitian ini
diuji
menggunakan uji
tabung kaca, lalu direndam dalam pelarutjam dilakukan statistik dengan
etanol 96% sebanyak 1000 ml kemudian penghitungan taraf signifikansi
diaduk dan didiamkan selama 5x24 jam koloni 95% (p=0,05) dan
lalu disaring. Proses ini diulangiCandida albicans
diolah dengan
sebanyak dua kali sehingga didapatkandengan satuan program SPSS
filtrat. Filtrat dari hasil dua kaliColony Forming
versi 17.
penyaringan dipekatkan dengan rotaryUnit per mililter
Berdasarkan hasil
evaporator sehingga didapatkan hasil(CFU/ml).10,13
6 data penelitian
ekstrak kental daun Mangrove. yang diperoleh,
Perlakuan sampel pada penelitianHASIL
ini dilakukan dengan cara merendam
lempeng akrilik berukuran (10x10x1)
mm dalam aquades steril selama 24 jam
untuk mengurangi sisa monomer, lalu
disterilkan menggunakan autoclave pada
suhu 121°C selama 18 menit, lalu
direndam dalam saliva steril selama 1
jam dan dibilas dengan phosphat buffer
saline (PBS) sebanyak dua kali untuk
membersihkan kotoran yang menempel.
Selanjutnya lempeng akrilik
dikontaminasikan dengan Candida
albicans yang setara dengan Mc Farland
0,5, lalu diinkubasikan pada suhu 37°C
selama 24 jam. Lempeng akrilik
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi ekstrak daun Mangrove Avicennia
alba dan berisi aquades steril selama 15Keterangan :
menit. Masing-masing tabung berisi 11 : Hasil
lempeng akrilik. Setelah 15 menit,perbenihan pada
lempeng akrilik diambil dan dibilas kelompok kontrol
dengan PBS sebanyak dua kali untuk2 : Hasil pada
kelompok perlakuan
menghilangkan sisa ekstrak yangmenggunakan
tertinggal. Selanjutnya lempeng akrilikekstrak daun
dimasukkan ke dalam media Mangrove
Sabouraud Dextrose Liquid 5ml,Avicennia alba 10%
digetarkan mengunakan vortex selama3kelompok : Hasil pada
perlakuan
30 detik dengan tujuan agar Candidamenggunakan
albicans yang melekat pada lempengekstrak daun
akrilik dapat lepas. Perbenihan Mangrove
Candida albicans dilakukan dengan caraAvicennia alba 20%
spreading 0,5 ml suspensi 4 : Hasil pada
kelompok perlakuan
Candida albicans pada Sabouraudmenggunakan
Dextrose Agar, lalu diinkubasi selama 24ekstrak daun
jam pada suhu 37°C. Setelah 24 Mangrove
Avicennia alba 40%

Analisis data
yang diperoleh
maka rata-rata tiap kelompok
perlakuan dapat dilihat pada tabel 1.

22
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Tabel 1. Hasil uji statistik deskriptif


Kelompok N Rerata Standar Hal ini menunjukkan adanya
Deviasi
perbedaan bermakna antara kelompok
K1 9 422,555 42,682
kontrol dengan masing-masing
P1 9 371,222 36,106
kelompok perlakuan yang memiliki
P2 9 340,222 36,499 konsentrasi berbeda-beda yaitu 10%,
P3 9 280,777 15,872
20% dan 40%. Berdasarkan hasil
36 353,694 61,552
tersebut maka dilanjutkan dengan
analisis Post Hoc, untuk melakukan
Pada tabel 1 Diketahui bahwa analisis Post Hoc dari uji Kruskal-
nilai rerata jumlah koloni Candida wallis adalah dengan menggunakan uji
albicans pada basis gigi tiruan akrilik Mann-Whitney.
yang direndam pada ekstrak daun
Mangrove (Avicennia alba) dengan Tabel 4. Hasil uji Mann-Whitney
konsentrasi 40% menunjukkan rerata Rerata K P1 P2 P3
yang paling rendah, hal ini Kelompok 1
menunjukkan bahwa ekstrak daun
Mangrove (Avicennia alba) dengan
konsentrasi 40% mempunyai aktivitas K1 0,011* 0,000* 0,000*
anticandida yang paling besar. Nilai P1 0,094 0,000*
rerata yang rendah menunjukkan P2 0,001*
jumlah koloni Candida albicans yang P3
lebih rendah.
Setelah itu dilakukan uji Keterangan: *ada perbedaan bermakna
normalitas menggunakan uji Shapiro-
Wilk, karena jumlah sampel kurang Dari hasil uji Mann-Whitney
dari 50. Hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa jumlah koloni
dilihat pada tabel 2. Candida albicans pada basis gigi tiruan
yang paling bermakna terdapat antara
Tabel 2. Hasil uji normalitas kelompok kontrol negatif
Variabel Statistik Sig menggunakan Aquadest steril dengan
K1 0,793 0,017 kelompok perlakuan menggunakan
P1 0,889 0,197 ekstrak Mangrove (Avicennia alba)
P2 0,936 0,538 konsentrasi 20% (p=0,000), antara
P3 0,900 0,251
kelompok kontrol negatif
menggunakan Aquadest steril) dengan
Tabel diatas memperlihatkan kelompok perlakuan menggunakan
bahwa pada kelompok K1 memiliki ekstrak Mangrove (Avicennia alba)
distribusi tidak normal karena konsentrasi 40% (p=0,000), dan antara
memiliki nilai p<0,05. kelompok perlakuan menggunakan
ekstrak Mangrove (Avicennia alba)
Tabel 3. Hasil uji Kruskal-Wallis konsentrasi 10% dengan kelompok
perlakuan menggunakan ekstrak
Mangrove (Avicennia alba)
konsentrasi 40% (p=0,000).
Sumber Keragaman Pada tabel 3 Pada
Antar perlakuan diperoleh nilai penelitian ini
signifikansi PEMBAHASAN digunakan ekstrak
sebesar 0,000 daun Mangrove
(p<0,05). (Avicennia
23
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
protein
ekstraseluler,
dinding sel dan
alba) dengan konsentrasi 10%, 20%, danSedangkan
40%, daun Mangrove (Avicennia alba)Aquadest juga enzim-enzim
steril
mampu menghambat pertumbuhan jamurtidak yang terdapat
dapat
patogen dan menunjukkan aktivitasmenurunkan pada sel jamur
sebagai anti bakteri, baik gram positifjumlah sehingga
koloni
maupun gram negatif dan antifungi padaCandida albicans membran sel
15
konsentrasi minimal 10%. Pemilihankarena rusak dan sel
bersifat
daun Mangrove (Avicennia alba) karenanetral dan tidak Candida albicans
tumbuhan mangrove banyak dimempunyai sifat mati. Sedangkan
9 anticandida.
mekanisme kerja
Indonesia sehingga mudah didapat. tanin yaitu dengan
Setelah dilakukan perhitunganSenyawa flavonoid cara bereaksi
jumlah koloni Candida albicans dan databekerja dengan
dengan lipid dan
telah diperoleh maka selanjutnya cara denaturasi
asam amino yang
dilakukan analisis data. Data tersebutprotein sehingga terdapat pada
dianalisis dengan menggunakan uji meningkatkan
permeabilitas dinding sel, lalu
Kruskal-Wallis karena data terdistribusi senyawa tersebut
membran sel.
tidak normal dan dilanjutkan dengan uji masuk ke dalam
Denaturasi protein
Mann-Whitney. inti sel, berkontak
menyebabkan
Dari hasil uji Mann-Whitneygangguan dalam dengan DNA pada
terdapat perbedaan yang bermaknapembentukan sel inti sel dan
antara kelompok kontrol menggunakan sehingga merubah merusaknya
Aquadest steril dengan kelompokkomposisi sehingga sel lisis
perlakuan menggunakan ekstrak daunkomponen protein. 5
dan mati.
Mangrove (Avicennia alba) konsentrasiFungsi membran Senyawa-
10%, 20%, dan 40% (p<0,05). Jumlahsel yang terganggu senyawa tersebut
koloni pada kelompok perlakuandapat dapat
menggunakan ekstrak daun Mangrovemenyebabkan mengakibatkan
(Avicennia alba) konsentrasi 10%, 20%,kerusakan sel kematian dari sel
dan 40% lebih sedikit dibandingkanjamur dan akhirnya Candida albicans,
dengan kelompok kontrol menggunakan menyebabkan sehingga dapat
Aquadest steril. Penurunan jumlahkematian sel.16 menurunkan
koloni Candida albicans pada basis gigi Senyawa koloni
tiruan akrilik heat cured yang direndamalkaloid Candida albicans
dalam ekstrak daun Mangrovemempengaruhi yang melekat
(Avicennia alba) disebabkan kontakkomponen sel pada basis gigi
antara sel Candida albicans denganCandida albicans tiruan akrilik heat
senyawa aktif yang terkandung dalamdengan cured.
cara
ekstrak daun Mangrove (Avicenniamendenaturasi Dari hasil uji
alba). protein dan Mann-Whitney
Senyawa aktif yang terkandungmerusak membran terdapat perbedaan
dalam ekstrak daun Mangrove (Avicenniasel, sehingga yang bermakna
alba) antara lain adalah alkaloid,membran sel lisis antara kelompok
flavonoid, saponin, dan tanin dimanadan mati. Saponin perlakuan
senyawa ini diketahui memiliki menggunakan
mempunyai aktivitas anti mekanisme ekstrak daun
menganggu Mangrove
15
fungi. membran sel (Avicennia alba)
jamur dengan cara 10% dan 20%
membentuk dengan 40%
kompleks dengan (p<0,05). Hal ini
menyatakan bahwa jumlah koloni paling menggunakan Mangrove
sedikit terdapat pada perlakuanekstrak daun (Avicennia

24
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
telah dilakukan
dapat
disimpulkan
alba) 40%. Artinya, ekstrak daun keuntungan
bahwa ekstrak
Mangrove (Avicennia alba) 40% dimana ekstrak daun Mangrove
mempunyai efektivitas paling tinggi tidak
dalam menurunkan jumlah koloni (Avicennia alba)
berpengaruh efektif dalam
Candida albicans pada basis gigi tiruan buruk pada menurunkan
akrilik heat cured. Data hasil uji Mann- bahan basis jumlah koloni
Whitney antara kelompok perlakuan gigi tiruan bila Candida albicans
menggunakan ekstrak daun Mangrove dibandingkan pada basis gigi
(Avicennia alba) 10% dengan 20% dengan tiruan akrlik heat
menunjukkan adanya perbedaan yang pembersih gigi cured pada
tidak bermakna, hal ini menunjukan tiruan kimia masing-masing
bahwa ekstrak daun Mangrove yang dapat konsentrasi.
(Avicennia alba) 10% dan 20% mempengaruhi Ekstrak daun
mempunyai aktifitas antifungi yang sifat fisik dari Mangrove
relatif sama. Perbedaan yang tidak bahan basis (Avicennia alba )
bermakna antara dua kelompok ini dapat gigi tiruan pada konsentrasi
disebabkan karena jumlah senyawa aktif akrilik, lalu 40% paling
yang terkandung dalam ekstrak daun limbah dari efektif dalam
Mangrove (Avicennia alba) 10% dan ekstrak ini menurunkan
20% tidak jauh berbeda, bila bersifat organik jumlah koloni
dibandingkan dengan konsentrasi 40%. sehingga lebih Candida
Semakin tinggi konsentrasi suatu mudah di albicans pada
ekstrak maka semakin tinggi senyawa uraikan dan basis gigi tiruan
aktif yang terkandung dalam ekstrak, lebih ramah akrlik heat cured.
sehingga semakin tinggi efek lingkungan.
terapeautiknya dan lebih banyak sel Keuntungan
16 lainnya yaitu DAFTAR
Candida albicans yang mati atau lisis. bahan PUSTAKA
Artinya ekstrak daun Mangrove pembersih yang
(Avicennia alba) dengan konsentrasi
40% mempunyai efektivitas paling terbuat dari Afrina L. 2007.
Prevalensi Denture
tinggi dalam menurunkan jumlah koloni ekstrak daun Stomatitis yang
Candida albicans pada basis gigi tiruan Mangrove Disebabkan Kandida
akrilik heat cured. (Avicennia Albikans Pada Pasien
alba) cukup Gigi Tiruan Penuh
Berdasarkan penjelasan diatas, Rahang Atas di Klinik
didapatkan hasil yang sesuai dengan murah, dengan FKG USU Maret-Mei
hipotesis bahwa ekstrak daun Mangrove perhitungan 2007. Fakultas
(Avicennia alba) efektif dalam kurang lebih Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera
menurunkan jumlah koloni Candida 120 gr ekstrak Utara, Medan.
albicans pada basis gigi tiruan akrilik kental dapat Anusavice KJ. 2004.
heat cured. digunakan Philips Buku Ajar Ilmu
menjadi 40 kali Bahan Kedokteran Gigi.
Ekstrak daun Mangrove (Avicennia Alih Bahasa; Johan Arief
perendaman
alba) dapat dikembangkan sebagai Budiman, Susi Purwoko.
gigi tiruan. Edisi 10. Jakarta: EGC.
bahan material kedokteran gigi
Begum J, Yusuf M, Uddin
khususnya sebagai pembersih gigi tiruan J, Khan S. 2007.
lepasan yang berasal dari bahan alami SIMPULAN Antifungal Activity of
yang mempunyai beberapa Forty Higher
Plants against Phytopathogenic Fu
Dari hasil Bangladesh J Microbiol, 24: 78-76
Available
penelitian yang
25
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

http://www.Banglajol.info/index.php/BJM/
article/view/1245/6719. Diakses 30 Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah,
September 2013. Surabaya. H. 3-1.
4. Combe, EC.1992. Sari Dental Material. Jakarta:11. Salman M, Shata S. 2011. Effect of Different
Balai Pustaka. H. 269-267. Denture Cleanser Solutions on Some Mechanical
5. Harnas E, Winarsih S, Nurdiana. 2012. Efek and Physical Properties Of Nylon and Acrylic
Antifungi Ekstrak Etanol Rumput Teki (Cyperus Denture Base Materials. J Bagh College
rotundus L.) Terhadap Candida albicans Isolat Dentistry, 2: 24-19. Available from
Vaginitis Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran http://www.codental.uobaghdad.edu.iq/upl
Universitas Brawijaya. Malang. Available from oads/journal/23Mohamad%2520F.pdf.
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownloa Diakses 25 Juli 2013.
d/kebidanan/majalah%2520elya%2520devi
12. Sudibyo. 2009. Metodologi Penelitian Aplikasi
%2520mia%2520dwi%2520harnas.pdf. Penelitian Bidang Kesehatan. Ed2., Surabaya:
Diakses 15 Februari 2014. Unesa University Press. H. 60-53.
6. Gupta VK and Roy A. 2012. Comparative Study13. Sunur Y. 2013. Daya Hambat Ekstrak Daun
of Antimicrobial Activities of Some
Mangga Gadung (Mangifera indica linn)
Mangrove Plants from Sundarban Terhadap pertumbuhan Candida Albicans Pada
Estuarine Regions of India. Journal of Lempeng Akrilik Heat Cured. Fakultas
Medicinal Plants Research, 6(42): 5488- Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah,
5480. Available from Surabaya.
http://www.academicjournals.org/JMPR.
14. Utami M, Febrida R, Djustiana N. 2009. The
Diakses 10 Maret 2013.
Comparison Of Surface Hardness Between
7. Mauliyani. 2012. Penggunaan Valplast Dalam Thermoplastic Nylon Resin and Heat-cured
Pembuatan Gigi Tiruan Fleksibel Sebagai Acrylic Resin. Padjajaran Journal of Dentistry,
Perawatan Alternative Kehilangan Gigi. 21(3): 203-200.
Makassar: Universitas Hasanuddin. H. 7-6.
15. Vadlapudi V, Naidu KC. 2009. Bioactivity of
8. Monroy, et al. 2005. Candida albicans, Marine Mangrove Plant Avicennia alba on
Staphylococcus aureus and Streptococcus mutans Selected Plant and Oral Pathogens. International
Colonization in Patients Wearing Dental Journal of ChemTech Research, 1(4): 1216-1213.
Prothesis. Available from
16. Wahyuningtyas E. 2008. Pengaruh Ekstrak
http://www.medicinaoral.com/medoralfree
Grapthophylum pictum Terhadap Pertumbuhan
01/v10Suppl1i/medoralv10suppl1ip27.pdf.
Candida albicans pada Plat Gigi Tiruan Resin
Diakses 20 Januari 2013. P. 39-27.
Akrilik. Indonesian Journal of Dentistry, 15:
9. Purnobasuki. 2004. Potensi Mangrove Sebagai 191-187.
Tanaman Obat. Available from
17. Wibowo C, Kusuma C, Suryani A, Hartati. 2009.
http://www.irwantoshut.com. Diakses 10
Pemanfaatan Pohon Mangrove Api-api
September 2013.
(Avicennia Spp.) Sebagai Bahan Pangan dan
10. Rifa’ah. 2008. Efektivitas Air Rebusan Biji
Obat. Available from
Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/
Candida albicans Pada Lempeng Resin 123456789/45052/Pemanfaatan%20Pohon
Akrilik Heat Cured. Skripsi, Fakultas
%20Mangrove.pdf?sequence=1. Diakses
30 Maret 2013.

26
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Efektivitas Gel Lendir Bekicot (Achatina fulica)


Dalam Mempercepat Proses Penyembuhan
Ulkus Traumatikus
(Effectivity of Snail Mucus Gel (Achatina fulica)
In Acceleration of Traumatic Ulcer Healing)
Anna Riyani Suwono, Isidora Karsini Soewondo*, Syamsulina Revianti**
*Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
*Biologi Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Traumatic ulcer is common mucosal lesion. The damage usually effecting the
epithelial layers and exceeds the basal membrane into the deeper layers with the
erythematous halo. Snails are easily found in Indonesia. Snail mucus contains protein,
glycosaminoglycan, water, electrolytes, mucus glycoprotein, lectins and hemocyanin which
can accelerate wound healing process. Purpose: To prove the effectiveness of Achatina fulica
gel with concentration of 4.5%, 9% and 13% in accelerating the healing process of traumatic
ulcer, to compare all three concentration of Achatina fulica gel, and to compare Achatina
fulica gel with hialuronic acid gel in accelerating healing process of traumatic ulcer.
Materials and Methods: The study was conducted using post-test only control group design.
The sample consisted of 6 groups. Each group contains 5 strain wistar rat. Traumatic ulcer
was made in the middle of the rats’ lower labial mucosa. First group were treated using sterile
distilled water, second group were using hyaluronic acid gel 0,2%, third to fifth group were
using snail mucus gel with concentration of 4,5%, 9%, and 13%, respectively. Every group
was applied on the first day after preparation of traumatic ulcer until one of the traumatic
ulcer healed. Data was analyzed with one-way ANOVA and LSD test. Result: The data
showed that the treatment group using hialuronic acid gel 0,2% and snail mucus extract gel
4,5%;9%;13% have no significant differences. Conclusion: Achatina fulica gels have
effectively increased the rate of healing process of traumatic ulcer.

Keywords: Achatina fulica, effectiveness, traumatic ulcer, wound healing

Correspondence: Isidora Karsini Soewondo, Departement of Oral Medicine, Faculty of


Dentistry, Hang Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5912191,
Email: Isidora_karsini_drg@yahoo.com
27
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Ulkus traumatikus adalah satu dari lesi mukosa yang paling umum.
Biasanya terjadi kerusakan epitelium melebihi membrana basalis dengan batas yang jelas.
Bekicot mudah ditemukan sekitar masyarakat Indonesia. Lendir bekicot mempunyai protein,
glikosaminoglikan, air, elektrolit, lendir glikoprotein, lektin dan hemocyanin yang dapat
mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan: Membuktikan efektivitas gel ekstrak lendir
bekicot (Achatina fulica) dengan konsentrasi 4,5%; 9%; dan 13% dalam mempercepat proses
penyembuhan ulkus traumatikus, membandingkan ketiga konsentrasi gel lendir berkicot
dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus traumatikus, dan membandingkan gel asam
hialuronat dengan gel lendir bekicot dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus
traumatikus. Bahan dan metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan post test
only control group design. Sampel terdiri dari 6 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok.
Ulkus traumatikus dibuat di sentral mukosa labial bawah tikus strain wistar. Kelompok satu
diobati menggunakan aquades steril, kelompok dua diobati menggunakan gel asam
hialuronat 0,2%, kelompok tiga diobati menggunakan gel ekstrak lendir bekicot 4,5%,
kelompok empat diobati menggunakan gel ekstrak lendir bekicot 9%, dan kelompok lima
diobati menggunakan gel ekstrak lendir bekicot 13%. Setiap kelompok diaplikasikan pada
hari pertama setelah pembuatan ulkus traumatikus sampai salah satu ulkus traumatikus
sembuh. Semua data dianalisis dengan uji one way ANOVA dan uji LSD. Hasil: Data
penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pada kelompok perlakuan menggunakan gel asam
hialuronat 0,2%, gel ekstrak lendir bekicot 4,5%; 9%; dan 13% tidak mempunyai perbedaan
yang signifikan. Simpulan: Gel ekstrak lendir bekicot efektif dalam mempercepat
penyembuhan ulkus traumatikus.

Kata kunci: Achatina fulica, efektivitas, ulkus traumatikus, penyembuhan

Korespondensi: Isidora Karsini Soewondo, Bagian Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas


Kedokteran Gigi, Universitas Hang Tuah, Arief Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-
5912191, Email: Isidora_karsini_drg@yahoo.com
dan remodeling
jaringan sebagai
respon atas
PENDAHULUAN nyeri, single, terjadinya jejas.
permukaannya Proses
Ulkus traumatikus adalah satu darimerah halus atau penyembuhan
lesi mukosa yang paling umum padaputih kekuningan luka ini bertujuan
merekonstruksi
penyakit mulut. Ulkus merupakan lesidengan lingkaran
1
suatu jaringan
dimana terjadinya kerusakan padamerah di tepinya, semirip mungkin
epitelium melebihi membrana basalisukurannya dengan jaringan
1,2 bervariasi dari
dengan batas yang jelas. Ulkusbeberapa asli.
5
Pada
traumatikus terjadi pada setiap kelompokmillimeter sampai prinsipnya ulkus
usia dan distribusi yang sama antara pria beberapa
3 traumatikus akan
dan wanita. Sebagian besar ulkussentimeter.1 hilang pada hari
disebabkan oleh trauma mekanik, akan Proses ke-7 sampai hari
tetapi juga ada penyebab yang lainpenyembuhan ke-10 bila
seperti diri sendiri (kebiasaan abnormal penyebabnya
luka merupakan
dan masalah psikologis), trauma termal, 2
2,4 suatu proses dihilangkan.
kimia, radiasi, dan arus listrik. Ulkuskompleks dan Kesembuhan
traumatikus sering terjadi disertai rasa terkait satu sama ulkus traumatikus
lain, dari dipengaruhi oleh
perbaikan jaringan beberapa
28
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Selain itu,
keuntungan
bekicot disamping
faktor, seperti usia, nutrisi, infeksi,glikoprotein, harganya
sirkulasi (hipovolemia) dan oksigenasi,karbohidrat, terjangkau dan
hematoma, benda asing, iskemia,protein, sangat mudah
6 glikosaminoglikan didapatkan,
diabetes, keadaan luka, dan obat.
, air, elektrolit, terutama untuk
Belakangan ini, asam hialurnoatlektin, masyarakat
0,2% banyak digunakan sebagai salahhemocyanin.12,13,1 pedesaan yang
satu obat terapi ulkus traumatikus karena4 Lendir bekicot jauh dari sarana
mengandung asam hialuronat, xylitol dan prasarana
mempunyai nilai
dan dikombinasikan dengan efek dasar kesehatan.
biologis yang
bahan alami sebagai regenerasi jaringan,
tinggi dalam
anti edema, anti inflamasi, analgesik dan
penyembuhan dan
hemostasis sehingga dapat merangsang BAHAN DAN
penghambatan
penyembuhan luka migrasi dan mitosis METODE
2,7 proses inflamasi,
dari fibroblas dan sel epitel. Namun,mengandung
penggunaan asam hialuronat dapatanalgesik yaitu Penelitian
menyebabkan alergi ataupeptida ini adalah
hipersensitivitas dan harganya masihantimikroba penelitian true
8
relatif mahal. (Achasin) serta experiment
Bekicot atau Achatina fulica antiseptik yang laboratories
adalah salah satu hewan darat yangdapat membantu dengan rancangan
dianggap menjijikkan dan belum banyakmempercepat post test only
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-penutupan control group
hari, karena belum banyak yangjaringan kulit dan design. Subjek
10,11
mengetahui potensi dari bekicot tersebut.luka. Lendir penelitian ini
Selama ini Achatina fulica hanyabekicot Achatina sebanyak 30 ekor
digunakan sebagai campuran makananfulica juga tikus yang terbagi
ternak dan sebagian kecil untukmempunyai dalam 5
dikonsumsi misalnya dalam bentukkandungan kelompok, yaitu
keripik bekicot dan sate. Masyarakatantibakteri
9 kelompok kontrol
Indonesia sudah sejak zaman dahulumenghambat negatif, kelompok
mengenal dan memanfaatkan lendirbakteri kontrol positif
bekicot (Achatina fulica) yang berkhasiatEscherichia coli (gel asam
sebagai salah satu upaya dalamdan Streptococcus hialuronat 0,2%),
menyembuhkan luka. Secara tradisionalmutan dan kelompok
penggunaannya adalah lendir bekicot mempunyai perlakuan 1 (gel
dioleskan pada luka sampai lendirkandungan lendir bekicot
10 Acharan sulfate 4,5%), kelompok
menutupi seluruh bagian luka. yang berkhasiat perlakuan 2 (gel
Lendir yang diproduksi kelenjar dimenurunkan lendir bekicot
dinding tubuh bekicot, maupun zat getahaktivitas 9%), dan
bening yang mengalir dalam tubuhmitogenik dari kelompok
bekicot mempunyai aktivasi pembasmifaktor perlakuan 3 (gel
11
bakteri dan benda asing. Lendirpertumbuhan lendir bekicot
bekicot memiliki kandungan dasar fibroblas 13%).
yang tergantung Pada
konsentrasi, yang
penelitian
menunjukkan dilakukan
penghambatan
11,14 pembuatan ulkus
angiogenesis. traumatikus yang
dibuat di sentral mukosa labial bawahkelompok, yaitu hialuronat
tikus strain wistar yang dibagi 5gel asam

29
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
retraksi kaki
hilang. Fiksasi
pada sentral
0,2% untuk 6 ekor tikus sebagai kontrolcara air
mukosa labial
negatif, aquades steril untuk 6 ekor tikusdimasukkan
bawah tikus strain
sebagai kontrol positif, gel lendir bekicotdalam mortir dan
wistar dengan
4,5% untuk 6 ekor tikus sebagaiditaburkan CMC-
pinset anatomi
perlakuan 1, gel lendir bekicot 9% untukNa, ditunggu
kemudian trauma
6 ekor tikus sebagai perlakuan 2, dan gelbeberapa menit
dibuat pada
lendir bekicot 13% untuk 6 ekor tikussampai
mukosa labial
sebagai perlakuan 3. mengembang dan
tikus wistar
Sampel penelitian menggunakan digerus sampai
selama ± 3 detik.
Ratus novergicus strain wistar yanghomogen. Setelah Pada hari kedua
mempunyai kriteria sebagai berikut:itu memasukkan dilakukan
berjenis kelamin jantan, berusia 6 bulan,gliserol, metil
pengamatan
berat badan 300-350 gram, mempunyaiparaben, propil
apakah sudah
kondisi fisik sehat dengan ciri-ciri mata paraben secara
terbentuk ulkus
jernih, bulu kaki mengkilap, gerakanbergantian dan
atau tidak. Jika
aktif, feses baik tidak lembek, dan diaduk sampai
sudah terbentuk
dipelihara dahulu selama 7 hari untukhomogen. Lendir ulkus yang
beradaptasi. Teknik pengambilan sampelbekicot ditandai dengan
yang digunakan pada penelitian inidimasukkan lalu adanya lesi
adalah simple random sampling. digerus sampai
berbentuk bulat,
homogen.
Lendir bekicot yang digunakan berwarna putih
pada penelitian ini mudah didapat Prosedur dengan sentral
dengan cara merangsang permukaan pertama dalam kekuningan yang
tubuh bekicot menggunakan electric pembuatan ulkus berisi eksudat
shock pada tegangan listrik 6 volttraumatikus fibrinosa dengan
(menggunakan 4 buah batu baterai @1,5adalah tepi kemerahan
volt yang dirangkai dengan kabel listrik)mempersiapkan (eritema).
2
selama 60 detik dan diletakkan di mortir dan mensterilisasi
Ulkus
Sekalialat yang akan
16
dan dihomogenkan. traumatikus
mendapatkan lendir bekicot pada satudigunakan dalam dikeringkan
bekicot sekitar pembuatan ulkus
traumatikus. dengan cotton
± 2 ml. Setelah mendapatkan lendirMasing-masing pellet steril dan
bekicot ini bekicot masih dalam keadaan dilakukan
tikus strain wistar
tetap hidup. pengukuran
sebelum
Setelah lendir bekicot homogen,mendapat diameter ulkus
lendir dibuat gel. Resep pembuatan gelperlakuan terlebih dahulu
lendir bekicot ini membutuhkan lendirdilakukan dengan
bekicot 4,5 pada K3, lendir bekicot 9anastesi. Obat menggunakan
gram pada K4 dan lendir bekicot 13 anastesi yang caliper digital dan
gram pada K5, CMC-Na 3 gram untukdigunakan adalah dilakukan
K3, K4, K5, serta gliserol 1,5 gram, eter dengan pencatatan
metil paraben 0,18 gram, propil parabenmetode inhalasi diameter ulkus
0,02 gram, dan aquades ad 100 gramdan pastikan tikus traumatikus. Gel
pada K3, K4, dan K5. Cara pembuatanstrain wistar diaplikasikan pada
gel lendir bekicot dengan sudah teranastesi ulkus traumatikus
dengan ditandai tikus strain wistar
adanya reflek dengan
kornea hilang menggunakan
sebelum reflek plastic filling
instrument steril sebanyak 0,02 mlselama beberapa
kemudian diratakan dengan menggunakansaat (± 1 menit)
plastic filling instrument dan diamkanuntuk

30
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
memperlihatkan
bahwa dua atau
lebih kelompok
memberi kesempatan pada gel untukulkus traumatikus
data sampel
meresap. Setelah itu, aplikasikanpaling banyak
berasal dari
topikal gel asam hialuronat 0,2% padapada kelompok
populasi yang
kelompok K1, topikal aquades sterilK5, yaitu
memiliki variasi
pada kelompok K2, gel lendir bekicotmenggunakan gel yang sama.
4,5% pada kelompok K3, gel lendirlendir bekicot 13%
bekicot 9% pada kelompok K4, dan gelsedangkan Uji Levene
lendir bekicot 13% pada kelompok K5.pengurangan statistic
menunjukkan
Aplikasi obat dilakukan secara topikaldiameter ulkus
traumatikus yang nilai p>0,05
dilakukan 1 kali sehari dan lama
sehingga dapat
pemberian dilakukan sampai semuapaling sedikit
terjadi pada disimpulkan
ulkus traumatikus sembuh. Pengukuran bahwa variasi
dan pencatatan diameter ulkus kelompok K1,
data antar
dilakukan setiap hari sampai salah satuyaitu kontrol
kelompok pada
sampel dari kelompok uji mengalami negatif.
penelitian ini
penyembuhan, yaitu ditandai dengan adalah homogen.
semua permukaan jejas tertutup epitel. Analisis Statistik
Hasil Penelitian Data yang
dihasilkan pada
HASIL Uji penelitian ini
normalitas adalah
berdistribusi
Penelitian tentang efektivitas geldilakukan
normal dan
ekstrak lendir bekicot (Achatina fulica)berdasarkan uji
Shapiro-Wilk homogen
dalam mempercepat proses
penyembuhan ulkus traumatikuskarena jumlah sehingga uji
dilakukan dengan menghitung selisihsampel penelitian statistik yang
diameter penyembuhan. Analisis datakurang dari 50. dipilih adalah uji
yang diperoleh diuji menggunakan ujiPada tabel uji parametrik. Uji
statistik dengan taraf signifikansi 95%Shapiro-Wilk parametrik yang
(p=0,05) dan diolah dengan programmenunjukkan digunakan adalah
SPSS versi 16. bahwa data uji one way
berdistribusi ANOVA. One
way ANOVA
Tabel 1. Hasil rata-rata dan standar deviasinormal (p>0,05)
selisih diameter penyembuhan ulkussehingga
digunakan untuk
traumatikus (satuan mm) memenuhi salah mengetahui
Kelompok Rata-rata ± Standar satu persyaratan perbedaan
Deviasi menggunakan uji efektivitas gel
K1 0.8467 ± 0.28275 parametrik. lendir bekicot
K2 1.2800 ± 0.20591 (Achatina fulica)
Setelah uji
K3 1.2167 ± 0.21547 dalam
normalitas, maka
K4 1.3067 ± 0.27558
dilakukan uji mempercepat
K5 1.3200 ± 0.29072
homogenitas proses
menggunakan penyembuhan
Dari hasil rata-rata dan standaranalisis Levene ulkus traumatikus
deviasi selisih diameter penyembuhanstatistic. Tujuan dengan taraf
ulkus traumatikus diatas dapat dilihatuji homogenitas signifikan 95%
bahwa terjadi pengurangan diameter adalah untuk (0,05).

31
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Tabel 4. Hasil uji one way ANOVA


Kelompok F Sig. bermakna pada kelompok perbadingan
Antar perlakuan 3.579 0.019* K1 dengan K2; K1 dengan K3; K1
Dalam perlakuan dengan K4; dan K1 dengan K5.

Keterangan: *ada hialuronat


perbedaan yang K5
PEMBAHASAN merupakan
bermakna antar standar yang jelas
kelompok K2 1.2800 K3 dalam
Bekicot jenis
Achatina
K4 fulica memberikan
Berdasarka merupakan hewan efektivitas
n hasil uji One lunak (moluska)
K5 penyembuhan
way ANOVA yang bercangkang pada ulkus
pada tabel 4 K3 1.2167 K4ramping (runcing) traumatikus.
diperoleh nilai dan pola garis Penelitian
K5
pada cangkangnya ini menggunakan
signifikansi
sebesar 0,019 K4 1.3067 K5
tidak terlalu nyata sampel tikus
(p<0,05) yang (halus). Pada strain wistar
berarti H0 ditolak penelitian ini berjenis kelamin
yang artinya mengunakan jantan sebanyak
terdapat Uji LSD bekicot yang 30 ekor yang
perbedaan (Least diperoleh dari berumur berusia 6
efektivitas gel Significant Krian, Jawa Timur. bulan. Tikus
ekstrak lendir Difference) Bekicot ini dipilih strain wistar
bekicot (Achatina digunakan untukkarena banyak di dipilih karena
menentukan temukan di memiliki
fulica) dalam
perbedaan lingkungan sekitar metabolisme
mempercepat
diantara setiapmasayarakat sejak tubuh yang
proses
kelompok zaman penjajahan hampir sama
penyembuhan
perlakuan 15 dengan manusia
ulkus traumatikus Jepang.
dengan serta hasilnya
sehingga dapat Gel asam
menggunakan dapat
dilanjutkan uji hialuronat 0,2%
derajat digeneralisasikan pada manusia d
LSD (Least merupakan produk
kemaknaan jadi yang sudah memilih berjenis kelamin jant
Significant
p<0,05. dipasarkan tetapi harganya
Difference). dengan pertimbangan lebih mud
Berdasarkan
terjangau. Peneliti
dikontrol dalam penelitian sehing
tabel 5 diketahui
Tabel 5. Hasil uji diharapkan tidak ada pengar
bahwa tedapatmembandingkan
LSD (Least hormonal dalam pros
Significant perbedaan yang efektivitas gel
17
Difference) lendir bekicot penyembuhan. Umur ya
Kelom Rata- Kelo dengan asam digunakan 4-6
pok rata mpok hialuronat dalam bulan karena
K1 0.8467 K2 memberikan setara dengan
kesembuhan pada umur 18 tahun
K3 ulkus traumatikus. manusia dewasa
Hal ini disebabkan 18
muda.
K4 karena gel asam

32
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
yaitu pada hasil
uji LSD terdapat
perbedaan yang
Pada fase penyembuhan luka oranginflamasi,
bermakna. Hal ini
dewasa dibagi menjadi 3 fase, antara lain analgesik dan
fase inflamasi yang terjadi sejakhemostasis. Bahan disebabkan karena
terjadinya luka sampai kira-kira limatersebut mempunyai
dapat
19 kandungan yang
hari. fase proliferasi yang terjadi padamempengaruhi sama seperti
hari ke 3-14 yang ditandai denganpercepatan proses glikosaminoglika
pembentukan jaringan granulasi padapenyembuhan n (GAG),
20
luka, fase maturasi yang berlangsungulkus traumatikus glikoprotein,
pada hari ke-7 sampai 1 tahun dimanasehingga pada
karbohidrat,
terjadi proses pematangan yang terdirihasil rata-rata
protein.
atas penyerapan kembali jaringan yang jumlah fibroblas
Kandungan
berlebih, pengerutan sesuai dengan gayaasam hialuronat tersebut saling
gravitasi, dan akhirnya penyerupaanlebih tinggi
berkaitan dalam
kembali jaringan yang barudibandingkan fase
terbentuk.
19,20 kelompok
penyembuhan
perlakuan kontrol.
Hasil uji analitik dengan luka sehingga
Asam hialuronat
menggunakan uji one way ANOVAmerupakan memiliki peran
terdapat perbedaan efektivitas dalamkomponen penting dalam
mempercepat proses penyembuhan ulkusterbesar matriks memperbaiki
traumatikus yang signifikan padaekstraseluler yang jaringan.
masing-masing kelompok perlakuansifatnya menarik Glikosamino
(tabel 4.4). Hasil uji LSD (tabel 4.5)air dan banyak glikan yang
dikandung dalam
menunjukkan bahwa pada kontrolditemukan pada lendir bekicot
negatif dengan gel asam hialuronatjaringan yang memiliki berat
0,2%; kontrol negatif dengan gel lendirtumbuh atau molekul 29 kDa.
bekicot 4,5%; kontrol negatif dengan gelrusak. Gel asam Glikosaminoglikan
lendir bekicot 9%; dan kontrol negatifhialuronat 0,2% pada lendir bekicot
bukanlah heparin
dengan gel lendir bekicot 13%merupakan salah atau heparan sulfat
didapatkan adanya perbedaan bermaknasatu melainkan
karena nilai signifikannya lebih kecilglikosaminoglikan rangkaian
dari 0,05. (GAG) utama disakarida
berulang Acharan
yang dikeluarkan sulfate dan
Pada penelitian ini didapatkanselama perbaikan modifikasi kimia
hasil perbandingan antara kontrol negatifjaringan dimana 
dengan gel asam hialuronat 0,2%, yaitudiproduksi oleh 4)-2-
pada hasil uji LSD terdapat perbedaanfibroblas selama acetamido-2-
deoxy-α-D-
yang bermakna. Hal ini disebabkan olehfase proliferasi glucopyranose (1
kandungan dari gel asam hialuronatpada 
0,2% merupakan produk jadi yang sudahpenyembuhan 4)-2-sulfo-α-L-
dipasarkan dengan komposisi asamluka merangsang idopyranosyluroni
hialuronat 0,2%, xylitol, dan bahanmigrasi dan c acid (1
tambahan lain. Pada gel asam hialuronat mitosis dari  
( GlcNpAc
0,2% dikombinasikan dengan efek dasarfibroblas dan sel  
bahan alami sebagai regenerasi jaringan,epitel.21 IdoAp2s ).
anti edema, anti Glikosaminoglika
Hasil n adalah turunan
perbandingan dari polisakarida
antara kontrol linear anionik
negatif dengan gel yang diisolasi
lendir bekicot, sebagai cabang
dari proteoglikan. Proteoglikan berperandalam pengaturan pertumbuhan sel

33
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
penting dari
innate immune
system. Peptida
melalui interaksi rantaiglikoprotein
antimikroba
glikosaminoglikan dalam proteoglikandalam
mampu
dengan protein, seperti growth factor danpenyembuhan
memperbaiki
reseptornya. Proteoglikan danluka. Karbohidrat
fagositosis,
glikosaminoglikan adalah pengatur aktifyang terkandung
merangsang
dari fungsi sel, berpartisipasi dalamdi dalam
lepasnya
interaksi sel dan matriksnya danglikoprotein
prostaglandin,
berperan penting dalam proliferasisangat penting
fibroblas, diferensiasi, dan migrasi yangdalam pengenalan menetralkan efek
diatur secara efektif oleh fenotipeinterseluler, septik dari LPS,
11 meningkatkan
seluler. Pada interaksi sel epitel dalamdimana pengerahan dan
matriks ekstraseluler yang salah satunyakarbohidrat ini
pengumpulan
adalah glikosaminoglikan dapat terikat rantai
bermacam-macam
menstimulasi proses re-epitelisasipolipeptida sel-sel imun pada
jaringan luka sehingga dapatmelalui N-linked sisi keradangan,
mempercepat penyembuhan luka biasa,dan O-linked
meningkatkan
luka kronis akibat komplikasi penyakitoligosakarida. N- angiogenesis dan
sepert diabetes militus atau untuklinked merangsang
mempercepat setiap penyembuhan lukaoligosakarida perbaikan luka.
22 merupakan
seperti terapi dengan pembedahan. formasi dari bi-; Peptida tersebut
Glikoprotein merupakan salah satutri-; dan tetra- selain mempunyai
komponen dari matriks ekstraselulerantennarry efek langsung
yang merupakan protein yang berkaitansehingga berat pada mikroba
dengan karbohidrat dan ikatan kovalen.molekul dari seperti merusak
Biasanya merupakan rantai gula yangkarbohidrat dapat atau
pendek, yaitu oligosakarida (glikan)mencapai 40% menginstabilisasi
yang melekat pada tulang punggungdari total berat bakteri, virus,
polipeptida. Glikoprotein adhesifmolekul atau bereaksi pada
merupakan molekul yang strukturnyaglikoprotein.11 membran fungi
bermacam-macam, peran utamanya atau target lain,
Protein pada juga terlibat
adalah melekatkan komponen matriks
lendir bekicot secara luas pada
ekstraseluler satu sama lain dan
(Achasin) sebagai innate immune
melekatkan matriks ekstraseluler pada
peptida dan respon
sel melalui integrin permukaan sel.
antimikroba 11
Glikoprotein adhesif meliputi fibronektin keradangan.
mempunyai berat
(komponen utama matriks ekstraseluler Perbandinga
molekul 71,3 kDa,
interstisial) dan laminin (penyusun n antara gel lendir
tersusun atas 17
utama membran basalis). Protein matriks bekicot 4,5%, gel
asam amino yang
adhesif dapat secara langsung lendir bekicot 9%
aktif sebagai
memerantarai perlekatan, penyebaran, dan gel lendir
23 antibakterial
dan migrasi sel. dengan kondisi bekicot 13% tidak
Ternyata, dalam lendir bekicotreaksi pada pH mempunyai
(Achatina fulica) ditemukan 40%larutan 7,98-8,0. perbedaan yang
13
karbohidrat dan 60% protein. Peptida sebagian signifikan karena
Karbohidrat menjadi komponen utama besar merupakan nilai
antimikroba yang signifikannya
poten dan lebih besar dari
merupakan 0,05. Hal ini dapat
molekul efektor disimpulkan
bahwa gel lendir bekicot mempunyaitraumatikus dan
efektivitas yang sama dalamdapat memakai
mempercepat proses penyembuhan ulkus

34
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

gel lendir bekicot konsentrasi 4,5%


sebagai obat karena pada konsentrasi2. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. 2008. Oral
Pathologic Correlations. 5th edition. St. Louis:
4,5% sudah dapat menyembuhkan WB Saunders. P. 24-21.
ulkus traumatikus. Kandungan dari gel3. Delong L, et al. 2008. General and Oral
lendir bekicot mempunyai nutrisi yang Pathology for The Dental Higienist.
sama untuk mencukupi kebutuhan Philadelphia, US: Lippincott Williams &
Wilkins. P. 297-295.
metabolik terutama pada fase
4. Ghom AG. 2005. Textbook of Oral Medicine.
proliferasi dimana membutuhkan New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher
asupan energi untuk mempercepat (P) Ltd. P. 337
proses penyembuhan ulkus5. Ibelgaufts, H. 2002. Wound Healing. COPE
traumatikus. Available from
www.copewithcythokines.de/cope.cgi?key
Berdasarkan hasil penelitian =Wound%20healing. 2012. Diakses 12 Juni
yang telah dilakukan, gel asam 2012.
hialuronat 0,2%, gel lendir bekicot6. Rahmawati. 2012. Makalah Luka. Available from
http://www.scribd.com/doc/76621669/MA
4,5%, gel lendir bekicot 9%, dan gel KALAH-LUKA. Diakses 6 Juni 2012.
lendir bekicot 13% tidak mempunyai7. Douglas, MND and Alan LM. 2003. Alternative
perbedaan yang signifikan berdasarkan Medicine Review. 8(4): 367-366.
uji LSD. Hal ini disebabkan oleh8. Kapoor, Pranav, Shabina Sachdeva, and
Silonie Sachdeva. 2010. Topical
kandungan yang mirip antara satu Hyaluronic Acid in the Management of
dengan yang lain seperti Oral Ulcers. Available from
glikosaminoglikan (GAG) yang http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
dikeluarkan selama perbaikan jaringan. PMC3132908. Diakses 8 Agustus 2012.
9.Haryadi W dan Triono S. 2006. Fraksinasi Asam
Lemak Omega 3, 6, dan 9 dari Daging Bekicot
Gel lendir bekicot dapat (Achatina Fulica) Menggunakan Kolom
digunakan sebagai alternatif Kromatografi. Indon. J. Chem , 6(3): 321-316.
pengobatan pada penyembuhan ulkus Available from http://pdm-
traumatikus karena memiliki banyak mipa.ugm.ac.id/ojs/index.php/ijc/article/vie
wFile/325/342. Diakses Mei 2012.
kandungan yang berfungsi sebagai
10. Swastini IGAAP. 2011. Pemberian Lendir
reepitelisasi atau perbaikan jaringan Bekicot (Achatina fulica) secara Topikal Lebih
Cepat Menyembuhkan Gingivitis Grade 3 karena
Calculus daripada Povidone Iodine 10%. Tesis
SIMPULAN S2, Program Studi lmu Biomedik, Program
Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar.
11. Berniyanti T. 2007. Analisis Hambatan Achasin
Gel lendir bekicot 4,5%; 9%; dan Bekicot Galur Jawa sebagai Faktor Antibakteri
13% mempunyai efektivitas yang sama Terhadap Viabilitas Bakteri Eschericia coli dan
dengan gel asam hialuronat 0,2% Streptococcus mutans. Jurnal Airlangga
University Press, Surabaya.
dalam mempercepat proses
12. Tripurnomorini DS, Suhadi R, Donatus IA. 2000.
penyembuhan ulkus traumatikus. Gel Daya Antiinflamasi Lendir Bekicot Pada Mencit.
lendir bekicot konsentrasi 4,5% dapat Kongres Ilmiah Ikatan Sarjana Farmasi
digunakan sebagai obat karena pada Indonesia (8): 4-1.
konsentrasi 4,5% sudah dapat13. Berniyanti T, Waskito EB and Suwarno. 2007.
Bichemival Characterization of an Antibacterial
menyembuhkan ulkus traumatikus. Glycoprotein from Achatina fulica ferussac Snail
Mucus Local Isolate and Their Implication on
Bacterial Dental Infection, Indonesian Journal of
DAFTAR PUSTAKA Biotechnology, 12(1): 951-943.

1. Laskaris G. 2005. Treatment of Oral Dieases.


New York: Thieme. P. 172-15.

35
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

14. Jeong J, Toida T, Muneta Y, Kosiishi I, Imanari T,


Linhardt RJ, Choi HS, Wu SJ and Kim YS. 2001. age: what is the relationship? Available
Localization and Characterization of Acharan from
Sulfate in the Body of The Giant African Snail http://www.scielo.br/pdf/abcd/v25n1/en_11
Achatina Fulica. Comparative Biochemistry and .pdf. Diakses 2 July 2012.
Physiology Part B 130: 519-513. Available from 19.Sjamsuhidajat, R. dan Jong, W. D. 2004. Buku
www.heparin.rpi.edu/main/files/papers/261 Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC. P. 69-67.
.pdf. Diakses 20 Mei 2012. 20.
Prabakti Y. 2005. Perbedaan Jumlah Fibroblas di
15. Tim Penulis Penebar Swadaya. 1995. Budidaya Sekitar Luka Insisi pada Tikus yang Diberi
dan Prospek Bisnis Bekicot. Jakarta: Katalog Levobupivakain dan yang Tidak Diberi
Dalam Terbitan (KDT). P. 64-62, 13-4, 2-1. Levobupivakain. Tesis S2, Program Pendidikan
16. Suartiningsih, A. 2011. Formulasi Sediaan Gel Dokter Spesialis I Anestesiologi, Magister Ilmu
Lendir Bekicot (Achatina fulica) dengan Natrium Biomedik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Carboxymethyl Cellulose sebagai Gelling Agent H. 3-1.
untuk Penyembuhan Luka Bakar pada Kelinci21. MacKay DND and Miller A.L.ND. 2003.
Jantan. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Nutritional Support for Wound Healing.
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. H. 3-1. Alternative Medicine Review, 8(4): 377-
17. Rukmini Ambar. 2007. Regenerasi Minyak Goreng 359. Available from
Bekas dengan Arang Sekam Menekan Kerusakan http://www.pilonidal.org/_assets/pdf/nutriti
Organ Tubuh. Available from on.pdf. Diakses 20 Juni 2012
http://p3m.amikom.ac.id/p3m69%20- 22. Putri DK. 2010. Pemberian Ekstrak Lendir
%20REGENERASI%20MINYAK%20GO RENG Bekicot (Achatina fulica) Isolat Lokal Kediri
%20BEKAS%20DENGAN%20AR ANG Terhadap Jumlah Sel Epitel Basalis Luka Pada
%20SEKAM%20MENEKAN%20KE RUSAKAN Tikus Putih Stain Wistar. Skripsi, Universitas
%20ORGAN%20TUBUH.pdf. Diakses 7 Desember Airlangga, Surabaya. H. 3-1.
2012. 23. Mitchell RN, Kumar V, Abbas AK, Fausto N.
2009. Robbins and Cotran. Buku Saku Dasar
18. Andreollo NA, Elisvânia FD, Maria RA, Luiz Patologis Penyakit. Edisi 7 (Pocjet
RL. 2012. Rat's age versus human's Companion to Robbins and Cotran
Pathologic Basis of Disease, 7th edition).
Alih bahasa: Andry Hartanto. Editor:
Inggrid Tania, et al. Jakarta: EGC. H. 75-
29.

36
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

JURNAL PENELITIAN

Kadar Kalsium Gigi Setelah Pengulasan Gel Ekstrak


Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa)
(Calcium Level Difference Test In Teeth After Application of
Anadara Granosa Shell Gel Extract)
Jennifer Wibowo, Puguh Bayu Prabowo*, Twi Agnita Cevanti**
*IMTKG Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Konsevasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Anadara granosa is one of the best fishery commodity in Indonesia. This shell
waste extract contains calcium and other minerals which is important to maintain tooth
remineralization. Fluoride addition could bind calcium and prevent dental caries. Purpose:
To evaluate the calcium level after application of anadara granosa shell gel extract with
fluoride added. Materials and Methods: The sample consists of 36 bovine teeth which had
been extracted, cleaned, and submerged in normal saline solution. The samples were
randomly assigned to three treatment and one control group. Group X 01,X02,X03 (each of n=6)
as control groups were consisted of etched bovine teeth and then smeared with placebo for 3,
14, 28 days. Group X1,X2,X3 (each of n=6) as test groups consisted of etched bovine teeth, and
then smeared with anadara granosa shell gel extract with fluoride added for 3, 14, and 28
days. Application for control groups and test groups were done twice daily and the samples
were stored in artificial saliva. After 30 days, samples were analyzed for calcium using
titration method and statistically analyzed using one way anova. Result: There is no
significant difference between group X1, X2, X3. Conclusion: There is no significant effect on
the calcium content of bovine teeth after the smearing of Anadara granosa shell gel extract
with fluoride added for 3, 14, and 28 days.

Keywords: calcium level, Anadara granosa shell, fluoride, etch, placebo.

Correspondence: Puguh Bayu Prabowo, Bagian IMTKG, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191,
Email: pbprabowo@gmail.com
37
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Kerang darah adalah salah satu komoditas perikanan terbaik di Indonesia.
Limbah kulit kerang darah mengandung kalsium dan mineral- mineral lain yang berfungsi
untuk remineralisasi gigi. Penambahan fluoride dapat berikatan dengan kalsium dan
mencegah karies gigi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium gigi sapi setelah
pengulasan dengan gel ekstrak cangkang kerang darah yang ditambahkan fluoride. Bahan
dan Metode: Sampel terdiri dari tiga puluh enam gigi sapi yang baru diekstraksi kemudian
dibersihkan dan direndam dalam normal saline. Sampel dipilih secara random dan dibagi
menjadi 3 kelompok perlakuan dan tiga kelompok kontrol. Kelompok X 01,X02,X03 (masing-
masing n=6) sebagai kelompok kontrol yang terdiri dari gigi sapi yang dietsa lalu dioles
placebo selama 3, 14, 28 hari. Kelompok X 1,X2,X3 (masing-masing n=6) sebagai kelompok
perlakuan yang terdiri dari gigi sapi yang dietsa, lalu dioles gel ekstrak cangkang kerang
darah yang ditambahkan fluoride selama 3, 14, 28 hari. Pengaplikasian kelompok kontrol,
kelompok perlakuan dilakukan sebanyak 2x sehari dan sampel disimpan dalam saliva buatan.
Setelah hari ke 30, sampel diuji kalsium dengan menggunakan uji titrasi, kemudian dianalisis
statistik dengan menggunakan one way anova. Hasil: Tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara kelompok X1, X2, X3. Simpulan: Tidak ada pengaruh yang signifikan pada
kadar kalsium gigi sapi setelah pengulasan dengan gel ekstrak cangkang kerang darah yang
ditambahkan fluoride selama 3, 14, dan 28 hari.

Kata Kunci: Kadar kalsium, cangkang kerang darah, fluoride, etsa, plasebo

Korespondensi: Puguh Bayu Prabowo, Bagian IMTKG, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945864, 5912191,
Email: pbprabowo@gmail.com
bercak putih. Pada
tahap ini,
permukaan kristal
PENDAHULUAN yang lambat laun gigi masih
didukung oleh
tetutup oleh plak lapisan tipis
Gigi tersusun menjadi 3 bagiangigi. Proses
1 protein dan proses
jaringan yaitu enamel, dentin, pulpa. pelepasan kalsium demineralisasi
Enamel mengandung hidroksiapatit danpada enamel masih dapat
berbagai ikatan ionik bersama dengan ditanggulangi
bahan kristal yang keras. Enamel jugadisebut dengan
terdiri dari matriks organik yangdemineralisasi
pembentukan
diperkuat dengan endapan garamyang terjadi pada
kalsium sebagai komposisi utama bahanjaringan keras gigi ulang kristal yang
2 disebut
anorganik. oleh asam 5
remineralisasi.
Kalsium sangat penting untuk prosesorganik. 3,4
mineralisasi gigi dan tulang. Kalsifikasi Di Indonesia,
terjadi saat kalsium fosfat terdeposit salah satu jenis
Sedikit kristal
terjadi hal yang penting yaitupada hasil laut yang
awalnya
pengendapan ion kalsium fosfat darilarut umum dimakan
dan
cairan jaringan yang jenuh.
1 oleh masyarakat
membuat daerah adalah kerang
Proses terjadinya karies gigi diawalikecil pada darah (Anadara
oleh pelepasan kalsium pada enamelpermukaan granosa). Namun
yang menyebabkan timbulnya bercakenamel menjadi pengkonsumsian
berpori dan
putih pada permukaan gigi hasil laut ini
tampak sebagai belum
38
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
keadaan utuh,
tidak abrasi, tidak
maksimal digunakan sebagai bahandengan fluoride retak, tidak ada
6
nutrisi. (sodium fluoride) karies, yang telah
Cangkang kerang darahselama 3, 14, dan diekstraksi
mengandung mineral-mineral seperti28 hari terhadap kemudian
kalsium, sulfur, aluminium, besi,kadar kalsium
tembaga, dan juga yodium. Dengan dibersihkan dan
kadar kalsium sebanyak 98% yangpada gigi sapi. dimasukkan
6 dalam normal
merupakan kandungan terbesar.
Melihat limbah cangkang kerangBAHAN DAN saline ± 1 minggu
darah kurang dimanfaatkan danMETODE dengan jumlah
menganggu kebersihan lingkungan keseluruhan
padahal memiliki kandungan kalsium sebanyak 36
Penelitian
yang tinggi, maka timbul pemikiran sampel. Teknik
untuk menjadikan cangkang kerangini adalah
pengambilan
darah sebagai penambah kalsium gigipenelitian
sampel yang
secara topikal dengan penambahaneksperimental
fluoride (sodium fluoride). Penambahanlaboratoris digunakan pada
fluoride (sodium fluoride) didasarkandengan rancangan penelitian ini
pada kemampuannya untuk berikatanpost test only adalah simple
dengan kalsium dan mencegah kariescontrol group random sampling.
7
gigi. design. Subjek Waktu
penelitian mulai
Penelitian ini akan menggunakanpenelitian dibagi dari bulan
ekstrak kerang darah dan fluoridedalam 2
September sampai
(sodium fluoride) yang diproses menjadikelompok, yaitu dengan bulan
gel, kemudian dioleskan pada gigi sapikelompok kontrol Desember 2012.
(bovine) dan diamati kadar kalsiumnyadan kelompok Tempat Penelitian
dalam jangka waktu 3, 14, dan 28 hari.perlakuan yang untuk menguji
Diharapkan penelitian ini dapat kadar kalsium
masing-masing
membuktikan adanya perbedaan kadar gigi sapi adalah
kalsium pada gigi sapi denganterdiri dari 3, 14, Laboratorium
pemberian gel ekstrak cangkang kerangdan 28 hari. Kimia Dasar
darah yang ditambahkan dengan fluorideSampel penelitian Universitas Hang
(sodium fluoride) secara topikal. menggunakan gigi Tuah Surabaya.
Tujuan umum dari penelitian inisapi dengan
adalah untuk membuktikan adanyakriteria sebagai Cara Pembuatan
peningkatan kadar kalsium pada gigiberikut: sapi Tepung
sapi setelah pengulasan dengan gel berusia ± 3 tahun, Cangkang
gigi erupsi dalam Kerang
ekstrak cangkang kerangpemberian cangkang matahari
Cara yang telah selama 6-8
darah yang ditambahkangel ekstrak pembuatan dipisah dari jam, lalu
dengan fluoride (sodiumcangkang tepung dagingnya direbus
fluoride) selama 3, 14, dankerang cangkang dibersihkan dalam
28 hari. Tujuan khusus daridarah yang kerang kemudian NaOH 1N
adalah
penelitian ini adalah untukditambahka dipanaskan pada suhu
n sebagai dengan
mengetahui pengaruh dari 50C
berikut: panas selama 3
39
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
propilen glikol,
nipasin, nipasol,
cangkang kerang
jam. Kemudian cangkang yang telahditambahkan
darah, dan
direbus dinetralisasi dengan pencucian.dengan bahan
tambahan aquadem serta
Setelah dilakukan pencucian, lalu
menambahkan
cangkang dikeringkan dalam oven pada(placebo) hingga
komposisinya fluoride (sodium
suhu 121C selama 15 menit. 9
mencapai 100gr. fluoride).
Selanjutnya dihaluskan dengan mortar
and pestle. Cangkang yang sudah Pembuatan
dihaluskan diayak menggunakan ayakangel kulit kerang Cara Pembuatan
8 darah yang
tepung dan ayakan bertingkat. ditambahkan Sampel
fluoride dengan
cara: mendidihkan
Gigi
Cara Pembuatan Saliva Buatan aquadem
insisivus sapi
sebanyak 20x
dicabut segera
Pembuatan saliva buatan denganberat CMCNa
setelah
bahan-bahan yaitu NaCl sebanyak 36,00 (Carboksimetilcel penyembelihan,
gr; KCl sebanyak 1,69 gr; CaCl 2ulosa Natrium). dibersihkan, dan
sebanyak 0,96 gr dan NaHCO3 sebanyakKemudian, disimpan dalam
0,80 gr yang dimasukkan ke dalam gelasaquadem normal saline ± 1
bekker dan ditambah 400 ml airdiletakkan di atas minggu pada suhu
destilata. Lalu kocok hingga larut.mortar dan
kamar.
10
Campuran ini akan menghasilkan pHdimasukkan
netral. Kemudian diambil 200 mlCMCNa yang
campuran tersebut dan dimasukkan kesudah dilakukan Cara Pengulasan
dalam tempat larutan pH 7 (6 buah)penimbangan. Etsa
sampai volume masing-masing tempatTunggu sampai
sama.
9 CMCNa larut. Menurut
Setelah itu metode Cehreli,
dilakukan 2000 cara
Cara Pembuatan Sediaan Gel pengadukan pengulasan etsa
Cangkang Kerang Darah sampai CMCNa sebagai berikut:
mengembang permukaan
Pembuatan sediaan gel cangkangseluruhnya. Di enamel kelompok
kerang darah yang dilakukan di Fakultas tempat lain, A, B, C, D, E, dan
Farmasi Universitas Surabaya denganmenyiapkan F bagian labial
komposisi sebagai berikut: propilen glikol dilakukan
Bahan tambahan (placebo) yang terdiriyang sudah pengulasan etsa
atas: CMCNa (Carbaoksimetilcelulosadicampur dengan dan dibiarkan
Natrium) 10 gr, Nipagin 0,36 gr, Nipasolnipasin dan selama 15 detik.
0,024 gr, Propilen Glikol 10 gr,nipasol, kemudian Selanjutnya
Aquadem 79,6 gr. dicampur dengan dilakukan
Komposisi gel cangkang kerangekstrak kulit pencucian dengan
darah yang ditambahkan dengan fluoridekerang darah dan normal saline
(sodium fluoride) terdiri dari bahan aktifaquadem sampai sampai bersih dan
atau cangkang kerang darah: 50 gr,merata. Kemudian dikeringkan
fluoride (sodium fluoride atau NaF):terakhir dengan chip
0,2gr, kemudian mencampur blower sampai
CMCNa dengan 11
berwarna putih.
campuran
40
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dengan aquadest
sampai volume 4
Cara Pengulasan Dengan Gel dianalisi ml dan didihkan
mineralnya 10 menit di atas
Ekstrak Cangkang Kerang Darah
dengan Titrasi bunsen burner.
permanganometri. Setelah mendidih,
Masing-masing gigi dari kelompok13 larutan
D, E, dan F yang telah dilakukan Persiapan abu didinginkan dan
pengulasan etsa asam diambil dan Sampel gigi saring campuran
dilakukan pengulasan dalam gel ekstraksapi dipersiapkan tersebut ke dalam
cangkang kerang darah yang telahdan bila sampel tabung volumetrik
ditambahkan fluoride (sodium fluoride)masih lembab dan cuci breaker
satu persatu. Pengulasan dalam gelatau basah, dengan air suling
ekstrak cangkang kerang darah yangdiuapkan hingga ke dalam tabung
ditambahkan fluoride (sodium fluoride)kering dalam oven volumetrik dan
dilakukan selama 10 menit pada100C, kemudian tambahkan
mahkota gigi sapi, kemudian direndampanaskan hingga volume hingga
dalam saliva buatan selama 3 hari, 14sampel menjadi mencapai 100 ml.
hari, dan 28 hari. Pengulasan gel padagosong. Gunakan lautan
gigi sapi menggunakan microbrush. Kemudian abu ini untuk
Pengulasan dilakukan setiap 12lakukan menentukan
jam sekali dan saliva buatan digantipengabuan presentase
9
setiap kali dilakukan pengulasandengan suhu kalsiumnya. 4.
berikutnya. Setiap pergantian, masing-sekitar 900C dan Pengukuran kadar
masing gigi dicuci dengan normal salinebiarkan selama 5 kalsium
dan dibiarkan di dalam nierbekkenjam sehingga
Persiapkan
selama ±10 menit. Setelah permukaandihasilkan abu
larutan abu.
gigi agak kering kemudian diolesi berwarna putih
Netralkan 50 ml
dengan gel. Total pengulasan dengan gelkeabu-abuan, lalu larutan abu dalam
untuk 3 hari adalah 6 kali, 14 hari adalahdidinginkan dan beaker 250 ml
9
28 kali, dan 28 hari adalah 56 kali. dikeringkan. dengan dilute
Kelompok A, B, dan C sebagaiPersiapan larutan ammonium
kontrol maka dilakukan pengulasanabu hydroxide acetic
dengan gel tanpa ekstrak cangkang Masukkan 5 acid, lalu
kerang darah (gel placebo). Masing- ml asamkan dengan
masing kelompok direndam dalam ± 90 hydrochloric dilute acetic acid.
ml saliva buatan selama 1 hari (1 bekker acid Kemudian larutan
12 ke dalam wadah
glass berisi 6 gigi sapi). itu direbus dan
percobaan yang tambahkan
telah berisi abu dengan kelebihan
Cara Pengukuran Kadar Kalsium sampel dan dari ammonium
Pada Gigi Sapi didihkan selama 5 oxalate (sekitar
menit di atas hot 0,8 gr) kemudian
1. Pembuatan filtrat plate kemudian didihkan lagi
Gigi insisif sapi yang akan diukurditambahkan dalam 1 menit
dididihkan dengan asam hidrokloridasam secukupnya lalu direbus
kemudian difiltrasi. Filtrat tersebut untuk kembali dalam 30
mempertahankan menit. Setelah itu
volume. tuangkan cairan
Pindahkan dalam supernatant
beaker dan cuci melalui kertas
wadah percobaan filter Whatman
ke dalam beaker
no.1 (atau sejenis) dalam corong dancuci endapannya dua kali

41
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kerang darah yang
ditambahkan
fluoride selama 3,
dengan air panas ke dalam filter yang ditambahkan 14, dan 28 hari
sama. Kemudian pindahkan endapan fluoride selama Variabel Gel ekstrak cangkang
dari beaker tersebut ke kertas filter dan 3, 14, 28 hari. kerang darah yang
cuci residu dalam kertas filter beberapa ditambahkan fluoride - g
Analisa Statistik placebo
kali dengan sejumlah kecil air suling.
Hasil Penelitian Kadar 3 hari 14 hari 28 ha
Pencucian dilakukan sampai filtrat Kalsium 0,997 0,021 * 0,001
tersebut bersih dari oksalat. Endapan *
putih menunjukkan adanya oksalat. Rerata dan Keterangan: ada
simpang baku perbedaan yang
bermakna antar
Filtratnya dibuang setelah tidak hasil kadar kelompok
ada lagi oksalat. Lalu lakukan kalsium gigi
pencucian dan pindahkan kertas filter sapi dianalisa Pada uji
bersama endapannya ke beaker yang dengan uji independent
digunakan untuk pengendapan dan saphirowilk sample test
tambahkan 60 ml dilute suiphuric acid menunjukkan antara kelompok
hangat, aduk isi beaker tersebut, bahwa data placebo dan gel
rendam kertas filter. Hangatkan dalam berdistribusi ekstrak
suhu 70C kemudian larutan dapat normal (p>0,05) cangkang kerang
dititrasi dengan 0,01 M larutan sehingga darah yang
potassium permanganate sehingga memenuhi ditambahkan
mencapai warna merah muda yang persyaratan fluoride selama
9 menggunakan 3, 14, dan 28
tetap. uji parametrik. hari
Uji Levene menunjukkan
HASIL menunjukkan bahwa ada
nilai perbedaan yang
Tabel 1. Nilai rerata dan simpang baku hasil probabilitas bermakna pada
uji kadar kalsium gigi sapi antara kontrol >0,05, maka hari ke 14 dan
dan perlakuan selama 3, 14, dan 28 hari asumsi hari ke 28
Variabel Ha Mean ± SD homogen (p<0,05) serta
-ri terpenuhi, tidak ada
Kon- Perla- 3 15.94 17.765 sehingga perbedaan yang
trol kuan 14 17 ± 0± memenuhi
28 1.186 2.6825 bermakna pada
persyaratan hari ke 3
78 6
menggunakan (p>0,05).
16.89 18.675
00 ± 0± uji parametrik.
1.491 0.5677
47 6 Tabel 2. Taraf
17. 16.435 signifikan kadar
9400 0± kalsium gigi sapi
± 0.6393 antara kelompok
0.533 7 placebo dan gel
85 ekstrak cangkang

Di atas merupakn data 42


hasil penelitian tentang
kadar kalsium gigi sapi
setelah pengulasan dengan
gel ekstrak cangkang kerang
darah yang
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
bahwa ada
peningkatan yang
signifikan pada
Tabel 3. Taraf signifikan kadar penelitian Oshiro
hari ke 3 sampai
kalsium gigi sapi terhadap lama dkk (2007)
hari ke 28
pengulasan pada kelompok placebo membandingkan
selama 3, 14, dan 28 hari porositas tubuli (p<0,05) dan tidak
dentin dalam ada peningkatan
Lama Bahan
Variabel jangka waktu yang signifikan
Pengulasan Gel placebo antara hari ke 3
tersebut dengan
3 hari-14 hari 0,171 sampai hari ke 14
menggunakan
Kadar 14 hari-28 0,132 maupun antara
SEM sudah cukup
Kalsium hari 0,008* hari ke 14 sampai
efektif untuk
28 hari-3 hari hari ke 28
* mengetahui
Keterangan: ada perbedaan yang bermakna pengaruh (p>0,05).
antar kelompok
penggunaan Casein Hal ini
Phosphopeptide- dipengaruhi oleh
Pada uji one-way anova kadar Amorphous beberapa faktor
kalsium gigi sapi terhadap lama Calcium Phospate yaitu seperti
pengulasan pada kelompok placebo 10
(CPP-ACP). pengetsaan yang
selama 3, 14, dan 28 hari
Pada tabel kurang maksimal,
menunjukkan bahwa ada perbedaan
4.3 tentang taraf berat dan ukuran
yang bermakna pada hari ke 3 sampai
signifikan kadar sampel yang
hari ke 28 (p<0,05) dan tidak terdapat
kalsium gigi sapi kurang merata,
perbedaan yang bermakna antara hari
ke 3 sampai hari ke 14 maupun antara antara kelompok konsistensi gel
hari ke 14 sampai hari ke 28 (p>0,05). placebo dan gel yang terlalu padat
ekstrak cangkang sehingga gigi sapi
kerang darah yang yang teroles tidak
PEMBAHASAN ditambahkan merata, fluoride
fluoride selama 3, yang berikatan
14, dan 28 hari dengan kalsium
Penelitian dengan menggunakan
menggunakan uji membentuk CaF2
ekstrak cangkang kerang darah yang
ditambahkan fluoride ini memiliki Independent diikat sedikit oleh
tujuan untuk membuktikan adanya Sample Test enamel karena
peningkatan kadar kalsium gigi setelah menunjukkan CaF2 kebanyakan
pengulasan dengan gel ekstrak kerang bahwa ada akan larut dan
peningkatan kadar hilang dalam
darah yang ditambahkan dengan
kalsium pada hari beberapa jam
fluoride. Digunakan gigi sapi yang
ke 14 dan hari ke karena gigi sapi
baru dicabut atau bovine fresh
28. dalam satu
extracted sebagai sampel. Gigi sapi
yang berumur 3 tahun dan tidak Pada tabel kelompok
dibedakan jenis kelaminnya. 4.4 tentang taraf direndam dalam
Pemilihan gigi sapi sendiri harus signifikan kadar satu tempat dan
bagus, tidak ada karies atau rusak. kalsium gigi sapi juga karena ada
Penggunaan sampel gigi sapi ini dipicu terhadap lama beberapa gigi
karena mudah didapatkan dalam pengulasan pada yang rusak atau
jumlah yang besar dan dalam kondisi kelompok placebo kurang baik
14 selama 3, 14, dan kondisinya pada
baik atau jarang terdapat karies. 28 hari bagian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji mahkotanya,
menggunakan waktu 3 hari, 14 hari, One Way Anova terutama pada
dan 28 hari karena berdasarkan menunjukkan sampel
43
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Universitas Sumatera
Utara. H. 17-8.
Rohadi MB, Firdaus F,
kelompok kontrol dan kelompok DAFTAR Agassi TN. 2010.
15 Fungsionalisasi Cangkang
perlakuan pada hari ke 28. PUSTAKA
Kerang Hijau (Perna
Dengan pengulasan gel cangkang Viridis) Sebagai
kerang darah yaang ditambahkan fluorideNancy A. 2008. Oral Peningkat Kadar Kalsium
Histology Susu Fermentasi.
pada permukaan enamel diharapkan akanDevelopment, Structure,
Program Kreatifitas
mempercepat proses remineralisasiand Function, Mosby Mahasiswa, Universitas
dibandingkan dengan proses normalnya.Elsevier. Canada. P. Pertanian Bogor, Bogor.
Hal ini karena adanya ikatan fisika-kimia 191-141. H 12.
Khoswanto C and Setiabudhi M. 2012.
antara ion 3- Soeharjo I. 2005. Kadar Kalsium Gigi Sapi
dan PO4
2+
Ca serta Pengaruh Peningkatan Setelah Pengulasan
Konsentrasi Sukrosa
senyawa Dalam Diet Terhadap
dengan Gel Ekstrak
Cangkang Kerang Darah.
kompleks CaHPO4 yang terurai padaKadar Kalsium Gigi Skripsi, Universitas Hang
proses demineralisasi. Email gigiTikus Wistar. Maj. Ked Tuah, Surabaya. H. 28-9.
berikatan kuat dengan ion kalsium,Gigi Universitas
Oshiro M, Yamaguchi K,
Airlangga (Dent J),
fosfat, dan fluoride yang kemudian38(1): 7-4. Takamizawa T, Inage H,
Watanabe T, Irokawa A,
membentuk kristal fluorapatitFejerskov O, Kidd E. Ando S, Miyazaki M.
[Ca10(PO4)6(OH).F] yang lebih tahan2008. Dental Caries: 2006. Effect of CCP-ACP
terhadap ion asam dengan pH diatas 4,5 The Disease paste on tooth
and its mineralization: an FE-
dibandingkan hidroksiapatit murni atau Cllinical
16 Management. SEM study. Journal of
Ca10(PO4)6(OH)2 dengan pH kritis 5,5. Science, 49(2): 120-115.
2nd ed.
Fluorapatit lebih mudah diikat oleh Blackwell Cehreli ZC, Altay N,
enamel gigi dan melindungi gigi dari Munksgaard 2000. Effect Of Nonrise
Australia. P. Conditioner And 17 %
karies daripada hidroksiapatit sehingga 134, 124-6. Ethylene
pada penelitian ini, dengan Cross KJ, Huq NL, Diaminetetracetic Acid on
ditambahkannya fluoride makaReynolds EC. 2007. The Etch Pattern of Intact
Human Permanent
hidroksiapatit akan diubah menjadiCasein Phosphopeptides Enamel. The Angle
in Oral Health-
fluorapatit yang dapat membuat proses Chemistry and Clinical Orthodontist, 70(1): 27-
7,17 Applications. Current 22.
remineralisasi menjadi lebih efektif.
Pharmaceutical Design, Dahl J and Pallesen U,
13: 800-793. 2003. Tooth Bleaching a
Bestford, John. 1996. Critical Review of the
SIMPULAN Mengenal Gigi Anda. Biological Aspects. Crot
Petunjuk bagi orangtua. Rev Oral Biol Med,14:
292-304.
Hasil penelitian ini dapatAlih bahasa: drg. Johan
Arif Budiman. Ed.2. James CS.
disimpulkan bahwa tidak adaJakarta: Arcan. 1999.Analytical
peningkatan kadar kalsium pada H. 18-14. Chemistry of Foods.
Gaithesburg: Aspen. P.
pemberian gel ekstrak cangkang kerang 6. PKSPL. 2004. 14-8.
darah yang ditambahkan dengan fluoride Penelitian dan
Pengembanga
(sodium fluoride) selama 3 hari dan ada n Budidaya
peningkatan kadar kalsium pada Perikanan
pemberian gel ekstrak cangkang kerang (Kerang 44
darah yang ditambahkan dengan fluoride Darah) di
Kabupaten
(sodium fluoride) selama 14 dan 28 hari Boalemo
terhadap kadar kalsium pada gigi sapi. Provinsi
Gorontalo.
Kerjasama
BAPPEDA
dan PKSPL.
Laporan
Penelitian
Enanda DA. 2009. Efek
Pemberian Fluoride
Varnish di Kedokteran
Gigi. Skripsi,
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

14. Edmunds DH, Whittaker DK, Green RM. 1988.


Suitability of Human, Bovine, Equinine, and 16. Mount GJ, Hume WR. 2005. Preservation
Bovine Tooth Enamel For Studies of Artificial
Bacterial Carious Lesions. Caries Res, 22. P. and Restoration of Tooth Structure. 2nd ed.
336-327. Knowledge book and software. Australia. P.
212,87,39,25,2.
15. Kidd E and Sally J. 1991. Dasar-dasar Karies.
Terjemahan Narlan Sumawinata dan Safrida 17. Featherstone JDB. 2009.
Faruk. Jakarta: EGC. H. 111-1. Remineralizzation, the Natural Caries
Repair Process- The Need for New
Approaches. Advances in dental research.
Sagepub. P. 6, 4.
45
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Kepekaan Indra Rasa Asin Pada Penggunaan Obat


Kumur Kombinasi Jahe Merah dan Kayu Manis
Dibanding Klorheksidin
(Salty Taste Sensitivity During Use of Mouthwash Combination
of Red Ginger and Cinnamon Than Chlorhexidine)
Ria Harum Pertiwi, Endah Wajuningsih*, Noengki Prameswari**
*Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya
**Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya

ABSTRACT

Background: Using mouthwash is a solution for individuals with a high gag response, but
some mouthwash on the market proven decreasing sensitivity of taste. Red ginger and
cinnamon are easily found and commonly used as a traditional medicine in Indonesia. Studies
show red ginger and cinnamon has antifungal,and antibacterial power. Purpose: to determine
differences in sensitivity of saltiness use a mouthwash combination of red ginger and
cinnamon than chlorhexidine. Materials and Methods: This research is using pretest posttest
control group design. 24 sample divided into four groups with one control group using
chlorhexidine 0,2% and 3 treatment groups using infusum of red ginger and cinnamon 0,5%;
0,75% and 1,0% for 5 days. Salty taste sensitivity test recorded using scoring index. Data
were analyzed with the Wilcoxon test and Kruskal Walis followed by Post hoc analyzes with
95% significance (p<0,05). Result: There is a significant difference before and after using
mouthwash combination of red ginger and cinnamon 0,75% (p=0,025) due to an increasing in
sensitivity score of saltiness, also there is a significant difference before and after using
chlorhexidine 0,2% (p=0,38) due to decreasing in sensitivity score of saltiness. In the Post
Hoc analysis are significant differences between the mouthwash after rinsing with
chlorhexidine 0,2% compared with red ginger and cinnamon 0,75% (p=0,19). Conclusions:
Sensory sensitivity of saltiness use a mouthwash combination of red ginger and cinnamon
0,75% difference than chlorhexidine 0,2%.

Keywords: Sensitivity of saltiness, mouthwash, red ginger, cinnamon, chlorhexidine

Correspondence: Endah Wajuningsih, Deparment of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arief Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945964, 5945894, Email:
endah1822@yahoo.com
46
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang: Penggunaan obat kumur merupakan solusi bagi individu dengan respon
muntah yang tinggi, namun beberapa obat kumur dipasaran terbukti menurunkan
kepekaan indra rasa. Jahe merah dan kayu manis merupakan tumbuhan yang mudah
ditemukan dan umum digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Penelitian
menunjukan jahe merah dan kayu manis memiliki daya antibaketri dan antijamur.
Tujuan: untuk mengetahui perbedaan kepekaan indra rasa asin pada penggunaan obat
kumur kombinasi jahe merah dan kayu manis dibanding klorheksidin. Bahan dan
Metode: Desain penelitian ini adalah pretest posttest control group design. 24 sampel
dibagi menjadi empat kelompok dengan dengan 1 kelompok kontrol mengunakan
klorheksidin 0,2% dan 3 kelompok perlakuan mengunakan infusum jahe merah dan kayu
manis 0,5%; 0,75%; dan 1,0% selama 5 hari. Dilakukan uji kepekaan rasa asin
mengunakan indeks skoring. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Kruskal Walis yang
dilanjutkan analisis Post Hoc dengan kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil: Terdapat
perbedaan bermakna sebelum dan sesudah mengunakan obat kumur kombinasi jahe
merah dan kayu manis 0,75% (p=0,025) karena terjadi peningkatan skor kepekaan rasa
asin, serta terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah mengunakan klorheksidin
0,2% (p=0,38) karena terjadi penurunan skor kepekaan rasa asin. Pada analisis Post
Hoc terdapat perbedaan bermakna sesudah berkumur dengan obat kumur klorheksidin
0,2% dibanding jahe merah dan kayu manis 0,75% (p=0,19). Simpulan: Kepekaan indra
rasa asin pada penggunaan obat kumur kombinasi jahe merah dan kayu manis 0,75%
berbeda dibanding obat kumur klorheksidin 0,2%.

Kata kunci: Kepekaan indra rasa asin, obat kumur, jahe merah, kayu manis, klorheksidin

Korespondensi: Endah Wajuningsih, Bagian Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945864,
5912191, Email: endah1822@yahoo.com
minuman, secara
khusus penting
untuk dokter gigi
PENDAHULUAN reseptor lama karena rasa
secara terus- merupakan
stimultan utama
Lidah merupakan jaringan lunakmenerus diganti untuk stimulasi
yang memiliki bentuk anatomis dengandengan waktu
aliran air liur
banyak papila, adanya fisura di bagian paruh sekitar 10
3 yang penting
tengah, menyebabkan banyak sekalihari. Dalam dalam menjaga
bakteri bersembunyi di bagiankondisi normal, kebersihan dan
1,2
dorsum. Salah satu fungsi lidahregenerasi taste kesehatan
adalah sebagai reseptor indra rasabud terjadi pada mulut.
5
pengecap. Lidah kita memiliki limakecepatan 4 yang Intensitas
dasar pengecap, yaitu rasa asin, asam,konsisten. merasakan rasa
manis, pahit, dan umami. Pada lidahKepekaan indra asin pada
terdapat area yang berbeda-beda untukrasa penting
individu cukup
merasakan reseptor rasa.
1 dalam dalam
kelangsungan tinggi.
Pengecapan adalah sensasi yanghidup yakni Menambahkan
dirasakan oleh taste buds. Sel basalsebagai penilaian garam pada
pada taste bud berdiferensiasi menjadiatau apresiasi makanan adalah
sel reseptor baru, dan sel terhadap hal yang umum
makanan dan dilakukan
47
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
deskuamasi
mukosa mulut,
mukositis,
sehari-hari karena garam memiliki Membersih
banyak sifat yang diinginkan, sepertikan erytema
lidah
meningkatkan sifat-sifat sensoriumumnya multiforme,
positif dari hampir setiap makanandilakukan secara pertumbuhan
6 subur kandida
yang dikonsumsi manusia. Perubahanmekanis yakni albikan, lesi
rasa asin berhubungan dengan tekananmengunakan aftosa, lidah
darah. Hal ini berguna untuk deteksisikat gigi
7 maupun tongue terasa terbakar,
secara dini kondisi tubuh seseorang. black hairy
Pada penelitian indra rasa yangscraper yang toungue, serta
diujikan adalah asin pada garam dirancang khusus peningkatan
dapur, dikarenakan intensitassesuai bentuk resiko kanker
merasakan rasa asin cukup tinggi anatomi lidah. 10
Beberapa orang mulut.
akibat penambahan garam pada
makanan sering dilakukan dalamtidak Back to
6 membersihkan nature
konsumsi sehari-hari. Penelitian inilidahnya secara merupakan
tidak melakukan uji pada rasa manis, mekanis karena anjuran dari
pahit, umami, dan asam. Kebanyakanmemiliki respon World Health
zat rasa manis adalah zat kimiamuntah yang Organization
organik yang sangat bervariasi dimanatinggi. (WHO).
perubahan yang sangat kecil padaPenggunaan obat Pemanfaatan
struktur kimia, dapat mengubah zatkumur sebagai ekstrak
dari rasa manis menjadi pahit.pembersih tumbuhan
Thresholds untuk rasa pahit olehrongga mulut sebagai
kuinin paling rendah dibanding rasasecara kimia pengobatan
lain yakni 0,000008 M, sehinggamerupakan tradisional
menyebabkan uji terhadap rasa pahitsolusi bagi merupakan salah
sulit dilakukan. Umami secarabeberapa orang satu
kualitatif berbeda dari rasa asam, asin,dengan respon tindakannya.
11
manis, atau pahit, hal inimuntah yang Jahe dan kayu
mengakibatkan persepsi terhadap rasa 1,9 manis telah
umami tergolong sulit dikarenakantinggi. secara luas
karena rasa umami sulit dibedakan Sebagian
1 besar obat kumur
digunakan
secara jelas dibanding rasa yang lain. sebagai bahan
dipasaran tidak
Kebersihan lidah mempengaruhidapat ditelan, tambahan dalam
dalam proses penghantaran rangsangmengandung makanan,
rasa, oleh sebab itu penting bagibahan kimia minuman, serta
seseorang untuk menjaga kebersihansintetika dan banyak
rongga mulut. Menyikat gigialkohol dalam dimanfaatkan
merupakan perawatan esensial untukkadar yang tinggi dalam ramuan
kesehatan mulut, namun ada beberapadan jamu yang
telah
perawatan tambahan lain yang perludilaporkan dipercaya
memiliki banyak
dilakukan sendiri di rumah sehari-hari,menimbulkan
khasiat salah
membersihkan lidah adalah salah satuefek samping
satunya untuk
diantaranya.
8 seperti
kesehatan rongga
penurunan 12
kepekaan indra mulut.
rasa, perubahan Terdapat tiga
warna pada gigi jenis jahe yakni
dan lidah, jahe gajah, jahe
emprit, dan jahe merah. Dari ketigadikarenakan oleoresinnya
Jenis jahe tersebut jahe merah lebihkandungan 13
paling tinggi.
banyak digunakan sebagai obatminyak atsiri dan

48
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
control group
design. Sampel
penelitian ini
Pada penelitian ini digunakanmukosa, dan rasa
adalah
obat kumur kombinasi jahe merah (Z.obat 19 yang
pahit. Waktu mahasiswa
officinalle var. amarum) dan kayu manis
semester satu,
( Cinnamomum burmannii),efektif berkumur
tiga, lima, dan
dikarenakan penggunaan jahe secaradengan obat
kumur tujuh pada tahun
tunggal dalam konsentrasi tinggi dapat khlorheksidin
ajaran 2012-
menimbulkan rasa pedas sehinggaadalah selama 45
dikombinasikan dengan kayu manisdetik.20
2013 di Fakultas
dikarenakan keduanya memiliki zat Kedokteran
aktif yang potensial digunakan sebagai Penggunaa Umum dan
obat kumur dimana pada jahe merah n obat kumur Fakultas
terdapat gingerol dan shogaol sebagai sebagai Kedokteran Gigi
14 pembersih Universitas Hang
antibakteri dan antioksidan; Limonenerongga mulut Tuah Surabaya
15
dan asam aspartat sebagai anti jamur, sehari-hari dapat yang berjenis
sedangkan pada kayu manis terdapatberpengaruh kelamin laki-
sinamaldehid sebagai anti bakteri; tanin terhadap mukosa laki.
dan flavonoid sebagai antioksidan; dan rongga mulut Subyek
12
eugenol sebagai analgesik. Pemberiandan diduga pada penelitian
kayu manis dapat meningkatkan aroma, berpengaruh dibagi dalam 4
rasa, dan warna sehingga lebih dapat terhadap indra kelompok yaitu
diterima bila digunakan sebagai obat rasa dikarenakan kelompok
kumur.
16 kandungan kimia kontrol dengan
didalamnya oleh klorheksidin
Dosis yang disarankan untuklatar belakang 0,2% (K), dan 3
jahe sebagai infusum atau dekoktersebut peneliti kelompok
adalah 0,25-1 gram dalam 150 ml airingin mengetahui perlakuan
17
mendidih, sedangkan dosis untukperbedaan mengunakan
kayu manis dalam bentuk serbukkepekaan indra obat kumur jahe
kering sebagai infusum adalah 0,5-1rasa asin pada merah (Z.
18
gram. Dari kedua refrensi diataspenggunaan obat officinalle var.
pada penelitian ini dipergunakankumur herbal amarum) dan
konsentrasi obat kumur kombinasi yang kayu manis (
jahe merah dan kayu manis sebesarmengandung Cinnamomum
0,5%; 0,75%; dan 1,0%. kombinasi jahe burmannii)
Salah satu obat kumur yangmerah dan kayu dalam bentuk
secara umum digunakan adalahmanis dibanding sediaan infusum
klorheksidin. Klorheksidin merupakanklorheksidin. dengan
obat kumur anti bakterial yang sangat konsentrasi 0,5%
populer saat ini. Klorheksidin (P1); 0,75%
merupakan suatu turunan bisguanidaBAHAN DAN (P2); 1,0% (P3)
yang efektif untuk mengurangiMETODE sehingga total
terjadinya radang gingiva dan sampel yang
akumulasi plak. Penggunaan Penelitian digunakan pada
klorheksidin memiliki efek sampingini adalah penelitian ini
berupa stain, perubahan rasa (kecappenelitian adalah 28
logam), iritasi eksperimental sampel.
dengan Sampel di
rancangan the instruksikan
pre test post test untuk berkumur
dengan obat kumur sebanyak 10 mlselama 45 detik

49
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

sesuai pembagian kelompok setiap


satu kali sehari. Data diambil dua Tabel 1. Hasil analisis deskriptif sebelum
kali untuk tiap sampel yakni sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur
klorheksidin 0,2% (K); kombinasi jahe
perlakuan (hari ke 0), dan setelah merah dan kayu manis 0,5% (P1);
perlakuan (hari ke 5). Cara kombinasi jahe merah dan kayu manis
pengambilan data sebagai berikut: 0,75% (P2); dan kombinasi jahe merah
mula sampel diinstruksikan untuk dan kayu manis 1,0% (P3)
berkumur tiga kali dengan aquades, Rata-
kemudian meludah beberapa kali Obat Mi- Mak- Rata ±
sampai tidak ada sisa aquades yang ku- ni- si- Standar
tertinggal di dalam mulutnya. mur N mal mal deviasi
Se-
Selanjutnya sampel diinstruksikan be-
untuk menjulurkan lidah, kemudian lum K 7 1 5 2,29±1,50
dikeringkan dengan cotton roll untuk P1 7 1 5 2,86±1,57
mencegah pengaruh saliva. Setiap P2 7 2 4 3,14±0,90
larutan NaCl diberi index scoring P3 7 1 5 2,86±1,57
dari 0 hingga 7. Larutan garam Se-
(NaCl) konsentrasi terendah 0,01 su-
yakni dengan skor 7 dioleskan dah K 7 0 5 1,29±1,80
P1 7 1 6 3,29±1,60
bagian tepi depan lidah pada daerah P2 7 2 5 3,86±1,07
pinggiran dorsum lidah dengan P3 7 0 4 2,14±1,57
menggunakan cotton buds hingga
sampel merasakan asin. Bila sampel
belum merasakan asin, maka Berdasarkan tabel 1. dapat
diinstruksikan untuk berkumur dilihat skor minimal sebelum
perlakuan 1, skor maksimal adalah 5,
dengan aquades selama 20 detik
setelah perlakuan skor minimal 0
kemudian istirahat selama kira-kira
sedangkan skor maksimal adalah 6.
lima menit sebelum perlakuan
Dapat disimpulkan terdapat
berikutnya dengan konsentrasi yang
penuruan skor minimal pada
lebih pekat. Bila sampel sudah kelompok K dan P3 dan terdapat
merasakan asin memberi tanda peningkatan skor maksimal pada
dengan mengangkat tangan. kelompok P1 dan P2.
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon
HASIL Test, menunjukkan bahwa nilai
signifikan sebelum dan sesudah
Dari dari penelitian tentang menggunakan obat kumur P1
kepekaan indra rasa asin pada menunjukkan hasil tidak terdapat
penggunaan obat kumur kombinasi perbedaan yang bermakna karena
jahe merah dan kayu manis (p=0.083)>0,05, demikian pula pada
dibanding klorheksidin dilakukan uji penggunaan obat kumur P3 karena
hipotesis non parametrik dengan (p=0,102)>0,05, sedangkan nilai
taraf signifikan 95% signifikan penggunaan obat kumur
(p=0,05),dengan hasil sebagai obat kumur P2 menunjukkan hasil
berikut: terdapat perbedaan yang bermakna
karena (p=0,025)<0,05, demikian
pula pada penggunaan obat kumur K
karena (p=0,38)<0,05.

50
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
21
reseptor.
Konsentras
Berdasarkan hasil uji Kruskal rasa, yang i jahe yang
Wallis diperoleh nilai p=0,033, menyebabkan terlalu tinggi
karena nilai p<0,05, maka dapat aktivasi sel-sel dalam
diambil kesimpulan bahwa terdapat rasa. Air liur yang pengunaannya
perbedaan selisih skor indra rasa dikeluarkan pada sebagai obat
asin sebelum dan sesudah rongga mulut kumur dapat
menggunakan obat kumur antar juga mencapai menyebabkan
kelompok. taste pore dimana penurunan
air liur kepakaan rasa
Tabel 2. Hasil analisis Post-Hoc pada uji mengandung zat asin karena
Mann-Whitney mocous yang konsentrasi
Perbandingan Asypm. Sig. (2- tinggi seperti senyawa (6)-
tailed) shogaol dalam
mukopolisakarida
K dan P1 0,038* serbuk jahe
. Substansi
K dan P2 0,019* kering yang
mocous di dalam
K dan P3 0,266 dipergunaakan
P1 dan P2 0,357 dan pada taste sebagai bahan
P1 dan P3 0,240 pore dapat pembuatan obat
P2 dan P3 0,042* mengganggu kumur
Keterangan: akses zat rasa menimbulkan
sig = nilai signifikan untuk mencapai 22
* = terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) membran rasa pedas.
reseptor. Penelitian ini
dipergunakan
Berdasarkan hasil analisis Menyikat kombinasi jahe
Post-Hoc dari tabel 2. perbandingan permukaan lidah merah dan kayu
kelompok K dan P1; K dan P2; P2 secara ringan
manis dengan
dan P3 terdapat perbedaan bermakna dapat tujuan
p<0,05 sedangkan antar kelompok K menghilangkan meningkatkan
dan P3; P1 dan P2 ; P2 dan P3 tidak lendir yang efek farmakologi
terdapat perbedaan bermakna mungkin belum sebagai obat
p>0,05. Perbandingan skor kepekaan hilang hanya kumur yakni
rasa asin sesudah berkumur dengan dengan berkumur, meningkatkan
obat kumur K dan P2 memiliki nilai namum pada daya antibakteri,
signifikan yang paling bermakna individu yang antimikroba,
dari perbandingan kelompok obat memiliki repson antiseptik,
kumur lain dengan (p=0,19)<0,05. muntah yang antijamur.
12
tinggi seperti
Pengunan kayu
pada lansia manis dapat
PEMBAHASAN berkumur dapat memperbaiki
dijadikan solusi. rasa dan
Kebersihan lidah Peningkatan menambah
mempengaruhi dalam persepsi rasa sensitivitas indra aroma sehingga
oleh sebab itu penting bagi rasa asin dan meminimalisir
seseorang untuk menjaga kebersihan asam akibat rasa pedas akibat
rongga mulut. Pengecapan adalah membersihkan
8
pengunaan
sensasi yang dirasakan oleh taste lidah dapat konsentrasi jahe
3 disebabkan oleh merah dalam
buds. Taste bud memiliki lubang
akses yang lebih konsentrasi yang
kecil disebut taste pore, melalui
taste pore zat rasa dapat mencapai besar dari zat rasa
23
tinggi.
membran reseptor apikal dari sel untuk mencapai
membran Pada
penggunaan obat kumur klorheksidinindra rasa asin, sebelum dan
0,2% terjadi penurunan skor kepekaanyang signifikan sesudah
51
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kumur
kombinasi jahe
merah dan kayu
menggunakan obat kumurmanis 0,75%
(p=0,38)<0,05. Hal ini diakibatkanterlarut manis 1,0% tidak
0,375
efek samping penggunaangram jahe merah menunjukkan
klorheksidin yang sering terjadi adalahdan 0,375 gram perbedaan
24 (p=0.102)>0,05.
gangguan kepekaan indra rasa. kayu manis
Pada konsentrasi
Berkumur dengan klorheksidin dimana pada
konsentrasi 1,00% terlarut
secara kronis sebagai oral-antiseptik, 0,5 gram jahe
telah menunjukkan adanyatersebut sedikit merah dan 0,5
pengurangan rasa asin garam dapurmenimbulkan gram kayu
(NaCl). Hal ini dikarenakan transduksirasa pedas.
manis, pada
rasa asin pada manusia melaluiDalam jahe
konsentrasi
saluran epitel yang sensitif terhadap merah
tersebut sedikit
kation klorheksidin sehinggaterkandung zat menimbulkan
menghambat transduksi rasa asinaktif asam
sensasi rasa
NaCl dan KCl NH4Cl untuk melewati aspartat yang
25 memiliki efek pedas.
saluran epitel pada lidah. Kandungan
farmakologis
Berdasarkan hasil analisis datayakni borneol, sineol,
pada pengunaan obat kumurmerangsang shogaol,
kombinasi jahe merah dan kayu manissyaraf, dan zingiberol, dan
0,5% tidak menunjukan perubahanmenimbulkan gingerol pada
terhadap kepekaan skor indra rasa asinrasa yang jahe merah
(p=0.083)>0,05. Pada jahe merahmenyegarkan. merupakan unsur
terdapat gingerol dan oleoresin yangPada kayu manis yang
menyebabkan rasa pedas (Tim, 2002).terdapat zat aktif menimbulkan
Pada konsentrasi 0,5% terlarut 0,25tanin dan rasa pedas dan
gram jahe merah dan 0,25 gram kayuflavonoid 23
hangat. Hal ini
manis yang merupakan konsentrasisebagai diduga bahwa
minimal sehingga kandungan gingerolantioksidan.14 penurunan
dan oleoresin tergolong sedikit yangZat aktif yang kepekaan indra
berkibat tidak mempengaruhiterkandung rasa asin yang
kepekaan indra rasa asin. dalam obat terjadi belum
Berdasarkan hasil analisis datakumur nampak secara
pada penggunaan obat kumurkombinasi jahe signifikan
kombinasi jahe merah dan kayu manismerah dan kayu dikarenakan
0,75% terjadi peningkatan skormanis tersebut perlakuan pada
kepekaan indra rasa asin, dengan nilaididuga penelitian hanya
signifikan sebelum dan sesudahberpengaruh selama lima hari
menggunakan obat kumurterhadap sehingga lama
(p=0,25)<0,05 yaitu dari analisispeningkatan kontak dan
deskriptif dari tujuh sampel terdapatkepekaan indra sensasi obat
lima sampel yang mengalamirasa asin asin. kumur
peningkatan skor kepekaan rasa Berdasarka kombinasi jahe
sebesar satu. Pada obat kumurn hasil analisis merah dan kayu
kombinasi jahe merah dan kayu perbedaan skor manis
kepekaan indra konsentrasi 1,0%
rasa asin pada terhadap papila
sebelum dan lidah belum
sesudah bermakna
pengunaan obat mempengaruhi
kepekaan indra rasa asin, apabilaklorkeksidin, secara jelas
melihat efek samping yangefek samping
ditimbulkan akibat berkumur denganbaru muncul

52
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
men. Tsushida
juga
setelah penggunaan selama 17peroksidasi lipid membuktikan
minggu.
24
sehingga bahwa salah satu
komponen
Perbandingan skor kepekaanmenimbulkan
efek positif pada fenolik
rasa asin sesudah berkumur dengankepekaan indra antioksidan jahe,
obat kumur klorheksidin 0,2% danrasa.27 yakni shaogaol,
kombinasi jahe merah dan kayu manis merupakan
0,75% memiliki nilai signifikan yang Penelitian
yang dilakukan komponen
paling bermakna dari perbandingan dengan aktivitas
oleh Fugio dalam
kelompok obat kumur lain dengan antioksidan yang
Kusumaningati
(p=0,19) 0,05. Pada analisis diskriptif 28
mengenai sifat tinggi.
dapat dilihat sesudah mengunakan
antioksidan Penelitian
obat kumur klorheksidin 0,2%
komponen kimia yang dilakukan
mengalami penuruanan total skor
jahe, ditemukan oleh Boik pada
kepekaan indra rasa asin sebesar tujuh,
shaogaol dan tahun 1995
sedangkan kelompok kombinasi jahe
zingiberene yang dalam
merah dan kayu manis 0,75%
memperlihatkan Kusumaningati
mengalami peningkatan total skor
aktivitas juga menemukan
kepekaan indra rasa asin sebesar lima.
antioksidan yang bahwa jahe
Peningkatan skor kepekaan indrakuat. Fugio juga
rasa asin pada pengunaan obatmenyimpulkan merupakan
kombinasi jahe merah dan kayu manisbahwa aktivitas sumber utama
konsentrasi 0,75% diduga karenaantioksidan ini melatonin, suatu
kandungan antioksidan pada jahe.tergantung pada antioksidan yang
Antioksidan utama yang terkandungstruktur poten, bahkan
rantai
dalam jahe adalah gingerol, shogaolsamping lebih poten dari
dan
dan gingeron. pada glutation
pola substitusi
Ekstrak jahe mempunyai sifat cincin benzene. dalam
antioksidan, karena dapat Selanjutnya menangkap
”menangkap” anion superoksida dan penelitian radikal hidroksil,
radikal hidroksil. Percobaan dilanjutkan oleh serta lebih poten
menggunakan mikrosom hati tikus Tsushida, et al. dari pada vitamin
E dalam
yang dilakukan oleh Muchtadi danditemukan 12
menangkap
Hong pengunaan jahe dalam komponen pada
radikal peroksil.
konsentrasi tinggi menimbulkan efekjahe yang
memiliki Melatonin juga
negatif pada kepekaan indra rasa
menstimulasi
dikarenakan kandungan gingerol aktivitas
ezim antioksidan
yang tinggi dapat menghambat antioksidan yang
otak, yakni
pembentukan kompleks askorbat- lebih tinggi
dibanding α- glutation
besi (ferro) yang dapat menginduksi peroksidase.
peroksidasi lipid yang menimbulkantokoferol. Dari Melatonin
sensasi rasa logam pada kulit dan 12 komponen
26 tersebut, mampu berdifusi
lidah, namun pada konsentrasi ke dalam seluruh
kecil yakni sebagai suplemen aktivitas jaringan dalam
antioksidan terbukti mengurangi antioksidan jahe tubuh, termasuk
kadar plasma dari biomarker terutama membrane
dipengaruhi oleh
komponen intraseluler,
gingerol dan karena
heksahidrokurku strukturnya yang
lipofiliknya. Melatonin juga mampuradikal bebas.28
melindungi DNA dari kerusakan

53
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
magnesium
mampu
menurunkan
Jahe memiliki kandunganrespons manusia
kadar tekanan
minyak tidak menguap disebutterhadap manis,
darah rata-rata
oleoresin. Komponen oleoresin jahepahit dan umami
17
tetapi tidak pada secara
segar yang bersifat sebagai pembawa substansial.
rangsangan asam
rasa pedas dan pahit. Rasa pedas Individu yang
dan asin.
didominasi oleh gingerol danSenyawa memiliki
senyawa-senyawa homolognya. kepekaan rasa
Sedangkan kepedasan pada jahe yang“panas” yang
asin yang baik
telah mengalami pengeringanlain seperti
dapat
oleoresin
disebabkan oleh dominasi keberadaan mengkontrol
capsaicin,
senyawa (6)-shogaol, yang merupakan konsumsi garam
megurangi
bentuk komponen gingerol yangrespon terhadap pada tingkat
terdehidrasi. Senyawa senyawa asam, yang normal
(6)-gingerol diketahui dapatpahit, dan manis, sehingga dapat
menghambat aktivitas motorik,sedangkan meminimalkan
mengurangi rasa sakit (analgesicpiperin juga resiko terjadinya
effect), efek antibatuk, dan dapatmemiliki efek hipertensi akibat
memperpanjang waktu tidur padapada tanggapan kunsumsi garam
tikus percobaan. terhadap 30
29 yang berlebih.
Telah diketahui dari penelitiangaram.
Ganguan
sebelumnya bahwa jenis jahe merah Penurunan
memiliki kandungan zat gingerol dankepekaan indra rasa
rasa pengecapan
oleoresin yang paling tinggiasin dapat
dibandingkan jenis jahe yang lain.menyebabkan dapat
Selain itu, komponen oleoresinnyapeningkatan mengurangi
juga mempunyai efek farmakologiskonsumsi kenikmatan
seperti immunomodulator, anti-tumor,terhadap garam hidup dan dapat
antiinflamasi, anti-apoptotik, anti-yang menyebabkan
dapat penderita
13
hiperglikemik, dan anti-lipidemik. menyebabkan menjadi tidak
Komponen oleoresin pada jahehipertensi dan nyaman karena
segar yang bersifat sebagai pembawa penyakit mempengaruhi
rasa pedas dan pahit pada penelitiankardiovaskuler. kemampuannya
ini tidak secara bermakna berpengaruhKonsumsi kadar untuk menikmati
terhadap penurunan kepekaan rasagaram yang makanan,
asin hal ini sesuai dengan penelitian tinggi minuman, dan
yang dilakukan oleh Talavera, dkkmeningkatkan bau yang
yang menyatakan bahwa senyawaprevalensi menyenangkan.
panas pada oleoresin hanyahipertensi. Kelainan ini juga
berpengaruh terhadap penurunanMengurangi berpengaruh
respon asam, pahit, dan manis. Sensasikonsumsi garam terhadap
panas (pedas) dan dingin pada zatsecara kemampuan
seperti capsaicin (komponen yangkomprehensif, penderita untuk
tajam pada cabai) dan mentolbaik sendiri mengenali bahan
menstimulasi perubahan suhu padamaupun dalam kimia yang
mukosa rongga mulut. Diketahuikombinasi berbahaya,
bahwa capsaicin menekan dengan sehingga dapat
peningkatan menimbulkan
asupan kalium, akibat yang
kalsium dan serius.
17
Peningkatan skor kepekaan rasa0,75% bermakna
asin pada pengunaan obat kumurmenunjukkan dikarenakan
kombinasi jahe merah dan kayu manishasil yang

54
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
garam dapur
(NaCl).
baik jahe merah maupun kayu SIMPULAN
manis memiliki efek sebagai
antioksidan, dimana pada jahe 55 Hasil penelitian
terkandung zat zingiberene, ini dapat
gingerol, gingeron, disimpulkan
heksahidrokurkumen, shaogaol dan bahwa:
26,28
melatonin, sedangkan pada Kepekaan indra
kayu manis terdapat zat aktif tanin rasa asin pada
dan flavonoid sebagai penggunaan obat
14
antioksidan. Ekstrak jahe kumur kombinasi
mempunyai sifat antioksidan, jahe merah dan
karena dapat kayu manis
”menangkap” anion superoksida 0,75% berbeda
26 dibanding obat
dan radikal hidroksil.
Disamping efek kumur
antioksidannya, kandungan klorheksidin
aspartic acid pada jahe merah 0,2%,
memiliki efek farmakologis yakni Penggunaan obat
merangsang syaraf, dan kumur
menyegarkan. klorheksidin 0,2%
Chlorgenic acid pada jahe merah menyebabkan
dapat mencegah proses penuaan, penurunan skor
serta farnesol pada jahe merah kepekaan indra
berfungsi merangsang regenerasi rasa asin.
22 Penggunaan obat
sel. Jahe memiliki efek jangka
pendek yakni menstimulasi kumur kombinasi
peredaran, dan menstimulasi jahe merah dan
vasomotorik, sedangkan kayu kayu manis 0,5%
manis memiliki efek jangka tidak
pendek yakni menenangkan sistem menyebabkan
saraf, dan mengurangi rasa nyeri.
31 perbedaan skor
kepekaan indra
Reseptor rasa asin yakni rasa asin.
garam (NaCl) berupa saluran epitel
+ Penggunaan obat
jenis Na pada membran apikal kumur kombinasi
32
taste bud, hal ini diduga jahe merah dan
menyebabkan pemberian obat kayu manis
kumur kombinasi jahe merah dan 0,75%
kayu manis 0,75% menyebabkan menyebabkan
lima dari tujuh sampel mengalami peningkatan skor
peningkatan kepekaan rasa asin kepekaan indra
dikarenakan pada jahe terdapat rasa asin.
+ - Penggunaan obat
mineral Na sejumlah 443 µg.g
1 28 kumur kombinasi
. Hal ini lah yang menyebabkan
jahe merah dan
obat kumur kombinasi jahe merah kayu manis 1,0%
dan kayu manis 0,75% memiliki tidak
respon yang baik terhadap menyebabkan
kepekaan indra rasa karena dapat perbedaan skor
meningkatkan kepekaan rasa asin kepekaan indra
rasa asin.
6. Dari ke empat obat kumur yang ujikan
obat kumur kombinasi jahe merah dan
kayu manis 0,75% memiliki respon
yang baik terhadap kepekaan indra
rasa asin karena meningkatkan
kepekaan rasa asin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton AC and Hall JE. 2008. Buku Ajar


Fisiologi Kedokteran. Ed.11. Jakarta: EGC. H.
696-649.
2. Keith LM, Arthur FD, and Anne MR. 2006.
Clinically Oriented Anatomy. 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
P. 1003-1002.
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

3. Junqueira LC dan Carneiro J. 2007. 16. Firdausni, Failisnur, Diza YH. 2011.
Histologi Dasar: Teks dan Atlas, Ed.10. Potensi Pigmen 107-101.
Jakarta: EGC. H. 122-90. Cassiavera Pada22. Redaksi Trubus.
4. Miura H and Barlow LA. 2010. Taste Bud Minuman Jahe 2009. Herbal
Regeneration and the Search for Taste Progenitor Instan Sebagai Indonesia Berkhasiat
Cells. J Archives Italiennes de Biologie, 148: Minuman Bukti Ilmiah dan
118-107. Fungsional. Cara Racik. Vol. 08.
5. Ferguson DB, 2006. Oral Bioscience. London: Jurnal Litbang Depok: Trubus
Churchil Livibgstone. P. 245-235. Industri, 1(1): Swadaya. H. 98-67.
21-15. 23. Maryani H dan
6. Henney JE, Taylor CL, and Boon CS. 2010.
Strategies to Reduce Sodium Intake in the United Brickmann J and Kristiana L. 2002.
States. Institute of Medicine (US) Committee on Wollschlaenger B. Tanaman Obat untuk
2003. The ABC Influenza. Jakarta:
Strategies to Reduce Sodium Intake. Washington
Clinical Guide to Agro Media Pustaka.
(DC): National Academies Press (US) Available H. 25-20.
Herbs. Austin, Texas:
from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NB
American Botanical24. Pindborg JJ. 2004.
K50958/. Diakses 25 Februari 2013.
Council. P. 177-173. Atlas Penyakit
7. Sunariani J, Yuliati, dan Aflah B. 2007. Newall CA, Anderson Mukosa Mulut.
Perbedaan Persepsi Pengecap Rasa Asin UsiaLA, and Philipson JD. Jakarta: Binarupa
Subur dan Usia Lanjut. Majalah Ilmu Faal 1996. Herbal Aksara. H. 312-310.
Indonesia, 6(3): 191-182. Medicines a Guide25. Breslin PAS and
8. Harris NO and Godoy FG, 2004. Primaryfor Health-care Tharp CD. 2001.
Preventive Dentistry. 6 th ed. New Jersey:Professionals. Reduction of
Pearson Prentice Hall. P. 137-39. London: The Saltiness and
9. Prijono E, Dewi W, Puspa TK. 2005. EfektivitasPharmaceutical Press. Bitterness After a
Pembersihan Lidah secara Mekanis MangunakanP. 137-76. Chlorhexidine Rinse.
Tongue Scraper Sibagariang N. 1997. Journal Chem Senses,
terhadap Jumlah Populasi Bakteri AnaerobEfek Samping 26(2): 105-16.
Lidah. The 22nd Indonesian DentalPengunaan 26. Mindasari R. 2010.
Association Congres. Jurnal PDGI, 55(3): Khlorhexidine 0,2% Studi Aktivitas
100-95. pada Penderita Antioksidan pada
10. Yuliharsini. 2005 Kegunaan dan Efek SampingGingivitis. Skripsi, Pembuatan Tempe
Obat Kumur dalam Rongga Mulut. Skripsi, Fakultas Kedokteran dari Kedelai, Jagung,
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatra Gigi, Universitas dan Dedak Padi.
Utara, Medan. H. 10-1. Sumatra Utara, Skripsi, Ilmu dan
11. BPOMRI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Medan. H. 10-1. Teknologi Pangan
Republik Indonesia). 2010. Acuan SediaanMangundjaja S, Nisa Fakultas Pertanian,
Herbal, 5(1): 6-3. RK, Lasaryna S, Universitas Sumatra
12. Dalimartha S. 2009. Atlas Tumbuhan ObatFauziah E, dan Utara, Medan. H. 10-
Indonesia Jilid 6. Jakarta: Pustaka Bunda. H. 53- Mutya. 2000. 1.
49. Pengaruh Obat27. Hong JH, Ozbek PO,
13. Ahmad M. 2008. Pengaruh Ekstrak Jahe MerahKumur Khlorheksidin Stanek BT, Dietrich
(Zingiber officinale Rubrum) dan Mahkota Dewaterhadap Populasi AM, Duncan SE, Lee
(Phaleria macrocarpa Kuman Streptococcus YW, Lesser G. 2009.
(Scheff) Boerl) terhadap PenghambatanMutans di Dalam Air Taste and Odor
Proliferasi Sel Leukemia THP-1 secara inLiur. Pertemuan Abnormalities in
vitro. Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian,Ilmiah Nasional, Cancer Patients. The
Institut Pertanian, Bogor. Universitas Journal of Supportive
14. Azima F, Muchtadi D, Zakaria FR, danIndonesia, Jakarta. H. Oncology, 7(2): 65-
Priosoeryanto BP. 2004. Kandungan Fitokimia5-1. 58.
dan Aktivitas Antioksi dan Ekstrak Cassia Vera Ohno T, Uematsu H,28. Kusumaningati RW.
(Cinnamomum burmanii). Stigma, 12(2): 236-Nozaki S, and 2009. Analisis
232. Sugimoto K. 2003. Kandungan Fenol
15. Tim L. 2002. Khasiat dan manfaat Jahe Merah siImprovement of Taste Total Jahe (Zingiber
Rimpang Ajaib. Jakarta: Agro Media Pustaka. H.Sensitivity of the officinale Roscoe)
76-1. Nursed Ederly by Secara In Vitro.
Oral care. Journal Skripsi, Universitas
Med Dent Sci, 50(1): Indonesia, Jakarta. h.

56
I
S
S
N
:
1
9
0
7-
5
9
Vol. 8 No. 2 Agustus 8
2014 7

10-1.Talavera K, Ninomiya Y, Winkel 29. Karppanen H, Mervaala E. 2006. Sodium


C, Voets T, and Nilius B. 2007. Visions Intake and Hypertension. J Progress in
& Reflections (Minireview) Influence of Cardiovascular Disease, 49(2): 75-59.
temperature on taste perception. J 30. CareySOM.2010.Psychoactive
Cellular and Molecular Life Sciences, Substance. A Guide to Ethnobotanical
64(4): 381-377. Plants and Herbs, Synthetic Chemicals,
Compounds and Products. Ed 1.1. P. 70-
52.
57
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh Nilai Alkalin Fosfatase dengan Ketinggian


Kortikal Mandibula pada Pasien Suspek
Osteoporosis Melalui Radiografi
Panoramik
(Influences Of The Alkaline Phosphatase Value with
Mandibular Cortical Bone Height in Patient
Suspect Osteoporosis with Panoramic
Radiography)
Farina Pramanik, Azhari, Lusi Epsilawati
Dentomaxillofacial Radiograph Padjadjaran University

ABSTRACT

Background: Osteoporosis was a metabolic bone disease characterized by the reduction of


mass and deterioration of bone microarchitecture. One indication that a decrease in height of
the mandibular cortical bone through panoramic radiographs. Another way that can help
detect osteoporosis is to find levels of alkaline phosphatase in the blood. Purpose: Of this
article was to look at the effect of alkaline phosphatase levels with mandibular cortical bone
height in patients with osteoporosis. Materials and Methods: This
study used a descriptive analytical method. Population of 18 panoramic radiographs
complete with blood tests that consisted of 14 patients with osteoporosis. The collected
data were analyzed with regression analysis and correlation. Result: The results obtained
for the regression formula right mandible Y=0.00005+0.00128X with r= 0.60456 and for
mandibular left Y=0.00007+0.00132X with r= 0.60034. Conclusion: The value of
alkaline phosphatase affect the height of the mandibular cortical bone in patients with
suspected osteoporosis through panoramic radiographs and there is a good correlation
between the value of alkaline phosphatase with cortical height in patients with suspected
osteoporosis.

Keywords: Alkaline phosphatase, height cortical mandible, osteoporosis, panoramic


radiograph

Correspondence: Farina Pramanik, Department of Radiology, Faculty of Dentistry,


Padjadjaran University, Sekeloa Selatan I, Bandung, Phone 022-2532683, 08122172983,
Email: iyank_drg@yahoo.com
58
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Osteoporosis adalah suatu penyakit metabolisme tulang yang ditandai
dengan adanya pengurangan massa dan kemunduran mikroarsitektur tulang. Salah satu
gejalanya yaitu penurunan ketinggian tulang kortikal mandibula melalui radiografi
panoramik. Cara lain yang dapat membantu mendeteksi kondisi osteoporosis adalah dengan
mencari kadar alkaline phosphatase dalam darah. Tujuan: Untuk melihat pengararuh kadar
alkaline phosphatase dengan ketinggian tulang kortikal mandibula pada pasien osteoporosis.
Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Populasi
berjumlah 18 buah radiografi panoramik lengkap dengan pemeriksaan darah yang terdiri
dari 14 penderita osteoporosis. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis
regresi dan korelasi. Hasil: Hasil penelitian diperoleh rumus regresi untuk mandibula kanan
Y=0,00005+0,00128X dengan nilai r=0,60456 dan untuk mandibula kiri
Y=0,00007+0,00132X dengan nilai r=0,60034. Simpulan: Adanya pengaruh nilai alkaline
phosphatase dengan ketinggian tulang kortikal mandibula pada pasien suspek osteoporosis
melalui radiografi panoramik dan terdapat korelasi yang tergolong kuat antara nilai alkalin
posfatase dengan ketinggian kortikal pada pasien suspek osteoporosis.

Kata kunci: Alkaline phosphatase, ketinggian kortikal mandibula, osteoporosis, radiografi


panoramik.

Korespondensi: Farina Pramanik, Bagian Radiologi, Kedokteran Gigi, Universitas


Padjadjaran, Sekeloa Selatan I, Bandung, Telepon 022-2532683, 08122172983, Email:
iyank_drg@yahoo.com
tulang dan
aktivitas osteoblas
sering dianalisa
PENDAHULUAN Osteoblas diantaranya yaitu:
yang matang akan kolagen tipe I,
Penelitian dibidang kedokteran gigimengekspresikan alkalin fosfatase,
telah mengembangkan berbagai macambeberapa senyawa osteopontin dan
1
analisa secara medis tentang gigi. kimia yang bisa osteokalsin
Beberapa macam penyakit sistemik,digunakan memungkinkan
ternyata banyak yang identik denganidentifikasi penilaian spesifik
kondisi gigi dan mulut pasien. Hal inilah aktivitas osteoblas dan sensitif dari
yang mendorong banyak peneliti medisdalam serum. pembentukan
maupun non medis untuk melakukanPengetahuan 5,6
tulang.
pengkajian lebih jauh tentang cara dalammengenai marker Selain itu
2,3
diagnosa penyakit. terutama yang indikator
Osteoporosis adalah suatu penyakit berhubungan terjadinya
metabolisme tulang yang ditandaidengan peningkatan laju
dengan adanya pengurangan massa danosteoporosis remodeling tulang
kemunduran mikroarsitektur tulang,dalam hal ini yang adalah
sehingga meningkatkan risiko frakturmempengaruhi peningkatan kadar
karena fragilitas tulang meningkat.perubahan tulang alkalin fosfatase
Insiden osteoporosis lebih banyak terjaditelah berkembang dan tartrate-
pada wanita dibandingkan pria terutamaselama dekade ini. resistant acid
4 Berbagai penanda phosphatase.
pada wanita pascamenopause. biokimia Serum Alkalin
(biochemical bone Fosfatase
marker) (ALP) terdiri dari
pembentukan beberapa
isoenzim

59
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Bagaimana
pengaruh nilai
Alkalin Fosfatase
yang terdapat pada banyak organ sepertiberdasarkan
hati, tulang, ginjal, usus dan placenta.radiografi dengan ketinggian
ALP hati dan tulang kadarnya tinggipanoramic dan kortikal
dalam serum sehingga banyak dipakaipencitraan lain, mandibula pada
untuk menilai proses metabolisme tulangteknik analisis pasien suspek
khususnya menilai dan memantauyang terus osteoporosis
aktivitas osteoblas dan untuk menilaiberkembang, hal melalui radiografi
kelainan pada hepatobilier.
7 ini memungkinkan panoramik.
Bagaimana
Bagian Klinik Veteriner Fakultasuntuk dilakukan korelasi antara
Kedokteran Hewan, Universitaspenilaian massa
nilai Alkalin
Airlangga menyatakan Alkalin Fosfatasetulang mandibula
Fosfatase dengan
memegang peranan penting dalamguna membedakan
ketinggian
mengendapkan kalsium dan fosfat keindividu dengan
dalam matriks tulang. Berdasarkan halosteoporosis dan kortikal
tersebut, maka sebagian dari Alkalintidak osteoporosis. mandibula pada
Fosfatase di dalam darah dapat menjadi Radiografi pasien suspek
indikator yang baik tentang tingkat panoramic osteoporosis
pembentukan tulang setelah mengalamidigunakan untuk melalui radiografi
8 menilai kualitas panoramik.
patah tulang.
tulang dengan Tujuan Penelitian
Selain itu Alkalin Fosfatasemenilai ketinggian ini adalah untuk
merupakan marker yang seringtulang dengan mengetahui nilai
digunakan dalam deteksi osteoporosismenggunakan Alkalin Fosfatase
karena kadarnya dalam serum banyak.mental indeks. dan ketinggian
Untuk itu penelitian mengenai Alkalin Berdasarkan kortikal
Fosfatase perlu di teliti kaitannya denganlatar belakang di
mandibula pada
osteoporosis. atas, maka akan pasien suspek
Secara umum, tingkat kadardilakukan osteoporosis
Alkalin Fosfatase meningkat pada pasienpenelitian melalui radiografi
dengan penyakit osteoporosis yangmengenai
panoramik. Untuk
ditandai dengan tingkat perubahan tulangpengaruh nilai mengetahui
yang tinggi dan kadar serumAlkalin Fosfatase
mencerminkan perubahan yangdengan ketinggian pengaruh nilai
dilakukan selama pembentukan tulangkortikal Alkalin Fosfatase
9,10 dengan ketinggian
mandibula pada kortikal
Dokter gigi mempunyai peranpasien suspek mandibula pada
penting dalam skrining osteoporosis,osteoporosis pasien suspek
karena sejumlah besar radiografi tulangmelalui radiografi osteoporosis
rahang yang dibuat oleh dokter gigi.panoramik. melalui radiografi
Selain itu, dokter gigi adalah dokter yang Bagaimana panoramik. Untuk
secara teratur dikunjungi pasiennilai Alkalin mengetahui
termasuk pasien lanjut usia, danFosfatase dan korelasi nilai
radiografi gigi adalah yang paling sering ketinggian Alkalin Fosfatase
digunakan sebagai alat bantu perawatankortikal dengan ketinggian
pasien. Sekarang ada sejumlah indeksmandibula pada
kortikal
rahang bawah pasien suspek mandibula pada
osteoporosis pasien suspek
melalui radiografi osteoporosis
panoramik. melalui radiografi
panoramik.

60
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Korea.
Perangkat
BAHAN DAN METODE pemriksaan
Harga a dan b laboratorium darah
Penelitian ini adalah penelitiandihitung dengan untuk Alkalin
deskriptif analitik dimana hasil yangrumus : Fosfatase. Metode
diperoleh berupa data sekunder dari arsip untuk mengukur
ketinggian tulang
foto rongent dan pemeriksaana=
2
∑ (∑ )−∑ .∑

kortikal mandibula
laboratorium. Sampel penderita
adalah mental
∑ 2−(∑ 2)

osteopenia dan osteoporosis yang berusia


indeks. Skala yang
50-70 tahun yang telah melakukan foto
∑ −∑ ∑

digunakan untuk
rongent panoramik dan pemeriksaanb= ∑ 2−(∑ 2)

pengukuran adalah
laboratorium dan berjenis kelamin
Rumus Korelasi (r) : mm.12 Metode
perempuan.
yang digunakan
∑ −(∑ )(∑ )

Dari hasil pemilihan, diperoleh 14r=


radiografi panoramik penderita
√{ ∑ −(∑)
untuk pemeriksaan ) }{ ∑

osteoporosis dan osteopenia yang Alkalin Fosfatase


dibuktikan dari nilai T (-1 s/d >-2) Alat dan adalah dengan
menggunakan
setelah pemeriksan DXA, berusia 50-70Bahan yang
serum darah dan
tahun dengan hasil pemeriksaandigunakan dalam
metode
laboratoium lengkap. Selain itupenelitian ini
pengukuran kadar
dilakukan penilaian untuk 4 buahadalah alat x-Ray
Alkalin Fosfatase
radiograf panoramik pasien dengandigital jenis
kondisi normal dibuktikan melalui nilaiPicasso Trio; adalah kolorimetri
merek Epx-Impla, dengan
T (0-(-1)).
menggunakan alat
Menggunakan pehitungan statistiktype B applied (mis.
regresi linier sederhana dengan rumuspart Impla, no seri fotometer/spektrof
11 0165906; produksi
sebagai berikut: otometer) manual
Vatech & E-woo
atau dengan
Rumus Regresi Linier Sederhana : Korea. Satu set
analizer kimia
komputer dan
otomatis. Satuan
Y = a + bX printer dengan
Alkalin Fosfatase
soft-ware yang 13
digunakan adalah adalah U/L.
Y = Variabel terikat
1 = Nilai intercept (konstanta) Program Easy
2 = Koefisien regresi Dent 4 Viewer dari
Vatech & E-woo
X = Variabel bebas

A
B C

Gambar 1. Tulang kortikal (a


dan b)14 dan Cara penarikan
garis pada mental indeks (c)12

Seleksi data dari data sekunder pemeriksaan alkalin phosfatase pada


baik dari foto rongent panoramik dan pasien osteopenia atau osteoporosis
61
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
berusia 50-70
tahun dengan hasil
pemeriksaan
yang di foto rongent panoramik.HASIL laboratoium
Pengukuran ketinggian tulang kortikal lengkap, diperoleh
dilakukan untuk sisi kanan dan kiri Dari 14 hasil penelitian
dengan mental indeks. Mengambil dataradiografi pada tabel 1.
dari arsip pemeriksaan alkalinpanoramik
phosfatase. Mengumpulkan data,penderita
membuat tabel dan menggunakan analisaosteoporosis dan
statistik yaitu regresi linier sederhanaosteopenia
dan korelasi. perempuan

Tabel 1. Perhitungan Nilai


Alkalin Fosfatase dn
Ketinggian Kortikal Mandibula
pada Pasien Osetoporosis
melalui Radiografi Panoramik

Pasien Al. Fosfatase (X)


1
2
3 108
4
5 108
6
7
8
9
10 113
11
12
13 102
14

Tabel 2.
Hasil
perhitungan
untuk
regresi linier
sederhana
∑ ∑
∑X Y1 Y2 X^2 Y1^2 XY1 Y2^2 XY2
1340 1,79 1,86 129634 0,235 173,100 0,254 179,85

Tabel 3. Hasil rata-rata pengukuran ketinggian tulang kortical


Kanan Kiri
Kelainan Normal Kelainan Normal
1,27 2,58 1,32 2,54
kanan 0,122 kanan dalam
Hasil dari berkura cm normal pada pasien 2,58 cm bentuk
penelitian dari 14 ng sedangk usia yang sama dan grafik:
radiografi penderitauntuk an jikadengan kirin
osteopenia dan 0,131 dibandi pemeriksaan DXA2,54
15
osteoporosis cm dan ngkan tanpa kelainancm.
diperoleh rata-ratakiri dengan osteopenia danApabila
ketingian tulangberkura pasien osteoporosis, ditampil
kortikal mandibula ng ketinggian kortikal kan

62
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
mengalami
penurunan pada
pasien
mandibula pada
osteoporosis
3 2,58 2,54 pasien suspek
secara kualitatif
osteoporosis.
Normal dan secara
2 Dengan nilai
1,27 1,32 kuantitatif yang
peningkatan (b)
diperlihatkan
1 Osteoporosi sebesar 0,00128
untuk mandibula dalam hasil
s
kanan dan 0,00132 perhitungan
0
untuk mandibula regresi linier
Kanan Kiri
kiri. Kekuatan sederhana yaitu
hubungan antara terdapat hubungan
Gambar 2. Menunjukkan rata-rata nilai alkalin positif antara nilai
ketinggian tulang kortikal mandibula phosphatase dengan alkalin
normal dan osteoporosis. ketinggian kortikal phosphatase
mandibula kanan dengan ketinggian
Berdasarkan hasil penelitian, dan kiri adalah kuat kortikal
nilai alkalin phosphatase pada pasien (0,600-0,799) mandibula kanan
osteoporosis masih dalam taraf normal dengan nilai r dan kiri pada
yaitu nilai rata-ratanya adalah 95,71 kanan = 0,60456 pasien suspek
U/L. Nilai normal alkalin phosphatase dan r kiri = osteoporosis,
pada pria 90–239 U/L dan wanita di 0,60034. artinya jika nilai
bawah 45 tahun 76–196 U/L dan Alkalin Fosfatase
7
wanita >45 tahun 87–250 U/L. tinggi (tidak
Hasil perhitungan dengan PEMBAHASAN normal) maka
menggunakan rumus regresi linier ketinggian
sederhana dan korelasi sebagai Berdasarkan kortikal
berikut: hasil penelitian di mandibula pun
atas, dapat dilihat berkurang (tidak
Kanan Kiri bahwa kadar normal) artinya
Kortikal Alkalin Fosfatase nilai Alkalin
Mandibula masih dalam taraf Fosfatase
Nilai a 0,00005 0,00007 mempunyai
normal pada pasien
Nilai b 0,00128 0,00132 pengaruh pada
Rumus regresi Y= 0,00005 Y= 0,00007
suspek osteoporosis
ketinggian
+ 0,00128 + 0,00132 dengan
X X pemeriksaan BMD kortikal
Nilai r 0,60456 0,60034 rendah, hal ini mandibula pada
dapat dikarekan pasien suspek
rentang nilai osteoporosis.
Hasil penelitian tersebut Kekuatan
Alkalin Fosfatase
mempunyai arti nilai b positif, maka hubungan antara
yang sangat besar,
terdapat hubungan positif atau searah nilai Alkalin
yang
antara nilai Alkalin Fosfatase dengan Fosfatase dengan
memungkinkan
ketinggian kortikal mandibula kanan ketinggian
pada nilai-nilai
dan kiri pada pasien suspek kortikal
tertentu sulit
osteoporosis, artinya jika nilai Alkalin mandibula kanan
teridentifikasi
Fosfatase naik (tidak normal) maka dan kiri tergolong
osteoporosis.
ketinggian kortikal mandibula pun
Ketinggian kuat.
turun (tidak normal). Artinya nilai
alkalin phosphatase mempunyai tulang kortikal Pendapat
mandibula yang sejalan
pengaruh dalam ketinggian kortikal
adalah terdapat
hubungan yang erat antara

63
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
of mass action )
kristal tersebut
pada akhirnya
aktifitas osteoblas dengan konsentrasimenunjukkan
Alkalin Fosfatase di dalam plasma, dibahwa bone turn akan mengendap
16
mana aktifitas enzim ini bertanggungover akan di dalam tulang.
jawab terhadap proses kalsifikasi fibrilmeningkat dengan Radiografi
kolagen sebagai bahan dasar daricepat setelah panoramik dapat
16
tulang. wanita memasuki digunakan sebagai
Sekresi Alkalin Fosfatase akanusia menopause media pendeteksi
menurun jika proses mineralisasidimana terjadi osteoporosis dan
jaringan osteoid sudah selesai.
17peningkatan kadar kadar Alkalin
Pendapat yang sama dinyatakan bahwaosteokalsin dan Fosfatase
enzim fosfatase lebih banyak berperanAlkalin Fosfatase merupakan salah
pada saat pembentukan matriks tulang,sebesar 50 % dan satu marker yang
dan akan menurun aktifitasnya ketikapenigkatan kadar baik dalam
sudah terjadi proses mineralisasi matriksC-telopeptide mendeteksi
tersebut.
16 sebesar 50 sampai osteoporosis.
150 %.
Berdasarkan penjelasan di atas, hal20
ini terjadi karena berhubungan dengan SIMPULAN
proses remodeling yang tidak seimbang Peranan
pada pasien osteoporosis, sehingga enzim Alkalin
resorpsi terjadi lebih dominan Fosfatase dalam Adanya
pengaruh antar
dibandingkan aposisi. Proses proses
nilai Alkalin
remodeling pada pasien osteoporosis mineralisasi
Fosfatase dengan
sebenarnya terjadi dengan laju yang adalah bahwa
enzim ini ketinggian tulang
cepat, proses pembentukan tulang
mempersiapkan kortikal
sebagai respon dari tubuh terjadi mandibula pada
dengan cepat, sehingga melibatkan suasana alkalis
pasien suspek
peran osteblas. Jumlah osteblas (basa) pada
jaringan osteoid osteoporosis
meningkat, osteoblast matang melalui radiografi
yang terbentuk,
menghasilkan ekspresi senyawa kimiasupaya kalsium panoramik dan
yaitu salah satunya Alkalin Fosfatase,dapat dengan korelasi yang
yang dapat digunakan sebagai markermudah terdeposit tergolong kuat
pengukuran aktifitas metabolisme tulangpada jaringan antara nilai
termasuk aktifitas osteoblas. tersebut. Selain itu Alkalin Fosfatase
Sehingga Alkalin Fosfatasedi dalam tulang dengan ketinggian
dianggap sebagai penanda spesifikenzim ini tulang kortikal
fungsi osteoblas yang berhubunganmenyebabkan mandibula pada
dengan tingkat pembentukan tulang. Inimeningkatnya pasien suspek
adalah penanda yang sangat sensitifkonsentrasi fosfat, osteoporosis
18-19 melalui radiografi
untuk pembentukan tulang. Kadarsehingga
Alkalin Fosfatase yang tinggi, mungkinterbentuklah panoramik.
terkait dengan meningkatnya aktivitasikatan kalsium-
osteoblas. Apabila kita memperhatikanfosfat dalam
kadar alkalin posfatase, maka kadarbentuk kristal
kalsium sebagai marker pembentukhidroksiapatit dan
tulang akan terlihat. berdasarkan
Hal ini sesuai dengan beberapahukum massa (law
penelitian cross sectional
64
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

DAFTAR PUSTAKA
12. Fox KM, Cummings SR, Powell-Threets K,
1. Naseem Shah, Nikhil Bansal, and Ajay Logani. Stone K. Family,1998, History and risk of
2014. Recent Advance in imaging Technologies osteoporotic fracture. Study of osteoporotic,
in Dentistry. World J radiol, 6(10): 807-794. fractures research group. Osteoporos Int, 8: 562-
557.
2. Aya Kurusua, Mariko Horiuchib, Kunimichi
Soma. 2009. Relationship between Occlusal13. Ira Sari Yudaniayanti. 2005. Aktifitas Alkaline
Force and Mandibular Condyle Morphology Phosphatase pada Proses Kesembuhan Patah
(Evaluated by Limited Cone-Beam Computed Tulang Femur dengan
Tomography), Angle Orthodontist, 79(6): 1063-9. Terapi CaCO3 Dosis Tinggi pada Tikus
Jantan (Sprague Dawley). Media
3. A Donald, Tyndall, Sonali R. 2008. Cone-Beam
Kedokteran Hewan, 21(1): 18-15.
CT Diagnostic Applications: Caries, Periodontal
Bone Assessment, and Endodontic Applications. 14. Taguchi A, M Ohtsuka, Tsuda M, Takamoto
Dental Clincal North Amercan Journal, 52: 841- T, Kodama I, Inagaki K, Noguchi T, Kudo
825. Y, Suei Y, Tanimoto K. 2007. Risk of
4. White SC, Atchison KA, Gornbein JA, Nattiv A, vertebral osteoporosis in post-menopausal
Paganini-Hill A, Service SK, and Yoon DC. 2005. women with alterations of the mandisible.
Change in mandibular trabecular pattern and hip J/ of Dentomaxillofacial Radiology 36:
fracture rate in elderly women. 194-143.
Dentomaxillofacial Radiology, 34: 174-168. 15. Lusi E dan Azhari. 2012. Correlated of the
5. Robling AG, Castillo AB, Turner CH, 2006. Mandible Cortical Highness with CTx and
Biomechanical and Molecular Regulation of Osteocalcin level in Patient Suspect Osteoporosis
Bone Remodeling. Anual. Riviews Biomed Eng with Panoramic Radiography. Bandung :
8:455-498. Dentomaxillofacial Radiograph, Faculty of
6. Axelrod DW, Teitelbaum SL. 1994. Results of Denstistry. University of Padjadjaran, Indonesia.
long-term cyclical etidronate therapy: bone H. 10-1.
histomorphometry and clinical correlates. J Bone16. Djojosoebagio, S. 1990. Fisiologi Kelenjar
Miner Res, 9S1:136. Endokrin. Departemen Pendidikan dan
7. Blake GM, Fogelman I. 1998. Application of Kebudayaan. Direktorat Jenderal
bone densitometry for osteoporosis. Endocrineol Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas.
Metab Clin North Am, 27: 267-88. Ilmu Hayati IPB. P. 227 -142.
8. Carter, M.A., 1992. Fraktur dan Dislokasi. Dalam17. Newton, C.D and Nunamaker, D.M. 1985. Text
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Book of Small Animal Orthopaedics. J.B.
Penyakit. S.A. Price dan L.M. Wilson. EGC. Lippincott Company. Philadelphia. P. 61 -35.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. P. 1188 -18. Lindh C, Petersson A, Klinge B, Nilsson M.1997.
1175. Trabecular Bone Volume and Bone Mineral
9. Dogan E, Posaci C. 2002. Monitoring hormone Density in the mandible. Dentomax- illofac
replacement therapy by biochemical marker of Radiol, 26: 106-101.
bone metabolism in menopausal women. Post19. Slemenda CW, Johnston CC, Hui S.1996.
Graduate Med J, 78: 731-727. doi: Assessing fracture risk. In: Osteoporosis. San
10.1136/pmj.78.926.727. Diego:Academic Press. P. 633-623.
10. Bauer DC, Gluer CC, Cauley JA. 1997.20. Edianto D. 2011. Analisa Turnover Tulang
Broadband Ultrasound Attenuation Predicts pada Wanita Usia Pasca Menopause
Fractures Strongly and Independently of berdasarkan Pemeriksaan Penanda
Densitometry in Older Women. Arch Int Biokimia Turnover Tulang di Dalam Serum
Med, 157:634–629. doi: dan Hubungannya dengan Beberapa Faktor
10.1001/archinte.157.6.629. Risiko Terjadinya Peningkatan Aktivitas
11. Sitepu, Nirwana. 2004. Analisis Jalur. Bandung : Remodeling Tulang pada Wanita Pasca
Unit Pelayanan statistika. FMIPA UNPAD. H. Menopause. Departemen Obstetri dan
27-26. Ginekologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatera Utara, Indonesia.
Available from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
789/21390/4/Chapter%20II.pdf.

65
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Avicennia


marina sp. Terhadap Penurunan Kadar
Malondialdehida Kelenjar Parotis
Tikus Periodontitis
(The effect of Avicennia marina sp. leaf extract on decreased
malondyaldehyde level of parotid gland in
periodontitis Wistar rats)
Novia Wiyono, Syamsulina Revianti*, Widyastuti**
*Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRAC

Background: Periodontal disease is the second largest oral disease in Indonesia population,
which caused by mixed periodontopathogen bacteria. The bacteria will trigger host’ respon to
kill the bacteria and also produce more free radical which can cause oxidative stress.
Avicennia marina sp is a natural product that has beneficial effects. One of which is activity of
antioxidant. Objective: The aim of this study is to investigate the effect of Avicennia marina sp
leaf extract on decreased malondyaldehyde level of parotid gland in periodontitis Wistar rats.
Materials and Methods: The experiment was held by post test only control group design.
Thirty five male Wistar rats divided into five group. K1 group was negative control group
without any treatment, K2 group was a positive control group induced by mixed
periodontopathogen bacteria, and the other groups K3, K4, K5 were induced by mixed
periodontopathogen bacteria and treated with Avicennia marina leaf extract on various dose:
K3 (0,25 gr/kg/day), K4 (0,5 gr/kg/day), K5 (1 gr/kg/day). After treatment, the rats were
sacrificed. Parotis gland malondyaldehyde level (mg/ml) of each group was measured by
thiobarbituric acid (TBA) method. All of datas were analyzed by one way ANOVA and LSD
test (p<0,05). Result: This study showed that parotis gland malondyaldehyda level was
significantly higher in K2 group (11,104086±0,9009975) than K1 group
(9,282800±0,9921072). K4 (9,599086±0,6413009) and K5 (9,127886±1,3362526) group was
significantly lower than K2 group (11,104086±0,9009975). Conclusion: Avicennia marina sp
leaf extract can decrease malondyaldehyde level of parotid gland in periodontitis Wistar rats
at doses 1 gr/kg.

Keywords: Avicennia marina sp. leaf extract, periodontitis, malondyaldehyde

Correspondence: Syamsulina Revianti, Department of Oral Biology, Faculty of Dentistry,


Hang Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191,
Email: syamsulinarevianti16@gmail.com
66
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Penyakit Periodontal menduduki urutan kedua yang masih merupakan
masalah di masyarakat Indonesia, dimana penyakit ini disebabkan bakteri mix
periodontopatogen. Bakteri akan memicu respon hospes untuk membunuh bakteri dan juga
memproduksi lebih banyak radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif.
Avicennia marina sp merupakan kekayaan alam yang memiliki efek menguntungkan. Salah
satunya adalah efek antioksidan. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun
Avicennia marina sp terhadap penurunan kadar malondialdehida kelenjar parotis tikus
periodontitis. Bahan dan metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian post test
only control group design. Tiga puluh lima tikus Wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok.
K1 merupakan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan, K2 merupakan
kelompok kontrol positif yang diinduksi bakteri mix periodontopatogen, dan kelompok K3,
K4, K5 diinduksi bakteri mix periodontopatogen dan diberi ekstrak daun Avicennia marina sp
dengan beragam dosis: K3 (0,25 gr/kgBB/hari), K4 (0,5 gr/kgBB/hari), K5 (1 gr/kgBB/hari).
Setelah perawatan, semua kelompok tikus dikorbankan dan diukur kadar malondialdehida
kelenjar parotis (mg/ml) dengan metode TBA. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
one way ANOVA dan LSD (p<0,05). Hasil: Studi menunjukkan adanya kenaikan yang
signifikan pada kadar malondialdehida kelenjar parotis kelompok K2 (11,104086±0,9009975)
dibandingkan kelompok K1 (9,282800±0,9921072). Kelompok K4 (9,599086±0,6413009) dan
K5 (9,127886±1,3362526) menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan K2
(11,104086±0,9009975). Simpulan: Pemberian ekstrak daun Avicennia marina sp dapat
menurunkan kadar malondialdehida kelenjar parotis tikus periodontitis pada dosis 1 gr/kgBB.

Kata kunci: Ekstrak daun Avicennia marina sp., periodontitis, malondialdehida

Korespondensi: Syamsulina Revianti, Bagian Biology Oral, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945864, 5912191,
Email: syamsulinarevianti16@gmail.com
kerusakan pada
gingiva, ligamen
periodontal dan
PENDAHULUAN Kolonisasi tulang alveolar.
bakteri akan Hal ini juga
Penyakit periodontal mendudukimemicu menyebabkan
urutan ke dua yang masih merupakanpengeluaran ketidakseimbanga
masalah di masyarakat Indonesia dansitokin seperti IL- n antara
merupakan suatu penyakit inflamasi1α dan β, IL-6, antioksidan
pada jaringan periodonsium yang terdiriIL-8 dan TNF-α, protektif dan
dari jaringan keras dan jaringan lunakdan PMN pada peningkatan
yang mengelilingi gigi, meliputi gingiva,inflamasi. produksi radikal
ligamen periodontal, tulang alveolar, danPengeluaran PMN bebas yang
1,2 dikenal sebagai
sementum. Penyebab periodontitisakan
adalah bakteri anaerob gram negatif,menghasilkan stres oksidatif,
antara lain A. actinomycetemcomitans, P.radikal bebas dimana dapat
gingivalis, Bacteroides forsythus,seperti anion mengakibatkan
Treponema denticola, T.socranskii, dansuperoksida, kerusakan pada
3 radikal hidroksil, membran lipid,
P. Intermedia.
nitrous oksida dan protein,
hidrogen karbohidrat,
peroksida yang deoxyribonucleic
menyebabkan 4,5,6
acid (DNA).
67
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
penurunan kadar
malondialdehida
kelenjar parotis
Peroksidasi lipid adalah reaksidiperoleh dari
tikus
rantai yang timbul akibat reaksi antaraekstrak suatu
periodontitis.
radikal bebas (radikal hidroksil) dengantanaman tertentu,
Poly Unsuturated Fatty Acid (PUFA)yang diduga
pada membran sel yang akanmemiliki khasiat BAHAN DAN
menghasilkan senyawa toksik. Di antarauntuk obat.
METODE
senyawa toksik tersebut, yang utamaTingginya tingkat
terbentuk adalah malondialdehidakeanekaragaman
7,8 Penelitian
(MDA). Jadi, peroksidasi lipid dapathayati flora di
Indonesia, banyak ini menggunakan
dideteksi secara
diantaranya yang 35 tikus jantan
tidak langsung dengan mengukur kadar berusia 6 bulan
9,10,11 dimanfaatkan
MDA. Bila kadar MDA tinggisebagai tanaman (setara dengan 18
dalam plasma, maka dapat dipastikan sel 17 tahun manusia)
mengalami stres oksidatif.
12 obat. Salah
satunya adalah dengan berat 200-
Prinsip terapi periodontal adalahAvicennia marina 300 gr yang di
dengan cara mengurangi plak supra dansp. Di Indonesia aklimatisasi
subgingiva serta kalkulus denganbanyak terdapat selama 7 hari.
tindakan yang tepat dan menjagajenis Avicenna Kemudian pada
13
kebersihan mulut. Akan tetapi,marina sp yang hari ke-7, tikus
pembersihan plak dan bakteri hanyamerupakan jenis dibagi dan diberi
dengan teknik mekanik saja kurangmangrove yang tanda menjadi 5
menunjukkan hasil maksimal dalamtoleran terhadap kelompok, yaitu :
jangka waktu panjang dikarenakan tidakkisaran salinitas Kelompok 1, 2, 3,
bisa menghilangkan etiologi primeryang luas 4, dan 5. Masing-
secara tuntas sehingga bakteri tersebutdibandingkan masing kelompok
akan mengalami rekolonisasi. Antibiotikjenis mangrove yang terdiri dari 7
digunakan sebagai penunjang terapilainnya. Bagian- 18
tikus diletakkan
periodontal secara mekanik karenabagian dari dalam 1 kandang.
antibiotik akan membunuh bakteriAvicennia marina Setiap tikus dalam
patogen subgingiva yang masih adasp. mengandung setiap kelompok
14,15
pasca perawatan mekanis. berbagai senyawa diberi pakan
Sayangnya, banyaknya penggunaanaktif seperti standar dan
antibiotik dengan dosis yang tidakflavonoid, tanin, minum dalam
adekuat dan pemakaian antibiotik dalamdan saponin yang jumlah yang sama
jangka waktu lama memberikan andilmerupakan selama proses
besar pada peningkatan resistensisenyawa potensial percobaan
antibiotik. Resistensi bakteri terhadapyang bermanfaat berlangsung.
antibiotik sudah menjadi masalah disebagai Makanan
16 antioksidan dan
rumah sakit Indonesia dan dunia. 19 diberikan dengan
anti-inflamasi. diletakkan dalam
Antibiotik terdiri atas antibiotik
alami dan sintesis. Antibiotik sintesis Tujuan dari wadah kecil dan
memiliki efek buruk jika digunakan penelitian ini diberikan tiap
secara sembarangan. Sedangkanadalah pagi, siang, dan
antibiotik alami pada umumnya berasalMembuktikan malam.
dari metabolit sekunder yang pengaruh Sedangkan
pemberian ekstrak minuman
daun Avicennia diberikan dalam
marina sp. botol 300
terhadap
68
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
terbasahi.
Kemudian
dipindahkan ke
ml berisi air yang dilengkapi pipa kecildilakukan
perkolator sedikit
dan diberikan secara ad libitum. Padapengukuran kadar
20
demi sedikit untuk
hari ke-8, semua kelompok tikus diberimalondialdehida dilakukan
amoksisilin selama 4 hari dan tetapkelenjar parotis penampungan
tikus. Setelah
diberi makan dan minum. Dosis perkolat cair.
didapatkan data
amoksisilin per hari untuk satu tikushasil pengukuran, Etanol dituangkan
dengan berat badan 300 gram adalahdilakukan tabulasi secukupnya
larutan amoksisilin sebanyak 81 mgdan analisis sehingga bahan
ditambahkan sampai dengan 1,8 ml 21 terendam semua
data.
Carboxyl Methyl Cellulose (CMC). dan dibiarkan
Selanjutnya pada hari ke-12, kelompok Daun
Avicennia marina selama 24 jam.
2, 3, 4, dan 5 diinduksi mix bakteri Bila bagian atas
periodontopatogen. sp diperoleh dari
daerah Wonorejo, bahan tersebut
Inokulasi dilakukan dengan tidak terendam,
9 Surabaya. Daun
mencekokkan 2 ml dari 1x10 sel/mlyang dipilih ditambahkan lagi
bakteri hidup dalam PBS ke 3 tempat, adalah daun yang etanol 96%.
yaitu ke dalam lambung menggunakanmasih bagus dan Kemudian
spuit berkanula, di sepanjang tepi gingiva segar. Daun yang perkolat cair hasil
buko-palatal/ lingual regio molar atas dan telah dipetik, penampungan
bawah, kiri dan kanan dengan cara diangin-anginkan tersebut
diteteskan, dan yang terakhir lewat anus kedan kemudian dimasukkan ke
daerah kolorektal dengan spuit berkanula.dimasukkan oven dalam Rotatory
Pemberian dilakukan sebanyak 3 kali Vacuum
pengering dengan
dalam 4 hari. Selama itu, semua kelompok Evaporator
suhu kurang dari
tetap diberi makan standar dan minum 0 (Rotavapor) untuk
21 50 C selama 1 dilakukan
dalam jumlah yang sama.
jam. Setelah pemekatan. Hasil
Kemudian, pada hari ke-12,kering, daun
kelompok 3, 4, dan 5 juga bersamaandigiling dengan dari Rotavapor
diberi ekstrak daun Avicennia marina sp.alat penggiling. diuapkan di water
secara per oral selama 25 hari denganSetelah digiling bath selama
dosis bervariasi, yaitu K1 diberi ekstraksemua, kurang lebih 5
daun jam dan disimpan
daun Avicennia marina sp. dengan dosisdiayak dengan
0,25 gram/kg BB dalam suspensi CMCpengayak di excicator.
lalu Selanjutnya
1%, K2 diberi ekstrak daun Avicenniaditimbang. Hasil
marina sp. dengan dosis 0,5 gram/kg BBayakan dibasahi ditentukan dosis
dalam suspensi CMC 1%, dan K3 diberidengan dan dibuat
cairan 22
ekstrak daun Avicennia marina sppenyari (etanol suspensinya.
dengan dosis 1 gram/kg BB dalam96%) sampai Bakteri Mix
suspensi CMC 1%. Akhirnya pada harikurang lebih 1 cm periodontopatoge
ke-37, semua kelompok tikusdiatas ayakan. n didapat dari
dikorbankan setelah mendapatSebanyak 1 kg Laboratorium
persetujuan dan pengesahan dari Timbahan kering hasil Mikrobiologi
Komisi Etik Fakultas Kedokteran Gigiayakan dibasahi Fakultas
Universitas Hang Tuah dan diambildengan etanol Kedokteran Gigi
kelenjar parotisnya. Setelah itu 96% yang telah Universitas
didestilasi lalu Airlangga
diaduk dan Surabaya. Bakteri
diratakan penyebab
sehingga serbuk penyakit
periodontal
didapatkan dengan cara mengambil
bakteri pada plak subgingiva penderita

69
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
Selanjutnya,
terlihat penurunan
kadar MDA
periodontitis yang dikembangkan pada3 kali dalam 4
agar Brain Heart Infusion (BHI)hari. Sedangkan kelenjar parotis
0 yang
setelah inkubasi 5 hari dan suhu 37 C.nilai kadar MDA menunjukkan
Setelah itu bakteri yang telah terbentukterendah pada
perbedaan
dikembangbiakkan di BHI cair agarkelompok K5
bermakna
mudah disondekan ke tikus dan yaitu kelompok
(p<0,05) pada K4
disetarakan dengan larutan standar 0,5tikus yang diberi dan K5 jika
23 induksi bakteri
Mc Farland. dibandingkan
Mix
dengan K2 dan
periodontopatoge
HASIL adapun perbedaan
n selama 3 kali
bermakna antara
dalam 4 hari dan
K3 dan K5.
Data yang diperoleh dari hasildiberi ekstrak
penelitian dilakukan analisis dengandaun Avicennia
menggunakan uji statistik dengan tarafmarina sp. dengan PEMBAHASAN
signifikansi 95% (p=0,05) dan diolahdosis 1 gr/kg BB
dengan program SPSS versi 19. secara per oral
selama 25 hari. Periodontitis
Tabel 1. Rata-rata dan simpangan baku
diawali dengan
kadar MDA kelenjar parotis pada setiap Setelah data serangan bakteri.
kelompok percobaan dengan satuan mg/ml dianalisis Bila organisme
Kelompok Rata-rata ± Standarmenggunakan terpapar dengan
deviasi statistik deskriptif, serangan bakteri,
K1 9.282800 ± 0.9921072 dilakukan uji bakteri akan
K2 11.104086 ± 0.9009975 normalitas dan uji mengeluarkan
K3 10.178971 ± 0.7851706 homogenitas, yang LPS dan DNA
K4 9.599086 ± 0.6413009 dimana hal
K5 9.127886 ± 1.3362526
akan dilanjutkan
uji one way tersebut akan
ANOVA dan uji memicu respon
LSD. Berdasarkan imun antara
uji LSD, patogen bakteri
didapatkan bahwa dan hospes.
terdapat Respon imun ini
peningkatan kadar akan
MDA kelenjar menyebabkan
parotis pada K2 activated protein-
dibandingkan 1 (AP-1) dan
dengan K1 yang faktor nuklir-kB
menunjukkan (NF-kB), serta
perbedaan meningkatkan
bermakna produksi
Gambar 1. Rata-rata kadar MDA kelenjar prostaglandin. Hal
parotis masing-masing kelompok (p<0,05).
Hal ini ini akan
menunjukkan merangsang
Dari tabel 1 dan gambar 1,bahwa induksi aktivitas osteoklas
diketahui bahwa nilai kadar MDAbakteri pada K2 sehingga
tertinggi pada kelompok K2 yaitudapat terjadinya
kelompok tikus yang diberi induksimeningkatkan resorbsi tulang
bakteri Mix periodontopatogen selama kadar MDA dan akan
kelenjar parotis. menyebabkan
terjadinya

70
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
antioksidan
endogen. Namun,
seberapa cepat
kerusakan jaringan periodonsium atau seperti
dan seberapa
disebut periodontitis. Selain itu, AP-1 dan malondialdehida, banyak
4-
NF-kB akan meningkatkan konsentrasihidroksinonenal,
antioksidan yang
metalloproteinase (MMPs) yang akhirnya dan lainnya.27 diproduksi
menghasilkan kerusakan jaringan, dan
Pada tergantung dari
juga menyebabkan pengeluaran sitokin berbagai macam
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, TNF- penelitian ini,
peningkatan faktor, sehingga
 sehingga menyebabkan aktivasi tubuh perlu
jumlah
fibroblas dan hiperresponsif dibantu dengan
malondialdehida
polimorfonuklear (PMN) yang akan asupan senyawa
dapat dijadikan
mempercepat produksi reactive oxygen antioksidan
24,25 indikator
species (ROS). Produksi ROS yangpeningkatan eksogen.
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan aktifitas radikal Beberapa
dengan berbagai mekanisme seperti,bebas dan komponen
melalui proses peroksidasi lipid, merusak oksidan, dimana eksogen yang
DNA, merusak protein, dan mengeluarkan dapat dipastikan memiliki zat
proinflamatori sitokin dari monosit dan sel mengalami antioksidan antara
makrofag. Apabila kadar ROS terus stres oksidatif dan lain, vitamin B, C
meningkat dan tidak diimbangi dengan dapat dan senyawa
kadar antioksidan dalam tubuh, makamenyebabkan flavonoid,
terjadilah stres oksidatif. Padakerusakan sel 29
saponin, tanin.
periodontitis, stres oksidatif yang terus yang serius jika Ekstrak daun
menerus terjadi mengakibatkan kerusakanberlangsung Avicennia marina
26
jaringan periodontal. secara masif atau sp diketahui
7,
berkepanjangan. memiliki kadar
Pada tahap awal peroksidasi lipid,12,28 Pada vitamin C yang
target ROS adalah ikatan karbon gandapenelitian tinggi sebesar
ini
asam lemak tak jenuh PUFA. Ikatanmenunjukkan 15,32 mg dan
karbon ganda ini akan melemahkankeadaan kadar vitamin B
ikatan karbon hidrogen yangperiodontitis pada sebesar 2,64 mg,
memudahkan pelepasan hidrogen olehkelompok dengan yang berperan
radikal bebas. Akhirnya, radikal bebasinduksi sebagai
bakteri 19
melepaskan atom hidrogen dan(K2), dimana antioksidan.
terbentuklah lipid radikal bebas (lipidterjadi Berdasarkan
free radical), yang mengakibatkanpeningkatan kadar penelitian
oksidasi menghasilkan radikal peroksil.MDA yang sebelumnya,
Selanjutnya, radikal peroksil dapatbermakna yaitu diketahui vitamin
bereaksi dengan PUFA yang lain,11.104086 mg/ml C memiliki peran
melepaskan elektron dan menghasilkandibandingkan dalam
lipid hidroperoksida dan lipid radikaldengan kelompok periodontitis
bebas yang lain. Proses ini dapat terjadikontrol (K1) yaitu walaupun
terus menerus dalam suatu reaksi rantai.9,2828 mg/ml. perannya tidak
Lipid hidroperoksida ini tidak stabil dan Pada saat diketahui dengan
fragmentasinya menghasilkan produk terjadi stress pasti. Meskipun
oksidatif, tubuh rendahnya asupan
melakukan vitamin C tidak
mekanisme menyebabkan
homeostatis periodontitis,
dengan diketahui
memproduksi tambahan vitamin
C dibutuhkan selama regenerasikolagen yang
jaringan. Kekurangan vitamin Cmenyebabkan
dikaitkan dengan kerusakan sintesisdisfungsi jaringan

71
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dosis 0,5 gr/kg
BB sekali selama
seperti gangguan penyembuhan luka dansuksinoksidase, 25 hari pada
pecahnya kapiler karena lemahnyaNADH oksidase. penelitian ini,
dinding kapiler jaringan ikat. RegenerasiMekanisme sudah dapat
kolagen untuk menjaga jaringan gigiflavonoid dalam memberikan efek
sangat penting dalam kesehatanmenghambat terapi pada kadar
periodontal, karena itulah dapatinflamasi yaitu MDA kelenjar
dikatakan konsentrasi vitamin C yangdengan parotis. Hal ini
rendah merupakan faktor resiko untukmenghambat terlihat dengan
30 adanya penuruan
penyakit periodontal. Vitamin Cpermeabilitas
kadar MDA
merupakan antioksidan paling pentingkapiler dan
dalam cairan ekstraseluler, Vitamin C menghambat kelenjar parotis
secara efisien dapat mencegahmetabolisme asam yang sangat baik
terbetuknya superoksida, hidrogenarakidonat serta dari kelompok K2
peroksida, hipoklorit, radikal hidroksil,sekresi enzim menuju K4. Selain
radikal peroksil, dan radikal eksogen.lisosom dari sel itu, pemberian
Vitamin C juga efektif dalamneutrofil dan sel ekstrak daun
menghambat peroksidasi lemak olehendothelial. Avicennia marina
radikal peroksil, mencegah peroksidasiSedangkan sp. dengan dosis 1
membran, dan mencegah kerusakan selmekanisme gr/kg BB sekali
akibat radikal oksigen. Selain vitaminantiinflamasi
31 selama 25 hari
C, vitamin B pun memiliki efeksaponin adalah juga dapat
antioksidan. Berdasarkan penelitian dengan memberikan efek
sebelumnya, telah diketahui pemberianmenghambat terapi pada kadar
suplemen vitamin B dapatpembentukan MDA kelenjar
mempengaruhi proses penyembuhaneksudat dan parotis. Hal ini
pada jaringan periodontal. Sayangnya, menghambat terlihat dengan
sedikit informasi pengaruh vitamin Bkenaikan menurunnya kadar
terhadap penyembuhan jaringanpermeabilitas MDA kelenjar
32 vaskular. Selain parotis dari
periodontal. flavonoid, tanin kelompok K2
Selain itu, ekstrak daun juga mempunyai menuju K5 yang
Avicennia marina sp. juga diketahuiaktivitas menunjukkan
memiliki senyawa saponin, tanin, danantioksidan dan penurunan kadar
flavonoid, dimana komponen-komponenantiinflamasi, MDA sangat baik
tersebut berperan sebagai antioksidannamun
19 karena dapat
dan antiinflamasi. Aktifitas antioksidanmekanisme mengembalikan
yang dimiliki senyawa aktif inikerjanya belum seperti keadaan
disebabkan adanya gugus hidroksidiketahui secara awal (K1).
fenolik dalam struktur molekulnya,pasti.31,33 Adapun
dimana akan menghambat kerja enzim Berbagai penurunan kadar
yang terlibat dalam reaksi produksikomponen MDA kelenjar
anion superoksida, misalnya xantin parotis antar
antioksidan dalam
oksidase dan protein kinase. Selain itu, kelompok
ekstrak daun
senyawa aktif ini juga menghambat
Avicennia marina perlakuan yang
siklooksigenase, lipooksigenase,
mengalami
mikrosomal monooksigenase, glutation-sp. ini,
memberikan perubahan
S-transferase, mitokondrial
gambaran bahwa signifikan atau
pemberian ekstrak terdapat
daun Avicennia perubahan yang
marina sp. dengan bermakna antara
kelompok yang diberi ekstrak daunBB dan 1 gr/kg
Avicennia marina sp. dosis 0,25 gr/kgBB.

72
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

SIMPULAN
10. Gonzales-Clemente JM, Deulofeu R, Mitjavila J,
Galdon G, Ortega E, Caixas A, Gimenez-Perez
Berdasarkan hasil penelitian G, Mauricio D. 2002. Plasma Homocysteine is
dapat disimpulkan bahwa pemberian Not Increased In Microalbuminuric Patients With
ekstrak daun Avicennia marina sp. Type 2 Diabetes Without Clinical Cardiovascular
mampu menurunkan kadar Disease. Diabetes Care, 25(3): 632-33. Diakses 5
Mei 2012.
malondialdehida kelenjar parotis tikus
periodontitis pada dosis 1 gr/kg BB. 11. Kalaivanam KN, Dharmalingram M, Marcus SR.
2006. Lipid Peroxidation in Type 2 Diabetes
Mellitus. Int J Diab Dev Ctries, 26(1): 30-2.
Diakses 5 Mei 2012.
DAFTAR PUSTAKA 12. Simanjuntak K. 2007. Radikal Bebas dari
Senyawa Toksik Karbon Tetraklorida (CCL4).
Bina Widya, 18(1): 31-25. Diakses 25 April
1. Wahyukundari AM. 2009. Perbedaan kadar 2012.
matrix metalloproteinase-8 setelah scaling dan
pemberian tetrasiklin pada penderita13. Winkel EG, Van Winkelhoff AJ, Timmerman MF,
periodontitis kronis. Jurnal PDGI, 58(1): 1. Van der Velden U, Van der Weijden GA. 2001.
Diakses 14 April 2012. Amoxicillin Plus Metronidazole in the Treatment
of Adult Periodontitis Patients. Journal of
2. Omeh YS and Uzoegwu PN. 2010. Oxidative Clinical Periodontology, 28(4): 305-296. Diakses
Stress Marker In Periodontal Disease Patients. 5April 2012.
Nigerian Journal of Biochemistry and Molecular
Biology, 25(1): 50. Diakses 28 Mei 2012. 14. Dalimunthe SH. 2002. Terapi periodontal. USU
Press, 185-179. Diakses 5 Mei 2012.
3. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR,
Carranza FA. 2006. Carranza’s Clinical15. Yek EC, Serdar C, Nursen T, Guven K, Halim I,
Alpdogan K. 2010. Afficacy Of Amoxicillin and
Periodontology, 10thed. Philadelphia: WB
Saunder Company. P. 100-9. Metronidazole Combination For the Management
of Generalized Aggressive Periodontitis. Journal
4. Revianti S. 2007. Pengaruh Radikal Bebas Pada of Periodontology, 81(7): 974-964. Diakses 6
Rokok Terhadap Timbulnya Kelainan Di Rongga Maret 2012.
Mulut. Denta Jurnal Kedokteran Gigi FKG-UHT,
1(2): 89-85. Diakses 21 Mei 2012. 16. Harniza Y. 2009. Pola resistensi bakteri yang
diisolasi dari bangsal bedah rumah sakit cipto
5. Sculley V dan Langley-Evans SC. 2003. mangunkusumo pada tahun 2003-2006. Skripsi.
Periodontal Disease is Associated With Lower Universitas Indonesia, Indonesia. Diakses 20 Mei
Antioxidant Capacity In Whole Salive and 2012.
Evidence of Increased Protein Oxidation.
Clinical Science, 105: 167-72. Diakses 5 Mei17. Sari WE, Masrina R, Budiman VP. 2009.
2012. Antibiotik Dari Mikroba Endofit Tanaman Jawer
Kotok: Anlternatif Solusi Permasalahan
6. Pendyala G, Thomas B, Kumari S. 2008. The Resistensi Bakteri Di Indonesia. Tesis, Institut
Challenge of Antioxidants to Free Radicals In Pertanian Bogor, Indonesia. Diakses 14 Mei
Periodontitis. Journal of Indian Society of 2012.
Periodontology, 12(3): 83-19. Diakses 17 Mei
2012. 18. Yunasfi. 2006. Dekomposisi Serasa Daun
Avicennia Marina Oleh Bakteri dan Fungi Pada
7. Suryohuduyo P. 2000. Ilmu Kedokteran
Berbagai Tingkat Salinitas. Tesis, Institut
Molekuler, 1sted. Jakarta: CV Sagung Seto. Pertanian Bogor, Indonesia. Diakses 3 Februari
Diakses 2 Mei 2012.
2013.
8. Prasetyo A. 2005. Profil Lipid dan Ketebalan
19. Wibowo C, Kusuma C, Suryani A, Hartati Y,
Dinding Arteri Abdominalis Tikus Wistar Pada
Oktadiyani P. 2009. Pemanfaatan Pohon
Injeksi Inisial Adrenalin Intra Vena (IV) Dan
Mangrove Api-Api (Avicennia Spp.) Sebagai
Diet Kuning Telur Intermitten. Media Medika
Bahan Pangan dan Obat. Tesis, Fakultas
Indonesiana, 35(3). Diakses 12 Mei 2012.
Kehutanan IPB, Indonesia. Diakses 5 Mei 2012.
9. Mahboob M, Rahman MF, Grover P. 2005.20. Kusumawati D. 2004. Bersahabat dengan Hewan
Serum Lipid Peroxidation and Antioxidant
Coba, 1sted. Gadjah Mada University Press.
Enzyme Levels in Male and Female Diabetic
Patients. Singapore Med J, 46(7): 324-322.21. Praptiwi. 2008. Inokulasi Bakteri dan
Diakses 5 Mei 2012. Pemasangan Cincin atau Ligature Untuk Induksi
Periodontitis Pada Tikus. Majalah

73
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Kedokteran Gigi, 15(1): 84-81. Diakses 20


Mei 2012.
22. Wijayanti ED. 2007. Pengaruh Pemberian
Ma londialdehyde Quantif icat ion. Quim

Ekstrak Daun Api-Api (Avicennia Marina) Nova, 32(1): 174-169. Diakses 5 Mei 2012.
Terhadap Resorpsi Embrio Berat Badan dan28. Murray RK, Granner DK, Mayes PA,
Panjang Badan Janin Mencit (Mus Musculus).
Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper,
Skripsi, Universitas Airlangga, Indonesia.
27thed. Jakarta: EGC.
Diakses 2 April 2012.
29. Sies H and Stahl W. 2001. Vitamins E and C, -
23. Perinetti G. 2003. Clinical And Microbiological
carotene, and Other Carotenoids as Antioxidants
Effects of Subgingival Administration of Two
1-3. American Journal Clinical Nutrition, 62:
Active Gel on Persistent Pockets of Chronic
131. Diakses 5 Mei 2012.
Periodontitia Patients. Journal of Clinical
Periodontology, 31: 273-81. Diakses 5 Mei 2012.30. Pussinen PJ, Laatikainen T, Alfthan G, Asikainen
S, Jousilahti P. 2003. Periodontitis is Associated
24. Dahiya P, Kamal R, Gupta R, Puri A. 2011. With a Low Concentration of vitamin C in
Oxidative Stress in Chronis Periodontitis. Plasma. Clinical Diagnostic Laboratory
Chronicles of Young Scientists, 2(4): 178-81.
Immunology, 10(5): 902-897. Diakses 25 Mei
Diakses 5 Mei 2012.
2012.
25. Derek S, Kalangi SJR, Wangko S. 2007. Kerja
31. Hertiani T, Pramono S, Supardjan. 2000. Uji
Osteoklas Pada Perombakan Tulang. BIK
Daya Antioksidan Senyawa Flavonoid Daun
Biomed, 3(3): 107-97. Diakses 30 Januari 2013.
Plantago major L. Majalah Farmasi Indonesia,
26. Wresdiyati T, Astawan M, Adnyane IKM. 2003. 11(4): 246-234. Diakses 16 April 2012.
Aktivitas Anti Inflamasi Oleoresin Jahe
32. Sahelian R. 2005. Effects of Vitamin-B Complex
(Zingiber Officinale) Pada Ginjal Tikus yang
Supplementation on Periodontal Wound Healing.
Mengalami Perlakuan Stres. Jurnal Teknologi
Journal Periodontal. Diakses 5 Mei 2012.
dan Industri Pangan, 14(2): 113-20. Diakses 5
April 2012. 33. Fitriyani A, Winarti L, Muslichah, Nuri. 2011.
Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Daun Sirih
27. Grotto D, Maria LS, Valentini J, Paniz C, Garcia
GSSC. 2009. Importance of The Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav ) Pada Tikus
Putih. Majalah Obat Tradisional, 16(1): 42-34.
Lipid Peroxidation Biomarkers And
Diakses 17 April 2012.
Methodological Aspects For

74
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Perbedaan Efektivitas Antara Ekstrak Air dan


Ekstrak Etanol Teripang Emas (Stichopus
hermanii) Terhadap Penyembuhan
Ulkus Traumatikus Di Rongga Mulut
(The effectiveness difference between water extract and ethanol
extract of Stichopus hermanii on traumatic ulcer
healing in oral cavity)
Stevanus Chandra Sugiarto Budijono, Rima Parwati Sari*, Dwi Setianingtyas**
*Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
** Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Traumatic Ulcer (TU) is the most common oral soft tissue lesion marked with
the loss of epithelium, mostly caused by trauma. Stichopus hermanii extract contains GAGs
that is useful to improve healing and repairing process of wound tissue. However, one of the
contents of Stichopus hermanii is suspected can inhibit wound healing, it is triterpene
glycosides (TG). In water extract, the contents of TG is lower but the particle size is big, while
in ethanol extract, the contents of TG is higher but more homogeny in muchoadhesive mixing.
Purpose: To know the effectiveness difference between water extract and ethanol extract of
Stichopus hermanii on TU healing in oral cavity. Materials and Methods: This research used
the post test only control group design. 48 wistar rats were divided into 6 groups consist of 8
rats in each group. Traumatic wounds are made at the central of all rats’ lower labial mucosa.
Group 1 was treated with aquadest as negative control group, group 2 with hyaluronic acid
0,2%, group 3 with water extract of Stichopus hermanii 60%, group 4 with water extract of
Stichopus hermanii 80%, group 5 with ethanol extract of Stichopus hermanii 60% and group
6 with ethanol extract of Stichopus hermanii 80%. Treatment was applied once a day for 5
days. The TU healing diameter data were analized with Kruskal-Wallis and Mann-Whitney
test. Result: Result showed significant difference between treatment groups, p=0,027
(p<0,05). Conclusion: The most effective Stichopus hermanii extract on TU healing in oral
cavity is ethanol extract of Stichopus hermanii 60%.

Keywords: Traumatic ulcer, wound healing, GAGs, Stichopus hermanii

Correspondence: Rima Parwati Sari, Departement of Biology Oral, Faculty of Dentistry,


Hang Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5912191, Email:
rima.sari@yahoo.com
75
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Ulkus traumatikus adalah lesi jaringan lunak rongga mulut yang paling
umum terjadi, ditandai dengan kerusakan epitelium dan biasanya disebabkan oleh karena
trauma. Ekstrak Stichopus hermanii mengandung GAG yang berguna untuk meningkatkan
proses penyembuhan dan perbaikan jaringan luka. Namun ada salah satu kandungan dari
Stichopus hermanii yang diduga dapat menghambat penyembuhan luka yaitu triterpen
glikosid (TG). Pada ekstrak air, kandungan TG lebih rendah tetapi ukuran partikelnya besar,
sedangkan pada ekstrak etanol, kandungan TG lebih tinggi tetapi lebih homogen dalam
pencampuran mucoadhesive. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara ekstrak
air dan ekstrak etanol Stichopus hermanii terhadap penyembuhan TU di rongga mulut.
Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan the post test only control group
design. 48 tikus wistar dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 8 tikus dalam setiap
kelompok. Luka traumatik dibuat di sentral mukosa labial bawah semua tikus. Kelompok 1
diberi perlakuan dengan aquades sebagai kelompok kontrol negatif, kelompok 2 dengan asam
hialuronat (AH) 0,2%, kelompok 3 dengan ekstrak air Stichopus hermanii 60%, kelompok 4
dengan ekstrak air Stichopus hermanii 80%, kelompok 5 dengan ekstrak etanol Stichopus
hermanii 60% dan kelompok 6 dengan esktrak etanol Stichopus hermanii 80%. Perlakuan
diaplikasikan 1 kali sehari selama 5 hari. Data diameter penyembuhan TU dianalisa dengan
uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan, p=0,027 (p<0,05). Simpulan:
Ekstrak Stichopus hermanii yang paling efektif dalam penyembuhan TU di rongga mulut
adalah ekstrak etanol Stichopus hermanii 60%.

Kata kunci: Ulkus traumatikus, penyembuhan luka, GAG, Stichopus hermanii

Korespondensi: Rima Parwati Sari, Bagian Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5912191, Email:
rima.sari@yahoo.com
sering berupa
ulcer tunggal
yang terasa sakit,
PENDAHULUAN Traumatic permukaan lesi
ulcer (TU) dan halus, berwarna
Ulcer merupakan salah saturecurrent merah atau putih
keadaan yang sering terjadi secaraaphthous kekuningan
berulang pada mukosa mulut seseorang,stomatitis (RAS) dengan tepi eritem
merupakan bentuk tipis.
4,5
dapat dikatakan bahwa setiap orang pastiulcer yang paling
pernah mengalami ulcer baik yangsering ditemukan Recurrent
ringan maupun yang berat. Meskipun 3 aphthous
di masyarakat.
tidak terlalu parah, tetapi keadaan ini stomatitis (RAS)
seringkali mengganggu aktivitasTraumatic ulcer adalah ulcer yang
1 (TU) adalah ulcer terjadi berulang
penderita karena terasa sakit. Ulceryang disebabkan
didefinisikan sebagai hilangnya lapisankarena tanpa disertai
trauma tanda gejala
epitel oleh karena sebab apapun, yakniakibat trauma
hilangnya sebagian struktur epitel danmekanis, kimia, penyakit lain,
sebagian jaringan dibawahnya hinggatermis dapat disebabkan
atau oleh karena
melebihi membrana basalis, yangradiasi. Lokasi,
berbatas diffuse dan berbentukukuran herediter,
dan defisiensi zat besi
2
cekungan. bentuk lesi (Fe), kobalamin
tergantung trauma (B12), asam folat
yang menjadi (B9),
penyebab. Paling
76
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
samping minimal
juga dinilai
memiliki khasiat
gangguan imunologi (alergi), stres,penyembuhan yang cukup
trauma, gangguan keseimbanganluka, jumlah menjanjikan.
hormonal (menstruasi wanita), infeksikolagenase
Salah satu bahan
bakteri, serta oleh sebab lain yang belumrendah, tetapi
5 alami yang dapat
diketahui. Perbedaan yang tampakakan meningkat digunakan sebagai
antara TU dan RAS adalah riwayatseiring dengan terapi alternatif
trauma yang harus ada pada TU, maturasi dari pengobatan yakni
sedangkan pada RAS biasanya timbulluka. Maturasi sebagai agent
dengan sendirinya tanpa sebab yangluka mengacu terapi
jelas, tetapi juga dapat dipicu oleh pada penyembuhan
2 keseimbangan
trauma. luka adalah
Terapi pada TU bervariasiantara sintesis
teripang emas.
13
tergantung pada ukuran, durasi, dan kolagen dan
kolagenase, Teripang
lokasinya. Terapi ulcer utama adalah
dimana apabila emas adalah
dengan segera menghilangkan penyebab
terjadi spesies yang
terjadinya ulcer, apabila penyebabnya
peningkatan pada memiliki nilai gizi
diketahui. Ulcer semestinya akan
salah satu hasil tinggi, bersih dan
sembuh jika penyebabnya telah
produk tersebut yang memiliki
dihilangkan. Suatu ulcer yang tidak
maka proses nilai pengobatan
sembuh dalam dua sampai tiga minggu
maturasi tidak tertinggi adalah
harus segera dibiopsi untuk
berjalan dengan yang berwarna
menyingkirkan dugaan kearah 10,11
6 baik. kuning keemasan.
keganasan. Teripang emas
Adapun
Proses penyembuhan lukasalah satu terapi juga dikenal
merupakan suatu proses kompleks danyang dapat dengan sebutan
terkait satu sama lain, dari perbaikanmembantu Stichopus
jaringan dan remodeling jaringanmempercepat hermanii yang
sebagai respons atas terjadinya jejas.penyembuhan merupakan tata
Proses penyembuhan luka ini bertujuanluka adalah asam nama menurut
merekonstruksi suatu jaringan agarhialuronat (AH) 13
taksonominya.
semirip mungkin dengan jaringanyang berperan
7 Senyawa dalam
aslinya. Pada suatu prosespenting dalam teripang emas
penyembuhan luka tubuh memerlukanmempengaruhi yang berfungsi
matriks ekstraseluler. Matrikskecepatan migrasi pada
ekstraseluler berperan dalam melakukansel pada proses penyembuhan
pengaturan dan membuat kerangka kerjapenutupan luka, luka adalah
bagi banyak proses penyembuhan luka.inflamasi, kolagen,
Komponen fibrous terbesar dari matriksangiogenesis, glikosaminoglikan
ekstraseluler dibentuk oleh kolagen. reepitelisasi 12 dan
8
(GAG) yang
Sintesis kolagen akan segera dimulaiproliferasi sel. meliputi
pada hari ke-3 setelah terjadi injury, Obat kondroitin sulfat
yakni setelah proliferasi fibroblasdengan bahan (KS), dermatan
dimulai, dimana fibroblas berperanalami kini sulfat (DS),
9
untuk memproduksi kolagen. Setelah 7kembali populer heparan sulfat
hari, sintesis kolagen akan berkurangdipilih sebagai (HS), heparin dan
secara perlahan. Pada fase awal proses obat untuk asam hialuronat
menyembuhkan (AH), protein,
berbagai penyakit glikoprotein, asam
karena disamping lemak yang
memiliki efek
meliputi eicosapentaenoic acid (EPA)growth factor tanin, vitamin A,
dan docosahexaenoic acid (DHA), cell(CGF), flavonoid, vitamin C,

77
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kelompok secara
acak. Kriteria
sampel yang
superoxide dismustase (SOD) danempiris tentang
digunakan adalah
mineral. Berbagai zat tersebut salingkhasiat ekstrak air
berkaitan dalam fase penyembuhan lukadan ekstrak etanol tikus wistar
sehingga memiliki peranan pentingteripang jantan, umur 5
emas bulan, berat badan
14,15
dalam repair jaringan. (Stichopus sekitar 200-300
Ada salah satu kandungan darihermanii) dalam 17
gram. Sebelum
teripang emas yang diduga dapatmempercepat
menghambat penyembuhan luka yaitupenyembuhan TU tikus mendapat
saponin (triterpen glikosid). Padadi rongga mulut perlakuan
penelitian Amalia (2012), ditemukan serta sebagai diadakan
bahwa ekstrak teripang pasir yang dasar penyesuaian
diberikan pada beberapa kelompok tikuspengembangan terhadap
wistar yang ditelitinya, tidak efektif dalam produk biota laut lingkungan
selama 1 bulan
penyembuhan luka pada TU. Walaupunyang dapat
16
dan dijaga
teripang pasir tersebut mempunyaidigunakan kondisinya.
kandungan GAG yang lebih lengkapsebagai obat
dibandingkan dengan kelompok yang alternatif pada Alat yang
hanya diberi kondroitin sulfat, tetapi tidak penyembuhan TU digunakan adalah
menunjukkan perbedaan yang signifikan. di rongga mulut. tabung tempat
Hal ini diduga disebabkan karena adanya teripang emas,
efek antiproliferatif yang ditimbulkan dari kandang tikus
triterpen glikosid yang merupakanBAHAN DAN wistar, timbangan
kandungan utama dari toksin dalam METODE tikus wistar,
Holothuria atau sering disebut amalgam stopper,
holothurins.
14
Pada teripang pasir Jenis cotton pellet,
pinset anatomi,
kandungan saponinnya sebesar 2.56%,penelitian ini
sedangkan kandungan saponin pada bersifat true plastic filling
teripang emas jauh lebih sedikit yaitu experimental instrument dan
15 dengan kaliper digital.
hanya 0.12%. menggunakan Bahan yang
Berdasarkan data di atas, untukrancangan digunakan adalah
membuktikan pernyataan tersebut bahwapenelitian the post ekstrak air
saponin ini menguntungkan atautest only control teripang emas,
merugikan bagi penyembuhan luka,group design. ekstrak etanol
maka pada penelitian ini perluParameter dari teripang emas,
dibandingkan perbedaan efektivitaspenelitian ini sodium
antara ekstrak air dan ekstrak etanoladalah selisih carboxymethylcell
teripang emas (Stichopus hermanii)diameter TU ulose (NaCMC),
terhadap penyembuhan luka TU diterbesar pada dimethyl sulfoxide
rongga mulut. mukosa labial (DMSO) 5%,
Tujuan penelitian ini adalahtikus wistar dari larutan aquades
mengetahui perbedaan efektivitas antarahari awal steril, asam
ekstrak air dan ekstrak etanol teripangterbentuknya hialuronat (AH)
emas (Stichopus hermanii) terhadapulcer sampai hari 0,2% (merk
penyembuhan luka TU di rongga mulut,dimana salah satu tertentu) dan
sedangkan manfaat penelitian ini adalahsampel larutan eter. Pada
sebagai bukti mengalami penelitian ini
penyembuhan. menggunakan
Sampel penelitian ekstrak air dan
sebanyak 48 yang ekstrak etanol
terbagi dalam 6
teripang emas dosis 60% dan 80%.menggunakan
Ekstrak air teripang emas dibuat

78
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
one way ANOVA
dan LSD.
metode freeze drying, sedangkan ekstrak Aplikasi Hasil uji
etanol teripang emas dibuat dari ekstrakobat secara normalitas dan
teripang emas hasil freeze drying yangtopikal dilakukan homogenitas
dilarutkan dengan pelarut etanol1 kali sehari dan menunjukkan
(polar).
18,19
lama pemberian bahwa data
berdistribusi
Penelitian dilakukan diobat dilakukan
normal tetapi
Laboratorium Biokimia Fakultassampai salah satu
tidak homogen,
Kedokteran Universitas Hang Tuahsampel dari
kelompok uji maka
Surabaya untuk pembuatan gel ekstrak
alternatifnya
teripang emas dan melakukan perlakuanmengalami
penyembuhan. dipilih uji
pada hewan coba.
Kruskal-Wallis
Prosedur penelitian ini dimulaiPengukuran dan dan dilanjutkan
dengan aklimatisasi hewan coba selamapencatatan dengan uji Mann-
1 bulan dalam lingkungan diameter ulcer
Whitney untuk
laboratorium. Sebelum diberi juga dilakukan
menguji
perlakuan, tikus wistar dianastesi setiap hari sampai
perbedaan antar
secara inhalasi dengan larutan eter terlebih salah satu sampel
kelompok.
dahuhulu. Setelah tikus wistar sudah dari kelompok uji
teranastesi, pembuatan ulcer dilakukanmengalami
dengan menyentuhkan amalgam stopperpenyembuhan. HASIL
panas pada sentral mukosa labial bawah Data rata-
20,21 rata selisih
semua tikus. Gambar 1,
Pada hari kedua dilakukan diameter TU pada menunjukkan
pengamatan apakah sudah terbentuk masing-masing hasil selisih
ulcer atau tidak. Jika sudah terbentukkelompok pengurangan rata-
ulcer, kemudian ulcer dikeringkanditabulasi. rata TU pada
dengan cotton pellet steril dan dilakukanKemudian data masing-masing
pengukuran diameter ulcer terlebih dilakukan kelompok yang
perhitungan menunjukkan
dahulu dengan menggunakan kaliper
statistik dengan secara deskriptif
digital dan dicatat. Kemudian diberikan
melakukan uji bahwa terdapat
aplikasi topikal aquades steril pada
normalitas dan perbedaan selisih
kelompok X1, aplikasi topikal gel AH
homogenitas diameter TU pada
0,2% pada kelompok X2, aplikasi topikal
terlebih dahulu. kelompok X1, X2,
gel ekstrak air teripang emas 60% pada
Bila data X3, X4, X5 dan X6.
kelompok X3, aplikasi topikal gel ekstrak
berdistribusi
air teripang emas 80% pada kelompok
normal dan
X4, aplikasi topikal gel ekstrak etanol
memiliki varian
teripang emas 60% pada kelompok X5yang homogen
dan aplikasi topikal gel ekstrak etanolmaka dilanjutkan
teripang emas 80% pada kelompok X6dengan uji
dengan menggunakan plastic fillinghipotesis
instrument sebanyak 0,02 ml kemudianmenggunakan
diratakan, lalu diamkan selama beberapastatistik
saat (± 1 menit) untuk memberiparametrik yaitu
kesempatan pada gel untuk meresap.

79
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
tanin, vitamin A,
vitamin C,
superoxide
dismustase (SOD)
PEMBAHASAN
dan mineral. Zat
tersebut saling
Teripang berkaitan dalam
emas merupakan fase
suatu biota laut penyembuhan
yang sejak zaman luka sehingga
dahulu dikenal memiliki peranan
sebagai obat penting dalam
22
berkhasiat. repair
Dalam penelitian 14,15
jaringan.
Gambar 1. Grafik perbandingan selisih rata-ini digunakan
Protein yang
rata pengurangan diameter TU pada masing- teripang emas
masing kelompok perlakuan terdapat pada
sebagai bahan
teripang sebanyak
alami yang dapat 22
berperan sebagai 86%. Protein
Pada hasil uji Kruskal-Wallisterapi alternatif sangat penting
didapatkan bahwa ada perbedaan yangpengobatan yakni dalam
signifikan antar kelompok perlakuansebagai agent pemeliharaan dan
dengan nilai p = 0,027 (p < 0,05),terapi perbaikan
kemudian dilanjutkan dengan uji penyembuhan jaringan tubuh.
Mann-Whitney. Dari hasil uji Mann-luka. Teripang Apabila jumlah
persediaan protein
Whitney (tabel 2) didapatkan bahwaemas dipilih
karena banyak dalam tubuh
selisih diameter pada kelompok X1
rendah akan
(kontrol negatif) memiliki perbedaanmengandung menghambat
bermakna dengan kelompok perlakuansenyawa yang
penyembuhan
X5 (ekstrak etanol teripang emas 60%), dapat berperan
luka lewat
selisih diameter pada kelompok X2 (AHdalam hambatan
0,2%) memiliki perbedaan bermaknapenyembuhan proliferasi
dengan kelompok perlakuan X5 (ekstrakluka seperti
fibroblas, sintesis
etanol teripang emas 60%) dan selisihprotein, kolagen, proteoglikan (PG)
diameter pada kelompok X3 (ekstrak airglikoprotein, dan kolagen,
teripang emas 60%) juga memilikiglikosaminoglika sedangkan apabila
perbedaan yang bermakna dengann (GAG) yang jumlah persediaan
kelompok perlakuan X5 (ekstrak etanolmeliputi protein cukup
teripang emas 60%). kondroitin sulfat memadai maka
(KS), asam proses
Tabel 1 Hasil uji Mann-Whitney
hialuronat (AH), penyembuhan
dermatan sulfat luka akan dapat
(DS), heparan berlangsung
sulfat (HS) dan secara cepat atau
heparin, 23
optimal.
glikoprotein,
asam lemak yang Dari 86%
meliputi protein yang
terkandung dalam
eicosapentaenoic teripang, sekitar
acid (EPA) dan 80% merupakan
docosahexaenoic 22
kolagen. Pada
acid (DHA), cell
fase hemostasis
growth factor
dan inflamasi
(CGF), flavonoid,
kolagen berperan membantu proses hemostasis,

80
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
28
3,69%. Hal ini
menyebabkan
menarik makrofag dengan kemampuan Teripang teripang mampu
kemotaksis, serta menyebabkanmengandung mempercepat
pembersihan secara alami infiltratvitamin A dan perbaikan
inflamasi. Pada fase proliferasi aksivitamin C. jaringan yang
kolagen adalah sebagai lipatan untukVitamin A rusak dan
penggabungan fibroblas, menarikberperan sebagai mengurangi reaksi
fibroblas ke daerah luka dan di dalamantioksidan, inflamasi
struktur matriks akan menjadi modelmeningkatkan (nekroinflamasi)
untuk pertumbuhan jaringan baru,proliferasi yakni dengan cara
sedangkan pada fase maturasi kolagenfibroblas, menghalangi
berperan memberi kekuatan padamemodulasi pembentukan
jaringan baru dan meningkatkandiferensiasi dan prostaglandin
organisasi serabut kolagen yang khasproliferasi sel, penyebab radang
pada fase remodeling penyembuhan meningkatkan tinggi sehingga
luka.
8 sintesis kolagen
mencegah
dan hialuronat,
Berdasarkan penelitian Rizalmenurunkan kerusakan sel
(2012), diketahui bahwa kandungandegradasi matriks yang lebih
glikoprotein pada teripang emasekstraseluler yang 29
parah. Hal ini
(Stichopus hermanii) adalah sebanyakdi mediasi matrix bertujuan untuk
15
3,18%. Glikoprotein adhesifmetalloproteinase melakukan
merupakan molekul yang strukturnyas (MMPs).23 pengaturan agar
bermacam-macam yang peran utamanya respons inflamasi
Vitamin C
adalah melekatkan komponen matriks dapat berjalan
berperan
ekstraseluler satu sama lain dan normal dan
meningkatkan
melekatkan matriks ekstraseluler pada mencegah
migrasi neutrofil
sel melalui integrin permukaan sel. kerusakan yang
dan transformasi
Glikoprotein adhesif meliputi berlebihan pada
limfosit.,
fibronektin (komponen utama matriks 30
hidroksilasi residu host.
ekstraseluler interstisial) dan laminin
24 prolin menjadi Teripang
(penyusun utama membrana basalis). hidroksiprolin mengandung cell
Teripang mengandung mineralpada prokolagen growth factor
seperti zat besi (Fe), tembaga (Cu),untuk dilepaskan (CGF) yang dapat
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Fedan diubah menstimulus
diperlukan untuk hidroksilasi prolin danmenjadi kolagen,
23 regenerasi sel
lisin . Baik Fe maupun Zn sangatmeningkatkan sehingga
penting untuk sintesis kolagen,proses mempercepat
pertumbuhan jaringan dan membawaangiogenesis, penyembuhan
oksigen ke luka. Cu berperan sebagaipenyerapan zat
25
luka. Baik luka
kofaktor dalam oksidasi sitokrom, untuk besi dan sebagai luar, seperti luka
antioksidan sitosolik SOD dan untukantioksidan yang akibat cedera,
23 penting untuk sayatan benda
ikatan silang kolagen. Ca berperan 25
dalam mengatur pembekuan darah,imunomodulasi. tajam, maupun
sedangkan Mg dapat meningkatkan,27 luka gangren
jumlah fibroblas sehingga sintesis 28
Kandungan akibat DM .
26
kolagen juga meningkat. EPA dan DHA CGF terdiri dari
pada teripang beberapa macam
cukup tinggi yaitu dan masing-
masing-masing masing memiliki
25,69% dan peran pada proses
penyembuhan luka diantaranya yaitugrowth factor 31
VEGF.
TGF, PDGF, FGF, EGF, hepatocyte(HGF), dan

81
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
saponin (triterpen
glikosid)
merupakan
Senyawa glikosaminoglikanteripang emas 37
(GAG) yang terkandung dalam teripang80%) lebih besar senyawa polar.
meliputi kondroitin sulfat (KS), asamdaripada Hal ini juga
hialuronat (AH), dermatan sulfat (DS),kelompok X3 didukung dengan
heparan sulfat (HS) dan heparin. KS(ekstrak air hasil uji
berperan pada fase proliferasi danteripang emas kandungan
inflamasi. Pada penelitian Zou et al.60%) dan X4 ekstrak teripang
(2004) tentang pengaplikasian KS pada(ekstrak air emas yang
mukosa palatal rongga mulut, hasilteripang emas dilakukan oleh
penelitian menunjukkan adanya80%). Hal ini Saleh (2013),
peningkatan migrasi, adesi, proliferasikemungkinan didapatkan bahwa
sel fibroblas palatal dan penutupan luka, disebabkan kandungan
sedangkan dalam proses inflamasi KSkarena ekstrak air ekstrak etanol
dapat mengurangi reaksi inflamasiteripang emas teripang emas
(nekroinflamasi) sehingga mencegahmasih memiliki memiliki
29,32 kandungan AH,
kerusakan sel yang lebih parah. ukuran partikel
Asam hialuronat (AH) berperan padayang besar yaitu KS, DS dan HS
fase proliferasi. AH berperan penting30-40 mesh, yang lebih besar
dalam mempengaruhi kecepatan migrasisedangkan ekstrak dibanding
sel pada proses penutupan luka,etanol teripang kandungan dalam
inflamasi, angiogenesis, reepitelisasi danemas diketahui ekstrak air
12
proliferasi sel. Dermatan sulfat (DS) ukuran teripang emas.
berperan pada fase proliferasi danpartikelnya lebih Kandungan AH
maturasi. Pada penelitian yang dilakukankecil. Hal ini dalam ekstrak
oleh Penc, et al., 1998 (dalammemberikan etanol teripang
Trowbridge and Gallo, 2002), DS dapatpengaruh karena emas adalah
mendukung kemampuan FGF-2 untukukuran partikel 0,693%,
33dapat sedangkan pada
memberi sinyal proliferasi sel. ekstrak air
Heparan sulfat (HS) dan heparinmempengaruhi teripang emas
berperan dalam angiogenesis pada tahapabsorpsi obat,
adalah 0,248%.
proliferasi. Kehadiran HS pada dimana
Kandungan KS
permukaan sel dan lingkunganbertambah kecil dalam ekstrak
ekstraseluler sangat penting untuk prosesukuran partikel
etanol teripang
fisiologis termasuk dalam angiogenesis obat maka
emas adalah
atau pertumbuhan pembuluh darah baru,bertambah mudah
1,168%,
disini HS memiliki efek mendalam padalarut obat
36 sedangkan pada
bioaktivasi faktor kunci angiogenik,tersebut. Selain
34 ekstrak air
yaitu VEGF. Selain itu HS diakuiitu ekstrak air teripang emas
memiliki peranan penting dalam prosesteripang emas
adalah 0,422%.
pertumbuhan, migrasi dan diferensiasi kandungannya
Kandungan DS
35 masih beragam,
sel. dalam ekstrak
sedangkan pada
Hasil selisih rata-rata penguranganekstrak etanol teripang
etanol
diameter TU pada kelompok X5 (ekstrakteripang emas adalah
emas
etanol teripang emas 60%) dan X6diketahui hanya 0,635%,
(ekstrak etanol sedangkan pada
senyawa polar
ekstrak air
saja yang akan
teripang emas
tertarik
adalah 0,21% dan
didalamnya,
kandungan HS
dimana GAG dan
dalam ekstrak
etanol teripang emas adalah 0,483%, Hasil selisih kelompok X5
sedangkan pada ekstrak air teripang rata-rata (ekstrak etanol
emas adalah 0,196%.
37 pengurangan teripang
diameter TU pada

82
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

83
emas 60%) lebih besar daripada hermanii) 60%
kelompok X2 (AH 0,2%), hal ini dan 80% dalam
terjadi karena kandungan AH yang penyembuhan TU
terkandung dalam ekstrak etanol di rongga mulut.
teripang emas adalah 0,693%, 4) Ekstrak teripang
dimana lebih tinggi dibandingkan emas yang paling
dengan kandungan AH yang terdapat efektif dalam
dalam produk yang dijual di pasaran penyembuhan TU
yaitu hanya 0,2%. di rongga mulut
Hasil selisih rata-rata adalah ekstrak
pengurangan diameter TU pada etanol teripang
kelompok X5 (ekstrak etanol teripang emas 60%.
emas 60%) lebih besar daripada
kelompok X6 (ekstrak etanol teripang
DAFTAR
emas 80%), hal ini terjadi karena
PUSTAKA
dengan bertambah besarnya
konsentrasi ekstrak teripang tersebut
Setiani T, Sari EF, Usri
maka dapat disimpulkan bahwa K. 2005. Penerapan
semakin besar pula saponin (triterpen Penggunaan Daun
glikosid) yang terkandung Lidah Buaya (Aloe
didalamnya. vera) untuk Pengobatan
Stomatitis Aftosa
(Sariawan) Di Desa
Ciburial Kecamatan
SIMPULAN Cimenyan Kabupaten
Bandung. Karya Tulis
Akhir, Fakultas
Pada penelitian ini secara Kedokteran Gigi:
umum dapat disimpulkan bahwa Universitas Padjadjaran,
ekstrak etanol teripang emas Bandung. H. 5-1.
Regezi JA, Sciubba JJ,
(Stichopus hermanii) lebih efektif Jordan RCK. 2008.
dibandingkan dengan ekstrak air Oral Pathology
teripang emas (Stichopus hermanii) Clinical
Pathologic
dalam penyembuhan TU di rongga Correlations, 5th
mulut. Namun, secara lebih terperinci edition. St. Louis:
penelitian ini dapat disimpulkan WB Sauders. P.
24-21.
sebagai berikut: 1) Ekstrak air DeLong L and Burkhart
teripang emas (Stichopus hermanii) N. 2008. General and
60% dan 80% memiliki efektivitas Oral Pathology for the
yang sama dengan asam hialuronat Dental Hygienist.
Philadelphia, US:
0,2% dalam penyembuhan TU di Lippincott Williams &
rongga mulut. 2) Ekstrak etanol Wilkins. P. 297-295.
teripang emas (Stichopus hermanii) Lewis M and Jordan R.
2004. A Colour
60% dan 80% lebih efektif Handbook of Oral
dibandingkan dengan asam Medicine. London:
hialuronat 0,2% dalam penyembuhan Manson Publishing Ltd.
P. 22
TU di rongga mulut. 3) Ekstrak
Usri K, Riyanti E, Dwei
etanol teripang emas (Stichopus TS, Aripin D,
hermanii) 60% dan 80% lebih efektif Rusminah N, Arwana
dibandingkan dengan ekstrak air AJ, Syiarudin I. 2007.
Diagnosis dan Terapi
teripang emas (Stichopus Penyakit Gigi dan
Mulut. Bandung: LSKI.
6. Dunlap CL and Barker BF. 2004. A Guide to
Common Oral Lesions. Dept. of Oral and
Maxillofacial Pathology, UMKC School of
Dentistry. Available from
http://dentistry.umkc.edu/Practicing_Com
munities/asset/OralLesions.pdf. Diakses 7 April
2012.
7. Ibelgaufts H. 2002. Wound Healing Cytokines &
Cell Online Pathfinder Encyclopedia.
www.cope.egi.htm. Diakses 7 April 2012.
8. Fitzgerald R and Steinberg J. 2009. Collagen in
Wound Healing: Are We Onto Something New or
Just Repeating the Past? Available from
http://faoj.org/2009/09/01/collagen-in- wound-
healing-are-we-onto-something- new-or-just-
repeating-the-past/. Diakses 20 April 2012.
9. Velnar, Bailey T, Smrkolj V. 2009. The Wound
Healing Process: an Overview of the Cellular and
Molecular Mechanisms. The Journal of
International Medical Research, 37: 1542-1528.
Vol 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

10. Mercandetti M. 2011. Wound Healing, Healing


and Repair. Available from20. Ali ZH and Dahmoush HM. 2012. Propolis
http://emedicine.medscape.com/article/129 8129- Versus Daktarin in Mucosal Wound Healing. Life
overview. Diakses 21 April 2012. Science Journal, 9(2): 636-624.
11. Bakkara. 2012. Pengaruh Perawatan Luka Bersih21. Arlyza I. 2009. Teripang dan Bahan Aktifnya.
Menggunakan Sodium Klorida 0,9% dan Oseana, 34(1): 17-9.
Povidine Iodine 10% terhadap Penyembuhan22. Guo S and DiPietro LA. 2010. Factors Affecting
Luka Post Appendiktomi di RSU Kota Tanjung Wound Healing. Journal of Dental Research, 89:
Pinang Kepulauan Riau. Karya Tulis Akhir, 229-219.
Fakultas Keperawatan: Universitas Sumatera23. Mitchell RN, Kumar V, Abbas AK, Fausto N.
Utara, Medan. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit.
12. Gomes JAP, Amankwah R, Powel-Richards A, Robbins & Cotran, Edisi 7
Dua HS. 2004. Sodium Hyaluronate (Hyaluronic (Pocket Companion to Robbins & Cotran
Acid) Promotes Migration of Human Corneal Pathologic Basis of Disease, 7 th edition).
Epithelial Cells in Vitro. British Journal of Alih bahasa Andry Hartanto. Editor Inggrid
Ophthalmology, 88: 825-821. Tania dkk. Jakarta: EGC. H. 75-57.
13. Grandha. 2006. Fact Sheets and Identification24. Connected Wound Care. 2011. Nutrition for
Guide for Commercial Sea Cucumber Species. People with Wounds. Available from
SPC Beche-de-mer Information Bulletin, http://www.grhc.org.au/component/docman
24.Bordbar S, Anwar F, Saari N. 2011. High- /doc_download/280-cwc-nutrition-for- wounds-
Value Components and Bioactives from Sea print-version?Itemid=264. Diakses 21 Juni 2012.
Cucumbers for Functional Foods - A Review.25. Alimohammad A, Mohammadali M, Mahmod K,
Marine Drugs, 9: 1805-1761. Khadijeh S. 2010. A Study of the Effect of
14. Rizal B. 2012. Komposisi Senyawa Organik dan Magnesium Hydroxide on the Wound Healing
Anorganik Ekstrak Teripang Pasir dan Teripang Process in Rats. Medical Journal of Islamic
Emas yang Berperan dalam Proses Pulp Healing. World Academy of Sciences, 16(4): 170-165.
Karya Tulis Akhir. Fakultas Kedokteran Gigi: 26. MacKay D and Miller AL. 2003. Nutritional
Universitas Hang Tuah, Surabaya. Support for Wound Healing. Alternative
15. Amalia R. 2012. Perbedaan Pengaruh Medicine Review, 8(4): 377-359.
Pemberian Konsentrasi Ekstrak Teripang27. Kordi MGH. 2010. Cara Gampang
Pasir (Holothuria scabra) terhadap Membudidayakan Teripang. Yogyakarta: Lily
Penyembuhan Ulkus Traumatikus. Karya Publisher.
Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Gigi:28. Nurhidayati. 2009. Efek Protektif Teripang Pasir
Universitas Hang Tuah, Surabaya. (Holothuria scabra) terhadap Hepatotoksistas
16. Kusumawati D, 2004. Biologi Hewan Coba. yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4).
Bersahabat Dengan Hewan Coba. Yogyakarta: Tesis, Fakultas Kedokteran: Universitas
Gajah Mada University Press. Airlangga, Surabaya.
17. Batubara I. 2003. Saponin Akar Kuning29. Angelo G. 2012. Essential Fatty Acids and Skin
(Arcangelisia flava (L) Merr) sebagai Health. Available from
Hepatoprotektor: Ekstraksi, Pemisahan, dan http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/skin/E
Bioaktivitasnya. Tesis, Fakultas Matematika dan FA/index.html. Diakses 15 Juni 2012.
Ilmu Pengetahuan Alam: Institut Pertanian30. Naude L. 2010. The Practice and Science of
Bogor, Bogor. Wound Healing: History and Physiology of
18. Ridzwan BH, Leong TC, Idid SZ. 2003. The Wound Healing. Proffesional Nursing Today,
Antinociceptive Effect Of Water Exracts From 14(3).
Sea Cucumber Holothuria leucospilota Brandt,31. Zou XH, Foong WC, Cao T, Bay BH, Ouyang
Bohadscia marmorata vitiensis Jaeger and HW, Yip GW. 2004. Chondroitin Sulfate in
Coelomic Fluid from Stichopus Hermanii. Palatal Wound Healing. The Journal Of Dental
Pakistan Journal Of Biological Science, 6(24): Research, 83(11): 885-880.
2072-2068. 32. Trowbridge G and Gallo RL. 2002. Dermatan
19. Nicolazzo JA and Finnin BC. 2008. In Vivo and Sulfate: New Functions from an Old
In Vitro Models for Assessing Drug Absorption Glycosaminoglycan. Glycobiology, 12(9): 125-
Across the Buccal Mucosa. Biotechnology: 117.
Pharmaceutical Aspects, 7: 111-89. 33. Stringer SE. 2006. The Role of Heparan Sulphate
Proteoglycans in Angiogenesis.

84
Vol 8 No. 2 ISSN : 1907-
Agustus 2014 5987

Biochemical Society Transactions, 34(3): 35. Joenoes ZN. 2002. Ars Prescribendi Jilid 3.
453-451. Surabaya: Airlangga University Press.
34. Olczyk P. 2012. Komosinska-Vassev K, 36. Saleh MR. 2013. Perbandingan Ekstrak
Winsz-Szczotka K, Kozma EM, Wisowski Teripang Emas (Stichopus hermanii)
G, Stojko J, Klimek K, Olczyk K. Propolis dengan Pelarut Ethanol (polar) dan Hexane
Modulates Vitronectin, Laminin, and (non polar) terhadap Kadar
Heparan Sulfate/Heparin Expression during Glikosaminoglikan dan Triterpene
Experimental Burn Healing. Journal of Glycoside. Karya Tulis Akhir, Fakultas
Zhejiang University, 13(11): 932-41. Kedokteran Gigi: Universitas Hang Tuah,
Surabaya. H. 3-1.
85
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Perbedaan Jumlah Osteoblas pada Pergerakan


Gigi Ortodonti yang Diberi Terapi Oksigen
Hiperbarik Selama 7 dan 10 Hari
(The Comparisson of Osteoblast Number During Orthodontic
Tooth Movement with Hyperbaric Oxygen Therapy
For 7 and 10 Days)
Fakhma Zakki Ramadhani, Arya Brahmanta*, Pambudi Rahardjo*
*Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Orthodontic force would inhibit periodontal ligament vascularization and blood
flow, causing biochemical and cellular changes as well as changes in the contour of the
alveolar bone. HBO is beneficial because it stimulates the growth of new blood vessels and
result in a substantial increase in tissue oxygenation. Purpose: To determine the effects of
Hyperbaric Oxygen (HBO) 7 and 10 days in increase of osteoblastic activity on bone
remodelling during orthodontic tooth movement. Materials and Methods: This study was
conducted using a post test only control group design program. Thirty-two male adult Cavia
cobaya were randomly divided into four groups. Negative group (n=8), positive group (n=8),
HBO 7 days was administered in first group (n=8), and HBO 10 days was administered in
second group (n=8). The maxillary incisors were moved distally by means of elastic separator
in third groups (Positive, HBO 7 and HBO 10 days). Data on the number of cells were
analyzed by One-way ANOVA and LSD statistical test. Result: The data show that the number
of cells increased in all treatment groups. The highest cell counts began in the group treated
with HBO 7 days (14.571) and the group treated with HBO 10 days (18.166). However, there
is no mean between the number of osteoblasts HBO 7 days and HBO 10 days (p 0.559).
Conclusion: HBO therapy 7 days effective to increase of osteoblast number on bone
remodelling during orthodontic tooth movement.

Keywords: Hyperbaric Oxygen, tooth movement, bone remodeling, osteoblast

Correspondence: Arya Brahmanta, Department of Orthodonti, Faculty of Dentistry, Hang


Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191, Email:
arya.brahmanta@gmail.com

86
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar belakang: Tekanan ortodonti akan menghambat vaskularisasi di daerah tekanan pada
ligamen periodontal dan aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya perubahan biokimia
dan seluler serta terjadi perubahan kontur tulang alveolar. HBO bermanfaat karena
merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru dan menghasilkan peningkatan yang
substansial dalam oksigenasi jaringan. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh terapi oksigen
hiperbarik 7 dan 10 hari terhadap aktifitas osteoblas selama pergerakan gigi pada marmut
jantan. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan post test only
control group design. Tiga puluh dua marmut jantan dewasa dibagi secara acak menjadi
empat kelompok. Kelompok negatif (n=8), kelompok positif (n=8), HBO 7 hari sebagai
kelompok satu (n=8), dan HBO 10 hari sebagai kelompok kedua (n=8). Gigi seri rahang atas
digerakkan ke distal dengan cara pemisah elastis dalam ketiga kelompok (Positif, HBO 7 dan
HBO 10 hari). Data jumlah sel dianalisis dengan One-way ANOVA dan uji statistik LSD.
Hasil: Data menunjukkan bahwa jumlah sel meningkat pada semua kelompok perlakuan.
Jumlah sel tertinggi dimulai pada kelompok perlakuan dengan terapi HBO 7 hari (14,571)
dan kelompok perlakuan dengan terapi HBO 10 hari (18,166). Namun tidak ada perbedaan
makna jumlah osteoblas antara terapi HBO 7 hari dan terapi HBO 10 hari (p 0,559).
Simpulan: Pemberian terapi HBO 7 hari secara efektif dapat meningkatkan jumlah sel
osteoblas saat pergerakan gigi ortodonti.

Kata kunci: Oksigen hiperbarik, pergerakan gigi, remodeling tulang, osteoblas

Correspondence: Arya Brahmanta, Bagian Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5945864, 5912191,
Email: arya.brahmanta@gmail.com
oleh tahap akhir
remodeling tulang
antara 7 dan 14
PENDAHULUAN 3
biokimia dan hari.
seluler serta Tulang
Perawatan ortodonti yangterjadi perubahan merupakan
ditujukan untuk merawat maloklusikontur tulang
jaringan keras
2
bertujuan agar tercapai efisiensialveolar. yang terdiri dari
fungsional, keseimbangan struktur danRemodeling tiga komponen
keharmonisan estetik. Perawatantulang yang utama, yaitu: 1)
ortodonti didasarkan pada sifat biologisterjadi selama Matriks
jaringan tulang. Jika pada gigi diberikanpergerakan gigi ektraseluler,
suatu kekuatan maka kekuatan ini akanortodonti adalah terutama terdiri
diteruskan pada jaringan yangproses biologis dari kolagen tipe I
menyangga gigi, sehingga akan terjadiyang melibatkan dan bermacam-
reaksi di dalam jaringan periodontal danrespon inflamasi macam protein
1 akut pada jaringan
tulang alveolar. spesifik tulang; 2)
periodontal.
Pergerakan gigi dalam ortodontiPenelitian Mineral
merupakan kombinasi antara resorpsihistologis inorganik,
dan aposisi tulang pada sisi tekanan danmenunjukkan merupakan 67 %
tarikan. Gaya ortodonti akanbahwa tahap bagian dari tulang
menghambat vaskularisasi ligamenpertama resorpsi terdiri dari
periodontal dan aliran darah sehinggaterjadi dalam 3-5 kalsium dan fosfat
menyebabkan terjadinya perubahan hari diikuti dalam bentuk
dengan pemulihan kristal
dalam 5-7 hari. hidroksiapatit; 3)
Hal ini diikuti Sel, terdiri dari
osteoblas untuk

87
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
bakteriosid atau
bakteriostatik,
angiogenesis,
mineralisasi matriks tulang; osteosit dan3 kali lebih besar
osteoklas yang merupakan sel-seldaripada atmosfer neovaskularisasi,
8 dan tekanan
multinukleat berasal dari prekursor biasa.
7
haematopoetic dalam sirkulasi yang Terapi HBO langsung.
4
berfungsi untuk resorbsi tulang. mengirimkan Perawatan
Osteoblas juga berperan mengaktifkanoksigen secara ortodonti rata-rata
osteoklas melewati pembentukancepat dan secara memiliki lama
berbagai sitokin dan merupakansistemik dengan waktu sekitar 15-
regulator homeostasis tulang.
5 konsentrasi tinggi 24 bulan dan
berbagai cara
Osteoblas merupakan sel jaringanke daerah yang dilakukan untuk
tulang yang berperan mensintesisterkena cedera.
dapat
kolagen untuk membentuk osteoid Tekanan yang
meningkat akan mempercepat
sebagai bahan dasar tulang. Pada proses waktu perawatan
remodeling, osteoblas akan menyusunmengubah proses 9
ortodonti.
zat interseluler tulang yang mengandungrespirasi normal
kolagen untuk sintesis serat kolagen barudalam sel dan Pemberian
6 menyebabkan terapi oksigen
dan membentuk osteoid. hiperbarik
oksigen larut
Oksigen merupakan salah satudalam plasma. merangsang
unsur yang penting dalam prosesTerapi HBO terbentuknya
pembentukan kalus pada remodelingbermanfaat karena pembuluh darah
tulang. Oksigen di dalam kondisimerangsang baru
hiperbarik mempunyai efek untuk a)pertumbuhan (neovaskularisasi)
mengurangi radikal bebas setelahpembuluh darah , sehingga
pergerakkan gigi (fase hematom)baru dan merangsang
sehingga kematian jaringan dapatmenghasilkan proses remodeling
dikurangi b) menstimulasi tumbuhpeningkatan yang dengan
kembalinya pembuluh darah yang rusaksubstansial dalam meningkatnya
(neovaskularisasi) c) meningkatkanoksigenasi aktifitas
aktifitas osteoblas dalam pembentukanjaringan yang osteoblas. Pada
tulang (osteogenesis) d) terjadinyadapat menangkap penelitian
vasokontriksi pembuluh darah (kecil)beberapa jenis sebelumnya
pada fase inflamasi disertai tingginyainfeksi, dan (terdahulu),
kadar oksigen jaringan, sehinggameningkatkan pemberian
mencegah terjadinya udem danpenyembuhan oksigen
pembengkakan e) memeliharaluka. Sebagai hiperbarik 2,4
7 ATA, 90 menit
angiogenesis pada proses remodeling. terapi adjuvant,
Hyperbaric Oxygen Therapy HBOT sesuai sehari, selama 7
hari, selama
(HBOT) adalah suatu metodedigunakan dalam pergerakan gigi
pengobatan dengan menghirup oksigenbeberapa kondisi tikus, terdapat
murni (100%) secara terus-menerus padapembedahan. peningkatan
tubuh dengan tekanan udara lebih besarMekanisme trabecular bone
dari tekanan atmosfer normal.berikut telah
volume dan
Pengobatan oksigen hiperbarik ini diidentifikasi
trabecular bone
berpengaruh pada pengiriman oksigenberfungsi untuk number yang
yang mengalami peningkatan 2 sampai meningkatkan menunjukkan
penyembuhan dari
adanya aktifitas
kondisi 7
pengobatan: osteoblas.
hiperoksigenasi, Sedangkan
vasokonstriksi, pemberian
pemberian terapi oksigen hiperbarik

88
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
sebelum diberikan
perlakuan.
2,4 ATA dengan oksigen 100% 90 menitsteril, gunting Kelompok (+),
selama 10 hari telah terbukti dapatbedah, gelas Kelompok 1 dan
meningkatkan perfusi, sehingga halreaksi, timbangan, Kelompok 2
tersebut akan sangat membantu dalamrotary microtome, dilakukan
proses penyembuhan luka.
10 miskroskop. pemasangan
Tiga puluh separator pada
Berdasarkan studi pustaka atau
gigi insisif rahang
referensi dan penelitian terdahulu, makadua ekor marmut
atas yang
penulis tertarik untuk mengetahui apakahjantan (2-3 bulan)
terapi oksigen hiperbarik 2,4 ATA, 90berat badan 300- sebelumnya di
menit sehari selama 7 dan 10 hari 400 gram dibagi anastesi umum
memiliki pengaruh terhadap prosesmenjadi 4 dengan ketamin
remodeling selama pergerakan gigikelompok 10% dosis
dengan melihat aktifitas osteoblas(Kelompok (-) 0,1ml/kg BB IM,
sebagai bahan dasar pembentukansebagai kontrol separator
tulang. negatif, dipasang selama 7
Kelompok (+) hari.
sebagai kontrol Pada
BAHAN DAN METODE positif, Kelompok kelompok 1 dan
1 sebagai kelompok 2
Penelitian ini tergolong jenisperlakuan 1, dan (perlakuan)
penelitian true experimentalKelompok 2 setelah
11 pemasangan
laboratories dengan desain penelitiansebagai perlakuan
Post Test Only Control Group Design.2), dikandangkan separator selama
Lokasi penelitian di: 1) Laboratoriumtiap 8 ekor 7 hari, selanjutnya
Biokimia Fakultas Kedokteran (ukuran kandang dilakukan
Universitas Airlangga– Surabaya; 2)60x40x34 cm), pemberian
Lembaga Kesehatan Kelautan TNI-ALdiberi sekam dan oksigen
Rumkital Dr.Ramelan–Surabaya; 3)ditutup dengan hiperbarik (dalam
Laboratorium Patologi Anatomi RSUDanyaman kawat. chamber) selama
Dr.Sutomo - Surabaya. Untuk binatangMarmut diberi 7 hari untuk
percobaan menggunakan marmut jantanmakanan yang kelompok 1 dan
(Cavia cobaya). Untuk percobaan inibanyak 10 hari untuk
ditentukan kriteria yaitu : marmut,mengandung serat kelompok 2 tanpa
kelamin jantan, umur 3-4 bulan, beratkasar, umbi- melepaskan
badan 300-400 gram, jumlah 32 ekor. umbian jagung, separator pada
Bahan yang digunakan adalahserta hijau-hijauan hewan coba.
oksigen murni 100 % dalam animalyang lain secara Selama dalam
chamber, separator, ketamin 10% dosisadlibitum. chamber, marmut
0,1 ml/kg BB IM, betadine solution,Kandang akan mengalami
kapas, sekam, makanan marmut,ditempatkan pada rasa tidak nyaman
aquades, kandang anyaman kawatsuhu kamar, tidak akibat perubahan
ukuran 17x34x34 cm, kandang plastiklangsung terkena tekanan udara
ukuran 60x40x20 cm (untuksinar matahari, di yang dapat
perpindahan), spuit 2 cc, force moduletempat yang tidak mengakibatkan
separator, scalpel dan handle yang bising, rasa sakit pada
telinga, cara
penerangan yang
penanggulangann
cukup.
ya dengan
Diadaptasikan
memberikan
selama 24 jam
pakan/minum
sehingga ada proses penelanan yang Setelah dimasukkan ke
akan mengurangi sakit. kelompok 1 dan animal
kelompok 2

89
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
K+ 8 4,833 ± 1,602
K1 8 14,571 ± 6,32
K2 8 18,166 ± 6,61
chamber, kemudian dilakukan 32
peningkatan tekanan dalam chamber
sampai 2,4 ATA, dan dialirkan oksigen
murni (100%) selama 3x30 menit,
setelah itu dihentikan dan diturunkan
sampai ke kondisi semula (1 ATA).
Marmut tersebut dikeluarkan dari
chamber dan dibawa ke kandang semula.
Perlakuan tersebut dilakukan pada hari
ke-1 sampai hari ke-7 untuk kelompok 1
dan sampai hari ke-10 untuk kelompok
2. Gambar 1. Sel
Pada hari ke-7 setelah pemberian osteoblas
oksigen hiperbarik, Kelompok (-),
Gambar 2. Grafik
Kelompok (+) dan Kelompok 1
rerata jumlah
sebelumnya dianastesi overdosis osteoblas
HASIL
(Overdose of Chemical Anesthetics) lalu
didekaputasi untuk diambil maksilanya.
Sedangkan untuk kelompok 2 Data yang
dikorbankan pada hari ke-10. Kemudian diperoleh dari 90
maksilanya difiksasi dalam larutan hasil penelitian
buffered formaline dan EDTA. Hewan ditabulasi dan
coba yang telah dilakukan dekaputasi dianalisis
lalu dikuburkan. secara
deskriptif yang
Maksila yang telah difiksasi dalam bertujuan untuk
larutan buffered formalin dan EDTA memperoleh
diberikan ke Laboratorium Patologi gambaran
Anatomi RSUD Dr.Sutomo-Surabaya distribusi dan
dan ditunggu hingga maksila tadi peringkasan
melunak yang kemudian diproses dan data guna
dibuat preparat dengan menggunakan memperjelas
pewarnaan penyajian hasil,
Hematoksilin Eosin (HE) lalu diamati kemudian
menggunakan mikroskop dan dibuat dilakukan uji
foto, dihitung jumlah sel osteoblas yang hipotesis
terlihat pada mikroskop dengan menggunakan
pembesaran 400x. Satu preparat dihitung statistik analitik
sebanyak 3x pada lapangan pandang dengan taraf
yang berbeda, kemudian dibagi 3. signifikansi
95% (p=0,05)
dengan
menggunakan
program SPSS
versi 21.

Tabel 1. Hasil uji


statistik deskriptif
Kelom N
pok
K- 8
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
mempelajari
pergerakan gigi
ortodonti. Selain
Hasil uji Shapiro-Wilkdengan K2 (p itu, marmut relatif
menunjukkan bahwa data berdistribusi0,049), K1 tidak terlalu
normal dan hasil uji Levene didapatkandibandingkan mahal dan
nilai signifikansi 0.139, sehingga dapatdengan K3 (p persiapan
disimpulkan bahwa data hasil penelitian0,000) dan K1 histologinya lebih
homogen (p>0,05). dibandingkan mudah dari hewan
Hasil data diketahui memilikidengan K4 (p lainnya.
13
distribusi data yang normal dan memiliki0,000). Pada K2
Penelitian
varians yang homogen. Oleh karena itu,dibandingkan
ini bertujuan
uji dilanjutkan dengan menggunakan ujidengan K3 (p
untuk mengetahui
one way ANOVA karena desain atau0,008) dan K2
perbedaan jumlah
rancangan penelitian ini menggunakandibandingkan
osteoblas selama
lebih dari 2 kelompok yang tidakdengan K4 (p
pergerakan gigi
berpasangan dengan skala pengukuran0,003).
yang diberi terapi
numerik (rasio). Uji one way ANOVA iniSedangkan pada
oksigen
digunakan untuk mengetahui adanyaK3 dibandingkan
hiperbarik 7 dan
perbedaan pada tiap kelompok baikdengan K4 tidak
10 hari pada
secara terpisah maupun bersama-sama. mengalami
perbedaan yang tulang maksila
Pada uji one way ANOVA, marmut. Objek
bermakna.
diperoleh nilai p=0.000 (p<0.05) yang penelitian dibagi
artinya terdapat perbedaan yang dalam 4
bermakna (signifikan). Selanjutnya,PEMBAHASAN kelompok, yaitu
untuk melihat perbedaan jumlah kelompok (-),
osteoblas masing-masing kelompok kelompok kontrol
Sampel yang
perlakuan, maka dilakukan pengujian negatif tanpa
digunakan dalam
LSD dengan signifikansi p<0.05. adanya perlakuan;
penelitian ini
adalah marmut kelompok (+),
Tabel 2. Hasil uji LSD
(Cavia cobaya) kelompok kontrol
K K K1 K2 sebanyak 32 ekor.
Rerata positif hanya
- + (14 (18
Kelomp
(3 (4 ,571) ,166)
Penggunaan dilakukan
ok
,142) ,833) marmut dengan pemasangan
K- 0, 0,0 0,0 dasar separator;
(3,142) 049* 00* 00* pertimbangan kelompok 1
K+ 0,0 0,0 utama bahwa merupakan
(4,833) 08* 03* hewan percobaan kelompok
K1 0,5 ini merupakan perlakuan dengan
(14,571 59 yang paling pemberian terapi
) mudah HBO 2,4 ATA
K2 memegangnya
(18,166 selama 7 hari; dan
dan
) kelompok 2
mengendalikanny
Keterangan: *ada perbedaan bermakna merupakan
a untuk
penggunaan di kelompok
12 perlakuan dengan
laboratorium. pemberian terapi
Dari hasil uji LSD diatasPertimbangan
didapatkan bahwa terdapat perbedaanlainnya HBO 2,4 ATA
dalam selama 10 hari.
yang signifikan antara jumlah osteoblaspemilihan marmut
pada K1 dibandingkan karena hewan ini Variabel
sangat sesuai terapi HBO dalam
untuk penelitian ini
merujuk pada konsep berbagai sumberdan hasil penelitian,

91
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
16
osteoblas.
Proses
salah satu yang digunakan dalamkelompok 2 (HBO pembentukan
penelitian ini adalah pemberian terapi10 hari) dengan tulang akibat
HBO yang telah dikembangkan olehkelompok negatif tekanan mekanik
Lakesla-RSAL Surabaya yaitu(tanpa perlakuan) akan terjadi dua
pemberian terapi HBO 2,4 ATA 100 %dan kelompok reaksi: pertama
O2 3x30 menit interval 5 menitpositif (hanya secara lokal yang
menghirup udara biasa, yang dilakukandengan pemberian meliputi reaksi
setiap hari selama 10 hari berturut-separator) biological
10 menunjukkan electricity, blood
turut.
Pemberian terapi HBO secaraadanya flow,
microfractures
umum sendiri antara 90 sampai 120peningkatan rerata
yang akan
menit bernafas dengan okisgen murnidan hasil
signifikan menghasilkan
pada 2,0 - 2,5 ATA untuk variabel terapi
terdapat prostaglandin,
HBO dengan pemberian selama 7 hari
perbedaan yang sitokin, cyclic
didasari dengan adanya bukti adenosine
7,8,14 bermakna. Hal ini
eksperimental . Berdasarkan buktimenunjukkan monophosphat
eksperimental, telah membuktikanbahwa dengan (cAMP). Reaksi
bahwa dengan pemberian terapi oksigenadanya pemberian yang kedua
hiperbarik selama 7 hari pada pergerakanseparator atau adalah reaksi
gigi terdapat peningkatan trabeculargaya ortodonti sistemik yang
bone volume dan trabecular boneakan akan melibatkan
number yang menunjukkan adanyamengakibatkan aktivitas hormon
dan didapatkanperubahan
7
aktifitas osteoblas paratiroid,
perbedaan yang signifikan antara jumlahjaringan sekitar vitamin D, dan
osteoblas pada marmut yang diberi terapi gigi yang akan calcitonin.
oksigen hiperbarik selama 7 harimembuat gigi Gabungan dari
bergerak dan akan kedua reaksi
dibandingkan dengan marmut yang tidak
timbul daerah tersebut akan
diberi terapi oksigen hiperbarik. Jumlah
yang tertekan dan menghasilkan sel-
osteoblas pada marmut yang diberi terapi
daerah yang sel osteoblas pada
oksigen hiperbarik selama 7 hari lebih 15
banyak secara signifikan dibandingkantertarik. Daerah sisi tarikan yang
dengan marmut yang tidak diberi terapiyang tertekan berperan dalam
8 dalam waktu proses aposisi,
oksigen hiperbarik. Hal ini disebabkan dan osteoklas
singkat akan
oksigen merupakan salah satu unsurterjadi resorpsi pada sisi tekanan
yang penting dalam proses pembentukantulang di daerah yang akan
kalus pada remodeling tulang denganitu, sedangkan berperan dalam
meningkatkan aktifitas osteoblas dalamdaerah yang proses resorpsi.
7 Osteoklas dan
pembentukan tulang (osteogenesis). berlawanan yaitu
Hasil analisis statistik deskriptifdaerah tarikan, osteoblas
didapatkan bahwa hasil penelitian yanggigi akan merupakan dua
telah dilakukan kemudian diproses menjauhi dinding tipe sel utama
dengan uji parametrik yaitu uji one wayalveolar sehingga yang ditemukan
ANOVA dan uji beda LSD, padamengakibatkan dalam tulang
kelompok 1 (HBO 7 hari) dan daerah ini terjadi sebagai penghasil
aposisi tulang. Sel utama dalam
yang melakukan pergantian bahan
proses aposisi ini 15
tulang.
sendiri adalah Fungsi dan
aktivasi osteoblas disebabkan olehprostaglandin E2 Hormon
faktor-faktor pertumbuhan, seperti(PGE2)17.
hormon paratiroid, dan sitokin, seperti

92
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
tulang menjadi
26
osteosit.
paratiroid meningkatkan aliran kalsiumperoksidasi lipid Resorpsi dan
dan mempertahankan kadar kalsiumseperti formasi tulang
ekstraseluler tubuh pada tingkat yangsuperoksida terjadi pada saat
relatif konstan. Osteoblas adalah satu-dismutase. yang bersamaan.
satunya sel-sel tulang yang memilikiRadikal bebas Osteoblas baru
pada jaringan bekerja hanya pada
reseptor hormon paratiroid. Hormon iniakan diimbangi tempat dimana
dapat menyebabkan perubahanoleh
18 osteoklas sudah
cytoskeletal dalam osteoblas. Superoksida selesai melakukan
Dismutase (SOD) resorpsi. Pada jalur
Terapi HBO merangsang monosit,untuk mencegah serial beberapa
fungsi fibroblas, sintesis kolagen dancedera jaringan faktor dilepaskan
19
meningkatkan densitas vaskular. Terapiyang merupakan dari tulang yang
HBO meningkatkan konsentrasi lokalsistem pertahanan teresorpsi atau
dari Reaktif Nitrogen Spesies (RNS) danantioksidan. terjadi peningkatan
Reaktif Oksigen Spesies (ROS) yangPengobatan HBO lokal akibat stimuli
dapat mempengaruhi diferensiasi dandapat mekanik yang
aktivitas osteoklas dan mengatur aspekmenyebabkan dihasilkan dari
kritis lainnya dari metabolisme tulang.mekanisme resorpsi tulang
Reaktif oksigen spesies meningkatkanantioksidan dan dapat merangsang
ekspresi Receptor Activation NFKBmengurangi stres sel prekursor
22
mengubah rasiooksidatif.
20 proliferasi dan
Ligand (RANKL),
RANKL atau osteoprotegrin dan Osteoblas diferensiasi
membantu diferensiasi osteoklas. Terapi berperan pada osteoblas.
27

HBO menghasilkan ROS dan RNS juga sintesis komponen


Oksigen
menginduksi mobilisasi sel induk danorganik matriks merupakan salah
vaskulogenesis, efek ini membantutulang yaitu
satu unsur yang
mengurangi daerah yang sedikit kolagen tipe I,
penting dalam
vaskularisasi pada tulang danproteoglikan dan proses
meningkatkan remodeling pada daerahglikoprotein pembentukan
21 termasuk
nekrotik. 23 kalus pada
osteonektin . Sel remodeling
Beberapa radikal bebas sepertimesenchymal 7
ROS diproduksi selama pengobatanberdiferensiasi tulang. Pada
HBO, prosedur ini dianggap amanmenjadi osteoblas perawatan
karena aktivitas dari beberapa radikaldewasa, dimana ortodonti terjadi
bebas meningkat. Di sisi lain menurutmemperlihatkan remodeling tulang
Ozden, tekanan pengobatan HBO tidakprotein tulang pada tulang
pernah melebihi 3 ATA dan biasanya matriks. Osteoblas alveolar dan
ligamen
tidak berlangsung lebih lama dari 90yang belum
dewasa, dengan periodontal.
menit. Jika pedoman keselamatan ini Remodeling
tidak diikuti, radikal bebas dapatosteopontin tulang adalah
terakumulasi dan dapat menyebabkantingkat tinggi,
aposisi tulang
berdiferensiasi
keracunan oksigen dalam sistem saraf selektif oleh
menjadi osteoblas
pusat atau di paru-paru. Dampakdewasa, dengan osteoblas dan
perlindungan dari pengobatan HBOosteokalcin resorpsi oleh
dapat dimediasi oleh enzim tertentu yang 24,25 osteoklas.
28
tingkat tinggi.
bertanggung jawab untuk Tekanan oksigen
Akhirnya
osteoblas dewasa memiliki peran
yang tertanam sebagai pemicu
dalam matriks dalam remodeling
tulang. Peningkatan tekanan oksigen
menyebabkan diferensiasi seluler ke

93
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
dapat
meningkatkan
fungsi sel darah
jaringan osseus, sedangkan penurunandalam pemberian
putih,
hasil tekanan oksigen menyebabkanoksigen dan
pembentukan tulang rawan. Ada nutrisi serta meningkatkan
paralelisme antara kenaikan tekananmaterial lain yang pembentukan
7 penting untuk kapiler-kapiler
osteoblastik dan osteoklastik. baru
sintesis tulang
Terapi HBO dapat mempercepatdisamping juga (neovaskularisari)
diferensiasi osteoblas dan menambahsumber dari sel dan pembuluh
tahap awal mineralisasi dan memilikiosteoblas.16 darah perifer
efek yang lebih nyata daripada hyperoxia sehingga
atau tekanan saja. Terapi HBO Prosedur
pemberian HBO mengakibatkan
meningkatkan pembentukan nodul proses
tulang dan aktivitas alkaline fosfatase yang dilakukan
penyembuhan
dalam osteoblas manusia. alkalinepada tekanan 2-3 7
berjalan cepat.
fosfatase adalah protein permukaan yangATA dengan O2
dapat ikut serta dalam regulasiintermitten akan Pada terapi
proliferasi, migrasi, dan diferensiasi selmencegah 33
oksigen
osteoblastik. Terapi HBO memiliki efekkeracunan O2. hiperbarik,
lebih besar untuk diferensiasi osteoblasHal ini oksigen dalam
dari pada hiperoksia atau tekanandisebabkan bila darah diangkut
saja.
29,30 berada dalam dalam bentuk
ruangan larut dalam cairan
Terapi oksigen hiperbarik yangbertekanan plasma dan
biasanya melibatkan pemberian 100(hyperbaric bentuk ikatan
persen oksigen di atmosfer denganchamber) dan hemoglobin dan
tekanan yang lebih besar dari suasanaditekan sampai hanya sebagian
absolut (ATA), telah diusulkan sebagai2,4 ATA, maka kecil (3%)
terapi tambahan untuk meningkatkantekanan arteri dijumpai dalam
hasil pasien yang menderita patah tulang,parsial (PO2) bentuk larut.
osteoradionekrosis, gangguanakan meningkat Oksigen dalam
osteogenesis, serta pasien dengan tulang10 kalinya bentuk larut ini
cangkok dan gigi implan. Penelitian padasehingga akan menjadi
hewan menunjukkan bahwa terapikonsentrasi sangat penting
oksigen hiperbarik dapat digunakanoksigen dalam dalam terapi ini,
untuk mengobati penyembuhan frakturdarah akan
31 karena disebabkan
atau nonunion patah tulang. meningkat 10 kali sifat oksigen
Terapi oksigen hiperbarik berfungsidari normal. bentuk larut lebih
untuk meningkatkan konsentrasi oksigen Keadaan ini mudah
pada seluruh jaringan tubuh, bahkanterjadi pada dikonsumsi oleh
pada aliran darah yang berkurang,seluruh cairan jaringan lewat
merangsang pertumbuhan pembuluhtubuh (darah, difusi langsung
darah baru untuk meningkatkan aliranlymph, dan daripada oksigen
darah pada sirkulasi yang berkurang,cerebrospinal) yang terikat
menyebabkan pelebaran arteri reboundakan berjalan hemoglobin.
10
sehingga meningkatkan pelebaran sangat cepat,
Pemberian terapi
Pembuluh darahoksigen dapat
32
pembuluh darah. oksigen
sendiri memegang peranan penting mencapai tulang
hiperbarik sendiri
dan jaringan lunak
dapat melawan
yang rusak yang
efek hipoksia
tidak dapat
dimasuki oleh sel pada jaringan
darah merah, yang mengalami
luka dan meningkatkan kualitas jaringantingkat mesenchymal
dapat terbentuk. Dalam lingkunganaposisinya, multipotensial
hipoksia laju resorpsi tulang melebihidikarenakan sel dalam

94
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987
ATA selama 10
hari
sumsum gagal berdiferensiasi menjadi sel sebelum menunjukkan
osteoblas.
34
atau setelah adanya
perawatan peningkatan
Penggunaan terapi oksigen
terapi oksigen jumlah osteoblas
hiperbarik selama 7 hari tidak hiperbarik pada dibandingkan
mengalami perbedaan yang signifikan kelompok dengan yang
dibandingkan dengan yang diberi terapi perlakuan 8 dan
31 diberi terapi
oksigen hiperbarik selama 10 hari, 10 hari. oksigen
sehingga bisa disimpulkan bahwa Peneltian hiperbarik
hipotesis pada penelitian ini tidak ini dilakukan selama 7 hari,
terjawab. pada hewan akan tetapi tidak
Pemberian terapi HBO 10 hari coba, akan mengalami
tidak ada perbedaan dengan terapi HBO tetapi perbedaan yang
7 hari karena terjadi respon adaptif dari diharapkan cukup signifikan.
sel, dimana manfaat fisiologis utama dapat dijadikan Oleh karena itu,
respon adaptif jelas untuk melindungi pertimbangan pemberian terapi
atau mempertahankan sel-sel dan sebagai terapi oksigen
organisme dari dosis tinggi zat beracun. alternatif pada hiperbarik
Respon adaptif terinduksi oleh stres perawatan selama 7 hari
oksidatif. Sel-sel memiliki dua ortodonti untuk efektif dalam
pertahanan utama, yaitu enzim mempercepat meningkatkan
antioksidan seperti Superoxide proses vaskularisasi
Dismutase (SOD), glutation peroksidase remodeling dalam jaringan.
dan katalase yang terlibat langsung tulang, setelah
dalam mencegah kerusakan sel oksidatif lebih dahulu
dan enzim perbaikan yang dapat dilakukan pada DAFTAR
menghilangkan atau memperbaiki manusia.
8
PUSTAKA
makromolekul yang rusak secara
35
oksidatif. Proffit WR. 2007.
SIMPULAN Contemporary
Mekanisme selular efek terapi Orthodontics, 4th ed.
oksigen hiperbarik pada penyembuhan London: C.V Mosby
patah tulang, penelitian yang dilakukan Pemberia Company. P. 167-9.
Dong Wu (2007), meneliti efek dari n terapi oksigen Khrisnan V, Davidovitch
hiperbarik 2,4 Z. 2006. Cellular,
terapi oksigen hiperbarik pada proliferasi Molecular and Tissue-
dan diferensiasi osteoblas manusia ATA selama 7 level Reaction to
secara in vitro dengan menggunakan unit hari dan 10 hari Orthodontic Force. Am J
hiperbarik skala laboratorium. Proliferasi lebih efektif Orthod Dentofacial
Orthop, 129: 469e. 32-1.
sel dievaluasi setiap hari oleh WST-1 dibandingkan
Husin E, Tjandrawinata
assay selama 10 hari berturut-turut. Pada dengan yang R, Juliani M, Roeslan BO.
penelitiannya, hari ke-8 dan ke-10, terapi tidak diberi 2012. Orthodontic Force
oksigen hiperbarik dan yang tidak di terapi oksigen Application in Correlation
with Salivary
terapi oksigen hiperbarik tidak memiliki hiperbarik LactateDehydrogenase
perbedaan dalam jumlah sel yang dilihat dari Activity. Journal of
tercatat antara kelompok. Hal ini adanya Dentistry Indonesia 2012,
peningkatan 19(1): 13-10.
menunjukkan juga bahwa tidak ada Cobourne MT, DiBiase
perubahan dalam integritas membran jumlah AT. 2010. Handbook of
osteoblas. Orthodontics. Edinburg:
Sedangkan Mosby Elsevier. P. 107-
12.
pemberian
terapi oksigen
hiperbarik 2,4
95
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987

5. Rahardjo P. 2009. Ortodonti Dasar.


Surabaya: Airlangga University Press. H. Nitric Oxide. ACTA BIOMED, 79: 116-
153-144. 110.
6. Trenggono BS. 2009. Pengaruh18. Kalfas IH. 2001. Principles of Bone Healing.
Penambahan Puder Dentin Sapi Pada Neurosurg. Focus, Volume 10.
Media Kultur Sel Terhadap Pertumbuhan19. Annane D, Depondt J, Aubert P, Villart M,
Osteoblast Kranium Kelinci. FKG Trisakti. Gehanno P, Gajdos P, Chevret S. 2004.
Jakarta. P. 3-1. Hyperbaric Oxygen Therapy for Radionecrosis
7. Gokce S. 2008. Effects of Hyperbaric Oxygen of the Jaw: A Randomized, Placebo-Controlled,
during Experimental Tooth Movement. The Double-Blind Trial From the ORN96 Study
Angle Orthodontist, 78(2) Group. J Clin Oncol, 22: 4900-4893.
8. Sutomo S, Rahardjo P, Sjafei A. 2012. Efek20. Bai XC, Lu D, Liu AL, Ratisoontorn C. 2005.
Pemberian Oksigen Hiperbarik Terhadap Reactive Oxygen Species Stimulates Receptor
Peningkatan Osteoblast Pada Proses Remodeling Activator of NF-Kappa B Ligand Expression in
Selama Pergerakan Gigi Pada Marmut Jantan. Osteoblast. J Biol Chem,
Orthodontic Dent J, (3): 32-22. 280: 17497.
9. Kusumadewy W. 2012. Perbandingan Kadar21. Khosla S. 2001. Minireview : The
Interleukin-1β (IL-1 β) Dalam Cairan Krevikular OPG/RANKL/RANK system. Endocrinology,
Gingiva Anterior Mandibula Pasien Pada Tahap 142: 5050.
Awal Perawatan Ortodonti Menggunakan Braket22. Ozden TA, Uzun H, Bohloli M, Toklu AS,
Self-Ligating Pasif Dengan Braket Konvensional Paksoy M, Simsek G, Durak H, Issever H, Ipek
Pre-Adjusted MBT. Tesis, Universitas Indonesia, T. 2004. The Effects of Hyperbaric Oxygen
Jakarta. Treatment on Oxidant and Antioxidants Levels
10. Huda N. 2010. Pengaruh Hiperbarik Oksigen During Liver Regeneration in Rats. Tohoku J.
(HBO) Terhadap Perfusi Perifer Luka Gangren Exp. Med. P. 253-265, 203.
Pada Penderita DM Di RSAL Dr. Ramelan23. Hill PA. 1998. Bone Remodelling. British
Surabaya. Tesis, Universitas Indonesia : Depok Journal of Orthod, 25: 107–101.
Khosla S. Minireview : The24. Mescher AL. 2012. Histologi Dasar Junqueira
OPG/RANKL/RANK system. Endocrinology, Edisi 12. Jakarta : EGC. H. 135-118.
5050, 142. 25. Karsenty G. 1999. The genetic transformation of
11. Sudibyo. 2009. Metodologi Penelitian Aplikasi bone biology. Genes Devel, 13: 3051-3037.
Penelitian Bidang Kesehatan edisi 2. Universitas Avalaible from www.genesdev.cshlp.org.
Negeri Surabaya: Surabaya, University Press. H. Diakses tanggal 2 Februari 2014.
105. 26. Phan TC, Zheng MH. 2004. Intraction Betwen
12. Suryanto BR. 2012. Pemeliharaan Dan Osteoblast and Osteoclast :Impact In Bone
Penggunaan Marmut Seabagai Hewan Disease. Histol Histopathol. P. 1325-44,19.
Percobaan. Yogyakarta, Buletin 27. Liu W, Toyosawa S, Furuichi T, Kanatani N,
Laboratorium Veteriner, 12,(3). Yoshida C, Liu Y, Himeno M, Narai S,
13. Domenico DM, D’apuzzo F, Feola A, Cito Yamaguchi A, Komori T. 2001. Overexpression
L, Monsurro A, Pierantoni GM, Berrino L, of Cbfa1 in osteoblasts inhibits osteoblast
Rosa AD, Polimeni A, Ferillo L. 2012. maturation and causes osteopenia with multiple
Cytokines And VEGF Induction In fractures. J Cell Biol. P. 157–166,155.
Orthodontic Movement In Animal Model. J28. Brahmanta A, Prameswari N. 2009. Fisiologi
Biomedicine and Biotechnology, Vol 2012. Resorpsi Tulang Pada Pergerakan Gigi
14. Dirckx JH. 2009. Hyperbaric Oxygen Therapy. Ortodontik. DENTA Jurnal Kedokteran Gigi
published by Health Professions Institute. FKG-UHT, 4(1).
15. Graber TM, Vanarsdall. 2000. Orthodontics Current29. Bishara SE. 2001. Textbook of Orthodontic.
Principal and Techniques 2nd ed. London : C.V Saunders Philadelpia. P. 330-324.
Mosby Company 30. Salim A, Nacamuli RP, Morgan EF, Giaccia AJ,
16. Iman P. 2008. Buku Ajar Ortodonsia II Kgo II. Longaker MT. 2004. Transient Changes in
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Oxygen Tension Inhibit Osteogenic
Differentiation And Runx2 Expression in
17. Sosroseno W, Sugiatno E. 2008. Cyclic-AMP-
Osteoblasts. J Biol Chem,
Dependent Proliferation of a Human Osteoblast
Cell Line (HOS Cells) Induced by 279: 40007-16.
Hydroxyapatite: Effect Of Exogenous

96
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987

31. Fogelman I. 2012. Radionuclide and Hybrid


Bone Imaging. Springer-Verlag Berlin34. Mathieu D. 2006. Handbook on Hyperbaric
Heidelberg. P. 55-29. Medicine. The Netherlands : Springer.
32. Wu D, Malda J, Crawford RW, Xiao Y. 2007.35. Cooney, Norma L, Parks S. 2012. Pro Argument
Effects of Hyperbaric Oxygen on Proliferation Avascular Necrosis HBO Indications List.
and Differentiation of Osteoblasts Derived From Available from
Human Alveolar Bone. Connective Tissue http://c.ymcdn.com/sites/membership.uhms
Research 48(4): 213-206. .org/resource/resmgr/ne11_pdf/cooney.pdf.
33. Sucahyo B. 2005. Peranan Terapi Oksigen Diakses 1 Januari 2014.
Hiperbarik Pada Perkembangan Penanganan36. Crawford DR, Davies KJA. 1994. Adaptive
Kasus-kasus Kedokteran Gigi. Majalah Response and Oxidative Stress. Environ Health
Kedokteran Gigi edisi Khusus Temu Ilmiah Perspect 102(Suppl 10): 25-28. Available from
Nasional IV 11-13 Agustus. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC1567003. Diakses 20 Januari 2014.

97
Vol. 8 No. 2 Februari 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Potensi Antjamur Ekstrak Bunga Kembang Sepatu


Terhadap Candida albicans
(Antifungal potentiality of Hibiscus rosa-sinensis, L. flower
extract against Candida albicans)
Krista Devi P. Ivan, Ira Arundina*, Istiati**
*Oral Biology Faculty of Dentistry Airlangga University
**Oral Patology and maxillofacial Faculty of Dentistry AirlanggaUniversity

ABSTRACT

Background: C. albicans can cause health problems in the oral cavity tissue. Therefore
require antifungal treatment. However, treatment with antifungal drug has side effects.
Hibiscus rosa-sinensis L. flower contain cyanidin and quercetin that have been reported to
have antifungal activity against various fungal pathogens. By the study that have been done,
the concentration of 40% was not give significant result. So in this study was the
concentration increased to 100%, 87.5%, 75%, 62.5%, 50%, for significant result. Purpose:
The aim of this study was to know the antifungal potentiality of Hibiscus rosa-sinensis L.
flower extract with a concentration of 100%, 87.5%, 75%, 62.5%, 50% against C. albicans.
Materials and Methods: For each 25 grams of powdered dried flowers that have been placed
in 100 ml of methanol to get pure extract evapourator without solvent. This research using
multiple depletion to get a concentration of 50%, 62.5%, 75%, 87.5%, 100%. To ensure the
growth of C. albicans, is done by culturing on Sabouraud Dextrose Agar medium. Result:
There were significant difference between positive control and a concentration of 50%, 62.5%.
Conclusion: There are differences inhibitory effect of Hibiscus rosa-sinensis L. flower extract
against C. albicans and MIC at 75%.

Keywords: Hibiscus rosa-sinensis L., Candida albicans, antifungal

Correspondence: Ira Arundina, Department of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Airlangga


University, Mayjend Prof Dr Moestopo No. 47, Surabaya, Phone 031-5030255, Email:
arundinafkg@yahoo.com
98
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang: C. albicans dapat menyebabkan masalah kesehatan pada jaringan rongga
mulut dan memerlukan pengobatan dengan antijamur. Namun, pengobatan dengan obat
antijamur memiliki efek samping. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) berisi
cyanidin dan quercetin yang memiliki aktivitas antijamur terhadap berbagai jamur
patogen.Pada penelitian sebelumnya, konsentrasi 40% tidak memberikan hasil yang
signifikan. Sehingga, penelitian ini harus dilakukan peningkatan konsentrasi 100%, 87,5%,
75%, 62,5%, 50%, diharapkan mendapatkan hasil yang signifikan. Tujuan: Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antijamur dari ekstrak bunga kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan konsentrasi 100%, 87,5%, 75%, 62,5%, 50% terhadap C.
albicans. Bahan dan Metode. Sebanyak 25 gram bubuk bunga kering direndam dalam100 ml
metanol lalu di evaporator untuk mendapatkan ekstrak murni tanpa pelarut. Penelitian ini
menggunakan beberapa konsentrasi 50%, 62,5%, 75%, 87,5%, 100%. Untuk memastikan
pertumbuhan C. albicans, dilakukan dengan pembiakan pada media Sabouraud Dextrose
Agar. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dan konsentrasi 50%,
62,5%. Simpulan. Ada perbedaan efek penghambatan ekstrak bunga kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap C. Albicans dan Konsentrasi Hambat Minimal (MIC)
pada 75%.

Kata kunci: Hibiscus rosa-sinensis L., Candida albicans, antijamur

Korespondensi: Ira Arundina, Bagian Biologi Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Airlangga, Mayjend Prof Dr Moestopo No. 47, Surabaya, Telepon 031-5030255, Email:
arundinafkg@yahoo.com
quercetin telah
dilaporkan
memiliki aktivitas
PENDAHULUAN serta masih dapat antifungal
menyebabkan terhadap berbagai
jamur patogen
C. albicans pada rongga mulutkekambuhan
infeksi dan karena memiliki
dapat menyebabkan masalah kesehatanperkembangan
kemampuan untuk
pada jaringan rongga mulut. Tidak 2, 3
resistensi obat. menghambat
sedikit yang terjadi dan membutuhkan spora patogen,
1 Bagian
perawatan dengan antifungal. bunga kembang dan diusulkan
Amphotericin B merupakan obatsepatu untuk digunakan
berspektrum luas yang sudah lamamengandung sebagai
digunakan dan salah satu dari beberapacyanidin yang pengobatan jamur
obat yang benar-benar membunuh seltermasuk dalam 5
pathogen.
jamur, tetapi dapat menyebabkangolongan
2 Penelitian
nefrotoksisitas pada pasien. Antifungalanthocyanin dan terbaru oleh Hena
azole, seperti fluconazole, merupakanquercetin yang (2010)
obat yang biasa digunakan untukmerupakan menyatakan
profilaksis dan pengobatan candidiasisflavonoid. bahwa bagian
karena terbukti memiliki aktivitasCyanidin bunga dari
antifungal yang kuat denganmerupakan tanaman kembang
menghambat sel jamur, juga toksisitasanthocyanin yang sepatu memiliki
yang lebih kecil dibandingkan antifungalterdapat dalam efek antibakterial
lain. Namun, terapi dengan fluconazole konsentrasi paling terhadap
memiliki efek samping banyak pada Staphylococcus
4
kembang sepatu. aureus,
Cyanidin dan Bacillus
99
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
ekstrak murni
6
tanpa pelarut.
subtillis, dan Escherichia coli. Ekstrakdibersihkan Siapkan 12
bunga sepatu dalam pelarut metanoldengan air suling. tabung reaksi
dengan konsentrasi 40% dibuktikanDikeringkan steril yang akan
memiliki aktivitas antibakterial . Padadengan diangin-
6 digunakan untuk
anginkan tanpa mendapatkan
penelitian pendahuluan yang dilakukan
terkena sinar konsentrasi yang
oleh Hena terhadap C. albicans, ekstrakmatahari langsung
bunga kembang sepatu dengandan diinginkan
konsentrasi 40%, 20%, 10%, 5%, 2.5%,dihomogenisasi melalui penipisan
1.25%, 0.625%, 0.3125% tidakdengan berganda. Beri
cara
memberikan hasil yang bermakna.digiling bahan ekstrak
atau
Dibandingkan bakteri, C. albicansditumbuk menjadi sebanyak 6 ml
memiliki 2 cara berkembang biakbubuk halus pada tabung
bergantung pada responnya terhadapkemudian pertama sehingga
lingkungan, yaitu reproduksi dengandisimpan dalam didapatkan
tunas atau dengan membentuk hifa. Halbotol kedap konsentrasi 100%,
ini merupakan salah satu yangudara.6 beri tanda tabung
menyebabkan sel C. albicans lebih tahan dengan nomer 1.
terhadap efek antifungal ekstrak bunga Untuk Selanjutnya,
7 pembuatan dalam ambil 3 ml dari
kembang sepatu. Berdasarkan penelitianpelarut organik
pendahuluan tersebut, selanjutnya(metanol), tabung reaksi
dari
dengan menggunakan ekstrak bungatiap 25 gram pertama kemudian
kembang sepatu dengan konsentrasibubuk bunga yang masukkan ke
100%, 87.5%, 75%, 62.5%, 50%telah dikeringkan dalam tabung
diharapkan dapat memberikan hasil yangditempatkan reaksi kedua yang
bermakna. dalam 100 ml sudah diisi
dengan 3 ml
Untuk menghambat kolonisasi C.metanol dan
albicans dan mengatasi masalahdisimpan dalam media Sabouraud
resistensi obat antifungal, peneliti inginrotary shaker Dextrose Broth
mengadakan penelitian tentang daya pada 190-220 rpm sehingga
antifungal bunga tanaman kembangselama 24 jam didapatkan
sepatu terhadap pertumbuhan koloni C.kemudian konsentrasi 50%.
albicans. diistirahatkan Kemudian, ambil
selama 5 jam 3 ml dari tabung
untuk reaksi kedua
BAHAN DAN METODE mengendapkan kemudian
material masukkan ke
Bagian kembang sepatu yangtanaman.
6,8,9 dalam tabung
digunakan merupakan seluruh bagianHasilnya reaksi ketiga yang
bunga, yaitu kelopak bunga beserta putikkemudian disaring sudah diisi
dan benang sari. Bunga kembang sepatudan disentrifugasi dengan 3 ml
didapatkan dari Perkebunan Trawas danpada kecepatan media Sabouraud
telah mendapatkan sertifikasi dari Kebun5000 rpm selama Dextrose Broth
Raya Purwodadi sebagai spesies15 menit. sehingga
Hibiscus rosa-sinensis, L. Supernatan didapatkan
Bagian bunga dipisahkan dari diambil dan konsentrasi 25%.
badan utama tumbuhan dan pelarut diuapkan Untuk konsentrasi
pada suhu 45ºC 12.5%, ambil 3 ml
dalam vacuum dari tabung reaksi
evapourator ketiga kemudian
hingga didapatkan masukkan ke
dalam tabung reaksi keempat yang sudahDextrose Broth.
diisi dengan 3 ml media Sabouraud

100
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
adanya
pertumbuhan C.
albicans,
Ambil 3 ml dari tabung reaksi keempatberisi C.
dilakukan
dengan konsentrasi 12.5% kemudianalbicans dan
pembiakan
masukkan ke dalam tabung reaksimedia
dengan cara
kelima. Masukkan isi tabung reaksiSabouraud
streaked pada
ketiga dengan konsentrasi 25% ke dalamDextrose Broth,
Sabouraud
tabung reaksi kedua dengan konsentrasisedangkan tabung
Dextrose Agar.
50% sehingga didapatkan konsentrasinomer 7 hanya
berisi media Streaked
75% sebanyak 6 ml. Ambil 3 ml dari
dilakukan pada
tabung reaksi kedua, masukkan ke dalamSabouraud
Dextrose Broth media Sabouraud
tabung reaksi keempat denganmerupakan
Dextrose Agar
konsentrasi 12.5% sehingga didapatkankontrol negatif. dalam cawan petri
konsentrasi 87.5%, beri tanda tabungInkubasikan
dengan
dengan nomer 2. Terakhir, ambil 3 mlketujuh tabung mengambil kultur
dari tabung tersebut dan dibuang. Berireaksi tersebut
menggunakan
tanda tabung reaksi kedua dengandalam inkubator
oese dari masing-
konsentrasi 75% sebanyak 3 ml denganselama 24 jam
10 masing tabung
nomer 3. Ulangi langkah-langkahpada suhu 37ºC.
reaksi. Kemudian
tersebut sehingga didapatkan tabung Setelah itu, diinkubasikan
reaksi keenam dengan konsentrasi 100%,lakukan
selama 24 jam
tabung reaksi ketujuh dengan konsentrasipemeriksaan pada
pada suhu 37°C.
50%, dan tabung reaksi kedelapantabung mana
Bila ternyata
dengan konsentrasi 25% dan tabungmulai terlihat ada
didapatkan
reaksi kesembilan dengan konsentrasipertumbuhan
pertumbuhan
12.5%. Masukkan isi tabung reaksifungi. Dapat
dilihat dengan ada koloni C.
kedelapan ke dalam tabung reaksi
albicans, dapat
keenam sehingga didapatkan konsentrasiatau tidaknya
kekeruhan pada dipastikan dalam
62.5% kemudian ambil 3 ml dan
tabung reaksi. tabung reaksi juga
dibuang, beri tanda tabung tersebut
terdapat
dengan nomer 4. Masukkan 3 ml media Konsentrasi
pertumbuhan C.
Sabouraud Dextrose Broth pada tabungHambat Minimal
albicans.
reaksi keenam dengan konsentrasi 100%(MIC) ekstrak
Selanjutnya, dapat
sehingga didapatkan konsentrasi 50%bunga
dilakukan
kemudian ambil 3 ml dan dibuang, beriHibiscus rosa-
sinensis L. spreading
tanda tabung tersebut dengan nomer 5.
sebanyak 0.1 ml
Tabung reaksi dengan tanda nomer 6 danterhadap C.
albicans adalah pada masing-
7 hanya berisi media Sabouraud
pada tabung masing cawan
Dextrose Broth.
dengan petri untuk
Setelah semua tabung reaksi yang penghitungan
akan digunakan selesai disiapkan,konsentrasi koloni dengan
masukkan C. albicans dari kultur murnitertinggi yang
diinkubasikan
sebanyak 0.3 ml, standar Mc Farland 0.5 terdapat
selama 48 jam
ke dalam tabung nomer 1 hingga 6.pertumbuhan C. 10
Tabung nomer 6 merupakan kontrolalbicans. Untuk pada suhu 37°C.
positif yang hanya memastikan

101
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kembang sepatu
(Hibiscus rosa-
sinensis L.) dengan
HASIL konsentrasi no.
1=100%, no.
2=87.5%, no.
Rata-rata jumlah koloni 3=75%, no.
100 4=62.5%, no.
80 5=50%.
Rata
60 -rata
40 juml
20 ah
0 kolo
ni

Gambar 2.
Spreading untuk
penghitungan koloni
pada masing-masing
Grafik 1. Rata-rata jumlah pertumbuhan
cawan petri untuk
koloni C. albicans pada kontrol positif,
tabung yang berisi
konsentrasi 50%, 62.5%, 75%, 87.5%, dan
bahan ekstrak bunga
100%.
negatif jumlah hasilnya
Dapat dilihat pada Dari 7koloni setiap
kali replikasiyang kelompok
grafik 1 rata-rata jumlah dengan bervariasi. berdistribu
pertumbuhan koloni C. menggunaka Hal ini si normal,
albicans dari tiap n metodemenunjukk
dengan
kelompok perlakuan. dan bahan
yang sama
an bahwa p>α = 0.05.
Kelompok kontrol
memiliki rata-rata jumlah yang telahKonsentras Kemudian
pertumbuhan koloni dilakukan i Hambat dilanjutkan
pada Minimal dengan uji
sebanyak 90. Kelompok penelitian (MIC)
konsentrasi 50%, dan homogenit
ini, dapatekstrak as dari
62.5% masing-masing dilihat bunga ketujuh
memiliki rata-rata 23.7143 hasilnya
dan 7.1429. Kelompok pada gambarHibiscus sampel
konsentrasi 75%, 87.5%, 1 bahwarosa- penelitian,
dan 100% tidak terdapat pada sinensis, L. yang
konsentrasi terhadap C. didapatkan
pertumbuhan. 100%, albicans p=0.341 >
87.5%, danadalah
α=0.05,
75% samapada
sekali tidakkonsentrasi berarti data
didapatkan 62.5%. tersebut
pertumbuhan homogen.
koloni C. Data Untuk
albicans, yang menentuka
sedangkan diperoleh n ada
pada dari
konsentrasi penelitian
tidaknya
62.5% dan perbedaan
50% ini bermakna
didapatkan kemudian antara
Gambar 1. Spreading untuk pertumbuhan dilakukan kelompok
penghitungan koloni pada koloni C.uji sampel,
masing-masing cawan petri albicans normalitas dilakukan
untuk kontrol positif dan dengan yang uji statistik
ANOVA satu arah, denganyang dapat pada tabel
derajat kemaknaan α=0.05,hasilnya dilihat 3.

102
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
membran nuklear
lebih kecil,
sedangkan jamur
Hasil uji statistik ANOVA satuBacillus subtillis, tergolong
arah yaitu p=0.000 < α=0.05,dan Escherichia eukariota, lebih
menunjukkan bahwa ada perbedaancoli. Namun, pada mirip dengan sel
bermakna pada pertumbuhan kolonitrial yang pada tubuh
antara C. albicans yang dibiakkandilakukan penulis, manusia, dengan
sebagai kontrol positif dengan C.konsentrasi 40% beberapa
albicans yang dibiakkan pada ekstraktidak memberikan kromosom yang
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-hasil yang dikelilingi
sinensis, L.) dengan konsentrasi 62.5%bermakna membran
dan 50%. sehingga 11
nuclear.
Untuk menentukan perbedaanselanjutnya Membran plasma
antara kelompok konsentrasi, selanjutnyadilakukan pada sel jamur
dilakukan uji HSD dengan derajatpenelitian dengan juga mengandung
kemaknaan α=0.05. Terdapat perbedaanmeningkatkan sterol yang sering
yang signifikan antar kelompok jika nilaikonsentrasi ditemukan
signifikansi <α=0.05. Hasilnya diketahuiekstrak bunga
sebagai
bahwa pertumbuhan C. albicans antara kembang sepatu
pertahanan pada
kontrol positif dibanding ekstrak bunga(Hibiscus rosa-
kebocoran
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis, sinensis L.) mulai
membran namun
L.) dengan konsentrasi 50% dan 62.5%50%, 62.5%,
tidak terdapat
terdapat perbedaan bermakna. Ekstrak75%, 82.5%
pada sel bakteri.
12
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa- hingga 100%
dengan penipisan Pada penelitian
sinensis L.) dengan konsentrasi 50%
oleh Hena (2010),
dibanding kontrol positif dan konsentrasiberganda. konsentrasi 40
62.5% ada perbedaan bermakna, Hasil yang
berbeda ini mg/0.1 ml (40%)
demikian juga ekstrak bunga kembang memiliki efek
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) kemungkinan
antibakterial
dengan konsentrasi 62.5% dibandingdisebabkan oleh terhadap
kontrol positif dan konsentrasi 50% adaadanya perbedaan
antara bakteri dan Staphylococcus
perbedaan bermakna.
jamur, yaitu aureus, Bacillus
Ekstrak bunga kembang sepatuperbedaan subtillis, dan
(Hibiscus rosa-sinensis L.) denganstruktural, Escherichia coli.
konsentrasi 75%, 87.5%, dan 100%morfologi, dan Namun hasilnya
dibanding kontrol positif ada perbedaanspesies, perbedaan tidak bermakna
bermakna. dinding sel, serta pada
cara berkembang Pseudomonas
biak. Berdasarkan aeruginosa
PEMBAHASAN meskipun berasal
perbedaan
struktural dan dari kingdom
Penelitian sebelumnya oleh Henamorfologi, bakteri yang sama. Jadi,
(2010) menyatakan bahwa ekstrak bungamerupakan kemampuan
tanaman kembang sepatu denganprokariota. antifungal ekstrak
konsentrasi 40 mg/0.1 ml (40%)Genom dan bunga kembang
memiliki efek antibakterial terhadapkromosom bakteri sepatu (Hibiscus
Staphylococcus aureus, adalah tunggal, rosa-sinensis L.)
molekul juga bergantung
sirkularnya terdiri dari macam
dari DNA double- spesies.
stranded, dan Berdasarkan
perbedaan dinding
sel, dinding sel jamur merupakan organelberfungsi
sel yang canggih. Dinding sel jamur

103
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
terjadi lisis
osmotik sel C.
albicans dan
untuk memberikan pertahanan secaraberbeda. Cyanidin
kematian
osmotik dan fisik, serta bersama-sama merusak dinding
organisme karena
dengan membran plasma, berfungsisel C. albicans
sel kehilangan
mempengaruhi dan meregulasi masuknyadengan
kemampuan untuk
material ke dalam sel. Dinding sel jamur menghambat 17, 18,
merupakan struktur dinamis yangenzim β(1, 3)-ᴅ- meregulasi.
bermetabolisme secara aktif danglucan synthase 19,
komponen-komponennya salingsehingga sintesis 20
berinteraksi untuk menyesuaikan dengan β(1, 3)-glucan Kandungan
fungsi yang dibutuhkan pada waktuterblokir. Pada flavonoid
tertentu, misalnya permeabilitas yang komponen β(1, 3)-
termasuk
selektif. Sedangkan dinding sel bakteri diglucan terdapat quercetin dapat
bagian luar membran sitoplasmikgen FKS1 dan digunakan untuk
terstruktur berlapis-lapis namun berpori FKS2 yang mencegah
dan permeabel terhadap substansi dengan berfungsi untuk penyakit
berat molekul rendah dan tidak memiliki mengontrol kardiovaskuler
11,
kemampuan permeabilitas yang selektif. aktivitas enzim dan membantu
13, 14, 15 yang berguna regenerasi sel
untuk viabilitas pada tubuh
sel, serta gen 21
C. albicans berkembang biakRHO1 manusia. Pada
yang penelitian ini,
dengan 2 cara, yaitu tunas sejati ataumenginstruksikan
membentuk hifa. Pembentukan hifapembuatan protein flavonoid yang
terjadi karena respon in-vitro terhadapRhodopsin untuk berupa quercetin
lingkungan, seperti perubahan pH ataumekanisme dapat digunakan
suhu. Kemampuan untuk berganti cara untuk
regulasi yang menghambat
berkembang biak tersebut meningkatkan
memungkinkan sel pertumbuhan C.
kemampuan adaptasi C. albicans
C. albicans albicans dengan
sehingga lebih memiliki ketahanan
7,16 mampu bertahan sasaran 14α-
terhadap agen antimikrobial. Ketigaterhadap demethylase pada
faktor tersebut kemungkinan dapatperubahan jalur biosintesis
mempengaruhi efek antifungal ekstraklingkungan. ergosterol
2,5,22
.
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-Penurunan atau Quercetin melekat
sinensis L.) terhadap pertumbuhan C.tidak adanya salah langsung pada
albicans. satu komponen ergosterol dan
Ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscusutama dinding sel, membentuk
rosa-sinensis L.) yang digunakan dalamyaitu β(1, 3)- channel ion
penelitian ini adalah crude extract,glucan, seringkali transmembran.
namun terdapat 2 kandungan utamamenyebabkan Channel tersebut
dalam bunga kembang sepatu yang dapatpertumbuhan sel menyebabkan
bekerja maksimal dalam menghambatC. albicans peningkatan
aktivitas antifungal, yaitu anthocyaninterpengaruh. Hal permeabilitas
berupa cyanidin dan flavonoid berupatersebut dapat membran yang
4 kemudian
quercetin. Kedua kandungan tersebutmenimbulkan
menghambat pertumbuhan koloni C.ketidakutuhan menyebabkan
albicans dengan 2 mekanisme yang seluler dinding sel kebocoran
C. albicans baik kandungan
secara struktural intraseluler,
termasuk
maupun morfologi. 19,23
Pada akhirnya kalium.
Sasaran lainnya yaitu enzim sitokromdemethylase, ERG11 pada C.
P450 (CYP)-dependent lanosterol 14α-produk gen albicans

104
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
pertumbuhan C.
albicans dan
Minimal mampu
yang mengkatalisa prekursor ergosterol.
(MIC) menghambat
Penghambatan enzim sitokrom P450
ekstrak pertumbuhan
(CYP)-dependent lanosterol 14α-
bunga koloni C.
demethylase menyebabkan akumulasi
Hibiscus rosa- albicans.
prekursor sterol dan penipisan ergosterol
pada membran plasma sterol. Padahal sinensis L.
diketahui bahwa membran plasma sterol terhadap C. DAFTAR
merupakan salah satu komponen utama albicans yaitu konsentrasi
PUSTAKA
sel C. albicans yang berfungsi sebagai yang terdapat
pertahanan terhadap kebocoran albicans adalah Cannon RD, Chaffin WL.
membran. Hasilnya terjadi pembentukan 62.5%. Hal ini 1999. Oral Colonization
membran plasma dengan ketidakutuhan jumlah kandungan by C. albicans. Critical
struktural dan fungsional sehingga Reviews in Oral Biology
quercetin dalam and Medicine, 10(3): 383-
terjadi perubahan fungsi membran semakin besar359.
plasma C. albicans dan mengakibatkan maka semakinArif T, Bhosale JD,
3,22
pertumbuhan koloni terhambat. cyanidin dan Kumar N, Mandal TK,
Bendre RS, Lavekar GS,
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa quercetin and Dabur R. 2009.
tidak ada pertumbuhan C. albicans pada dalam ekstrak, Natural Products–
media dengan konsentrasi ekstrak bunga yang mana Antifungal Agents
merupakan Derived From Plants.
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Journal of Asian Natural
kandungan Products Research, 11(7):
L.) 100%, 87.5%, dan 75%. Hal ini aktif antifungal 638– 621.
membuktikan bahwa ekstrak bunga dalam bunga Casalinuovo IA, Di
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis kembang Francesco P, Garaci E.
L.) memiliki daya antifungal terhadap C. sepatu yang utama.2004. Fluconazole
albicans. Sedangkan untuk konsentrasi Resistance in C. albicans:
Hasil penelitian
A Reviewdaya
Of Mechanisms.
62.5% dan 50% masih didapatkan ekstrak bunga European Review for
pertumbuhan koloni C. albicans. Namun (Hibiscus Medical and
jumlah koloni yang tumbuh bila Pharmacological Sciences,
rosa-sinensis 8: 77-69.
dibandingkan dengan kontrol positif, L.) terhadap Jadhav VM, Thorat RM,
terdapat perbedaan bermakna. Oleh pertumbuhan Kadam VJ, and Sathe NS.
karena itu, dapat diketahui bahwa menunjukkan bahwa 2009b. Traditional
terdapat perbedaan daya antifungal medicinal uses of
kembang Hibiscus rosa-sinensis.
antara ekstrak bunga kembang sepatu Journal of Pharmacy
sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.) sesuai
(Hibiscus rosa- Research,
1220.
2(8): 1222-
dengan konsentrasinya. Semakin tinggi sinensis L.) Cushnie TPT, Lamb AJ.
konsentrasi ekstrak bunga kembang dengan 2005. Antimicrobial
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), konsentrasi Activity of Flavonoids.
jumlah koloni C. albicans yang tumbuh 62.5%
semakin sedikit bahkan tidak ada. Dalam merupakan 105
penelitian ini, konsentrasi yang mulai Konsentrasi
dapat menurunkan pertumbuhan C. Hambat
albicans adalah 50%. Sedangkan, Minimal
Konsentrasi Hambat (MIC) untuk
C. albicans
karena
merupakan
konsentrasi
tertinggi yang
terdapat
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

International Journal of Antimicrobial


Agents, 26: 356–343. 15. Moore D, Robson G, Trinci T. 2011. 21 st Century
6. Hena JV. 2010. Antibacterial Potentiality of Guidebook to Fungi. New York: Cambridge
Hibiscus rosa-sinensis Solvent Extract and University Press. P. 137-136.
Aqueous Extracts Against Some Pathogenic16. Salazar E, Chaloupka J, Muhlschlegel, Levin L,
Bacteria. Herbal Tech Industry: Research Article. Buck J. 2007. C. albicans Adenylyl Cyclase as
P. 10-1. Accessed from: the Central Mediator of Morphological
http://www.herbaltechindustry.com/Antiba Transition and Virulence. American Society for
cterial%20potentiality%20%2052.pdf. Microbiology: Cell-Cell Communication in
Diakses 15 Maret 2010. Bacteria. P. 25.
7. Molero G, Díez-Orejas R, Navarro-García F,17. Adekunle AA, Ikumapayi AM. 2006. Antifungal
Monteoliva L, Pla J, Gil C, Sánchez-Pérez M, Property and Phytochemical Screening of The
Nombela C. 1998. C. albicans: Genetics, Crude Extracts of Funtumia elastica and
Dimorphism And Pathogenicity. Internatl Mallotus oppositifolius. West Indian Medical
Microbiol, 1: 106-95. Journal, 55(4): 223-219.
8. Cock IE. 2008. Antibacterial Activity of Selected18. Schaefer HM, Rentzsch M, Breuer M. 2008.
Australian Native Plant Extracts. The Internet Anthocyanins Reduce Fungal Growth in Fruits.
Journal of Microbiology, 4(2). Diakses 1 Natural Product Communications, 3(8): 1272-
December 2010. 1267.
9. Khan ZS, Shinde VN, Bhosle NP, and Nasreen S.19. Anaissie EJ, McGinnis MR, Pfaller MA. 2009.
2010. Chemical Composition and Antimicrobial Clinical Mycology. 2nd Ed. Churchill
Activity of Angiopspermic Plants. Middle-East Livingstone: Elsevier, Inc. P. 164-161.
Journal of Scientific Research, 6(1): 61-56. 20. Bacic A, Fincher GB, Stone BA. 2009.
10. Brooks GF, Butel JS, and Morse SA. 2001.

Chemistry, Biochemistry and Biology of (1 3)-
Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba β-glucans and Related Polysaccharides. P. 273-
Medika. P. 98-96. 264.
11. Samaranayake LP. 2002. Essential Microbiology21. Shilpashree HP, Ravishankar R. 2009. In Vitro
for Dentistry. 2 nd Ed. China: Churchill Plant Regeneration and Accumulation of
Livingstone. P. 7-6. Flavonoids in Hypericum mysorense.
12. Lambris JD. 2007. Current Topics in Innate International Journal of Integrative Biology,
Immunity. New York: Springer. P. 146. 8(1): 49-43.
13. Bowman SM, Free SJ. 2006. The Structure and22. Uno J, Shigematsu ML, Arai T. 1982. Primary
Synthesis of The Fungal Cell Wall. BioEssays, Site of Action of Ketoconazole on C. albicans.
28(8): 808-799. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 21(6):
14. Mainous AG, Pomeroy C. 2010. Management of 918-912.
Antimicrobials in 23. Cannon RD, Lamping E, Holmes AR, Niimi K,
Infectious Diseases: Impact of Antibiotic Tanabe K, Niimi M, Monk BC. 2007. C. albicans
Resistance. 2nd Ed. New York: Humana Drug Resistance-Another Way to Cope with
Press. P. 129-128. Stress. Microbiology, 153: 3217-3211.

106
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Uji Efektifitas Aplikasi Topikal Ekstrak Daun


Mangrove Avicennia marina Terhadap
Pertumbuhan Sel Fibroblas
Pada Traumatic Ulcer
(Effectivity of Topical Application Extract Mangrove Avicennia
marina Leaves On The Growth Of Fibroblast
Cell in Traumatic Ulcer)
Onge Margareth Hendro, Dian Mulawarmanti*, Dwi Setyaningtyas**
* Biokimia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Fibroblast play an important role in wound healing of traumatic ulcer. The
extract of mangrove Avicennia marina leaves which contains of flavonoid, tanin, alkaloid,
saponin, it useful to improving healing of wound tissue. Purpose: The aim of this study is to
know the effectiveness of topical application extract mangrove Avicennia marina leaves on the
growth of fibroblasts cell in traumatic ulcers. Materials and Methods: 40 rats were divided
into 10 groups. Burn wound was made at the labial mucosa. Group K0 was treated with
aquadest, group K1 with hyaluronic acid 0.2%, group P1 with an extract of mangrove
Avicennia marina 10%, group P2 with an extract of mangrove Avicennia marina 20%, group
P3 with an extract of mangrove Avicennia marina 40%. Subject was given once daily topical
application until seven days. At the third and seventh days, labial mucosa being biopsied and
histopathological preparat were made to know the growth of fibroblast cell. Data were
analyzed with one way ANOVA test (p <0.05). Result: Subject showed significant difference
the growth of fibroblast cell between topical application in group 1 (60,75±4,272), group 2
(53,75±3,862), and extract of Avicennia marina leaves. Generally not seen significant
differences between group 2 (53,75±3,862) and group 3 (54,75±3,304) (p=0,709). Between
group 4 (36,25±3,304) and group 5 (36±0,816) also not seen significant differences
(p=0,926). Effectiveness of topical application in wound healing of traumatic ulcer is on
extract of mangrove Avicennia marina 20%. Conclusion: Topical application with extract of
mangrove Avicennia marina is effective on the growth of fibroblasts cell in traumatic ulcers.

Keywords: Traumatic ulcer, Wound healing, Fibroblast, Avicennia marina

Correspondence: Dian Mulawarmanti, Departement of Biology Oral, Faculty od Dentistry,


Hang Tuah University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5912191, Email:
dianmulawarmanti@yahoo.com
107
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang: Fibroblas memegang peranan penting dalam proses penyembuhan


traumatik ulser. Kandungan dari ekstrak Avicennia marina mengandung flavonoid, tanin,
alkaloid, saponin, yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan jaringan luka.
Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas aplikasi topikal ekstrak daun mangrove Avicennia
marina terhadap pertumbuhan sel fibroblas pada traumatik ulser tikus wistar. Bahan dan
Metode: 40 ekor tikus wistar yang dibagi kedalam 5 kelompok. Luka bakar dibuat di mukosa
labial. Kelompok 1 diberi perlakuan dengan aquades, kelompok 2 diberi perlakuan dengan
asam hialuronat 0,2%, kelompok 3 diberi perlakuan dengan ekstrak daun mangrove
Avicennia marina 10%, kelompok 4 diberi perlakuan dengan ekstrak daun mangrove
Avicennia marina 20%, kelompok 5 diberi perlakuan dengan ekstrak daun mangrove
Avicennia marina 40%. Setiap subyek diberi aplikasi topikal sekali sehari sampai tujuh hari.
Pada hari ketiga dan ketujuh, mukosa labial dibiopsi dan dibuat preparat histopatologi untuk
mengetahui pertumbuhan sel fibroblas. Data dianalisis menggunakkan uji one way ANOVA
(p<0,05). Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pertumbuhan sel fibroblas antara aplikasi
topikal Kelompok yang mempunyai perbedaan bermakna (p<0,05) adalah kelompok K0.3
dengan K1.3, P1.3, P2.3, P3.3, K0.7, K1.7, P1.7, P2.7, P3.7. Kelompok K1.3 dengan P1.3,
P2.3, P3.3, K0.7, K1.7, P1.7, P2.7, P3.7. Kelompok P1.3 dengan P2.3, P3.3, K0.7, K1.7,
P1.7, P2.7. Kelompok P2.3 dengan P3.3, K1.7, P2.7, P3.7. Kelompok P3.3 dengan K0.7,
K1.7, P1.7, P3.7. Kelompok K0.7 dengan K1.7, P1.7, P2.7, P3.7. Kelompok K1.7 dengan
P2.7, P3.7. Kelompok P1.7 dengan P2.7, P3.7.Dosis efektif aplikasi topikal dalam
penyembuhan traumatik ulser terdapat pada ekstrak daun Avicennia marina 20%. Simpulan:
Aplikasi topikal ekstrak daun mangrove Avicennia marina efektif terhadap pertumbuhan sel
fibroblas pada traumatik ulser tikus wistar.

Kata Kunci: Ulkus traumatikus, Penyembuhan luka, Fibroblas, Avicennia marina

Korespondensi: Dian Mulawarmanti, Bagian Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Sukolilo, Surabaya, Telepon 031-5912191,
Email: dianmulawarmanti@yahoo.com
dan menghindari
terjadinya
komplikasi lebih
3
akibat ada gigi lanjut. Prevalensi
PENDAHULUAN 2 TU pada mukosa
yang patah.
Walaupun TU bisa rongga mulut
Ulcer merupakan suatu kondisisembuh sendiri cukup tinggi yaitu
4
diskontinuitas pada jaringan mukosa pada hari keenam sekitar 83,6%.
yang meluas sampai dermis hingga keatau kesepuluh Pengobatan
subkutis dan menyebabkan hilangnya baik secara pada TU yang
sebagian struktur epitel melebihispontan atau sering digunakan
membran basalis atau dapat mencapai dengan adalah pemberian
1 menghilangkan topikal
lamina propia. Sedangkan Traumaticpenyebabnya
ulcer (TU) adalah suatu lesi pada ronggatetapi, pengobatan Hyaluronic acid
mulut yang dapat disebabkan olehsangat diperlukan (HA) 0,2%. Akan
tetapi, kelemahan
trauma bahan kimia, trauma suhu,karena untuk dari gel HA 0,2%
maupun trauma fisik seperti pipi ataumengurangi rasa adalah
lidah yang tergigit, iritasi bahan akrilik,sakit, kontraindikasi
atau karena benda asing yang masuk kemempercepat bila diberikan
dalam rongga mulut seperti sikat gigiproses
yang terlalu kuat atau iritasi penyembuhan,
108
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
memproduksi
matriks
13
pada orang yang mempunyai riwayatberlangsung lebih ekstraseluler.
alergi terhadap bahan yang mengandungsingkat dan
polyvinylpyrrolidone kemampuan BAHAN DAN
5 proliferatif dari
(PVP) dan harganya yang mahal. METODE
Hyaluronic acid merupakan suatu bagian TGF-β tidak
matriks ekstraselular dan merupakanterhambat dan
Penelitian
glikosaminoglikan utama yangproses proliferasi
yang dilakukan
disekresikan selama perbaikan jaringan.dapat 12 segera
merupakan
Hyaluronic acid dapat merangsangterjadi. Saponin
penyembuhan luka, migrasi dan mitosismemiliki fungsi penelitian true
experimental
dari fibroblas dan sel epitel. Hyaluronicsebagai
6
laboratory.
acid terdapat di semua organ tubuhantiinflamasi, Rancangan
manusia, tetapi lebih banyak di jaringanantibakteri, dan penelitian ini
7 antikarsinogenik.
mesenkimal. Selain itu, saponin adalah post test
Mangrove Avicennia marinajuga terbukti only control group
merupakan salah satu jenis mangrovemampu design. Sampel
yang tersebar diseluruh Indonesiamenstimulasi yang digunakan
dengan kondisi yang melimpah karenasintesis fibroblas dalam penelitian
kemampuan beradaptasinya yangoleh fibronektin.13 ini sebanyak 40
8
mudah. Daun mangrove Avicennia Salah satu ekor tikus wistar
marina telah lama digunakan dalamfaktor yang jantan. Pada
pengobatan tradisional untuk pengobatanmempengaruhi penelitian ini
penyakit kulit dan pakan hewan dipenyembuhan tikus diadaptasi
selama 1 minggu
peternakan. Di Indonesia, masyarakatluka adalah
9
fibroblas yang dan ditempatkan
pantai Cilincing Jakarta Utara ada yang dalam ruangan
memanfaatkan daun tumbuhan Api-apidirangsang yang cukup udara
yang masih muda sebagai bahan sayurmelalui pelepasan 17
dan cahaya.
urap, demikian pula masyarakat pantai dimediator sel
10 radang yang Pada hari
Jawa Timur. Beberapa penelitiantercetus dengan
pertama setiap
menyebutkan bahwa mangroveadanya 14
tikus Wistar diberi
TU.
mengandung beberapa senyawa anastesi secara
Fibroblas
metabolit sekunder. Senyawa metabolit inhalasi dengan
mempunyai
sekunder yang terkandung dalam
peranan penting menggunakan
mangrove antara lain senyawa
dalam eter. Pembuatan
nonsaponifiable lipids (NSL) yaitupenyembuhan
11 TU menggunakan
alkaloid, terpenoid, dan saponin. Padaluka serta amalgam stopper
jenis mangrove Avicennia marinamerupakan sel yang mempunyai
kandungan flavonoid mempunyaipembentuk ukuran
persentase paling tinggi pada daunjaringan ikat yang penampang ± 3
dibandingkan bagian lainnya. Flavonoidutama.15 Pada mm yang telah
dapat menghambat jalur siklooksigenasekeadaan normal, dipanaskan diatas
dan lipoksigenase sehingga terjadiaktivitas burner yang diberi
pembatasan jumlah sel inflamasi yangpembelahan spiritus.
bermigrasi ke jaringan perlukaan.fibroblast sangat Pada hari
Sehingga reaksi inflamasi akan jarang telihat, kedua sudah
namun ketika terbentuk ulcer
terjadi perlukaan yang ditandai
sel ini terlihat dengan adanya
lenih aktif dalm lesi
109
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dicuci dengan
menggunakan air
mengalir,
berbentuk bulat, berwarna putih dengankonsentrasi
sentral kekuningan yang berisi eksudatbertingkat yaitu pengecatan
fibrinosa dengan tepi kemerahanalkohol dengan HE
70%
18 selama 5 menit,
(eritem). Ulcer dikeringkan denganselama 15 menit, alkohol asam, air
cotton pellet steril dan diukuralkohol 80%
ammonia, cunter
diameternya dengan menggunakanselama 15menit, stain dengan
kaliper digital. Kemudianlangsung diberialkohol 90%
eosin selama 15
aplikasi topikal berupa aquades, HA selama 15 menit,
detik sampai 2
0,2%, dan ekstrak daun mangrovealkohol 95%
menit. Lalu cuci
Avicennia marina gel 10%, 20%, danselama 15 menit,
dengan alkohol 2
40%. alkohol 99%
x 1, xylol 2 x 2
Aplikasi topikal aquades steril selama 15 menit,
menit ditutup
(KO), aplikasi topikal gel AH 0,2%dan alkohol 100% dengan glas
(K1), aplikasi topikal gel daun mangroveselama 15 menit. penutup yang
Avicennia marina gel 10% (P1), aplikasiJaringan sebelumnya
topikal gel daun mangrove Avicenniadibersihkan ditetesi dengan
marina gel 20% (P2), aplikasi topikal gel(clearing) dengan balsam Canada.
daun mangrove Avicennia marina gelcara dimasukkan
Perhitunga
40% (P3). Aplikasi obat secara topikaldalam larutan
xylol 2 x 30 n dengan
dilakukan 1 kali sehari selama 7 hari.
pembesaran 400
Pada hari ketiga dan ketujuh,menit. Setelah
kali dengan
mukosa labial dibiopsi dan dibuatpembersihan bantuan skala,
preparat histopatologi untuk mengetahui(clearing) kemudian diamati
pertumbuhan sel fibroblas. Jaringandilakukan proses perubahan jumlah
mukosa labial kemudian dimasukkanpenanaman fibroblas pada
kedalam larutan formalin 10% dengan(embedding) daerah TU.
ketentuan seluruh bagian potongandengan cara Perhitungan
terendam minimal 1/3 bagian formalin. jaringan ditanam jumlah fibroblas
Waktu fiksasi jaringan 18-24 jam.dalam parafin ini dengan
Setelah fiksasi selesai, jaringan padat yang menggunakan
dimasukkan dalam larutan aquades mempunyai titik program tool
selama 1 jam untuk proses penghilangan lebur 56 -58°C image disertai
larutan fiksasi. Sebelum dilakukanselama 2 x dengan bantuan
dekalsifikasi terlebih dahulu dengan 30menit. Jaringan skala per
asam nitrat 2,5% selama ± 2 hari untuk dalam parafin lapangan
tersebut dipotong 19
menunggu jaringan menjadi lunak dan pandang.
dapat dipotong berbentuk persegisetebal 5 mikron Analisis
panjang. Hasil potongan mukosa labialdengan data
yang telah didelkalsifikasi dimasukkanmenggunakkan menggunakan uji
ke dalam formalin buffer 10% selama 24rotary microtome. statistik analitik
jam pada suhu yang sama. Selanjutya disertai uji
Sampel diiris menjadi bahan yang sediaan dicat normalitas dan
berukuran 1x1x½ cm selanjutnyadengan HE homogenitas.
dilakukan dehidrasi dengan cara dengan cara Skala data berupa
memasukkannya ke dalam alkohol sebagai berikut, skala data ratio.
deparafinasi Data terdistribusi
dilakukan dengan normal dan
larutan xylol memiliki varian
selama 2 x 3 homogen
menit, sisa xylol sehingga
dilanjutkan dengan uji statistikLSD.
parametrik yaitu One Way ANOVA dan

110
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

HASIL pada kelompok Hyaluronic Acid 0,2%


sebanyak 53,75.
Rerata dan simpangan baku 80 60,75
60 53,7554,75 Ko
jumlah pertumbuhan sel fibroblas pada
kelompok perlakuan serta kelompok 83,75 40
36,25 36 K1
kontrol positif dan kelompok kontrol 100 P1
negatif yang dapat dilihat pada Tabel 1. 20 P2
46,75
31 0 P3
Tabel 1. Hasil rerata dan simpang baku 50
jumlah fibroblas pada setiap kelompok rata-rata jumlah fibroblast pada H7
perlakuan
Kelom- Rerata Simpang P3 Gambar 1. Rerata
pok baku 0 jumlah fibroblas
K0.3 31,00 4,546 r pada hari ketiga
a dan ketujuh
K1.3 46,75 8,250
t
P1.3 83,75 5,737 a Uji
P2.3 58,75 2,754 - Homogenitas
P3.3 41,25 4,031 r dilakukan pada
K0.7 60,75 4,272 a
kelima
K1.7 53,75 3,862 t
a
kelompok
P1.7 54,75 3,304 dengan hasil
P2.7 36,25 3,304 yang homogen,
j
P3.7 36,00 0,816 u sehingga analisis
m diteruskan
Hasil rerata dan simpang baku l menggunakkan
jumlah fibroblas pada hari ketiga a uji One Way
jumlah yang paling banyak terdapat h ANOVA yang
pada kelompok perlakuan ekstrak daun hasilnya
f
mangrove Avicennia marina 10% menunjukkan
i
sebanyak 83,75. Sedangkan jumlah b
bahwa terdapat
fibroblas yang paling sedikit terdapat r perbedaan
pada kelompok kontrol yaitu sebanyak o bermakna
31,00. b jumlah sel
Gambar berikut ini merupakan l fibroblas pada
gambaran pertumbuhan jumlah a masing-masing
fibroblas pada hari ketiga atau pada s kelompok
t perlakuan pada
awal fase proliferasi dan gambaran
pertumbuhan jumlah fibroblas pada hari ketiga dan
p
hari ketujuh atau pada akhir fase ketujuh. Berikut
a
proliferasi. Jumlah fibroblas yang ini adalah hasil
d
paling sedikit terdapat pada kelompok a uji One Way
perlakuan ekstrak daun mangrove ANOVA.
Avicennia marina 40% yaitu sebanyak H
3 Tabel 2. Hasil uji
36. Pada jumlah fibroblas pada
One Way ANOVA
kelompok kontrol masih mengalami
Kelompok F Si
kenaikan yaitu sebanyak 60,75 dan
Antar Perlakuan 69,186 0,
Dalam Perlakuan
Hasil uji One Way ANOVA yang artinya terdapat
menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) “paling tidak

111
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dengan nilai
p=0,000 (p<0,05).
Perbedaan hasil
perbedaan jumlah fibroblas yangkontrol positif
bermakna pada dua kelompok”. ini karena
diberikan aplikasi
kandungan yang
Selanjutnya dilakukan uji LSD untuktopikal ada di dalam
menentukan perbedaan diantara setiapmenggunakkan
kelompok perlakuan dengan derajatHA 0,2% yang Avicennia marina
telah dipasarkan yaitu
kemaknaan p<0,05.
flavonoid.
Hasil LSD didapatkan bahwadalam bentuk Flavonoid
pertumbuhan jumlah fibroblas terdapat produk jadi menghamba
perbedaan bermakna pada hampir semua dengan komposisi t
kelompok perlakuan. Perbedaan yangasam hialuronat siklooksigenase
bermakna ini terdapat pada seluruh0,2%, xylitol dan yang membuat
kelompok kontrol yang diberi aquadesbahan tambahan metabolisme asam
lain. Hyaluronic
dengan kelompok perlakuan yang lain. arakhidonat
acid merupakan
Kelompok kontrol negatif yang diberi terhambat dan sel
bagian penting
HA 0,2% mempunyai perbedaandari matriks inflamasi yang
bermakna juga dengan kelompok kontrolekstraseluler dan keluar ke jaringan
yang lain kecuali kelompok kontroljuga salah satu yang luka juga
negatif hari ketujuh (K1.7) tidakGAG utama yang terhambat karena
mempunyai perbedaan bermakna dengandikeluarkan metabolisme ini
kelompok perlakuan yang diberi gelselama perbaikan berhubungan
Avicennia marina 10% hari ketujuh 6 dengan mediator
jaringan. inflamasi seperti
(P1.7) dengan nilai p=0,709 (p<0,05).
Pada kelompok perlakuan yang diberi Perbedaan prostaglandin dan
gel Avicennia marina 20% hari ketujuh signifikan 12
tromboksan.
(P2.7) dengan kelompok perlakuan yang(p<0,05) antara
Penggunaan
diberi gel Avicennia marina 40% harikelompok kontrol HPMC sebagai
negatif yang tanpa
ketujuh (P3.7) juga tidak terdapat bahan basis
diberi perlakuan
perbedaan yang bermakna dengan nilaiapapun sediaan topikal di
dengan
p=0,926 (p>0,05). kelompok mukosa rongga
perlakuan yang mulut juga dapat
diberi gel mempengaruhi
PEMBAHASAN perbedaan ini.
Avicennia marina
Bahan HPMC
10%, gel
Pengamatan jumlah fibroblas padaAvicennia marina dapat melarutkan
TU tikus wistar menunjukkan fibroblas20%, dan gel bahan matriks
sudah muncul pada hari ketiga setelahAvicennia marina ekstraseluler
perlakuan. Perbedaan signifikan terdapat40% pada hari karena
pada kelompok kontrol negatif denganketiga mempunyai sifat
maupun
kelompok kontrol positif yang diberi HApada hari ketujuh yang mampu
0,2% baik pada hari ketiga maupun hari melepaskan bahan
ketujuh. Hal ini bisa disebabkan karena negative.20 aktif secara
pada kelompok kontrol negatif tidak fibroblas. berkala yang
diberikan pengobatan sehingga membuat efek
memungkinkan ulcer menjadi semakin kerja gel
parah. Sedangkan pada kelompok Avicennia marina
lebih panjang dan
maksimal daripada
kelompok kontrol
Berik
ut
gamb
ar HPA sel

112
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
kontraksi luka dan
peningkatan
epitelisasi.
tidak mempunyai
A B perbedaan
Alkaloid
dapat
juga
bermakna dengan meningkatkan
nilai p=0,709 proses
(p<0,05). Hal ini penyembuhan
disebabkan karena luka karena
pada kelompok aktifitas
kontrol positif HA antioksidan dan
C D 0,2% terdiri dari
HA yang
antimikrobial.
21

merupakan bagian Aktivitas


penting dari antiinflamasi
matriks flavonoid melalui
ekstraseluler dan penghambatan
E F merupakan salah siklooksigenase
dan lipoksigenase
satu
glikosaminoglikan sehingga jumlah
utama yang sel inflamasi yang
dikeluarkan bermigrasi ke
selama perbaikan jaringan
perlukaan
G H jaringan.
Hyaluronic
terbatas. Reaksi
inflamasi
acid diproduksi berlangsung lebih
oleh fibroblas singkat dan
selama fase kemampuan
proliferasi pada proliferatif dari
I J penyembuhan
luka merangsang
TGF-β tidak
terhambat,
migrasi dan
sehingga proses
mitosis dari
proliferasi segera
fibroblas dan sel
9 terjadi. Flavonoid
epitel. Pada juga mempercepat
Gambar 2. HPA sel fibroblas a.
Kelompok K0.3, b. Kelompok K0.7, c.
kelompok proses
Kelompok K1.3, d. Kelompok K1. 7, e. perlakuan yang penyembuhan
Kelompok P1.3, f. Kelompok P1.7, g. diberi gel luka yang
Kelompok P2.3, h. Kelompok P2.7, i. Avicennia marina didukung oleh
Kelompok P3.3, j. Kelompok P3.7 20% dan mekanisme
kelompok antioksidan dalam
perlakuan yang melakukan
Perlakuan antara kelompok kontroldiberi gel penghambatan
positif HA 0,2% dengan kelompokAvicennia marina aktivitas radikal
perlakuan gel Avicennia marina 20% dan40% mengandung 12
bebas.
kelompok perlakuan gel Avicenniasenyawa aktif
Kelompok kontrol
marina 40% pada hari ketiga dan ketujuhyang dapat
positif HA 0,2%
juga memberikan perbedaan yangmerangsang
dengan kelompok
signifikan (p<0,05). Akan tetapi, padaterjadinya
perlakuan gel
kelompok kontrol positif HA 0,2%proliferasi
dengan kelompok perlakuan gelfibroblas seperti Avicennia marina
Avicennia marina 10% tanin yang 10% tidak
berperan pada mempunyai
perbedaan yang
bermakna, hal ini mungkin dipengaruhioleh jumlah senyawa aktif

113
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
dosis 20% efektif
untuk
mempercepat
dan kandungan yang ada dalam wholeperan
ekstrak pada konsentrasi ini. penyembuhan
menstimulasi
luka. Pemilihan
Pada mangrove terdapatfibroblas, dosis 20% ini
kandungan flavonoid yang membatasimeningkatkan berdasarkan
jumlah sel inflamasi bermigrasi kematriks pemahaman dari
jaringan perlukaan dan TGF-β dapatekstraseluler dan penulis apabila
segera dihasilkan dan mempercepatmeningkatkan dengan
proliferasi fibroblas. Senyawa saponinproses kolagenase memberikan dosis
dari tumbuhan adalah glikosida danpada proses
kecil saja sudah
triterpenoid dan steroid. Saponin penyembuhan
memberikan efek
merupakan senyawa yang penting dalamluka. yang sama
penyembuhan luka. Saponin dapatPenyembuhan dengan pemberian
memacu pembentukkan kolagen, yaituluka sangat
dosis besar maka
protein struktur yang berperan dalam dipengaruhi oleh
23 reepitelisasi, akan lebih baik
proses penyembuhan luka. Perbedaankarena semakin diberikan dalam
jumlah sel fibroblas yang signifikancepat proses dosis kecil.
antara kelompok perlakuan yang diberireepitelisasi Proses
gel Avicennia marina 10% dengansemakin cepat hemostasis terjadi
kelompok perlakuan yang diberi gelpula luka tertutup cepat setelah
Avicennia marina 20% dan kelompoksehingga semakin jaringan
perlakuan yang diberi gel cepat mengalami
Avicennia marina 40%. Hal ini mungkinpenyembuhan cedera, dengan
disebabkan karena perbedaan jumlahluka.23 Pada tahap vasokonstriksi
komposisi dari whole ekstrak yang adapenyembuhan pembuluh darah
di dalam gel. dan pembentukan
luka fibroblas 24
Pada hari ketujuh jumlah selakan berkurang clot fibrin.
fibroblas pada semua kelompokseiring dengan Kemudian terjadi
perlakuan sudah mulai menurunpenyembuhan vasodilatasi aktif
terutama pada kelompok perlakuan yangluka.14 bersaman dengan
Secara
diberikan ekstrak gel daun mangrovestatitik tidak ada peningkatan
Avicennia marina 40%. Hal ini terjadiperbedaan yang permeabilitas
9
karena proses sintesis kolagen olehbermakna antara kapiler. Sitokin
fibroblas terjadi relatif lebih awal karenakelompok pro-inflamasi dan
dipengaruhi oleh senyawa yang adaperlakuan ekstrak growth factors.
dalam daun mangrove Avicennia marina.daun mangrove Setelah
Penurunan jumlah fibroblas ini memangAvicennia marina perdarahan
mulai terjadi pada hari ketujuh saat20% dengan dikendalikan fase
kolagen mulai muncul tetapi proliferasikelompok inflamasi dimulai,
ini dapat lebih singkat apabila ada faktorperlakuan ekstrak yang ditandai
14 dengan infiltrasi
yang mempengaruhinya. daun mangrove
neutrofil,
Mangrove Avicennia marinaAvicennia marina makrofag dan
mengandung antiinflamasi yang40% dengan nilai limfosit.
24
menyebabkan sitokin sepeti TNF α ,IL-signifikansi Komponen
1, IL-6, IL-8, TGF β aktivitasnya ikutp=0,925 (p>0,05) matriks ekstrasel
menurun. TGF β mempunyai sehingga menstimulasi
disarankan proliferasi
ekstrak daun monosit menjadi
mangrove makrofag untuk
Avicennia marina pembersihan
neutrofil dan debris dari area yang luka,IL-4, IL-6, TNF α) penarik
kemudian menghasilkan sitokin (IL-1,dan zat kimia 25
fibroblas.

114
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Tahapan paling penting dalam


tahap awal proses penyembuhan luka Laskaris, George. 2006. Colour Atlas of Oral
Disease Second Edition. New York: Thieme.
adalah pembentukan jaringan Treatment of Oral Disease. New York: Thieme.
granulasi. Gambaran histologi jaringan De Long L dan Burkhart NW. 2008. General and
granulasi adalah angiogenesis dan Oral Pathology for The Dental Hygienisti.
proliferasi fibroblas. Fibroblas pada Philadelphia, US: Lippincott Williams and
Wilkins. P. 297-
jaringan granulasi mensintesis matriks 295.
ekstraseluler, termasuk glikoprotein, Kapoor P, Sachdeva A. 2011. Topical hyaluronic
proteoglikan, dan kolagen. Saponin acid in the management of oral ulcers. Available
dapat menstimulasi proses from http://www.e- ijd.org/article.asp?
issn=00195154;year=2
angiogenesis lewat peningkatan 011;volume=56;issue=3;spage=300;epag
aktivitas protease dan migrasi sel e=302;aulast=Kapoor. Diakses Juli 2012.
endotel. Saponin menstimulasi sintesis MacKay DND and Miller A.L.ND. 2003.
fibronektin dari fibroblas dan Nutritional Support for Wound Healing.
Alternative Medicine Review, 8(4): 377-
memodifikasi ekspresi reseptor TGF-β. 359. Available from
Fibronektin adalah glikoprotein besar http://www.pilonidal.org/_assets/pdf/nutri
yang multifungsi dapat berikatan tion.pdf. Diakses March 2012.
Topazian RG, Goldberg MH. 2002. Oral and
dengan makromolekul (kolagen, fibrin,
Maxillo Infection. 4th Edition. Philadelphia : WB
heparin, dan proteoglikan) serta dapat Saunders co. P. 25.
berikatan dengan sel lewat reseptor Noor, Y. R. Khazali, M, dan Suryadiputra, I. N.
integrin, mengindikasikan bahwa N. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di
Indonesia. Ditjen PHKA. Bogor. H. 3-1.
fibronektin berperan dalam interaksi
6 Bandaranayake W. 2002. Bioactivities, Bioactive
fibroblas dan matriks ekstraseluler. Compounds and Chemical Constituents of
Mangrove Plants. Wetlands Ecology ang
Management, 10: 452-421.
SIMPULAN Santoso, N., B.C. Nurcahya, A.F. Siregar, dan I.
Farida. 2005. Resep Makanan Berbahan Baku
Mangrove dan Pemanfaatan Nipah. LPP
Aplikasi topikal ekstrak daun Mangrove, Bogor.
mangrove Avicennia marina 10%, Basyuni, M. 2008. Studies on Terpenoid
20%, dan 40% efektif meningkatkan Biosynthesis of Mangrove Tree Species.
Dissertation Unite Graduate School of
pertumbuhan sel fibroblas pada TU Agricultural Sciences. Kagoshima University,
tikus wistar pada hari ketiga dan Japan.
menurunkan pertumbuhan sel fibroblas Nijveldt R.J, Van Nood E, Van Hoorn E,
pada TU tikus wistar pada hari Boelens PG, Van Norren K, Van
ketujuh. Dosis efektif dalam Leeuwen. 2001. Flavonoids: a Review of
Probable Mechanisms of Action and
pengaplikasian topikal gel ekstrak Potential Application. Am. J. Clin. Nutr.,
daun mangrove Avicennia marina pada 74: 418-25. Available from
TU adalah dengan dosis 20%. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11
566638. Diakses Juni 2012.
Froschle M, Pluss, Peter A, Etzweiler E, Ruegg
D. 2004. Phytosteroid for Skin Care. Personal
DAFTAR PUSTAKA Care. P. 55-8.
Triyono Bambang. 2005. Perbedaan Tampilan
1. Neville, B.W., Damm, D.D., Allen, C.M., Kolagen di Sekitar Luka Insisi pada Tikus Wistar
Bouquot, J.E. 2009. Oral and Maxillofacial yang diberi Infiltrasi Penghilang Nyeri
Pathology Third Edition. Elsevier, India. H. 512- Levobupivakain dan Yang Tidak Diberi
510. Levobuvipakain (Studi Histokimia). Available
2. Scully, C dan Felix, D. H. 2008. Aphthous and from
Other Common Ulcers. British Dental Journal,
190(5): 264-259.

115
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

http://eprints.undip.ac.id/16709/1/Bamba
ng_Triyono.pdf. Diakses April 2012. Questions. 1st editition. New Delhi:
15. Jeon KM. 2009. International Review Of Cell Jaypee Brothers Medical Publishers. P.
and Molecular Biology, Vol 276. 1 st edition. San 176-174.
Diego: Elsevier Academic Press. P. 202-161. Panda P., Tripathy G. 2009. Wound healing
16. Rukmini Ambar. 2007. Regenerasi Minyak activity of aqueous and methanolic bark extract
Goreng Bekas Dengan Arang Sekam Menekan of Vernonia arborea in Wistar rats. Natural
Kerusakan Organ Product Radiance, 8: 11-6.
Tubuh. Available from Sachin J., Neetesh J., Balekar T., Jain D.
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/69%20- 2009. Simple Evaluation of Wound
%20REGENERASI%20MINYAK%20G healingactivity of polyherbal formulation
ORENG%20BEKAS%20DENGAN%%2 of roots of Ageratum conyzoides
0ARANG%20SEKAM%20MENEKAN L. Asian J. Research Chem, 2: 138-135.
%20KERUSAKAN%20ORGAN%20TU Somantri I. 2007. Definisi Luka. Available from
BUH.pdf. Diakses April 2012. http://www.irmanthea.blogspot.com/2007 /07.
17. Kusumawati D. 2004. Biologi Hewan Coba. Diakses Agustus 2012.
Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gajah Mada Guo S, DiPietro AL. 2010. Factors Affwecting
University Press. H. 22-5. Wound Healing. Available at
18. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. 2008. Oral http://jdr.sagepub.com/content/89/3/219.f
Pathologic Correlations 5th edition. St.Louis : ull.pdf. Diakses Juni 2012.
Mosby Elsevier. P. 24-21. Novriansyah, R. 2008. Perbedaan Kepadatan
19. Sachariva H. 2011. Perbedaan Aktivitas Jelly Kolagen di Sekitar Luka Insisi Tikus Wistar
Gamat dan Asam Hialuronat Terhadap Jumlah Yang Dibalut Kassa Konvensional Dan Penutup
Sel Fibroblas Pada Ulkus Traumatikus. Skripsi Oklusif Hidrokoloid Selama 2 dan 14 hari.
Universitas Hangtuah, Surabaya. (Tesis). Program Pasca Sarjana Magister Ilmu
20. Chandra S, dkk. 2004. Textbook of Dental and Biomedik dan Program Pendidikan Dokter
Oral Histology with Embrionology and Multiple Spesialis Ilmu Bedah Universitas
Choice Diponegoro. H. 10-1.

116
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

LAPORAN PENELITIAN

Uji Sitotoksisitas Demineralized Freeze Dried Apical


Tooth Allograft Terhadap Viabilitas Sel
Fibroblas dari Bhk-21
(Citotoxicity Test of Demineralized Freeze Dried Apical Tooth
Allograft On Fibroblast Cell Viability From BHK-21)
Stephanie Salim, Widyastuti*, Soemartono**
*Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
*Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Bone graft is one of the regenerative therapy which is needed to treat
periodontal diseases. There are four kinds of bone grafts based on its donor, allograft,
xenograft, alloplast and autograft. Demineralized Freeze-Dried Bone Allograft (DFDBA) is
one of the most commonly used allograft material in dentistry to form new bones because the
effect of bone induction protein which is BMP. BMP is produced by demineralisation. This
experiment used post-extraction teeth material which is considered having similar
composition with bone on dentin and cementum area, where collagen type 1 is found.
Purpose: The aim of this research is to examine the cytotoxicity of DFDATA on the viability
fibroblast cell from BHK-21. Materials and Methods: This experiment used microplate with
44 wells of BHK-21 fibroblast culture which divided into 11 groups, cell control group without
any treatment, media control group without cell and 9 treatment groups were treated with
DFDATA: 54mg/ml, 27mg/ml, 13,5 mg/ml, 6,75 mg/ml, 3,375 mg/ml, 1,6875 mg/ml, 0,8437
mg/ml, 0,4218 mg/ml dan 0,2109 mg/ml. These cells were incubated for 24 hours before and
after treatment. Then, these cells were read using Elisa reader and the cell viability
percentage were measured based on the OD (optical dencity) result and viable cell count.
Result: There is significant difference (p=0,000) on all treatment group. All treatment group
had more than 50% of cell viability. Conclusion: Demineralized Freeze Dried Apical Tooth
Allograft is not toxic to fibroblast cell viability from BHK-21.

Keywords: Demineralized, tooth, allograft, graft, cytotoxicity

Correspondence: Widyastuti, Department of Periodontology, Faculty of Dentistry, Hang Tuah


University, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Phone 031-5945864, 5912191, Email:
widyastuti@hangtuah.ac.id
117
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang: Perawatan regeneratif akibat penyakit periodontal membutuhkan bahan


regenerasi yang salah satunya adalah bone graft. Ada beberapa macam bone graft ditinjau
dari asal donornya, yaitu allograft, xenograft, alloplast dan autograft. Demineralized Freeze-
Dried Bone Allograft (DFDBA) merupakan salah satu bahan allograft yang paling sering
digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk pembentukan tulang baru karena pengaruh
protein penginduksi tulang yang disebut Bone Morphogenetic Protein (BMP) yang timbul
karena adanya proses demineralisasi. Penelitian ini menggunakan bahan gigi pasca
pencabutan yang dianggap mempunyai komposisi kimia yang mirip dengan tulang pada
bagian dentin dan sementum dimana terdapat kolagen tipe 1. Tujuan: Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui uji sitotoksisitas demineralized freeze dried apical tooth allograft
(DFDATA) terhadap viabilitas sel fibroblas dari Baby Hamster Kidney-21 (BHK-21). Bahan
dan Metode: Penelitian ini menggunakan 44 sumuran kultur sel fibroblas/ BHK-21, kemudian
dibagi menjadi 11 kelompok, 1 kelompok kontrol media tanpa sel, 1 kelompok kontrol sel
tanpa diberi perlakuan, dan 9 kelompok perlakuan dengan DFDATA dalam berbagai
konsentrasi: 54mg/ml, 27mg/ml, 13,5 mg/ml, 6,75 mg/ml, 3,375 mg/ml, 1,6875 mg/ml, 0,8437
mg/ml, 0,4218 mg/ml dan 0,2109 mg/ml. Seluruh kelompok dibaca menggunakan Elisa reader
dan presentase viabilitas sel fibroblas diukur menggunakan hasil OD (optical dencity). Hasil:
Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) pada seluruh kelompok perlakuan. Seluruh
kelompok mempunyai viabilitas sel lebih dari 50%. Simpulan: Demineralized Freeze Dried
Apical Tooth Allograft tidak toksik terhadap viabilitas sel fibroblas dari BHK-21.

Kata Kunci: Demineralisasi, gigi, allograft, Graft, sitotoksisitas

Korespondensi: Widyastuti, Bagian Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas


Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, Telepon 031-5912191, Email:
widyastuti@hangtuah.ac.id
tulang alveol,
sementum dan
ligamen
PENDAHULUAN regeneratif untuk periodontal yang
4
mengganti baru. Sel-sel
Penyakit periodontal dan kariesjaringan aktif yang ada
gigi merupakan penyakit yang palingpenyangga gigi didalam ligamen
banyak dijumpai di rongga mulut,yang hilang akibat periodontal adalah
sehingga merupakan masalah utamapenyakit osteoblas,
1
dalam kesehatan gigi dan mulut. periodontal.
3 sementoblas, dan
Penyakit periodontal adalah penyakitRegenerasi fibroblas. Sel
yang melibatkan struktur penyangga gigijaringan fibroblas adalah
baik jaringan lunak maupun jaringanperiodonsium sel jaringan ikat
keras. secara yang paling
banyak terdapat di
Perubahan yang terjadi padakeseluruhan dalam pulpa dan
jaringan keras, dalam hal ini tulangmerupakan tujuan
alveol adalah penting karena kerusakanutama perawatan ligamen
tulang berpengaruh terhadap keberadaanperiodontal. periodontal. Sel
2 Regenerasi fibroblas
gigi. berfungsi sebagai
Penyakit periodontal yang dapatperiodontal adalah sel pertahanan
menyebabkan hilangnya gigiproses karena mampu
membutuhkan suatu terapi periodontal penyembuhan berdiferensiasi
yang terjadi, yaitu
terbentuknya sebagai
5,6
osteoblas.
118
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
2
sitoksisitas.
Berdasarkan
Menurut penelitian Masulili dkk Umumnya, hal-hal diatas,
(2008), dua teknik yang paling berhasilgigi manusia yang peneliti ingin
dalam regenerasi periodontal adalahmerupakan bagian melakukan uji
bone graft dan pemakaian membrandari gigi post sitotoksisitas
3 ekstraksi akan bahan secara in
GTR (guide tissue regeneration). Ada
dibuang begitu vitro yaitu akar
beberapa macam bone graft dilihat darisaja dan menjadi
gigi sehat
asal donornya, yaitu xenograft yanglimbah yang tidak
manusia yang
berasal dari spesies yang berbeda dariterpakai. Bagian
didapat dari
resipien, allograft yang berasal daridari akar gigi limbah gigi yang
spesies yang sama tetapi beda genetik,mengandung telah diekstraksi
autograft yang berasal dari resipien itudentin dan dan telah diproses
sendiri dan, alloplastic graft yangsementum yang menjadi
7,8
merupakan bahan sintetik. Daridapat melakukan demineralized
macam-macam graft tersebut yangregenerasi tulang freeze dried
paling sering digunakan adalah xenograftmelalui proses apical tooth
7 osteokonduksi allograft terhadap
dan allograft. dan osteoinduksi viabilitas sel
Bone graft selain dapat digunakandimana bagian fibroblas dari
untuk meregenerasi kerusakan tulangtersebut BHK-21.
akibat penyakit periodontal dapat jugamempunyai
digunakan sebagai cara untuk mengatasikandungan bahan
adanya resorbsi tulang pada perawatanorganik kolagen BAHAN DAN
implan gigi. Sejak tiga dekade terakhir tipe 1 yang tinggi. METODE
bahan allograft telah digunakan dalamSedangkan bagian
terapi regenerasi periodontal. Allograftenamel tidak
Jenis
umumnya digunakan dalam dua bentuk,mengandung penelitian ini
yaitu demineralized freeze dried bonekolagen.11,12 adalah penelitian
allograft (DFDBA) dan Freeze DriedBiokompatibilitas eksperimental
Bone Allograft graft sangatlah laboratoris in
3,7,9
(FDBA). penting agar tidak vitro, dengan
Demineralized freeze dried boneterjadi kegagalan rancangan
allograft (DFDBA) merupakan salahkarena penolakan penelitian
satu bahan allograft yang paling seringoleh host, serta menggunakan
digunakan dalam bidang periodonsiatidak mempunyai post test only
karena ketersediaan bahan, keamananpengaruh toksik control group
dan kemampuan osteokonduktifitas sertaatau menimbulkan design.
osteoinduktifitasnya dalam menginduksijejas terhadap Proses
pembentukan tulang yang baru. Hal inifungsi biologis.7 pembuatan
disebabkan karena pengaruh proteinSemua bahan DFDATA
penginduksi tulang yang disebut boneyang digunakan dilakukan di Pusat
morphogenetic protein (BMP) yangdidalam mulut Biomaterial/Bank
timbul karena adanya prosesidealnya bersifat Jaringan RSUD
10
demineralisasi. BMP mempunyaibiokompatibel. Dr. Soetomo.
kapasitas osteoinduksi sama denganSalah satu Persiapan gigi
komposisi tulang alveolar (Kolagen tipeevaluasi post ekstraksi
11 biokompatibilitas sebagai sampel
1). suatu bahan penelitian dengan
tingkat primer proses
adalah uji demineralized
freeze dried adalah

119
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
graft, jenis graft,
waktu kadaluarsa
dan diberi
sebagai berikut, pengumpulan gigi postdisimpan dalam
petunjuk
ekstraksi yang sehat. Kemudian bagianDeep-Freezer (-
pemakaian, serta
akar dikarantina di dalam freezer80°C).
indikator
kemudian dilakukan proses pasteurisasi Freeze-
sterilisasi.
dengan suhu 60°C selama 1 jam, akarDrying
gigi disterilisasi sekaligus pencucian(lyophilisation) Penutupan
menggunakan ultrasonik pasteurizationmerupakan proses plastik dilakukan
shaker. Setelah proses sterilisasi selesai,pengeringan dengan
dilanjutkan dengan proses diseksijaringan dengan menggunakan
jaringan dari jaringan lunak yangcara sublimasi Vacuum Sealer,
menempel. (pengeringan sehingga jaringan
tertutup di dalam
Diseksi dapat dilakukan dengancairan langsung
kantong plastik
menggunakan pisau maupun knabledari fase es tanpa yang telah di
tang. Selanjutnya dilakukan pencucianmelalui fase cair). vakum. Pusat
dengan menggunakan aquadest sterilProses ini
biomaterial–Bank
dan dilakukan pencucian kembali dengan merupakan proses
Jaringan Dr.
menggunakan H2O2 dalam ultrasonikyang sangat
Soetomo
shaker. Kemudian dilanjutkan denganpenting. Jaringan melakukan
pencucian menggunakan aquadest sterilyang telah sterilisasi dengan
lagi. Proses dilanjutkan dengandibekukan di cara kimiawi
pengambilan lemak (Deffating) jikadalam Deep- (Ethylene oxide)
bahan graft mengandung lemak. Freezer dipindah untuk jaringan
Proses ini dilakukan dengankedalam mesin dimana
menggunakan larutan Hexan. Setelah Freeze-Dryer, kekuatannya
proses deffating selesai, cuci denganproses ini sangat
menggunakan NaCl 0,9% atau aquadest memakan waktu dibutuhkan.
steril. Setelah itu bahan allograft dibuatantara 8-36 jam Sedangkan
dalam bentuk powder atau serbuk.tergantung dari allograft yang
Bahan yang telah diubah dalam bentuk jenis dan besarnya telah dikeringkan
serbuk, dilakukan pengayakan denganjaringan. Setelah ( Freeze-Dried)
menggunakan Sifting Machine sehinggaproses Freeze- disteril dengan
didapatkan 3 range ukuran powder yaitu Drying selesai, sinar γ.
13, 14

355-710 µm; 150-355 µm; <150 µm.demineralized Uji


Pada penelitian ini digunakan ukuranfreeze dried apical sitotoksisitas
355-710 µm. Lalu dilakukan prosestooth allograft bahan dilakukan
demineralisasi yaitu pengambilan dipindahkan ke di PUSVETMA
mineral tulang menggunakan HCL 0,5%, Laminar Air Flow Surabaya. Kultur
sehingga yang tersisa adalah protein danuntuk dilakukan sel BHK-21
kolagennya saja. Setelah dilakukanpengepakan. dalam bentuk
proses demineralisasi dilakukanDemineralized cell-line ditanam
pencucian kembali hingga bersih sampaifreeze dried apical dalam botol.
pH menjadi netral (pH=7). Setelahtooth allograft Setelah confluent
seluruh rangkaian proses diatas selesai,dibungkus dalam (penuh), kultur
jaringan 3 lapis plastic dipanen dengan
polyethylene menggunakan
diberi label yang larutan trypsine
bersisi nama dan versene. Hasil
alamat Bank panen diambil
Jaringan, nomor sedikit dan
ditanam kembali dalam media eaglediinkubasi selama sel dipindahkan
yang mengandung 10% bovine serum24 jam. Kemudian dalam

120
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
melakukan uji
normalitas data
dan data
terdistribusi
botol kecil dan dibuat dengan kepadatan
5 secara normal,
2 x 10 sel/ml, sel tersebut siap selanjutnya
digunakan untuk pengujian sampel. dilakukan uji
Setiap well berisi sel dengan kepadatan 2Keterangan:
5 statistik analitik
x 10 sel/ml. Sampel sebelum diuji% Sel hidup =
Persentase jumlah numerik tidak
disterilkan terlebih dahulu dengan ultrasel hidup setelah berpasangan lebih
violet selama 15 menit, selanjutnyapengujian. dari 2 kelompok
sampel dimasukkan dalam microplate.Perlakuan = Nilai
Kemudian microplate diinkubasi selamaOptical yaitu uji one way
Density
15 formazan pada setiap ANOVA yang
20 jam pada suhu 37°C. dilanjutkan
sampel setelah
Microplate dikeluarkan daripengujian. dengan uji LSD
inkubator dan diletakkan ke dalamMedia = Nilai (Least Significant
laminar flow untuk diberi perlakuan.Optical Density Difference)
Setelah itu DFDATA dengan ukuranformazan pada
dengan taraf
kontrol media.
355-710 µm siap dimasukkan ke dalam signifikansi 0,05
microplate yang telah berisi media.Sel = Nilai Optical
Density formazan (95%) untuk
DFDATA dimasukkan kedalam wellpada kontrol sel. mengetahui
sesuai dengan konsentrasi tiap kelompok kelompok uji
perlakuan. Selanjutnya microplate Data yang mana saja yang
diinkubasi dalam inkubator selama 24telah berbeda.
jam dengan suhu 37°C. Setelah 24 jam, dikumpulkan
kultur sel dikeluarkan dari inkubator. dilakukan
Media eagle’s MEM dibuang, laluperhitungan HASIL
ditambahkan MTT reagen sebanyak 10dengan
μl lalu microplate diinkubasi selama 2-4menggunakan Nilai rata-
jam. Setelah proses inkubasi selesai,rumus persentase. rata (mean)
dilakukan penambahan DMSOKemudian, viabilitas sel
(Dimethyl sulfoxide) dan menyiapkandilakukan uji fibroblas, standar
microplate, kemudian dilakukannormalitas data deviasi dan hasil
pembacaan dengan memasukkanmenggunakan uji uji normalitas
microplate tersebut ke dalam ElisaShapiro-Wilk, data dapat dilihat
reader dengan panjang gelombang 620 λkarena penelitian pada tabel 1.
16
dan mengukur Optical Density (OD). ini menggunakan
Persentasi sel yang hidup dihitungsampel ≤50.
17 Setelah
berdasarkan rumus:

121
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

Tabel 1. Nilai rata-rata viabilitas sel fibroblas, standar deviasi dan hasil uji normalitas data.
Kelompok N Mean(%) ± SD Shapiro-Wilk (Sig.)
Kelompok 1 (54mg/ml) 4 88.29725 ± 2.438081 .729
Kelompok 2 (27mg/ml) 4 88.98900 ± 2.707813 .065
Kelompok 3 (13,5mg/ml) 4 92.66725 ± 2.980211 .388
Kelompok 4 (6,75mg/ml) 4 90.13750 ± 3.514843 .401
Kelompok 5 (3,375mg/ml) 4 100.65650 ± 6.286944 .899
Kelompok 6 (1,6875mg/ml) 4 88.82800± 2.556546 .164
Kelompok 7 (0,8437mg/ml) 4 90.08800 ± 3.928533 .186
Kelompok 8 (0,4218mg/ml) 4 92.57700 ± 4.008748 .778
Kelompok 9 (0,2109mg/ml) 4 97.61250 ± 3.110478 .473
Viabilitas sel .000
Terlihat bahwa pada kelompok dilakukan uji
perlakuan, menunjukkan rata-rata hipotesis Hasil uji
viabilitas sel fibroblas rendah pada komparatif LSD dapat
kelompok 1 dan paling tinggi pada variabel numerik dilihat pada tabel
kelompok 5. Hasil uji normalitas data dengan lebih 3. Kelompok
menggunakan Shapiro-Wilk Test dari dua perlakuan yang
menunjukkan semua kelompok perlakuan kelompok yaitu mempunyai
uji one way perbedaan
mempunyai distribusi yang normal,
ANOVA. bermakna adalah
karena didapatkan nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (p>0,05). Selanjutnya yang mempunyai
Tabel 2. Hasil uji signifikansi
dilakukan uji homogenitas data untuk statistik one way
mengetahui homogenitas dari varians data ANOVA kurang dari
pada setiap kelompok secara terpisah 0,05,p<0,05).
maupun bersama-sama. Kemudian

Tabel 3. Hasil uji LSD 122


viabilitas sel fibroblas dengan
DFDATA
Kelompok 1 2 3
Kelompok - 0,792 0,104
1
Kelompok - - 0,169
2
Kelompok - - -
3
Kelompok - - -
4
Kelompok - - -
5
Kelompok - - -
6
Kelompok - - -
7
Kelompok - - -
8
Kelompok - - -
9
*p<0,05 mempunyai
perbedaan yang bermakna
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
adalah kelompok
dengan konsentrasi
PEMBAHASAN DFDATA
penggunaan
3,375mg/ml dan
bahan kedokteran
kelompok dengan
Limbah akar gigi post ekstraksigigi. Uji
sitotoksisitas konsentrasi
banyak sekali ditemukan dan tidak
DFDATA 0,2109
terpakai lagi. Namun sebenarnya,merupakan uji
mg/ml. Viabilitas
komposisi kimia dari gigi mempunyaitahap awal dari uji
sel pada kelompok
kemiripan yang tinggi dengan tulang,biokompatibilitas
tersebut
serta pada bagian dentin dandan bahan
mengalami
sementumnya dapat melakukankedokteran gigi
regenerasi tulang melalui prosesharus memenuhi peningkatan
osteokonduksi dan osteoinduksi dimanasyarat viabilitas sel
bagian tersebut mempunyai kandunganbiokompatibilitas fibroblas
bahan organik kolagen tipe 1 yangyang dapat dibanding dengan
11, 18 diterima oleh kelompok
tinggi. tubuh atau host perlakuan lainnya
Gigi dapat mempunyai sejumlahdan tidak dikarenakan
besar komponen organik meskipun gigimembahayakan adanya beberapa
tersebut telah lama ditinggalkan setelahpenderita.21 kemungkinan yaitu
pencabutan, hal ini disebabkan karena terjadi proliferasi
bagian luar dari gigi dapat melindungi Penelitian ini
menggunakan pada sel fibroblas
komponen organik dalam waktu yang setelah diberi
19 konsentrasi
lama. Penggunaan metodeDFDATA yang DFDATA. Pada
demineralisasi dengan asam hidrokloriktertinggi yaitu penelitian ini
memperlihatkan protein-protein yang54mg/ml dan yang menggunakan
dapat menginduksi tulang yang terdapat metode MTT assay
terendah
pada matriks tulang. Protein-protein itu untuk mengukur
0,2109mg/ml,
disebut BMP yang tersusun dari asam kontak langsung
berdasarkan pada
polipeptida karena protein-protein ini dari bahan uji
mempunyai kemampuan untukpenelitian (DFDATA)
merangsang stem sel pada host untuksebelumnya yang terhadap viabilitas
berdiferensiasi menjadi osteoblas, makadilakukan oleh
sel fibroblas dan
DFDBA lebih induktif dibanding dengan Takamori dkk
(2007), yang dibaca dengan
20
tulang yang tidak didemineralisasi. menggunakan Elisa reader untuk
Pada penelitian ini digunakanmixed bovine bone mengetahui nilai
ukuran DFDATA 355-710 µm karenauntuk melihat optical dencity tiap
partikel DFDBA yang terlalu kecil dapatsitotoksisitasnya kelompok
menyebabkan terjadinya respondan menemukan perlakuan
makrofag sehingga DFDBA akanbahwa pada kemudian
diresorbsi, maka akan terjadi sedikitkonsentrasi sekitar diteruskan dengan
pembentukan tulang atau tidak ada54mg/ml terdapat menghitung
pembentukan tulang sama sekali dan bilalebih dari 50% presentase
lebih besar dari ukuran tersebut tidakkematian sel viabilitas sel
dapat membentuk suatu porositas yang 22 menggunakan
optimal serta tidak dapat diletakkanfibroblas. Setelah rumus. Hasil
Ujidilakukan
2, 3
dengan baik pada defek tulang. perhitungan
penelitian, dikatakan tidak
sitotoksisitas merupakan uji yang wajib
kelompok toksik jika
dilakukan sebelum
perlakuan dengan persentase
viabilitas sel viabilitas sel
fibroblas tertinggi >50%, namun bila
presentase viabilitas sel <50% maka bahan Kultur Cell bagian dari kultur
6 lines merupakan sel yang telah
uji dikatakan toksik.

123
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
daerah pada
gingiva yang
hilang di daerah
banyak digunakan dalam menguji bahan- Bone Graft senyum dan
bahan serta obat-obatan di bidangadalah pilihan mempercepat
kedokteran gigi, antara lain sel BHK-21 yang banyak proses
yang berasal dari fibroblas ginjal hamster.digunakan untuk 28
Kultur cell lines BHK-21 terbukti lebihmemperbaiki penyembuhan.
menguntungkan karena cell lines dapatkerusakan tulang Penelitian
dikultur ulang sampai 50–70 kali, periodontal.26 ini dapat
kecepatan pertumbuhan sel yang tinggi, Graft ada disimpulkan
integritas sel tetap terjaga dan sel mampu bermacam-macam bahwa uji
bermultiplikasi dalam suspensi.
17, 23, 24
berdasarkan asal sitotoksisitas yang
telah dilakukan
Sel fibroblas berfungsi sebagai seldonornya, dan
pada penelitian ini menunjukkan
pertahanan karena mampu bahwa persentase
menggunakan
berdiferensiasi sebagai osteoblas. viabilitas sel
bahan allograft
Kemampuannya untuk berkembangkarena berasal fibroblas pada
cepat dalam jaringan luka, serta mampudari individu yang setiap kelompok
hidup sendiri dapat menjelaskanberbeda tetapi perlakuan
mengapa sel fibroblas dapat dengan 27 viabilitas sel
satu spesies.
mudah dibiakkan sehingga menjadi fibroblas adalah
Graft pengganti
subjek sel yang paling digemari untuktersebut >50% yang
6
akan
penelitian biologis. Alasan lain yangdigunakan untuk artinya bahan
membuat peneliti memilih sel fibroblasmelakukan terapi DFDATA aman
adalah karena regenerasi tulangregeneratif pada untuk digunakan
membutuhkan proliferasi sel dan sintesispenderita dengan dan terbukti tidak
kolagen. Dari sudut pandangpenyakit toksik. Menurut
pertimbangan peranan graft dalamperiodontal. hasil tersebut
perbaikan, saat ini diketahui bahwaLigamen maka sangat
osteogenesis terjadi dalam dua fase. Padaperiodontal mungkin
awalnya, tulang yang terbentuk dalammempunyai sel DFDATA dapat
terpenting yaitu digunakan sebagai
graft dihasilkan oleh sel-sel transplan 23
yang berproliferasi dan membentuksel fibroblas. bahan pengganti
osteoid baru. Fase ini mendominasiOleh karena itu, bone graft di
selama 4 minggu pertama, setelah itupada penelitian ini bidang bone
akan terjadi osteogenesis yang terutamadilakukan uji grafting dalam
sitotoksisitas kedokteran gigi di
dibentuk dari sel-sel jaringan ikat host
dengan masa mendatang
dan tulang. Pada fase kedua terjadimenggunakan
resorbsi dan remodelling, yangkultur serta dapat
sel membantu dalam
menghasilkan struktur tulang yangfibroblas. Selain
terorganisir atau teratur. Aksi pencetusdigunakan untuk peninggian tulang
dari fibroblas host akan meluas ke graftmelakukan terapi alveol pada
tulang, dipandu oleh protein yangregeneratif, graft perawatan implan.
diturunkan dari matriks mineral graft,pengganti tersebut
menyebabkan sintesis kolagen danjuga dapat SIMPULAN
garam hidroksiapatit untuk produksidigunakan untuk
matriks tulang.
25 menambah tulang
pada perawatan Uji
implan, untuk sitotoksisitas
meningkatkan menunjukkan
bahwa
estetik daerah-
Demineralized
Freeze Dried Apical Tooth Allograft(DFDATA)

124
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987

tidak toksik terhadap viabilitas sel


fibroblas dari BHK-21. 10. Tirtayanti Y. 2011. Penggunaan demineralized
freeze-dried bone allograft (DFDBA) pada
augmentasi linggir alveolar. Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, Medan. H. 3-1.
DAFTAR PUSTAKA Sung Min P, In Woong U, Young Kyun K,
Kyung Wook K. 2012. Clinical application of
1. Situmorang NT. 2005. Dampak Karies Gigi Dan auto-tooth bone graft material. J Korean Assoc
Penyakit Periodontal Terhadap Kualitas Hidup. Oral Maxillofac Surg 38. P. 8-2.
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap 12. Chatzistavrou X, Papagerakis S, X.Ma P. 2012.
Dalam Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Papagerakis P. Innovative Approaches to
Pencegahan/Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat. Regenerate Enamel and Dentin. Int J Dent. P. 5.
Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas 13. Bank Jaringan. 2012. Buku pedoman kerja bank
Sumatera Utara. P. 3-2. jaringan. Surabaya: Instalasi Pusat Biomaterial
2. Widyastuti dan Wedarti YR. 2008. Perbandingan Bank Jaringan RSU DR Soetomo Surabaya.
Genotoksisitas Demineralized Freeze Dryed 14. Ferdiansyah. 2001. Standard produksi
Bone Allograft Dengan Xenograft Menggunakan biomaterial. The 1st Indonesia Tissue Bank
Kultur Sel Fibroblas. H. 3-1. Scientific Meeting & Workshop On Biomaterial
3. Masulili SLC, Maulani C, Sukardi I. 2008. Application, Surabaya. P. 24-19.
Evaluasi Radiografis Cangkok Tulang Alograf 15. Yuliati A. 2004. Uji toksisitas resin komposit
Dan Membran Periosteum Pada Terapi sinar tampak pada kultur sel dengan esei MTT.
Regeneratif Untuk Periodontitis Agresif. Maj Maj.Ked.Gigi (Dent.J.), 37(2). P. 83-6.
Ked Gi, 15(2). P. 174-69. 16. ATCC. 2001. MTT cell proliferation assay.
4. Koerniadi AI, Natalina, Kemal Y, Lessang R, Manassas: American Type Culture Collection. P.
Sukardi I, Masulili SLC. 2008. Perawatan bedah 6-1.
flep periodontal dengan cangkok tulang pada 17. Meizarini A. 2005. Sitotoksisitas bahan restorasi
kasus periodontitis agresif. Maj Ked Gi, 15(2). P. cyanoacrylate pada variasi perbandingan powder
130-25. dan liquid menggunakan MTT assay. Maj. Ked.
5. Walton RE dan Torabinejad M. 2008. Prinsip dan Gigi. (Dent.J.), 38(1): 20-4.
praktik ilmu endodonsi. Alih bahasa Sumawinata 18. Young Kyun K, Su Gwan K, Ju Hee B, Hyo Jung
N, Sidharta, W. Edisi ke 3. Jakarta: EGC. P. 21-3. L, In Ung U, Sung Chul L, Suk Young K. 2010.
6. Rovani CA, Kamizar, Usman M. 2008. Development of a novel bone grafting material
Perbandingan sitotoksisitas endomethasone, AH using autogenous teeth. Oral Surg Oral Med Oral
plus, dan apexit plus terhadap sel fibroblas Phathol Oral radiol Endod, 109(4). P. 503-496.
dengan teknik root dipping. Dentofasial, 7(2). 19.
P. Young Kyun K. 2012. Bone graft material using
70-8. teeth. J Korean Assoc Oral Maxillofac Surg, 38.
7. Wirjokusumo S. 2003. Bone graft dalam P. 134-8.
perawatan kedokteran gigi. Pidato Pengukuhan 20. Oktawati S. 2003. Regenerasi tulang alveolar
Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Bedah setelah terapi dengan bone graft DFDBA. Maj
Mulut, Fakultas Kedokteran gigi Universitas Ked. Gigi (Dent.J.), Edisi khusus Temu ilmiah
Airlangga, Surabaya.H. 3-1. Nasional. P. 190-3.
8. Minichetti JC, Amore JCD, Hong AYJ, 21. Nirwana I, Soekartono RH. 2005. Sitotoksisitas
Cleveland DB. 2004. Human histologic analysis resin akrilik hybrid setelah penambahan glass
of mineralized bone allograft (Puros) placement fiber dengan metode berbeda. Majalah
before implant surgery. Journal of Oral Kedokteran Gigi, 38(2). P. 56-9.
Implantology, xxx (2). P. 75-7. 22. Takamori ER, Figueira EA, Taga R, Sogayar
9. Grover V, Kapoor A, Malhotra R, Sachdeva S. MC, Granjeiro JM. 2007. Evaluation of the
2011. Bone allografts: A review of safety and cytocompatibility of mixed bovine bone. Braz
efficacy. Indian Journal of Dental Research, 2(2). Dent J, 18(3). P. 179-84.
P. 496. 23. Ariani MD, Yuliati A, Ardiato T. 2009. Toxicity
testing of chitosan from tiger

125
Vol. 8 No. 2 Agustus 2014 ISSN : 1907-5987
periodontal therapy.
chemical in surgical
periodontal
prawn shell waste on cell culture. Dental Kedokteran therapy. Springer-Verlag Be
Journal, 42(1). P. 16. Gigi Heidelberg, 9(307). P. 144-73.
24. Soenartyo H dan Rianti D. 2003. Uji sitotoksisitas Universitas 28. Dewi PS. 2007.
ekstrak Coleus amboinicus, Lour menggunakan esei Sumatera Penatalaksanaan
MTT. Maj. Ked. Gigi (Dent. J.), 36(2). P. 54-7. Utara, Medan. kerusakan tulang pasca
25. Pedersen GW. 1996. Buku ajar praktis bedah mulut. P. 17-9. pencabutan dengan
Jakarta: EGC. P. 353. Dumitrescu AL. 2011. teknik bone grafting.
26. Siregar NH. 2009. Keramik sebagai bahanBone graft and bone Interdental Jurnal
substitusi bone graft. Skripsi, Fakultas graft substitutes in Kedokteran Gigi, 5(2).
P. 21-17.

126
FORMULIR BERLANGGANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HANG TUAH


Alamat redaksi: Jl. Arief Rahman Hakim 150 Surabaya
Telp. 031-5945864, 5945894 psw 219/220 Fax. 031-5946261
E-mail: jurnal.denta@gmail.com/denta@hangtuah.ac.id
Website: www.fkg.hangtuah.ac.id

Negara 1 Tahun 2 Tahun


Pulau Jawa Rp 70.000,00 Rp 130.000,00
Luar Pulau Jawa Rp 90.000,00 Rp 150.000,00

Saya ingin berlangganan Denta Jurnal Kedokteran Gigi

Nama:. .............................................................................. Saya membayar majalah ini dengan:


Pekerjaan: .........................................................................

Institusi: ............................................................................ Tunai


Alamat surat: ....................................................................
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
.. .... .... .
..
Transfer
Kota: .................................................................................

Negara: .............................................................................

Telp: .................................................................................

Fax: ..................................................................................

E-mail: ..............................................................................

Periode langganan: Th..................... – Th. .......................

Tanda tangan: ...................................................................

No. Rekening : 00338-01-50-000315-1

Nama Bank : BTN Batara

Nama Penerima : Fakultas Kedokteran Gigi

Anda mungkin juga menyukai