Setiap hari jumat kepala puskemas bersama staf melakukan kegiatan kerja bakti di
lingkungan puskemas.
Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama para staf di
lingkungan puskemas.
Tidak merusak sarana dan prasana yang ada di ruangan dan lingkungan puskemas.
Melakukan penanganan awal bencana alam dengan latihan BPBD.
Usaha lingkungan hidup bersih memilah sampah dengan kerjasama pihak ketiga
(MOU).
Menyiapkan tempat sampah berisikan label.
Tidak membedakan sikap dan prilaku dengan teman sejawat yang beda agama saat
melakukan pekerjaan di puskemas.
Tidak mengganggu teman sejawat saat melakukan ritual doa di sela-sela pekerjaan .
Toleransi dengan teman sejawat saat meninggalkan pekerjaan karena ada upacara
agama.
Tidak memaksakan teman sejawat yang berbeda agama untuk mencicipi makanan
yang kita bawa
3. Setia kepada Pancasila Meyakini Pancasila sebagai dasar negara serta menjadikan
Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
Contoh aksi:
Jawaban No. 2
Setelah saya membaca kembali jawaban saya sebelumnya, sikap bela negara yang saya terapkan
di puskesmas sudah sesuai dengan modul kesiapsiagaan Bela Negara. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa sikap dan kegiatan yang saya lakukan dalam penerapan nilai-nilai bela negara
seperti kegiatan kerja bakti di puskesmas (jumat bersih) yang sudah sesuai dengan nilai cinta
tanah air, tidak membedakan sikap dan prilaku saat melayani pasien sudah sesuai dengan nilai
sadar berbangsa dan bernegara, melaksanakan apel pagi sebelum melaksanakan pelayanan sudah
sesuai sdengan nilai setia kepada Pancasila, serta saling membantu teman kerja yang sedang
butuh pertolongan sudah sesuai dengan nilai rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Jawaban No. 3
https://docs.google.com/presentation/d/
1WanyiTMHQg6N20WCJvSI9iK5iApQ_IWCCUbF6yH6QwY/edit?usp=sharing
Jawaban No.4
1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan kesiapsiagaan bela negara
dalam Pelayanan publik di tempat kerja? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda
pelajari di modul ini?
Jawab: Pernah, kesiapsiagaan bela negara yang saya terapkan di tempat kerja sebagian
besar sama dengan modul yang diberikan. Sebagai contoh di puskesmas tempat saya
bekerja, yaitu menerapkan sikap dan prilaku yang sama dan profesional saat melayani
pasien, tidak membeda-bedakan suku/ras dan agama pasien, mampu menerapkan sikap
toleransi walaupun ada perbedaan adat/budaya pada setiap pasien, yang merupakan aksi dari
penerapan nilai sadar berbangsa dan bernegara. Selain itu melaksanakan kegiatan bersih-
bersih (jumat bersih) serta tidak merusak sarana dan prasarana puskesmas juga merupakan
aksi dari penerapan nilai cinta tanah air.
2. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan
Anda sebagai seorang pelayan publik?
Jawab: Topik dalam modul ini sangat penting sebagai seorang pelayan publik karena
sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan pelayanan kepada pasien di puskesmas selalu
memberikan pelayanan yang profesional sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepuasan
saat berobat ke puskesmas. Selain itu sikap professional mencerminkan bahwa kita
mempertanggung-jawabkan segala sesuatu yang kita lakukan.
3. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang Kesiapsiagaan Bela Negara, di modul
ini?
Jawab: Saya sudah paham tentang konsep dan nilai-nilai kesiapsiagaan bela negara serta
sudah saya laksanakan di tempat kerja. Prinsip dan nilai ini saya mulai lakukan dari diri
sendiri, saat berinteraksi dengan teman, maupun saat melayani pasien.
4. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah
Anda mempelajari modul ini?
Jawab: Setelah mempelajari modul ini, saya mulai menerapkan sikap-sikap dasar
kesiapsiagaan bela negara yang dijiwai dengan prinsip dan nilai bela negara seperti menjaga
kebersihan lingkungan pelayanan yaitu melakukan desinfeksi di meja racik dan
membersihkan alat-alat racik sebelum melakukan peracikan obat, melaksanakan kerja
bakti di puskesmas (jumat bersih), tidak membedakan sikap dan prilaku saat melayani
pasien, melaksanakan apel pagi sebelum melaksanakan pelayanan, serta saling membantu
teman kerja yang sedang butuh pertolongan.
5. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada
cara Anda melakukan pelayanan publik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
modul ini?
Jawab: Sebelum mempelajari modul ini saya belum memahami sepenuhnya tentang nilai
dan prinsip kesiapsiagaan bela negara. Namun setelah mempelajari materi yang diberikan,
saya menjadi lebih memahami prinsip serta nilai dalam kesiapsiagaan bela negara, sehingga
dalam melakukan pelayanan kefarmasian didasari atas ketulusan dan kecintaan terhadap
masyarakat, bangsa dan negara, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Jawaban No.5
A : Aman (Pelayanan yang memberikan rasa aman secara secara fisik, mental dan
emosional)
S : Simpatik (Pelayanan diberikan dengan rasa empati)
Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Bela negara
adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk
menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni Pasal 27
ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam berbagai bentuk pemahaman
konsep yang disertai latihan dan aktvitas baik fisik maupun mental untuk mendukung pencapaian
tujuan dari Bela Negara dalam mengisi dan menjutkan cita cita kemerdekaan. Adapun berbagai
bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan
melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan
keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk
kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan
tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.
1. Baris Berbaris
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga
dengan demikian peserta Latsar CPNS senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas
diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung
jawab.
2. Keprotokolan
Protokol dapat diartikan sebagai tata cara untuk menyelenggarakan suatu acara agar berjalan
tertib, hikmat, rapi, lancar dan teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang
berlaku, baik secara nasional maupun internasional.
3. Kewaspadaan Dini
Kewaspadaan dini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan NKRI
dan keselamatan bangsa. Sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, CPNS memiliki
kewajiban untuk ikut mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Cinta tanah air yaitu sikap mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Contoh aksi penerapan di puskesmas yaitu melaksanakan kegiatan kerja bakti di
lingkungan puskemas setiap hari jumat (jumat bersih) dan selalu menjaga sarana dan
prasana yang ada di ruang farmasi maupun di semua ruangan dan lingkungan puskemas.
2. Sadar berbangsa dan bernegara yaitu menghargai dan menghormati keanekaragaman
suku, agama, ras dan antar golongan. Contoh aksi penerapan di puskesmas yaitu tidak
membedakan sikap dan prilaku dengan teman sejawat yang beda agama saat melakukan
pekerjaan di puskemas serta bersikap profesioanal dan adil saat melakukan pelayanan
kefarmasian kepada pasien.
3. Setia kepada Pancasila, yaitu meyakini Pancasila sebagai dasar negara serta menjadikan
Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara. Contoh aksi penerapan di puskesmas
yaitu
mengikuti kegiatan apel rutin sebelum memulai bekerja di halaman puskemas, serta
membayar iuran suka duka tepat waktu yang telah disepakati di puskemas.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu menyumbangkan tenaga, pikiran,
kemampuan untuk kepentingan masyarakat, kemajuan bangsa dan negara. Contoh aksi
penerapan di puskesmas yaitu memberikan pendapat saat rapat lokakarya mini atau
pemilihan panitia dalam acara puskesmas serta dengan suka rela mengikuti kegiatan
kemanusiaan seperti donor darah.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara yaitu senantiasa menjaga kesehatannya sehingga
memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik. Contoh aksi penerapan di puskesmas
yaitu melakukan olahraga senam jasmani tiap sabtu dengan protokol kesehatan, serta ikut
serta dalam penanganan pandemi covid-19 yaitu melaksanakan kegiatan vaksinasi.
6. Semangat mewujudkan negara yang berdaulat, yaitu mempraktekkan Clean and Good
Governance dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, Contoh aksi penerapan di
puskesmas yaitu memiliki sikap yang bersih bebas KKN yaitu tidak mengambil uang
hasil pelayanan resep, tidak melebihkan harga obat dalam resep, serta tidak menyalip
antrian pasien saat akan berobat ke puskesmas hanya karena petugas kesehatan adalah
keluarga