Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air dan bangsa yang dimiliki oleh seluruh elemen
bangsa, tanpa merendahkan bangsa lainnya. Nasionalisem Pancasila adalah rasa cinta tanah
air dan bangsa Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme
yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak lagi sektoral
dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar
yakni bangsa dan negara.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Untuk itu pegawai ASN harus
memahami dan mampu mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta
wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya
masing-masing. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila, dan berbagai kisah ketauladanan yang dapat diambil hikmahnya. Peserta
Prajabatan dapat belajar dari sejarah perjalanan bangsa, ketauladanan para pejuang dan
aparatur/pejabat publik yang saat ini mampu memberikan inspirasi betapa mereka memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaaannya.
Prinsip-prinsip nasionalisme:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
3. Hasrat untuk mencapai keaslian
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa
Nilai-Nilai Nasionalisme:
1. Ketuhanan yang maha esa
- Sebagai jati diri bangsa bangsa yang agamis
- Hasil yang dicapai (output)
a. Bisa membedakan baik dan buruk
b. Bisa membedakan halal (sesuatu yang dilakukan dengan baik) dan haram
(merugikan orang lain dan diri sendiri)
c. Bisa membedakan yang hak dan yang batil (suatu pendapatan yang seharusnya
bukan haknya tapi diambil)
- Wujud nyata dalam prilaku sehari-hari
a. Jujur dan mempunyai integritas
b. Hormat pada hak orang lain
c. Hormat pada aturan & hokum masyarakat
d. Punya etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
e. Tidak korupsi dan tingkah laku korupsi lainnya
f. Sabar
g. Jiwa besar
h. Berprasangka baik
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sebagai jati diri bangsa bangsa yang menghormati hak asasi manusia
Hasil yang dicapai (output) berlaku adil,
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
7 agama
1. Islam
2. Kristen
3. Budha
4. Katolik
5. Hindu
6. Konghucu
7. Kepercayaan kepada tuhan yang maha esa
Disiplin, cara berbicara, sikap prilaku, sopan santun, bagaimana komunikasi, carea menyampaikan
pendapat, ego, cari menang sendiri.