Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Idenntifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman bekerja di UPTD Puskesmas II Pekutatan, adapun beberapa isu
strategis yang ditemukan di UPTD Puskesmas II Pekuatatn antara lain:
1. Masih kurangnya pemantauan dan penanganan obat kedaluwarsa di UPTD Puskesmas II
Pekuatatan.
2. Belum optimalnya pencatatan kartu stok di ruang farmasi.
3. Belum optimalnya pengendalian stok obat pada box emergency.
4. Masih kurangnya pengawasan pada obat-obat yang diwaspadai.
5. Masih kurangnya pemberian informasi penyimpanan obat kepada pasien.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan dan isu-isu yang berkembang, penulis


diharapkan mampu untuk membuat suatu bentuk kegiatan inovatif di lingkungan kerja. Proses
penetapan core isu dimulai dengan menganalisis isu-isu yang muncul di unit kerja, selanjutnya
isu-isu tersebut dianalisis meggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Adapun kriteria
tersebut yaitu aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan (AKPL). Aktual artinya isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Kekhalayakan artinya menyangkut
orang banyak. Problematik artinya isu tersebut mengandung masalah sehingga perlu dicarikan
solusi. Sedangkan kelayakan artinya isu tersebut masuk akal dan realistis serta relevan dengan
tugas pokok dan fungsi ASN. Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan metode
AKPL, maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Analisis Isu Berdasarkan Metode APKL
Kriteria Prioritas
No Isu
A K P L
Masih kurangnya pemantauan dan penanganan obat
1 + + + + Tinggi
kedaluwarsa di UPTD Puskesmas II Pekuatatan.
Belum optimalnya pencatatan kartu stok di ruang
2 + + + + Tinggi
farmasi.
Belum optimalnya pengendalian stok obat pada box
3 - - + + Sedang
emergency.
Kurangnya pengawasan pada obat-obat yang
4 - + - + sedang
diwaspadai.
5 Kurangnya pemberian informasi penyimpanan obat - - - + Rendah
kepada pasien.

Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak/Kelayakan

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematika,


Kekhalayakan, dan Kelayakan) diatas, terdapat 2 (dua) buah isu yang memenuhi kriteria. Dari
kedua isu diatas, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu (core issue) menggunakan
metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgent artinya seberapa mendesaknya suatu
isu untuk segera dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius
suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya. Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Analisis Isu Berdasarkan Metode USG
No Isu Kriteria Total Rangking
U S G
Masih kurangnya pemantauan dan penanganan obat
1 5 5 5 15 I
kedaluwarsa di UPTD Puskesmas II Pekuatatan.
Belum optimalnya pencatatan kartu stok di ruang
2 4 4 5 13 II
farmasi.

Keterangan:
5 = Sangat mendesak/serius/berdampak
4 = Mendesak/serius/berdampak
3 = Cukup mendesak/serius/berdampak
2 = Kurang mendesak/serius/berdampak
1 = Tidak mendesak/serius/berdampak
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode USG maka di dapat bahwa isu
yang menempati prioritas tertinggi untuk segera ditangani yaitu kurangnya pemantauan dan
penanganan obat kedaluwarsa di UPTD Puskesmas II Pekuatatan.

2.3 Formulir Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : UPTD Puskesmas II Pekutatan
Identifikasi Isu :
1. Masih kurangnya pemantauan dan penanganan obat kedaluwarsa di UPTD Puskesmas
II Pekuatatan.
2. Belum optimalnya pencatatan kartu stok di ruang farmasi.
3. Belum optimalnya pengendalian stok obat pada box emergency.
4. Masih kurangnya pengawasan pada obat-obat yang diwaspadai.
5. Masih kurangnya pemberian informasi penyimpanan obat kepada pasien.

Isu Utama : Masih kurangnya pemantauan dan penanganan obat kedaluwarsa di


UPTD Puskesmas II Pekuatatan.

Gagasan Pemecahan Isu : Kantong Bulan Obat Kedaluwarsa dalam upaya optimalisasi
pengelolaan perbekalan farmasi.

Untuk melaksanakan gagasan pemecahan isu tersebut dibuatlah beberapa kegiatan, yaitu:
1. Penatakelolaan stok obat dengan menerapkan prinsip Alfabetis dan FEFO (First Expired
First Out).
2. Pembuatan daftar obat disertai tanggal kedaluwarsanya.
3. Pembuatan penandaan untuk obat menjelang kedaluwarsa.
4. Pembuatan dan pengisian kantong bulan obat kedaluwarsa.
5. Pembuatan kotak wadah obat kedaluwarsa.
6. Pelaksanaan Sosialisasi dan Evaluasi.

Secara terperinci, rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai