CARA MEMBUAT PENAWARAN YANG MENARIK UNTUK KONSUMEN
Strategi digital marketing saat ini menjadi strategi yang bisa dikatakan ‘wajib’
digunakan oleh para pelaku UKM yang tidak ingin tertinggal dan tenggelam ditelan oleh perkembangan jaman. Kemudahan akses dan murahnya alat menjadi daya dukung yang masif bagi pemanfaatan digital marketing sebagai sebuah platform pemasaran. Kita bisa lihat, pelaku usaha saat ini berbondong pada masuk ke digital marketing, dan saya yakin juga termasuk sahabat UKM yang sedang membaca tulisan ini. Mereka berupaya memasarkan produk melalui berbagai macam platform mulai dari yang termudah seperti media kirim pesan sampai ke media yang lebih kompleks seperti membuat website serta mengoptimasinya. Dengan bekal kemampuan yang dipelajari secara otodidak dan seadanya mereka mencoba keberuntungan, berharap dapat ikut menikmati panen raya dari internet dengan menjual produk mereka. Banyak yang berhasil tentu saja, namun sayangnya tak sedikit pula yang pada akhirnya berhenti dan menyerah karena memang tidak membuahkan hasil penjualan apapun untuk bisnisnya.
1. Pentingnya Konten Promosi dalam Berjualan
Tidak semua pelaku UKM mampu mendapatkan hasil yang baik di dunia digital marketing. Penyebabnya banyak hal tentu saja, mulai dari kapasitas sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan sampai dengan strategi yang digunakan masih serampangan. Mereka berharap ada penjualan melalui akun media sosial mereka hanya dengan sekedar mengunggah foto produk terus membuat tulisan langsung menjual dengan memberikan harga di sana. Setiap hari memposting dengan tipe yang sama. Alhasil jangankan ada penjualan produk, yang ada mereka semakin lama ditinggal oleh pemirsanya. Mereka sudah paham kok yang kita jual, tanpa harus setiap hari sahabat UKM berjualan di media sosial. Jika melakukan hal seperti di atas, lambat laun, percaya atau tidak akun kita akan ditinggal oleh followers. Maka pada tahap awal, sahabat UKM harus mengoptimalkan yang namanya strategi konten promosi agar jualan teman-teman menjadi lebih efektif. 2. Apa itu Konten Promosi? Konten promosi adalah strategi pemasaran dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarik pemirsa yang tepat sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi konsumen (sumber: panduanim.com). Dari pengertian tersebut dapat kita tarik bahwa tujuan dari konten promosi adalah untuk menarik viewers (pemirsa) baru untuk mengenal bisnis dan produk kita. Sedangkan tujuan kedua adalah mendorong atau mengajak mereka untuk menjadi konsumen. Jadi, dua tujuan tersebut tidak akan pernah kita capai kalau kita hanya melakukan posting jualan langsung di akun media sosial kita. Langkah pertama yang bisa sahabat UKM kerjakan untuk membuat konten promosi yang efektif adalah dengan cara sebagai berikut : (1) Mengidentifikasi siapa calon konsumen Mengidentifikasi siapa calon konsumen yang teman-teman harapkan untuk membeli produk. Konten yang seperti apa yang mereka sukai di media sosial? Serta hal-hal lainnya. Fungsi kita mengenali siapa target viewers (pemirsa) adalah untuk menentukan jenis konten seperti apa yang akan kita gunakan untuk mengkampanyekan jualan kita dan juga media apa yang akan kita optimalkan. Nah setelah kita mengenali calon pemirsa kita, langkah berikutnya adalah membuat konten promosinya. (2) Buat konten dengan kombinasi jenis dan tujuannya Dalam membuat konten promosi, ada beberapa pola yang bisa kita pakai. Pola yang pertama adalah sahabat UKM dapat membuat konten yang bermanfaat bagi viewers yang dibidik. Konten yang bermanfaat diantaranya: konten edukasi seperti tips atau tutorial seputar produk; konten menghibur seperti cerita tentang seseorang yang berhasil dalam program diet dengan mengkonsumsi produk kita; konten informatif yang menjelaskan perawatan produk saat dipakai oleh konsumen; atau konten review dengan menampilkan beberapa review dari para konsumen yang telah memakai produk kita. Selain dari aspek kebermanfaatannya, sahabat UKM juga bisa membuat konten promosi berdasarkan tujuannya seperti konten untuk membangun brand awareness (kesadaran merek). Di konten brand awareness ini, pelaku UKM bisa menggunakan empat jenis konten di atas. Prinsipnya di konten untuk brand awareness ini, viewers menjadi peka dan sadar akan kehadiran brand/merek kita, dan menjadi ingin mencobanya. Contoh penerapan konten untuk brand awareness semisalnya untuk usaha batik yang menggunakan Instagram sebagai salah satu saluran pemasaran. Di akun Instagram tersebut sahabat UKM tidak perlu terus-menerus langsung menjual produk, melainkan memberikan informasi terlebih dahulu terkait dengan bagaimana proses pembuatan batik mulai pembuatan desain, pemalaman, pewarnaan, sampai dengan menjadi busana jadi. Harapannya, viewers yang kita bidik menjadi semakin menghargai batik dan mau menggunakan batik yang kita produksi sebagai busana utama. Selain untuk brand awareness, sahabat UKM juga bisa membuat konten yang bertujuan untuk membangun brand image (pencitraan merek). Konten ini bertujuan untuk menanamkan persepsi atau citra tertentu di benak pikiran viewers, yang memperjelas keunikan/keunggulan diantara merek sejenis lainnya. Contoh penerapan konten untuk brand image semisalnya untuk produk jam tangan dari kayu. Di akun Instagram, sahabat UKM membuat postingan foto proses pembuatan jam tangan kayu yang dikerjakan oleh para seniman senior yang berada di daerah Yogyakarta. Di konten ini, teman-teman cukup perlu memposting foto produk yang bagus dengan narasi langsung menjual disertakan harga dan cara pembeliannya. Ingat, diantara ketiga tujuan konten tadi, teman-teman perlu mengkombinasikan dengan baik. Kapan harus membuat konten brand awareness, kapan brand image, dan kapan yang langsung berjualan. (3) Buat konten dengan prinsip AIDA Selain dari kebermanfaat konten dan tujuan dari konten promosi itu sendiri, dalam membuat konten teman-teman juga harus menerapkan pola AIDA. Attraction, Interest, Desire, Action. Attraction sendiri merupakan unsur yang dapat menarik perhatian pemirsa untuk melihat konten. Bisanya elemennya terdiri dari gambar, foto, kombinasi warna, atau tipografi. Interest merupakan unsur yang dapat membuat pemirsa tertarik untuk membaca konten dan mengetahui lebih jauh. Elemen interest dapat berupa copywriting (narasi) yang mengandung: tagline, quote, logline, pernyataan misi, atau cerita. Di bagian ini, upayakan temen-temen dapat memberikan pemirsa sesuatu yang menarik sehingga mereka mau membaca konten secara utuh. Desire merupakan unsur yang dapat membuat pemirsa yang tadinya sudah tertarik menjadi ingin. Elemen desire dapat berupa copywriting: berupa insentif, bujukan/ajakan. Action sendiri merupakan unsur yang memberikan informasi terkait apa yang harus dilakukan bila sudah memutuskan tindakan. Elemen action dapat berupa link untuk daftar/pesan, nomor telpon, alamat venue, tagar, tanggal, harga, dan info lain yang dibutuhkan untuk memutuskan tindakan. Sumber : UMKM Indonesia