Anda di halaman 1dari 3

Nama : Michiko Fitriani

NPM : 213515516056
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen pengampu : Drs. R. Iwan siswadijaya, M.SI
1. Apa sebenarnya hakikat dari Konstitusi ?
Jawab :
Hakikat dari suatu konstitusi ialah mengatur pembatasan kekuasaan dalam negara.
Pembatasan kekuasaun yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya menyangkut dua
hal. yaitu pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isinya, dan pembatasan kekuasaan
yang berkaitan dengan waktu. Pembatasan kekuasaan Yang berkaitan dengan isi ialah
pembatasan yang berkenaan dengan tugas. wewenang serta berbagai macam hal yang
diberikan kepada masing-masing lembaga, sedangkan pembatasan kekuasaan yang berkaitan
dengan waktu ialah pembatasan yang berkenaan dengan masa jabatan yang diberikan kepada
pemangku jabatan tertentu serta berapa kali seorang pejabat dapat dipilih kembali dalam
jabatan itu
Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah sekelompok ketentuan yang
mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu negara: Schingga negara dan
konstitusi udalah satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyai
konstitusi, meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi yang
sangat penting bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun konstitusionil. Konstitusi
juga mempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang
berupa nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar bagi kehidupan bernegara

2. Apa pentingnya Konstitusi bagi suatu negara, seperti halnya Indonesia dengan
adanya UUD NRI 1945 ?
Jawab:
Negara adalah suatu organisasi yang berada dalam suatu wilayah tertentu, di dalamnya
terdapat rakyat, adanya kekuasaan yang berdaulat dan adanya pengakuan dari negara lain.
Pada zaman modern saat ini pada umumnya setiap negara memiliki konstitusi, karena
berdirinya suatu negara tidak akan lepas dengan adanya konstitusi yang mendasarinya. Dan
salah satu fungsinya, yaitu membatasi kekuasaan pemerintahan agar tidak terjadi tindakan
kesewenang-wenangan oleh pemerintah. Dengan demikan hak-hak bagi warga negara dapat
terlindungi dan tersalurkan.
Konstitusi pada dasarnya merupakan suatu aturan yang mengandung norma-norma yang
berkaitan dengan kehidupan negara dalam menjaga kekuasaan yang ada dalam suatu Negara
tidak disalahgunakan dan hak asasi manusia tidak dilanggar. Konstitusi dapat mengalami
perubahan sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat, dalam artian konstitusi dapat
berkembang sesuai kebutuhan masyarakat dan tidak stagnan.
Di negara kita adalah Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-Undang Dasar 1945 ialah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, Undang-
Undang Dasar 1945 berisi norma, aturan atau ketentuan yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum. Jadi, semua perundang-
undangan dan peraturan-peraturan lainnya harus bersumber pada UUD 1945. Maka dari itu
konstitusi sangat penting dalam suatu Negara karena termasuk hukum negara yang sudah
tertulis dalam Undang-undang.

3. Seperti apakah Tata Urutan Peraturan Perundang Undangan Undangan Menurut UU


N0 10 Tahun 2004
Jawab:
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan
Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia adalah sebagai berikut:
● UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
● UU/Perppu;
● Peraturan Pemerintah;
● Peraturan Presiden;
● Peraturan Daerah.

4. Dan Tata Urutan Peraturan Perundang Undangan Menurut UU N0 12 Tahun 2011


Jawab :
Berdasarkan pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:

● Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


● Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
● Undang-Undang/
● Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
● Peraturan Pemerintah (PP)
● Peraturan Presiden (Perpres)
● Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
● Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)

5. Apa perbedaannya UU NO 10 Tahun 2004 dengan UU NO 12 Tahun 2011


Jawab:
● Dalam UU No.10 tahun 2004:
(Perihal penambahan kata)
1. Pasal 5: Dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus berdasarkan pada
asas pembentukan peraturan perundang-undangan
2. Pasal 5 Point : Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat
3. Pasal 5 Point c :Kesesuaian antara jenis dan materi muatan
● Dalam UU No.12 Tahun 2011:
(Perihal penambahan kata)
1. Pasal 5 : Dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus dilakukan
berdasarkan pada asa pembentukan peraturan perundang-undangan
2. Pasal 5 Point b : Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat
3. Pasal 5 Point c : Kesesuaian antara jenis, hirarki dan materi muatan

Anda mungkin juga menyukai