Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan pada sistem.

3.1 Gambaran Sistem


Berikut adalah diagram blok gambaran sistem yang dibuat :

Gambar 3.1 Diagram Blok Perangkat Keras

Rancangan alat ini menggunakan power supply switching sebagai sumber tegangan
sebesar 12V dan arus maksimal 10 Ampere. Tegangan yang dibutuhkan oleh Arduino Mega
yaitu 12V, sedangkan Wemos D1 Mini membutuhkan tegangan 5V maka dari itu dibutuhkan
buck converter sebagai penurun tegangan dari catu daya 12V.
Arduino Mega sebagai mikrokontroler utama membutuhkan jaringan internet oleh
karena itu digunakan Wemos D1 Mini dengan komunikasi data serial dihubungkan dengan

12
Arduino Mega yang kemudian membuat jaringan lokal untuk mengakses web server. Terdapat
pula RFID reader sebagai masukan utama yang datanya akan diolah mikrokontroler kemudian
ditampilkan dan disimpan pada database yang hanya bisa diakses oleh admin. Server akan
memberikan umpan balik berupa perintah kepada mikrokontroler yang mengontrol aktuator
Motor DC untuk membuka atau menutup pengunci. Terdapat dua sensor proximity infrared
untuk membatasi gerak pengunci dan satu inductive proximity untuk mendeteksi sepeda untuk
setiap slot parkiran.
LCD 16 × 2 berfungsi memberi notifikasi kondisi parkiran kepada user. Buzzer
sebagai penanda apabila sepeda berhasil terparkir dan sebagai alarm apabila terjadi pencurian
sepeda.

3.2 Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras

Berikut merupakan gambaran alat dalam perancangan tugas akhir :

Gambar 3.2 Gambaran Alat Keseluruhan

13
Gambar 3.3 Letak Sensor Inductive Proximity

Motor DC
pengunci

Gambar 3.4 Letak Motor DC pengunci

Gambar 3.5 Gambaran Box Perangkat Elektronik

14
Gambar 3.6 Realisasi Alat Keseluruhan

3.3 Perancangan Elektronika

Alat ini dibagi dalam beberapa bagian, yaitu box perangkat elektronik dan perangkat
pengunci sepeda.

3.3.1 Box Perangkat Elektronik

Gambar 3.7 Box Perangkat Elektronik

15
a

Gambar 3.8 Modul User Interface

f
d

Gambar 3.9 Box Perangkat Elektronik Tampak Dalam

16
Box perangkat elektronik ini berukuran panjang 25 cm, lebar 25 cm, dan tinggi 20cm.
Berisi modul dan mikrontroler untuk pengolahan data pada alat.Untuk Keterangan dari setiap
bagian adalah seperti berikut :

a. LCD

LCD pada alat ini digunakan sebagai penampil kondisi parkiran.


Kondisi yang dimaksud berupa pemberitahuan kepada pengguna nomor
parkiran yang bisa digunakan, kemudian pemberitahuan apabila terjadi
hilang sepeda dari parkiran. Kondisi lainnya adalah jika parkiran penuh atau
KTM user tidak terdaftar dalam server.

Gambar 3.10 Wiring LCD dan Arduino Mega

b. RFID Reader

RFID Reader digunakan untuk membaca kartu RFID pengguna parkian.


Setiap kartu RFID yang terbaca ID-nya akan dikirim ke mikrokontroler untuk
diproses datanya.

17
Gambar 3.11 Wiring RFID reader dan Arduino Mega

c. Wemos D1 Mini dan Arduino Mega


Arduino Mega dihubungkan dengan Wemos D1 Mini dengan
menggunakan komunikasi serial . Arduino Mega akan mengolah setiap
masukan dari RFID reader. Setiap ID kartu yang terbaca oleh Arduino
Mega akan dikirim ke Wemos D1 Mini sebagai modul wifi yang telah
terhubung ke jaringan internet. Kemudian oleh Wemos D1 Mini datanya
akan dikirim ke server yang terdapat script untuk mengolah data yang
diterima. Kemudian database akan memberikan umpan balik kepada
mikrokontroler sebuah perintah.

Gambar 3.12 Wiring Arduino Mega dan Wemos D1 Mini

18
d. Relay

Relay 8 channel pada alat ini digunakan sebagai pengendali arah


putaran motor DC clockwise (CW) atau counterclockwise (CCW). Masing-
masing motor DC menggunakan 2 relay. Pin normally open terhubung pada
ground dan pin normally closed terhubung pada tegangan 12V yang mana
motor DC bekerja pada tegangan 12V.

Gambar 3.13 Wiring Arduino Mega dan Relay

e. Buzzer
Buzzer pada alat digunakan sebagai indikator suara. Apabila sepeda
telah terparkir atau diambil dari parkiran. Buzzer juga menjadi indikator
peringatan jika terjadi pencurian sepeda. Komponen ini bekerja pada
tegangan 12V.

f. Power Supply
Power Supply sebagai penyuplai daya ke seluruh komponen
elektronik dengan tegangan keluaran sebesar 12V dan arus maksimal 10
Ampere.

19
3.3.2 Perangkat Pengunci Sepeda

Inductive
Proximity

Proximity
Infrared
Motor DC

Proximity
Infrared

Gambar 3.14 Perangkat Pengunci Sepeda

Perangkat ini memiliki tiga slot parkiran pengunci sepeda. Pada masing-masing slot
parkiran memiliki dua sensor proximity infrared, satu inductive proximity, dan satu aktuator
motor DC pengunci sepeda. Keterangan dari setiap bagian adalah seperti berikut :

a. Motor DC

Kondisi awal motor DC jika tidak mendapat masukan adalah


terkunci. Arduino Mega memberikan sinyal output ke relay, oleh relay akan
dikendalikan arah putar motor DC yaitu CW atau CCW untuk
menggerakkan pengunci. Motor DC sendiri bekerja pada tegangan 12V dan
membutuhkan arus 5-10 Ampere.

20
Gambar 3.15 Wiring Motor DC, relay, dan Arduino Mega

b. Sensor Proximity Infrared

Pada tiap slot terdapat dua sensor proximity infrared. Sensor ini
berfungsi untuk membatasi pengunci yang digerakkan oleh Motor DC.
Letak untuk masing-masing sensor berfungsi untuk membatasi gerak
membuka dan menutup pengunci. Cara kerjanya adalah apabila pengunci
bergerak mendekati sensor maka output sensor akan bernilai 1 pada pin
digital Arduino Mega, kemudian akan diolah untuk memutus arus melalui
relay sehingga pengunci dapat berhenti.

21
Gambar 3.16 Wiring Sensor Proximity Infrared dan Arduino Mega

c. Inductive Proximity

Pada tiap parkiran terdapat satu sensor inductive proximity. Sensor ini
bekerja pada tegangan 12-24V. Sehingga dibutuhkan pembagi tegangan
agar output sensor ini menjadi 4,8-5V yang kemudian menjadi input pada
pin digital Arduino. Hal ini diperlukan untuk menghindari kerusakan pada
pin digital. Sensor ini sendiri berfungsi untuk mendeteksi bagian roda depan
sepeda yang mengandung metal.

22
Gambar 3.17 Wiring Sensor Inductive proximity dan Arduino Mega

3.4 Perancangan Perangkat Lunak

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak dari sistem
keamanan parkir sepeda berbasis RFID. Berikut adalah diagram alur dari perangkat lunak alat.

23
Gambar 3.18 Diagram Alir Sistem Keamanan Parkir Sepeda Berbasis Radio
Frequency Identification (RFID)

24
Terdapat dua proses kerja pada alat ini yaitu proses memarkirkan sepeda dan proses
pengambilan sepeda. Prinsipnya seluruh perangkat akan bekerja ketika Arduino mendapat
inputan dari RFID reader. Proses memarkirkan sepeda dari alat ini berawal dari RFID reader
yang standby membaca ID kartu pengguna sepeda (User). Ketika RFID reader telah membaca
ID kartu, maka ID kartu akan dikirim oleh Wemos D1 Mini ke server melalui router yang
kemudian oleh server terlebih dahulu dicek apakah ID terdaftar pada “Tabel user”, jika
terdaftar kemudian dicek pada “Tabel Parkir” apakah ID tidak terdata menggunakan parkiran,
jika tidak terdata kemudian dicek pada “Tabel ID Parkir” nomor slot parkir yang masih kosong.
Jika semua parkiran kosong maka sistem akan memilih nomor slot parkiran terkecil kemudian
menyimpan data ke dalam database pada server yang hanya dapat diakses oleh admin. Di
dalam database akan tertampil Nama, NIM, Fakultas, ID User, Jam masuk, Status parkiran,
dan ID Parkir. Sedangkan dibagian hardware Wemos D1 Mini akan membaca perintah atau
isyarat dari server yang kemudian perintah tersebut dikirim ke Arduino Mega, oleh Arduino
Mega perintah akan disinkronkan sesuai dengan parkiran yang masih kosong atau akan
digunakan dimana Relay aktif dan Motor DC pengunci akan bergerak membuka kunci. Pada
alat terdapat juga modul sensor Inductive proximity yang berfungsi untuk mendeteksi apakah
sepeda telah tepat terpakirkan atau mengondisikan parkiran bernilai 1, maka secara otomatis
Relay terputus dan Motor DC pengunci bergerak menutup atau mengunci parkiran sepeda.

Pada proses lainnya yaitu proses pengambilan sepeda. RFID reader akan membaca
ID kartu untuk kedua kalinya, kemudian ID kartu akan dikirim oleh Wemos D1 Mini ke server
melalui router yang kemudian oleh server terlebih dahulu dicek apakah ID terdaftar pada
“Tabel user”, jika terdaftar kemudian dicek pada “Tabel Parkir” apakah ID terdata
menggunakan parkiran dengan status “1”. Jika ID dan status pada “Tabel Parkir" sesuai maka
dibagian software atau database akan terjadi perubahan atau dilakukan update. Perubahan
hanya terjadi pada kolom jam keluar dan status. Karena sepeda telah diambil dari parkiran dan
status parkiran berubah dari 1 menjadi 0. Pada bagian hardware Relay aktif dan Motor DC
akan bergerak membuka kunci. Kemudian oleh sensor Inductive proximity jika telah
mendeteksi bahwa tidak ada sepeda yang terparkir, maka Relay terputus dan Motor DC
pengunci akan bergerak menutup atau mengunci parkiran sepeda hingga kembali ke posisi
awal.

Kondisi lainnya yaitu ketika terjadi pencurian sepeda atau sepeda hilang. Pertama-tama
sensor Inductive proximity akan mengecek apakah sepeda ada atau tidak. Kemudian jika tidak
ada dan belum dilakukan pengambilan sepeda atau RFID reader belum membaca ID kartu

25
yang sama untuk kedua kalinya. Maka buzzer akan aktif berbunyi dan terjadi update pada
database, kolom status menyatakan bahwa sepeda hilang dan ada kondisi dimana kartu tidak
terdaftar sebagai KTM UKSW pada “Tabel User” di database. Maka LCD menampilkan
notifikasi “Kartu Tidak Terdaftar”.

Gambar 3.19 PHP’s code pada server untuk mengolah data yang diterima dari
perangkat keras untuk disimpan ke dalam database

26
Gambar 3.20 Code pada Wemos D1 Mini untuk mengirim data ke server dan
membaca umpan balik dari server

27

Anda mungkin juga menyukai