Anda di halaman 1dari 9

3.

Pendidikan Dalam Pelayanan Kesehatan (PPK)


Gambaran Umum
Rumah sakit pendidikan harus mempunyai mutu dan keselamatan pasien yang lebih
tinggi daripada rumah sakit non pendidikan. Agar mutu dan keselamatan pasien di
rumah sakit pendidikan tetap terjaga maka perlu ditetapkan standar akreditasi untuk
rumah sakit pendidikan. Rumah sakit pendidikan memiliki keunikan dengan adanya
peserta didik yang terlibat dalam upaya pelayanan pasien. Keberadaan peserta
didik ini dapat membantu proses pelayanan namun juga berpotensi untuk
mempengaruhi mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Ini disebabkan peserta
didik masih dalam tahap belajar dan tidak memahami secara penuh protokol yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Untuk itu perlu pengaturan khusus bagi rumah sakit
yang mengadakan pendidikan kesehatan.
a. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
1) Standar PPK 1
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang persetujuan dan pemantauan
pemilik pimpinan dalam kerja sama penyelenggaraan pendidikan
kesehatan di rumah sakit.
2) Maksud dan Tujuan PPK 1
Keputusan penetapan rumah sakit pendidikan merupakan kewenangan
kementerian yang membidangi masalah kesehatan berdasarkan
keputusan bersama yang dilanjutkan dengan pembuatan perjanjian kerja
sama pemilik dan pimpinan rumah sakit dengan pimpinan institusi
pendidikan. Hal tersebut penting karena mengintegrasikan
penyelenggaraan pendidikan klinis ke dalam operasional rumah sakit
memerlukan komitmen dalam pengaturanwaktu, tenaga, dan sumber
daya.
Peserta pendidikan klinis termasuk trainee, fellow, peserta pendidikan
dokter spesialis, dokter, dokter gigi, dan peserta pendidikan tenaga
kesehatan profesional lainnya. Keputusan untuk mengintegrasikan
operasional rumah sakit dan pendidikan klinis paling baik dibuat oleh
jenjang pimpinan tertinggi yang berperan sebagai pengambil keputusan
di suatu rumah sakit bersama institusi pendidikan kedokteran,
kedokteran gigi, dan profesi kesehatan lainnya yang didelegasikan
kepada organisasi yang mengoordinasi pendidikan klinis.
Untuk penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah sakit maka semua
pihak harus mendapat informasi lengkap tentang hubungan dan
tanggung jawab masing-masing. Pemilik dan/atau representasi pemilik
memberikan persetujuan terhadap keputusan tentang visi-misi, rencana
strategis, alokasi sumber daya, dan program mutu rumah sakit sehingga
dapat ikut bertanggung jawab terhadap seluruh proses penyelenggaraan
pendidikan klinis di rumah sakit yang harus konsisten dengan regulasi
yang berlaku, visi-misi rumah sakit, komitmen pada mutu, keselamatan
pasien, serta kebutuhan pasien. Rumah sakit mendapatkan informasi
tentang output dengan kriteria-kriteria yang diharapkan dari institusi
pendidikan dari pendidikan klinis yang dilaksanakan di rumah sakit untuk
mengetahui mutu pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan klinis
di rumah sakit.
Rumah sakit menyetujui output serta kriteria penilaian pendidikan dan
harus dimasukkan dalam perjanjian kerja sama. Organisasi yang
mengoordinasi pendidikan klinis bertanggung jawab untuk
merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi penyelenggaraan
program pendidikan klinis di rumah sakit. Organisasi yang
mengoordinasi pendidikan klinis melakukan penilaian berdasar atas
kriteria yang sudah disetujui bersama. Organisasi yang mengoordinasi
pendidikan klinis harus melaporkan hasil evaluasi penerimaan,
pelaksanaan, dan penilaian output dari program pendidikan kepada
pimpinan rumah sakit dan pimpinan institusi pendidikan. (lihat PPK 6)
3) Elemen Penilaian PPK 1
a) Rumah sakit memilki kerjasama resmi rumah sakit dengan institusi
pendidikan yang masih berlaku.
b) Kerjasama antara rumah sakit dengan institusi pendidikan yang
sudah terakreditasi.
c) Kriteria penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas RS
harus dicantumkan dalam perjanjian Kerjasama.
d) Pemilik, pimpinan rumah sakit dan pimpinan institusi pendidikan
membuat kajian tertulis sedikitnya satu kali setahun terhadap hasil
evaluasi program pendidikan kesehatan yang dijalankan di rumah
sakit.
4) Standar PPK 2
Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis yang diselenggarakan
di rumah sakit mempunyai akuntabilitas manajemen, koordinasi, dan
prosedur yang jelas.
5) Maksud dan Tujuan PPK 2
Organisasi yang mengoordinasi pendidikan di rumah sakit menetapkan
kewenangan, perencanaan, pemantauan implementasi program
pendidikan klinis, serta evaluasi dan analisisnya.
Kesepakatan antara rumah sakit dan institusi pendidikan kedokteran,
kedokteran gigi, dan pendidikan tenaga kesehatan professional lainnya
harus tercermin dalam organisasi dan kegiatan organisasi yang
mengoordinasi pendidikan di rumah sakit.
Rumah sakit memiliki regulasi yang mengatur:
a) Kapasitas penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas
rumah sakit yang dicantumkan dalam perjanjian kerja sama;
b) Persyaratan kualifikasi pendidik/dosen klinis; dan
c) Peserta pendidikan klinis di rumah sakit yang dipertimbangkan
berdasarkan masa pendidikan dan level kompetensi.
Rumah sakit mendokumentasikan daftar akurat yang memuat semua
peserta pendidikan klinis di rumah sakit. Untuk setiap peserta
pendidikan klinis dilakukan pemberian kewenangan klinis untuk
menentukan sejauh
mana kewenangan yang diberikan secara mandiri atau di bawah
supervisi. Rumah sakit harus mempunyai dokumentasi yang paling
sedikit meliputi:
a) Surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan;
b) Ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c) Klasifikasi akademik;
d) Identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis; dan
e) Laporan pencapaian kompetensi.
6) Elemen Penilaian PPK 2
a) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pengelolaan dan
pengawasan pelaksanaan pendidikan klinis yang telah disepakati
bersama meliputi poin a) sampai dengan c) pada maksud dan
tujuan.
b) Rumah sakit memiliki daftar lengkap memuat nama semua peserta
pendidikan klinis yang saat ini ada di rumah sakit.
c) Untuk setiap peserta pendidikan klinis terdapat dokumentasi yang
meliputi poin a) sampai dengan e) pada maksud dan tujuan
7) Standar PPK 3
Tujuan dan sasaran program pendidikan klinis di rumah sakit
disesuaikan dengan jumlah staf yang memberikan pendidikan klinis,
variasi dan jumlah pasien, teknologi, serta fasilitas rumah sakit.
8) Maksud dan Tujuan PPK 3
Pendidikan klinis di rumah sakit harus mengutamakan keselamatan
pasien serta memperhatikan kebutuhan pelayanan sehingga pelayanan
rumah sakit tidak terganggu, akan tetapi justru menjadi lebih baik
dengan terdapat program pendidikan klinis ini. Pendidikan harus
dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka
memperkaya pengalaman dan kompetensi peserta didik, termasuk juga
pengalaman pendidik klinis untuk selalu memperhatikan prinsip
pelayanan berfokus pada pasien.
a) Variasi dan jumlah pasien harus selaras dengan kebutuhan untuk
berjalannya program, demikian juga fasilitas pendukung
pembelajaran harus disesuaikan dengan teknologi berbasis bukti
yang harus tersedia.
b) Jumlah peserta pendidikan klinis di rumah sakit harus
memperhatikan jumlah staf pendidik klinis serta ketersediaan
sarana dan prasarana.
9) Elemen Penilaian PPK 3
a) Terdapat bukti perhitungan rasio peserta pendidikan dengan staf
pendidik klinis untuk seluruh peserta dari setiap program
pendidikan
profesi yang disepakati oleh rumah sakit dan institusi pendidikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b) Terdapat bukti perhitungan peserta didik yang diterima di rumah
sakit per periode untuk proses pendidikan disesuaikan dengan
jumlah pasien untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien.
c) Terdapat bukti bahwa sarana prasarana, teknologi, dan sumber
daya lain di rumah sakit tersedia untuk mendukung pendidikan
peserta didik.
b. Kompetensi dan Supervisi
1) Standar PPK 4
Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis mempunyai kompetensi
sebagai pendidik klinis dan mendapatkan kewenangan dari institusi
pendidikan dan rumah sakit.
2) Maksud dan Tujuan PPK 4
Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis telah mempunyai
kompetensi dan kewenangan klinis untuk dapat mendidik dan
memberikan pembelajaran klinis kepada peserta pendidikan klinis di
rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daftar staf
yang memberikan pendidikan klinis dengan seluruh gelar akademis dan
profesinya tersedia di rumah sakit.
Seluruh staf yang memberikan pendidikan klinis harus memenuhi
persyaratan kredensial dan memiliki kewenangan klinis untuk
melaksanakan pendidikan klinis yang sesuai dengan tuntutan tanggung
jawabnya.
3) Elemen Penilaian PPK 4
a) Rumah sakit menetapkan staf klinis yang memberikan pendidikan
klinis dan penetapan penugasan klinis serta rincian kewenangan
klinis dari rumah sakit.
b) Rumah sakit memiliki daftar staf klinis yang memberikan
pendidikan klinis secara lengkap (akademik dan profesi) sesuai
dengan jenis pendidikan yang dilaksanakan di rumah sakit.
c) Rumah sakit memiliki bukti staf klinis yang memberikan pendidikan
klinis telah mengikuti pendidikan sebagai pendidikan dan
keprofesian berkelanjutan.
4) Standar PPK 5
Rumah sakit memastikan pelaksanaan pendidikan yang dijalankan untuk
setiap jenis dan jenjang pendidikan staf klinis di rumah sakit aman bagi
pasien dan peserta didik.
5) Maksud dan Tujuan PPK 5
Supervisi dalam pendidikan menjadi tanggung jawab staf klinis yang
memberikan pendidikan klinis untuk menjadi acuan pelayanan rumah
sakit agar pasien, staf, dan peserta didik terlindungi secara hukum.
Supervisi diperlukan untuk memastikan asuhan pasien yang aman dan
merupakan bagian proses belajar bagi peserta pendidikan klinis sesuai
dengan jenjang pembelajaran dan level kompetensinya.
Setiap peserta pendidikan klinis di rumah sakit mengerti proses supervisi
klinis, meliputi siapa saja yang melakukan supervisi dan frekuensi
supervisi oleh staf klinis yang memberikan pendidikan klinis.
Pelaksanaan supervisi didokumentasikan dalam log book atau sistem
dokumentasi lain untuk peserta didik dan staf klinis yang memberikan
pendidikan klinis sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
6) Elemen Penilaian PPK 5
a) Rumah sakit telah memiliki tingkat supervisi yang diperlukan oleh
setiap peserta pendidikan klinis di rumah sakit untuk setiap jenjang
pendidikan.
b) Setiap peserta pendidikan klinis mengetahui tingkat, frekuensi, dan
dokumentasi untuk supervisinya.
c) Rumah sakit telah memiliki format spesifik untuk
mendokumentasikan proses supervisi yang sesuai dengan
kebijakan rumah sakit, tujuan program pendidikan, serta mutu dan
keselamatan asuhan pasien.
d) Rumah sakit telah memiliki proses pengkajian rekam medis untuk
memastikan kepatuhan batasan kewenangan dan proses supervisi
peserta pendidikan yang mempunyai akses pengisian rekam
medis.
c. Mutu dan Keselamatan Dalam Pelaksanaan Pendidikan
1) Standar PPK 6
Pelaksanaan pendidikan klinis di rumah sakit harus mematuhi regulasi
rumah sakit dan pelayanan yang diberikan berada dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
2) Maksud dan Tujuan PPK 6
Dalam pelaksanaannya program pendidikan klinis tersebut senantiasa
menjamin mutu dan keselamatan pasien. Rumah sakit memiliki rencana
dan melaksanakan program orientasi terkait penerapan konsep mutu
dan keselamatan pasien yang harus diikuti oleh seluruh peserta
pendidikan klinis serta mengikutsertakan peserta didik dalam semua
pemantauan mutu dan keselamatan pasien. Orientasi peserta
pendidikan klinis minimal mencakup:
a) Program rumah sakit tentang mutu dan keselamatan pasien;
b) Program pengendalian infeksi;
c) Program keselamatan penggunaan obat; dan
d) Sasaran keselamatan pasien.
Peserta pendidikan klinis seyogyanya diikutsertakan dalam pelaksanaan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit,
yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang pendidikannya. Penugasan
peserta
didik dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan
pasien diatur bersama antara organisasi pengelola pendidikan,
pengelola mutu dan keselamatan pasien, serta kepala unit
pelayanan.
Rumah sakit harus dapat membuktikan bahwa adanya peserta
didik di rumah sakit tidak menurunkan mutu pelayanan dan tidak
membahayakan keselamatan pasien di rumah sakit. Hasil survei
kepuasan pasien atas pelayanan rumah sakit harus
memasukkan unsur kepuasan atas keterlibatan peserta didik
dalam pelayanan kepada pasien.
3) Elemen Penilaian PPK 6
a) Rumah sakit menetapkan program orientasi peserta
pendidikan klinis.
b) Rumah sakit telah memiliki bukti pelaksanaan dan
sertifikat program orientasi peserta pendidikan klinis.
c) Rumah sakit telah memiliki bukti pelaksanaan dan
dokumentasi peserta didik diikutsertakan dalam semua
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
rumah sakit.
d) Telah memantau dan mengevaluasi bahwa pelaksanaan
program pendidikan kesehatan tidak menurunkan mutu
dan keselamatan pasien yang dilaksanakan sekurang-
kurangnya sekali setahun yang terintegrasi dengan
program mutu dan keselamatan pasien.
e) Telah melakukan survei mengenai kepuasan pasien
terhadap pelayanan rumah sakit atas dilaksanakannya
pendidikan klinis sekurang-kurangnya sekali setahun.

Anda mungkin juga menyukai