Anda di halaman 1dari 93

PERANAN KOMKORDIK DALAM

PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN


EMILYA TANRY
MAKASSAR, SEPTEMBER 2019
DASAR HUKUM
UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (ps 23)
UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
(ps 45)
Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang
RS Pendidikan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 52 thn 2017 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman, Klasifikasi dan
Standar Rumah Sakit Pendidikan  Proses Revisi
R.S PENDIDIKAN
• Fungsi RS sebagai tempat penyelenggaraan pelayanan medis,
penunjang medis, administrasi dan manajemen juga dapat digunakan
sebagai tempat pendidikan/pelatihan dan pengembangan

• RS yang digunakan sebagai tempat pendidikan profesi kedokteran


disebut RS Pendidikan (Teaching Hospital)

• Menjadikan RS sebagai RSP mutlak harus memenuhi standar dan


kriteria yang telah ditetapkan

• Bila RSP berkualitas diharapkan produksi dokternya berkualitas pula


Kriteria Persyaratan Menjadi Rumah Sakit Pendidikan

1. Memungkinkan tercapainya tujuan program pendidikan klinik


(SDM, organisasi, sarana, fasilitas, kegiatan pelayanan dan
pendidikan)
2. Terdapat pelaksanaan pelayanan/asuhan medis dan berbagai
medis spesialistik yang dilaksanakan dengan benar dan baik,
dan diperlukan untuk pengalaman belajar klinik peserta didik
dengan jenis pasien dan aliran jumlah pasien cukup (patient
flow)
3. Terdapat komunitas profesional kedokteran (professional
community) dengan tradisi dan budaya professional
(professional tradition and culture)
4. Terdapat kemampuan melaksanakan transformasi perilaku pada
peserta didik (behavior transformation)

5. Lingkungan dan suasana yang mendukung peserta didik belajar


sendiri dan mandiri, serta lingkungan dan suasana kerja dan
belajar yang nyaman dan mendorong

6. Rasio staff dan pasien yang cukup


7. Staff rumah sakit dapat berperan sebagai fasilitator
yang positif dan mendukung

8. Dimungkinkan dilaksanakannya penelitian

9. Mempunyai kelengkapan perpustakaan profesional

10. Sudah terakreditasi 12 pelayanan plus


FUNGSI RS PENDIDIKAN
(Standar RS Pendidikan, 2005)

Sebagai tempat penyelenggaraan


pelayanan medis, penunjang medis,
administrasi, manajemen, juga dapat
digunakan sebagai tempat pendidikan/
pelatihan dan pengembangan.
RS Pendidikan diharapkan memiliki kemampuan
pelayanan yang lebih dari
RS Non Pendidikan terutama meliputi :
a.Penjaminan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
serta kedokteran berbasis bukti (Evidence Based
Medicine).
b.Penerapan Metode Penatalaksanaan Terapi terbaru.
c.Teknologi Kedokteran yang bertepat guna.
Lanjutan……..
d.Hari rawat yang lebih pendek untuk penyakit yang
sama.
e.Hasil pengobatan dan survival rate yang lebih baik.
f.Tersedianya konsultasi dari Staf Medis Pendidikan,
selama 24 jam.
PERAN RS PENDIDIKAN (UTK PDDKN PROFESI DOKTER-DOKTER SPESIALIS)
SINKRONISASI :
PELAYANAN, PENDIDIKAN & PENELITIAN

MODEL INTEGRASI
“ Pendidikan Dokter” yang baik (good teaching), adalah pendidikan yang
akan menghasilkan Dokter yang dapat melayani pasien dengan
baik (good patient care)
(The goal of teaching is good patient care)
Good patient care is a fundamental condition for good teaching

RESEARCH IS AN EFFORT TO IMPROVE PATIENT CARE


Catatan:
RS PENDIDIKAN BUKAN LAHAN PRAKTEK TTP WAHANA PENDIDIKAN
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia

Permenkes RI no 512/Menkes/Per/IV/2007 yang merupakan salah satu peraturan


pelaksanaan Undang undang nomor 29 tentang Praktik Kedokteran :

– Penetapan RS menjadi RS Pendidikan, standar RS Pendidikan


– Standar RS atau sarana pelayanan kesehatan lainnya
– Sebagai jejaring pendidikan

Ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan berdasarkan standar RS sebagai


RS Pendidikan.
(KEPMENKES NO 1069/MENKES/SK/XI/2008-TTG PEDOMAN DAN STANDAR RS
PENDIDIKAN)
Tujuan Penetapan Standar Rumah Sakit Pendidikan

– Meningkatnya mutu pelayanan di RS Pendidikan;


– Meningkatnya mutu pendidikan sesuai dengan
standar pendidikan profesi kedokteran;
– Meningkatnya penelitian dan pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran di RS
Pendidikan.
STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Mengacu pada standar pendidikan kedokteran yang ditetapkan oleh World Federation of
Medical Education (WFME). Format ini juga digunakan dalam penyusunan Standar
Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis.

1.Kedudukan dan Peran Rumah Sakit Pendidikan


Dalam pelaksanaan program pendidikan dokter dan dokter spesialis, yang perlu
diperhatikan adalah keterlibatan tiga komponen utama yang memegang peranan penting
dan saling mendukung, yaitu institusi pendidikan kedokteran, kolegium ilmu kedokteran
dan RS Pendidikan.

Kedudukan RS Pendidikan sebagai salah komponen yang sangat menentukan keberhasilan


proses pembelajaran klinik yang meliputi pengetahuan (knowledge), kemampuan
psikomotor (skill), dan perilaku (attitude) sesuai kompetensi sebagaimana ditetapkan dalam
modul pendidikan berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran.
2.Klasifikasi Rumah Sakit Pendidikan
• Peningkatan jumlah peserta didik, pengembangan
kapasitas, keterbatasan fasilitas serta keterbatasan
jumlah dan variasi kasus di RS Pendidikan Utama

Menjadi masalah bagi Institusi Pendidikan Kedokteran


dalam menghasilkan tenaga medik yang berkualitas.
Konsep Dasar

Tiap Institusi Pendidikan Kedokteran:


• Harus memenuhi kecukupan tenaga pengajar,
• Jumlah dan jenis variasi kasus.

Setiap Institusi Pendidikan Kedokteran harus mempunyai minimal satu RS


Pendidikan Utama.

Selain itu Institusi Pendidikan Kedokteran dapat memiliki satu atau beberapa
jejaring RS Afiliasi (Eksilensi) atau RS Umum dengan unggulan tertentu
sebagai wahana pembelajaran klinik peserta didiknya.
Rumah Sakit Khusus (Afiliasi/Eksilensi)

Dapat mempunyai Rumah Sakit Satelit berupa Rumah


Sakit Khusus lainnya dan Rumah Sakit Umum yang
mempunyai pelayanan unggulan tertentu sebagai
jejaringnya.
• Berdasarkan hal tersebut maka disusun standar RS
Pendidikan menjadi :

1. Standar RS Pendidikan Utama.


2. Standar RS Pendidikan Afiliasi (Eksilensi).
3. Standar RS Pendidikan Satelit.
• Standar dan parameter penilaiannya ini lebih merupakan standar
input, yang harus dipenuhi sebagai dasar penilaian kepatuhan
institusi terhadap standar yang telah ditetapkan dalam rangka
penetapan sebagai RS Pendidikan, setelah melalui persaratan
akreditasi RS dari Departemen Kesehatan.
• Untuk akreditasi dan reakreditasi penetapan parameter penilaian
sebaiknya merupakan bagian dari instrumen penilaian akreditasi
pendidikan kedokteran yang disusun bersama oleh para pemangku
kepentingan pendidikan profesi kedokteran.
• Menteri Kesehatan dapat menetapkan, membatalkan, mencabut
atau menunda pemberian Surat Keputusan Status RS Pendidikan
tergantung dari hasil akreditasi tersebut.
Lanjutan…….
• Untuk pendidikan profesi dokter spesialis, RS yang
akan digunakan harus masuk dalam salah satu
klasifikasi RS Pendidikan dan sesuai dengan
kebutuhan untuk pembelajaran klinik dalam rangka
pencapaian kompetensi berdasarkan standar
pendidikan profesi dokter spesialis yang disusun oleh
Kolegium Ilmu Kedokteran Spesialis.
PENYELENGGARAAN DAN PENGORGANISASIAN

A. Penyelenggaraan.
Departemen Kesehatan RI merupakan instansi yang
berwenang menetapkan standar RS yang digunakan sebagai
wahana pembelajaran Pendidikan Kedokteran sebagaimana
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 512 (pasal 6 ayat (2).
RS yang akan atau telah difungsikan sebagai RS Pendidikan
baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, BUMN/BUMD, TNI/POLRI, maupun Swasta lainnya
wajib memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
Lanjutan……….
• Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab
melaksanakan penetapan, pembinaan dan pengawasan RS
Pendidikan kepada Menteri Kesehatan RI. Untuk
pelaksanaan penetapan, pengawasan dan pembinaan RS
Pendidikan

• Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik dibantu Tim


Akreditasi RS Pendidikan yang melibatkan pemangku
kepentingan yang terkait yaitu ARSPI, AIPKI, MKKI, dan
KKI.
STANDAR
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
1. VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN RUMAH SAKIT ( 6 kriteria )
2. MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI ( 21 kriteria )
3. SDM UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK (7 kriteria)
4. PENUNJANG PENDIDIKAN ( 5 kriteria )
5. PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK
YANG BERKUALITAS ( 14 kriteria )

Total 5 Standar dan 53 kriteria


1. STANDAR VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN

Untuk menunjang proses pembelajaran dan pelatihan yang sesuai dengan


kebutuhan maka komitmen RS perlu ditunjukkan secara jelas (administratif dan
pelaksanaan pendidikan) dan sesuai aturan perundangan yang berlaku.
Kriteria :
1. Terdapat visi, misi, dan tujuan RS secara tertulis yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran.
2. Terdapat dokumen Perjanjian Kerja Sama antara Direktur RS Pendidikan
dengan Rektor atau Pimpinan Instusi Pendidikan Kedokteran, meliputi
aspek medikolegal, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana prasarana,
manajemen pendidikan dan daya tampung peserta didik.
3. Kesepakatan bersama tersebut harus bersifat saling mengikat
dalam hal pada seluruh proses pendidikan kedokteran di RS
tersebut.
4. RS kelas A atau B atau setara yang telah terakreditasi minimal 12
pelayanan.
5. RS yang telah menjalankan fungsi pendidikan dan telah memiliki
SK penetapan Menteri Kesehatan sebagai RS Pendidikan.
6. RS Pendidikan utama minimal mempunyai 4 pelayanan spesialis
dasar (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan)
dan 7 pelayanan spesialis lainnya.
2. STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI

Manajemen dan administrasi merupakan bagian dari


operasionalisasi RS Pendidikan, mencakup efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan proses pendidikan yang
meliputi; koordinasi, kebijakan penyelenggaraan,
administrasi, pembiayaan, evaluasi dan penjaminan
mutu pendidikan profesi kedokteran.
STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI

1. Koordinasi Pendidikan Profesi Kedokteran  2 parameter

2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan  7 parameter

3. Administrasi Pendidikan  6 parameter

4. Pembiayaan Pendidikan  4 parameter

5. Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan


Administrasi Pendidikan  2 parameter
1. Koordinasi pendidikan profesi kedokteran
Untuk kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan
harus mempunyai badan koordinasi pendidikan, yang terdiri atas
unsur RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran yang
memiliki uraian tugas dan fungsi yang jelas.
Kriteria :
1. Badan Koordinasi Pendidikan Kedokteran beranggotakan unsur RS
dan unsur Institusi Pendidikan Kedokteran. Badan ini akan diwakili
oleh suatu sekretariat bersama yang berkedudukan di RS.
2. Uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang dan masa tugas
ditetapkan melalui keputusan bersama antara Direktur RS Pendidikan
dan Pimpinan Instusi Pendidikan Kedokteran.
2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan :
RS Pendidikan memiliki kebijakan, peraturan dan ketetapan tertulis
mengenai pendidikan sehingga dapat menjamin terselenggaranya
pendidikan yang berkualitas tinggi.
3. Administrasi Pendidikan :
RS Pendidikan memiliki pengelolaan administrasi pendidikan yang
berkaitan dengan penjadualan, administrasi nilai, umpan balik dan surat
menyurat.
4. Pembiayaan Pendidikan :
RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran mengelola sistem
pembiayaan pendidikan yang mendukung efektifitas, efisiensi dan mutu
pendidikan.
5. Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan
Administrasi Pendidikan :
Badan koordinasi pendidikan melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap semua proses manajemen dan administrasi
pendidikan sesuai dengan sistem penjaminan mutu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN
 PP No. 93/2015

INSTITUSI RUMAH SAKIT


PENDIDIKAN PENDIDIKAN UTAMA

Jumlah mahasiswa sesuai


rasio dosen dan variasi kasus KOMKORDIK
Unit fungsionalRS
• Target pembelajaran
• Kegiatan terstruktur dan berimbang Perencanaan Pembelajaran
• Sistem evaluasi: jelas dan obyektif klinik kepada mahasiswa
Dibentuk melalui pelayanan yang
Tanggung jawab diberikan oleh DPJP dengan
Melaporkan hasil kerja
status dosen
TUGAS KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN
a. memberikan dukungan administrasi proses pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan
b. menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja tahunan pembelajaran klinik
sesuai kebutuhan
c. menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan
Mahasiswa
d. membentuk sistem informasi terpadu
e. melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi kepada seluruh Mahasiswa yang
melaksanakan pembelajaran klinik, serta dosen dan penyelia yang melakukan bimbingan
dan supervisi proses pembelajaran klinik Mahasiswa di Rumah Sakit Pendidikan
f. melakukan supervisi dan koordinasi penilaian kinerja terhadap dosen atas seluruh proses
pelayanan yang dilakukan, termasuk yang dilakukan di jejaring Rumah Sakit Pendidikan
dan/atau yang terkait dengan sistem rujukan
g. melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan proses pembelajaran klinik Mahasiswa
h. melaporkan hasil kerja secara berkala kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan
dan pimpinan Institusi Pendidikan.
KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN
 PP No. 93/2015

SK Komkordik berisi :
Ketua : RSP Utama Uraian tugas
Wakil Ketua : Institusi Pendidikan tanggung jawab
Hak
Wewenang
Sekretaris : RSP Utama masa tugas

Institusi Jejaring RS TIM


RSP Utama Pendidikan Pendidikan KORDI
K
• Ruang sekretariat : RSP Utama
• Membuat program kerja tahunan
• Dibantu staf sekretariat Khusus  menangani kelengkapan proses pendidikan
peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan
administrasi).
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Sosialisasi kebijakan, pedoman dan prosedur tertulis kepada


pelaksana yang terkait dengan pendidikan klinik

•Jadwal sosialisasi
•undangan pertemuan sosialisasi
•daftar hadir
•Absensi
•notulen
•tanda terima buku pedoman/SK/SPO
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
SESUAI TAHAPAN/LEVEL,
DISESUAIKAN DENGAN PPK, UU RASIO PENDIDIK DAN PESERTA
RS, UU DIKDOK, SKDI, STANDAR DIDIK:
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER, PENERIMAAN -MPPDS : 1: 3
SERTA PERATURAN TERKAIT PESERTA DIDIK (DAYA -MPPD : 1:5
LAINNYA TAMPUNG) -KEPERAWATAN : 1 : 7

BATASAN KEWENANGAN KEBIJAKAN SISTEM PENYELENGGARAAN


PROSEDUR MEDIK PENYELENGGARAAN PELAYANAN, PENDIDIKAN DAN
PESERTA DIDIK PENDIDIKAN PENELITIAN

TATA CARA DAN TATA


-PEDOMAN DI MSG2 DEP PERATURAN PENYELENGGARAAN SERTA
-KEBJ, SPO, JUKNIS PELAKSANAAN DAN
UNSUR PENUNJANG (TAT TERTIB,
(AKREDITASI) PERATURAN TEKNIS
REWARD DAN PUNISHMENT)
JADWAL PENDIDIKAN

Jadwal Prapelaksanaan Jadwal pelaksanaan


•Tanggal masuk •Nama
•Nama Bagian/ •Kegiatan
Departemen/SMF yang •Waktu
dituju •Penanggung jawab
•Jumlah peserta didik  Termasuk jadwal
yang akan masuk bimbingan dan ujian
PENCATATAN DAN PELAPORAN NILAI

Sistem / alur
pencatatan dan
MANUAL ONLINE pelaporan nilai
yang tepat
waktu.

 Dibuat SPO yang disepakati bersama


LAPORAN KEMAJUAN PENDIDIKAN
 Dibuat oleh pelaksana didik di tiap Bagian/Departemen/SMF
 Berkala setiap tahun
 Muatan laporan antara lain :
• jumlah mengenai peserta didik
• tingkat kelulusan
• daftar tunggu ujian dari kepada RS Pendidikan dan Institusi
Pendidikan Kedokteran.

dievaluasi dan dianalisis tiap tahun  buku laporan


PENDANAAN PENDIDIKAN

BUAT RBA PENYELENGGARAAN


PENDIDIKAN Kesepakatan bersama Direktur
Perhitungan unit cost pendidikan RS dan Pimpinan Institusi
 biaya pendidikan langsung Pendidikan atas masukan Kepala
• biaya SDM pendidikan Bagian/Departemen/SMF
• biaya bahan habis pakai mengenai pendanaan pendidikan
• biaya administrasi kedokteran di RS
• biaya overhead operasional
 biaya tidak langsung seperti
Laporan keuangan berkala
pemeliharaan sarana.
enam bulanan dan tahunan
PENDANAAN PENDIDIKAN DOKTER
• Mempengaruhi unit cost RS 
produk yang di hasilkan menjadi
mahal
• Mahasiswa tidak membantu
fungsi pelayanan di RS (beban
RS)
• Bahan habis pakai : handscoen, sabun cuci tangan,
baju oper asi, dll
• Biaya overhead operasional
• SDM : dosen
• Biaya tidak langsung : akomodasi

Institusi Pendidikan
• Memberikan
Rumah Sakit pendanaan
Membuat unit cost • Pembayaran
per mahasiswa berdasarkan unit
(termasuk BHP) cost yang di buat
oleh RSP
PENDANAAN RESIDEN
RS menentukan kuota TANGGUNG Mahasiswa lain
JAWAB BERSAMA
mahasiswa sebagai SDM  tidak sesuai
berbasis pelayanan RS
sesuai kebutuhan  kebutuhan RS akan
Membantu melakukan fungsi menjadi beban RS
pelayanan

Sebagai aset RS

Remunerasi Residen
Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem
Manajemen dan Administrasi Pendidikan
1. Evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik 2. Evaluasi dosen

KUESIONER KUESIONER
- dibagikan 1 kuesioner / mhs - dibagikan sesuai jumlah dosen /mhs
- tanpa nama mahasiswa - ditulis nama dosen
- tanpa nama mahasiswa

Evaluasi dan analisis tiap 6 Evaluasi dan analisis  buku


bulan sekali  buku laporan laporan

Tindak lanjuk  feed back ke


masing - masing dosen
KOORDINASI PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN
Parameter 1
Bakordik Kedokteran beranggotakan unsur RS dan institusi
pendidikan kedokteran.
SKOR INDIKATOR
0 Belum ada Badan Koordinasi Pendidikan beranggotakan unsur RS Pendidikan dan unsur Institusi
Pendidikan Kedokteran.

1 Ada Badan Koordinasi Pendidikan beranggotakan unsur RS Pendidikan dan unsur Institusi Pendidikan
Kedokteran akan tetapi belum ada Sekretariat Bersama yang berkedudukan di RS.

2 Ada Badan Koordinasi Pendidikan beranggotakan unsur RS Pendidikan dan unsur Institusi Pendidikan
Kedokteran dan telah ada Sekretariat Bersama yang berkedudukan di RS.

Bukti dokumen : SK Bakordik, mempunyai ruangan sekretariat


PP 93 / 2015  Komite Koordinasi Pendidikan, hanya di RS Pendidikan
Utama
KOORDINASI PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN
Parameter 2
Uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang, dan masa tugas ditetapkan melalui keputusan bersama
antara direktur RS dan pimpinan institusi pendidikan kedokteran

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang dan masa tugas Kepala Bagian dan Badan
Koordinasi Pendidikan yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi
Pendidikan Kedokteran.
1 Ada sebagian uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang dan masa tugas Kepala Bagiandan Badan
Koordinasi Pendidikan yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi
Pendidikan Kedokteran.
2 Ada secara lengkap uraian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang dan masa tugas Kepala Bagian dan
Badan Koordinasi Pendidikan yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama antara Direktur RS Pendidikan
dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.

Bukti dokumen :
 dalam SK Bakordik ada rincian tugas, tanggung jawab, hak, wewenang, dan
masa tugas
 Program kerja tahunan
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 3
Kebijakan penerimaan peserta didik dalam perjanjian kerjasama

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada kebijakan penerimaan peserta didik yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara
Institusi
Pendidikan Kedokteran dengan RS Pendidikan yang bersangkutan.
1 Ada kebijakan tidak tertulis yang telah dilaksanakan tentang penerimaan peserta didik sebagaimana
yang
tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara Institusi Pendidikan Kedokteran dengan RS Pendidikan
yang bersangkutan.
2 Ada kebijakan tertulis yang telah dilaksanakan tentang penerimaan peserta didik yang
tercantum
sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama antara Institusi Pendidikan Kedokteran
dengan
RS Pendidikan yang bersangkutan.
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 4
kebijakan mengenai daya tampung peserta didasarkan pada rasio pendidik dengan peserta
didik maksimal 1 : 5 yang ditetapkan bersama antara Direktur RS Pendidikan dengan
Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.
SKOR INDIKATOR
0 Belum ada kebijakan mengenai daya tampung peserta didasarkan pada rasio pendidik dengan peserta
didik maksimal 1 : 5 yang ditetapkan bersama antara Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi
Pendidikan Kedokteran.
1 Ada kebijakan mengenai daya tampung peserta didasarkan pada rasio pendidik dengan peserta didik yang
melebihi 1 : 5 yang ditetapkan bersama antara Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi
Pendidikan Kedokteran.
2 Ada kebijakan mengenai daya tampung peserta didasarkan pada rasio pendidik dengan peserta didik yang
tidak melebihi 1 : 5 sebagaimana ditetapkan bersama antara Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi
Pendidikan Kedokteran.

Dokter umum / drg  rasio pendidik : peserta didik = 1 : 5


Dokter / drg spesialis  rasio pendidik : peserta didik = 1 : 3
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 5
Peraturan bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran
tentang sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan penelitian beserta berbagai unsur
penunjangnya termasuk reward and punishment bagi semua pihak yang terlibat (staf medis, staf
nonmedis dan peserta didik).

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada ketentuan yang disepakati bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran tentang sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan penelitian beserta berbagai unsur penunjangnya
termasuk reward and punishment bagi semua pihak yang terlibat (staf medis, staf nonmedis dan peserta didik).
1 Ada ketentuan tidak tertulis yang disepakati bersama antara Direktur RS dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran
tentang sistem penyelenggaraan pendidikan penelitian dan pelayanan beserta berbagai unsur penunjangnya termasuk
reward and punishment bagi semua pihak yang terlibat (staf medis, staf nonmedis dan peserta didik).
2 Ada ketentuan tertulis yang disepakati bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran tentang sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan penelitian beserta berbagai unsur penunjangnya
termasuk reward and punishment bagi semua pihak yang terlibat (staf medis, staf nonmedis dan peserta didik).

Bukti :
Buku pedoman dan Surat Keputusan pemberlakuan buku pedoman ditandatangani
bersama oleh Direktur Rumah Sakit dan Dekan Institusi Pendidikan
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 6
Kebijakan RS mengenai batasan kewenangan prosedur medik peserta
didik
SKOR INDIKATOR
0 Belum ada kebijakan Rumah Sakit yang mengatur batasan kewenangan prosedur medis yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.

1 Adanya kebijakan tidak tertulis Rumah Sakit yang mengatur batasan kewenangan prosedur medis yang
dapat dilakukan oleh peserta didik.

2 Adanya kebijakan tertulis Rumah Sakit yang mengatur batasan kewenangan prosedur medis yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.

Bukti :
Ada dokumen SK penetapan kewenangan klinis peserta didik (sesuai tahapan dan disesuaikan dengan Panduan
Pelayanan Praktek Klinik (PPK) Rumah Sakit yang mengacu pada Undang-Undang Rumah Sakit, Undang-
Undang Pendidikan Kedokteran serta peraturan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan
Profesi Dokter, serta perundangan yang terkait) yang sudah ditandatangani oleh Direktur / Kepala Rumah Sakit
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 7
Kebijakan tertulis Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran
tentang peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis yang disepakati oleh semua unsur yang
terlibat dalam pendidikan.

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada kebijakan tertulis Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran tentang
peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis yang disepakati oleh semua unsur yang terlibat dalam
pendidikan.

1 Sudah ada kebijakan tertulis Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran tentang
peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis tetapi belum dilaksanakan oleh semua unsur yang terlibat dalam
pendidikan.

2 Sudah ada kebijakan tertulis Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran tentang
peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis, telah disepakati, dan dilaksanakan oleh semua unsur yang terlibat
dalam pendidikan.
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 8
Sosialisasi kebijakan, pedoman dan prosedur tertulis kepada pelaksana yang terkait dengan
pendidikan klinik, dan menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan
tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian.

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada sosialisasi kebijakan berupa pedoman dan prosedur tertulis kepada seluruh pelaksana yang
terkait dengan pendidikan klinik, dan menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan tugas
pelayanan, pendidikan dan penelitian.

1 Sudah ada sosialisasi kebijakan berupa pedoman dan prosedur tertulis kepada pelaksana yang terkait
dengan pendidikan klinik, dan menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan tugas
pelayanan, pendidikan dan penelitian, tetapi belum semua pihak memahaminya.

2 Sudah ada sosialisasi kebijakan berupa pedoman dan prosedur tertulis kepada pelaksana yang terkait
dengan pendidikan klinik, dan menjadi acuan pokok bagi semua staf medis dalam melaksanakan tugas
pelayanan, pendidikan dan penelitian serta telah dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait.

Bukti :
Jadwal sosialisasi, undangan pertemuan sosialisasi, daftar undangan, tanda terima
kebijakan/pedoman/prosedur
Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
Parameter 9
Kebijakan/ketentuan/pedoman dan prosedur tertulis tersebut harus menjadi acuan
pokok bagi semua staf medis dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

SKOR INDIKATOR

0 Kebijakan/ketentuan/pedoman dan prosedur tertulis tersebut belum menjadi acuan pokok bagi semua staf medis
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

1 Kebijakan /ketentuan/pedoman dan prosedur tertulis tersebut baru sebagian menjadi acuan pokok bagi semua
staf medis dalam pelaksanaan tugassehari-hari.

2 Kebijakan /ketentuan/pedoman dan prosedur tertulis tersebut sudah seluruhnya menjadi acuan pokok bagi
semuastaf medis dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Administrasi Pendidikan
Parameter 10
Jadwal prapelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama
Bagian/Departemen/SMF yang dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk
yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS Pendidikan sebelum
mahasiswa masuk ke Rumah Sakit.
SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF yang
dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS
Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke Rumah Sakit.

1 Tidak selalu ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF
yang dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran
kepada RS Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke RumahSakit.

2 Selalu ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF yang
dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS
Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke Rumah Sakit.
Administrasi Pendidikan
Parameter 11
Jadwal pelaksanaan yang sifatnya tetap sesuai program di tiap
Bagian/Departemen/SMF (nama, kegiatan, waktu, penanggung jawab ruangan)
dan dilaksanakan sesuai jadwal.

SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF yang
dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS
Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke Rumah Sakit.

1 Tidak selalu ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF
yang dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran
kepada RS Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke RumahSakit.

2 Selalu ada jadual pra-pelaksanaan pendidikan yang berisi tanggal masuk, nama Bagian/Departemen/SMF yang
dituju dan jumlah peserta didik yang akan masuk yang dikirim oleh Institusi Pendidikan Kedokteran kepada RS
Pendidikan sebelum mahasiswa masuk ke Rumah Sakit.

 Termasuk jadwal bimbingan dan jadwal ujian


Administrasi Pendidikan
Parameter 12
staf sekretariat khusus (staf non edukatif) yang bertanggung jawab penuh
untuk menangani kelengkapan proses pendidikan peserta didik (alat bantu
belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).

SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada staf sekretariat khusus (staf non edukatif) yang bertanggung jawab penuh untuk menangani
kelengkapan proses pendidikan peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).

1 Tidak selalu ada staf sekretariat khusus (staf non edukatif) yang bertanggung jawab penuh untuk menangani
kelengkapan proses pendidikan peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).

2 Selalu ada staf sekretariat khusus (staf non edukatif) yang bertanggung jawab penuh untuk menangani
kelengkapan proses pendidikan peserta didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).

• Masuk dalam SK Bakordik atau terpisah ditetapkan oleh Direktur / Kepala Rumah Sakit
• Berasal dari rumah sakit atau Institusi Pendidikan Kedokteran yang direkrut khusus untuk
menangani kelengkapan proses pendidikan peserta didik
Administrasi Pendidikan
Parameter 13
Terdapat sistem, alur pencatatan dan pelaporan nilai yang tepat waktu.

SKOR INDIKATOR

0 Belum ada sistem, alur pencatatan dan pelaporan nilai yang tepat waktu.

1 Ada sistem, alur pencatatan dan pelaporan nilai tetapi tidak tepat waktu.

2 Ada sistem, alur pencatatan dan pelaporan nilai yang tepat waktu.

 SPO yang ditetapkan oleh Direktur RS


 Bukti pencatatan dan pelaporan nilai
Administrasi Pendidikan
Parameter 14
Terdapat sistem informasi pendidikan yang termasuk didalamnya berisi
data-base peserta didik (meliputi identitas, hasil belajar).

SKOR INDIKATOR
0 Belum ada sistem informasi pendidikan yang termasuk di dalamnya berisi data-base peserta didik
(meliputi
identitas, hasil belajar).
1 Sudah ada sistem informasi pendidikan yang termasuk di dalamnya berisi data-base peserta didik
(meliputi
identitas, hasil belajar) tetapi tidak lengkap.
2 Terdapat sistem informasi pendidikan yang termasuk didalamnya berisi data-base peserta didik
(meliputi
identitas, hasil belajar) yang lengkap.

 online via internet


Administrasi Pendidikan
Parameter 15
Laporan kemajuan pendidikan berkala setiap tahun (jumlah mengenai peserta didik,
tingkat kelulusan, daftar tunggu ujian) dari pelaksana didik di tiap
Bagian/Departemen/SMF kepada RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran.

SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada laporan kemajuan pendidikan berkala setiap tahun (jumlah mengenai peserta didik, tingkat kelulusan,
daftar tunggu ujian) dari pelaksana didik ditiap Bagian/Departemen/SMF kepada RS Pendidikan dan Institusi
Pendidikan Kedokteran.

1 Tidak selalu ada laporan kemajuan pendidikan berkala setiap tahun (jumlah mengenai peserta didik, tingkat
kelulusan, daftar tunggu ujian) dari pelaksana didik ditiap Bagian/Departemen/SMF kepada RS Pendidikan dan
Institusi Pendidikan Kedokteran.

2 Selalu ada laporan kemajuan berkala setiap tahun (jumlah mengenai peserta didik, tingkat kelulusan, daftar
tunggu ujian) dari pelaksana didik di tiap Bagian/Departemen/SMF kepada RS Pendidikan dan Institusi
Pendidikan Kedokteran.

 dievaluasi dan dianalisis tiap tahun


Pembiayaan Pendidikan
Parameter 16
perhitungan satuan biaya pendidikan yang disusun oleh Sekretariat Bersama meliputi
biaya pendidikan langsung, seperti biaya SDM pendidikan, biaya bahan habis pakai, biaya
administrasi dan biaya overhead operasional, dan biaya tidak langsung seperti
pemeliharaan sarana.

SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada perhitungan satuan biaya pendidikan yang disusun Sekretariat Bersama antara RS Pendidikan
dan Institusi Pendidikan Kedokteran meliputi biaya pendidikan langsung maupun biaya tidak langsung.
1 Ada perhitungan satuan biaya pendidikan yang disusun Sekretariat Bersama antara RS Pendidikan dan
Institusi Pendidikan Kedokteran meliputi biaya pendidikan langsung dan belum termasuk biaya tidak
langsung.

2 Ada perhitungan satuan biaya pendidikan yang disusun Sekretariat Bersama antara RS Pendidikan dan
Institusi Pendidikan Kedokteran meliputi biaya pendidikan langsung, seperti biaya sumber daya manusia
pendidikan, biaya bahan habis pakai, biaya administrasi serta biaya operasional lainnya dan biaya tidak
langsung seperti pemeliharaan sarana.
Pembiayaan Pendidikan
Parameter 17
Terdapat rencana anggaran biaya (RAB) penyelenggaraan pendidikan
kedokteran yang disusun setahun sekali

SKOR INDIKATOR
0 Tidak terdapat rencana anggaran biaya (RAB) penyelenggaraan pendidikan kedokteran yang disusun
setahun sekali oleh Badan Koordinasi Pendidikan yang diusulkan oleh masing-masing Kepala
Bagian/Departemen/SMF untuk disetujui oleh Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran.

1 Terdapat rencana anggaran biaya (RAB) penyelenggaraan pendidikan kedokteran yang disusun setahun
sekali oleh Badan Koordinasi Pendidikan yang diusulkan oleh masing-masing Kepala
Bagian/Departemen/SMF untuk disetujui oleh Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran.

2 Terdapat rencana anggaran biaya (RAB) penyelenggaraan pendidikan kedokteran yang disusun setahun
sekali oleh Badan Koordinasi Pendidikan yang diusulkan oleh masing-masing Kepala
Bagian/Departemen/SMF untuk disetujui oleh Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran.
Pembiayaan Pendidikan
Parameter 18
Terdapat kesepakatan bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Institusi
Pendidikan Kedokteran atas masukan Kepala Bagian/Departemen/SMF
mengenai pendanaan pendidikan kedokteran di Rumah Sakit.

SKOR INDIKATOR
0 Tidak terdapat kesepakatan bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran
atas masukan Kepala Bagian/Departemen/SMF mengenai pendanaan pendidikan kedokteran di Rumah
Sakit.

1 Ada kesepakatan tidak tertulis antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan
Kedokteran atas masukan Kepala Bagian/Departemen/SMF mengenai pendanaan pendidikan kedokteran
di Rumah Sakit.

2 Terdapat kesepakatan bersama antara Direktur RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran atas
masukan Kepala Bagian/Departemen/SMF mengenai pendanaan pendidikan kedokteran yang
dituangkan dalam dokumen rencana anggaran dan biaya pendidikan kedokteran di Rumah Sakit.
Pembiayaan Pendidikan
Parameter 19
Terdapat laporan keuangan berkala enam bulanan dan tahunan yang
dibuat oleh Kepala Bagian dan disahkan oleh Direktur RS Pendidikan
dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.

SKOR INDIKATOR
0 Tidak ada laporan keuangan berkala enam bulanan dan tahunan yang dibuat oleh Kepala Bagian
serta disahkan oleh Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.

1 Ada laporan keuangan berkala enam bulanan dan tahunan yang dibuat oleh Kepala Bagian
tetapi
tidak disahkan oleh Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.

2 Ada laporan keuangan berkala enam bulanan dan tahunan yang dibuat oleh Kepala Bagian
dan
disahkan bersama oleh Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran.
Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen
dan Administrasi Pendidikan
Parameter 20
evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik setiap enam bulan sekali yang
dilakukan oleh Sekretariat Bersama

SKOR INDIKATOR
0 Tidak terdapat dokumen evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik yang dilakukan oleh Sekretariat
Bersama berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan Badan Koordinasi Pendidikan.

1 Ada dokumen evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik secara temporer yang dilakukan oleh Sekretariat
Bersama berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan Badan Koordinasi Pendidikan.

2 Ada dokumen evaluasi pelaksanaan pendidikan klinik setiap enam bulan sekali yang dilakukan oleh
Sekretariat Bersama berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan Badan Koordinasi Pendidikan.

 pertemuan setiap 6 bulan


 analisis hasil evaluasi diambil dari semua bagian / departemen / SMF
Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen
dan Administrasi Pendidikan
Parameter 21
Terdapat data umpan balik staf pengajar dan peserta, analisis umpan
balik, dan tindak lanjut.

SKOR INDIKATOR

0 Tidak ada data umpan balik staf pengajar dan peserta, analisis umpan balik, dan tindak lanjut.

1 Ada data umpan balik sebagian staf pengajar dan peserta, analisis umpan balik, dan tindaklanjut.

2 Ada data umpan balik seluruh staf pengajar dan peserta, analisis umpan balik, dan tindak lanjut.

 formulir umpan balik per masing – masing pengajar dan peserta


 analisis
 diinformasikan
3. STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK

Penyiapan tenaga pendidikan dan pelatih dan


program pembelajaran Klinik sesuai dengan
konteks pelayanan medis di RS menjadi tanggung
jawab bersama antara RS Pendidikan dan Institusi
pendidikan Kedokteran.
1. Peraturan Rekruitmen Tenaga Pendidikan dan Monitoring untuk
Pembelajaran Klinik
Adanya kebijakan mengenai penugasan staf medis dan/atau non medis
yang diprogramkan sebagai tenaga pendidik merupakan kebijakan tentang
kategori, tanggung jawab, kewenangan, hak, paruh / purna waktu dari staf
medis dan/atau non medis tersebut.

2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik


Sistem monitoring dan evaluasi tenaga pendidikan bertujuan untuk menilai
prestasi atau kinerja tenaga pendidik antara lain: kompetensi, komitmen,
disiplin dan proses pengembangan diri.
4. STANDAR PENUNJANG PENDIDIKAN

RS Pendidikan harus menyediakan sarana, prasarana


dan peralatan yang memadai untuk pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan modul pendidikan
termasuk ketersediaan jumlah dan variasi kasus atau
pasien yang berinteraksi dengan peserta didik.
Kriteria :

1.Terdapat dokumen kesepakatan mengenai penyediaan


fasilitas fisik untuk pendidikan klinik antara Direktur RS,
kepala bagian, dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran
serta realisasinya.
2.Sarana ruang belajar, ruang diskusi, dan sistem informasi RS.
3.Akomodasi untuk peserta didik memadai.
4.Terdapat kesesuaian antara data jumlah dan jenis kasus-kasus
terbanyak di unit rawat inap dan rawat jalan dengan daftar
kompetensi kurikulum nasional dokter umum.
5.Terdapat sarana proses pembelajaran
5. STANDAR PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK YANG BERKUALITAS

Peran RS Pendidikan dalam menyediakan pengalaman belajar


klinik memegang peran penting dalam pencapaian kompetensi.
RS Pendidikan bersama-sama dengan Institusi Pendidikan
Kedokteran perlu merencanakan program pembelajaran klinik
yang telah disesuaikan dengan konteks pelayanan medis.
Program pendidikan klinik akan berhasil bila semua unsur
dibagian yang bersangkutan memiliki perhatian dan komitmen
terhadap pendidikan, memiliki target pembelajaran yang jelas,
memiliki kegiatan yang terstruktur dan berimbang serta
memiliki sistem evaluasi yang jelas dan objektif.
1. Perhatian RS terhadap Pembelajaran :
Agar mampu melaksanakan pembelajaran klinik dengan baik maka perlu
adanya wujud perhatian dari RS dalam penyelenggaraan pembelajaran
kilinik.
2. Program Pendidikan Klinik :
Program pendidikan klinik harus memiliki target pencapaian pembelajaran
yang jelas sesuai modul pendidikan, sehingga mahasiswa dan
pembimbing dapat memahami proses pembelajaran klinik dan pencapaian
kompetens sesuai standar pendidikan profesi kedokteran
3. Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinis :
Pelaksanaan kegiatan klinik harus sesuai dengan perencanaan dengan
memperhatikan proses pembelajaran klinik yang efektif dan efisien
sehingga dapat dicapai kompetensi sesuai standar pendidikan profesi
kedokteran
4. Evaluasi Program dan hasil Pembelajaran
RS Pendidikan bersama-sama dengan Institusi Pendidikan
Kedokteran terkait harus melakukan evaluasi pencapaian
peserta didik secara bersama- sama. Efektifitas dan
perbaikan program direncanakan dalam proses evaluasi
program yang dilakukan bersama oleh RS Pendidikan dan
Institusi Pendidikan Kedokteran
STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN AFILIASI (EKSILENSI)

RS Pendidikan Afiliasi (Eksilensi) adalah RS Khusus atau


RS Umum dengan unggulan tertentu yang menjadi pusat
rujukan pelayanan medik tertentu yang merupakan jejaring
Institusi Pendidikan Kedokteran dan digunakan sebagai
wahana pembelajaran klinik untuk memenuhi modul
pendidikan tertentu secara utuh dalam rangka mencapai
kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi
Kedokteran.
A. STANDAR VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN
Agar dapat berfungsi menjadi RS Pendidikan secara efektif, RS
Pendidikan afiiliasi harus memiliki visi dan misi yang jelas, yang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran yang
didasarkan atas proses pembelajaran dan pelatihan yang sesuai.
Komitmen RS perlu ditunjukkan secara jelas (administratif dan
pelaksanaan pendidikan) dan sesuai aturan perundangan yang berlaku.
B. STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI
Manajemen dan administrasi merupakan bagian dari operasionalisasi RS
Pendidikan, mencakup efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proses pendidikan.
Meliputi koordinasi, kebijakan penyelenggaraan, administrasi, pembiayaan,
evaluasi dan penjaminan mutu pendidikan profesi kedokteran.
1. Koordinasi pendidikan profesi kedokteran
Untuk kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan
harus mempunyai badan koordinasi pendidikan, yang terdiri atas unsur
RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran yang memiliki
uraian tugas dan fungsi yang jelas
2. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
RS Pendidikan memiliki kebijakan, peraturan dan ketetapan tertulis mengenai
pendidikan sehingga dapat menjamin terselenggaranya pendidikan yang
berkualitas tinggi.
3. Administrasi Pendidikan
RS Pendidikan memiliki pengelolaan administrasi pendidikan yang berkaitan
dengan penjadualan, administrasi nilai, umpan balik dan surat menyurat.
4. Pembiayaan Pendidikan
RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran mengelola sistem
pembiayaan pendidikan yang mendukung efektifitas, efisiensi dan mutu
pendidikan.
5. Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan
Administrasi Pendidikan
Badan koordinasi pendidikan melakukan evaluasi secara menyeluruh
terhadap semua proses manajemen dan administrasi pendidikan sesuai
dengan system penjaminan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PROGRAM
PENDIDIKAN KLINIK
Penyiapan tenaga pendidikan dan pelatih dan program pembelajaran Klinik
sesuai dengan konteks pelayanan medis di RS menjadi tanggung jawab
bersama antara RS Pendidikan dan Institusi pendidikan Kedokteran.

1. Peraturan Rekruitmen Tenaga Pendidikan dan Monitoring untuk


Pembelajaran Klinik
Kebijakan mengenai penugasan staf medis dan / atau non medis yang
diprogramkan sebagai tenaga pendidik merupakan kebijakan tentang
kualifikasi, tanggung jawab, kewenangan, hak, paruh/purna waktu dari staf
medis dan / atau non medis tersebut, harus tercantum dalam ikatan
kerjasama atau lampirannya
2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik
Sistem monitoring dan evaluasi tenaga pendidikan bertujuan
untuk menilai prestasi atau kinerja tenaga pendidik antara lain:
komitmen, disiplin dan proses pengembangan diri.

D. STANDAR PENUNJANG PENDIDIKAN


RS Pendidikan harus menyediakan sarana, prasarana dan
peralatan yang memadai untuk pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan modul pendidikan termasuk ketersediaan jumlah
dan variasi kasus atau pasien yang berinteraksi dengan peserta
didik.
Kriteria
1.Terdapat dokumen kesepakatan mengenai penyediaan fasilitas
fisik untuk pendidikan klinik antara Direktur RS, kepala
bagian, dan Pimpinan Institusi Pendidikan Kedokteran serta
realisasinya.
2.Sarana ruang belajar, ruang diskusi, dan sistem informasi
RS.3.Akomodasi untuk peserta didik memadai.
4.Terdapat kesesuaian antara data jumlah dan jenis kasus-kasus
terbanyak di unit rawat inap dan rawat jalan dengan daftar
kompetensi kurikulum nasional dokter umum.
5.Terdapat sarana proses pembelajaran
E. STANDAR PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN
KLINIK YANG BERKUALITAS

Peran RS Pendidikan dalam menyediakan pengalaman belajar klinik


memegang peran penting dalam pencapaian kompetensi. RS
Pendidikan bersama-sama dengan Institusi Pendidikan Kedokteran
perlu merencanakan program pembelajaran klinik yang telah
disesuaikan dengan konteks pelayanan medis.
Program pendidikan klinik akan berhasil bila semua unsur
dibagian yang bersangkutan memiliki perhatian dan komitmen
terhadap pendidikan, memiliki target pembelajaran yang jelas, memiliki
kegiatan yang terstruktur dan berimbang serta memiliki sistem
evaluasi yang jelas dan objektif
1. Perhatian RS (Bagian atau SMF terhadap pembelajaran) :
Agar mampu melaksanakan pembelajaran klinik dengan baik maka perlu
adanya wujud perhatian dari RS (Bagian atau SMF) di dalam pendidikan.
2. Program Pendidikan Klinik :
Program pendidikan klinik harus memiliki target pencapaian
pembelajaran yang jelas yang ditugaskan dalam panduan, pembelajaran,
sehingga mahasiswa dan pembimbing dapat selalu memantau
pencapaian pembelajarannya
3. Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinis
Pelaksanaan kegiatan klinik harus sesuai dengan perencanaan dengan
memperhatikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga
mampu mencapai tujuan/ kualitas yang ditetapkan
4. Evaluasi Program dan hasil Pembelajaran
RS Pendidikan bersama-sama dengan Institusi
Pendidikan Kedokteran terkait harus melakukan
evaluasi pencapaian peserta didik secara
bersama- sama. Efektifitas dan perbaikan
program direncanakan dalam proses evaluasi
program yang dilakukan bersama oleh RS
Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran.
STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SATELIT

STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SATELIT


RS Pendidikan Satelit adalah RS jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran dan
jejaring RS Pendidikan Utama yang digunakan sebagai wahana pembelajaran
klinik peserta didik untuk memenuhi sebagian modul pendidikan dalam rangka
mencapai kompetensi berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Kedokteran.

A. STANDAR VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN


Agar dapat berfungsi menjadi RS Pendidikan secara efektif, RS Pendidikan harus
memiliki visi dan misi yang jelas dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan
profesi kedokteran yang didasarkan pada proses pembelajaran dan pelatihan
yang sesuai dengan modul pendidikan. Komitmen RS harus dinyatkan secara
jelas (administratif dan pelaksanaan pendidikan) dan sesuai peraturan dan
perundangan yang berlaku
B. STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI

Manajemen dan administrasi merupakan bagian dari


operasionalisasi RS Pendidikan, mencakup efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan proses pendidikan. Meliputi koordinasi,
kebijakan penyelenggaraan, administrasi, pembiayaan,
evaluasi dan penjaminan mutu pendidikan profesi kedokteran
C. STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PROGRAM
PENDIDIKAN KLINIK
• Penyiapan tenaga pendidikan dan pelatih dan program
pembelajaran Klinik sesuai dengan konteks pelayanan medis di RS
menjadi tanggung jawab bersama antara RS Pendidikan dan
Institusi pendidikan Kedokteran.
• 1. Peraturan Rekruitmen Tenaga Pendidikan dan Monitoring
untuk Pembelajaran Klinik
• Adanya kebijakan mengenai penugasan staf medis dan atau non
medis yang diprogramkan sebagai tenaga pendidik merupakan
kebijakan tentang kategori, tanggung jawab, kewenangan, hak,
paruh/purna waktu dari staf medis dan atau non medis.
• Tugas, tanggung jawab dan kewenangan staf RS Pendidikan Utama
dan staf institusi pendidikan yang ditempatkan di RS Pendidikan
satelit harus tercantum dalam ikatan kerjasama atau lampirannya
2. Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik
Sistem monitoring dan evaluasi tenaga pendidikan
bertujuan untuk menilai prestasi atau kinerja tenaga
pendidik antara lain: komitmen, disiplin dan proses
pengembangan diri
D.STANDAR PENUNJANG PENDIDIKAN
RS Pendidikan harus menyediakan sarana, prasarana dan
peralatan yang memadai untuk pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan modul pendidikan termasuk
ketersediaan jumlah dan variasi kasus atau pasien yang
berinteraksi dengan peserta didik.
E.STANDAR PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK YANG BERKUALITAS

• Peran RS Pendidikan dalam menyediakan


pengalaman belajar klinik memegang peran penting
dalam pencapaian kompetensi. RS Pendidikan
bersama-sama dengan Institusi Pendidikan
Kedokteran perlu merencanakan program
pembelajaran klinik yang telah disesuaikan dengan
konteks pelayanan medis.
Lanjutan………
• Program pendidikan klinik akan berhasil bila semua
unsur dibagian yang bersangkutan memiliki
perhatian dan komitmen terhadap pendidikan,
memiliki target pembelajaran yang jelas, memiliki
kegiatan yang terstruktur dan berimbang serta
memiliki sistem evaluasi yang jelas dan objektif.
PERHATIAN KHUSUS
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Perhatian RS (Bagian atau SMF terhadap pembelajaran):
Agar mampu melaksanakan pembelajaran klinik dengan baik maka
perlu adanya wujud perhatian dari RS (Bagian atau SMF) di dalam
pendidikan.
Program Pendidikan Klinik
Program pendidikan klinik harus memiliki target pencapaian
pembelajaran yang jelas yang ditugaskan dalam panduan,
pembelajaran, sehingga mahasiswa dan pembimbing dapat selalu
memantau pencapaian pembelajarannya.
Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinis
Pelaksanaan kegiatan klinik harus sesuai dengan perencanaan
dengan memperhatikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
sehingga mampu mencapai tujuan/ kualitas yang ditetapkan
Evaluasi Program dan hasil Pembelajaran

RS Pendidikan bersama- sama dengan Institusi Pendidikan


Kedokteran terkait harus melakukan evaluasi pencapaian
peserta didik secara bersama- sama. Efektifitas dan perbaikan
program direncanakan dalam proses evaluasi program yang
dilakukan bersama oleh RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan
Kedokteran
PARAMETER DAN INDIKATOR PENILAIAN RUMAHSAKIT
PENDIDIKAN

• Dalam rangka mengukur suatu RS telah


memenuhi Standar RS Pendidikan, maka
diperlukan tolok ukur setiap Standar RS
Pendidikan Kedokteran sesuai dengan
klasifikasinya.

• Indikator obyektif perlu ditetapkan.


Lanjutan ………….
• Indikator ini digunakan oleh surveyor dalam
melakukan visitasi dalam rangka akreditasi
maupun reakreditasi RS Pendidikan.
• Berdasarkan Indikator ini dilakukan pengukuran
setiap Standar dengan indikator skor nilai dan
akan menghasilkan suatu nilai yang akan
dimasukan dalam Borang Penilaian.
PARAMETER DAN INDIKATOR
1. VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN RUMAH SAKIT ( 6 kriteria )
2. MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI ( 21 kriteria )
3. SDM UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK (7 kriteria)
4. PENUNJANG PENDIDIKAN ( 5 kriteria )
5. PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK YANG
BERKUALITAS ( 14 kriteria )

Total 5 Standar dan 53 kriteria,masing-masing ditetapkan PARAMETER-SKOR-


INDIKATOR PENILAIAN

Anda mungkin juga menyukai