Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

MEMPERSIAPKAN SDM PERTAMBANGAN YANG


UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU 2045
EVALUASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN
SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT – SITE MORONOPO,
MALUKU UTARA
1)
Muhammad Chandra R.M, 2)Arnazt P. Adryanto

1), 2)
PT ANTAM Tbk, UNIT GEOMIN & TECHNOLOGY DEVELOPMENT

ABSTRAK
Domain merupakan hal yang harus diperhatikan dalam estimasi sumberdaya mineral. Domain
adalah zona yang secara geologi dan statistik homogen. Domain geologi pada ore deposit nikel
laterit pada umumnya terdiri dari limonit dan saprolit. Untuk memenuhi definisi domain, maka
kedua domain geologi tersebut seharusnya menunjukkan populasi yang homogen secara statistik.
Statistik kadar nikel (Ni) zona saprolit Prospek Moronopo mengindikasikan dua populasi,
yaitu populasi Ni kadar tinggi dan populasi Ni kadar rendah. Sehingga kondisi tersebut tidak
memenuhi definisi domain berdasarkan Daniel Guibal dan mempengaruhi hasil estimasi kadar.
Secara spasial, kedua populasi Ni tersebut memiliki trend dalam arah vertikal, yaitu populasi Ni
kadar tinggi berada di saprolit bagian atas, sedangkan populasi Ni kadar rendah berada di saprolit
bagian bawah.
Perbedaan secara spasial dalam arah vertikal tersebut dapat teramati secara visual dari sampel
whole rock core, bagian atas saprolit dicirikan oleh warna coklat kehijauan, ukuran butir laterite
didominasi ukuran clay – sand. Sedangkan bagian bawah dari saprolite dicirikan oleh warna hijau
keabu-abuan, ukuran butir laterite gravel, dengan vein silica dan mineral talc mulai banyak
ditemukan pada lapisan ini.
Pemisahan domain dilakukan menggunakan data assay yang didapat dari analisis XRF dengan
memperhatikan elemen utama, yaitu Ni, Fe, MgO dan SiO2. Hasil pemisahan domain tersebut
menghasilkan subdomain upper saprolit dan lower saprolit dengan masing-masing telah
menunjukkan satu populasi dan telah memenuhi definisi domain Daniel Guibal. Proses estimasi
menggunakan sub domain memberikan hasil Ni kadar tinggi yang lebih banyak jika dibandingkan
tanpa menggunakan subdomain.

Key words: Nikel Laterit, Domain, Assay, Estimasi, Sumberdaya

ABSTRACT
Domains are very important in resource estimation. Domains are supposed to correspond to
geologically and statistically homogeneous zones1. Geological domains in nickel laterite ore
deposit are limonite and saprolite. To meet the domain definition, those two geological domains
should show a statistically homogeneous population.
The statistic of nickel grade (Ni) of saprolite at Prospect Moronopo shows two population,
they are high grade Ni dan low grade Ni population. It does not meet the definition of domain from
Daniel Guibal and could affect the grade estimation. Spatially, those two Ni populations has a
vertical trend. The high-grade Ni population stand in upper part of saprolite, while the low-grade
stand in lower part of saprolite.

65
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

The differences in vertical spatially could be visually observed from whole rock core sample.
Upper part of saprolite characters are greenish brown, clay – sand grain size, while lower part of
saprolite characters are greyish green, gravel grain size, with silica vein and talc mineral.
Domain separation is based on assay from XRF analysis using major element, that is Ni, Fe,
MgO, and SiO2. The result is a subdomain upper and lower saprolite. Each subdomain already
shows single population and meet the domain definition from Daniel Guibal. Estimation using
subdomain resulted more high-grade Ni rather than without subdomain.

Key words: Nickel Laterite, Domain, Assay, Estimation, Resources

1 PENDAHULUAN
Site Moronopo berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Lokasi site
Moronopo dapat ditempuh dengan rute perjalanan Jakarta - Ternate - Tanjung Buli. Gambar 1
adalah lokasi site Moronopo.

Gambar 1. Lokasi Site Moronopo

Morfologi Prospek Moronopo berupa plato yang secara geologi merupakan bagian dari
komplek ofiolit Halmahera Timur yang terangkat pada eosen akhir dengan batuan dasar yang
dominan berupa batuan peridotite1. Iklim daerah Halmahera timur merupakan daerah iklim hujan
tropis dengan curah hujan sepanjang tahun, vegetasi yang berkembang berupa tumbuhan tingkat
tinggi. Kondisi iklim dan vegetasi tersebut sangat mendukung dalam proses laterisasi batuan
peridotit.

66
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

2 POPULASI KADAR Ni LAPISAN SAPROLIT DAN GEOLOGI


Domain merupakan hal yang harus diperhatikan pada saat korelasi geologi dan estimasi
sumberdaya mineral. Domain adalah zona yang secara geologi dan statistik homogen2. Domain
geologi pada ore deposit nikel laterit pada umumnya terdiri dari limonit dan saprolit. Untuk
memenuhi definisi domain, maka kedua domain geologi tersebut seharusnya menunjukkan populasi
yang homogen secara statistik.

Pembagian domain laterit berdasarkan hasil logging dan di cross check menggunakan data
assay. Terdapat 4 domain, yaitu tanah penutup (TP), limonit (L), saprolit (S), dan bedrock (BR).

1
Hall, R. 1987, “Plate Boundary Evolution in the Halmahera Region, Indonesia”
2
D Guibal; “Variography, a Tool for the Resource Geologist”
Domain tanah penutup dan bedrock ditentukan berdasarkan data hasil logging pengeboran serta
core, karena sulit dipisahkan menggunakan data assay. Sedangkan domain limonit dan saprolit
dapat di cross check dan dipisahkan menggunakan data assay dengan melihat unsur-unsur Fe,
MgO, dan SiO2.
Analisis assay menggunakan X-Ray Fluorescent (XRF) dengan minimum 6 unsur (Ni, Co, Fe,
MgO, SiO2, dan CaO). Tahapan domaining berdasarkan data assay untuk penentuan domain
limonit dan saprolite adalah:
• QAQC data assay.
• Exploratory Data Analysis (EDA).
• Generalisasi domain dilakukan dengan metode profiling yaitu melihat sekuen kelimpahan
unsur hasil analisis geokimia sebelumnya secara vertikal pada masing - masing bor.
Domaining berdasarkan data assay menghasilkan histogram yang natural dengan satu puncak
populasi baik itu terdistribusi normal maupun skew positif dan negatif (Gambar 2). Namun, pada
populasi nikel (Ni) saprolit menunjukkan ada dua populasi Ni (Ganbar 2) yang perlu proses analisis
pemisahan domain lebih lanjut.

Gambar 2. Histogram Ni, Fe, dan MgO Domain Saprolit

Salah satu karakteristik populasi dapat dikatakan homogen secara statistik adalah bentuk
histogram menunjukkan satu populasi yang dapat dilihat dari puncak histogram. Histogram nikel
(Ni) lapisan saprolit di site Moronopo memiliki dua puncak (Gambar 3).

67
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

Gambar 3. Histogram Ni Lapisan Saprolit

Histogram pada Gambar 3 tersebut menunjukkan adanya dua populasi Ni pada lapisan saprolit
karena memiliki dua puncak. Kadar Ni pada masing-masing puncak mengindikasikan adanya
populasi Ni kadar rendah dan populasi Ni kadar tinggi (Gambar 4).
Populasi Ni
kadar rendah
Populasi Ni
kadar tinggi

Gambar 4. Dua Populasi Ni Pada Lapisan Saprolit

Pertanyaan berikutnya dari indikasi dua populasi Ni tersebut adalah apakah kedua populasi Ni
tersebut bercampur (mixed) atau memiliki tren secara spasial. Hasil plotting secara tiga dimensi
pada data bor dapat diketahui bahwa kedua populasi Ni tersebut memiliki tren secara spasial
(Gambar 5). Gambar 5 adalah tampilan data bor lapisan saprolit dalam tiga dimensi. Warna merah
adalah populasi Ni kadar tinggi dan warna kuning adalah populasi Ni kadar rendah. Distribusi
spasial kedua populasi Ni tersebut memiliki tren spasial secara vertikal, yaitu populasi Ni kadar
rendah ada pada lapisan saprolit bagian bawah (lower saprolit), sedangkan populasi Ni kadar tinggi
ada pada lapisan saprolit bagian atas (upper saprolit).

68
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

Gambar 5. Tren Spasial Populasi Ni Kadar Rendah dan Kadar Tinggi

Pengamatan terhadap core bor menunjukkan adanya perbedaan karakter fisik antara upper
saprolit dengan lower saprolit. Upper saprolit secara deskriptif berwarna coklat kehijauan, ukuran
butir laterit berukuran berukuran lanau – pasir kasar, setempat ditemukan kerakal batuan dasar,
mineral dominan pada upper saprolit terdiri dari garnierite, serpentinite, dan goethite. Pada lower
saprolit kenampakan pada core berwarna coklat kehijauan – coklat terang, ukuran butir laterit
berukuran lebih kasar, beberapa ditemukan bongkah batuan dasar, mineral terdiri dari serpentinite,
dan silica berupa veinlet maupun boxwork. Gambar 6 merupakan foto core salah satu titik bor yang
menunjukkan perbedaan karakter antara upper saprolit dengan lower saprolit.
Upper Saprolit

Lower Saprolit

Gambar 6. Foto Core Upper Saprolit dan Lower Saprolit

69
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

3 PROFIL VERTIKAL DAN SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT


Profiling assay (Gambar 7) untuk melihat kecenderungan perubahan unsur Ni, Fe, MgO dan
SiO2 dalam sekuen vertikal bor menunjukkan bahwa berdasarkan data assay yang membedakan
antara upper saprolit dan lower saprolite adalah ditandai dengan penurunan signifikan kadar Ni,
MgO dan Fe, serta adanya kenaikan unsur SiO2 sebelum bedrock. Oleh karena itu, domain saprolit
dibagi menjadi dua subdomain, yaitu upper saprolit dan lower saprolit.

Limonit

Upper
Saprolit

Lower
Saprolit

Gambar 7. Profil Vertikal Unsur Ni, Fe, MgO, dan SiO2


Hasil subdomaining membagi lapisan saprolit menjadi upper saprolit dan lower saprolit.
Upper saprolit memiliki kadar Ni yang lebih tinggi daripada lower saprolit. Histogram Ni kedua
subdomain saprolit sudah menunjukkan satu populasi karena masing-masing histogram hanya
memiliki satu puncak (Gambar 8 dan Gambar 9).

Gambar 8. Histogram Ni Subdomain Upper Saprolit

70
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

Gambar 9. Histogram Ni Subdomain Lower Saprolit

Pemodelan geologi dan estimasi dapat dilakukan menggunakan hard boundary ataupun soft
boundary. Analisis contact plot antara kedua subdomain saprolit mendukung pengambilan
keputusan hard boundary atau soft boundary. Contact plot kadar Ni kedua subdomain saprolit
dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Contact Plot Subdomain Upper Saprolit dan Lower Saprolit

Contact plot pada Gambar 10 menunjukkan bahwa penggunaan hard boundary cukup beralasan
untuk pemodelan geologi dan estimasi kedua subdomain saprolit. Subdomaining dan penggunaan
hard boundary dalam estimasi akan memberikan hasil Ni kadar tinggi akan lebih banyak jika
dibandingkan tanpa subdomaining karena tidak ada pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.

4 KESIMPULAN
Karakter Ni domain saprolit site Moronopo yang ditunjukkan oleh histogram memiliki
korelasi dengan karakteristik geologinya hasil pengamatan pada data core. Hal tersebut sesuai

71
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

dengan konsep Let the Orebody Speak3. Hasil uji menggunakan contact plot juga berkorelasi
dengan profil assay Ni secara vertikal. Oleh karena itu penggunaan hard boundary dalam
pemodelan geologi subdomain saprolit cukup beralasan, dan hasil estimasinya akan menberikan
kadar tinggi Ni lebih banyak jika dibandingkan tanpa menggunakan subdomain karena tidak ada
pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.

5 REFERENSI
D Guibal, “Variography, a Tool for the Resource Geologist”

S Carras, “Let the Orebody Speak”

Hall, R. 1987, “Plate Boundary Evolution in the Halmahera Region, Indonesia”

Laporan Akhir Eksplorasi 2019 Maluku Utara PT ANTAM Tbk Unit Geomin & Technology
Development

3
S Carras, “Let the Orbody Speak”

72

Anda mungkin juga menyukai