137 329 1 SM
137 329 1 SM
1), 2)
PT ANTAM Tbk, UNIT GEOMIN & TECHNOLOGY DEVELOPMENT
ABSTRAK
Domain merupakan hal yang harus diperhatikan dalam estimasi sumberdaya mineral. Domain
adalah zona yang secara geologi dan statistik homogen. Domain geologi pada ore deposit nikel
laterit pada umumnya terdiri dari limonit dan saprolit. Untuk memenuhi definisi domain, maka
kedua domain geologi tersebut seharusnya menunjukkan populasi yang homogen secara statistik.
Statistik kadar nikel (Ni) zona saprolit Prospek Moronopo mengindikasikan dua populasi,
yaitu populasi Ni kadar tinggi dan populasi Ni kadar rendah. Sehingga kondisi tersebut tidak
memenuhi definisi domain berdasarkan Daniel Guibal dan mempengaruhi hasil estimasi kadar.
Secara spasial, kedua populasi Ni tersebut memiliki trend dalam arah vertikal, yaitu populasi Ni
kadar tinggi berada di saprolit bagian atas, sedangkan populasi Ni kadar rendah berada di saprolit
bagian bawah.
Perbedaan secara spasial dalam arah vertikal tersebut dapat teramati secara visual dari sampel
whole rock core, bagian atas saprolit dicirikan oleh warna coklat kehijauan, ukuran butir laterite
didominasi ukuran clay – sand. Sedangkan bagian bawah dari saprolite dicirikan oleh warna hijau
keabu-abuan, ukuran butir laterite gravel, dengan vein silica dan mineral talc mulai banyak
ditemukan pada lapisan ini.
Pemisahan domain dilakukan menggunakan data assay yang didapat dari analisis XRF dengan
memperhatikan elemen utama, yaitu Ni, Fe, MgO dan SiO2. Hasil pemisahan domain tersebut
menghasilkan subdomain upper saprolit dan lower saprolit dengan masing-masing telah
menunjukkan satu populasi dan telah memenuhi definisi domain Daniel Guibal. Proses estimasi
menggunakan sub domain memberikan hasil Ni kadar tinggi yang lebih banyak jika dibandingkan
tanpa menggunakan subdomain.
ABSTRACT
Domains are very important in resource estimation. Domains are supposed to correspond to
geologically and statistically homogeneous zones1. Geological domains in nickel laterite ore
deposit are limonite and saprolite. To meet the domain definition, those two geological domains
should show a statistically homogeneous population.
The statistic of nickel grade (Ni) of saprolite at Prospect Moronopo shows two population,
they are high grade Ni dan low grade Ni population. It does not meet the definition of domain from
Daniel Guibal and could affect the grade estimation. Spatially, those two Ni populations has a
vertical trend. The high-grade Ni population stand in upper part of saprolite, while the low-grade
stand in lower part of saprolite.
65
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
The differences in vertical spatially could be visually observed from whole rock core sample.
Upper part of saprolite characters are greenish brown, clay – sand grain size, while lower part of
saprolite characters are greyish green, gravel grain size, with silica vein and talc mineral.
Domain separation is based on assay from XRF analysis using major element, that is Ni, Fe,
MgO, and SiO2. The result is a subdomain upper and lower saprolite. Each subdomain already
shows single population and meet the domain definition from Daniel Guibal. Estimation using
subdomain resulted more high-grade Ni rather than without subdomain.
1 PENDAHULUAN
Site Moronopo berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Lokasi site
Moronopo dapat ditempuh dengan rute perjalanan Jakarta - Ternate - Tanjung Buli. Gambar 1
adalah lokasi site Moronopo.
Morfologi Prospek Moronopo berupa plato yang secara geologi merupakan bagian dari
komplek ofiolit Halmahera Timur yang terangkat pada eosen akhir dengan batuan dasar yang
dominan berupa batuan peridotite1. Iklim daerah Halmahera timur merupakan daerah iklim hujan
tropis dengan curah hujan sepanjang tahun, vegetasi yang berkembang berupa tumbuhan tingkat
tinggi. Kondisi iklim dan vegetasi tersebut sangat mendukung dalam proses laterisasi batuan
peridotit.
66
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
Pembagian domain laterit berdasarkan hasil logging dan di cross check menggunakan data
assay. Terdapat 4 domain, yaitu tanah penutup (TP), limonit (L), saprolit (S), dan bedrock (BR).
1
Hall, R. 1987, “Plate Boundary Evolution in the Halmahera Region, Indonesia”
2
D Guibal; “Variography, a Tool for the Resource Geologist”
Domain tanah penutup dan bedrock ditentukan berdasarkan data hasil logging pengeboran serta
core, karena sulit dipisahkan menggunakan data assay. Sedangkan domain limonit dan saprolit
dapat di cross check dan dipisahkan menggunakan data assay dengan melihat unsur-unsur Fe,
MgO, dan SiO2.
Analisis assay menggunakan X-Ray Fluorescent (XRF) dengan minimum 6 unsur (Ni, Co, Fe,
MgO, SiO2, dan CaO). Tahapan domaining berdasarkan data assay untuk penentuan domain
limonit dan saprolite adalah:
• QAQC data assay.
• Exploratory Data Analysis (EDA).
• Generalisasi domain dilakukan dengan metode profiling yaitu melihat sekuen kelimpahan
unsur hasil analisis geokimia sebelumnya secara vertikal pada masing - masing bor.
Domaining berdasarkan data assay menghasilkan histogram yang natural dengan satu puncak
populasi baik itu terdistribusi normal maupun skew positif dan negatif (Gambar 2). Namun, pada
populasi nikel (Ni) saprolit menunjukkan ada dua populasi Ni (Ganbar 2) yang perlu proses analisis
pemisahan domain lebih lanjut.
Salah satu karakteristik populasi dapat dikatakan homogen secara statistik adalah bentuk
histogram menunjukkan satu populasi yang dapat dilihat dari puncak histogram. Histogram nikel
(Ni) lapisan saprolit di site Moronopo memiliki dua puncak (Gambar 3).
67
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
Histogram pada Gambar 3 tersebut menunjukkan adanya dua populasi Ni pada lapisan saprolit
karena memiliki dua puncak. Kadar Ni pada masing-masing puncak mengindikasikan adanya
populasi Ni kadar rendah dan populasi Ni kadar tinggi (Gambar 4).
Populasi Ni
kadar rendah
Populasi Ni
kadar tinggi
Pertanyaan berikutnya dari indikasi dua populasi Ni tersebut adalah apakah kedua populasi Ni
tersebut bercampur (mixed) atau memiliki tren secara spasial. Hasil plotting secara tiga dimensi
pada data bor dapat diketahui bahwa kedua populasi Ni tersebut memiliki tren secara spasial
(Gambar 5). Gambar 5 adalah tampilan data bor lapisan saprolit dalam tiga dimensi. Warna merah
adalah populasi Ni kadar tinggi dan warna kuning adalah populasi Ni kadar rendah. Distribusi
spasial kedua populasi Ni tersebut memiliki tren spasial secara vertikal, yaitu populasi Ni kadar
rendah ada pada lapisan saprolit bagian bawah (lower saprolit), sedangkan populasi Ni kadar tinggi
ada pada lapisan saprolit bagian atas (upper saprolit).
68
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
Pengamatan terhadap core bor menunjukkan adanya perbedaan karakter fisik antara upper
saprolit dengan lower saprolit. Upper saprolit secara deskriptif berwarna coklat kehijauan, ukuran
butir laterit berukuran berukuran lanau – pasir kasar, setempat ditemukan kerakal batuan dasar,
mineral dominan pada upper saprolit terdiri dari garnierite, serpentinite, dan goethite. Pada lower
saprolit kenampakan pada core berwarna coklat kehijauan – coklat terang, ukuran butir laterit
berukuran lebih kasar, beberapa ditemukan bongkah batuan dasar, mineral terdiri dari serpentinite,
dan silica berupa veinlet maupun boxwork. Gambar 6 merupakan foto core salah satu titik bor yang
menunjukkan perbedaan karakter antara upper saprolit dengan lower saprolit.
Upper Saprolit
Lower Saprolit
69
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
Limonit
Upper
Saprolit
Lower
Saprolit
70
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
Pemodelan geologi dan estimasi dapat dilakukan menggunakan hard boundary ataupun soft
boundary. Analisis contact plot antara kedua subdomain saprolit mendukung pengambilan
keputusan hard boundary atau soft boundary. Contact plot kadar Ni kedua subdomain saprolit
dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Contact Plot Subdomain Upper Saprolit dan Lower Saprolit
Contact plot pada Gambar 10 menunjukkan bahwa penggunaan hard boundary cukup beralasan
untuk pemodelan geologi dan estimasi kedua subdomain saprolit. Subdomaining dan penggunaan
hard boundary dalam estimasi akan memberikan hasil Ni kadar tinggi akan lebih banyak jika
dibandingkan tanpa subdomaining karena tidak ada pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.
4 KESIMPULAN
Karakter Ni domain saprolit site Moronopo yang ditunjukkan oleh histogram memiliki
korelasi dengan karakteristik geologinya hasil pengamatan pada data core. Hal tersebut sesuai
71
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
dengan konsep Let the Orebody Speak3. Hasil uji menggunakan contact plot juga berkorelasi
dengan profil assay Ni secara vertikal. Oleh karena itu penggunaan hard boundary dalam
pemodelan geologi subdomain saprolit cukup beralasan, dan hasil estimasinya akan menberikan
kadar tinggi Ni lebih banyak jika dibandingkan tanpa menggunakan subdomain karena tidak ada
pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.
5 REFERENSI
D Guibal, “Variography, a Tool for the Resource Geologist”
Laporan Akhir Eksplorasi 2019 Maluku Utara PT ANTAM Tbk Unit Geomin & Technology
Development
3
S Carras, “Let the Orbody Speak”
72