Abstrak
Daerah Karanggede dan sekitarnya, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan kondisi
daerah yang cukup menarik tersebut di mungkinkan terbentuknya mineralisasi pada daerah
tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran mineralisasi pada
daerah tersebut dengan menggunakan media citra satelit. Metode yang digunakan dalam
penelitian kali yaitu dengan metode penginderaan jauh berdasarkan data citra satelit. Metode
Analisis yang digunakan berupa analisis NDVI, NDWI, LST, analisis band komposit dan band
ratio, serta analisis sebaran mineral.
Gambar 5. NDVI
Pada pengolahan NDWI daerah penelitian
cenderung memiliki tutupan air dengan sifat
rendah akan air/kering. Ini ditunjukan pada
peta yang cederung memiliki warna merah
yang mengindikasikan nilai keberdaan air
yang kecil/sedikit. Sehingga dapat dikatakan
daerah penelitian cenderung kering dan Gambar 8. Sebaran mineral kalkopirit
sedikit akan adanya air. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari analisis NDVI yang cenderung tutupan vegetasi
penginderaan jauh dapat dilakukan rendah. Hasil NDVI pada daerah tersebut
interpretasi mengenai keterdapatan dan cenderung merupakan anomali dibandingkan
persebaran mineral pada daerah penelitian. dengan daerah disekitarnya. Tutupan
Penginterpretasian keterdapatan dan lvegetasi yang rendah ini mencirikan adanya
persebaran mineral ini dilakukan pada mineralisasi pada daerah tersebut yang
analisis NDVI, NDWI, LST, Band komposit, menyebabkan sulitnya berkembang vegetasi
band ratio, dan sebaran mineral. pada daerah tersebut.
Pada hasil analisis ini dapat diliha adanya Kemudian, dilakukan korelasi dengan
daerah anomali dimana memiliki hasil analisis NDWI untuk mengetahui
keterdapatan mineral-mineral pada daerah tutupan air. Pada daerah tersebut memiliki
karanggede. Pada daerah Karanggede nilai NDWI yang cenderung tinggi. Ini meng
tersebut terdapat kumpulan mineral seperti indikasikan pada daerah tersebut terdapat
mineralisasi kalkopirit, pirit, dolomit, dan banyak air. Ini dapat mengindikasikan pada
lain-lain. Dari keterdapatan mineralisasi daerah tersebut terjadi manifestasi fluida
mineral-mineral tersebut dapat mencirikan hidrotermal berupa air.
asosiasi dari mineralisasi emas dengan Setelah itu, dilakukan korelasi dengan
penciri asosiasi berupa galena, pirit, hasil analisis LST untuk mengetahui suhu
kalkopirit, kuarsa. permukaan daerah tersebut. Dari hasil
Kemudian, dilakukan interpretasi dari analisis tersebut didapati bahwa daerah
analisis Band Ratio dapat diketahui pada tersebut memiliki suhu permukaan yang
daerah tersebut memiliki kenampakan yang cenderung tinggi dengan suhu sikitar 33 - 39
mana mencirikan derajat celsius dan cenderung merupakan
Kemudian dari hasil anomali tersebut di anomali dibanding daerah sekitarnya yang
cocokan dengan hasil dari analisis NDVI bersuhu rendah. Ini dapat di interpretasikan
untuk mengetahui tutupan vegetasi. Pada pada daerah tersebut merupakan daerah yang
hasil NDVI daerah tersebut memiliki nilai terjadi aktivitas hidrotermal/mineralisasi.