Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan 4

Pokok Bahasan
1. Pengertian Konsumsi
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
3. Fungsi Konsumsi
4. Indifferent Curve dan Budget Line
5. Pengaruh Konsumsi terhadap Pendapatan Nasional
6. Teori-teori Konsumsi
Pengertian Konsumsi
 Konsumsi (C) adalah tindakan pelaku ekonomi dalam
menggunakan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhannya
 Konsumsi dalam ekonomi makro adalah agregasi dari konsumsi
seluruh rumah tangga yang berada dalam suatu perekonomian
 Konsumsi berbanding lurus dengan pendapatan. C = a + bY
 Pola konsumsi masyarakat negara maju dan negara berkembang
berbeda. Negara maju didominasi kebutuhan sekunder dan
tersier, adapun negara berkembang didominasi kebutuhan
primer
 Di Indonesia proporsi pengeluaran konsumsi masyarakat
terhadap PDB semakin menurun, mengisyaratkan alokasi PDB
semakin mengarah pada kegiatan produktif. Ini positif, karena
dapat lebih menggerakkan roda perekonomian
Pola Konsumsi
 Dapat dikenali berdasarkan alokasi penggunaannya.
 Untuk keperluan analisis secara garis besar alokasi
pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan dalam 2
kelompok penggunaan yaitu : pengeluaran untuk makanan
dan pengeluaran untuk bukan makanan (pendidikan,
kesehatan, pengangkutan dan perhubungan)
 Tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakinbaik akan
cenderung untuk memenuhi kebutuhan hidup non
makanan.
 Di Indonesia pengeluaran untuk makanan masih lebih
tinggi dibandingkan pengeluaran untuk bukan makanan
(http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/arsip-buletin/53-
buletin-konsumsi/620-buletin-konsumsi-vol-10-no-1-2019)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Konsumsi
 Pendapatan
 Harga barang
 Adat Istiadat dan Kebiasaan Konsumen
 Barang subtitusi
 Besar atau banyaknya jumlah penduduk
 Banyaknya Barang yang Dikonsumsi (Consumer
Durable)
 Dugaan Masyarakat Terhadap Perubahan Harga
 Selera
Kecenderungan Mengkonsumsi
 Kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal
propensity to consume)
MPC = ∆C / ∆Y
 Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average
propensity to consume)
APC = C / Yd
Fungsi Konsumsi
 Fungsi konsumsi menggambar hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dan pendapatan nasional
 Menurut teori Keynes : C = aW ; di mana a adalah MPC
(Marginal Propensity to Consume) yang bersifat statis
 Menurut teori hipotesis siklus hidup : a adalah MPC yang
tidak statis, tergantung umur, selera, tingkat suku bunga,
sehingga fungsi konsumsi menjadi (lihat slide 7):
 Menurut teori hipotesis pendapatan relatif (lihat slide 8):
Fungsi Konsumsi Menurut Teori Hipotesis
Siklus Hidup
Fungsi Konsumsi Menurut Teori
Hipotesis Pendapatan Relatif
Indifferent Curve dan Budget Line
 Keinginan seseorang untuk konsumsi seringkali
dibatasi oleh proporsi konsumsi dari pendapatannya
(anggaran). Hal ini digambarkan oleh kurva indiferent
dan garis anggaran.
Pengaruh Konsumsi terhadap
Pendapatan Nasional
 Terdapat hubungan yang positif pengeluaran konsumsi
pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi pada periode
penelitian. Hal ini dikarenakan pengeluaran konsumsi
yaitu pengeluaran rutin negara dalam hal ini belanja
pegawai yang mencakup gaji dan pensiun,tunjangan serta
belanja barang-barang dalam negeri, dana rutin daerah dan
pengeluaran rutin lainnya yang berdampak konsumsi
pegawai atau masyarakat terhadap barang-barang
meningkat yang kemudian menaikkan fungsi konsumsi
yang menyumbang kontribusi terhadap PDB nasional dan
pertumbuhan ekonomi
https://core.ac.uk/download/pdf/188618255.pdf
Teori-teori Konsumsi
 Teori Konsumsi Keynes : besar kecilnya pengeluaran
konsumsi hanya didasarkan pada besar kecilnya tingkat
pendapatan masyarakat. Ada pengeluaran konsumsi
minimum yang harus dilakukan oleh
masyarakat(Konsumsi Aoutomous) dan pengeluaran
konsumsi akan meningkatkan dengan bertambahnya
pendapatan
 Teori Konsumsi Dengan Hipotesis Siklus Hidup (Life Cycle
Hypothesis) oleh Ando, Brimberg, dan Modigliani : faktor
sosial ekonomi sangat mmpengaruhi pola konsumsi. Nol
tahun – berpenghasilan : disaving (berkonsumsi tetapi
tidak menghasilkan pendapatan); usia sudah bekerja :
saving; usia tidak lagi bekerja : disaving
 Teori Konsumsi Dengan Hipotesis Pendapatan Relatif
(Relatif Income Hypotesis) oleh James Duesenberry :
pengeluaran konsumsi suatu rumah tangga sangat
tergantung pada posisi rumah tangga tersebut pada
masyarakat disekelilingnya. Apabila konsumen senantiasa
melihat pola konsumsi tetangganya yang lebih kaya, maka
ada efek demontrasi (demontrasi effect). Tetapi peniruan
pola konsumsi ini harus dianalisis dengan melihat
kedudukan relatif rumah tangga tersebut pada masyarakat
sekelilingnya
Contoh : jika pendapatannya lebih besar dari masyarakat
sekelilingnya maka konsumsinya lebih sedikit dan
tabungan akan lebih banyak Tapi jika pendapatan lebih
rendah dibandingkan masyarakat, maka pengeluaran
konsumsi lebih besar dibandingkan tabungannya
Suatu pola konsumsi yang terjadi dalam jumlah tertentu
(pendapatan tertinggi yang pernah dicapai) akan sulit
untuk dikurangi pada saat pendapatan turun
 Teori Konsumsi Dengan Hipotesis Pendapatan
Permanen (Permanent Income Hypothesis) oleh M
Friedman : pendapatan yang diterima masyarakat
dapat dibagi menjadi 2 yaitu : (1) pendapatan
permanen (gaji, upah) dan (2) pendapatan sementara
(kekayaan manusia dan non manusia). Konsumsi juga
terbagi 2 yaitu: 1) konsumsi permanen (direncanakan)
dan 2) konsumsi transitory (tidak direncanakan)
Contoh kasus
 Pada tingkat pendapatan 500.000 konsumsinya 400.000. Ketika
pendapatan naik menjadi 1.000.000 konsumsinya juga naik
menjadi 600.000. bagaimana fungsi konsumsi yang terbentuk?

Jawab :
 Fungsi konsumsi adalah : C = a + bY
Mencari nilai a dan b 

 MPC = ∆C/∆Y = 200.000/500.000 = 0,4  b =0,4


 APC = C/Y = 400.000/500.000 = 0,8
 a = (APC – MPC) x Yd = 0,4 x 500.000 = 200.000
 Maka C = 200.000 + 0,4Y
Latihan Soal
 Apakah yang dimaksud Demonstration Effect?
Berikan contoh!
 Berdasarkan salah satu teori konsumsi, seseorang yang
mengalami penurunan pendapatan sulit menurunkan
pengeluaran konsumsinya. Apakah ini ada kaitan
dengan praktik korupsi? Jelaskan!
 Apa perbedaan pola konsumsi di negara maju dan di
negara berkembang? Mengapa?
 Selesaikan soal latihan hal 76 no : 1 dan 3

Anda mungkin juga menyukai