Anda di halaman 1dari 9

PENANGANAN TINDAK PIDANA

NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH


ANAK MELALUI PROSES DIVERSI

Sudirman Agus
Penggunaan hukum pidana sebagai sarana penanggulangan kejahatan
termasuk penanggulangan penyalahgunaan narkotika, sedang mendapat
sorotan tajam sekaligus menjadi topik perdebatan konseptual yang
panjang.
Meski perdebatan koseptual tersebut masih melahirkan pro dan kontra
terhadap penggunaan hukum pidana sebagai sarana penanggulangan
kejahatan.

Latar Belakang

2
Pada kenyataan, terdapat kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anak
berproses ke tingkat penuntutan oleh kejaksaan hingga ke proses
pemeriksaan di pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari contoh kasus
narkotika pada anak yang diperiksa olh Pengadilan Negeri Tenggarong,
yang mana Pengadilan Negeri Tenggarong melalui surat Penetapan Nomor
1/Pen.Div/2021/PN Trg Jo. Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2021/PN Trg, telah
menetapkan menberhentikan pemeriksaan perkara anak pelaku atas
nama Ahmad Reyza Bin Ariyudi; yang berumur 16 tahun.

Dalam kasus ini Ahmad Reyza Bin Ariyudi dan dijerat pasal 112 ayat (1)
dan pasal 131 Undang-Undang 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dalam
kasus ini hakim memperhatikan ketentuan pasal 12, pasal 52 ayat (5)
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak dan
Undang-Udang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain dalam penetapan kasus ini.
Latar Belakang

3
Matrix 1
1 1

Bagaimana pelaksanaan diversi terhadap anak pelaku Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana
RUMUSAN MASALAH

tindak pidana narkotika berdasarkan Undang-Undang penerapan diversi terhadap anak pelaku tindak pidana
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana narkotika berdasarkan Undang-Undang Nomor 11
Anak Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

2 2

Bagaimana seharusnya pengaturan diversi terhadap Untuk mengetahui dan menganilisis bagaimana
arah pelaku tindak pidana narkotika untuk masa yang seharusnya pengaturan diversi terhadap arah
akan datang pelaku tindak pidana narkotika untuk masa yang
akan datang.

TUJUAN
KEGUNAAN Dari segi teoritis akademis, penulisan ini diharapkan berguna bagi
penggunaan teori ilmu hukum, penajaman dan akualitas ilmu hukum
pidana lebih khusus mengenai penerapan diversi berdasarkan
TEORITIS Undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak
(studi diversi sebagai alternatif penanganan anak pelaku tindak
pidana).

Secara praktis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan


PRAKTIS masukan yang berarti bagi penulis secara pribadi karena penelitian ini
sangan bermanfaatdalam menambah keterampilan guna melakukan
penelitian hukum.

5
Teori Negara Kesejahteraan

Teori Kepimidanaan

KERANGKA TEORITIS
Pengertian Penerapan

Pengertian Diversi

KERANGKA KONSEPTUAL Tindak Pidana Narkotika


Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan penyelesaian perkara
anak yang berhadapan dengan hukuk, mulai dari tahap penyelidikan
sampai dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sitem Peradilan Pidana Anak pasal
1 ayat (1).

Istilah sistem peradilan pidana anak merupakan terjemahan dari istilah


The Juvenile Justice System, yaitu suatu istilah yang digunakan sedefinisi
dengan sejumlah institusi yang tergabung dengan pengadilan yang
meliputi polisi, Jaksa Penuntut Umum dan penasehat hukum, lembaga-
lembaga pengawasan, pusat-pusat penahanan anak, dan fasilitas-fasilitas
pembinaan anak.

Sistem Peradilan
Pidana Anak

8
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai