Anda di halaman 1dari 10

STUDI PADA PUTUSAN PERADILAN PERIKANAN

NOMOR: 1/PID.SUS-PRK/2020/PN.RAN
TERKAIT EFEKTIFITAS PENEGAKAN HUKUM
TERHADAP TINDAK PIDANA PERIKANAN
DIPERAIRAN INDONESIA OLEH WARGA
NEGARA ASING

NAMA MAHASISWA : LUCKY SATRIO


NIM : 2220200025
Latar Belakang

Indonesia menyimpan potensi kekayaan sumber daya laut yang sangat besar
sehingga menjadi salah satu negara yang diperhitungkan oleh negara-negara dunia.
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Berdasarkan Konstitusi, maka segenap kekayaan sumber daya laut tersebut
harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat umum dan disaat yang sama pula kelestariannya tetap
terjaga.
Rumusan Masalah

• Apa saja peraturan-peraturan yang mengatur mengenai tindak pidana


perikanan?
• Bagaimanakah implementasi peraturan tindak pidana perikanan?
• Bagaimanakah cara optimalisasi penegakan peraturan tindak pidana
perikanan dalam persfektif kesejahteraan rakyat?
• Apa saja faktor-faktor yang mendukung penegakan peraturan tindak
pidana perikanan?
Tujuan dan Manfaat

1 Tujuan 2 Kegunaan

• Untuk mengetahui peraturan-


peraturan yang mengatur • Secara Teoritis
mengenai tindak pidana Untuk menambah wawasan karya
ilmiyah dibidang hukum pidana serta
perikanan. memberikan tambahan wawasana bagi
• Untuk mengetahui bagaimana akademisi dibidang hukum pidana.
implementasi peraturan tindak Untuk memberikan masukan bagi para
pidana perikanan. pihak yang membutuhkan data atau
• Untuk mengetahui cara pengetahuan hukum khususnya dalam
optimalisasi penegakan penegakan hukum pidana terhadap
peraturan tindak pidana kejahatan illegal fishing.
• Secara Praktis
perikanan dalam persfektif Untuk para praktisi hukum, diharapkan
kesejahteraan rakyat. dapat memahami justifikasi perumusan
• Untuk mengetahui faktor-faktor sanksi pidana terhadap pelaku
yang mendukung penegakan kejahatan perikanan yang dilakukan
peraturan tindak pidana oleh warga negara asing.
perikanan.
Kerangka Teoritis

Efektifnya menanggulangi kejahatan illegal fishing dengan menggunakan


sarana hukum pidana dapat dikatakan berkaitan dengan kebijakan hukum
pidana dalam pembentukan (formulasi) Undang-Undang perikanan. Karena
suatu peraturan Undang-Undang dapat berpengaruh terhadap efektifitas
praktik penegakan hukum di lapangan.

Pengertian penanggulangan kejahatan menurut Mardjono Reksodiputro


adalah usaha untuk mengendalikan kejahatan agar berada dalam batas-batas
toleransi masyarakat. Kebijakan penanggulangan kejahatan atau yang biasa
dikenal dengan istilah politik kriminal dapat meliputi ruang lingkup yang
cukup luas.
Ruang Lingkup Criminal
Policy

1. Penerapan hukum pidana (criminal law application)


2. Pencegahan tanpa pidana (prevention without punishment)
3. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan
pemidanaan lewat mass media (influencing views of society on crime
and punishment/mass media)
Kerangka Konseptual

A. Kebijakan Hukum Pidana

Suatu usaha rasional untuk menanggulangi kejahatan dengan menggunakan


sarana hukum pidana (Undang-Undang hukum pidana). Kebijakan hukum
pidana atau yang disebut dengan politik hukum pidana dapat ditinjau dari
sudut politik hukum dan politik kriminal.

Menurut Barda Nawawi Arief, upaya atau kebijakan untuk melakukan


pencegahan dan penangulangan kejahatan termasuk bidang “kebijakan
kriminal” (criminal policy). Kebijakan kriminal ini pun tidak terlepas dari
kebijakan yang lebih luas, yaitu “kebijakan sosial” (social policy) yang terdiri
dari “kebijakan/upaya-upaya untuk kesejahteraan sosial” (social welfare
policy) dan “kebijakan/ upaya-upaya untuk perlindungan masyarakat” (social
defence policy).
Kerangka Konseptual

B. Ilegal Fishing

Kegiatan penangkapan ikan yang dimaksud dengan secara illegal ialah


seperti tidak memiliki surat izin usaha perikanan dan surat izin kapal
penangkap ikan, mempergunakan sarana secara illegal, Seperti dengan
bahan peledak dan racun-racun untuk mengeruk kekayaan ikan di dalam laut
dapat berakibat merusak ekosistem dilaut seperti rusaknya terumbu karang,
matinya bibit-bibit ikan.
Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum
yang mengkonsepsikan hukum sebagai norma meliputi
nilai-nilai, hukum positif dan putusan pengadilan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai