Wiku Wedatama
NIM : 2209511101
Kelas : D
b. Alasan :
• Pemberantasan kemiskinan : UU ini dibuat untuk mengurangi tingkat kemiskinan di
Indonesia dengan memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin.
• Pemberdayaan Keluarga Miskin: Memberikan dukungan agar keluarga miskin dapat
mandiri dan memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan layanan
kesehatan.
c. Dasar Hukum : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2009: Merupakan
dasar hukum utama yang mengatur pendirian dan pelaksanaan Program Keluarga
Harapan.
d. Stakeholder :
• Pemerintah : memiliki peran dalam menyusun kebijakan, mengalokasikan anggaran,
dan mengawasi pelaksanaan PKH
• Masyarakat Miskin : keluarga miskin menjadi penerima manfaat dari PKH. Mereka
menerima bantuan dan diharapkan dapat mengambil manfaat dari program ini untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka
• Organisasi Non-Pemerintah (NGO) : mungkin turut terlibat dalam pelaksanaan
program atau memberikan dukungan dalam bentuk lainnya
• Lembaga-lembaga terkait : Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, dan lembaga
terkait lainnya juga terlibat dalam pelaksanaan program ini.
2. UU No. 41 Tahun 2014 tentang Perubahan pada PKH
a. Substansi : UU ini mengubah beberapa ketentuan dalam UU No. 18 Tahun 2009 terkait
Program Keluarga Harapan, termasuk penyesuaian terhadap besaran bantuan,
penambahan kriteria penerima manfaat, dan peningkatan kualitas layanan yang diberikan.
b. Alasan : Perubahan dalam peraturan dapat mencakup berbagai aspek, seperti penilaian
hasil pelaksanaan program, perubahan kebijakan pemerintah, atau adanya perubahan
dalam kondisi sosial dan ekonomi yang mengharuskan penyesuaian dalam pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH).