Anda di halaman 1dari 15

Kebijakan Nasional tentang

Perawatan Paliatif
Program Paliatif
Program Paliatif merupakan bentuk layanan kesehatan
yang perlu terus dikembangkan, sehingga
penatalaksanaan pasien kanker menjadi efektif dan
efisien. Buku ini diharapkan mampu memberikan
pengertian tentang prinsip Program Paliatif dan sistem
yang berlaku dalam menjalankan program tersebut.
Visi dan Misi Program Paliatif
• Visi: Mencapai kualitas hidup dan kenyamanan bagi
pasien kanker dan keluarganya serta agar pasien dapat
menghadapi akhir kehidupan yang bermartabat.
• Misi: Mengurangi penderitaan pasien dan memberikan
dukungan kepada keluarga yang mengalami kesulitan
akibat gejala fisik, gang-guan psikologis, kesulitan
sosial, dan masalah spiritual.
Tujuan Program Paliatif
• Tujuan Umum: Terselenggaranya Program Paliatif yang
terintegrasi dalam tata laksana kanker di setiap jenjang
pelayanan kesehatan di Indonesia.
• Tujuan Khusus:
– 1. Tersosialisasinya Program Paliatif pasien kanker di
semua tingkat layanan kesehatan.
– 2. Terintegrasinya Program Paliatif pasien kanker untuk
mewujudkan pelayanan paripurna.
– 3. Terlaksananya sistem rujukan Program Paliatif pasien
kanker.
Sasaran Program Paliatif
Sasaran program paliatif meliputi tenaga kesehatan
termasuk perawat dan tenaga lain yang terlibat termasuk
relawan, dan keluar-ga pasien.
Filosofi Paliatif
“Mengurangi penderitaan adalah menjadi hal yang sangat
penting dalam setiap layanan kesehatan ketika usaha
untuk mencapai kesembuhan tidak lagi
memungkinkan. Hal tersebut sangat diharapkan oleh
pasien dan keluarganya dan mereka memiliki hak untuk
mengharapkannya. Oleh karena itu, setiap tenaga
kesehatan memiliki tanggung jawab untuk
menyediakannya bila indikasi ditemukan” Derek Doyle,
1999
Perkembangan Paliatif di Indonesia
Setelah terjadi kemajuan-kemajuan dalam teknologi kedokteran, paliatif
care terpinggirkan dan diabaikan. Hal ini disebabkan oleh anggapan
bahwa kemajuan teknologi kedokteran itu mampu memperpanjang
hidup dan kehidupan manusia, meskipun tanpa mempertimbangkan
kualitas hidup penderita akibat penerapan teknologi tersebut.
Tersisihnya Perawatan Paliatif dengan filosofi dan tujuannya, tampak juga
dari berbagai kebijakan dalam bidang kesehatan yang dibuat oleh
berbagai pihak, hampir selalu terlihat: “... preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif. Hampir tidak pernah tercamtum “paliatif”. Meskipun pada
kenyataannya sering Perawatan Paliatif dibutuhkan dalam implementasi
kebijakan tersebut.
Cont...
Kebijakan untuk paliatif care telah dicanangkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Nomor 604 Tahun 1989 dan telah lebih jelas
lagi dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 812 Tahun 2007 dengan penjelasannya yang terdapat di
dalam lapiran surat keputusan tersebut.
Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini bersifat koodinatif dan
melibatkan semua unsur terkait dengan mengedepankan tim kerja
yang kuat, membentuk jaringan yang luas, inovasi tinggi, serta
layanan sepenuh hati.
Jenis kegiatan perawatan paliatif menurut
Kepmenkes Nomor 812 Tahun 2007 meliputi:

pengelolaan keluhan nyeri,


pengelolaan keluhan fisik lain,
asuhan keperawatan,
dukungan psikologis,
dukungan sosial, kultural dan spiritual,
dukungan persiapan dan selama masa duka cita
Ruang Lingkup Program Paliatif

1. Program Paliatif di Rumah Sakit (Rumah Sakit tipe A, B ,C,


dan D)
2. Program Paliati di masyarakat (Puskesmas, hospis,
perawatan di rumah)
Landasan hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 604/Menkes/SK/IX/1989 tentang Pokok-
Pokok Penanggulangan Penyakit Kanker di Indonesia;
2. Undang-undang nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1116/Menkes/SK/ /VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1479/Menkes/SK/ /X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak Menular Terpadu;
6. Undang-undang nomor 29 tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 430/Menkes/SK/IV/ 2007 tentang
Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker;
8. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 812/Menkes/SK/VII/ 2007 tentang
Kebijakan Perawatan Paliatif;
9. Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
10. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 144 tahun 2009, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5063);
11. Undang-undang nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit;
12. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1144/ Menkes/Per/ VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kese-hatan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK 03.01/160/I/2010 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014;
15. Undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial;
16. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
Kebijakan
Program Paliatif yang efektif akan tercapai jika didukung komitmen
pemangku kebijakan dengan pendekatan kesehatan masyarakat,
melalui:
1. Integrasi layanan paliatif dalam sistem kesehatan nasional.
2. Ketersediaan layanan professional serta pemberdayaan
masyarakat.
3. Ketersediaan sarana dan prasarana terutama untuk pengelolaan
nyeri dan gejala psikologis.
4. Aksesibilitas setiap pasien yang memerlukan program paliatif.
5. Program paliatif dilakukan mulai dari RS hingga masyarakat.
Strategi
1. Menjamin pelayanan paliatif pada institusi fasyankes.
2. Mendorong sistem pembiayaan kesehatan bagi program paliatif.
3. Menyiapkan tenaga profesional pada program paliatif.
4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam program
paliatif.
5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi dan peran
masyarakat untuk menyebarluasan informasi kepada masyarakat
tentang program paliatif.
6. Menjamin aksesibilitas masyarakat terhadap program paliatif yang
berkualitas melalui peningkatan sumber daya manusia dan
penguatan institusi serta standarisasi pelayanan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai