Anda di halaman 1dari 18

MEMBINA DAN MENINGKATKAN

KESADARAN HUKUM MASYARAKAT


DEFINISI

APAKAH
FUNGSI
HUKUM
ITU…???
TUJUAN

KESADARAN HUKUM MASYARAKAT

?
 Fungsi hukum itu melindungi
kepentingan manusia dan sesamanya
(masyarakat) terhadap ancaman bahaya
di sekelilingnya.
 tujuan hukum meliputi: kepastian
hukum (rechtszeherheid), kemanfaatan
(rechtsmatigheid) dan keadilan
(gerichtigheid).
Kesadaran hukum adalah kesadaran
yang ada pada setiap manusia tentang
apa hukum itu atau apa seharusnya
hukum itu, suatu kategori tertentu dari
hidup kejiwaan kita dengan mana kita
membedakan antara hukum dan tidak
hukum (onrecht), antara yang
seyogyanya dilakukan dan tidak
seyogyanya dilakukan (Scholten, 1954:
166) .
Manusia sejak dilahirkan sampai meninggal dari
dulu sampai sekarang, dimana mana, selalu
mempunyai kepentingan. Sepanjang sejarah,
kepentingan manusia itu selalu diancam atau
diganggu oleh bahaya yang ada disekelilingnya.

Dalam perjalanan hidupnya manusia selalu


diganggu oleh sesama manusia: pencurian,
penipuan, perkosaan, pembunuhan atau oleh
binatang, buas, atau bencana alam seperti
tsnunami,
Drastis yg bersifat insidentil dan
kejutan misalnya dg memperberat
ancaman hukuman

Tindakan/cara
apakah yang efektif
untuk meningkat
Membina kesadaran hukum
kesadaran masyarakat
hukum Penyuluhan/penerangan hukum
masyarakat?

Pendidikan hukum formal


(disekolah-sekolah)
non formal (di luar sekolah kepada
masyarakat luas)
 Untuk meningkatkan kesadaran hukum
diperlukan adanya, ketegasan thdp para
pelanggar hukum, pembinaan maupun
penyuluhan-penyuluhan dan pendidikan
hukum agar warga masyarakat benar-
benar mengetahui atau mengerti
kegunaan atau manfaat dari peraturan
hukum itu sehingga warga masyarakat
dengan suka rela mentaati dan
mematuhi peraturan hukum tersebut.
Kesadaran Hukum Masyarakat Tidak Identik Dengan
Kepatuhan Hukum Hukum Masyarakat Itu Sendiri

Kepatuhan hukum pada hakikatnya adalah KESETIAAN


seseorang (subyek hukum) terhadap hukum itu yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku yang nyata;

Kesadaran hukum masyarakat masih bersifat abstrak


belum merupakan bentuk perilaku yang nyata yang
mengakomodir kehendak hukum itu sendiri.

Kesadaran seseorang tentang hukum tidak serta


merta membuat seseorang tersebut patuh pada
hukum karena banyak indikator-indikator sosial
lainnya yang mempengaruhinya.
 Kesadaran hukum berarti kesadaran tentang apa
yang seyogianya kita lakukan atau yang
seyogianya tidak kita lakukan terutama terhadap
orang lain. Kesadaran hukum mengandung sikap
tepo seliro (toleransi);
 Tepo seliro berarti bahwa seseorang harus
mengingat, memperhatikan, memperhitungkan
dan menghormati kepentingan orang lain
terutama tidak merugikan orang lain .

(kalau saya tidak mau diperlakukan demikian oleh


orang lain, maka saya tidak boleh memperlakukan
orang lain demikian pula, sekalipun saya sepenuhnya
melaksanakan hak saya. Kalau saya tidak suka
tetangga saya berbuat gaduh di malam hari dengan
membunyikan radionya keras-keras, maka saya tidak
boleh melakukan hal demikian)
PERAN KEJAKSAAN RI DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT
 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia dalam pasal 30 ayat (3)
huruf a yang menyatakan :
“Dalam Bidang Ketertiban dan Ketentraman Umum,
Kejaksaan terus menyelenggarakan kegiatan
peningkatan kesadaran hukum masyarakat”.

 Berdasarkan Instruksi Jaksa Agung


Nomor: 001/A/J.A/2009 tanggal 2 Januari 2009,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Tugas
Penyuluhan dan Penerangan Hukum Program
Binmatkum,
 Program Pembinaan Masyarakat Taat Hukum
(Binmatkum) merupakan program untuk mewujudkan
masyarakat taat, tertib dan berbudaya hukum yang
dilakukan Kejaksaan R.I dalam rangka menjalankan
tugasnya di bidang ketertiban dan ketentraman umum,
yang dikendalikan oleh Pusat Penerangan Hukum
Kejaksaan Agung R.I. sebagai pelaksana tugas dibidang
penerangan hukum dan hubungan masyarakat.

 Selain Pencegahan yang terus dilakukan Kejaksaan R.I


di dalam menekan tingkat kriminalitas, juga
merupakan upaya preventif menyiapkan generasi muda
sedini mungkin, dng pendekatan kpd sasaran suluh
hukum pelajar & mahasiswa untuk mempunyai tingkat
pengetahuan hukum yg cukup, sehingga memiliki
kesadaran hukum & kelak akan menjadi generasi
penerus yang lebih mempunyai ciri khas dalam
berbudaya hukum.
Kegiatan pokok yang Dilakukan
dalam
Program Binmatkum

1. Kegiatan Penyuluhan Hukum


2. Kegiatan Penerangan Hukum
3. Kegiatan Pos Pelayanan Hukum dan
Penerimaan Pengaduan Masyarakat

Program Binmatkum dilaksanakan di


Kejati, Kejari dan Cabjari di seluruh Indonesia
di bawah Pusat Penerangan Hukum
Kejaksaan Agung Republik Indonesia
sebagai pengendali kegiatan
1. Penyuluhan Hukum ialah suatu
kegiatan penyampaian materi
hukum/materi perundang-undangan
yang terencana dan terorganisir yang
pada umumnya dilaksanakan terhadap
masyarakat pedesaan, petani, buruh,
nelayan atau masyarakat berpendidikan
rendah, agar mereka mengetahui,
memahami danmelaksanakan
ketentuan-ketentuan yang terkandung
dalam berbagai peraturan perundang-
undangan.
2. Penerangan Hukum ialah suatu kegiatan
penyampaian materi hukum/materi
perundangan-undangan yang terencana dan
terorganisir dilaksanakan terhadap aparatur
Negara, organisasi masyarakat,tokoh-tokoh
masyarakat dan lain-lain, yang pada umumnya
berada di perkotaan atau masyarakat
berpendidikan tinggi, agar mereka
mengetahui, memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam
berbagai peraturan perundang-undangan.
3.Pos Pelayanan Hukum dan Pengaduan
Masyarakat adalah forum dan bentuk
kegiatan Penyuluhan Hukum dan
Penerangan Hukum Program
Binmatkum guna menampung serta
memberikan pemecahan permasalahan
di bidang hukum, serta
laporan/pengaduan yang disampaikan
oleh masyarakat
1. MELAKUKAN SOSIALISASI
DAN PEMBINAAN
KESADARAN HUKUM
SAMPAI KE TINGKAT
MASYARAKAT DI
PEDESAAN;
UPAYA-UPAYA 2. MELAKUKAN KOORDINASI
KE DEPAN LINTAS SEKTOR TERKAIT,
GUNA MENINGKATKAN
KESADARAN DAN
KAPATUHAN HUKUM;
3. MENEGAKKAN
PERATURAN
PERUNDANGAN.

17
SEKIAN
TERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai