Anda di halaman 1dari 3

A.

Menghargai Upaya Perlindungan HAM

Upaya perlindungan HAM telah diupayakan, baik oleh pemerintah, warga negara, maupun kelompok
masyarakat. Bentuk-bentuk perlindungan HAM tersebut secara umum dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
1. Perilaku individu atau warga negara dalam kehidufpan sehari-hari. Misalnya, menghargai
orang lain, memberi kepada seseorang sesuai haknya, menegakkan kebenaran dan keadilan,
serta menyantuni korban bencana.
2. Peraturan hukum yang dibentuk pemerintah. Peraturan ini dalam bentuk undang-undang,
deklarasi, atau ketentuan tentang HAM. Misalnya, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
undang-undang perlindungan anak, undang-undang jaminan kemerdekaan mengemukakan
pendapat di muka umum, undang-undang perlindungan terhadap perempuan, dan undang-undang
ketenagakerjaan.
3. Lembaga HAM, baik yang dibentuk pemerintah maupun swadaya masyarakat. Misalnya
Komnas HAM, Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Palang Merah Indonesia, Kontras (Komisi
Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Panti Asuhan, dan Gerakan Orang Tua Asuh.

Banyaknya lembaga perlindungan HAM yang dibentuk masyarakat, sebenarnya menunjukan betapa
antusiasnya (semangatnya) masyarakat dalam mendukung perlindungan HAM di Tanah Air. Namun
demikian, keberhasilan perlindungan HAM sangat ditentukan oleh masyarakat dan para penyelenggara
negara.

Keberhasilan dalam upaya perlindungan HAM sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. Artinya,
setiap warga negara harus mendukung, bahkan ambil bagian dalam upaya perlindungan HAM. Berikut
berbagai sikap positif yang dapat dilakukan oleh warga negara dalam upaya perlindungan HAM.
1. Menghindari tindakan sewenang-wenang, baik kepada orang lain maupun kepada
kelompok masyarakat lain.
2. Berpartisipasi dalam meyebarluaskan peraturan tentang HAM kepada masyarakat. Hal ini
sangat penting mengingat tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap hak asasi manusia
masih sangat beragam, justru sebagian besar kurang adanya kepeduliaan terhadap masalah HAM.
Dengan demikian, diharapkan seluruh lapisan masyarakat memahami, menghayati, dan
melaksanakan peraturan tentang HAM.
3. Mengajukan usulan dan saran mengenai perumusan kebijakan publik yang berkaitan
dengan HAM, baik kepada pemerintah daerah maupun tingkat pusat.
4. Secara sukarela atau bersama-sama mendukung pemerintah dan lembaga sosial dalam
memberi bantuan kemanusiaan.

Keberhasilan dalam upaya perlindungan HAM akan mengurangi terjadinya pelanggaran HAM yang terjadi
dalam masyarakat. Pada akhirnya, kemanfaatan akan dirasakan bersama, yaitu hidup yang tenteram dan
damai sejalan dengan tujuan dan cita-cita bersama dalam hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.

B. Menghargai Upaya Penegakan HAM

Dalam upaya penegakan HAM peran korban dan saksi sangat menentukan. Oleh karena itu, mereka perlu
memperoleh jaminan keamanan. Bagaimanakah jaminan terhadap para korban dan saksi yang berupaya
menegakkan HAM? Dalam rangka memperoleh kebenaran faktual, maka para korban dan saksi dijamin
perlindungan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak manapun.
Kemudian, untuk memenuhi rasa keadilan maka bagi setiap korban pelanggaran hak asasi manusia yang
berat berhak memperoleh ganti rugi oleh negara (kompensasi), ganti rugi oleh pelaku atau pihak ketiga
(restitusi), pemulihan pada kedudukan semula, seperti nama baik, jabatan, kehormatan atau hak-hak lain
(rehabilitasi).

Kegiatan seperti apa yang dapat digolongkan sebagai menghargai upaya penegakan HAM? Secara
sederhana ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan kegiatan yang dapat digolongkan (dikategorikan)
menghargai upaya penegakan HAM adalah setiap sikap dan perilaku yang positif untuk mendukung upaya-
upaya menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM baik melalui jalur hukum maupun melalui jalur
politik, seperti KKR, pemberian rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi.

Beberapa contoh kegiatan yang dapat dimasukkan menghargai upaya penegakan HAM, antara lain:
1. Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM.
2. Mendukung para korban untuk memperoleh restitusi maupun kompensasi serta
rehabilitasi.
3. Tidak menganggu jalannya persidangan HAM di Pengadilan HAM.
4. Memberikan informasi kepada aparat penegak hukum dan lembaga-lembaga HAM jika
terjadi pelanggaran HAM.
5. Mendorong untuk dapat menerima cara rekonsilisasi melalui KKR jika melalui Peradilan
HAM mengalami jalan buntu, demi menghapus dendam yang berkepanjangan yang dapat
menghambat kehidupan yang damai dan harmonis dalam bermasyarakat.

Menghargai upaya Perlindungan HAM dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan yang dapat mencegah
terjadinya pelanggaran HAM. Kegiatan yang dapat dimasukkan dalam upaya perlindungan HAM, di
antaranya:
1. Kegiatan yang mendorong agar negara dapat mencegah kegiatan yang dapat
menimbulkan kesengsaraan rakyat.
2. Mensejahterakan rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
3. Bertindak sesuai peraturan yang berlaku.
4. Mempelajari peran lembaga perlindungan HAM.
-
Daftar Pustaka:
 Rahmawati, Yuyun dan Dodi Permana Ditra. 2015. Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VII
Semester 2. Depok: Arya Duta.

Anda mungkin juga menyukai