Anda di halaman 1dari 16

Akuntansi Mudharabah

Rizky Hariyadi, M.Acc


Klasifikasi Mudharabah Berdasarkan PSAK 105

• Mudharabah Muthlaqah: investasi tidak terikat


• Mudharabah Muqayyadah: ada batasan kepada pengelola
• Mudharabah Musytarakah: pengelola dana menyertakan modal
dalam investasi
Prinsip Pembagian Hasil Usaha
• Prinsip bagi laba (profit sharing)
Misal nisbah 30:70 dari laba Rp.100.000,00
Pemilik dana: 30% x Rp.100.000,00 = Rp.30.000,00
Pengelola dana: 70% x Rp.100.000,00 = Rp.70.000,00
• Prinsip bagi hasil ( laba bruto/gross profit)
Misal nisbah 30:70 dari laba bruto Rp.300.000,00
Pemilik dana: 30% x Rp. 300.000,00 = Rp. 90.000,00
Pengelola dana: 70% x Rp. 300.000,00 = Rp. 210.000,00
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi
Mudharabah
• Bank Syariah Kaffah (BSK) menyetujui pemberian fasilitas mudharabah Muthlaqah PT Syamil
yang bergerak di bidang bengkel mobil dengan kesepakatan sbb:
• Plafond : Rp.500.000.000,00
• Objek bagi hasil : Laba kotor (gross profit sharing)
• Nisbah : 80% PT Syamil, 20% BSK
• Jangka waktu : 10 bulan (jatuh tempo 1 April 2020)
• Biaya administrasi : Rp.5.000.000 (dibayar saat akad ditandatangani)
• Pelunasan : Pengembalian pokok di akhir periode
• Keterangan : Modal dari BSK diberikan secara tunai tanggal 10 Juni 2019. Pelaporan dan
pembayaran bagi hasil oleh nasabah dilakukan setiap tanggal 10 mulai bulan September
Pada Saat Penandatanganan Akad
• Pada tanggal 1 Juni 2019, BSK harus membuat jurnal:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
1/6/19 Pos lawan kewajiban komitmen 500.000.000
administrasi pembiayaan
Kewajiban komitmen 500.000.000
administrasi pembiayaan
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
1/6/19 Kas/rekening nasabah 5.000.000
Pendapatan administrasi 5.000.000
Penyerahan Pembiayaan Mudharabah
• Pada tanggal 10 Juni 2019, BSK melakukan pencairan dana ke nasabah sebesar Rp.500.000.000,00.
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
10/6/19 Kewajiban komitmen 500.000.000
administrasi pembiayaan
Pos lawan kewajiban komitmen 500.000.000
administrasi pembiayaan

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


10/6/19 Pembiayaan mudharabah 500.000.000
Kas/Rekening nasabah 500.000.000
Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah
• Apabila penerimaan bagi hasil dilakukan pada tanggal yang sama dengan
tanggal pelaporan. Contoh: Laba bruto Bulan Juni adalah Rp.2.000.000,00
(nisbah bagi hasil Bank Syariah adalah 20%). Pelaporan pada tanggal 10 Juli
adalah:
Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
10/7/2019 Kas/rekening nasabah 400.000
Pendapatan bagi hasil mudharabah 400.000
Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah
• Apabila penerimaan bagi hasil dilakukan pada tanggal yang berbeda dengan
tanggal pelaporan. Contoh: Laba bruto Bulan Juni adalah Rp.2.000.000,00
(nisbah bagi hasil Bank Syariah adalah 20%) dan bagi hasil pada tanggal 10
Agustus. Pelaporannya adalah:
Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
10/7/2019 Piutang pendapatan bagi hasil 400.000
mudharabah
Pendapatan bagi hasil mudharabah 400.000
Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah
• Bagi hasil pada tanggal 10 Agustus adalah:
Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
10/8/2019 Kas/rekening nasabah 400.000
Piutang pendapatan bagi 400.000
hasil mudharabah
Pada Saat Akad Berakhir
• Apabila nasabah mampu mengembalikan modal mudharabah
Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
1/4/2020 Kas/rekening nasabah 500.000.000
Pembiayaan mudharabah 500.000.000

• Apabila nasabah tidak mampu mengembalikan modal mudharabah


Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)

1/4/2020 Piutang mudharabah – jatuh 500.000.000


tempo
Pembiayaan mudharabah 500.000.000
Pembiayaan Mudharabah Dengan
Menggunakan Aset NonKas
• Nilai wajar aset nonkas sama dengan nilai tercatatnya. Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki
peralatan pompa bensin dengan nilai buku Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan
akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00. Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan
nilai Rp.100.000.000,00.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembiayaan mudharabah (nilai 100.000.000
wajar)
Akumulasi penyusutan 10.000.000
Aset nonkas (harga 110.000.000
perolehan)
Nilai Wajar Aset NonKas Lebih Tinggi Dari
Nilai Tercatatnya
• Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki peralatan pompa bensin dengan nilai buku
Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00.
Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan nilai Rp.105.000.000,00.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembiayaan mudharabah (nilai 105.000.000
wajar)
Akumulasi penyusutan 10.000.000
Aset Nonkas (harga 110.000.000
perolehan)
Keuntungan tangguhan 5.000.000
Nilai Wajar Aset NonKas Lebih Rendah Dari
Nilai Tercatatnya
• Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki peralatan pompa bensin dengan nilai buku
Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00.
Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan nilai Rp.95.000.000,00.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembiayaan mudharabah (nilai 95.000.000
wajar)
Akumulasi penyusutan 10.000.000
Kerugian 5.000.000
Aset nonkas (harga 110.000.000
perolehan)
Kerugian Usaha Mudharabah
• Kerugian disebabkan bukan karena kelalaian pengelola. Misal kerugian
karena virus corona Rp.50.000.000,00
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Beban kerugian mudharabah 50.000.000
Cadangan kerugian 50.000.000
pembiayaan mudharabah
Jurnal Pengembaliaan Saat Jatuh Tempo
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas/rekening nasabah 450.000.000

Cadangan kerugian mudharabah 50.000.000

Pembiayaan mudharabah 500.000.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai