• Mudharabah Muqayyadah: ada batasan kepada pengelola • Mudharabah Musytarakah: pengelola dana menyertakan modal dalam investasi Prinsip Pembagian Hasil Usaha • Prinsip bagi laba (profit sharing) Misal nisbah 30:70 dari laba Rp.100.000,00 Pemilik dana: 30% x Rp.100.000,00 = Rp.30.000,00 Pengelola dana: 70% x Rp.100.000,00 = Rp.70.000,00 • Prinsip bagi hasil ( laba bruto/gross profit) Misal nisbah 30:70 dari laba bruto Rp.300.000,00 Pemilik dana: 30% x Rp. 300.000,00 = Rp. 90.000,00 Pengelola dana: 70% x Rp. 300.000,00 = Rp. 210.000,00 Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi Mudharabah • Bank Syariah Kaffah (BSK) menyetujui pemberian fasilitas mudharabah Muthlaqah PT Syamil yang bergerak di bidang bengkel mobil dengan kesepakatan sbb: • Plafond : Rp.500.000.000,00 • Objek bagi hasil : Laba kotor (gross profit sharing) • Nisbah : 80% PT Syamil, 20% BSK • Jangka waktu : 10 bulan (jatuh tempo 1 April 2020) • Biaya administrasi : Rp.5.000.000 (dibayar saat akad ditandatangani) • Pelunasan : Pengembalian pokok di akhir periode • Keterangan : Modal dari BSK diberikan secara tunai tanggal 10 Juni 2019. Pelaporan dan pembayaran bagi hasil oleh nasabah dilakukan setiap tanggal 10 mulai bulan September Pada Saat Penandatanganan Akad • Pada tanggal 1 Juni 2019, BSK harus membuat jurnal: Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) 1/6/19 Pos lawan kewajiban komitmen 500.000.000 administrasi pembiayaan Kewajiban komitmen 500.000.000 administrasi pembiayaan Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) 1/6/19 Kas/rekening nasabah 5.000.000 Pendapatan administrasi 5.000.000 Penyerahan Pembiayaan Mudharabah • Pada tanggal 10 Juni 2019, BSK melakukan pencairan dana ke nasabah sebesar Rp.500.000.000,00. Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) 10/6/19 Kewajiban komitmen 500.000.000 administrasi pembiayaan Pos lawan kewajiban komitmen 500.000.000 administrasi pembiayaan
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
10/6/19 Pembiayaan mudharabah 500.000.000 Kas/Rekening nasabah 500.000.000 Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah • Apabila penerimaan bagi hasil dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal pelaporan. Contoh: Laba bruto Bulan Juni adalah Rp.2.000.000,00 (nisbah bagi hasil Bank Syariah adalah 20%). Pelaporan pada tanggal 10 Juli adalah: Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp) 10/7/2019 Kas/rekening nasabah 400.000 Pendapatan bagi hasil mudharabah 400.000 Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah • Apabila penerimaan bagi hasil dilakukan pada tanggal yang berbeda dengan tanggal pelaporan. Contoh: Laba bruto Bulan Juni adalah Rp.2.000.000,00 (nisbah bagi hasil Bank Syariah adalah 20%) dan bagi hasil pada tanggal 10 Agustus. Pelaporannya adalah: Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp) 10/7/2019 Piutang pendapatan bagi hasil 400.000 mudharabah Pendapatan bagi hasil mudharabah 400.000 Penerimaan Bagi Hasil Mudharabah • Bagi hasil pada tanggal 10 Agustus adalah: Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp) 10/8/2019 Kas/rekening nasabah 400.000 Piutang pendapatan bagi 400.000 hasil mudharabah Pada Saat Akad Berakhir • Apabila nasabah mampu mengembalikan modal mudharabah Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp) 1/4/2020 Kas/rekening nasabah 500.000.000 Pembiayaan mudharabah 500.000.000
• Apabila nasabah tidak mampu mengembalikan modal mudharabah
Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
1/4/2020 Piutang mudharabah – jatuh 500.000.000
tempo Pembiayaan mudharabah 500.000.000 Pembiayaan Mudharabah Dengan Menggunakan Aset NonKas • Nilai wajar aset nonkas sama dengan nilai tercatatnya. Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki peralatan pompa bensin dengan nilai buku Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00. Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan nilai Rp.100.000.000,00.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembiayaan mudharabah (nilai 100.000.000 wajar) Akumulasi penyusutan 10.000.000 Aset nonkas (harga 110.000.000 perolehan) Nilai Wajar Aset NonKas Lebih Tinggi Dari Nilai Tercatatnya • Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki peralatan pompa bensin dengan nilai buku Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00. Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan nilai Rp.105.000.000,00.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembiayaan mudharabah (nilai 105.000.000 wajar) Akumulasi penyusutan 10.000.000 Aset Nonkas (harga 110.000.000 perolehan) Keuntungan tangguhan 5.000.000 Nilai Wajar Aset NonKas Lebih Rendah Dari Nilai Tercatatnya • Contoh: pada tanggal 10 Agustus, BSK memiliki peralatan pompa bensin dengan nilai buku Rp.100.000.000,00 (harga perolehan Rp.110.000.000,00 dan akumulasi penyusutan Rp.10.000.000,00. Kemudian diserahkan kepada PT Syamil dan dihargai dengan nilai Rp.95.000.000,00.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Pembiayaan mudharabah (nilai 95.000.000 wajar) Akumulasi penyusutan 10.000.000 Kerugian 5.000.000 Aset nonkas (harga 110.000.000 perolehan) Kerugian Usaha Mudharabah • Kerugian disebabkan bukan karena kelalaian pengelola. Misal kerugian karena virus corona Rp.50.000.000,00 Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp) Beban kerugian mudharabah 50.000.000 Cadangan kerugian 50.000.000 pembiayaan mudharabah Jurnal Pengembaliaan Saat Jatuh Tempo Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)