Anda di halaman 1dari 2

KOMPAS.

com - Setiap negara termasuk Indonesia penting untuk menjalin hubungan


dengan internasional. Karena hubungan tersebut memiliki keuntungan bagi suatu
negara dan berdampak pada kesejahteraan rakyatnya. Bahkan bisa ikut serta dalam
pengambilan kebijakan internasional. Bangsa Indonesia memiliki peran dalam
hubungan internasional yang sudah terjalin. Peran Indonesia di internasional tidak
hanya mencakup satu bidang saja melainkan berbagai bidang, seperti politik,
pendidikan, kesehatan, maritim maupun pangan. 

Peran Indonesia di internasional

Hubungan internasional merupakan kerjasama antara kedua negara sebagai upaya


untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatan. Hampir tiap negara memiliki hubunga
internasional, salah satu Indonesia. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
hubungan internasional studi tentang hubungan negara satu sama lain dan dengan
organisasi internasional. Hubungan internasional sudah muncul pada awal abad ke-
20. Itu terjadi ketika sebagian besar negara di Barat dan khususnya Amerika Serikat
tumbuh dalam kekuasaan dan pengaruh.

Ada beberapa peran Indonesia dalam hubungan internasional, yakni:

ASEAN (Association of South East Asian Nations)


Indonesia sebagai salah satu pelopor berdirinya ASEAN yang merupakan organisasi
kerjasama regional di bidang ekonomi dan geo-politik di kawasan Asia Tenggara.
Dilansir situs Kementerian Luar Negari (Kemenlu), hubungan dan kerja sama
eksternal ASEAN dengan mitra wicaranya dikembangkan melalui prinsip hubungan
persahabatan dan saling menguntungkan dengan berbagai negara, organisasi sub
kawasan, organisasi kawasan dan organisasi internasional. Sifat politik Indonesia
adalah bebas dan aktif. Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sementara aktif
artinya turut serta dalam mengupayakan perdamaian dunia. Dalam Deklarasi
Bangkok 1967 disebutkan bahwa pembentukan ASEAN adalah mewujudkan
perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asie Tenggara. Lebih dari itu,
ASEAN bertujuan untum memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat denga
organisasi. ASEAN ddidirikan berdasarkan deklarasi bangkok ada 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand. Jumlah anggota ASEAS saat ada 10 negara.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)

Peran Indonesia dalam hubungan internasional juga tergabung dalam Persatuan


Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia aktif dan ikut andil dalam menjaga perdamaian
dunia. Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB Bahkan saat ini Indonesia mampu masuk
dalam struktur anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020
bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia, dan Republik Dominika. Keanggotaan
tersebut merupakan yang keempat bagi Indonesia. Sebelumnya menjadi anggota
tidak tetap DK PBB pada 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008

. Hubungan bilateral dan multiteral


Indonesia juga menjalin hubungan bilateral dan multiteral dengan beberapa negara.
Hubungan Indonesia dengan negara-negara lain sudah dimulai sejak Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dalam menjalin kerja sama
tersebut, Indonesia senantiasa mempromosikan bentuk kehidupan masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati. Tidak mencampuri urusan dalam
negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan
mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan keputusan. Sejauh ini
Indonesia sudah menjalin kerjasama bilateral dengan 162 negara serta satu teritori
khusus yang berupa non-self governing territory. Baca juga: Jokowi Ingin Tingkatkan
Hubungan Indonesia dengan Negara Pasifik Selatan Negara-negara mitra kerjasama
Indonesia terbagi dalam delapan kawasan di Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan
Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan
Karibia, Eropa Barat, dan Eropa Tengah dan Timur.

Gerakan Non Blok (GNB)

Gerasan Non Blok (GNB) menempati posisi khusus dalam politik luar negeri
Indonesia. Karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB.
Bagi Indonesia, GNB sangat penting. Karena tidak sekedar dari peran selama ini
dikontribusikan. Tapi juga mengingat prinsip dan tujuan GNP yang merupakan
refleksi dari perjuangan dan tujuan kebangsaan Indonesia yang tertuang dalam UUD
1945.

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas


berbagai masalah yang dihadapi umat Islam. Tujuan pembentukan OKI untuk
meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja
sama antar negara anggota. Kemudian mendukung perdamaian dan keamanan
internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam. Membantu perjuangan
pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai