Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SALWA ANISA APRILIANI

NPM : 1910104064
PRODI : K1 S1 AKUNTANSI
MATKUL : ANALISA LAPORAN KEUANGAN

TUGAS PERTEMUAN 14
STUDI KASUS ARTIKEL
1. Latar belakang kenapa perusahaan melakukan konsolidasi!
Jawab: Terdapat tiga hal yang melatarbelakangi sebuah perusahaan melakukan konsolidasi.
Pertama, adanya praktik impor jasa reasuransi yang berlebihan. Kedua, kapasitas reasuransi di
Indonesia yang belum dioptimalkan. Ketiga, dibutuhkannya kerja sama yang lebih erat dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam jangka panjang. Alasan keempat
perusahaan dalam artikel tersebut melakukan konsolidasi adalah karena besarnya nilai IPR
setelah keempat perusahaan tersebut melakukan konsolidasi. Setelah konsolidasi kapasitas IPR
mampu menampung 60% treaty.

2. Tujuan perusahaan konsolidasi!


Jawab: Tujuan utama yang diharapkan perusahaan dalam melakukan konsolidasi adalah
memperbesar skala perusahaan. Dengan adanya penggabungan yang dilakukan perusahaan
maka tentunya akan menguntungkan semua pihak yang melakukan konsolidasi. Hal ini karena
perusahaan yang melakukan konsolidasi akan memiliki kesempatan lebih besar untuk
berkembang serta memperkuat daya saing perusahaan. Tujuan berikutnya yang ingin diraih oleh
perusahaan yang melakukan konsolidasi adalah meningkatkan efesiensi kinerja dalam sebuah
perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena dengan melakukan peleburan, dua atau lebih perusahaan
tersebut akan bergabung menjadi satu. Selain itu, dengan dilakukannya konsolidasi maka jumlah
pesaing yang ada dalam pasar akan mengalami pengurangan sekaligus meningkatkan profit yang
diperoleh perusahaan yang melakukan konsolidasi. Tujuan lainnya perusahaan melakukan
konsolidasi adalah mudahnya melakukan diversifikasi terkait produk, baik berupa barang atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.

3. Bagaimana proses konsolidasi tersebut, apakah ada masalah? Jika ada bagaimana
penyelesaiannya!
Jawab: Adapun ciri-ciri perusahaan yang melakukan konsolidasi yaitu jika terdapat perusahaan
yang meleburkan diri tersebut bubar tanpa proses likuidasi. Kemudian perusahaan baru yang
terbentuk dari hasil peleburan harus memperoleh status badan hukum yang baru. Selain itu
rancangan konsolidasi dan konsep akta konsolidasi harus disetujui oleh RUPS pada tiap-tiap
perseroan. Kemudian konsep akta konsolidasi yang telah disetujui oleh RUPS akan dituangkan
dalam akta konsolidasi yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya
perusahaan hasil konsolidasi akan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkan
keputusan menteri tentang perusahaan yang meleburkan diri tanpa proses likuidasi. Lalu aktiva
dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri akan beralih ke perusahaan baru hasil konsolidasi
sesuai dengan titel umum.
4. Simpulan yg mencakup hasil akhir dari konsolidasi tersebut!
Jawab: Konsolidasi secara harfiah dapat dimengerti penggabungan dua usaha atau lebih, dengan
cara mendirikan usaha baru, namun membubarkan usaha lama tanpa melikuidasinya terlebih
dahulu. Contoh dari perusahaan yang melakukan konsolidasi di Indonesia yaitu penggabungan
dari perusahaan sejenis antara Trans TV dengan Trans 7 dimana keduanya telah telah menjadi
televisi swasta nasional dibawah naungan Trans.corp. Selain perusahaan yang bergerak dalam
bidang media, terdapat juga perusahaan reasuransi yang melakukan konsolidasi kapasitas atau
joint-capacity (JC) dalam menjalankan transaksi reasuransi di Indonesia. Keempat perusahaan
yang melakukan konsolidasi tersebut adalah PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT
Reasuransi Nasional Indonesia, PT Tugu Reasuransi Indonesia, dan PT Maskapai Reasuransi
Indonesia. Alasan keempat perusahaan tersebut melakukan konsolidasi adalah besarnya nilai IPR
setelah keempat perusahaan tersebut melakukan konsolidasi. Setelah konsolidasi kapasitas IPR
mampu menampung 60% treaty. Selain itu ada tiga hal yang melatarbelakangi konsolidasi
tersebut. Pertama, praktik impor jasa reasuransi yang berlebihan. Kedua, kapasitas reasuransi di
Indonesia belum dioptimalkan. Terakhir, dibutuhkannya kerja sama yang lebih erat dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai