A. Pengantar
Modul VII ini menjelaskan tentang pengertian dan macam-macam sillogisme
sebagai salah satu bentuk penalaran tidak langsung, serta hal penting lain yang
berhubungan dengan sillogisme, yaitu syarat-syarat sillogisme, beberapa istilah yang
berkenaan dengan sillogisme, serta susunan dan modus sillogisme berikut
contohnya.
B. Macam Sillogisme
Penalaran Tak Langsung (Inferensi Sillogistik) dibagi menjadi dua:
B.1. Sillogisme Kategoris: meliputi sillogisme kategoris tunggal dan tersusun.
a) Sillogisme kategoris tunggal : terdiri atas dua premis
b) Sillogisme kategoris tersusun : terdiri atas lebih dari dua premis
B.2. Sillogisme Hipotetis : terdiri atas satu premis. Sillogisme hipotetis meliputi:
a) Sillogisme hipotetis kondisional: contoh: jika....,maka......
b) Sillogisme hipotetis disjungtif : contoh: atau......atau.....
c) Sillogisme hipotetis konjungtif : contoh: tidak sekaligus....dan .....
E. Susunan/Figura Sillogisme
E.1. Menurut tempat term M
1. M - P 2. P - M 3. M - P 4. P - M
S -M S- M M-S M- S
S - P S- P S- P S - P
F.Modus Sillogisme
Selain berdasarkan 4 macam figura tersebut ,sillogisme juga dapat disusun
berdasarkan modusnya. Modus sillogisme adalah bentuk-bentuk sillogisme yang
didasarkan pada kualitas dan kuantitas kedua proposisi yang menjadi premis-
premisnya.
Berdasarkan kualitas dan kuantitasnya, proposisi dibagi menjadi 4 macam,
yaitu proposisi A, E, I dan O. Keempat proposisi tersebut dapat menghasilkan 16
modus sillogisme yaitu sebagai berikut:
Premis mayor : AAAA ; EEEE; IIII; OOOO
Premis minor : AEIO ; AEIO; AEIO; AEIO
Dari figura dan modus sillogisme tersebut dapat diperoleh kombinasi-kombinasi
sillogisme yang lurus, antara lain sebagai berikut:
1. A A A
2. A A I
3. E A E
4. E A O
5. A I I
6. E I O
Contoh sillogisme dengan kombinasi figura dan modus masing-masing sebagai
berikut:
Susunan I:
No Modus/ Proposisi
Figura
1 M - P (A) Semua yang bernyawa pasti akan mati.
S - M (A) Semua manusia adalah makhluk bernyawa.
S - P (A) Jadi, semua manusia pasti akan mati.
2 M - P (A) Semua mahasiswa UNISMA wajib mengikuti seminar hari ini.
S - M (A) Semua mahasiswa FISIP adalah mahasiswa UNISMA.
S -P(I) Beberapa mahasiswa FISIP wajib mengikuti seminar hari ini.
Susunan II
No Modus / Proposisi
Figura
Susunan IV di atas adalah gabungan dari figura dan modus sillogisme berikut:
Figura:
P-M
M-S
S - P dengan
Modus-modus:
AAI; AEE; IAI; EAO; EIO dan AEO (Kombinasi AEO tidak lazim).
Contoh:
No Modus/ Proposisi
Figura
1 P - M (A) Semua makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan
M - S (A) Semua ciptaan Tuhan adalah fana.
S - P (I) Beberapa yang fana adalah makhluk hidup.
2 P - M (A) Semua orang yang suka merendahkan orang lain adalah
orang sombong.
M - S (E) Tak satupun orang sombong dimuliakan oleh Tuhan.
S - P ( E) Jadi semua yang dimuliakan Tuhan adalah orang yang tidak
suka merendahkan orang lain.
3 P-M(I) Beberapa narapidana adalah tokoh masyarakat.
M - S ( A) Semua tokoh masyarakat adalah pejuang.
S -P(I) Beberapa pejuang adalah narapidana.
4 P - M (E) Tak satupun pemimpin yang baik mau merampas harta
orang lain.
M - S (A) Siapapun yang merampas harta orang lain adalah dhalim.
S - P (O) Beberapa orang yang dhalim bukanlah pemimpin yang baik.
5 S - M ( E) Tak seorang pun siswa bodoh diterima di STAN.
M-S(I) Beberapa yang diterima di STAN adalah alumni SMA
teladan.
S - P (O) Jadi, beberapa alumni SMA teladan tidak bodoh.
G.Sillogisme Tersusun:
1. Epicherema: salah satu atau kedua premisnya disambung dengan
pembuktiannya (diperluas).
Contoh a)
Tak seorangpun mahasiswa reguler dapat mencapai gelar sarjana
dalam waktu kurang dari 3,5 tahun, karena jumlah SKS program S1
reguler yang wajib ditempuh membutuhkan waktu minimal selama 7
semester (3,5 tahun).
Tono adalah mahasiswa reguler S1.
Jadi Tono tidak mungkin dapat mencapai gelar sarjana kurang dari
3,5 tahun.
Contoh b)
Tidak mungkin ada orang biasa yang berani memasuki ruangan
tersebut, karena ruangan tersebut dikelilingi oleh ranjau yang
berbahaya.
Rudi adalah orang biasa.
Jadi, tidak mungkin Rudi berani memasuki ruangan tersebut.
2. Enthymema : salah satu premisnya dilampaui (tidak nampak).
Contoh a)
………………………………………………………………………………
“Kamu adalah yang pertama datang , maka kamu pasti tahu siapa
yang paling terlambat datang.”
Sillogisme tersebut tidak ada premis mayornya.
Seharusnya premis mayornya adalah:
“Yang mengetahui siapa yang paling terlambat datang adalah yang
pertama kali datang”.
Contoh b)
“Siapa yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh biasiswa,
berhak memperoleh beasiswa
------------------------------------------------------------------p-
Maka, Sinta berhak mendapatkan beasiswa”.
Premis yang hilang adalah premis minor, yaitu:
“Sinta memenuhi persyaratan memperoleh beasiswa”.
3. Polysillogisme: deretan sillogisme.
Rangkaian sillogisme ini tersusun sebagai berikut:
- Konklusi sillogisme pertama menjadi premis mayor dari sillogisme
berikutnya dan seterusnya.
Contoh:
Semua manusia pasti akan mati.
Semua nabi adalah manusia.
Semua nabi akan mati.
H.Latihan Soal:
1. Apa yang anda ketahui tentang sillogisme?
2. Jelaskan syarat pembuatan sillogisme!
3. Berikan contoh sillogisme dengan susunan dan modus sebagai berikut:
a. M - P (A)
S - M (A)
S - P (A)
b. M - P (A)
S - M (A)
S-P(I)
c. M - P (E)
S - M (A)
S - P (O)
d. P - M (E)
S - M (A)
S - P (O)
e. P - M (A)
S - M (E)
S - P (O).
A. Referensi:
1. Lanur, Alex, Logika; Selayang Pandang, Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
1997.
2. Rapar, Jan Hendrik Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran Systematis,
Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 1996.