Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 6
GELOMBANG

Kegiatan Praktikum 1
1. Jenis-jenis Gelombang
2. Sifat Pemantulan Gelombang

Praktikan:
Lu’lu’ Istiqomah
NIM 858931197

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER
TAHUN 2022
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 6
GELOMBANG

Kegiatan Praktikum 1
Jenis-jenis Gelombang

Praktikan:
Lu’lu’ Istiqomah
NIM 858931197

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER
TAHUN 2022

JENIS JENIS GELOMBANG


I. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah rambatnya
II. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Benang/tali
3. Karet gelang
4. Alat tulis
5. Camera
III. Tempat/Tanggal
1. Tempat : SDN 3 Genteng, Kab. Banyuwangi
2. Tanggal : 5 Mei 2022
IV. Dasar teori
1. Gelombang adalah getaran yang merambat, karena getaran memiliki energi maka
gelombang adalah rambatan energi atau energi yang merambat.
2. Berdasarkan arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua :
1) Gelombang transversal : gelombang yang arah getar dan arah rambatnya saling tehak
lurus. Pada gelombang transversal terdapat bukit dan lembah gelombang, dalam satu
gelombang terdiri dari satu bukit dan satu lembah gelombang.

Contoh : gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang elektromagnetik,


dsb.
2) Gelombang longitudinal : gelombang yang arah getarnya berimpit dengan arah
rambatnya. Pada gelombang longitudinal terdapat mampaqtan dan renggangan, dalam
satu gelombang tertiri dari dua mampatan dan satu renggangan atau dua renggangan dan
satu mampatan.
Contoh : gelombang bunyi, gelombang pada pegas.
3. Berdasarkan medium perantaranya, gelombang dibedakan menjadi dua :
1) Gelombang Mekanik : gelombang yang dalam perambatannya memerlukan zat/medium
perantara.
Contoh : gelombang air, gelombang pada tali dsb
2) Gelombang elektromagnetik : gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan
zat perantara.
Contoh : gelombang elektromagnetik (cahaya, sinar ultraviolet, gelombang radio, radar,
rontgen dsb)
V. Prosedur/Cara Kerja
1. Dua orang : meletakkan slinki pada lantai licin, orang pertama memegangi salah satu ujung
slinki sedang orang ke dua memegangi ujung yang lain.
2. Salah satu orang mengusik ujung slinki ke kiri dan ke kanan berulang-ulang.
3. Mengamati gelombang yang terjadi, dan mengambil gambar menggunakan kamera.
4. Percobaan 1 s.d 4 diulangi sampai beberapa kali.
5. Mengulangi percobaan 1 s.d 4 dengan menambah sepotong karet gelang yang ditalikan di
posisi tengah slinki tersebut.
6. Mengamati karet gelang pada percobaan 5 dan mengambil gambarnya.
7. Melakukan percobaan seperti nomer 1 s.d 6, tetapi ujung slinki digerakkan ke depan dan ke
belakang (bukan kiri-kanan)
VI. Pengamatan
1. Percobaan 1 s.d 4
2. Percobaan 5
Pada percobaan ini posisi karet gelang pada slinki tidak berpindah.
3. Percobaan 6

VII. Analisa data/pembahasan


1. Percobaan no.1 s.d 4 dengan memberi usikan ujung slinki/tali ke kiri dan ke kanan berarti
membuat arah getaran slinki ke kiri dan ke kanan, sedang getaran tersebut merambat kearah
depan.
a. Sehingga nampak pola pada slinki arah getar dan arah rambat yang saling tegak lurus,
berupa gelomabng transversal.
b. Bentuk gelombang yang terjadi berupa bukit dan lembah gelombang

2. Pada percobaan nomor 5 karet gelang tidak berpindah kedudukan pada slinki, artinya yang
berpindah/merambat hanyalah getarannya saja atau energinya saja.
3. Pada percobaan no. 7 arah usikan ke depan dan ke belakang merupakan arah getaran slinki
sedang getaran tersebut merambat kearah depan.
a. Sehingga nampak pola pada slinki arah getar dan arah rambat yang berimpitan, berupa
gelomabng longitudinal.
b. Bentuk gelombang yang terjadi berupa mampatan dan renggangan
VIII. Kesimpulan
1. Bentuk gelombang transversal berupa bukit dan lembah gelombang.
2. Bentuk gelombang longitudinal berupa mampatan dan renggangan.
3. Pada gelombang yang merambat adalah getarannya saja, dan tidak diikuti oleh partikel-
partikel medium perantaranya.
4. Karena memberikan usikan (getaran) sama dengan memberikan energi, maka gelombang
adalah merupakan perambatan dari energi.
5. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
getaran dan arah rambatannya.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 6
GELOMBANG

Kegiatan Praktikum 1
Sifat Pemantulan Gelombang

Praktikan:
Lu’lu’ Istiqomah
NIM 858931197

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER
TAHUN 2022

SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG


I. Tujuan :
Mengetahui sifat pemantulan gelombang
II. Alat/Bahan
1. Slinki
2. Air
3. Ember/bejana
4. Kerikil
5. benang
6. Alat tulis
7. Kamera
III. Tempat/Tanggal
1. Tempat : SDN 3 Genteng, Kab. Banyuwangi
2. Tanggal : 5 Mei 2022
IV. Dasar teori
1. Sifat-sifat gelombang adalah dapat mengalami :
1) Pemantulan
2) Pembiasan
3) Dispersi
4) interferensi
5) polarisasi.
2. Gelombang berjalan kemudian mengenai penghalang yang tidak dapat dilewati/ditembus
gelombang, maka gelombang tersebut akan mengalami pemantulan.
3. Seutas tali atau slinki yang salah satu ujungnya digetarkan dan ujung yang lain diikat pada
tiang/pancang, maka akan terjadi pantulan gelombang pada tiang pancang tersebut. Jika
cara menalikan pada pancang tersebut :
1) Erat, maka terjadi pemantulan ujung tetap. Pada pemantulan ini gelombang pantul
mengalami loncatan setengah gelombang/setengah fase, sehingga gelombang datang
dan gelombang pantul selisih setengah fase (fasenya berlawanan).

2) Agak longgar (dapat bergerak bebas), maka terjadi pemantulan ujung bebas. Pada
pemantulan ini gelombang pantul tidak mengalami loncatan fase, sehingga gelombang
datang dan gelombang pantul fasenya sama.
V. Prosedur
1. Menjatuhkan kerikil pada bak/bejana berisi air, lalu mengamati gelombang yang terjadi.
2. Menggetarkan satu kali ujung tali/slinki yang ujng lainnya telah diikat erat pada
tiang/pancang atau dipegang oleh partner.
3. Mengamati pola setengah gelombang yang merambat pada tali/slinki sampai terjadi
pantulan.
4. Mengulangi percobaan nomor 2 dan nomor 3 sampai beberapa kali (5 sampai 10 kali).
5. Mengulangi percobaan nomor 2 sampai dengan nomor 4, tetapi ujung tali/slinki diikat tidak
erat(masih bebas bergerak).
6. Atau langkah no. 5 dapat dimodifikasi dengan ujung yang diikat tidak erat tadi disambung
dengan tali sekitar 1 sampai dengan 1,5 meter.

VI. Pengamatan
1. Gelombang pada air dalam bejana yang dijatuhi sebuah kerikil
Dari tempat jatuhnya kerikil nampak gelombang transversal merambat ke segala arah, dan
pada saat sampai ke dinding bejana gelombang mengalami pemantulan

Foto…..

2. Pemantulan ujung tetap (percobaan nomor 2 s.d nomor 4)


gelombang datang

Ujung pantul
(ujung tetap)

gelombang pantul

3. Pemantulan ujung bebas (percobaan nomor 5 atau 6)

gelombang datang gelombang pantul Ujung pantul


(ujung bebas)

VII. Analisa data/pembahasan


1. Pantulan gelombang air pada dinding bejana memiliki fase yang sama dengan gelombang
datang, sehingga pemantulan yang terjadi merupakan pemantulan ujung bebas.
2. Dari percobaan nomor 2 sampai dengan nomor 4 pada saat sampai di ujung pantul,
gelombang mengalami pembalikan fase, sehingga antara gelombang datang dan gelombang
pantul terjadi perbedaan setengah fase.

gelombang datang

Ujung pantul
(ujung tetap)

gelombang pantul
3. Pada percobaan nomor 5 dan nomor 6 ketika gelombang mencapai ujung pantul tidak
mengalami perubahan fase (karena ujung slinki/tali bebas bergerak) sehingga antara
gelombang datang dan gelombang pantul fasenya tetap sama.
4.
gelombang datang
gelombang pantul Ujung pantul
(ujung bebas)

VIII. Kesimpulan
1. Pemantulan gelombang air pada dinding kolam/bejana identik dengan pemantulan ujung
bebas, gelombang datang dan gelombang pantul tetap sefase (fasenya sama).
2. Pantulan gelombang pada ujung tetap, antara gelombang datang dan gelombang pantul
berlawanan fase (selisih fase setengah) karena pada saat memantul terjadi loncatan setengah
gelombang.
3. Pada pemantulan ujung bebas, antara gelombang datang dan gelombang pantul fasenya
tetap sama, karena pada ujung pantul yang bebas bergerak tidak terjadi loncatan gelombang.
Daftar Pustaka

Maman Rumanta, dkk. 2009, Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9,
Universitas Terbuka, Tangerang Selatan

Sumardi Y. dkk, 2018, Konsep Dasar IPA di SD, PDGK 4103/4 KS/Modul 1-12, Universitas
Terbuka, Tangerang Selatan
KESULITAN YANG DIALAMI, SARAN DAN MASUKAN

1. Kesulitan :

2. Saran :

3. Masukan :

Anda mungkin juga menyukai