Anda di halaman 1dari 12

KEBISINGAN DAN GETARAN

PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN MESIN

NAMA : ARYRIZKI ISMANTO


NRP : 0317040002

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2020
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

1, PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN


MESIN KENDARAAN BERMOTOR

I. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pengukuran kebisingan mesin kendaraan bermotor ini adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur tingkat intensitas bunyi dengan benar,
2. Mahasiswa mampu memahami Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan,
3. Mahasiswa mampu menentukan apakah tingkat intensitas bunyi di bawah atau di atas
NAB sesuai dengan beberapa standar (acuan).

II. Dasar Teori


Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan. Sumber kebisingan suara terbesar di kapal adalah di ruang
mesin. Kebisingan dengan tingkat intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan
dampak serius bagi ABK serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dengan begitu
perlu adanya peredaman kebisingan suara agar didapatkan lingkungan yang sehat (Yudo
& Jokosisworo, 2006).
Nilai Ambang Batas (NAB) adalah standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat
diterima Tenaga Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
(KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, 2018). Menurut Permenaker RI
No. 5 Tahun 2018, NAB Kebisingan adalah 85 dB(A). Untuk NAB pada kapal, terdapat
beberapa standard yang umum digunakan (Sasono, 2007; Yudo & Jokosisworo, 2006),
diantaranya:
 American Bureau of Shipping (ABS) dalam ABS Guide for American Bureau of Shipping –
Guide for PassengerComfort on Ships
 International Maritime Organization (IMO)-Code on Noise Levels on Board Ship - Chapter
4 – Maximum Acceptable Sound Pressure Levels
1
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002
 Llyod’s Register (LR) – Provisional Rules for Passenger and Crew Accommodation
Comfort, Provisional Rules for Passenger and Crew Accommodation Comfort
 Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) – Koda yang mengatur tingkat kebisingan pada kapal:
Resolusi Marine Safety Committee (MSC.337(91))(Biro Klasifikasi Indonesia, 2014).

Sound Level Meter (SLM) adalah suatu perangkat alat uji untuk mengukur tingkat
kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan terutama untuk lingkungan industri,
contoh pada industri penerbangan dimana lingkungan sekitar harus diuji tingkat
kebisingan suara atau tekanan suara yang ditimbulkannya untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar (Alat Uji, 2020). Satuan pengukuran tingkat
kebisingan adalah decibel (dB). Namun, dalam penerpan pengukuran tingkat kebisingan,
umumnya satuan yang digunakan pada SLM adalah dB(A). Selain SLM dalam bentuk
hardware, saat ini sudah banyak aplikasi mobile SLM yang dapat dipasang pada ponsel
pintar.

III. Metode Praktikum

III.1 Alat dan Bahan


1. Mesin mobil (atau sejenisnya) atau sepeda motor;
2. Aplikasi SLM pada smartphone;
3. Penggaris atau meteran;
4. Stopwatch.

III.2 Langkah Kerja


1. Siapkan aplikasi SLM pada smartphone, pastikan satuan yang digunakan adalah dB(A);
2. Usahakan suara gangguan (noise) lingkungan seminimal mungkin;
3. Hidupkan mesin dengan ketentuan sebagai berikut:
- Untuk mobil, atur kecepatan putar mesin pada 3000 RPM,
- Untuk sepeda motor, atur kecepatan putar mesin pada 5000 RPM. Jika sepeda motor
tidak dilengkapi dengan tachometer, atur tuas gas kira-kira setengah dari gas penuh;
4. Letakkan SLM pada jarak 0,5-meter dari mesin;
5. Ukur tingkat kebisingan mesin dengan ketentuan sebagai berikut:

2
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002
- Pastikan SLM sejajar dengan telinga pengamat, arahkan microphone ke sumber (mesin);
- Lakukan pengukuran selama 30 detik;
- Ambil nilai maksimal yang tertera pada SLM, catat ke lembar kerja;
- Ulangi sampai didapat 5 kali data pengukuran;
6. Ulangi Langkah 5 untuk jarak 1-meter dan 1,5-meter.

3
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

IV. Lembar Kerja

PRAKTIKUM PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN MESIN KENDARAAN


BERMOTOR

Nama Mahasiswa :Aryrizki Ismanto


NRP :0317040002
Mesin yang diamati :Supra x 125 FI
Type mesin :4 langkah,SHOC,Silinder tunggal
Kapasitas :124,89 CC
Daya maksimum :7,40 kW/ 8000 rpm

Pengukuran Tingkat Kebisingan (dB(A))


0,5-m 1-m 1,5-m
Ke-1 89 83 82
Ke-2 89 84 82
Ke-3 89 84 81
Ke-4 88 826 81
Ke-5 89 84 82
Rata-rata: 88,8 83,4 81,6

4
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

Dokumentasi Praktikum:

1,5 m

5
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

1m

6
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

0,5 m

7
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

8
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

9
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

V. Analisa data

Tingkat Kebisingan
No Keterangan (DBA)

0,5 m 1m 1,5 m

1 Hasil Praktikum 88,8 83,4 81,6

2 ABS (Kamar mesin dengan


ABK berada di dalam terus 110
menerus)

3 IMO( Machinery Spaces


Countiniusly manned) 110

4 LR(Machinery spaces
continiusly manned) 90

5 BKI (IMSC.337 (91) –


Machinary spaces) 110

6 Permenkes RI ( waktu kerja 8


tidak melebihi 8 jam sehari) 85

VI. Kesimpulan

Berdasarkan analisa, diperoleh hasil bahwa motor Supra x 125 FI layak dipasarkan karena
telah lulus uji kebisingan yaitu pada kisaran 84,6 Db sedangkan standart permenkes RI yaitu
85 Db

10
POLITEKNIK GETARAN DAN KEBISINGAN D4 TEKNIK
PERMESINAN
PERKAPALAN
KAPAL
NEGERI
SURABAYA PRAKTEK KEBISINGAN 0317040002

VII. Referensi
Alat Uji. (2020). Pengertian dan Cara Menggunakan Sound Level Meter. Retrieved May 1,
2020, from https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/551/pengertian-dan-
cara-menggunaan-sound-level-meter
Biro Klasifikasi Indonesia. Koda yang mengatur tingkat kebisingan pada kapal (2014).
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI
KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA, Pub. L. No. 5 (2018).
Indonesia.
Sasono, E. J. (2007). Pengukuran tingkat kebisingan pada kapal coaster. KAPAL : Jurnal
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kelautan, 4(1), 30–34.
Yudo, H., & Jokosisworo, S. (2006). Standar kebisingan suara di kapal. KAPAL : Jurnal Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Kelautan, 3(3), 70–72.

11

Anda mungkin juga menyukai