Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Pacasila Sebagai Dasar Negara 

adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila


menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Nilai-nilai pancasila pada dasarnya
ialah nilai-nilai filsafati yang sifatnya sangat mendasar. Nilai dasar pancasila ini bersifat abstrak,
normatif dan nilai tersebut sebagai motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.
 
Pancasila sebagai dasar negara berarti nilai-nilai pancasila menjadi pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Konsekuensi dari rumusan ini yaitu seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan
merupakan pencerminan dari nilai-nilai pancasila. Penyelenggaraan bernegara di Indonesia mengacu
pada hal-hal yang tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai berKemanusiaan,
nilai-nilai berKesatuan, nilai-nilai Kerakyatan dan nilai-nilai Keadilan.
 
Menurut Listyono Santoso, pada masa sekarang ini mengembalikan atau menegaskan kembali
kedudukan pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting oleh karena
telah banyak terjadi kesalahan penafsiran atas pancasila di masa lalu tersebut. Pengalaman yang
sebelumnya menunjukkan adanya tafsir tunggal dan monolitik atas pancasila. Para oknum negara
yang telah menjadikan pancasila bukan sebagai sistem norma dan koridor dalam menjalankan dan
mengarahkan bangsa, tetapi pancasila telah direduksi sebagai alat kekuasaan untuk mengendalikan
semua elemen bangsa dengan dogmatise ideologi. Pereduksian dan pemaknaan atas pancasila
dalam pengertian yang sempit dan politis ini berakibat pada : (1) pancasila dipahami sebagai sebuah
mitos, (2) pancasila dipahami secara politik ideologis untuk kepentingan kekuasaaan, (3) nilai-nilai
pancasila menjadi nilai yang disotopia tidak sekedar otopia.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan suatu hal yang penting, jika pancasila
diabaikan dalam penyelenggaraan bernegara akan menjadi kacau. Oleh karena itu hendaknya kita
generasi penerus bangsa untuk selalu mengamalkan pancasila sebagai dasar negara kita. Berikutnya
akan dibahas mengenai sejarah pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
| Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara |
Berbicara mengenai sejarah pancasila sebagai dasar negara, Pada era reformasi, ada keinginan
berbagai pihak dan kalangan untuk melakukan penafsiran kembali atas pancasila dalam
kedudukannya bagi bangsa dan negara Indonesia. Oleh karenanya terdapat berbagai istilah seperti
reposisi, reaktualisasi, radikalisasi, redefinisi, rejuvenasi, revitalisasi reimplementasi, dekonstruksi
ideologi dan lain sebagainya. Beragam kedudukan, posisi serta penafsiran atas pancasila pada
bangunan negara Indonesia agar pancasila tidak lagi “terdistorsi dan terdiskreditkan” karena
pengalaman masa lalu. Pendapat berbagai pihak khususnya para ahli tersebut patut dihargai sebagai
suatu wujud kecintaan terhadap bangsa dan negara.
 
Pada tahun 1998 Dr. Koentowijoyo dalam tulisannya Radikalisassi Pancasila mengatakan perlunya
kita memberi ruh baru di dalam pancasila, sehingga ia akan mampu menjadi suatu kekuatan yang
menggerakkan sejarah. Selama ini pancasila hanya dijadikan janji di bibir saja (lip service), tidak ada
pemerintah yang sungguh-sungguh melaksanakannya. Di sisi lain telah terjadi penyelewengan-
penyelewengan terhadap pancasila, baik pada masa orde lama maupun pada orde baru. Ruh baru
inilah yang dinamakan radikalisasi pancasila.
 
Radikalisasi pancasila berarti (1) mengembalikan pancasila sesuai dengan jati dirinya, yaitu
pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila yang sesuai dengan jati dirinya di dalam memberi visi
kenegaraan, (2) mengganti pandangan atau persepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi
pancasila sebagai ilmu, (3) mengusahakan agar pancasila memiliki konsistensi dengan produk-
produk perundangan, koherensi antarsila di dalamnya dan korespondensi dengan realitas sosial, dan
(4) pancasila yang semula melayani kepentingan vertikal menjadi pancasila yang melayani
kepentingan horizontal.
 
Prof. Azyumi Azra mengatakan perlunya rejuvenasi terhadap pancasila tersebut. Dalam pandangan
beliau, pancasila sebagai basis ideologis dan common platform bagi negara dan bangsa Indonesia
yang plural, malah semakin kehilangan relevansinya. Dalam hal ini terdapat setidaknya tiga faktor
yang membuat pancasila semakin sulit dan marginal dalam semua perkembangan yang terjadi.
 
Pertama, pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim orde baru yang menjadikan pancasila
sebagai alat politik untuk mempertahankan status quo kekuasaannya. Kedua, leberalisasi politik yang
terjadi dengan penghapusan ketentuan oleh bapak presiden B.J. Habibietentang pancasila sebagai
satu-satunya asas dari setiap organisasi. Penghapusan tersebut memberikan peluang bagi adopsi
asas ideologi yang lain, dalam hal ini khususnya yang berbasiskan agama. Oleh sebab itu pancasila
cenderung tidak lagi menjadi common platformdalam kehidupan politik di Indonesia. Ketiga,
desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit banyak mendorong penguatan sentimen
kedaerahan, jika hal ini didiamkan dan tidak diantisipasi kedepannya, bukan tidak bisa menumbuhkan
sentimen local-nationalism yang dapat tumpang-tindih dengan ethno-nationalsm. Dalam proses ini,
pancasila, baik sengaja maupun dengan implikasi, semakin kehilangan posisi sentralnya tersebut.
 
Pancasila, meski menghadapi ketiga masalah yang disebutkan di atas, tetap merupakan kekuatan
pemersatu yang relatif masih utuh sebagai common platform bagi negara-negara Indonesia.
Pancasila telah terbukti sebagai common platform ideologis negara-bangsa Indonesia yang paling
deasible dan sebab itu lebih viable bagi kehidupan bangsa hari ini dan di masa mendatang.
 
Sekian pembahasan mengenai pengertian pancasila sebagai dasar negara dan sejarah pancasila
sebagai dasar negara, semoga tulisan saya mengenai pengertian pancasila sebagai dasar negara
dan sejarah pancasila sebagai dasar negara dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Pancasila Sebagai dasar Negara dan Sejarah
Pancasila Sebagai dasar Negara :
– Winarno, 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Kedua. Penerbit PT Bumi
Aksara : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai