Anda di halaman 1dari 4

ITB

TEKNIK SIPIL DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


SUPER SPESIALIS-MAGISTER TEKNI DAN PENGELOLAAN SDA -ITB
KUIZ TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Pengendalian Erosi dan Sedimentasi (SA-5033)


Dosen : DR. Ana Nurganah Chaidar, ST,.MT.
Hari, Tanggal : Rabu, 02 Maret 2022
Waktu/Sifat : 1,5 jam / Buka Buku (Total Sampai bahan dikumpulkan)

KASUS

- DAS Batang Arau terdiri dari beberapa anak sungai dan sungai utamanya
adalah Sungai Batang Arau. Sumber air DAS Batang Arau berasal dari hulu
DAS pada kawasan pegunungan Bukit Barisan di sebelah timur kota Padang
dan bermuara di Samudera Indonesia. Hulu DAS Batang Arau dimulai dari
sungai Lubuk Paraku yang berada di timur laut kota Padang, dengan daerah
tangkapan air seluas 2.504 hektar yang merupakan Taman Hutan Raya Dr.
Muhammad Hatta, Kawasan Suaka Alam Barisan I dan Arau Hilir.
- Perbandingan rasio debit maksimum dan minimum Sungai Batang Arau yaitu
144,00 m3/detik pada saat musim hujan dan 1,12 m 3/detik pada saat musim
kemarau. Artinya saat musim hujan Batang Arau akan mengalami luapan
aliran air permukaan sehingga berpotensi menyebabkan kebanjiran sementara
di musim kemarau mengalami kekeringan. Maka tidak salah jika terjadi hujan
lebat, kelurahan Seberang Palinggam, Batang Arau dan Pangalangan
mengalami kebanjiran.

Dari saudara diminta untuk :


A.
1. Melihat kasus diatas, perkirakan apa yang telah terjadi padan DAS Batang
Arau.
2. Apa yang akan anda lakukan pada DAS batang arau untuk
menyelamatkan DAS tersebut.
3. Jika akan melalukan sesuatu pada point 2 diatas apa yang akan anda
lakukan? buat analisis dan pertimbangkan keuntungan dan kegitan dari
masing-masing penanganan yang anda berikan

B. Jika Penyelesaian Kondisi ini akan diberikan pada pihak ke-3, maka kita harus
membuat suatu Kerangka Acuan Kerja untuk penanganan permasalahan yang
ada dengan meninjau/menyelesaikan 1 permasalahan (erosi atau sedimensi)
• Perkirakan apa yang menjadi penyebab dari permasalahan kondisi di atas
• Lingkup Kegiatan
• Kebutuhan data (primer dan Sekunder)
• Metoda yang akan digunakan untuk analisi permasalahan yang diambil
• Perkiraan penyelesaian permasalahan untuk mengambil kebijakan yang
diperlukan saat ini

Jawab:
A.jawaban studi kasus
a. yang terjadi pada DAS Batang Arau sehingga banjir pada musim hujan tapi
kekeringan pada musim kemarau adalah kondisi DAS kritis (114/1,12>40) dan
sedimentasi yang disebabkan oleh:
-Degradaasi lahan hutan
-Konflik serta alih fungsi lahan
-Penurunan daya tampung sungai oleh sampah
b. untuk menyelamatkan DAS Batang Arau perlu upaya struktural maupun non
struktural.adapun upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- struktural
• Pembangunan Checkdam untuk menahan laju sedimentasi pada tempat
tertentu
• Membuat trash rake pada lokasi tertentu
- non struktural
• Melakukan pengaturan lahan kritis dengan melakukan penanaman Kembali
pada lahan yang kritis
• Melakukukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan
• Meninjau kembali izin rekomtek perusahaan yang membuang limbah di
sungai
c. Struktural
Upaya struktural perlu diawali dengan perencanaan perhitungan teknis,non teknis
serta OP terkait pembuatan Chekdam maupun trash rake. Selain itu perlu dilakukan
sosialisasi terkait pembangunan terhadap masyarakat setempat. Keuntungan
penanganan struktural ialah mampu memberikan penganan masalah jangka pendek
sampai menengah. Keuntungan lainnya ialah pada pembangunan checkdam
maupun trashrake lebih minim masalah sosial dibandingkan upaya non struktural.
Non struktural
Upaya non struktural juga memerlukan perencanan namun porsi lebih sedikit
dibandingkan upaya struktural. Pada upaya non struktural seperti penanaman
pohon dan sosialisasi yang sangat perlu diperhatikan adalah pemahaman
stakeholder terkait program sehingga upaya-upaya dalam bentuk pertemuan baik
formal maupun non formal sangat penting dalam keberhasilan suatu program.
Keuntungan dari upaya non struktural yaitu apabila berhasil bisa menangani
masalah dalam jangka Panjang.

B. jika pekerjaan dikontraktualkan maka salah satu dari permasalahan yang


akan diselesaikan adalah sedimentasi dimana:
1. Penyebab terjadinya sedimentasi adalah rusaknya daerah tangkapan air dan
pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah.
2. Lingkup kegiatan :
3. Tahap persiapan
a. Penyusunan dan diskusi RMK
b. Persiapan Administrasi
c. Survei pendahuluan
d. Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi
4. Survei Investigasi
a. Survei inventarisasi kondisi lapangan
b. Survei topografi
c. Investigasi geologi
d. Analalis perhitungan
i. Analisis Kondisi topografi dan daya dukung tanah
ii. Analisis Hidrologi
iii. Analisis Erosi dan sedimentasi
e. Penyusunana dan diskusi Laporan pendahuluan
f. Pertemuan konsultasi masyarakat (PKM)
5. Pembuatan detail desain
a. Penyusunan nota desain
i. Analisis Hidrolika
ii. Ananlisis Stabilitas Bangunan
iii. Analisis Struktur
iv. Analisis Erosi dan sedimentasi
b. Penggambaran desain
c. Perhitungan BOQ dan RAB
d. Penyusunan Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Pedoman OP
e. Diskusi Desain dan laporan akhir
f. Cek lapangan
6. Kebutuhan data primer dan sekunder
a. Data Sekunder:
i. Penelitian terdahulu
ii. Peta tataguna lahan
iii. Rencana RTRW daerah setempat
iv. Histori Kejadian Banjir
v. Sosial-Ekonomi masyarakat setempat
b. Data Primer:
i. Data Pos Hujan dan curah hujan
ii. Data Pos Duga Air dan pengukuran debit
iii. Data Pos Klimatologi
iv. Data Deliniasi
v. Data topografi dan pengukuran melintang sungai
vi. Data Detail Situasi Lapangan
vii. Data sedimentasi
viii. Data investigasi geoteknik
ix. Data Harga Satuan Bahan dan Upah di lokasi kegiatan
7. Metode yang akan digunakan
a. SNI untuk perhitngan hidrologi serta stabilitas bangunan
b. Metode USLE dan MUSLE untuk pengolahan data erosi dan sedimentasi
c. Penggunaan persamaan st vennant dalam perhitungan hidrolika dengan
bantuan perangkat lunak HEC-RAS
8. Perkiraan penyelesaian
a. Pembuatan checkdam secara seri dan normalisasi sungai

Anda mungkin juga menyukai