KASUS
- DAS Batang Arau terdiri dari beberapa anak sungai dan sungai utamanya
adalah Sungai Batang Arau. Sumber air DAS Batang Arau berasal dari hulu
DAS pada kawasan pegunungan Bukit Barisan di sebelah timur kota Padang
dan bermuara di Samudera Indonesia. Hulu DAS Batang Arau dimulai dari
sungai Lubuk Paraku yang berada di timur laut kota Padang, dengan daerah
tangkapan air seluas 2.504 hektar yang merupakan Taman Hutan Raya Dr.
Muhammad Hatta, Kawasan Suaka Alam Barisan I dan Arau Hilir.
- Perbandingan rasio debit maksimum dan minimum Sungai Batang Arau yaitu
144,00 m3/detik pada saat musim hujan dan 1,12 m 3/detik pada saat musim
kemarau. Artinya saat musim hujan Batang Arau akan mengalami luapan
aliran air permukaan sehingga berpotensi menyebabkan kebanjiran sementara
di musim kemarau mengalami kekeringan. Maka tidak salah jika terjadi hujan
lebat, kelurahan Seberang Palinggam, Batang Arau dan Pangalangan
mengalami kebanjiran.
B. Jika Penyelesaian Kondisi ini akan diberikan pada pihak ke-3, maka kita harus
membuat suatu Kerangka Acuan Kerja untuk penanganan permasalahan yang
ada dengan meninjau/menyelesaikan 1 permasalahan (erosi atau sedimensi)
• Perkirakan apa yang menjadi penyebab dari permasalahan kondisi di atas
• Lingkup Kegiatan
• Kebutuhan data (primer dan Sekunder)
• Metoda yang akan digunakan untuk analisi permasalahan yang diambil
• Perkiraan penyelesaian permasalahan untuk mengambil kebijakan yang
diperlukan saat ini
Jawab:
A.jawaban studi kasus
a. yang terjadi pada DAS Batang Arau sehingga banjir pada musim hujan tapi
kekeringan pada musim kemarau adalah kondisi DAS kritis (114/1,12>40) dan
sedimentasi yang disebabkan oleh:
-Degradaasi lahan hutan
-Konflik serta alih fungsi lahan
-Penurunan daya tampung sungai oleh sampah
b. untuk menyelamatkan DAS Batang Arau perlu upaya struktural maupun non
struktural.adapun upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- struktural
• Pembangunan Checkdam untuk menahan laju sedimentasi pada tempat
tertentu
• Membuat trash rake pada lokasi tertentu
- non struktural
• Melakukan pengaturan lahan kritis dengan melakukan penanaman Kembali
pada lahan yang kritis
• Melakukukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan
• Meninjau kembali izin rekomtek perusahaan yang membuang limbah di
sungai
c. Struktural
Upaya struktural perlu diawali dengan perencanaan perhitungan teknis,non teknis
serta OP terkait pembuatan Chekdam maupun trash rake. Selain itu perlu dilakukan
sosialisasi terkait pembangunan terhadap masyarakat setempat. Keuntungan
penanganan struktural ialah mampu memberikan penganan masalah jangka pendek
sampai menengah. Keuntungan lainnya ialah pada pembangunan checkdam
maupun trashrake lebih minim masalah sosial dibandingkan upaya non struktural.
Non struktural
Upaya non struktural juga memerlukan perencanan namun porsi lebih sedikit
dibandingkan upaya struktural. Pada upaya non struktural seperti penanaman
pohon dan sosialisasi yang sangat perlu diperhatikan adalah pemahaman
stakeholder terkait program sehingga upaya-upaya dalam bentuk pertemuan baik
formal maupun non formal sangat penting dalam keberhasilan suatu program.
Keuntungan dari upaya non struktural yaitu apabila berhasil bisa menangani
masalah dalam jangka Panjang.