Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN

KAJIAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR WILAYAH DANAU TOBA

(KONDISI LOKASI DAN POTENSI EMBUNG)

Diusulkan oleh:

Tim Studi
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Diusulkan kepada:

Kepala Departemen Operasi dan Sipil PLTA


Direktorat Produksi
PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)

Medan, 2020
PROPOSAL KEGIATAN

KAJIAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DANAU TOBA

(KONDISI LOKASI DAN POTENSI EMBUNG)

1. Latar Belakang

Keberlangsungan pengelolaan sungai, embung dan danau untuk memberikan jaminan ketersediaan air,
dan kualitas air yang baik memerlukan program perencanaan Sumber Daya Air (SDA) yang efektif. Salah
satu bentuknya adalah dengan melakukan konservasi sumber daya air. Tantangan di dalam konservasi
SDA adalah bagaimana melestarikan SDA pada suatu daerah tangkapan air agar tetap dapat memenuhi
kebutuhan air secara berkelanjutan. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah khususnya dari
PT Inalum pada salah satu sumber daya air di Indonesia yakni Danau Toba.

Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara, merupakan danau terdalam kesembilan di
dunia serta merupakan danau tipe vulkanik kaldera terbesar di dunia. Danau ini berada 905 meter diatas
permukaan laut dengan panjang 275 km, lebar 150 km dan luas 1130 km2. Kedalaman sebelah utara
adalah 529 m sedangkan kedalaman sebelah selatan adalah 429 m. Fungsi utama Danau Toba saat ini
adalah membangkitkan tenaga listrik lebih dari 1000 MW.

Permasalahan yang terjadi adalah potensi ketersediaan air Danau Toba mengalami penurunan dengan
indikasi penurunan muka air dari tahun ke tahun dimana salah satu akibatnya adalah dapat mengganggu
sistem pembangkitan listrik tenaga air di Sungai Asahan (Pola PSDA WS Toba – Asahan, 2013). Sehingga
diperlukan upaya konservasi Sumber Daya Air kawasan Danau Toba agar daerah tangkapan hujan dapat
memaksimalkan fungsinya dalam menampung air bagi ketersediaan air Danau Toba.

Alternatif pilihan strategi pengelolaan SDA pada aspek konservasi di Kawasan Danau Toba dapat
meliputi sub aspek perlindungan dan pelestarian SDA, pengaweatan air, serta pengelolaan kualitas dan
pengendalian pencemaran air.
Dari hasil penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Toba-Asahan terdapat
kebijakan operasional khususnya pada Aspek Konservasi adalah sebagaimana terlihat pada Peta Tematik
berikut ini.

Gambar Peta Tematik Konservasi PSDA WS Toba – Asahan


(Reff: Pola PSDA WS Toba – Asahan, 20123)

Salah satu arahan dari kebijakan operasional Pola PSDA WS Toba – Asahan aspek konservasi adalah
dengan melakukan kegiatan pemeliharaan, pelestarian dan pembangunan embung-embung yang ada di
Kawasan Danau Toba. Dalam pelaksanaannya saat ini PT Inalum melakukan kerjasama dengan Pihak
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU untuk melakukan Kajian atau Studi Konservasi Sumber
Daya Air di Kawasan Danau Toba pada lingkup konservasi embung.

Proposal kegiatan ini juga diajukan sebagai tindak lanjut dari Surat Kepala Departemen Operasi dan Sipil
PLTA, Direktorat Produksi PT INALUM (Persero) No. LPOC-009/2020 tanggal 10 Maret 2020, Perihal:
Proposal Biaya Pelaksanaan Kajian Kelayakan Konservasi Air Danau Toba berupa Konstruksi/ Revitalisasi
Embung/Situ dan Pengalihan Sungai. Kemudian telah juga diadakan diskusi awal di Kantor Departemen
Teknik Sipil FT-USU. Di dalam diskusi ini dihadiri oleh Tim dari PT Inalum (Bapak Antoni beserta asisten),
dan dari Departemen Teknik Sipil adalah Bapak Medis, Bapak Robi dan Bapak Ivan.
2. Maksud

Maksud studi ini adalah:

- Melakukan identifikasi, inventarisasi, pengumpulan dan validasi data embung/reservoir


untuk dianalisa dengan berbagai parameter.
- Melakukan penelusuran/ peninjauan lapangan terkait lokasi dan potensi lokasi embung
- Membuat informasi teknis, lingkungan dan kondisi sosial ekonomi melalui analisis data pada
setiap embung
- Membuat peta potensi/lokasi embung berbasis GIS
- Membuat usulan kegiatan operasional, pemeliharaan, sarana dan prasarana embung
(tindakan prefentif, korektif, dan rehabilitatif)
- Membuat desain revitalisasi/perbaikan/pembangunan embung pada lokasi-lokasi prioritas

3. Tujuan

Tujuan studi ini adalah:

- Memperoleh data aktual keberadaan dan potensi lokasi embung di Kawasan Danau Toba
- Memperoleh data base keberadaaan, pemanfaatn, permasalahan, dan potensi embung di
Kawasan Danau Toba
- Memperoleh desain revitalisasi/perbaikan/pembangunan embung pada lokasi-lokasi
strategis

4. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam studi ini adalah tersedianya dokumen hasil studi sebagai
acuan kegiatan konservasi sumber daya air dalam hal keberadaaan dan potensi embung di
Kawasan Danau Toba khususnya di lingkungan wilayah kerja PT Inalum.

5. Ruang Lingkup
5.1 Lingkup Wilayah

Lokasi berada di Kawasan Danau Toba meliputi Kabupaten/Kota yang mempunyai keterkaitan
dengan wilayah tangkapan air Kawasan Danau Toba antara lain :

a. Kabupaten Karo
b. Kabupaten Simalungun
c. Kabupaten Dairi
d. Kabupaten Samosir
e. Kabupaten Humbang Hasundutun
f. Kabupaten Tapanuli Utara
g. Kabupaten Toba Samosir
h. Kabupaten Asahan

5.2 Lingkup Studi

Secara umum Lingkup Studi ini dibagi atas dua tahap yaitu:
A. Tahap I meliputi:
 Pendahuluan, meliputi pekerajaan persiapan, mobilisasi personil dan peralatan.
 Koordinasi dengan pihak terkait (Dinas perangkat SKPD, tokoh masyarakat, pemerintahan
setempat) terkait kegiatan konservasi Kawasan Danau Toba
 Pengumpulan data-data sekunder.
 Identifikasi, inventarisasi, pengumpulan dan validasi data embung/reservoir untuk
dianalisa dengan berbagai parameter.
 Melakukan penelusuran/peninjauan lapangan terkait lokasi dan potensi lokasi embung
 Membuat informasi dan analisis teknis, lingkungan, kondisi sosial ekonomi melalui analisis
data pada setiap embung
 Melakukan identifikasi pemanfaatn embung dan permasalahan yang ada
 Membuat peta potensi/lokasi embung berbasis GIS
 Membuat usulan kegiatan operasional, pemeliharaan, sarana dan prasarana embung
(tindakan prefentif, korektif, dan rehabilitatif)
 Menyusun laporan studi
 Penetapan lokasi/potensi lokasi embung untuk dilakukan rencana
perbaikan/pembangunan pada tahap berikutnya (Tahap II)

B. Tahap II, meliputi

Tahap kedua adalah lanjutan tahap I dimana akan dilanjutkan kegiatan studi berupa Survei,
Investigasi, dan Desain (SID) untuk perbaikan/pembangunan lokasi embung yang telah
ditetapkan pada Tahap I. Kajian pada SID ini meliputi:

 Survey topografi berupa pengukuran permukaan lahan, pemetaan situasi lokasi embung,
dan profil memanjang/melintang permukaan tanah.
 Survey soil dan investigasi tanah untuk mendapatkan jenis tanah, dan daya dukung tanah
terkait pembangunan konstruksi fisik embung. Survey ini meliputi pengambilan dan uji lab
jneis dan sifat-sifat fisik tanah(indeks propertis dan engineering Propertis, pekerjaan sondir
dan bor inti.
 Survey Geolistrik untuk mengetahui kondisi lapisan tanah/batuan di lokasi embung pada
kedalaman hingga 500 m.
 Melakukan analisis hidrologi (kebutuhan air, ketersediaan air, pemanfaatan, volume
tampungan, volume spillway, neraca air)
 Melakukan sosialisasi dan konsultasi masyarakat untuk persiapan perbaikan/pembangunan
lokasi embung
 Studi kegempaan untuk desain konstruksi
 Investigasi material konstruksi
 Pekerjaan desain perbaikan/pembangunan embung meliputi kajian tata letak embung, dan
desain konstruksi embung
 Penyusunan kuantitas pekerjaan konstruksi
 Menyusun Laporan Desain, Gambar Kerja, dan RAB.

5.3 Lingkup Waktu


Waktu yang diperlukan untuk studi ini diperkirakan untuk Tahap I selama 6 bulan, dan studi Tahap
II selama 7 bulan dengan asumsi untuk 1 lokasi embung. Lama waktu studi masih perlu didiskusikan
kembali terkait kedalaman studi yang akan dilaksanakan.

Jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada bagian Lampiran- Jadwal Pelaksanaan Tahap I dan Tahap II.

6. Tim Tenaga Ahli

Berikut adalah personil Tenaga Ahli yang diperlukan dalam penyusunan kegiatan studi ini.

No Nama Posisi/Keahlian
.
1. Medis Sejahtera Surbakti, ST., MT., PhD Ketua Tim, Teknik Sipil
2. Muhammad Faisal, ST., MT. Ahli SDA, GIS, Pemetaaan
3. Robi Arianta Sembiring ST., MT Ahli SDA, Hidrologi
4. Ivan Indrawan, ST., MT. Ahli SDA, Infrastruktur
5. Gustam Lubis, ST., MT., PhD Ahli Teknik Geologi
6. Harum Murah Marpaung, SE., MM. Ahli Sosial Ekonomi

Untuk tenaga personil pendukung yang diusulkan akan disesuaikan pada saat kegiatan berjalan.

7. Keluaran
Keluaran dari studi ini adalah :
A. Tahap I
a. Data teknis embung meliputi lokasi, koordinat, luasan, kedalaman (jika memungkinkan),
pemanfaatan embung, kondisi fisik, kepemilikan, dan lain-lain yang diperlukan.
b. Respon awal masyarakat untuk kegiatan konservasi embung
c. Peta informasi geospasial tematik embung
d. Data base embung di kawasan Danau Toba dalam format GIS
e. Laporan hasil studi berupa Peta Potensi Konservasi Embung di Kawasan Danau Toba
f. Long list / prioritas pengembangan konservasi embung
B. Tahap II
a. Nota Desain konstruksi embung
b. Gambar desain konstruksi
c. Jumlah kuantitas pekerjaan konstruksi
d. Rencana Anggaran Biaya
e. Spesifikasi Teknis
f. Laporan Desain

8. Data Dasar

Pengumpulan data dasar (data sekunder) mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:

a. Peta RBI skala 1: 50.000;


b. Peta citra satelit;
c. Peta geologi permukaan;
d. Peta tata guna lahan;
e. Peta RTRW;
f. Data Pola dan Rencana Pengelolaan SDA;
g. Data Kawasan Strategis Provinsi;
h. Data Hidrologi;
i. Data Bangunan Hidrolik eksisting;
j. Data Sumber Air dan Alokasi Air.

Perolehan data dasar dapat dilakukan dengan menghubungi instansi-instansi terkait di daerah
sehubungan dengan program pembangunan sektoral/regional dan perencanaan pengembangan wilayah
di lokasi studi.

9. Rencana Anggaran Biaya Studi

Usulan Rencana Anggaran Biaya studi ini dibagi atas dua tahap sesuai dengan keluaran yang akan
dihasilkan yaitu RAB Tahap I, dan RAB Tahap II. Untuk RAB Tahap II usulan adalah untuk kegiatan desain
1 lokasi embung yang diprrioritaskan. Jika ada penambahan lokasi akan dilakukan penyesuaian.

Standar Harga Satuan untuk honor Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli, dan Tenaga Pendukung ) serta
Biaya Langsung Non Personil menggunakan buku Pedoman Standar Minimal Tahun 2020 – Biaya
Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil Untuk Kegiatan Jasa Konsultansi, Penerbit INKINDO
(Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), dengan koefisien pengali 0.7 untuk tenaga ahli dari kalangan
Dosen (Perguruan Tinggi), dan indeks 0.934 untuk provinsi Sumatera Utara.

RAB tahap I dan II dapat dilihat pada bagian Lampiran – Rencana Anggaran Biaya.

10. Penutup

Demikian proposal Kegiatan atau studi ini. Tentunya di dalam proposal kajian ini masih ada beberapa
hal yang perlu dilakukan diskusi dan penyesuaian lebih lanjut.

Akhir kata kami Tim Studi mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang telah
diberikan.

Medan, 20 April 2020

Ketua Tim,

Medis Sejahtera Surbakti, ST., MT. PhD.


Lampiran :
1. Jadwal Pelaksanaan Tahap I dan II
2. Rencana Anggaran Biaya Tahap I dan II

Anda mungkin juga menyukai