Anda di halaman 1dari 22

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI

Siklus akuntansi perusahaan industri pada dasarnya sama seperti siklus akuntansi keuangan
lain baik siklus akuntansi perusahaan jasa maupun siklus akuntansi perusahaan dagang.
Karena perusahaan industri bergerak dalam bidang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
kemudian menjadi hasil produksinya, maka perlu ada proses yaitu proses produksi yang
memerlukan biaya-biaya khusus yang dikumpulkan untuk menentukan harga pokok produksi.
Biaya-biaya yang harus dikumpulkan untuk menentukan harga pokok produksi disebut biaya
produksi antara lain seperti bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang memproduksi dan
biaya produksi tak langsung yang sering disebut biaya overhead pabrik.

PERSEDIAAN
Dalam PSAK 14 (revisi 2008) Persediaan dinyatakan bahwa :
Persediaan adalah aset:
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.
b. Barang dalam proses – dalam proses produksi untuk penjualan.
c. Bahan mentah atau perlengkapan – bahan/perlengkapan dalam prosesproduksi.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih
rendah. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Dalam neraca dari sebuah perusahaan dagang, nilai persediaan bisa saja merupakan
komponen yang sangat signifikan (material) dibanding dengan nilai keseluruhan aset lancar.
Sedangkan dalam laporan laba rugi, besarnya harga pokok persediaan (yang dijual)
merupakan komponen utama penentu kinerja atau hasil kegiatan operasional perusahaan
selama periode.
Klasifikasi persediaan tergantung pada apakah perusahaan adalah perusahaan dagang
atau perusahaan manufaktur. Untuk perusahaan dagang, persediaanya disebut persediaan
barang dagangan (hanya ada satu klasifikasi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh
perusahaan dan telah langsung dalam bentuk siap untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal
perusahaan sehari-hari.
Namun untuk perusahaan manufaktur, persediaannya diklasifikasikan menjadi tiga,
yaitu bahan mentah, barang setengah jadi (barang dalam proses), dan barang jadi (produk
akhir). Perusahaan dagang selalu menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan
berapa besarnya barang dagangan yang tersedia untuk dijual dan juga berapa yang telah laku
terjual.
PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN
Pengendalian internal atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aset ini tergolong
cukup lancar dengan dua tujuan utama yaitu untuk mengamankan atau mencegah aset
perusahaan (persediaan) dari tindakan pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan dan
kerusakan, ser(persediaan) dari tindakan pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan dan
kerusakan, serta ta mmenjamin keakuratan (ketepatan) penyajian persediaan dalam laporan
keuangan.
Pengendalian internal atas persediaan dimulai saat barang diterima, Laporan penerimaan
barang yang bernomor urut tercetak seharseharusnya usnya disiapkan oleh bagian penerimaan
untuk menetapkan tanggung jawab awal atas persediaan. Untuk memastikan bahwa barang
yang diterima sesuai dengan apa yang dipesan, maka setiap laporan penerimaan barang harus
dicocokan dengan formulir pesanan pembelian yang asli. Pengendalian internal atas
persediaan juga melibatkan bantuan alat pengaman, seperti kaca dua arah, kamera, sensor
magnetik, kartu akses gudang, pengatur suhu ruangan dan sebagainya, termasuk petugas
keamanan.
Mengenai tempat penyimpanan persediaan, persediaan seharusnya disimpan dalam
gudang yang dimana aksesnya dibatasi hanya untuk karyawan tertentu saja. Setiap
pengeluaran barang dari gudang seharusnya dilengkapi atau didukung dengan formulir
permintaan barang, yang telah diotorisasi sebagai mestinya. Penggunaan sistem pencatatan
perpectual juga memberikan pengendalian yang efektif atas persediaan informasi mengenai
jumlah atas masing-masing jenis barang dagangan dapat segera tersedia dalam buku besar
pembantu untuk masing-masing persediaan.

PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI


Didalam proses produksi memerlukan pencatatan khusus untuk mengumpulkan biaya-
biaya produksi sampai menghasilkan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.
Akun-akun yang dilalui untuk proses produksi biasanya seperti Persediaan Bahan Baku, Gaji
dan Upah, biaya Overhead pabrik, Barang dalam Proses, Persediaan barang jadi, Persediaan
brang dalam proses dan harga pokok penjualan. Sebetulnya biaya itu sendiri ada biaya
produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi yang termasuk kedalam kelompok harga
pokok produksi antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik (seperti biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya
perlengkapan pabrik, biaya listrik air telepon pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan
peralatan pabrik, biaya penyusutan mesin pabrik dan lain-lain).
Sedangkan biaya bukan produksi (non produksi) masuk laporan perhitungan laba rugi
seperti biaya-biaya yang berhubungan dengan biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum. Jadi jelas pengumpulan biayanya mana yang masuk laporan harga pokok produksi dan
mana yang masuk laporan harga pokok produksi dan mana yang masuk laporan perhitungan
laba ruduksi dan mana yang masuk laporan perhitungan laba rugi.
PENCATATAN BIAYA PRODUKSI
Pencatatan siklus biaya produksi dari pemakaian bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan macam-macam biaya overhead dicatat melalui akun Barang dalam proses,
kemudian setelah selesai menjadi barang jadi dicatat pada akun Persediaan Barang Jadi dan
pada saat penjualan dicatat pada akun Harga Pokok Penjualn. Secara prosedural pencatatan
biaya produksi metode perpetual seperti berikut:
a. Pencatatatn dimulai sejak saat pembelian bahan baku.
Persediaan Bahan Baku Rp.xxx
Utang Usaha Rp.xxx

b. Pencatatan pemakaian bahan baku.


Barang dalam Proses (BBL) Rp.xxx
Persediaan Bahan Baku Rp.xxx

c. Pencatatan pembebanan tenaga kerja langsung.


Barang dalam Proses (TKL) Rp.xxx
Gaji dan Upah Rp.xxx

d. Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pabrik.


Persedian Barang dalam proses (BOP) Rp.xxx
Persediaan Bahan Baku (Penolong) Rp.xxx
Gaji dan upah (tidak langsung) Rp.xxx
Perlengkapan Pabrik Rp.xxx
Akumulasi penyusutan mesin pabrik dll Rp.xxx

e. Pencatatan produk selesai dan barang dalam proses (belum selesai)


Persediaan barang jadi Rp.xxx
Barang dalam proses Rp.xxx
Persediaan barang dalam proses Rp.xxx
Barang dalam proses Rp.xxx

f. Pencatatan Penjualan
Piutang/kas Rp.xxx
Penjualan Rp.xxx
Harga pokok penjualan Rp.xxx
Persediaan barang jadi Rp.xxx

Catatan : BBL = Bahan Baku Langsung


TKL = Tenaga Kerja Langsung
BOP = Biaya Overhead Pabrik
Sedangkan pencatatan biay produksi metode fisik, untuk pembeliaan bahan baku dicatat pada
akun Pembeliaan dan saat mengembalikan bahan yang dibeli dicatat pada akun retur
pembelian dan bila mempercepat pembayaran mendapatkan potongan harga dicatat pada akun
Potongan Pembelian. Sedangkan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi
tak langsung lainnya dicatat pada akunnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya perhatikan
pencatatan seperti berikut:
a. Pencatatan dimulai sejak saat pembelian bahan baku.
Pembelian Rp.xxx
Utang usaha/kas Rp.xxx

b. Pemakaian bahan baku tidak dicatat jumlahnya.


c. Pencatatan pembebanan tenaga kerja langsung dicatat pada akun langsung.
Biaya upah langsung Rp.xxx
Kas/Utang gaji Rp.xxx

d. Pencatatan biay overhead pabrik langsung pada akunnya masing-masing.


Biaya upah tak langsung Rp.xxx
Kas/utang gaji Rp.xxx

e. Pencatatan produk selesai dan barang dalam proses (belum selesai) melalui jurnal
penyesuaian.

f. Pencatatan penjualan
Piutang/kas Rp.xxx
Penjualan Rp.xxx

Utang lebih jelasnya pencatatan proses pembuatan produk dari bahan baku sampai
menjadi barang jadi akan dibahas dalam akuntansi biaya.

Metode Pencatatan Persediaan


Pencatatan persediaan baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang dagang
pada dasarnya sama seperti diatas ada 2 (dua) metode yaitu metode pisik dan metode
Perpectual, oleh karena itu ada perbedaan dalam pencatatan jurnal penyesuaian pada akhir
periode akuntansi.Pencatatan biaya produksi metode perfectual dari pemakaian bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan macam-macam biaya overhead dicatat melalui
akun barang dalam proses, kemudian setelah selesai menjadi barang jadi dicatat pada akun
persediaan Barang jadi dan akun harga pokok penjualan seperti diatas. Untuk pencatatan
metode pisik karena setiap membeli dicatat pada akun pembelian dan setiap pemakaian tidak
ada pencatatan, sehingga untuk menghitung persediaan akhir dihitung secara pisik baru
diketemukan nilai persediaan akhir. Maka diperlukan jurnal penyesuaian baik untuk
persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses maupun persediaan barang jadi
seperti berikut:
Jurnal penyesuaian untuk persediaan bahan bku:
a. Ikhtisar produksi Rp.xxx
Persediaan bahan baku (awal) Rp.xxx
b. Persediaan bahan baku (akhir) Rp.xxx
Ikhtisar produksi Rp.xxx
Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dalam proses :
a. Ikhtisar Produksi Rp.xxx
Persediaan barang dalam proses (awal) Rp.xxx
b. Persediaan barang dalam proses (akhir) Rpxxx
Ikhtisar produksi Rp,xxx
Jurnal penyesuaian untuk Persediaan barang jadi :
a. Ikhtisar Laba Rugi Rp.xxx
Persediaan barang jadi (awal) Rp.xxx
b. Persediaan barang jadi (akhir) Rp.xxx
Ikhtisar laba rugi Rp.xxx

Sedangkan pencatatan metode perpectual karena pembelian bahan baku dicatat pada akun
Persediaan bahan baku dan pemakaian bahan baku dicatat pada akun Persediaan bahan baku,
maka pada akhir periode akuntansi tidak perlu adanya penyesuaian persediaan bahan baku
baik persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses maupun persediaan barang jadi.
Tetapi walaupun pencatatan persediaan menggunakan metode perpectual kadang-kadang
pelaporan perhitungan harga pokok produksi dan laporan perhitungan laba rugi dibutuhkan
sama seperti metode pisik.

Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Perhitungan Laba Rugi


Laporan keuangan perushaan industry sama seperti keuangan perusahaan jasa dan
dagang, hanya karena ada perhitungan harga pokok produksi, maka ada tambahan laporan
sebelum laporan perhitungan laba rugi yaitu laporan harga pokok produksi. Jadi laporan
keuangannya terdiri dari Laporan Perhitungan Harga Pokok Produksi, Laporan perhitungan
laba rugi, Laporan Perubahan Laba ditahan dan Neraca. Untuk lebih jelasnya lihat contoh
laporan harga pokok produksi dan laporan perhitungan laba rugi seperti dibawah ini:
PT. Cahaya Industri
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2010
Persediaan Bahan Baku 01-01-08 12.500.000
(+)Pembeliaan bahan baku 48.500.000
Beban angkut masuk 500.000
(-)Retur pembelian (2.300.000)
Potongan pembelian (1.450.000)
Pembelian bersih 45.250.000
57.750.000
Persediaan bahan baku 31-12-08 (17.500.000)
Biaya bahan baku………………………. 40.250.000
Biaya tenaga kerja langsung………………… 24.500.000
Biaya overhead pabrik:
- Bahan penolong 2.450.000
- Tenaga kerja tak langsung 6.500.000
- Biaya perlengkpan pabrik 1.750.000
- Biaya listrik air dan telepon pabrik 1.500.000
- Biaya penyusutan mesin pabrik 4.500.000
- Biaya penyusutan peralatan pabrik 2.500.000
- Biaya reparasi mesin pabrik 1.500.000
- Biaya pemeliharaan pabrik 3.000.000
Biaya overhead pabrik………………… 23.700.000
Biaya Produksi 88.450.000
Persediaan barang dalam proses 01-01-08 37.750.000
126.200.000
Persediaan barang dalam proses 31-12-08 (33.450.000)
Harga pokok produksi 92.750.000

PT. Cahaya Industri


Laporan Perhitungan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010
Pendapatan :
Penjualan 265.350.000
(-) Retur penjualan (4.500.000)
Potongan penjualan (650.000)
Penjualan bersih 260.200.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Jadi 01-01-08 38.500.000
Harga Pokok Produksi 92.750.000
141.250.000
Persediaan barang Jadi 31-12-08 (28.500.000)
Harga pokok penjualan 112.750.000
Laba kotor 157.450.000
Beban usaha :
Beban Penjualan :
- Beban gaji bagian penjualan 7.500.000
- Beban perlengkapan penjualan 1.500.000
- Beban listrik air dan telepon 2.800.000
- Beban penyusutan peralatan penjualan 2.800.000
- Beban beban penjualan lain-lain 2.750.000
17.350.000
Beban Administrasi dan Umum :
- Beban gaji bagian administrasi dan umum 9.000.000
- Beban perlengkapan kantor 2.200.000
- Beban listrik air dan telepon kantor 2.300.000
- Beban penyusutan peralatan kantor 3.500.000
- Beban administrasi dan umum lain-lain 4.200.000
21.200.000
Jumlah beban usaha 38.550.000
Laba Usaha 118.900.000

Proses Pencatatan dan Penyusunan Laporan Laporan Keuangan


Untuk menggambarkan bagaimna cara pencatatan akuntansinya dalam siklus akuntansi
sampai penyusunan laporan keuangan perusahaan industri, maka lebih jelasnya mari kita
perhatikan melalui contoh soal dibawah ini.
Pada awal bulan desember 2010 PT INSAN CITA memberikan saldo-saldo buku besar
dalam neraca saldo per 1 Desember 2018 sebagai berikut :
Nama Akun Debet Kredit
Kas 117.000.000
Piutang usaha 85.500.000
Perlengkapan 91.250.000
Persediaan BB 115.750.000
Persediaan BDP 412.650.000
Persediaan BJ 535.750.000
Peralatan 350.000.000
Akum Peny Peralatan 125.000.000
Kendaraan 500.000.000
Akum peny Kendaraan 240.000.000
Mesin 300.000.000
Akum Peny Mesin 120.000.000
Gedung 1.700.000.00
0
Akum Peny Gedung 320.000.000
Tanah 400.000.000
Utang usaha 120.500.000
Utang Bank (jk pjg) 420.000.000
Ekuitas saham 3.000.000.000
Laba ditahan 200.000.000
Dividen 60.000.000
Ikhtisar Produksi
Ikhtisar Produksi
Ikhtisar Laba Rugi
Penjualan 1.159700.000
Retur Penjualan 16.800.000
Potongan Penjualan 13.200.000
Pembelian 296.000.000
Beban Angkut Masuk 6.000.000
Retur Pembelian 31.000.000
Potongan pembelian 5.950.000
Beban Upah Langsung 190.250.000
Beban bahan Penolong 44.850.000
Beban Upah tak Langsung 142.250.000
Beban Perlengkapan Pabrik
Beban Listrik, air, dan telepon 55.500.000
Beban Penyusutan peralatan pabrik
Beban Penyusutan Kendaraan Pabrik
Beban Penyusutan Mesin Pabrik
Beban Penyusutan Gedung Pabrik
Beban Gaji Penjualan & Umum 169.950.000
Beban Perlengkapan Penjualan/Umum
Beban Pemasaran 45.000.000
Beban Listrik, air, dan Telepon Penjualan 22.500.000
Beban Transpot out 23.000.000
Beban Pemeliharaan Umum 16.750.000
Beban Penyusutan Peralatan
Beban Penyusutan Kendaraan
Beban Penyusuta Gedung
Beban lain-lain 32.200.000
5.742.150.00 5.742.150.000
0

Selanjutnya transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2018 adalah


sebagai berikut:
02 Des Dibeli separtai bahan baku secara kredit dari PT MERAH PUTIH Rp.31.500.000
03 Des Dibayar biaya angkut atas dasar bahan baku yang dibeli dari PT MERAH PUTIH
sebesar Rp.500.000
05 Des Dikirim kembali bahan baku yang rusak kepada PT MERAH PUTIH senilai
Rp.500.000
06 Des Dibayar Biaya sewa ruangan untuk kantor dan gudang pada PT. Alam Sutera
massing-masing sebesar Rp.20.000.000 dan 40.000.000 untuk masa 1 tahun
08 Des Dibeli perlengkapan kantor berupa Meja dan Kursi front office pada Toko Mebel
Wanda Karawang seharga Rp.15.000.000 dibayar perkas Rp.5000.000. Sisanya
dibayar bulan depan
10 Des Dibayar beban Pemasaran berupa iklan di surat kabar di Radar Karawang sebesar
Rp.5000.000 untuk 3 bulan dan setiap bulan di sepakati terbit 4x
11 Des Dibeli peralatan Kantor berupa PC, Printer/Scanner dan 2 AC kepada Toko
TAKASIMURA Purwakarta senilai Rp.20.000.000
12 Des Untuk keperluan operasional pabrik dibeli kendaraan Pick UP senilai
Rp120.000.000 pada Srikandi Motor Karawang dan sebagai uang muka dibayar
perkas Rp.20.000.000 dan sisanya menjadi utang usaha yang harus dibayar setiap
bulan dalam jangka waktu 35 bulan
15 Des Dibayar biaya upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.5.500.000
18 Des Dibayar biaya upah tenaga kerja tak langsung sebesar Rp.3.500.000
20 Des Dibayar biaya listrik, air, dan telepon, untuk pabrik sebesar Rp.2.000.000 dan
untuk bagian penjualan dan administrasi umum sebesar Rp.2.000.000
23 Des Dijual separtai barang jadi kepada langganan CV. Ayu sebesar Rp.110.000.000
diterima pembayaran pertama Rp.30.000.000 secara kredit
25 Des Dijual separtai barang jadi kepada langganan secara tunai sebesar
Rp.135.000.000
28 Des Dibayar biaya pemeliharan dan perbaikan mesin senilai Rp.10.000.000
28 Des Untuk peremajaan mesin dibeli 3 unit mesin baru masing-masing seharga Rp.
30.000.000, namun pembayaran berdaasarkan termin selama 120 hari
30 Des Dibayar utang kepada kreditur sebesar Rp.15.000.000
31 Des Dibayar gaji bagian penjualan dan bagian administrasi / umum Rp.25.000.000
31 Des Biaya Keamanan bulan Desember Rp.2000.000

Keterangan untuk penyesuaian per 31 Desember 2010 adalah:


1. Persediaan per 31 Desember 2010 untuk :
Persediaan bahan baku sebesar Rp.123.650.000
Persediaan barang dalam proses sebesar Rp.585.000.000
Persediaan barang jadi sebesar Rp.685.000.000
2. Persediaan perlengkapan yang terpakai untuk produksi sebesar Rp.25.500.000 dan untuk
bagian penjualan dan umum Rp.46.500.000
3. Aset tetap pabrik yang disusutkan peralatan pabrik sebesar Rp.32.500.000 kendaraan
pabrik sebesar Rp.40.000.000 mesin pabrik Rp.40.000.000 gedung pabrik Rp.45.000.000.
4. Aset tetap bagian penjualan dan administrasi umum adalah peralatan Rp.37.500.000
kendaraan Rp.47.500.000 gedung Rp.35.000.000

Diminta :
a. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal umum.
b. Posting Jurnal Umum tersebut ke dalam buku besar yang ada.
c. Susunlah Worksheet (neraca lajur) per 31 Desember 2010.
d. Susunlah laporan keuangan perusahaan industri.
e. Buatlah Jurnal penutup per 31 Desember 2010.
Jurnal Umum
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
02 Des Pembelian 31.500.000
Utang usaha 31.500.000

03 Des Beban angkut pembelian 500.000


Kas 500.000

05 Des Utang Usaha 500.000


Retur pembelian 500.000

15 Des Beban upah langsung 5.500.000


Kas 5.500.000

18 Des Beban upah tak langsung 3.500.000


Kas 3.500.000

20 Des Beban listrik, air dan telepon pabrik 2.000.000


Beban listrik, air dan telepon Penj/umum 2.000.000
Kas 4.000.000

23 Des Piutang Usaha 11.000.000


Penjualan 11.000.000

25 Des Kas 35.000.000


Penjualan 35.000.000

30 Des Utang usaha 5.000.000


5.000.000

31 Des Beban gaji penjualan umum 15.000.000


Kas 15.000.000

Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2010


31 Des Ikhtisar Produksi (bahan baku awal) 115.750.000
Persediaan bahan baku (awal) 115.750.000

Persediaan bahan baku (akhir) 123.650.000


Ikhtisar Produksi (akhir) 123.650.000

Ikhtisar Produksi (BDP awal) 412.650.000


Persediaan (BDP awal) 412.650.000
Persediaan BDP (akhir) 585.000.000
Ikhtisar Produksi (akhir) 585.000.000
Ikhtisar Laba rugi BJ (awal) 535.750.000
Persediaan BJ (awal) 535.750.000

Persediaan BJ (akhir) 685.000.000


Ikhtisar Laba rugi 685.000.000

31 Des Beban perlengkapan pabrik 25.000.000


Beban perlengkapan penjualan/umum 46.500.000
Perlengkapan 92.000.000

31 Des Beban penyusutan peralatan pabrik 32.500.000


Beban peny. Peralatan penjualan/umum 37.500.000
Akumumlasi penyusutan peralatan 70.000.000

31 Des Beban penyusutan kendaraan pabrik 40.000.000


Beban peny. Kendaraan penjualan 47.500.000
Akumulasi penyusutan kendaraan 87.500.000

Beban penyusutan mesin 40.000.000


Akumulasi penyusutan mesin 40.000.000

Beban penyusutan gedung pabrik 45.000.000


Beban peny. Gedung penjualan/umum 35.000.000
Akumulasi penyusutan gedung 80.000.000

Posting Buku Besar


Kas
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 117.000.000
3 Des 500.000 117.500.000
15 Des 5.500.000 112.000.000
18 Des 3.500.000 107.500.000
20 Des 4.000.000 103.500.000
25 Des 35.000.000 138.500.000
30 Des 5.000.000 133.500.000
31 Des 15.000.000 118.500.000

Piutang Usaha
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 85.500.000
23 Des 11.000.000 96.500.000
Perlengkapan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 91.250.000

Persediaan Bahan Baku


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 115.750.000

Persediaan BDP
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 412.650.000

Persediaan BJ
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 535.750.000

Peralatan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 350.000.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 125.000.000

Kendaraan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 500.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 240.000.000

Mesin
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 300.000.000

Akumulasi Penyusutan Mesin


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 120.000.000

Gedung
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 1.700.000.000

Akumulasi Penyusutan Gedungs


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 320.000.000

Tanah
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 400.000.000

Utang Usaha
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 120.500.000
2 Des 31.500.000 152.000.000
5 Des 500.000 151.000.000
30 Des 5.000.000 146.500.000
Utang Bank
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 420.000.000

Modal Saham
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 3.000.000.000

Laba Ditahan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 200.000.000

Dividen
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 60.000.000

Penjualan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 1.159.700.000
23 Des 11.000.000 1.170.700.000
25 Des 35.000.000 1.205.700.000

Retur Penjualan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 16.800.000

Potongan Penjualan
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 13.200.000

Pembelian
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Saldo 296.000.000
De
s
31.500.000 327.500.000

Beban Angkut Masuk


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Saldo 6.000.000
Des
500.000 6.500.000

Retur Pembelian
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 31.000.000
5 Des 500.000 31.500.000

Potongan Pembelian
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 5.950.000

Beban Upah Langsung


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 190.250.000
15 Des 5.500.000 195.750.000

Beban Bahan Penolong


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 44.850.000

Beban Upah Tak Langsung


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 142.250.000
18 Des 3.500.000 145.750.000

Beban Perlengkapan Pabrik


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Listrik, Air dan Telepon


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 55.500.000
2.000.000 57.500.000

Beban Penyusutan Peralatan Pabrik


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Penyusutan Kendaraan Pabrik


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Penyusutan Mesin Pabrik


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Penyusutan Gedung Pabrik


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Gaji Penjualan dan Umum


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 169.950.000
31 Des 15.000.000 184.950.000

Beban Perlengkapan Penjualan dan Umum


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Pemasaran
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 45.000.000

Beban Listrik, Air, dan Telepon


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 22.500.000
20 Des 2.000.000 24.500.000

Beban Transport Out


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 23.000.000

Beban Pemeliharaan Umum


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
1 Des Saldo 16.750.000

Beban Penyusutan Peralatan


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Penyusutan Kendaraan Penjualan/Umum


Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Beban Penyusutan Gedung
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Beban Lain-lain
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

PT SUMBER REJEKI
Laporan Harga Pokok Produksi
Per 31 Desember 2010
Persediaan Bahan Baku 01/01/10 115.750.000
(+) Pembelian 327.500.000
Beban angkut masuk 6.500.000
(-) Retur pembelian (31.500.000)
Potongan pembelian (5.950.000)
Pembelian Bersih 296.550.000
Bahan baku siap pakai 412.300.000
Persediaan Bahan Baku 31/12/10 123.650.000
Biaya bahan baku 288.650.000
Upah langsung 195.760.000
Biaya overhead pabrik :
Bahan penolong 44.850.000
B. Upah tak langsung 145.750.000
B. Perlengkapan pabrik 25.500.000
B. Listrik, Air, dan Telepon Pabrik 57.500.000
B. Peny peralatan pabrik 32.500.000
B. Peny kendaraan pabrik 40.000.000
Beban penyusutan mesin pabrik 40.000.000
B. Peny gedung pabrik 45.000.000
431.100.000
Biaya Produksi 915.500.000
Persediaan BDP 01/01/10 412.650.000
1.328.150.000
Persediaan BDP 31/12/10 585.000.000
Harga Pokok Produksi .................. 743.150.000

PT SUMBER REJEKI
Laporan Perhitungan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Penjualan 1.205.700.000
Retur Penjualan 16.800.000
Potongan Penjualan 13.200.000
30.000.000
Penjualan Bersih 1.175.700.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Jadi 01/01/2008 535.750.000
(+) Harga Pokok Produksi 743.150.000
Barang siap dijual 1.278.900.000
Persediaan Barang Jadi 31/12/2008 (685.000.000
Harga Pokok Penjualan 593.900.000
Laba Kotor 581.800.000
Beban Usaha :
B. gaji penjualan dan umum 184.950.000
B. perlengkapan penjualan/umum 46.500.000
Beban pemasaran 45.000.000
B. listrik, air, dan telepon penjualan 24.500.000
Beban transport 23.000.000
B. pemeliharaan umum 16.750.000
B. peny. Peralatan 37.500.000
B. peny. Kendaraan 47.500.000
B. peny. Gedung 35.000.000
Beban Lain-lain 32.200.000
492.900.000
Laba Bersih 88.900.000

PT SUMBER REJEKI
Laporan Perubahan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2010
Laba ditahan 01-01-08 200.000.000
(+) Laba bersih 88.900.000
Deviden (60.000.000)
28.900.000
Laba ditahan 228.900.000

PT SUMBER REJEKI
Neraca
Per 31 Desember 2010
AKTIVA
Aktiva lancar :
Kas 118.500.000
Piutang usaha 96.500.000
Perlengkapan 19.250.000
Persediaan BB 123.650.000
Persediaan BDP 585.000.000
Persediaan BJ 685.000.000
1.627.900.000
Aktiva Tetap :
Peralatan 350.000.000
Akum Peny Peralatan (195.000.000)
Kendaraan 500.000.000
Akum Peny Kendaraan (327.500.000)
Mesin 300.000.000
Akum Peny Mesin (160.000.000)
Gedung 1700.000.000
Akum peny Gedung (400.000.000)
Tanah 400.000.000
Total Aktiva tetap 2.167.500.000
Total Aktiva 3.795.400.000

PASSIVA
Utang Usaha 146.500.000
Utang Bank (jk pjg) 420.000.000
Total passiva 566.500.000
MODAL
Modal Saham 3.000.000.000
Laba ditahan 228.900.000
Total Modal 3.228.900.000
Total Passiva + Modal 3.795.400.000

PT SUMBER REJEKI
Jurnal Penutup
Per 31 Desember 2010
Tgl keterangan Debet Kredit
31 Des Iktisar Produksi 960.850.000
Pembelian 327.500.000
Beban angkut pembelian 6.500.000
B. upah langsung 195.750.000
Beban bahan penolong 44.850.000
B. upah tak langsung 145.750.000
B. perlengkapan pabrik 25.500.000
B. listrik, air dan telepon pabrik 57.500.000
B. peny. Peralatan pabrik 32.500.000
B. peny. Kendraan pabrik 40.000.000
B. peny. Mesin pabrik 40.000.000
B. peny. Gedung pabrik 45.000.000

31 Des Retur Pembelian 31.500.000


Potongan Pembelian 5.950.000
Ikhtisar produksi 37.450.000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 1.205.700.000


Penjualan 1.205.700.000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 1.266050.000


Retur Penjualan 16.800.000
Potongan penjualan 13.200.000
B. gaji penjualan dan umum 184.950.000
B. perlengkapan penjualan/umum 46.500.000
B. pemasaran 45.000.000
B. listrik,air,dan telepon penjualan 24.500.000
B. Transpot 23.000.000
B. pemeliharaan umum 16.750.000
B. peny. Peralatan 37.500.000
B. peny. Kendaraan 47.500.000
B. peny. Gedung 35.000.000
Beban lain-lain 32.200.000
Ikhtisar Produksi 743.150.000

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 88.900.000


Laba ditahan 88.900.000

31 Des Laba ditahan 60.000.000


Deviden 60.000.000

Anda mungkin juga menyukai