Tugas Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PATOFISIOLOGI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : CHYNTIA PRATAMI MUSLIHI


NIM :P00320021151

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BUTON


POLTEKKES KEMENKKES KENDARI
2022
MENGALAMI PERADANGAN

1. Identitas pasien

Nama : SUMIANA

Tanggal lahir/umur : 09-04-1972/ 50 tahun

Agama : islam

Suku/ bangsa : wabula/ indonesia

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Status perkawinan : kawin

Alamat : DUSUN DONGKALA, KEC. PASARWAJO, KAB.

BUTON

2. Jenis radang yang dialami :


 Abses
Abses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi
yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untuk
meluas dengan pencairan, kecenderungannya untuk membentuk lubang.

Jika terbentuk abses, maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit
masuk ke dalam abses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat
dibantu oleh pengosongannya secara pembedahan, sehingga
memungkinkan ruang yang sebelumnya berisi nanah mengecil dan
sembuh. Jika abses tidak dikosongkan secara pembedahan oleh ahli bedah,
maka abses cenderung untuk meluas, merusak struktur lain yang dilalui
oleh abses tersebut.

 Radang supuratif
Gambaran ini adalah nekrosis liqeuvaktifa yang disertai emigrasi sel darah
putih dalam jumlah banyak. Infeksi supuratif disebabkan oleh banyak
macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen (pembentukan
nanah). Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen
bahwa pada radang supuratif terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan
dasar.

3. Tanda- tanda radang yang di alami:


 Rubor (Kemerahan)
Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di
daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai
timbul maka arteriol yang mensuplai daerah melebar sehingga lebih
banyak darah mengalir.
 Pembengkakan (Tumor)
Pembengkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial. Campuran cairan dan sel
yang tertimbun didaerah inflamasi disebut dengan eksudat.
 Kalor atau rasa panas
Terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi inflamasi akut. Kalor
disebabkan pula oleh sirkulasi darah yang meningkat. Sebab darah yang
memiliki suhu 37ᵒC disalurkan ke permukaan tubuh yang mengalami
inflamasi lebih banyak daripada ke daerah normal.
 Rasa Sakit (Dolor)
Rasa sakit terjadi karena adanya rangsangan saraf. Rangsangan saraf
sendiri dapat terjadi akibat perubahan pH lokal, perubahan konsentrasi
ion-ion tertentu, atau pengeluaran zat-zat kimia bioaktif lainnya. Selain
itu, pembengkakan jaringan yang mengakibatkan peningkatan tekanan
lokal juga dapat menimbulkan rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai