Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI RSUD


Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Disusun oleh :

Nama : Sa'adatul Aulia

Kelas : XI-Ruby

No. Absen : 08

NIS : 082/09.072

KOMPETENSI KEAHLIAN DENTAL ASISTEN KLINIS &


KOMUNITAS

SMK FARMASI & DENTAL ASISTEN BOJONEGORO


TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan
kegiatan PRAKERIN / PKL SMK Farmasi & Dental Asisten (Kompetensi Keahlian
Dental Asisten) Bojonegoro Tahun Ajaran 2021/2022

Nama : Sa'adatul Aulia

NIS : 086/09.072

Kelas : XI-Ruby

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing RSUD Dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Dwi Sutjahyo, A.Md.KesGi


NIP. 19700531 199002 1 001

Koordinator PRAKERIN Pembimbing PRAKERIN

Muhammad Ridwan, S.Pd. Apt. Anggita Putri P.,S.Farm


NUPTK. 9946 7716 72130142

Mengetahui,

Kepala SMK Farmasi & Dental Asisten Bojonegoro

Frestina Bhakti H., ST.,M.M.


NRKS. 19023L12205050242143719
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT.yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
RSUD Dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan lancar.

Dalam penyusunan laporan tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai


pihak. Untuk itu tidak salah pada kesempatan ini, saya sebagai penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Frestina Bhakti Herwidyaningtias, ST.,M.M. Selaku kepala SMK Farmasi &
Dental Asisten Bojonegoro.
2. dr. Ahmad Hernowo Wahyutomo, M.Kes. Selaku Direktur RSUD Dr. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
3. Bapak Dwi Sutjahyo,A.Md.KesGi. Selaku pembimbing dari RSUD Dr.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
4. Bapak Muhammad Ridwan, S.Pd. Selaku koordinator Praktek Kerja Industri.
5. Ibu Apt. Anggita Putri Pambajeng.S.Farm. Selaku pembimbing dari SMK
Farmasi & Dental Asisten Bojonegoro.
6. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga dapat diselesaikan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun terhadap
penyempurna laporan ini agar lebih baik kedepannya. Semoga laporan ini berguna
bagi semua pembaca.

Bojonegoro, 14 April 2022

Sa’adatul Aulia
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Prakerin..................................................................................... 1
C. Manfaat Prakerin................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3


A. Pengertian Rumah Sakit......................................................................... 3
B. Sejarah Rumah Sakit.............................................................................. 4
C. Perkembangan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo................................... 5
D. Nama-Nama Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo........................ 5
E. Jenis-Jenis Rumah Sakit......................................................................... 6
F. Karakteristik Rumah Sakit .................................................................... 6
G. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ............................................................ 6
H. Tipe-Tipe Rumah Sakit ......................................................................... 7
I. Tujuan Rumah Sakit............................................................................... 8
J. Ciri Rumah Sakit.................................................................................... 8
K. Visi, Misi dan Motto RSUD Sosodoro Djatikoesoemo ........................ 8
L. Struktur Poli Gigi RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.............................. 9

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 10


A. Profil RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.................................................. 10
B. Cara Kerja Seorang Dental Asisten....................................................... 10
C. Jenis-jenis Pelayanan Poli Gigi RSUD Sosodoro Djatikoesoemo......... 11
D. Jam Kerja Poli Gigi RSUD Sosodoro Djatikoesoemo........................... 11

BAB IV PENUTUP............................................................................................... 12
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
B. Saran....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi & Dental Asisten Bojonegoro
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga pelayanan kesehatan
khususnya di bidang Dental Asisten.

Praktek Kerja Industri (PKL) diadakan untuk memberikan kesempatan bagi


siswa untuk menambah pengalaman dan ilmu yang mungkin belum didapat di
sekolah dan Prakerin merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk
dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional. Mengingat pentingnya Prakerin maka
siswa harus semaksimal mungkin melaksanakan kegiatan dengan baik dan
benar, serta dengan harapan ilmu tersebut akan bermanfaat dan sesuai dengan
harapan.

B. TUJUAN PRAKERIN
Adapun tujuan prakerin, di antaranya adalah :

1. Dapat mengimplementasikan materi yang selama ini di dapatkan dari


sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik.
2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi
prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di
dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung
lagi berkomunikasi secara profesional.
4. Dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. Bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang
dimiliki oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-masing.
6. Dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplenemtasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.
8. Siswa dapat mengetahui berbagai macam alat-alat kesehatan gigi,
pemakaian alat-alat kesehatan gigi, pembersihan serta penyimpanan alat
kesehatan gigi dan dampak penyalahgunaan alat kesehatan gigi.
9. Siswa dapat mengetahui operasional kerja di dalam berbagai macam
instansi seperti RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo, RS ‘Aisyiyah,
Puskesmas Bojonegoro, dan Puskesmas Kapas.
C. MANFAAT PRAKERIN
Terdapat 10 manfaat prakerin, di antaranya adalah :

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,


dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia
usaha serta industri yang profesional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha maupun dunia industri.
6. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi, informasi, dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntunggan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapatkan di dunia
usaha/industri.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN RUMAH SAKIT


1. Pengertian Rumah Sakit
 Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor.159b/MEN.KES/PER/II/1988
Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan
tegana kesehatan dan penelitian.

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


340/MENKES/PER/III/2010
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

 WHO (World health Ornagization)


Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan
penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah Sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat pelatihan medik.

 (Griffith 1987 dikutip dari Rijadi 1997)


Rumah Sakit adalah institusi yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan individual dengan menggunakan sumber data secara
efektif dan efisien guna kepentingan masyarakat.

2. Pengertian Rumah Sakit Menurut Para Ahli


 Assosiation of Hospital Care (1947) Rumah Sakit adalah pusat dimana
pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta pelatihan kedokteran
diselenggarakan.
 American Hospital Assosiation (1947) Rumah Sakit adalah suatu alat
organisasi yang terdiri tenaga medis profesional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

 Wolper dan Pena (1997) Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit
mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana
pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga
profesi kesehatan lainnya diselenggarakan.

B. SEJARAN RUMAH SAKIT


1. Sejarah Rumah Sakit di Indonesia
Sejarah perkembangan rumah sakit di Indonesia pertama kali didirikan
oleh VOC tahun 1626 dan kemudian juga oleh tentara Inggris pada zaman
Raffles terutama ditujukan untuk melayani anggota militer beserta
keluarganya secara gratis. Jika masyarakat pribumi memerlukan pertolongan,
kepada mereka juga diberikan pelayanan gratis.
Hal ini juga berlanjut dengan rumah sakit-rumah sakit yang didirikan
oleh kelompok agama. Sikap karitatif ini juga diteruskan oleh rumah sakit
CBZ di Jakarta. Rumah sakit ini juga tidak memungut bayaran pada orang
miskin dan gelandangan yang memerlukan pertolongan. Semua ini telah
menanamkan kesan yang mendalam di kalangan masyarakat pribumi bahwa
pelayanan penyembuhan di rumah sakit adalah gratis. Mereka tidak
mengetahui bahwa sejak zaman VOC, orang Eropa yang berobat di rumah
sakit VOC (kecuali tentara dan keluarganya) ditarik bayaran termasuk
pegawai VOC.

2. Sejarah RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro


Zaman Sebelum Kemerdekaan
Sejak tahun 1924 Zending mendirikan poliklinik yang berlokasi di Jl.
Teuku Umar dekat gereja Zending. Kemudian pihak Zending momohon izin
mendirikan rumah sakit tetapi di tolak, pihak Zending hanya di berikan izin
memberikan rumah sakit mengelola rumah sakit untuk orang miskin
(armenhuis) yang lokasinya di RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro, Jl. Dr. Wahidin mulai tahun 1928. Pada saat pendudukan Jepang
tahun 1942, terjadi kekacauan yang mengakibatkan seluruh pegawai RS
melarikan diri dan semua barang rumah sakit di rusak dan di bakar.
Kemudian pemerintah Jepang mengangkat Direktur seorang warga Jerman
dan memanggil semua pegawai RS yang melarikan diri. Sejak saat itu
mulailah dilakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas pelayanan.
Zaman Kemerdekaan
Dalam kurun waktu 1946-1947 terjadi beberapa kali pergantian
Direktur. Pada tahun 1948 suasana perjuangan Bojonegoro dan sekitarnya
mempengaruhi semangat dan perjuangan tenaga medis dan paramedis,
termasuk dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berangkat berjuang dan mendirikan
RS Pembantu dan poliklinik di daerah perjuangan.
Pada bulan April tahun 1949 Direktur RS Bojonegoro dr. Gardjito
digantikan oleh Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo. Pada saat beliau menjabat
sebagai direktur banyak sekali kemajuan regulasi dan fasilitas di RS. Pada
tahun 1964 terjadi banyak perkembangan pelayanan, diantaranya adalah
pelayanan Paviliun dan Rontgen.
Pada tahun 1986 nama rumah sakit ditetapkan menjadi RSUD Dr. R
Sosodoro Djatikoesoemo (SK Bupati No. 203 Tahun 1990)

C. PERKEMBANGAN RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO


BOJONEGORO
RS Type C
Tahun 1993, terdapat penambahan spesialistik medik dan RSUD
dikukuhkan sebagai RS kelas C serta telah terakreditasi 5 pelayanan. Pada tahun
2002 dilakukan perbaikan manajemen dan pengorganisasian yang mendasar
serta perubahan penampilan fisik RS. Disamping itu di tetapkan pula Tempat
Tidur menjadi 202 TT.
RS Type B Non Pendidikan
Pada tahun 2004-2006, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berhasil
meraih prestasi sebagai RSSIB (Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi)
Terakreditasi 12 pelayanan dan di tetapkan oleh Menkes sebagai RS kelas B
Non Pendidikan (Kepmenkes RI No : 330/Menkes/SK/V/2006).
Pada tahun 2007-2008, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo telah
mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 serta menjadi PPK-BLUD penuh
(Keputusan Bupati Bojonegoro No. 188/413/KEP/412.12/2008). Pada tahun
2010-2011, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo telah mendapatkan sertifikasi
ISO 9001:2008 serta telah terakreditasi Paripurna pada tahun 2017.
RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro merupakan pusat
pelayanan kesehatan rujukan dari beberapa rumah sakit di daerah Bojonegoro
dan sekitarnya. Selain itu juga sebagai sarana praktek mahasiswa D-lll
Keperawatan, Kebidanan dan berbagai disiplin ilmu lainnya serta tempat
Praktek Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran.
D. NAMA-NAMA DIREKTUR RSUD Dr. R. SOSODORO
DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

NO. TAHUN NAMA DIREKTUR

1. 1928-1938 Dr. H. F Siegel (Jerman)

2. 1938-1942 Dr. H. C Willian De Vos

3. 1942-1942 Dr. Otto O. P Michailis

4. 1943-1946 Dr. Abdul Dadi Tjokrodipo

5. 1946-1947 Dr. Ahmad Sastrotenoyo

6. 1947-1949 Dr. Gardjiti

7. 1949-1951 Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

8. 1951-1962 Dr. Abdoel Moerad Hoesin

9. 1962-1964 Dr. Hwan Te Sing

10. 1964-1973 Dr. Herman Suseno

11. 1973-1986 Dr. Adi Handoyo

12. 1986-1993 Dr. Hadi Purwanto

13. 1993-2002 Dr. Soepadjar, M.Si

14. 2002-2004 Dr. Syaiful Rahmad, M.Si

15. 2004-2006 Dr. Sudat Hadi Utomo

16. 2006-2014 Dr. Sunhadi, M.Kes

17. 2014-2019 Dr. H. Hariyono, Msi

18. 2020-sekarang Dr. Ahmad Hernowo Wahyutomo, M.Kes

E. JENIS-JENIS RUMAH SAKIT


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010.
Klasifikasi rumah sakit dibedakan atas :
1. Rumah Sakit Umum
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
2. Rumah Sakit Khusus
Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama
pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ atau jenis penyakit.

F. KARAKTERISTIK RUMAH SAKIT


Djojodibroto (1997) menyatakan bahwa organisasi rumah sakit mempunyai
sejumlah sifat atau karakteristik yang tidak dipunyai organisasi lainnya, antara
lain :

1. Sebagian besar tenaga rumah sakit adalan tenaga profesional.


2. Wewenang kepala rumah sakit berbeda dengan wewenang pimpinan
perusahaan.
3. Tugas-tugas kelompok profesional lebih banyak dibandingkan tugas
kelompok manajerial.
4. Beban kerjanya tidak bisa diatur.
5. Jumlah pekerjaan dan sifat pekerjaan di unit kerja beragam.
6. Hampir semua kegiatannya bersifat penting.
7. Pelayanan rumah sakit sifatnya sangat individualistik. Setiap pasien harus
dipandang sebagai individu yang utuh, aspek fisik, aspek mental, aspek
sosial kultur dan aspek spiritual harus mendapat perhatian penuh.
8. Pelayanan bersifat pribadi, cepat dan tepat.
9. Pelayanan bersifat terus menerus selama 24 jam dalam sehari.

G. TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT


1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis.
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan.
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus.
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial.
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat inap
(observasi).
10. Melaksanakan pelayanan administratif.
11. Melaksanakan pendidikan para medis.
12. Membantu pendidikan tenaga medis umum.
13. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.
14. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
15. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi
H. TIPE-TIPE RUMAH SAKIT
Berdasarkan fungsi dan tugas dari Rumah Sakit. Ada beberapa pembagian
tipe-tipe Rumah Sakit berdasarkan kemampuan sebuah Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan medis kepada para pasiennya, yaitu :
1. Rumah Sakit Tipe A
Rumah sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
Kedokteran Spesialis dan Subspesialis secara luas. Rumah sakit tipe A
ditetapkan sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi (Top
Referral Hospital) atau Rumah Sakit Pusat.
2. Rumah Sakit Tipe B
Rumah sakit tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
Kedokteran Spesialis luas dan Subspesialis terbatas. Rumah sakit tipe B
didirikan di setiap Ibukota Propinsi (Propincial Hospital) yang menampung
pelayanan rujukan dari Rumah Sakit tingkat Kabupaten. Rumah sakit
pendidikan yang tidak termasuk tipe A juga diklasifikasikan sebagai rumah
sakit tipe B.
3. Rumah Sakit Tipe C
Rumah sakit tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas, yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan
bedah, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kebidanan dan kandungan.
Rumah sakit tipe C akan didirikan di setiap Ibukota Kabupaten (Regency
Hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas.
4. Rumah Sakit Tipe D
Rumah sakit tipe D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada
suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C. Kemampuan rumah
sakit tipe D hanya memberikan pelayanan Kedokteran Umum dan
Kedokteran Gigi. Rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan rujukan
yang berasal dari Puskesmas.
5. Rumah Sakit Tipe E
Rumah sakit tipe E adalah rumah sakit khusus (Spesial Hospital) yang
menyelenggarakan suatu macam pelayanan kedokteran saja, misalnya Rumah
Sakit Kista, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Kanker, Rumah Sakit Jantung,
Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit Gigi dan Mulut dan lain
sebagainya.

I. TUJUAN RUMAH SAKIT


Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2009 disebutkan asas dan tujuan rumah
sakit. Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan,etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak
dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien.
J. CIRI RUMAH SAKIT
Ciri-ciri bangunan yang disebut rumah sakit juga dijelaskan dalam UU
Rumah Sakit, yakni harus ada ruang, peralatan dan sumber daya manusia yang
memadai.
Adapun syarat bangunan rumah sakit paling sedikit adalah harus
mempunyai rawat jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi,
ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi,
ruang farmasi, ruang pendidikan dan pelatihan, ruang kantor dan administrasi,
ruang ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah
sakit, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah,
taman, pengolahan sampah dan peralatan parkir yang mencukupi.
Selain bangunan, rumah sakit juga harus mempunyai atau memiliki tenaga
tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan,
tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit, dan tenaga nonkesehatan.

K. VISI, MISI DAN MOTTO RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO


BOJONEGORO
Visi :

Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan dan Sosial


Budaya Lokal untuk Terwujudnya masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan
Berdaya Saing

Misi :

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan bertanggung


jawab

Motto :

Di Saat Anda Membutuhkan Pelayanan Kesehatan Kami Siap Melayani


L. SRTUKTUR POLI GIGI RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
BOJONEGORO

DIREKTUR RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO


BOJONEGORO
dr. AHMAD HERNOWO WAHYUTOMO, M.Kes

WADIR PELAYANAN
dr. RIO HERDIYANTO, Sp.JP (K) FIHA

Ka. BIDANG KEPERAWATAN


dr. MOH LUTFI KURNIAWAN PUTRA

Ka. INSTALASI RAWAT JALAN


dr. DJOKO KARJONO

drg. ALOYSIUSDOKTER PELAKSANA


drg. DYAH PELAYANAN
drg. EVANS drg. IMINENSIA
T DJ.,MM.Kes YULIA A A.,Sp.Perio N S., Sp.KGA

DWI PERAWAT PELAKSANA PELAYANAN FITRIA K


SUHARTONO,A
IDA S.,S.ST
S.,A.Md.KesGi .Md.KesGi D.,A.Md.KesGi
BAB III

PEMBAHASAN

A. PROFIL RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO


Jl. Veteran No. 36, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur 62119
Phone : (0353) 3412133
No. HP : 08113224972

B. CARA KERJA SOERANG DENTAL ASISTEN DI RSUD Dr. R.


SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO
1. Seorang dental asisten harus datang ditempat 30 menit sebelum poli di buka.
2. Seorang dental asisten wajib menyiapkan segala keperluan yang akan
digunakan.
3. Menyalakan AC ruangan.
4. Menyalakan komputer.
5. Mempertahankan persediaan tissu, kapas, tampon, catton palet, catton roll,
dan kasa apabila hampir habis segera mungkin untuk mengisinya.
6. Mengecek fungsi-fungsi dental unit.
7. Mengambil alat steril di CSSD (Central Steril Supply Department).
8. Memanggil pasien dan mulai menyiapkan SPKE set beserta air kumur,
9. Apabila dokter melakukan pencabutan gigi, seorang dental asisten
menyiapkan anasthesi, bien, dan tang cabut. Apabila dokter melakukan
penambalan gigi, seorang dental asisten menyiapkan bahan tambalan dan
alat-alat penambalan.
10. Selalu memperhatikan gelas kumur, apabila air kumur sudah hampir kosong
segera mungkin untuk mengisinya kembali.
11. Setelah semua tindakan selesai, seorang dental asisten mulai membuang sisa-
sisa sampah di meja, membuang gelas kumur bekas pasien, membersihkan
dental chair dengan alcohol.
12. Membersihkan spitum.
13. Meletakan alat kotor di westafel.
14. Setelah jam praktek berakhir, seorang dental asisten mengembalikan SEP dan
rekam medis pasien serta mengirim alat kotor ke CSSD (Central Steril
Supply Department).
C. JENIS-JENIS PELAYANAN POLI GIGI RSUD Dr. R. SOSODORO
DJATIKOESOEMO BOJONEGORO
Jenis-jenis pelayanan :
1. Pencabutan Gigi Permanent
2. Pencabutan Gigi Sulung
3. Tumpatan Permanent
4. Tumpatan Sementara
5. Odontektomi
6. Splinting
7. Perawatan Saluran Akar
8. Pengambilan Jaringan Epulis
9. Pengambilan Jaringan Mucocel
10. Pembersihan Karang Gigi
11. Pengobatan Abses
12. Pemeriksaan Kesehatan Gigi

D. JAM KERJA POLI GIGI RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO


BOJONEGORO
Senin-Kamis : 07.00-14.00 WIB
Jumat : 07.00- 11.30 WIB
Sabtu : 07.00-12.00 WIB
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah saya melakukan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) di RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro saya mendapatkan banyak manfaat
baik itu pengalaman, pengetahuan dan semua yang berkaitan dalam dunia kerja.
Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena
dengan praktek ini saya dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan yang saya
dapat dari sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja
saya tidak akan ragu untuk melakukannya, karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.

B. SARAN
Dari hasil selama saya melakukan PRAKERIN, saya memberikan saran
agar PRAKERIN dapat dilakukan dengan lancar dan baik kedepannya, serta
saya berharap kepada para peserta PRAKERIN dapat mempersiapkan diri
dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam dunia industri, agar
memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Fasilitas Umum dan Info Publik. (2019). Rumah Sakit, Sejarah, Syarat, Tujuan dan
Fungsinya Menurut UU. Diakses pada 13 Februari 2022, pukul 20.47 WIB, dari
https://pelayananpublik.id/2019/07/30/rumah-sakit-sejarah-syarat-tujuan-dan-
fungsinya-menurut-uu/

Liputan6.com. (2019). 7 Tujuan Prakerin Bagi Siswa dan 10 Manfaat yang Bisa
Didapatkannya. Diakses pada 3 Februari 2022, pukul 17.45 WIB, dari
htpps://m.liputan6.com/news/read/3874065/7-tujuan-prakerin-bagi-siswa-dan-10-
manfaat-yang-bisa-didapatkannya?page=4

rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo. Diakses


pada 27 Maret 2022, pukul 10.36 WIB dari
https://rsudsosodoro.bojonegorokab.go.id/sejarah/

Anda mungkin juga menyukai