Anda di halaman 1dari 16

1. Laporaan hasil penelitian bahasa Inggris.

1. Analisislah:
a) Latar belakang penelitian:
Latar belakang dari penelitian ini yaitu terkait waktu yang dihabiskan mahasiswa di
situs jejaring sosial, permasalahan dalam menghadapi informasi berbeda yang diakses
dari situs jejaring sosial, dan dampak serius dari ledakan penggunaan jejaring sosial
melalui smartphone oleh mahasiswa (Al-Harrasi & Al-Badi, 2014
b) Tujuan penelitian:
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan:
i) Apa tujuan utama penggunaan jejaring sosial online saat kuliah?
ii) Apakah penggunaan jejaring sosial menggunakan smartphone menyebabkan
informasi yang berlebihan sehingga hampir tidak mungkin untuk ditangani?
iii) Jejaring sosial mana yang dianggap paling dapat dipercaya oleh mahasiswa?
Mengapa?
iv) Bagaimana cara mahasiswa menyaring informasi yang mereka temukan di situs
jejaring sosial?
v) Apa dampak (baik negatif maupun positif) dari jejaring sosial melalui
smartphone saat kuliah?
c) Metode yang digunakan:
Penelitian ini menggunakan metodologi yang mencakup studi deskriptif terhadap
literatur dan studi sebelumnya yang dilakukan oleh akademisi atau institusi industri
dan survei yang diambil di kalangan mahasiswa.
d) Hasil penelitian:
i) Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menggunakan situs
jejaring sosial untuk tujuan penelitian (23%), hiburan (22%), berita dan media
(15%), dan komunikasi (12%).
ii) Penggunaan situs jejaring sosial menyebabkan penerimaan informasi yang terlalu
berlebihan disetujui oleh 39% mahasiswa dan tidak disetujui oleh 15%
mahasiswa. Sedangkan 47% mahasiswa tidak yakin dengan pernyataan tersebut.
iii) Jejaring sosial yang paling mereka percayai yaitu Facebook (35%) dan Twitter
(20%). Facebook dengan presentase paling tinggi disebabkan karena sebagian
besar populasi menggunakan jejaring sosial tersebut.
iv) Cara mahasiswa menyaring informasi yang mereka temukan di situs jejaring
sosial yaitu dengan memilih pilihan pertama dalam daftar pencarian mereka
(57%) dan menggunakan situs terkenal dan terautentikasi untuk menghindari
sumber yang tidak dapat diandalkan (42%).
v) Dampak positif dari jejaring sosial yaitu memungkinkan akses mudah ke sebagian
besar materi terkait kurikulum (85%), membuat mahasiswa lebih mudah bergaul
(88%), meningkatkan pengalaman akademik secara umum (73%), membantu
tugas pekerjaan rumah (92%), tetap terhubung dengan profesor atau dosen (72%),
berbagi video tutorial (83%), serta mencari informasi dan berbagi umpan balik
dengan mahasiswa lain (92%). Di sisi lain, dampak negatif yang dihadapi oleh
mahasiswa yaitu dapat mengalihkan perhatian pengguna (69%), masalah privasi
bagi tiap individu (69%), memakan waktu yang seharusnya dapat digunakan
untuk hal bermanfaat lain (85%), dan mengabaikan tanggung jawab mereka untuk
belajar (81%).
e) Simpulan penelitian:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh penggunaan situs
jejaring sosial pada mahasiswa. Sebagian bessar mahasiswa menggunakan jejaring
sosial untuk tujuan penelitian, hiburan, komunikasi, dan memperoleh materi
penjelasan lain terkait perkuliahan. Hasil survei menunjukkan banyak mahasiswa
yang percaya bahwa penggunaan jejaring sosial dapat menyebabkan informasi yang
berlebihan dan memberi lebih banyak pengaruh buruk daripada manfaat yang
diterima. Para mahasiswa tidak memiliki mekanisme yang jelas untuk memfilter
informasi yang diterima.para responden setuju dengan dampak positif dan negatif
yang disajikan dalam survei penelitian ini.
f) Kata kunci:
Situs Jejaring Sosial; Media Sosial; Memercayai; Pilihan; Penyaringan Informasi;
Kelebihan Informasi
2. Abstrak setelah dianalisis:
Penggunaan jejaring sosial oleh para mahasiswa semakin relevan dengan kehidupan
akademik mahasiswa tersebut. Telepon pintar berpotensi besar meningkatkan
penggunaan situs jejaring sosial dan jumlah waktu yang dihabiskan di situs tersebut.
Berada di dalam jaringan untuk waktu yang lama dan dapat mengakses berbagai
informasi dari sumber yang berbeda dalam waktu yang bersamaan dapat
menyebabkan penerimaan informasi yang berlebihan. Para mahasiswa dapat
menghadapi masalah dalam menyaring informasi yang mereka terima dan mungkin
mengalami kesulitan dalam memutuskan sumber mana yang harus mereka pilih dan
percayai.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak jejaring sosial pada
mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metodologi
yang mencakup studi deskriptif/interpretatif terhadap literatur dan studi sebelumnya
yang dilakukan oleh akademisi atau institusi industri. Penelitian ini juga
menggunakan survei yang diambil di kalangan mahasiswa. Kuesioner dibagikan
kepada 179 mahasiswa di berbagai universitas dan institusi perguruan tinggi di
Kesultanan Oman untuk menggali lebih jauh pengaruh jejaring sosial pada mahasiswa
menggunakan telepon pintar yang mereka miliki.

Terdapat tiga temuan utama: 1) mahasiswa menghabiskan waktu yang cukup lama di
situs jejaring sosial, 2) mahasiswa menghadapi masalah dalam memercayai,
menyaring, dan memilih semua informasi berbeda yang diakses dari situs jejaring
sosial, dan 3) jejaring sosial berdampak positif maupun negatif kepada mahasiswa.

Abstrak sebelum dianalisis:

Gambar 1 Abstrak sebelum dianalisis


2. Setelah dirkonstruksi:

Di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun
ini dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia meningkat kurang lebih
6,4%. Pertumbuhan ini tetap masih terpusat di Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar
57,5%. Apabila diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012
lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai mengalami bias atau anomali. Hal
ini dikatakan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice. Ia
berpendapat pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Tidak hanya itu, Daeng juga memaparkan sekurang-kurangnya ada empat
faktor yang membuat ekonomi Indonesia mengalami bias.

Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya
terus meningkat. “Utang Indonesia mencapai Rp2.865 triliun. Utang asing pemerintah
meningkat setiap tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia," ujar Daeng.

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi


Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan
yang mengalami kenaikan serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit
konsumsi.

Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah,


contohnya hasil perkebunan, hutan, migas, dan bahan tambang sehingga kurang
menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor terakhir, pertumbuhan ekonomi
Indonesia didorong oleh penanaman asing yang menjadikan sumber daya alam Indonesia
makin dikuasai asing.

Di lain pihak, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor domestik.
Menurutnya, dampak krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan
ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Ia menilai kontribusi
ekspor terhadap PDB tidak besar.
Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara berpendapat bahwa sejumlah sektor
ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah. Hal ini tampak
dari peningkatan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga BBM yang
rendah sebab masih disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut, Mirza meyampaikan, sektor
yang berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif,
manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan. Dampaknya, pertumbuhan sektor
yang berorientasi dalam negeri memiliki kecenderungan defisit neraca perdagangan yang
semakin besar. Menurut A Tony Prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan
besar juga sangat membantu pertumbuhan. Seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang
berada di bawah 5% cukup membantu walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai
subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.

3. Hasil pengamatan yang dilakukan di kelas menunjukkan bahwa dosen menggunakan


metode flipped classroom dalam mengajar mata kuliah keterampilan membaca. Dosen
mengimplementasikan langkah-langkah instruksi sesuai dengan Bergmann & Sams
(2012: 77) yaitu 1) apa yang harus dilakukan pada hari pertama, 2) menginformasikan
tentang model belajar, 3) mengajarkan mahasiswa cara menonton dan berinteraksi dengan
video, 4) meminta mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan terkait materi, 5) mendorong
mahasiswa untuk saling membantu, dan 6) membentuk sistem penilaian yang sesuai.
Dengan menelusuri lebih dalam mengenai gaya belajar mahasiswa, dapat dikatakan
bahwa mahasiswa memiliki banyak gaya belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
gaya belajar yang dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa adalah visual, auditori, dan
kinestetik.
4. PENDAHULUAN
Dalam menjalani kehidupannya, manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan berbahasa.
Halliday (1978) berpendapat bahwa fungsi representasi dan ideasional yang mampu
mewujudkan pengaman nyata ke dalam bentuk bahasa dimiliki oleh bahasa yang bersifat
ekspresi. Chaer & Agustina (2010) berpendapat bahwa bahasa dapat dimanfaatkan untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Menurut Sebayang & Sofyan
(2019), manusia membutuhkan bahasa sehingga hal-hal yang ada dalam pikirannya dapat
tersampaikan.
Hal-hal yang ada dalam pikiran manusia dapat disampaikan olehnya dengan cara lisan
maupun tulisan. Menurut Chaer (2011), bahasa lisan dihasilkan oleh alat ucap. Suyanto
(2011) menuturkan bahwa bahasa lisan tidak dapat terlepas dari ruang, waktu, kondisi,
dan situasi. Brown dan Yule (1983) menuturkan bahwa bahasa lisan meliputi frasa
paratactic (tidak berdasar) yang saling berhubungan dan ditunjukkan dengan jeda serta
ritme yang muncul dalam bahasa lisan tersebut. Interaksi atau komunikasi di antara guru
dan siswa saat pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari pengimplementasian
bahasa lisan (Giyanis, Ariyani, & Agustina, 2019). Nurdin (2017) berpendapat bahwa
guru dan siswa dapat menjalin interaksi yang baik ketika mereka mengerti satu sama lain.
Bahasa tulis disampaikan melalui tulisan. Berbeda dengan bahasa lisan, bahasa tulis
tidak berkaitan erat dengan ruang, waktu, kondisi, dan situasi. Ia lebih berkaitan erat
dengan fungsi-fungsi sintaksis. Bentuk bahasa tulis yang sering dijumpai antara lain
komentar-komentar yang ada dalam aplikasi Facebook dan Twitter (Fitriani, Wilian, &
Yusra, 2019). Komentar-komentar tersebut merupakan bentuk perubahan dari bahasa lisan
ke bahasa tulis.
Surat merupakan salah satu bentuk perubahan lain dari bahasa lisan ke bahasa tulis.
Suatu pihak dapat menggunakan sarana komunikasi berupa surat guna menyampaikan
informasi secara tertulis kepada pihak lain (Rahman, Susetyo, & Primasari, 2019).
Sebagai alat komunikasi tertulis, pernyataan atau informasi disampaikan melalui surat
(Tanzili & Ali, 2006) atas ama pribadi maupun organisasi (Atmosudirjo, 2001).
Surat memiliki bermacam-macam bentuk dan jenis. Berdasarkan sifatnya, surat
dibedakan menjadi surat pribadi, dinas pribadi, niaga, dan dinas pemerintah (Tim
Administrasi Perkantoran, 2007). Menurut Wursanto (1991), untuk kepentingan dinas,
suatu instansi membuat dan menerima surat yang disebut surat dinas. Hasanudin (2017b)
menuturkan selain dilihat dari substansinya, bentuk keformalan suatu surat juga
menggambarkan karakteristik kedinasan surat tersebut. Bentuk keformalan tersebut
meliputi adanya kop, bahasa, nomor, batang tubuh, serta cap instasi. Menurut Barthos
(2007), dalam ruang lingkup dinas/instansi pemerintah atau swasta, surat mempunyai
fungsi pokok sebagai wakil pengirim/penerima yang dapat memperingkas jarak. Hal
tersebut dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dalam
berkomunikasi, lebih praktis, ekonomis, dan efektif.
Staf TU bagian persuratan di SMA Negeri 1 Senosari, Tuban telah mempraktikkan
cara berkomunikasi dengan menggunakan surat dinas. Hal tersebut bukanlah hal yang
asing lagi bagi SMA Negeri 1 Senosari. Staf TU membuat surat tersebut untuk ditujukan
kepada wali siswa, siswa, guru, kepala dinas, masyarakat, ataupun pihak lain. Surat dinas
dibuat dengan tujuan ntuk mempermudah proses komunikasi seluruh pemangku
kepentingan dengan jarak tempat tinggal yang tidak dekat dari sekolah. Di lain sisi, ketika
dilihat dari aspek penyampaian, pembuatan surat juga lebih mempersingkat waktu yang
dibutuhkan untuk menyampaikan surat tersebut. Surat masuk dan surat keluar di SMA
Negeri 1 Senosari, Tuban didokumentasikan secara teratur sehingga peredaran surat-surat
tersebut bisa dikategorikan relatif baik.
Penelitian Sawitri & Irhandayaningsih (2019) menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah mengelola persuratan dengan cara manual yaitu dengan
menyimpan surat tersebut ke dalam map atau filling cabinnet untuk setiap seksi. Di sisi
lain, surat elektronik otomatis tersimpan dalam aplikasi tata surat. Taraf pelayanan publik
secara efektif dan efisien dengan program tertib administrasi tata kelola surat dinas
ditingkatkan dengan pelatihan. Pelatihan tersebut pernah diberikan oleh Ismiyati et al.
(2019). Pelaporan dan pencatatan surat dipermudah dengan sistem informasi kearsipan
surat masuk dan keluar yang dirancang dalam penelitian Haryanto & Nasihin (2018)
sehingga dapat berkontribusi dalam proses kerja dan informasi yang akurat dapat
dihasilkan.
Proses dokumentasi dan keakuratan surat harus didukung dengan bahasa surat yang
baik. Hasil peninjauan surat keluar SMA Negeri 1 Senosari, Tuban menunjukkan bahwa
pengalaman Staf TU SMA Negeri 1 Senosari, Tuban dalam menulis surat masih sedikit.
Hal tersebut diketahui dari bahasa yang dipakai serta tata cara penulisan surat yang
mereka gunakan. Dengan mengacu pada temuan-temuan tersebut, peneliti berkeinginan
untuk menganalisis surat SMA Negeri 1 Senosari, Tuban dengan menitikberatkan pada
bahasa tulis yang dipakai.
5.

Anda mungkin juga menyukai