Tugas Asp
Tugas Asp
Fadel Lamina
1902111787
Tugas ASP pertemuan ke-15
Jawab:
A. Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi aktiva dan kewajiban Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai
berikut :
a) Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan
tanggal jatuh tempo b
b) Mengelompokkan aktiva ke dalam lancer dan tidak lancer serta kewajiban ke
dalam jangka pendek dan jangka panjang
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo nya
kewajiban, termasuk pembatasan penggunaan aktiva pada catatan atas laporan
keuangan.
B. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan
aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
C. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas selama suatu periode.
Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
periode. Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas.
Jawab:
LSM adalah salah satu bagian yang memiliki peranan didalam struktur kemasyarakatan,
dimana jika salah satu struktur itu tidak berjalan maka akan menggangu jalannya struktur secara
keseluruhan. Sehingga LSM sebagai organisasi yang menjalankan fungsi-fungsinya. Harus
mampu berperan dengan baik guna berjalannya struktur kemasyarakatan itu secara keseluruhan.
Maka dengan berjalannya fungsi dari LSM yakni dalam hal ini perberdayaan dalam masyarakat
akan memberikan pengaruh terhadap pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat.
Perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan LSM mengacu pada PSAK Nomor 45
tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba seperti halnya pada Akuntansi Partai Politik.
kewenangan penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan dana serta pembukuan keuangan LSM
diselenggarakan oleh pelaku oganisasi LSM ditentukan oleh badan penyandang dana
berdasarkan status LSM yang dimaksud.
Jawab:
a. Laporan keuangan yang dihasilkan
Laporan keuangan organisasi nirlaba ini meliputi laoran posisi keungan pada
akhir periode laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan.
Laporan keuangan LSM disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM dan
dalam melanjutkan usahanya di masa depan.
Laporan arus kas ini disajikan sesuai PSAK 2 tentang laporan arus kas terkait
aktivitas pendanaan, aktivitas investasi, aktivitas pembiayaan dan pendanaan, dan
aktivitas operasi.
Jawab:
Organisasi keagaaman adalah perkumpulan social yang dibentuk oleh masyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam lingkup suatu agama.
Organisasi organisasi keagamaan pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama
lain. Perbedaan itu antara lain berkaitan dengan cara pandang atau penafsiran mereka terhadap
soal-soal keagamaan dan bidang perhatian.
6. Sebutkan dan Jelaskan Laporan keuangan Organisasi Keagamaan/ tempat peribadatan
Jawab:
a. Laporan Posisi Keuangan
Tujuannya untuk menyediakan informasi mengenai aktiva.
b. Laporan Aktivitas
Tujuannya menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi yang mempengaruhi
asset dan neto.
c. Laporan Arus Kas
Menyediakan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
d. Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian dari laporan keuangan, laporan ini berisi penjelasan rinci atas akun
akun dalam laporan keuangan, laporan ini menggunakan basis pencatatan akrual.
Jawab:
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Partai Politik mengacu pada PSAK (Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan) No. 45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba, yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini:
• Laporan Posisi Keuangan.
• Laporan Aktivitas.
• Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto/Ekuitas.
• Laporan Arus Kas.
•Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain mengacu pada PSAK No. 45, penyusunan laporan keuangan Partai Politik juga
terikat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai
Politik dan Pemilu, seperti UU No. 31 tahun 2002 tentang Partai Politik dan UU No. 12 tahun
2003 tentang Pemilu. Ketentuan teknis tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk
Partai Politik terdapat dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi Keuangan
dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Umum.