Dosen Pengampu:
Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak., CA.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
2
(2) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan asset tetap, atau peningkatan dana abadi.
(3) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
3
D. Tinjauan Terhadap PSAK 45 dan Kebutuhan Standar Akuntansi Parpol
Terdapat tiga pendapat terkait penerapan, PSAK Nomor 15 sebagai standar akuntansi
keuangan partai politik:
a. PSAK Nomor 45 masih bisa dipakai sebagai standar akuntansi keuangan
partai politik karena karakter partai politik mirip dengan karakter organisasi
nirlaba. Yang perlu dibuat adalah pedoman pembuatan laporan keuangan
atau pedoman audit keuangan partai politik untuk melengkapi PSAK Nomor
45 tersebut.
b. Standar akuntansi keuangan khusus partai politik tidak perlu dibuat tetapi
dapat melakukan modifikasi PSAK Nomor 45, sehingga memenuhi
kebutuhan transparansi dan akuntabilitas keuangan partai politik.
Modifikasi dilengkapi dengan pedomanpembuatan dan pencatatan laporan
keuangan.
c. Standar laporan keuangan khusus untuk partai politik perlu dibuat. Hal ini
dikarenakankarakter partai politik yang tidak sama dengan karakter
organisasi nirlaba. Partaipolitik memerlukan suatu standar akuntansi khusus
partai politik.
E. Laporan Keuangan Dana Kampanye
Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang
digunakan pasangan calon dan atau partai politik atau gabungan partai politik
yang mengusulkan pasangan calon untuk membiayai kegiatan kampanye
pemilihan. Pada dasarnya tujuan dana kampanye untuk pengaturan mengenai
besarnya penerimaan dan pengeluaran dana kampanye agar pemilihan menjadi
“fair” dan bersih dari tindakan curang dan merugikan.
F. Pembatasan Dana Kampanye
Pembatasan Dana Kampanye terdiri dari Pembatasan Penerimaan dan
Pembatasan Pengeluaran, yaitu:
• Penerimaan yang Berasal dari:
(1) Perseorangan tidak boleh melebihi Rp.75.000.000,-
(2) Kelompok dan/atau badan hukum swasta paling banyak Rp. 750.000.000,-
4
• Pembatasan Pengeluaran merupakan Akumulasi dari:
(1) Rapat Umum jumlah peserta x frekuensi kegiatan x standar biaya daerah
(2) Pertemuan Terbatas jumlah peserta x frekuensi kegiatan x standar biaya daerah
(3) Pertemuan Tatap Muka jumlah peserta x frekuensi x standar biaya daerah
(4) Pembuatan Bahan Kampanye jumlah kegiatan x (30% xjumlah pemilih) x
Rp25.000,-
(5) Alat peraga kampanye yang dibiayai oleh Pasangan Calon jumlahnya
berpedoman pada Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
G. Rekening Khusus Dana Kampanye
Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye bagi Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan
Pasangan Calon, dan Rekening Khusus Dana Kampanye yang telah disampaikan
kepada KPU Provinsi/KIP, Salinan Rekening Khusus Dana Kampanye menjadi
lampiran pada LADK dan LPPDK.
H. Laporan Dana Kampanye
Laporan keuangan dana kampanye terdiri atas 3 laporan, yaitu Laporan Awal Dana
Kampanye (LADK), Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK),
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
3. Laporan Keuangan Lembaga Swadyaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta
atau di luar pemerintahan. Istilah “swasta” ini bukan berarti seperti organisasi bisnis yang
yang berbasis nilai, secara keseluruhan maupun sebagian pada lembaga donor dan
pelayanan sukarela.
1. Fungsi dan Peran LSM
a. Motivator LSM bertugas memberikan motivasi, menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran anggota masyarakat akan masalah-masalah yang
dihadapi dirinya maupun lingkungannya, akan potensi-potensi sumber daya
manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
b. Komunikator Sebagai komunikator, tugas LSM antara lain: Mengamati, merekam,
sertamenyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat agar dijadikan bahan
rumusan kebijakan dan perencanaan program pembangunan.
5
c. Dinamisator, LSM bertugas merintis strategi, mengembangkan metode program,
dan memperkenalkan inovasi di bidang teknologi serta pengelolaan organisasi yang
belum dikenal ke lingkungan masyarakat setempat untuk pengembangan dan
kemajuan.
d. Fasilitator, LSM bertugas memberikan bantuan teknis dalam pelaksanaan program
seperti menyediakan bantuan dana, modal kerja, peralatan, bahan bahan baku,
saluran pemasaran dan sebagainya bagi kelompok-kelompok sasaran yang
membutuhkannya.
2. Pengelolaan Keuangan LSM
Setiap organisasi LSM memiliki nilai, visi, dan misi yang berbeda. Pada tahap
selanjutnya, diperlukan untuk merancang tujuan, strategi dan program yang sinergi
dengan sumber dan alokasi dana. Tahap selanjutnya adala htahap pelaksanaan atau
implementasi program yang diiringi dengan tindakan pengawasan (monitoring).
3. Laporan Keuangan LSM
a. Pengguna Laporan Keuangan LSM
Pihak-pihak yang berkepentingan atas informasi dalam laporan keuangan LSM,
antara lain: Pengurus, Staf/ relawan, pemerintah, penyumbang, kreditur, dan publik
ataumasyarakat luas, terutama donatur dan objek dampingan.
b. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Tujuan utama laporan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu LSM. Secara lebih
terperinci,tujuan laporan keuangan LSM adalah memberikan informasi keuangan
untuk Akuntabilitas dan Manajerial.
c. Laporan Posisi Keuangan
Penyajian untuk asset dan kewajiban adalah sebagai berikut:
• Laporan Posisi Keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan
informasi yang relevan mengenai sifat, likuiditas, fleksibilitas keuangan dan
hubunganantara asset dan kewajiban.
• Kas atau asset lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang harus disajikan
terpisah dari kas atau asset lain yang terikat penggunaanya.
d. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi
dalam kelompok aset bersih. Perubahan kelompok asset bersih adalah sebagai
6
berikut:
• Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset bersih, serta beban dan
kerugian yang mengurangi aset dikelompokan berdasarkan klasifikasi
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
e. Laporan Arus Kas
Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaandan pengeluaran kas dalam suatu periode.
b. Laporan Aktivitas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara
entitas, yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu
periode dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
7
5. Laporan Keuangan Rumah Sakit
8
b. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan,
dan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para penyumbang anggota
entitas nirlaba, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk menilai:
1. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan
9
secara permanen atau disajikandalam catatan atas laporan keuangan.
c. Laporan Aktivitas
Paragraf 19 PSAK 45 menyatakan bahwa tujuan utama laporan aktivitas adalah
menyediakan informasi mengenai:
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto
2. Hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, serta
3. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program.
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yangtertera dalam Laporan Aktivitas, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan
Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang
kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain
yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi
Keuangan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian
laporan keuangan secara wajar.
10
DAFTAR PUSTAKA
11